Salah satu arti penting proklamasi kemerdekaan adalah merupakan puncak perjuangan bangsa
indonesia melepaskan diri dari penjajahan. Pada awal kemerdekaan negara masih menghadapi
tantangan dan hambatan. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi
demokrasi . Setelah menjadi negara kesatuan, keadaan politik Indonesia menganut sistem
demokrasi liberal dengan peemerintahan parlementer. Nama lain demokrasi liberal adalah
demokrasi parlementer. Dinamakan parlementer karena pada masanya para kabinet memiliki
taanggung jawab dan peran penting sebagai parlemen (DPR) di pemerintahan. Dalam sistem
demokrasi liberal pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri dan presiden hanya sebagai
kepala negara.
03
Kedatangan NICA dan Sekutu ke Indonesia bermula saat Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, 15 Agustus 1945.
Kejadian ini menjadi arti bahwa Sekutu memiliki hak atas kekuasaan Jepang di berbagai wilayah yang pernah dikuasai Jepang.
Terkhususnya wilayah yang sebelumnya adalah jajahan negara-negara yang masuk kelompok Sekutu, termasuk Belanda yang pernah
menguasai Indonesia. Oleh karena itu, Sekutu datang ke Indonesia dengan tujuan untuk melucuti tentara Jepang yang kalah dalam Perang
Dunia II. Akan tetapi, sebelum Sekutu datang ke Indonesia, telah terlebih dulu ditandatangani Persetujuan Bersama atau Civil Affairs
Agreement antara Inggris dengan Belanda. Oleh sebab itu, Sekutu masuk ke Indonesia dengan dibonceng oleh NICA, dipimpin Van der
Plass dan Van Mook. Tujuannya adalah agar Belanda dapat kembali menguasai Indonesia. Pada 20 Oktober 1945, Sekutu yang dipimpin
Brigadir Bethel datang ke Indonesia. Maksud mereka adalah untuk menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang, membebaskan
para tawanan perang Jepang di Indonesia, dan melucuti senjata para tawanan. Selain itu, Sekutu juga berjanji tidak akan mengakui
aktivitas NICA dan badan-badan yang di bawahnya. Namun, pada kenyataannya, Sekutu berkhianat. Sekutu ternyata diboncengi oleh
NICA, yang kemudian mempersenjatai bekas tawanan. Pada saat itu, kira-kita terdapat lebih dari 68.000 tawanan perang di
Jawa(Surabaya) dan lebih dari 13.000 di Sumatera( Medan ). Kota-kota tersebut dikuasai karena dianggap sebagai wilayah kunci, agar
upaya pemulangan tentara Jepang dan tawanan perang berjalan lebih mudah. Akan tetapi, Sekutu menghadapi persoalan dengan
Indonesia, sehingga mereka harus mempersenjatai para tawanan.
A. Pertempuran di Surabaya
04 Ketika pasukan Sekutu mendarat pada akhir Oktober 1945, Surabaya digambarkan sebagai "benteng bersatu yang kuat [di bawah
Pemuda]". Pertempuran pecah pada 30 Oktober setelah komandan pasukan AFNEI, Brigadir A. W. S. Mallaby tewas dalam baku
tembak .AFNEI melakukan serangan balasan punitif pada 10 November dengan bantuan pesawat tempur. Pasukan kolonial merebut
Konflik
sebagian besar kota dalam tiga hari, pasukan Republik yang minim senjata melawan selama tiga minggu, dan ribuan orang meninggal
dunia ketika penduduk kota mengungsi ke pedesaan.
Indonesia- Peristiwa Pertempuran Ambarawa dimulai saat terjadi insiden di Magelang. Pada 20 Oktober 1945, Brigade Artileri dari Divisi India
ke-23 atau militer Inggris mendarat di Semarang yang dipimpin oleh Brigadir Bethell. Pada 26 Oktober 1945, insiden ini pecah di
Magelang. Pertempuran pun berlanjut antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan tentara Inggris. Pertempuran sempat berhenti
setelah kedatangan Presiden Soekarno dan Brigadir Bethell di Magelang pada 2 November 1945. Mereka pun mengadakan
Belanda di perundingan untuk melakukan gencatan senjata. Sayangnya, pihak Inggris mengingkari perjanjian tersebut. Kesempatan dan
kelemahan yang ada dalam pasal tersebut dipergunakan Inggris untuk menambah jumlah pasukannya yang berada di Magelang.
Puncak pertempuran terjadi pada tanggal 20 November1945 dan pada tanggal 26 November 1945 salah satu pimpinan, Letnan
Berbagai
Kolonel Isdiman telah gugur. Pada 11 Desember 1945, Kolonel Soedirman mengadakan perundingan dengan mengumpulkan para
komandan sektor. Akhirnya , pada 15 Desember 1945 Sekutu dan Belanda meninggalkan Ambarawa menuju ke Semarang melalui
ngasinan.