Anda di halaman 1dari 44

Revolusi

Menegakkan
Panji-Panji NKRI
A. Perkembangan Indonesia pada Awal Kemerdekaan
Kemerdekaan yg diproklamasikan 17 Agustus 1945 segera tersebar ke berbagai
daerah di Indonesia. Berita proklamasi kemerdekaan disambut dengan penuh
sukacita. Meski demikian‚ proklamasi kemerdekaan bukan titik akhir perjuangan
bangsa Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia harus kembali b’juang
mempertahankan kemerdekaan dan menegakkan kedaulatan. Perjuangan
mempertahankan kemerdekaan ini yg menjadi periode penting dlm sej Indonesia
sbg negara merdeka.
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan dapat dikatakan lebih sulit daripada
perjuangan meraih kemerdekaan. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan
menjadi agenda para founding fathers (julukan bagi 68 orang tokoh Indonesia yg
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan bangsa asing
dan berperan dlm perumusan bentuk / format negara yg akan dikelola setelah
kemerdekaan).

1. Kondisi Awal Indonesia Merdeka


Menurut M.C. Ricklefs dlm buku Sejarah Modern Indonesia : 1200-2008
menyebutkan adanya perubahan besar yg dialami rakyat Indonesia setelah
proklamasi kemerdekaan. menurutnya‚ kemerdekaan merupakan suatu masa
ketika rakyat Indonesia telah lepas dari belenggu penjajahan bangsa asing.
Kemerdekaan juga menimbulkan suatu ketidakpastian‚ penguasa lama digantikan
dgn penguasa baru. Sementara penguasa baru belum siap menjalankan perannya.
Kondisi perekonomian Indonesia juga masih kacau‚ kekacauan ekonomi ditandai
adanya inflasi akibat peredaran mata uang Jepang yg tdk terkendali. Utk mengatasi
kondisi tsb‚ pem mengeluarkan mata Oeang Republik Indonesia (ORI) 1 Oktober
1945. ORI merupakan satu2nya mata uang yg diizinkan beredar dlm masy pada awal
kemerdekaan. Selain masalah inflasi‚ kondisi perekonomian Indonesia mengalami
keterpurukan karena Belanda memblokade keg perekonomian Indonesia.
Ketidakstabilan dlm bid politik dan ekonomi menyebabkan kondisi tdk menentu
di berbagai kota di Indonesia. Jakarta merupakan kota yg mengalami kekacauan
paling besar‚ kedatangan sekutu menambah kekacauan kekacauan di Jakarta.
Suasana Jakarta semakin tdk aman‚ utk menghindari suasana tdk aman. Presiden
Soekarno menye7i ibu kota RI dipindahkan ke Yogyakarta. 4 Januari 1946 ibu kota
negara RI resmi dipindahkan ke Yogyakarta. Soekarno-Hatta beserta beberapa
menteri pindah ke Yogyakarta. Sementara Perdana Menteri Sutan Sjahrir masih
berkedudukan di Jakarta utk mengadakan hub dgn dunia internasional.
Setelah kemerdekaan kondisi sosial masy Indonesia pun mengalami perubahan.
Semua lapisan masy memiliki kesamaan hak dan kewajiban. Dalam bid
pendidikan‚ pem berusaha menyelenggarakan pendidikan disesuaikan dgn kondisi
awal kemerdekaan. Pem menunjuk Ki Hajar Dewantara sbg menteri pengajaran yg
bertugas mengatur dan menetapkan kebijakan pendidikan. Pem juga mendirikan
univresitas “UI dan UGM”. Dibidang kesehatan pemerintah mulai melakukan
nasionalisasi / pengambilalihan rumah sakit milik Belanda dan rumah sakit swasta.
2. Kedatangan Sekutu dan Belanda
Setelah Jepang resmi menyerah dlm Perang Pasifik (PD II)‚ Sekutu
membentuk Southeast Asia Command (SEAC)‚ dibentuk utk mengurus
proses penyerahan Jepang di wil Asia Tenggara.

Tugas utama SEAC:


 Melucuti tentara Jepang dan memulangkan tentara Jepang ke negaranya
 Mengambil alih kekuasaan Jepang di wil Indo-
Cina‚ Malaya‚ Thailand‚ dan Indonesia.

Pemimpin:
Laksamana Lord Louis Mountbatten dari Inggris

Dalam rangka normalisasi keamanan di wil Indonesia‚ Inggris


membentuk pasukan khusus “Allied Forces Netherlands East Indies
(AFNEI)” di bawah komando Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Pasukan
ini terdiri atas tentara2 Gurkha asal India. AFNEI tiba di Indonesia pertama
kali 16 Sep 1945 di Surabaya dibawah pimpinan W.R. Patterson. Selanjutnya‚
pasukan AFNEI tiba di Jakarta 29 Sep 1945.
Tugas AFNEI:
 Menerima penyerahan kekuasaan tentara Jepang tanpa syarat
 Membebaskan tawanan perang dan interniran Sekutu
 Melucuti dan mengumpulkan orang2 Jepang utk dipulangkan ke negerinya
 Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai serta menciptakan
ketertiban dan keamanan utk kemudian diserahkan kpd pem sipil
 Mengumpulkan keterangan tentang penjahat perang utk kemudian diadil
sesuai hukum yg berlaku

Kedatangan pasukan Sekutu dimanfaatkan Belanda utk mendatangkan


pasukannya yg tergabung dlm NICA. Rombongan NICA juga membawa para
pejabat kolonial Belanda yg selama masa pendudukan Jepang mengungsi.
Keberadaan NICA dlm rombngan Sekutu semakin menguatkan niat Belanda
kembali berkuasa di Indonesia. Pasukan Sekutu yg diboncengin NICA masuk ke
Indonesia melalui pelabuhan2 penting seperti “Jakarta‚ Semarang dan
Surabaya”.
Keikutsertaan Belanda dlm misi Sekutu tdk lepas dari adanya perundingan
antara Belanda dan Inggris di London yg menghasilkan Civil Affair Agreement.
Perundingan tsb berisi pengaturan penyerahan kembali Indonesia kpd
Belanda‚ terutama daerah Sumatra yg berada di bawah pengawasan South East
Asia Command (SEAC).
Langkah2 yg disepakati Belanda dan Inggris dalam perundingan:
 Fase p’1
tentara Sekutu akan mengadakan operasi militer utk memulihkan
keamanan dan
 Fase k2
setelah keadaan normal pejabat2 NICA akan mengambil alih tanggung
jawab koloni itu dari pihak
Inggris yg mewakili Sekutu

Beberapa saat setelah Jepang menyerah‚ Belanda mendesak Inggris agar


segera menye7i perundingan tsb‚ 24 Agustus 1945 perundingan Inggris dan
Belanda di s7i. Perundingan kemudian diperluas dgn P’janjian Postdam
“Inggris bertanggungjawab utk seluruh Indonesia termasuk daerah yg
dikuasai South West Asia Pasific Command (SWAPC)”. Utk melaksanakan
perjanjian Postdam‚ Inggris segera mengatur pendaratan tentara Sekutu di
Indonesia. Pasukan Belanda (NICA) dapat dengan mudah masuk ke wil
Indonesia.

3. PerlawananMempertahankan Kemerdekaan
Pada awalnya Sekutu dan Belanda belum mengetahui apabila rakyat
Indonesia telah membentuk pemerintah sendiri. Belanda mengira dapat
Pendaratan tentara Sekutu yg diboncengin NICA ditanggapi dengan sikap
kewaspadaan oleh rakyat Indonesia. Rakyat membentuk barisan perjuangan dgn
senjata seadanya. Dibeberapa t4 rakyat mendapatkan senjata dari tentara Jepang
secara sukarela. Di t4 lain pertempuran antara pemuda dan tentara Jepang utk
memperebutkan senjata tdk dapat dihindarkan. Pertempuran yg melibatkan tentara
Jepang dan rakyat Indonesia meletus di “Semarang‚ Yogyakarta dan Ambarawa”.
Sehingga rakyat Indonesia harus menghadapi 3 musuh sekaligus (tentara
Jepang‚ Sekutu dan Belanda).

a. PertempuranLima Hari di Semarang


Setelah mengetahui berita proklamasi kemerdekaan‚ rakyat Semarang berinisiatif
melucuti senjata tentara Jepang. Tindakan pelucutan senjata dilakukan setelah
adanya pernyataan pemindahan kekuasaan dari pihak Jepang kpd pihak Indonesia.
Kepala pem Gubernur Jateng‚ Wongsonegoro membakar semangat rakyat Semarang
utk melakukan pelucutan senjata tentara Jepang dan mengambil alih kekuasaan.
Rakyat dan para pemuda mengumumkan mereka akan melucuti sejata Jepang.
Namun‚ seruan dan pernyataan yg dikeluarkan tsb tdk dihiraukan. Akibatnya‚ 7
Oktober 1945 ribuan pemuda mengepung tangsi tentara Jepang di Jatingaleh. Para
pemuda memaksa pimpinan tentara Jepang melakukan perundingan. K2 belah pihak
menyepakati penyerahan senjata secara bertahap. Meski demikian‚ perselisihan
antara Jepang dan pemuda belum sepenuhnya selesai.
14 Oktober 1945 sekitar 400 tawanan Jepang diangkut para pemuda
Indonesia dari pabrik gula Cepiring ke penjara Bulu. Semarang dgn dikawal
polisi‚ dlm perjalanan sbg tawanan berhasil melarikan diri dan bergabung dgn
pasukan Kidobutai di Jatingaleh. Akibatnya para pemuda melakukan
penyerangan dan perebutan senjata terh Jepang. Para pemuda menghadang
mobil Jepang yg melintas di depan Rumah Sakit Purusara.
Selanjutnya‚ pemuda merampas senjata yg dibawa pasukan Jepang.
Pertempuran tsb berlanjut dgn aksi balasan dari pihak Jepang. Pasukan
Jepang membalas aksi para pemuda dgn melancarkan serangan ke arah
petugas kepolosian Indonesia yg menjaga persediaan air minum di Wungkal.
Pasukan Jepang membawa petugas kepolisian ke markas Kidobutai di
Jatingaleh. Pada sore harinya tersier kabar bahwa Jepang telah meracuni
sumber air minum di Candi Lama. Sbg kepala Rumah Sakit Purusara‚ dokter
Kariadi yg berniat mengecek persediaan air tsb justru dibunuh oleh tentara
Jepang. Peristiwa ini menyulut amarah rakyat Semarang.
15 Oktober 1945 pasukan Kidobutai memasuki Kota Semarang.
Pertempuran antara pemuda Semarang dan pasukan Kidobutai tdk dapat
dihindarkan. Pertempuran berlangsung selama 5 hari hingga 19 Oktober 1945.
pertempuran ini kemudian disebut dgn nama Pertempuran 5 hari.
b. Pengambilalihan Kekuasaan Jepang di Yogyakarta
Penyebarluasan berita proklamasi kemerdekaan di Yogyakarta tdk lepas dari
peran Sultan Yogyakarta. Sri Sultan Hamengku Buwono IX‚ merupakan
sultan pertama yg menyatakan selamat atas kemerdekaan Indonesia. 19
Agustus 1945‚ Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII
menyatakan dukungan penuh terh proklamasi kemerdekaan dan tunduk
pada pem RI di Jakarta. Sikap ini ditegaskan dgn amanat Sri Sultan
Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII 5 September 1945.
Amanat Sri Sultan Hamengku Buwono IX mendapat reaksi dari masy
Yogyakarta‚ 26 September 1945 terjadi pengambilalihan kekuasaan secara
serentak di Yogyakarta. Sejak pukul 10.00 para pegawai yg bekerja di kantor
pem Jepang melakukan aksi mogok kerja. Mereka menuntut Jepang segera
menyerahkan semua kantor pem kpd pihak Indonesia. Aksi ini berhenti
ketika Komite Nasional Daerah Yogyakarta mengumumkan bahwa
kekuasaan di Yogyakarta telah berada di tangan pem RI.
Aksi pengambilalihan kekuasaan masih terus berlanjut‚ 5 Oktober 1945
gedung Cokan Kantai (kantor pem Jepang) di Yogyakarta berhasil diambil
alih pihak Indonesia. Gedung ini kemudian berubah fungsi menjadi kantor
Komite Nasional Indonesia Daerah Yogyakarta. Ketika pusat pusat pem
republik berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta gedung ini digunakan bg t4
presiden dan wakil presiden menjlkan pem.
Para Pejuang dan rakyat Yogyakarta juga berusaha merebut senjata dan
markas tentara Jepang. Usaha ini dilakukan dengan mengepung markas Osha
Butai di Kotobaru. 7 Oktober 1945 terjadi pertempuran rakyat dan para
pejuang melawan tentara Jepang. Akhirnya tentara Jepang di

daerah Pingit mengakui kekalahannya dan bersedia menyerah dgn syarat


pasukan Indonesia tdk melukai tentara Jepang. Penyerahan ini diterima baik
oleh TKR‚ tentara Jepang di Kotabaru belum bersedia menyerah. Akibatnya
serangan rakyat ke Kotabaru semakin meningkat.
7 Oktober 1945 sekitar pukul 10.00 gabungan pasukan rakyat berhasil
menguasai Kotobaru. Gabungan pasukan ini juga berhasil memaksa tentara
Jepang di Kotobaru menyerah. Pasukan ini juga berhasil melakukan
pelucutan senjata Kaigun di Maguwo. Keberhasilan ini menandai
berakhirnya pertempuran rakyat melawan tentara Jepang di Yogyakarta dan
menegaskan bahwa Yogyakarta berada di bawah kekuasaan RI.

c. Pertempuran
Surabaya
Rakyat Surabaya bersatu menentang kedatangan tentara Sekutu.
Rakyat Sekutu yg dikenal dgn sebutan arek2 Surabaya menunjukkan
semangat pantang menyerah. Hanya ada 2 pilihan di tangan rakyat
“merdeka/mati”. Sejak awal kedatangan tentara Sekutu‚ pemegang
Suasana tegangpun tercipta antara Sekutu dan para pejuang di Surabaya.
Ketegangan tsb akhirnya berujung bentrokan antara pasukan Sekutu dan
para pejuang. Pertempuran Surabaya berawal ketika tentara Sekutu (AFNEI)
mendarat di Surabaya 25 Oktober 1945. Tentara Sekutu dipimpin “Brigadir
Jenderal A.W.S. Mallaby”.

T7n kedatangan tentara Sekutu:


Melucuti serdadu Jepang dan menyelamatkan interniran Sekutu

Dalam sebuah insiden pertempuran‚ Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby


terbunuh. Terbunuhnya Mallaby membuat Inggris dan Sekutu marah. 9 Nov
1945 Sekutu mengeluarkan ultimatum agar para pejuang dan rakyat
Surabaya menyerah kpd Sekutu. Jika tdk diindahkan‚ seluruh kekuatan
pasukan Sekutu akan menggepur Kota Surabaya. Ternyat tdk dihiraukan
oleh rakyat Surabaya‚ sikap rakyat Surabaya menyebabkan pertempuran tdk
dapat dihindari. Pertempuran besar pecah 10 Nov 1945 pukul 10.00‚ yg
berlagsung 3 jam.
Pertempuran Surabaya memunculkan tokoh yg mampu mengobarkan
semangat rakyat dan para pejuang “Bung Tumo”‚ berperan mendirikan
Radio Pemberontakan utk mengobarkan semangat juang arek-arek Surabaya.
Bung Tumo memimpin dan mengendalikan kekuatan rakyat Surabaya melalui
Pertempuran Surabaya merupakan pertempuran terbesar yg harus dihadapi Inggris
atas nama Sekutu di Indonesia. Pertempuran Surabaya melibatkan seluruh elemen
masy‚ pertempuran ini tdk hanya diikuti oleh barisan Tentara Republik Indonesia (TRI)
‚ tapi juga para pemuda dan arek2 Surabaya. Banyak nyawa yg dipertaruhkan dlm
pertempuran ini. Ribuan korban baik dari pihak Indonesia maupun Sekutu terbunuh
dalam pertempuran ini. Sehingga 10 November diperingati sbg hari Pahlawan.

d. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa berlangsung dari Oktober – Desember 1945‚ meski terbatas dlm
jumlah personel dan senjata‚ pasukan TKR berhasil memukul mundur pasukan Sekutu.
20 Oktober 1945‚ pasukan Sekutu mendarat di Semarang. Kedatangan Sekutu dipimpin
Brigadir Jenderal Bethell. Pada awal kedatagannya mendapat sambutan baik dari rakyat
Semarang dan Ambarawa‚ karena b’t7n mengurus tawanan perang dan tentara Jepang
yg berada di Jateng. Sambutan baik juga datang dari Gubernur Jateng‚ Soeroso. Bahkan
ia menawarkan bantuan makanan dan keperluan2 lain utk pihak Sekutu. Sambutan baik
ini diberikan karena Sekutu b’janji tdk akan menganggu kemerdekaan Indonesia.
Pertempuran Ambarawa dimulai dari insiden di Magelang setelah kedatangan tentara
Inggris di Semarang. Pem Indonesia memperkenankan pasukan Inggris membebaskan
para tawanan Perang Belanda yg berada di Ambarawa dan Magelang.
Ternyata‚ pasukan Inggris datang bersama tentara NICA (Belanda). Mereka kemudian
mempersenjatai para tawanan perang yg dibebaskan. 26 Oktober 1945 pecah
pertempuran antara TKR dan tentara Sekutu.
Insiden pertempuran s4 terhenti setelah Presiden Soekarno bertemu dgn Brigadir
Jenderal Bethell di Magelang 2 Nov 1945.
K2nya menyepakati gencatan senjata dgn kesepakatan:

 Pihak Sekutu tetap menempatkan pasukan di Magelang utk menjlkan kewajiban


melindungi dan mengurus evakuasi Allied Prisoners War and Interneers (APWI-tawanan
perang dan interniran Sekutu)
 Jl raya Magelang-Ambarawa terbuka bagi lalu linta Indo-Sekutu
 Sekutu tdk akan mengakui aktivitas NICA dlm badan2 yg berada di bawahnya

Dalam p'kembangannya pihak Sekutu mengingkari janji. 20 Nov 1945 pertempuran


pecah di Ambarawa. Sehari kemudai pasukan Sekutu yg berada di Magelang ditarik ke
Ambarawa utk membantu pertempuran. 22 Nov 1945 pertempuran berkobar di dlm
kota‚ pasukan Sekutu mengebom kampung2 di sekitar Ambarawa. Pertempuran b'langsung
sengit hingga menyebabkan pimpinan TKR dari Purwokerto‚ Kolonel Isdiman gugur.
dengan wafatnya Kolonel Isdiman‚ kepemimpinan di ambil alih oleh Kolonel Sudirman.
Pasukan Sudirman berhasil mengepung pasukan Sekutu selama 4 hari 4 malam. Dlm
pertempuran ini‚ Sudirman menerapkan strategi perang Supit Urang. 15 Des 1945‚ Sekutu
meninggalkan Ambarawa menuju Semarang melewati Ngasinan. Keberhasilan Sudirman
dlm memimpin TKR melawan Sekutu menunjukkan bahwa Indonesia memiliki pasukan
tangguh utk mempertahankan kemerdekaan. Kemenangan ini kemudian mengharumkan
nama Sudirman diantara jajaran pimpinan TKR.
Kemenangan ini juga sangat strategis bagi pertahanan RI karena apabila Sekutu dapat
menguasai Ambarawa. Sekutu dapat mengancam 3 kota penting di Jateng
"Magelang‚ Yogyakarta dan Surakarta"

e. Pertempuran Medan Area


9 Nov 1945 pasukan Sekutu mendarat di Sumut di bawah komando T.E.D. Kelly.
Pada awalnya kedatangan Sekutu disambut dgn tangan terbuka oleh pem Indonesia di
Sumut. Pem set4 mengizinkan Sekutu menempati beberapa hotel seperti Hotel de
Boer‚ Grand Hotel dan Hotel Astoria. Sbgn dari tentara Sekutu juga di t4kan di Binjai
dan Tanjung Morawa. Tidak berselang lama setelah pendaratan‚ Rehabilitation of
Allied Prisoners of War and Interness (RAPWI) mendatangi kamp tahanan org2
Belanda di Pulau Berayan‚ Saentis‚ Rantau Prapat‚ Pematang Siantar dan Brastagi utk
membantu pembebasan tawanan.
Tanpa sepengetahuan pem Indonesia‚ para tawanan yg dibebaskan membentuk
Medan Batalion KNIL. Sikap ini memancing amarah para pemuda‚ suasana semakin
memanas 13 Oktober 1945 ketika terjadi insiden di Jl Bali yg disebabkan oleh tindakan
seorang penghuni hotel yg merampas dan menginjak2 lencana Merah Putih milik
seorang pengunjung. para pemuda kemudian menyerang dan merusak hotel.
Pasukan Sekutu kemudian mengultimatum agar para pemuda menyerahkan
senjata kpd Sekutu. Pasukan Sekutu juga melakukan teror di sejumlah t4‚ mereka
menyerahkan kekuasaan kpd pasukan NICA utk mengadakan patroli. Tindakan
sepihak ini menyebabkan bentrokan senjata antara para pemuda dan pasukan Sekutu.
Bentrokan menyebabkan banyak pasukan Sekutu yg tewas.
Tindakan provokasi Sekutu berlanjut saat mereka memasang papan2 b’tuliskan
Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut Kota Medan. Bentrokan antara
para pemuda dan NICA mengajarkan menjalar ke seluruh Kota Medan dan kota2
lain “Pematang Siantar dan Brastagi”. Tindakan tsb mendapat balasan dari para
pemuda. Insiden2 tsb mengawali peristiwa pertempuran Medan Area.
10 Agustus 1946 komandan2 pasukan yg b’juang di Medan Area mengadakan
sebuah pertemuan di Tebingtinggi. Pertemuan ini berhasil membentuk Komando
Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Laskar dibagi menjadi 4 sektor‚ setiap sektor
terbagi atas 4 subsektor. Dalam setiap sektor t’dapat kekuatan satu batalion.
Markas laskar rakyat Medan Area dipusatkan di Sudi Mengerti (Trepes).
Pembentukan laskar menjadikan perjuangan rakyat Medan semakin terorganisasi.

f. Bandung Lautan Api


Pasukan Sekutu mendarat di Kota Bandung 17 Oktober 1945. Sejak
kedatangannya‚ pasukan Sekutu bersama NICA meneror rakyat di berbagai t4.
NICA memanfaatkan Sekutu utk kembali menegakkan kekuasaannya. Nov 1945
teror NICA semakin meresahkan rakyat. Tindakan tsb menyebabkan terjadinya
pertempuran meletus antara pihak republik dan Sekutu. Para pemuda yg
tergabung dlm TKR‚ laskar2 dan badan p’juangan b’satu melawan pasukan
Sekutu.
21 Nov 1945 Sekutu mengeluarkan ultimatum yg berisi:
Memerintahkan rakyat dan para pejuang agar menyerahkan senjata dan mengosongkan
Bandung Utara.

Ultimatum tsb mendapat penolakan rakyat Bandung. Bahkan memicu pertempuran


antara rakyat rakyat dan Sekutu. Pertempuran semakin memanas ketika Sekutu
mengeluarkan ultimatum 23 Maret 1946. Berdasarkan ultimatum tsb‚ TRI harus
mengosongkan Kota Bandung dan mundur ke luar kota dgn jarak 11 km. Menanggapi
ultimatum ini pem dan TRI memerintahkan rakyat agar mengungsi ke luar kota. Namun
sebelum mengungsi ke luar kota‚ rakyat membumihanguskan seluruh Kota Bandung.
Pembumihanguskan Kota Bandung dilakukan sesuai instruksi Kolonel Abdul Haris
Nasution sbg Komandan Divisi III Siliwangi. Pembumihanguskan dilakukan agar Sekutu tdk
bisa memanfaatkan fasilitas yg ada di Kota Bandung. Dengan semangat perjuangan dan
pengorbanan‚ rakyat dan TRI membakar markas dan rumah mereka sendiri. Dalam waktu
singkat‚ api melahap Kota Bandung. Peristiwa inilah yg dikenal dgn “Bandung Lautan Api”.

g. Berita Proklamasi di Sulawesi


Dalam waktu relatif singkat berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia segera tersebar
ke seluruh peenjuru wil Indonesia‚ termasuk Sulawesi. Perwakilan Sulawesi yg menjadi
anggota PPKI sekaligus menjabat sbg Gubernur Sulawesi “G.S.S.J. Sam
Ratulangi”‚ mendapat tugas dari PPKI utk membentuk Komite Nasional Indonesia Daerah
di Sulawesi. Penyebaran berita proklamasi juga dilakukan para pemuda dgn memperbanyak
teks proklamasi yg kemudian disebarkan ke seluruh pelosok Sulawesi. Naskah Proklamasi
disebarluaskan ke penjuru Sulawesi melalui surat kabar “Soeara Asia”.
Pada masa awal kemerdekaan pasukan Sekutu berusaha melucuti tentara
Jepang di Indonesia. Kedatangan Sekutu di Sulawesi lebih awal daripada
kedatangan Sekutu d daerah lainnya di Indonesia. Pada awalnya kedatangan
Sekutu ini menghalangi usaha Sam Ratulangi dan menyebarluaskan berita
proklamasi kemerdekaan ke seluruh penjuru Sulawesi. April 1946 Sam Ratulangi
ditangkap pasukan NICA kemudian diasingkan di Papua.
Ditangkapnya Sam Ratulangi menyebabkan penyebarluasan berita proklamasi
menjadi terhambat. Akibatnya‚ berita proklamasi diperoleh dari tentara Jepang.
Di Sulawesi Tenggara berita proklamasi disampaikan oleh kalangan Kaigun dan
Heiho. Di Buton berita proklamasi disampaikan oleh org2 Jepang yg datang ke
Makassar. Di Sulawesi Tengah berita proklamasi diterima 17 Agustus pukul 15.00
oleh Abdul Latief dari tentara Jepang yg dikawal oleh tentara Heiho dan Sulawesi
Selatan.
Proklamasi kemerdekaan disambut dgn sukacita oleh rakyat Sulawesi. Sejak
berita proklamasi kemerdekaan tersebar di Sulawesi‚ para pemuda memasang
bendera Merah Putih sng lambang kemerdekaan bangsa. Sejak 17 September 1945
bendera Merah Putih dikibarkan di kantor2 pem menggantikan bendera Jepang.
Pemasangan dan pengibaran bendera Merah Putih menunjukkan rasa bangga yg
dimiliki para pemuda dan rakyat Sulawesi terh kemerdekaan Indonesia.
h. Operasi
Lintas Laut Banyuwangi – Bali
Operasi lintas laut Banyuwangi – Bali dilakukan utk menghalangi Sekutu dalam
usahanya menyerbu Jawa Timur. Sekutu melakukan pendaratan di Bali karena
letaknya strategis. Bali digunakan sbg batu loncatan utk menyerbu Jawa Timur
yg merupakan daerah lumbung padi. Selain itu‚ Bali dapat dijadikan penghub ke
Australia. Dalam operasi ini‚ para pemimpin perjuangan membentuk beberapa
kesatuan tempur dgn Pasukan Merdeka sbg pasukan induk.
Operasi lintas laut Banyuwangi-Bali dipimpin beberapa tokoh TRI “Kapten
Makardi‚ Kolonel Prabowo‚ Kolonel Muadi‚ dan Letkol I Gusti Ngurah Rai”.
Para pemimpin operasi ini meminta bantuan Markas Besar TRI di Yogyakarta
utk menambah kekuatan pasukan. Tindakan ini dilakukan karena kekuatan TRI
Sunda Kecil di Bali semakin melemah. Letjen Urip Sumohardjo dari Markas
Besar TRI Yogyakarta segera mengirim persenjataan utk memperkuat pasukan
TRI di Sunda Kecil dalam operasi lintas laut.

i.PertempuranMargarana
Terjadi di Bali utk mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda. 2-3
Maret 1946 Belanda mendaratkan sekira 2000 tentara di Bali. Pada saat itu
Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai sedang berada di Yogyakarta. Selama di
Yogyakarta‚ I Gusti Ngurah Rai mengadakan pembicaraan dgn Markas Tertinggi
TRI mengenai pembinaan Resimen Sunda Kecil dan strategi menghadapi Belanda.
Setelah kembali dari Yogyakarta‚ I Gusti Ngurah Rai menemukan
kesatuan resimennya dlm keadaan terpecah belah. Ia segera mengonsolidasi
pasukannya utk menghadapi Belanda. Pada saat itu perkembangan situasi
politik di tingkat pusat pem RI kurang menguntungkan. Kondisi ini terjadi
karena hasil Perundingan Linggajati tdk mengakui Bali sbg wil RI.
Belanda berupaya mendirikan negara boneka di wil Indonesia bagian
timur “Negara Indonesia Timur”. Belanda kemudian membujuk I Gusti
Ngurah Rai utk bekerja sama‚ namun ia menolak ajakan tsb. Penolakannya
diperkuat dgn serangan terh Belanda 18 Nov 1946. Dalam serangan ini‚ I Gusti
Ngurah Rai beserta pasukannya berhasil menggepur Tabanan. Pasukan Bali
berhasil memaksa satu datesemen Belanda dgn p’senjataan lengkap menyerah.
Peristiwa tsb menyebabkan kemarahan Belanda‚ Belanda mengerahkan
seluruh kekuatannya di Bali dan Lombok utk membalas serangan I Gusti
Ngurah Rai. Pasukan Belanda berhasil mengalahkan pasukan I Gusti Ngurah
Rai dlm sebuah pertempuran di Desa Margarana. Dlm pertempuran ini I Gusti
Ngurah Rai beserta pasukannya menjlkan strategi Perang Puputan “Perang
Habis2n”. Karena kekuatan yg tdk seimbang‚ pasukan I Gusti Ngurah berhasil
dikalahkan Belanda‚ ia pun gugur bersama anak buahnya. Perang habis2n yg
dilakukan I Gusti Ngurah Rai menunjukkan semangat pantang menyerah dlm
menegakkan kedaulatan bangsa.
B.Antara Perang dan Diplomasi
1. Rangkaian Perjanjian Linggajati
Setelah menjabat sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia‚ Sutan
Sjahrir memerankan posisi penting dalam kebijakan pemerintah. Ia lebih
menekankan perjuangan diplomasi. Perjuangan diplomasi dipilih karena
Sutan Sjahrir memandang adanya kekuatan politik internasional yang
berkuasa setelah PD II. Perjuangan kemerdekaan Indonesia harus mampu
menekankan diri dalam lingkungan internasional. Perjuangan kemerdekaan
tdk dapat dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri.
Perjanjian Linggajati menjadi langkah awal pem RI untuk memperoleh
pengakuan kedaulatan dari pem Belanda secara internasional. Sebelum
Perjanjian Linggajati dilaksanakan‚ pem Indonesia harus melalui beberapa
perundingan awal‚ yaitu:

a. Perundingan Awal di Jakarta


23 Oktober 1945 diadakan perundingan antara Indonesia – Belanda.
Pihak Belanda yang diwakili oleh van Mook dan Charles O. van der Plas
menyatakan keinginan Belanda untuk menjlkan pem di Indonesia sesuai
pernyataan Ratu Wilhelmina. Pernyataan van Mook ditolak delegasi
Indonesia. Bahkan perundingan yang dilakukan belum membuahkan hasil
hingga akhir tahun 1945. tiap2 pihak masih mempertahankan keinginannya.
Des 1945‚ van Mook kembali ke negeri Belanda untuk membujuk pem
nya agar b’sedia kembali melakukan perundingan dgn pihak Indonesia. 10
Feb 1946‚ Indonesia dan Belanda kembali dipertemukan dlm sebuah
perundingan di Jakarta. Dalam perundingan di Jakarta‚ pihak Sekutu
diwakili Sir Archibald Clark Kerr sbg penengah‚ merupakan seorang
diplomat senior yang diangkat sbg duta istimewa Inggris utk Indonesia.
Dalam perundingan di Jakarta van Mook kembali mengusulkan beberapa
gagasan politik yang mengacu pidato Ratu Wilhelmina 7 Des 1942. Pihak
Indonesia belum mempersiapkan gagasan utk menanggapi usulan van Mook
karena butuh waktu utk mempelajarinya.
Perundingan di Jakarta justru menimbulkan ketegangan di pihak
Indonesia. Pihak Indonesia terpecah menjadi 2 kubu:
 Kubu Sjahrir yang mendukung diadakannya perundingan
 Kubu Persatuan Perjuangan (PP) dipimpin Tan Malaka yg menghendaki
perjuangan fisik utk
mempertahankan kemerdekaan

Ketegangan ini berujung pada pembubaran Kabinet Sjahrir yg dilakukan


oleh Kubu PP. 12 Maret 1946‚ Kabinet Sjahrir II kembali dibentuk utk
melanjutkan perundingan antara Indo-Belanda. 27 Maret 1946‚ Indo-Belanda
kembali melakukan perundingan. Perdana Menteri Sutan Sjahrir telah
b. Perundingan
Hoge Valuwe
Merupakan perundingan resmi pertama yang diadakan Indonesia dan
Belanda

Perundingan ini merupakan perundingan lanjutan yang diadakan di


Jakarta dan telah mendapat p’s7n dari k2 belah pihak. Diadakan 14-24
April 1946‚ dlm perundingan ini delegasi RI diwakili oleh :
 H.J. Van Royen
 J.H. Logeman
 Willem Drees
 Dr. Schermerhorn

Sebagai penengah‚ Sekutu mengutus Sir Archibald Clark Kerr dari Inggris.
Perundingan ini mengagendakan penuntasan perundingan awal di Jakarta.
Indonesia mengharapkan adanya langkah-langkah nyata ke arah pengakuan
kemerdekaan Indonesia. Pihak Belanda menganggap perundingan di Hoge
Valuwe hanya perundingan pendahuluan karena mereka masih menunggu
pemilihan umum yg diselenggarakan di negeri Belanda 17 Mei 1946.

Beberepa konsep yang dihasilkan dlm perundingan awal di Jakarta


dapat diterima oleh anggota perundingan. Konsep yang dapat diterima
Perundingan Hoge Valuwe dianggap gagal karena tdk menghasilkan
keputusan apapun. Meski demikian‚ Indonesia mendapat pelajaran berharga
dari perundingan ini. Indonesia semakin percaya diri dgn menghadapi
perundingan2 selanjutnya. Perundingan ini menjadikan Indonesia semakin
b’semangat dalam mempertahankan kemerdekaan melalui jalur diplomasi.
Perundingan mampu menarik perhatian Internasional.

c. Pelaksanaan
Perjanjian Linggajati
Diprakarsai Lord Killearn (Inggris)
Indonesia mengirim delegasi :
 Sutan Sjahrir (ketua)
 Mr. Moh. Roem
 Mr. Susanto
Tirtoprodjo
 Dr. A.K. Gani

Penandatanganan perjanjian ini dimaksudkan sebagai panduan


pelaksanaan perundingan selanjutnya ke arah pembangunan suatu tatanan
politik di bekas wil Hindia Belanda yg kemudian dinamakan Negara
Indonesia Serikat (NIS).
Perjanjian diadakan beberapa tahap yg dimulai sejak 7 Oktober 1946 di Jakarta.
 Tahap p’1 : Pihak Indonesia dan Belanda membahas tentang gencatan senjata
 Tahap k2 : Diadadakan di Linggajati 10 Nov 1946‚ dgn keputusan pihak Indonesia dan
Belanda
menyepakati rancangan P. Linggajati
 Tahap k3 : 15 Nov 1946‚ diadakan di istana Rijswijk. Para perwakilan menyepakati
rancangan P.
Linggajati

Isi P. Linggajati:
 Belanda mengakui kedaulatan RI secara de facto atas Jawa‚ Madura dan Sumatra
 RI dan Belanda akan bekerjasama membentuk RIS yg salah satu negara bagiannya
adalah RI
 RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dgn Ratu Belanda sbg
ketuanya

Setelah p’janjian tsb ditandatangani‚ muncul pro dan kontra di anatara para tokoh
republik. Pihak yg tdk puas menilai p’janjia tsb melemahkan posisi Indonesia. Bagi Sutan
Sjahrir P. Linggajati menjadi langkah awal yg sangat diperlukan demi mendapatkan
kedaulatan penuh. Pandangan Sutan Sjahrir terbukti setelah rasa simpati dan dukungan
terh kemerdekaan Indonesia meluas. Sejumlah negara memberikan pengakuan terh
kedaulatan RI. Dukungan dari negara lain sangat penting utk mendapatkan pengakuan
secara internasional.
Dukungan dan pengakuan internasional terh kedaulatan RI menggoyahkan
posisi Belanda. Dukungan publik internasional menunjukkan keberadaan RI
sudah diakui sbg sebuah negara. Posisi ini menyulitkan Belanda apabila tetap
berupaya menguasai negara yg telah merdeka. Belanda berupaya melakukan
terot dgn cara memblokade Indonesia secara politik dan ekonomi. Cara tsb
dilakukan utk membatalkan hasil P. Linggajati secara pihak. 20 Juli 1947
Belanda melaksanakan operasi militer yg dikenal dgn Agresi Militer I Belanda.

d. Konferensi
Malino
B’langsung 15-26 Juli 1946

T7n:
Membentuk negara2 federal di daerah yg baru saja diserahterimakan Inggris
dan Australia kpd Belanda

Pencetus negara federal Van Mook

Tindakan Van Mook mengacu pada pasal 1 dari “enam pasal tambahan” dlm
Perundingan Linggajati
Pembentukan negara federal yg dilakukan van Mook menimbulkan keresahan di
kalangan negara2 bagian dan daerah2 otonom yg tdk terwakili dlm susunan pem baru.
Mei 1948 negara2 federal bentukan van Mook mengadakan rapat di Bandung. Rapat
berlangsung hingga Juli 1948. negara2 federa menyebut rapat2 yg mereka adakan dgn
sebutan Bijeenkomst voor Federal Overleg / BFO (Pertemuan utk musyawarah federal).
Dlm p’kem nya‚ BFO berperan penting dlm upaya diplomasi antara Indonesia-Belanda.
BFO menjalin kerjasama dgn kabinet Belanda di Den Haag utk membentuk pem
interim (peralihan). Rancangan pembentukan pem interim yg dihasilkan saat rapat
BFO pada Mei 1948 dipadukan dgn rencana buatan kabinet Belanda menjadi
“Peraturan Pembentukan Pemerintah Interim di Indonesia” (Bustuursregeling
Indonesie in Overgangstijd = BFO). Rancangan tsb kemudian dibicarakan dgn pem RI
utk mendapatkan p’s7n. Namun dlm sebuah pertemuan di Kaliurang‚ Yogyakarta pada
Des 1948 pihak RI menolak rancangan tsb.

2. AgresiMiliter I Belanda
P. Linggajati sbg upaya penyelesaian konflik tdk cukup efektif utk meredam
p’selisihan Indo-Belanda. Sementara kesepakatan bau saja ditandatangani‚ Belanda
justru mencederai p’janjian dgn melancarkan serangan. 20 Juli 1947‚ Belanda
melancarkan agresi militer p’1 utk mendesak kedudukan pem RI. Dlm aksi ini
Belanda berhasil menerobos daerah2 yg dikuasai republik (Sumatra Timur‚ Jawa
Tengah‚ dan Jawa Timur)
Pasukan TNI membalas serangan yg dilancarkan Belanda. Dlm menghadapi agresi
militer‚ TNI menggunakan strategi baru “wehrkreise”‚ di jlkan dgn membentuk kantong2
perlawanan di daerah yg dikuasai Belanda. Strategi ini terbukti efektif dan menyulitkan posisi
Belanda.
Agresi Militer I Belanda mengalami kegagalan setelah para diplomat RI berhasil menarik
simpati dari publik internasional. Agustus 1947 para tokoh perwakilan Indonesia menghadiri
sidang Dewan Keamanan PBB‚ terlaksana setelah adanya desakan dari Australia dan India kpd
dewan Keamanan PBB utk mengambil tindakan guna mengakhiri permusuhan anatara RI –
Belanda. Agresi Militer I diakhiri dgn perundingan di atas kapal USS Renville. Akibat agresi ini‚
Belanda mendapat kecaman dari dunia internasional.

3. PeranKomisi Tiga Negara


Agresi Militer I Belanda tdk dapat dibenarkan dari kacamata manapun‚ Agresi tsb
menunjukkan Belanda telah meningkari kesepakatan damai yg telah dibuat. Dunia
mengarhkan p’hatiannya kpd Indonesia. Sejumlah negara termasuk PBB mengecam aksi
militer Belanda. Sbg lembaga p’damaian dunia‚ PBB mengulurkan bantuan utk menyelesaikan
p’masalahan Indonesia dan Belanda.
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan sebuah resolusi berisi seruan kpd pihak2 yg b’tikai utk
menghentikan tembak menembak dan menyelesaikan p’tikaiannya melalui arbitrase/cara2
damai. Atas usulan Dewan Keamanan PBB‚ dibentuklah komisi jasa baik “Komisi Tiga Negara
(KTN). Indonesia-Belanda diberi kesempatan menentukan negara yg berhak mewakili
pihaknya dlm sebuah perundingan. K2 negara yg dipilih Indo-Belanda berhak menunjuk 1
negara netral utk ikut menjadi anggota komisi. Indonesia memilih Australia‚ sdgkan Belanda
memilih Belgia sbg wakilnya. Australia-Belgia sepakat menunjuk AS menjadi anggota KTN.
Delegasi dari k3 negara :
 Richard Kirby (Australia)
 Paul van Zeeland (Belgia)
 Frank Graham (AS)

4. P.
Renville
Setelah KTN dibentuk‚ ia segera melaksanakan tugasnya. KTN
dibentuk di Indonesia 27 Okto 1947‚ para perwakilannya segera menghub
Indonesia-Belanda utk mengadakan pertemuan. Namun‚ baik pihak
Indonesia maupun Belanda tdk b'sedia mengadakan pertemuan di wil yg
dikuasai salah satu pihak. AS menawarkan agar pertemuan diadakan di
kapal USS Renvile milik AS. K2 belah pihak menye7i tawaran AS tsb.

Perundingan Renville dilaksanakan 8 Des 1947.


Indonesia : Amir Syarifuddin
Belanda : R. Abdulkadir Wijoyoatmojo Orang Indo yang memihak
Belanda

P. Renville dibentuk utk menyelesaikan p'selisihan antara Indonesia dan


Belanda setelah P. Linggajati. Selama perundingan b'langsung‚ pihak Indo-
Belanda t'libat p'debatan serius‚ b'kaitan dengan pembentukan pem
P. Renville menghasilkan keputusan yg dianggap merugikan pihak
Indonesia‚ yg berisi:
 P'se7n tentang gencatan senjata yg antara lain diterimanya garis demarkasi
van Mook. P's7n ini terdiri atas 10 pasal
 Dasar2 politik Renville yg berisi kesediaan k2 pihak menyelesaikan
p'tikaian secara damai. P's7n ini terdiri atas 12 pasal
 6 pasal +n dari KTN yg berisi kedaulatan Indonesia yg berada di tangan
Belanda selama masa peralihan - penyerahan kedaulatan

B'dasarkan garis demarkasi van Mook wil Indonesia tinggal meliputi


Yogyakarta dan sbgn Jawa Timur. Akibatnya‚ pasukan TNI yg masih berada di
kantong2 pertahanan Belanda harus ditarik masuk ke wil RI. Penarikan
pasukan besar2n dilakukan oleh Divisi Siliwangi dari Jawa Barat. 1 Feb
1948‚ sekitar 35.000 org mengadakan longmarch dari Jabar ke wil republik.
Dari Jatim dilaporkan sekira 6000 masuk ke wil Jatim yg menajdi pusat pem
RI.
Hasil P. Renville mendapat tentangan dari sejumlah tokoh nasional.
Kabinet Amir Syarifuddin harus menerima konsekuensi berupa mosi tdk
percaya dari parlemen. 23 Januari 1948‚ Amir Syarifuddin mengembalikan
mandatnya kepada Presiden Soekarno. Dalam p'kembangannya‚ Amir
Syarifuddin b'gabung dgn pemberontakan PKI di Madiun
5. Agresi Milter II Belanda dan Penangkapan Pimpinan Negara
Setelah mengingkari isi P. Linggajati‚ Belanda kembali mengingkari hasil
P. Renville. Belanda menganggap P. Renville tdk pernah mampu
menyelesaikan p'tikaian antara Indonesia-Belanda. Belanda kembali
menunjukkan ambisinya utk menguasai Indonesia. 19 Des 1948 Belanda
melancarkan Agresi Militer II.
Melalui Agresi Militer II‚ Belanda berusaha menyingkirkan pem RI dan
menghancurkan TNI. Serangan Belanda dimulai dengan pendaratan pasukan
payung di lapangan terbang Maguwo‚ Yogyakarta. Mereka kemudian
b'gabung dgn pasukan AD dan b'gerak merebut ibu kota kota RI yg saat ini
berada di Yogyakarta. Belanda berusaha merebut sejumlah daerah di Pulau
Jawa dan Sumatra yg belum diduduki Belanda. Meski Presiden dan Wakil
mengetahui tentang serangan tsb‚mereka justru memilih tetap tinggal di ibu
kota.
Dalam serangan ke Yogyakarta pasukan Belanda berhasil menguasai
istana kepresidenan. Belanda berhasil menangkap Soekarno-Hatta‚ sejumlah
menteri dan Kepala Staf Angkatan Udara Komodor Suryadarma. Belanda
kemudian mengasingkan Soekarno-Hatta ke Pulau Bangka‚ sebelum
ditangkap‚ Soekarno s4 mengirim telegram k BKT dan menugasi Mr.
Sjariddin Prawiranegara utk membentuk PDRI di Sumatra. Sjafruddin
bertugas menunjukkan kepada dunia bahwa RI masih eksis
6. Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI)
Sebelum tertangkap‚ Soekarno mengirim telegram kepada Menteri
Kemakmuran “Sjafruddin Prawiranegara” yg sg berada di BKT utk
membentuk pem darurat. Pada saat yg sama Menteri Luar Negeri “H. Agus
Salim” juga mengirim telegram kpd Mr. A.A Maramis di India. Melalui
telegram tsb‚ H. Agus Salim menugasi Mr. A.A. Maramis agar segera
membentuk pem RI di pengasingan “India”‚ jika Sjafruddin Prawiranegara
tdk b’hasil membentuk pem darurat.

19 Des 1948 PDRI berhasil dibentuk bertepatan dgn Agresi Militer II


Belanda

T7n PDRI dibentuk:


Mempertahankan dan menegakkan eksistensi pem RI

Fungsi PDRI :
 Mendataris kekuasaan pem RI
 Pengatur komunikasi dan penyalur komunikasi RI dgn daerah2 serta
negara2 sahabat

Susunan pem PDRI:


 Ir. S. M. Rasyid sbg menteri keamanan merangkap menteri sosial‚ pembangunan‚ dan
pemuda
 Mr. Lukman Hakim sbg menteri keuangan merangkap menteri kehakiman
 Ir. Sitompul sbg menteri pekerjaan umum merangkap menteri kesehatan
 Maryono Danubroto sbg sekretaris PDRI
 Jenderal Sudirman sbg panglima besar
 Kolonel A.H. Nasution sbg Panglima Tentara Teritorial Jawa
 Kolonel Hidayat sbg Panglima Tentara Teritorial Sumatra

7. Perjuangan Gerilya
Pada saat para pemimpin pem ditangkap‚ Panglima Besar Jenderal Sudirman tetap teguh
utk memimpin perang gerilya. Ketika memimpin gerilya “Jenderal Sudirman” sdg dlm
keadaan sakit parah. Meski demikian‚ ia b’janji akan menegakkan panji2 NKRI. Jenderal
dan rombongan melakukan p’jalanan dan p’gerakan dari Yogyakarta menuju Gunung
Kidul dengan melewati beberapa kecamatan menuju
Pracimantoro‚ Wonogiri‚ Ponorogo‚ Trenggelek dan Kediri. Dalam keadaan
sakit‚ Sudriman harus ditandu dan dipapah oleh pengawal utk memimpin pasukan serta
memberikan motivasi dan komando kpd para pejuang.
Dari Kediri Jenderal Sudirman dan pasukannya kemudian memutar kembali melewati
Trenggelek. P’jlanan terus berlanjut sampai akhirnya tiba di Desa Sobo‚ Jenderal dan
pasukannya telah menempuh p’jlnan sekitar 1000 km. Waktu gerilya mencapai 6 bl dgn
penuh derita‚ lapar dan dahaga. Ia tdk lagi memikirkan harta‚ jiwa dan raganya
dikorbankan demi tegaknya kedaulatan bangsa dan negara. Meski dlm keadaan
sakit‚ Jenderal terus memberi semangat kpd anak buahnya utk b’juang melawan Belanda.
8. Serangan Umum 1 Maret 1949
Setalah Agresi Militer II‚ pihak Belanda tdk segera menjlkan resolusi Dewan
Keamanan PBB yg dikeluarkan pada 28 Januari 1949. Sri Sultan Hamengku
Buwono IX meminta Jenderal Sudirman melakukan penyerangan terh Belanda
di Yogyakarta. Serangan dilakukan secara besar2n dan mengikutsertakan para
pejabat sipil. Serangan ini merupakan strategi TNI utk menunjukkan kpd
Belanda bahwa TNI dan pem Indonesia masih mempunyai kedudukan yg kuat.
Jenderal Sudirman memerintahkan komandan TNI set4‚ Letkol Soeharto yg
b’tugas memimpin komando penyerangan‚ sdgkan Jenderal Sudirman masih
tetap bergerilya di hutan. 1 Maret 1949 rencana serangan umum terh Belanda
di Yogyakarta di jlkan‚ TNI menggempur Kota Yogyakarta dari berbagai
penjuru. TNI berhasil menguasai Kota Yogyakarta selama 6 jam‚ namun
pasukan Belanda dapat memukul mundur pasukan TNI setelah pasukan
Belanda mendatangkan bantuan dari Gombang dan Magelang.
Keberhasilan serangan umum semakin memperkuat kedudukan Indonesia di
dunia internasional. Dampak secara langsung “Belanda-Indonesia kembali
dipertemukan dlm Perundingan Roem-Royen”. Setelah tercapai
kesepakatan‚ PDRI memerintahkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX
mengambil alih pem dari pihak Belanda. Menanggapi situasi tsb‚ Panglima
Besar Jenderal Sudirman memperingatkan seluruh komandan pasukan
kesatuan utk siaga mengamankan pem di Yogyakarta.
9. PerundinganRoem-Royen
Dibentuk : 14 April 1949
Indonesia – Belanda kembali mengadakan perundingan di Jakarta.
Terselenggara atas
inisiatif PBB

Pemimpin : Merle Cochran


Anggota Komisi : AS
Indonesia : Mr. Moh. Roem
Indo menghendaki pengembalian RI ke Yogyakarta
Belanda : Dr. J.H. Van Royen
Belanda menghendaki kesepakatan penghentian perang gerilya yg dilakukan
pihak
Indonesia

7 Mei 1949‚ Indo – Belanda menyanggupi pelaksanaan Resolusi Dewan


Keamanan PBB tertanggal 28 Januari 1949 dan p’set7n nya 23 Maret 1949.

Pihak Indo menyatakan beberapa kesanggupannya sbb:


 Menghentikan Perang Gerilya
 Turut bekerjasama dlm menjlkan keamanan
 Turut serta dlm KMB yg b’7n mempercepat penyerahan kedaulatan
Pihak Belanda menyanggupi beberap hal yaitu:
 Mengembalikan pem RI ke Yogyakarta
 Menye7i RI menjadi bagian dari RIS
 Ikut serta dlm KMB

22 Juni 1949‚ diadakan Perundingan Roem-Royen antara Indo-Belanda‚ yg


diawasi oleh PBB yg dipimpin “Thomas Chritchley”‚ yg berisi:
 Penghentian tembak menembak
 Pengembalian pem RI ke Yogyakarta
 Pembebasan para pemimpin RI yg ditahan Belanda
 Segera diadakan KMB di Den Haag

Pem RI secara resmi kembali ke Yogyakarta pada 1 Juli 1949. 6 Juli 1949
para pemimpin RI kembali ke Yogyakarta. Setelah itu diadakan sidang p’1
kabinet RI “13 Juli 1949”. Pada kesempatan ini Sjafruddin Prawiranegara
mengembalikan mandatnya sbg kepala PDRI kpd Moh. Hatta
10. Peristiwa Yogya
Kembali
Sejak awal 1949 ada 3 kelompok pimpinan RI yg ditunggu utk kembali k
Yogyakarta‚ yaitu:
 Kelompok Bangka
 Kelompok PDRI di bawah pimpinan “Mr. Syafruddin Prawiranegara”
 Angkatan perang di bawah pimpinan Panglima Besar “Jenderal
Sudirman”

Kelompok Bangka yg terdiri atas “Soekarno‚ Hatta dan rombongan”


kembali ke Yogyakarta 6 Juli 1949‚ kecuali Mr. Roem yg harus
menyelesaikan urusannya sbg ketua delegasi di UNCI‚ masih tetap tinggal di
Jakarta. Rombongan PDRI mendarat di Maguwo 10 Juli 1949‚ mereka di
sambut oleh:
 Sri Sultan Hamengku Buwono IX
 Moh. Hatta
 Mr. Roem
 Ki HajarDewantara
 Mr. Tadjuddin
 Pembesar RI lainnya

Rombongan Panglima Besar Jenderal Sudirman juga ditunggu


Sesampai di Yogyakarta‚ rombongan Jenderal Sudirman dijemput oleh Sri
Sultan Hamengku Buwono IX bersama pasukan di bawah komando Letkol Soeharto.
Upacara penyambutan secara resmi dilaksanakan pemimpin RI 10 Juli 1949.
Sjafruddin Prawiranegara b’tindak sbg inspiktur upacara didampingi “Jenderal
Sudirman”. Kembalinya para pemimpin tsb disambut rakyat Yogyakarta dgn
sukacita. Peristiwa ini dikenal sbg “Peristiwa Yogya Kembali”‚ kemudian
diabadikan dlm sebuah monumen yg dikenal dgn nama monumen “Yogya Kembali”.

11.Konferensi
Inter-Indonesia
Sebelum pelaksanaan KMB‚ pem RI melakukan pendekatan koordinasi dgn
Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO) / negara2 bentukan Belanda di
Indonesia. Koordinasi ini dilakukan terutama dlm kaitannya dgn pembentukan
negara RIS. Koordinasi juga dilakukan utk menciptakan satu front guna
menghadapi Belanda. Sehingga Indo dan BFO mengadakan “Konferensi Inter-
Indonesia”‚ penyelenggaraannya menunjukkan bahwa praktik devide et impera
Belanda tdk mampu memecah belah kekuatan Indonesia. Belanda gagal
memisahkan daerah2 di luar RI dari kesatuan RI. Agresi Militer II Belanda justru
menyadarkan negara2 federal anggota BFO bahwa Belanda tdk seharusnya
berkuasa lagi di Indonesia.
Konferensi Inter-Indonesia diadakan 19-22 Juli 1949 di Yogyakarta. Konferensi
menghasilkan beberapa kesepakatan mengenai bentuk negara dan ketatanegaraan
Negara Indonesia Serikat.
Beberapa kesepakatan tsb sbb:
 NIS di s7i dgn nama RIS berdasarkan demokrasi dan federalisme
 RIS dikepalai seorang presiden konstitusional dibantu menteri2 yg b’tanggung jawab kpd DPR
 Akan dibentuk 2 badan perwakilan (DPR dan DPN) bagian (Senat). Sebelum k2 badan
perwakilan
tersebut terbentuk‚ akan dibentuk DPRS
 Pem federal sementara akan menerima kedaulatan dari Belanda dan RI
 Angkatan perang RIS merupakan angkatan perang nasional. Presiden RIS merupakan
Panglima
Tertinggi Angkatan Perang RIS
 Pertahanan negara menjadi tanggung jawab pem RIS. Negara2 bagian tdk diperkenankan
memiliki angkatan perang
 Angkatan Perang RIS (APRIS) dibentuk utk melindungi bangsa Indonesia. Anggota APRIS
terdiri
atas Tentara Nasional Indonesia (TNI)‚ Koninklijk Nederlandsch Indische Leger (KNIL)
‚ Koninklijk
Leger (KL) dan Territoriale Bataljons.

Konferensi Inter-Indonesia dilanjutkan di JKT 30 Juli – 2 Agus 1949. Konferensi Inter-Indo


di JKT membahas pelaksanaan pokok2 kesepakatan yg dihasilkan pada saat Konferensi Inter-
Indo di Yogyakarta. Pihak RI dan BFO menyet7i pembentukan Panitia Persiapan Nasional yg
b’tugas menyelenggarakan ketertiban sebelum dan sesudah pelaksanaan KMB. Pelaksanaan
Konferensi Inter-Indonesia berhasil menyelesaikan p’masalahan antara RI dan BFO. Hasil
Konferensi Inter-Indo menjadi motivasi bagi delegasi Indo yg mewakili jutaan rakyat Indo utk
menghadapi KMB.
12. KMB
Pelaksanaan KMB merupakan salah 1 putusan dlm Perundingan Roem-Royen
Juni 1949. KMB diselenggarakan di gedung Ridderzaal di Kota Den Haag‚ Belanda 21
Agus-2 Nov 1949. Pihak RI dan BFO diwakili oleh delegasi yg dibentuk 4 Agus 1949.
Delegasi ini diketuai “Moh. Hatta”‚ pihak Belanda diwakili “Mr. Van Maarseveen”.
PBB mengirim p’wakilannya melalui United Commision for Indonesia (UNCI) yg
diwakili “Thomas Chritchley”.
KMB resmi dibuka 23 Agustus 1949. Perdana Menteri Belanda sekaligus ketua
KMB “Willem Dress” membuka KMB secara resmi. KMB dibuka dgn pidato dari
Willem Drees dan diisi dgn pidato2 dari tiap2 delegasi. Pelaksanaan KMB diwarnai
p’debatan berlarut2‚ 2 Nov 1949 KMB berhasil menyepakati beberapa keputusan sbb:
 Belanda mengakui keberadaan RIS dbg negara merdeka dan berdaulat
 Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun kemudian setelah pengakuan
kedaulatan
 Corak pem RIS kan diatur melalui konstitusi yg dibuat oleh delegasi RI dan BFO
selama KMB
b’langsung
 Akan dibentuk Uni Indo-Belanda yg bersifay lebih longgar b’dasarkan kerjasama
secara
sukarela dan sederajat
Keputusan utama KMB:
Belanda akan menyerahkan kedaulatan kpd RIS akhir Des 1949‚ dlm bid militer KMB memuat
kesepakatan‚ antara lain:
 Ketentuan2 mengenai pembentukan APRIS dgn TNI sbg intinya
 Pembubaran KNIL dan bekas anggota KNIL menjadi anggota APRIS
 Adanya suatu misi militer Belanda di Indonesia utk melatih APRIS
 Pemulangan anggota KL dan KM ke negeri Belanda

Anggota delegasi RI sangat bersyukur dgn keputusan yg dihasilkan KMB‚ ada beberapa
pihak yg merasa tdk puas dgn hasil keputusan tsb. Pihak yg merasa tdk puas menganggap
keputusan KMB merupakan bom waktu yg dibuat Belanda utk menganggu ketentraman
bangsa Indonesia.

13. Pembentukan RIS


Salah satu keputusan KMB adalah RIS‚ RIS merupakan sebuah negara federal yg
terdiri atas RI dan Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO). RIS dipimpin seoarng
presiden dan dibantu oleh perdana menteri. Lembaga p’wakilan RIS terdiri atas senat dan
DPR‚ Senat merupakan perwakilan negara bagian‚ sdgkan DPR merupakan perwakilan
rakyat Indonesia.
14 Des 1949 wakil2 pem RI dan wakil2 BFO mengadakan pertemuan utk membahas
Konstitusi RIS. Pertemuan ini berhasil menyepakati naskah UUD yg akan digunakan sbg
landasan Konstitusi RIS. Pada hari itu juga diadakan pemilihan Presiden RIS dgn Soekarno
sbg calon tunggal dan terpilih menjadi Presiden RIS. Soekarno dilantik 17 Des 1949.
Sementara kabinet RIS dipimpin Moh. Hatta selaku perdana Menteri RIS. Kabinet RIS
dilantik presiden 20 Des 1949.
Dengan terpilihnya Soekarno sbg Presiden RIS‚ otomatis RI sbg negara
bagian RIS membutuhkan presiden. Mr. Asaat (ketua KNIP) ditunjuk oleh
Soekarno menjadi Pemangku Jabatan (Acting) Presiden RI. Upacara
penyerahan jabatan Presiden RI dari Presiden Soekarno kpd Mr. Asaat
dilakukan di Yogyakarta 27 Desember 1949 bertepatan dgn upacara
penyerahan kedaulatan.

14. Pengakuan Kedaulatan


Pengakuan kedaulatan terjadi setelah bangsa Indonesia melewati
perjuangan panjang dan melelahkan. 27 Des 1949 upacara penyerahan
kedaulatan dilangsungkan‚ upacara dilaksanakan di 2 t4 “Indonesia-
Belanda”. Di Belanda upacara penyerahan kedaulatan dilakukan di Istana
Op de Dam‚ Amsterdam. Upacara penyerahan kedaulatan di Belanda
b’langsung secara sederhana‚ upacara dimulai dgn pembacaan Protokol
Amsterdam oleh Sekretaris Negara Belanda‚ Mr. Prinsen. Protokol
Amsterdam adalah pernyataan resmi tentang p’s7n antara pihak Belanda
dgn pihak RIS mengenai kesimpulan umum hasil kesepakatan KMB.
Penyerahan kedaulatan di Jakarta berlangsung secara
sederhana‚ upacara penyerahan kedaulatan di Jakarta diwakili oleh Sri
Sultan Hamengku Buwono IX sbg perwakilan delegasi RIS. Pihak Belanda
diwakili oleh Wakil Tinggi Mahkota “A.H.J. Lovink”. Upacara penyerahan
 Dokumen piagam pengukuhan tertib hukum baru
Ditandangani “Ratu Juliana” dan sejumlah menteri Belanda
 Dokumen “Penyerahan Kedaulatan dan Pengakuan”‚ memuat beberapa pernyataan
yaitu:
Penyerahan kedaulatan sesuai Piagam Penyerahan Kedaulatan dilaksanakan 27 Des
1949‚
pembentukan Uni Indo-Belanda 27 Des 1949 dan pemberlakuan semua hasil tambahan
dari KMB

15. Kembali
ke NKRI
Penyerahan dan pengakuan kedaulatan 27 Des 1949‚ menandai resminya negara RIS.
Dalam p’kembangannya banyak rakyat tdk puas dengan pembentukan RIS. Sebagian
besar rakyat yg tdk puas berada di negara2 bagia luar RI. Ke 15 negara bagian RIS
merupakan bentukan Belanda yg merasa belum sepenuhnya memperoleh kemerdekaan.

Negara2 bentukan Belanda pada masa RIS:


 Negara Pasundan (Jawa Barat)
 Negara Jawa Timur terbentuk 26 Nov 1948 melalui surat keputusan Gubernur
Jenderal
Belanda
 Negara Madura terbentuk melalui plebisit dan disahkan oleh van Mook‚ 21 Jan 1948
 Negara Sumatra Timur‚ dibentuk 25 Des 1947 dan diresmikan 16 Feb 1948
 Negara Sumatra Selatan‚ dibentuk atas p’s7n van Mook 30 Agustus 1948
 Negara Indonesia Timur‚ negara pertama bentukan Belanda yg didirikan 1946
8 Maret 1950 pem RIS mengeluarkan UU No 11 th 1950 yg di se7i DPR dan
senat RIS. UU isi berisi tata cara perubahan susunan kenegaraan RIS. Setalah
UU ditetapkan‚ banyak negara bagian (Jateng‚ Jatim dan Madura) memilih
bergabung dgn RI di Yogyakarta. 22 April 1950 negara bagian RIS hanya
terdiri atas RI‚ Negara Sumatra Timur dan Negara Indonesia Timur. Rakyat
memilih b’gabung dgn pem RI daripada menjadi negara boneka Belanda.
Perdana Menteri RIS‚ Moh. Hatta mengadakan pertemuan dgn wakil
Negara Indonesia Timur “Sukawati” serta wakil Negara Sumatra Timur
“Mansur” utk membahas pembentukan NKRI. DPR Negara Sumatra Timur
mengusulkan agar NKRI dibentuk melalui penggabungan negara bagian RIS.
19 Mei 1950 negara2 bagian RIS mengadakan konferensi utk membahas
pembentukan NKRI. Hasil konferensi ini dituangkan dlm sebuah piagam
“Piagam P’s7n”.
12 Agus 1950 KNIP RI menye7i rancangan UUD yg dihasilkan konferensi
19 Mei 1950 menjadi UUD sementara. 14 Agustus 1950 DPR dan senat RIS
mengesahkan UUDS KNIP menjadi UUDS 1950. 15 Agus DPR dan senat RIS
mengadakan rapat‚ dalam rapat Presiden membacakan Piagam p’se7n
pembentukan NKRI. Pada hari itu juga Presiden bertolak ke Yogyakarta utk
menerima kembali jabatan Presiden NKRI dari pejabat Presiden RI “Mr.
Asaat”. 17 Agus 1950 RIS secara resmi dibubarkan dan digantikan oleh NKRI.
C.Nilai2 Kejuangan Masa Revolusi
 Persatuan dan Kesatuan
 Rela berkorban dan tanpa pamrih
 Cinta tanah air
 Saling menghargai
 Kerjasama dan Cinta Tanah Air

Anda mungkin juga menyukai