Anda di halaman 1dari 30

KETAMIN

OLEH :
dr. H. ERRASMUS S. SpAn, KIC
Ketamin Hidroklorida

Merupakan obat anestesi umum


Tehnik pemberian

IV, IM, bisa juga oral, nasalrectal


Banyak dipakai :
Pembedahan singkat relatip lama
& besar.
Penderita beresiko seperti asthma
Dengan ketamin relatif sederhana :
Tidak perlu alat khusus
Pengawasan mudah

Batasan keamanan luas

Induksi dan pemulihannya cepat

Tidak menyebabkan efek negatif


pada kardiovaskuler dan respirasi
Farmakokinetik :
Blokade implus afferen
Intraksi dgn beberapa transmitter SSP
Absorpsi : cepat terutama jaringan kaya
darah
Biotransfarmasi : dalam hati dan efek akhir
redistribusi dari otak jaringan
Waktu paruh 7 11 menit
Eliminasi 2 -3 jam, 90 % melalui urine
IV kadar plasma tertinggi 1 menit
IM kadar plasma tertinggi 5 menit
Sifat fisik dan kimia :
Derivatnya dari phencyclidine 2 -
(0- chlorophenyl)
Methylaminocyclohexanone - Hcl

CH 3

O
N

Cl

H
Ketamin hidroklorida :

Larut dalam air


BM = 244,2
pH : 3,5 4,1
Sifat : stabil, tidak berbau dan jernih
Sedian : 50, 100 mg/ml
Penyimpanan pada kaca gelap
Farmakodinamik
SSP :
Mempengaruhi retikuler activating system
Memperkuat elektrik sistim limbik &
ekstrapyramider
Neuron otak inhibasi & stimulasi
disosiatif
Katalepsi : tampak tidur, mata tetap terbuka,
gerakan tubuh tidak beraturan
CV : potensial untuk bronkhodilator
Cardiovaskuler Respirasi SSP

- HR MAP Vent CBF CMRO2 ICP


Ketamin
Ketamin Analgesia kuat
Dosis rendah atau subanestetik
Untuk pain therapy
Dosisi rendah kesadaran hilang
Pelepasan potensial peptida opioid endogen
Intraksi dengan reseptor opiat
Sistem somatik dan lemah untuk sistem
visceral
Dosis : induksi

IV : 1 2 mg/kg
IM : 3 5 mg/kg dan 5 8 mg/kg dalam
cairan 5 %
Ketamin sering digunakan
dikombinasi dengan
benzodiazepine

Interaksi dengan benzodiazepine dan opioid


akan memperpanjang masa pemulihan
Pemulihan pasca bedah biasanya
diikuti :

Delirium, halusinasi
Agitas
Tertawa
Mengerang
Vertigo
Mual
Mimpi buruk
Ketamin mempunyai bermacam-macam
efek yang berhubungan dengan nyeri
kronik Yaitu :
N-methyl-D-aspatric acid
a-amino-3-hydroxy-5-methyl-4-
isoxazelepropionic acid
Kainate
Y-amonobutyric acida receptor
Inhibisi dari Na,K channel dan
serotonin
Dopamin reuptake
Pemakaian ketamin pada praktek klinik sudah
lebih dari 30 tahun. Bagaimanapun juga, ada
penelitian formal tentang keefektifan ketamin
pada penatalaksanaan nyeri kronik. Pada
tulisan ini kami mengevaluasi data klinik yang
ada sebagai dasar untuk penggunaan ketamin
yang tepat pada nyeri kronik. Referansi literatur
pada tinjauan ini diperoleh dari penelitian
komputer EMBASE dan MEDLINE dari tahun
1966 hingga Agustus 2002.
Tingkat pembuktian terbagi atas
tingkatan menurut pedoman yang telah
diterima, untuk nyeri sentral terbukti
level II dan level IV ketepatan untuk
pemakaian ketamin parenteral dan oral.
Untuk complex regoinal pain syndrome
terbukti level Iv manjur dengan ketamin
epidural. Untuk fibromyalgia terbukti
level II sebagai penghilang nyeri,
mengurangi nyeri sebagai trigger point
dan meningkatkan daya tahan.
Untuk nyeri ischemik dilaporkan level II
potent dose dependent analgetik tapi
dengan narrow therapy window. Untuk
nonspesifik neuropatik pain level II dan
IV dilaporkan hasilnya divergen dengan
efek nyeri jangka panjang yang
dipertanyakan. Untuk phantom limb dan
neuralgia postherpetik level II
memberikan bukti obyektif berkurangnya
hyperpathia dan penghilang nyeri setelah
pemakaian ketamin oral dan parenteral.
Episode akut dan kronik dari severe
neuropatik pain sebagai third line
analgesic biasanya pada intra vena dan
infus subkutan (level IV). Dalam
kesimpulan bukti pemakaian ketamin
yang tepat untuk penatalaksanaan nyeri
kronik adalah dari sedang hingga rendah.
Bagaimanapun dalam situasi dimana
standar analgetik telah gagal ketamin
adalah alasan yang masuk akal sebagai
third line opinion.
Pada pemakaian opioid, anti konvulsan /
antidepresan sebagai first dan second
line drugs gagal memberikan analgetik
yang cukup untuk pasien nyeri kronik
maka ketamin dapat menjadi third line
drugs.
Metode
Penelitian
komputer pada pusat data
MEDLINE DAN EMBASE sejak tahun
1966 hingga agustus 2002.
Tingkatan Bukti
Level I : Bukti didapatkan dari sistem
review dari uji kontrol random yang
relevan
Level II : Bukti didapatkan dari 1 atau
lebih uji kontrol random yang well design.
Level III : Bukti didapatkan dari uji
kontrol nonrandom yang well desing.
Level IV : Bukti didapatkan dari penulis
yang berpengalaman dalam praktisi klinis
dan laporan dari komite ahli.
Diskusi
Belum ada bukti yang cukup untuk
mendukung penggunaan rutin ketamin
dalam nyeri kronis.
Data-data menyatakan bahwa ketamin
bisa digunakan secara efektif untuk
mengurangi gejala allodinia, hyperalgesia
dan hyperpathia.
Ketamin dapat diberikan : IV, IM, SC,
oral, rectal, nasal, transdermal, epidural
atau intrathecal.
Ada beberapa laporan penggunaan
parenteral di rumah, tekhnik ini
tampaknya tidak praktis untuk jangka
panjang. Dalam penambahan logistik,
pembuangan disposible, Sc ketamin bisa
menjadi iritan, diperlukannya penukaran
setiap hari untuk infus dan heparin
ointmen.
Dilaporkan data parentral dose ketamin
lebih efektif dibanding oral ketamin.
Studi kontrol transdermal ketamin patch
dilaporkan significan meningkatkan
analgetik pada nyeri post op setelah
operasi gynekology.
Pemberian parentral IV atau SC dalam
range 0,125-0,3 mg/kgBB tampak
optimal.
Dosis oral yang dilaporkan dari leteratur
sifatnya bervariasi antara 30-1000
mg/hari (mean, 200 mg).
Pemberian epidural dilaporkan efektif
untuk complex regional pain syndrome
dengan dosis 20-30 mg/hari (level IV).
Hal ini menguntungkan karena tidak
menyebabkan dose dependent.
Bagaimanapun tidak semua pasien
dengan neuropatik pain merespon
dengan ketamin : full response, partial
response, nonresponse.
Human pharmakology studi menunjukkan
NMDA reseptor antagonis efek
sampingnya sering menimbulkan
psikomimetik.
Pretreatment dengan benzodiasepin
meminimalkan psikomimetik efek.
Kesimpulan
Pendekatan yang memungkinkan pada
pemberian ketamin:
1. Pastikan tidak ada kontraindikasi
2. Berikan pengertian pada psien tentang
potential side effect dan inform consent
3. Laksanakan monitor secara penuh,
mengawasi placebo IV untuk menilai
manfaat therapi, dengan pemberian
dosis 0,25-0,5 mg/kgBB diberikan
perlahan selama 30 menit
4. Respon yang kurang dan tidak ada
respon adalah hal yang tidak diinginkan
dari penggunaan oral ketamin.
5. Pemberian awal oral ketamin 0,5
mg/kgBB diberikan secepatnya sebelum
diletakkan di tempat tidur untuk
mengurangi nyeri. Dosis mean yang
efektif adalah 200 mg/hari.
6. Untuk sever acut on chronic neuropathic
pain diberikan dengan kontinyu infusion
(IV/SC) denganm rata-rata dosis 0,14-
0,4 mg/kgBB

Anda mungkin juga menyukai