MATERI
“KARBOHIDRAT DAN METABOISME KARBOHIDRAT”
OLEH:
NAMA : IKA INDAYATI
NIM : 18/436647/PBI/01585
B. Fungsi Karbohidrat
Poedjiadi dan Supriyanti (2006), membagi fungsi karbohidrat dalam 2
kelompok yaitu:
1. Fungsi umum
- Sebagai sumber tenaga.
- Sebagai penyimpan glukosa.
2. Fungsi pada tumbuhan
- Menyediakan tenaga untuk tumbuh dan perkembangan.
- Bahan pembentuk struktur tumbuhan.
- Bahan pembentuk biomolekul yang lain; lipid, asam nukleat, asam organik
dan protein.
- Bertindak sebagai kerangka karbon.
- Sebagai sumber tenaga dalam bentuk sukrosa, pati dan fuktan.
C. Metabolisme Karbohidrat
1. Proses Glikolisis
Kata glikolisis (glycolysis) berarti ‘pemecahan gula’, glukosa, sejenis gula
berkarbon enam, dipecah menjadi dua gula berkarbon tiga.Gula yang lebih kecil
ini kemudian diosidasi dan atom-atom yang tersisa disusun ulang untuk
membentuk dua molekul asam piruvat. Glikolisis terbagi menjadi dua fase:
investasi energy dan pembayaran energy. Selama fase investasi energy, sel
sebenarnya menggunakan ATP. Investasi ini terbayar kembali disertai bunga pada
fase pembayaran energy, ketika ATP dihasilkan oleh fosforilasi tingkat-substrat
dan NAD+ direduksi menjadi NADH oleh electron yang dilepaskan dari oksidasi
glukosa (Campbell, 2010).
Glikolisis adalah pemecahan glukosa menjadi asam piruvat atau asam laktat.
Jalur ini terutama terjadi dalam otot bergaris, yang dimaksudkan untuk
menghasilkan energi (ATP). Apabila glikolisis terjadi dalam suasana anaerobik
maka akan berakhir dengan asam laktat, dan menghasilkan dua ATP (Poedjiadi
dan Supriyanti, 2006).
Menurut Poedjiadi dan Supriyanti (2006) bahwa proses ini dapat berlangsung
bahkan dalam sel yang paling sederhana dan tidak memerlukan oksigen. Lintas
glikolisis memperlihatkan 5 fungsi utama di dalam sel:
1. Glukosa diubah menjadi piruvat, yang dapat dioksidasi dalam siklus asam
sitrat,
2. Banyak senyawa selain glukosa dapat memasuki lintas glikosis pada tahap
antara (intermediet),
3. Dalam beberapa sel lintas tersebut diubah untuk sentesis glukosa,
4. Lintas tersebut mengandung zat antara yang terlibat dalam reaksi metabolik
liannya dan
5. Untuk tiap-tiap molekul glukosa yang dikonsumsi, secara netto dihasilkan
dua molekul ATP melakui fosforilasi tingkat-substrat.
Menurut McKee dan Trudy (2013), menjelaskan bahwa ada 10 tahap dalam
proses glikolisis, yaitu:
1. Synthesis of glucose-6-phosphate.
Setelah memasuki sel, glukosa dan molekul gula lainnya terfosforilasi.
Fosforilasi mencegah pengangkutan glukosa keluar dari sel dan
meningkatkan reaktivitas oksigen dalam ester fosfat yang dihasilkan.
Beberapa enzim, disebut heksokinase, mengkatalisis fosforilasi heksosa di
semua sel dalam tubuh. ATP adalah sebuah kosubrat dalam reaksi,
dikomplekskan dengan Mg2+. (Kompleks ATP- Mg2+ umum terjadi pada
reaksi katalis kinase.) Pada kondisi intraselular reaksinya tidak dapat
diubah. Artinya, enzim tersebut tidak memiliki kemampuan untuk
mempertahankan atau mengakomodasi produk dari reaksi di tempat
aktifnya, terlepas dari konsentrasi G-6-P.
3. Fosforilasi fruktosa-6-fosfat.
Phosphofructokinase-1 (PFK-1) secara ireversibel mengkatalisis
fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bifosfat. Pada tahap ini
memerlukan energy dari ATP.
4. Pemecahan fruktosa-1,6-bifosfat.
Tahap 1 dari glikolisis diakhiri dengan pemecahan fruktosa-1,6-
bisfosfat menjadi dua molekul tiga karbon: gliseraldehida-3-fosfat (G-3-P)
dan dihydroxyacetone phosphate (DHAP). Reaksi ini merupakan
pemecahan aldol, maka nama enzimnya: aldolase. pemecahan Aldol
adalah kebalikan dari kondensasi aldol. Dalam pemecahan aldol, aldehida
dan keton adalah produknya.
9. Dehydration of 2-phosphoglycerate.
Enzim enolase mengkatalisis dehidrasi 2-fosfatgliserat untuk
membentuk PEP. PEP memiliki potensi transfer kelompok fosforil yang
lebih tinggi daripada 2-fosfatgliserat karena mengandung gugus enol-
fosfat dan bukan ester fosfat sederhana.
`
Menurut Nelson dan Michael (2013) menjelaskan perubahan piruvat yang
dihasilkan dari proses glikolisis bergantung pada ketersediaan oksigen, keadaan
energi dari suatu sel dan mekanisme yang tersedia bagi sel untuk mengoksidasi
NADH menjadi NAD+. Persamaan untuk oksidasi piruvat secara sempurna
adalah:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 +6H2O
Selanjutnya, Nelson dan Michael (2013) menjelaskan bahwa setiap molekul
glukosa menghasilkan 2 molekul gliseraldehida 3-fosfat, total masukan dan
keluaran dari semua 10 reaksi glikolitik dapat dituliskan sebagai berikut:
Glukosa + 2ATP + 2Pi + 2NAD++ 2H++ 4ADP→ 2 piruvat + 2H+ + 4ATP +
2H2O + 2NADH + 2 H++ 2ADP
kita mendapatkan persamaan bersih untuk transformasi glukosa menjadi piruvat:
Glukosa + 2Pi + 2ADP + 2NAD+ → 2 piruvat + 2ATP +
2NADH + 2 H++ 2H2O
Tidak dapat ada jalur EMP tanpa semua 3 kejadian yang berarti NAD +, ADP
dan Pi, serta glukosa, harus ada.
2. Siklus Asam Sitrat (Siklus Krebs)
Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada
mitokondria yang berlangsung secara berurutan dan berulang, bertujuan
mengubah asam piruvat menjadi CO2, H2O dan sejumlah energi. Proses ini
adalah proses oksidasi dengan menggunakan oksigen atau aerob. Siklus asam
sitrat ini disebut juga siklus krebs. Menggunakan nama Hans Krebs seorang ahli
biokimia yang banyak sumbangannya dalam penelitian tentang metabolisme
karbohidrat (Poedjiadi dan Supriyanti, 2006).
Siklus krebs disebut juga siklus asam sitrat karena senyawa pertama yang
terbentuk adalah asam sitrat. Disebut siklus asam trikarboksilat (-COOH) karena
hampir di awal-awal siklus krebs, senyawanya tersusun dari asam trikarboksilat.
Trikarboksilat itu merupakan gugus asam (-COOH) dan disebut siklus krebs
karena yang menemukan adalah Mr.Krebs, seorang ahli biokimia terkenal, yang
menemukan metabolisme karbohidrat juga (Poedjiadi dan Supriyanti, 2006).
Menurut Setyawati (2010), menjelaskan bahwa fungsi utama Siklus Asam
Sitrat (Siklus Krebs) yaitu:
1. Menghasilkan karbondioksida terbanyak pada jaringan manusia,
2. Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai
pernapasan untuk produksi ATP,
3. Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang berlebihan untuk
digunakan pada sintesis asam lemak,
4. Menyediakan sebagian bahan keperluan untuk sintesis protein dan asam
nukleat dan
5. Melakukan pengendalian langsung (produk→bakal produk) atau tidak
langsung (alosterik) terhadap sistem enzim lain melalui komponen-
komponen siklus.
yang terdiri atas beberapa jenis enzim. Koenzim yang ikut dalam reaksi ini
ialah Tiamin Pirofosfat (TPP), NAD+, asam lipoat dan ion Mg++ sebagai
aktivator. Reaksi ini bersifat tidak reversibel dan asetil KoA yang terjadi
merupakan penghubung antara proses glikolisis dengan siklus asam sitrat.
Enzim suksinil KoA sintetase bekerja pada reaksi yang bersifat reversibel ini.
Gugus yang terdapat pada molekul GTP segera dipindahkan kepada ADP.
Katalis dalam reaksi ini adalah nukleosida difosfokinase.
Rantai transport electron tidak membuat ATP secara langsung. Akan tetapi,
rantai ini memudahkan kejatuhan electron dari makanan ke oksigen, menguraikan
pernurunan energy-bebas dalam jumlah besar menjadi serangkaian langkah yang
lebih kecil, yang melepaskan energy dalam jumlah yang mudah dikelola.
(Campbell, 2010).
Kemoismosis merupakan suatu mekanisme dimana mitokondria atau
membrane plasma prokariota menggandeng transport electron dan pelepesan
energy dengan sintesis ATP. Membrane-dalam mitokondria atau membrane
plasma prokariota ditempati bnyak kompleks protein yang disebut ATP sintase
(ATP synthase),enzim yang sesungguhnya membuat ATP dari ADP dan fosfat
anorganik. ATP sintase bekerja seperti pompa ion yang terbalik (Campbell, 2010).
Menurut Campbell (2010), beberapa tahapan ATP sintase yaitu:
1. Ion H+ mengalir menuruni gradiennya dan memasuki separuh saluran dalam
stator,
2. Ion H+memasuki situs pengikatan di dalam rotor, mengubah bentuk setiap
subunit sedemikian rupa sehingga rotor berputar di dalam membrane,
3. Setiap ion H+ melakukan satu putaran penuh sebelum meninggalkan rotor dan
melewati paruh kedua salurand alam stator ke dalam matriks mitokondria,
4. Perputaran rotor menyebabkan tangkai internal terputar juga, tangkai ini
membenteng ke dalam knop di bawahnya, yang ditahan secara statis oleh
salah satu bagian stator
5. Perputaran tangkai mengaktivasi situs katalitik ada knop yang menghasilkan
ATP dari ADP dan Pi+.
DAFTAR PUSTAKA
Nelson, D., L and Michael M., C. 2013. Principles Of Biochemistry - Edisi IV.
United States of America: Prentice-Hall International, inc.
Setyawati, A., N. 2010. Handout Ajar Siklus Krebs. Semarang: FK Undip Press.