Anda di halaman 1dari 15

BAB III PEMBAHASAN

2.1 POSISI AWAL SULING BAMBU

FUNGSI DAN PENGUNAAN MUSIK SULING BAMBU


Hampir seluruh wilayah Indonesia ada alat Musik Suling dari
Bambu, umumnaya yang paling dikenal adalah alat musik Suling Sunda.
Oleh karena itu mari alat musik tradisional Suling Bambu dari Sunda ini harus kita
lestarikan agar tidak diklaim oleh bangsa lain

Alat musik Suling Bambu ini menjadi alat musik tradisional dari daerah
pasundan,bahan untuk membuat alat musik ini pun sangat sederhana hanya dengan
bambu,tapi bambu yang digunakan tidak sembarangan jenis bambu harus di
tentukan ukuran dan bentuknya.
Walau suling sunda ini terlihat sederhana jangan salah harmonisasi suara yang
dihasilkan tidak kalah dengan alat tiup modern seperti
harmonika,recorder,saxophone dll.Alat musik yang sederhana memang tampak
membosankan dan monoton bila dimainkan dengan skill tinggi iramanya
menumbuhkan semangat kedaerahan terutama bagi orang orang pasundan

Alat musik ini adalah alat musik tiup yang terbuat dari bambu Tamiang, satu jenis
bambu yang tipis dan berdiameter kecil sehingga cocok untuk dijadikan suling,
suling sunda disebut suling yang biasa mengiringi Kacapi, Gamelan dan
Tembang Sunda gamelan, suara yang dihasilkan sangat unik dan membangkitkan
jiwa dari pendengar, itu karena skala nada suling dan jiwa dari pemain suling. Ada
4 nada skala untuk suling sunda:

1. Pelog Degung
2. Madenda atau Sorog
3. Salendro
4. Mandalungan
Ada dua faktor yang mempengaruhi baik nada suara suling:

1. Posisi jari.
2. Kecepatan aliran udara yang ditiup oleh mulut.

Perubahan posisi yang meraba panjang gelombang resonansi suara di dalam tubuh
suling. Tergantung pada jarak terdekat suling lubang ke kepala, catatan yang
berbeda dapat dihasilkan. Kecepatan aliran udara juga dapat mengubah nada
frekuensi. Sebuah catatan dengan frekuensi dua kali dapat diproduksi kebanyakan
oleh meniup udara ke kepala suling lubang dengan kecepatan dua kali.

Di daerah Sunda, sebuah suling digunakan sebagai

1. Salah satu instrumen utama dalam kacapi suling


2. Menyertai instrumen dalam Gamelan Degung, Tembang Sunda
3. Suling memiliki 2 macam lubang ada yang 4 lubang atau 6 lubang. Yang 6
lubang suling sunda bisa bermain setidaknya tiga skala yang berbeda.

1. Pelog Degung: da mi na ti la da [1 2 3 4 5 1],

hampir sesuai untuk melakukan mi fa sol si do [1 7 5 4 3 1] dalam nada diatonik


Barat.

2. Madenda atau Sorog: da mi na ti la da [1 2 3 4 5 1],

hampir mirip dengan melakukan si fa mi fa la [4 3 1 7 6 4] dalam nada diatonik


Barat.

3. Salendro: da mi na ti la da [1 2 3 4 5 1],

hampir mirip dengan kembali melakukan la sol fa re [2 1 6 5 4 2] dalam nada


diatonik Barat

4. Mandalungan: skala yang jarang digunakan


2.2 MASUKNYA MUSIK BARAT

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUSIK BARAT


1.Musik Jaman Kuno (Sebelum Masehi - Tahun 1000 M)

Musik dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapien yakni sekitar
180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu.Tiada siapa tahu bila manusia mula
mengenal seni dan musik. Dari penemuan arkeologi pada lokasi-lokasi seperti pada
benua Afrika sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun dahulu telah
menunjukkan perubahan evolusi dari pemikiran otak manusia. Dengan otak
manusia yang lebih pintar dari hewan, mereka membuat pemburuan yang lebih
terancang sehingga bisa memburu hewan yang besar.Dengan kemampuan otak ini,
mereka bisa berpikir lebih jauh hingga di luar nalar dan mencapai imajinasi dan
spiritual. Bahasa untuk berkomunikasi telah terbentuk di antara mereka. Dari
bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama
hewan, perlahan-lahan beberapa kosa kata muncul untuk menamakan benda dan
nama panggilan untuk sesorang.

Dalam kehidupan yang berpindah-pindah, mereka mungkin mendapat inspirasi


untuk mengambil tulang kaki kering hewan buruan yang menjadi makanan mereka
kemudian meniupnya dan mengeluarkan bunyi.Ada juga yang mendapat inspirasi
ketika memperhatikan alam dengan meniup rongga kayu atau bambu yang
mengeluarkan bunyi.Kayu dibentuk lubang tiup dan menjadisuling purba.

Manusia menyatakan perasaan takut mereka dan gembira menggunakan suara-


suara.Bermain-main dengan suara mereka menjadi lagu, hymne atau syair
nyanyian kecil yang diinspirasikan oleh kicauan burung.Kayu-kayu dan batuan
keras dipukul untuk mengeluarkan bunyi dan irama yang mengasyikkan.Mungkin
secara tidak sengaja mereka telah mengetuk batang pohon yang berongga di
dalamnya dengan batang kayu yang mengeluarkan bunyi kuat.Kulit binatang yang
mereka gunakan sebagai pakaian diletakkan pula untuk menutup rongga kayu
tersebut besar menjadi gendang.

Prasejarah

Prasejarah musik hanya dapat berteori berdasarkan temuan dari situs arkeologi
paleolitik.Seruling Merupakan alatmusik yang seing ditumakan pada jaman pra
sejarah dan bentuknya seperti shakuhachi yang berasal dari Jepang.Seruling Divje
Babe yang terbuat dari tulang paha berunag gua, yang diperkirakan sudah dipakai
sekitar 40.000 tahun yang lalu.Berbagai jenis seruling dan alat musik yang terbuat
dawai atau senar telah ada sejak jaman Peradaban Lembah Sungai Indus , India
memiliki salah satu tradisi musik tertua di dunia yang berasal dari kitab Weda .
Pengumpulan paling awal dan terbesar alat musik prasejarah ditemukan di Cina
dan tanggal kembali ke antara 7000 dan 6600 SM. Lagu-lagu Hurrian / Hurrian
songs adalah kumpulan musik tertulis dalam tulisan kuno yang digali dari Hurrian
di kota Ugarit yang diperkiarakan telah ada sekitar 1400 SM
(sumber : wikipedia.org)

Bangsa Mesir kuno mulai pada 3500 SM telah menggunakan instrumen-instrumen


musik yang hingga sekarang masih digunakan, yaitu Harpa, lyra, mandolin dan
seruling.
Jauh sebelum masehi berlangsung bangsa Yunani sudah memahami tentang dunia
filsafat dan kesenian.Pada jaman ini mulai dikenal adanya musik liturgi atau doa-
doa dalam nyanyian. Salah seorang seniman besar yang menciptakan musik liturgi
adalah ST. Ambrosius.
Perubahan yang sangat besar terjadi ketika Paus Gregorius Agung I Menciptakan
karya musik dengan menggunakan melodi, tetapi tanpa iringan. Musi yang
demikian disebut dengan Gregorian

Ciri-ciri musik jaman Kuno :

1. Musiknya sama sekali belum berbentuk, jenis musik masih sangat primitif.
Lebih banyak digunakan untuk upacara yang bersifat religius

2. Penggunaan unsur ritmis masih sangat dominan dan penggunaan istrumen


musik yang masih sangat sederhana

2. Musik Jaman pertengahan ( 1000 1500 )

Abad pertengahan adalah jaman antara hilangnya kebudayaan antik (kuno serta
primitif) dan timbulnya kebudayaan baru (renaissance) Pada periode musik jaman
ini seorang bangsa prancis bernama Guido Aretinius d'arrezo menemukan sistem
membaca notasi. Musik pada jaman ini mengalami perkembangan yang
pesat.Pusat kebudayaan pada abad ini ada pada gereja.pada jaman ini musik liturgi
berkembang pesat.

Ciri-ciri musik abad pertengahan :

1. Peranan paduan suara yang menyanyikan lebih dari satu suara semakain
berkembang

2. Ditemukannya notasi dan pencatatan nada

3. Masuknya musik keduniawian bersuara satu

4. Berkembangnya musik polyphoni (Lagu bersuara banyak)

5. Berkembangnya nyanyian keagamaan dan untuk pertama kalinya nama-


nama komponis muncul dalam sejarah.
Tokoh musik :

Guido d' arezo, (1050), Willem Guilaume Dufay (1400), Adam de la halle (1287),
Hanz Sachs (1471)

3.Musik Jaman renaisans ( 1500 1600 )

Musik Renaisans adalah musik klasik yang digubah pada Zaman Renaisans, sekitar
tahun 1450 sampai dengan 1600.Penentuan batas awal zaman musik ini sulit
dilakukan karena tidak terdapat perubahan besar dalam musik pada abad ke-15,
selain juga bahwa musik dalam perkembangannya mendapatkan ciri-ciri
"Renaisans" secara bertahap.Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Pertengahan
dan sebelum Zaman Barok.

Beberapa komponis dari zaman ini adalah Giovanni Pierluigi da Palestrina,


Orlande de Lassus, dan William Byrd. Giovani Gabrieli, Galilei, Jean Baptiste
Lully, Giovanni Pierluigi da Palestrina, Josquin des pres, Martin Luther King .

Ciri-ciri musik :

1. Berkembangnya musik romantis, nyanyian keperwiraan dan musik A


capella.

2. Musik gereja mengalami kemunduran

3. Banyak perubahan tempo dan dinamik yang tajam, melodi lagunya masih
pendek.

4. Bentuk lagunay Motet, missa dan fantasia

5. Mulai dikenalnya alat musik Orgel dan piano.

6. Sifat keberssamaan menurun dan sifat egoisme menonjol.


7. Munculnya musik instrumentalia.

3 . Musik Barok (1600 1750 )

Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok
(Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750.Zaman ini berlangsung sesudah
Zaman Renaisans dan sebelum Zaman Klasik. Sebenarnya, kata "Barok" itu berarti
"mutiara yang tidak berbentuk wajar", sangat pas dengan seni dan perancangan
bangunan pada era ini; kemudian kata ini juga dipakai untuk jenis musik itu.

Beberapa komponis Zaman Barok adalah Claudio Monteverdi, Henry Purcell,


Johann Sebastian Bach, Jean-Philippe Rameau, George Frideric Handel, dan
Antonio Vivaldi.

Pada zaman tersebut, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk
hapsicord.Partitur musik di zaman Barok ditandai dengan tidak adanyairingan atau
polifoni.Karya JS Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih
untuk tangan kanan dan tangan kiri.

Musik Barok lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja.Dibanding


dengan Musik Klasik dan Romantik, musik Barok jarang mempunyai modulasi
atau rubato.Untuk komposisi piano, pedal jarang digunakan saat memainkan musik
Barok. (sumber : wikipedia.org)

Ciri-ciri musik:

1. Pemakaian nada hiasan dan penggunaan tanda dinamik yang dominan.

2. Orang lebih suka pada kelincahan dalam gerak-gerik

3. Musik opera mulai berkembang, munculnya musik oratorio.


4 . Zaman Klasik( 1750 -1820 )

Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik Barat berlangsung selama
sebagian besar abad ke-18 sampai dengan awal abad ke-19.Walaupun istilah musik
klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam tradisi ini,
istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini
dalam tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan
1820, namun dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman
sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain.

Zaman klasik berada di antara Zaman Barok dan Zaman Romantik.

Beberapa komponis zaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann
Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel
Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah
Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven.

Ciri Musik Pada Zaman Klasik:

1. Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau


(cressendo)dan dari keras menjadi lembut(decrssendo).

2. Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan


perlambatan(ritardando).

3. Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya.

4. Pemakaian akord 3 nada.


5.Zaman Romantik ( 1820 1900 )

Zaman Romantik dalam sejarah musik Barat berlangsung dari sekitar awal 1800-an
sampai dengan dekade pertama abad ke-20. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman
Klasik dan sebelum Zaman Modern.

Musik Zaman Romantik dikaitkan dengan Gerakan Romantik pada sastra, seni,
dan filsafat, walaupun pembatasan zaman yang digunakan dalam musikologi
sekarang sangat berbeda dari pembatasan zaman ini dalam seni yang lain (yaitu
1780-an sampai dengan 1840-an).

Beberapa komponis dari zaman ini adalah Franz Schubert, Johann Strauss, Sr.,
Felix Mendelssohn, Frdric Chopin, Robert Schumann, Richard Wagner,
Giuseppe Verdi, Hector Berlioz, dan Johannes Brahms.

Ciri ciri Musik:

1. Menitik beratkan pada emosi yangberlebihan

2. Musiknya menggambarkan rasa ke akuan yang sangat menonjol.

3. Perasaan mulai melepaskan diri dari rasio akal.

6. Zaman Improsionisme / Modern (1900 sekarang)

Musik pada zaman modern tidak mengakui adanya hukum-hukum dan peraturan-
peraturan karena kemajuan IPTEK yang semakin pesat, dan berkembangnya
globalisasi dunia yang juga berimbas di perkembangan musik dunia.

Musik era abad ke 20 dimulai pada tahun 1900 hingga tahun 2000.Sedangkan
music kontemporer dimulai pada tahun 1975 hingga sekarang. Dari tahun 1975
hingga 2000 adalah masa dimana music era abad 20 dan kontemporer berjalan
berdampingan. Musik abad 20 diawali oleh Claude Debussy yang mengusung gaya
impresionis. Para composer benua Amerika memulai karirnya dibidang music dan
berjaya seperti Charles Ives, John Alden Carpenter, dan George Gershwin.Masih
ada juga Arnold Schoenberg yang lulusan akademi Vienna yang mengembangkan
teknik 12 nada.Alat music yang digunakan pada era ini terus digunakan hingga
sekarang.

Komponis zaman modern antara lain :

1. Edward Benyamin Britten dari Inggris

2. Bella Bartok dari Hongaria.

3. Maurice Ravel dari Perancis.

4. Igor fedorovinsky dari Rusia.

5. Claude Archille Debussy dari Perancis

Perkembangan lagu pada zaman modern ini kebanyakan lagu-lagu dari zaman
Yunani hingga zaman peralihan berorientasi klasik atau berbentuk seriosa dengan
iringan musik orkestra.

Pada era musik kontemporer, banyak sekali festival musik yang diselenggarakan
untuk menghargai music.Sebut saja Ars Musica di Belgia, Bang on a Can
marathon, Cabrillo Festival of Contemporary Music, Darmstadter Ferienkurse, dan
Donaueschingen Festival.Selain itu, masih ada Gaudeamus Foundation music
week di Amsterdam, Huddersfield Contemporary Music Festival, Peninsula Arts
Contemporary Music Festival, dan Warsaw Autumn di Polandia.

Tokoh terkenal dari aliran kesederhanaan kontemporer adalah Wolfgang


Rihm.Karya-karya dari Rihm sangat dihargai di Jerman. Karya-karya dari
composer lain yang cukup dihargai adalah symphony no. 3 yang berjudul
Symphony of Sorrowful songs dari Gorecki dan juga Cantus in memoriam
Benjamin Britten dari Part. Selain itu, masih ada karya berjudul The Veil of the
Temple dari Tavener dan juga Silent Songs dari Valentin Silvestrov.Jenis musik
seperti rock, jazz, dan juga pop sangatlah berkembang pesat.Hal ini mencatatkan
banyak pencipta music yang berkualitas.

Musik kontemporer bisa berasal dari segala tempat dan mempengaruhi gaya music
lain. Contohnya adalah gamelan dari Indonesia, instrumen tradisional dari Cina,
dan juga ragas dari musik klasik India.Jenis music seperti rock, jazz, dan juga pop
sangatlah berkembang pesat.Hal ini mencatatkan banyak pencipta music yang
berkualitas.

2.3 PERKEMBANGAN YANG TERJADI

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SULING BAMBU

Suling bambu merupakan sejarah salah satu alat musik tradisional yang terdapat di
banyak negara. Banyak negara yang memakai alat musik yang dibunyikan dengan
cara ditiup ini. Suling banyak dimainkan hingga kini. Alat musik ini banyak
dimainkan karena relatif mudah untuk memainkannya. Selain itu suling juga
gampang dibuat karena bahan baku utamanya yaitu bambu cukup mudah
ditemukan. Pembuatannya juga cukup mudah. Karena bahan bakunya gampang
ditemukan, suling cukup terjangkau semua kalangan. Harga murah dengan kualitas
yang tidak murahan.

Sejarah tentang suling bambu sudah sedemikan lama dan eratnya dengan
peradaban manusia. Suling bambu menghasilkan bunyi siulan yan kasar dan
melengking. Udara yang kita tiupkan ke dalam lubang akan mengalir lalu
membentur sepanjang dinding tabung yang memiliki fungsi sebagai resonator.
Frekuensi nada akan sangat dipengaruhi dengan keras dan lembutnya tiupan.
Sedangkan perbedaan nada bisa dihasilkan dari terbuka tutupnya lubang pengatur
sepanjang suling bambu. Nada-nada dalam suling biasanya terdiri dari , di, re, ri
,mi, fa, fi, sol, sel, la, li, si dan do. Nada-nada ini lalu melengking dan bisa sampai
oktaf di atasnya. Nada dalam suling bisa mencapai 3 oktaf atau lebih.

Suling banyak digunakan sebagai nada dasar karena jangkauan nada yang jauh.
Selain itu, suling juga bisa mengiringi penyanyi yang bersuara rendah sampai
penyanyi yang memiliki suara tinggi dan melengking. Ada yang beranggapan
bahwa alat musik bernama lain seruling ini telah dimainkan oleh manusia purba
Neandhertal. Ditemukan beberapa peninggalan beberapa seruling yang telah
berumur sekitar 40.000 tahun. Seruling zaman purba ini dibuat dari bahan tulang
hewan. Menurut perkiraan, lubang-lubang pada seruling tulang itu menghasilkan
nada-nada tertentu. Nada-nadanya telah diatur sehingga pembuatnya tentu telah
merancangnya dengan sengaja. Anggapan ini diungkapkan oleh peniliti bernama
Bob Fink. Manusia purba Neandhertal adalah manusia yang diperkirakan hidup
sekitar 100.000 tahun yang lalu. Manusia Neandhertal banyak ditemukan di
daratan Eropa. Kemunculannya dianggap mendadak karena tidak ada rangkaian
evolusi terhadap jenis manusia purba sebelumnya.

Manusia Neandhertal akhirnya punah dengan sebab yang belum diketahui. Bisa
saja berasimilasi dengan ras lain atau memang musnah. Manusia Neandhertal
memiliki beberapa perbedaan dengan manusia modern. Rangka tubuh mereka lebih
tegap dan memiliki volume otak yang lebih besar jika dibandingkan dengan
manusia modern. Anggapan bahwa mereka merupakan manusia kera sedikit
diragukan melihat kapasitas otak mereka. Ada yang berpendapat bahwa mereka
memiliki tingkat kecerdasan dan keterampilan yang tidak jauh dengan kita. Bahkan
dengan ditemukannya suling, maka ada juga yang menyimpulkan bahwa mereka
telah memilik peradaban yang lumayan maju. Tidak seperti manusia purba yang
yang hanya makan dan bertahan hidup, manusia Neandhertal sudah mengenal
musik dalam peradaban mereka. Suling juga dipercaya sudah berkembang dimasa
Mesir Kuno. Terdapat peninggalan yang menunjukkan bahwa masyarakat tingkat
sosial atas di Mesir pada waktu itu telah menggunakan alat musik tiup semacam
suling.

Dalam relief berupa gambar huruf heriogliph juga terdapat gambar yang
menyerupai alat-alat musik modern. Gambar yang terlihat menyerupai klarinet,
seruling, sampai dengan harpa. Gambar seruling dalam gambar herioglioh disebut
dengan Aulos. Namun Aulos dibuat dari bahan baku kayu. Aulos memiliki dua
buah tabung yang bisa ditiup. Masing-masing tabung memiliki empat sampai lima
lubang nada yang berbeda-beda. Aulos sedikit susah dimainkan karena harus
memiliki dua buluh yang dijadikan satu. Sejarah suling bambu juga banyak
berkembang di daratan China. Di negara ini, suling banyak terbuat dari bambu. Hal
ini tidaklah mengherankan karena bambu banyak ditemukan di negara ini. Walau
begitu, ada juga suling yang dibuat dari bahan utama batu giok dan tulang belulang
hewan. Suling di China sudah cukup berkembang bentuknya. Suling bambu China
memakai membran resonansi yang ada di dalam lubang.

Dampak dari membran resonansi ini adalah suara suling bambu yang lebih cerah.
China memiliki beberapa jenis penyebutan untuk suling karena perbedaan fungsi
dan nadanya. Jenis suling bambu yang sering dipakai di dalam orkestra modern
adalah Bangdi, Qudi, Xindi, dan Dadi, Jepang juga tidak ketinggalan dalam
mengembangkan alat musik tiup ini. Suling bambu disebut dengan Fie di Negeri
Sakura ini. Suling di Jepang memakai bahan baku utama dari bambu juga. Bambu
untuk membuat suling disebut dengan Shinobue di Jepang. Suling bambu di negeri
ini banyak memiliki nada-nada tinggi. Di wilayah India, Pakistan, dan Bangladesh,
suling disebut dengan nama Bansuri. Bansuri memiliki panjang mencapai 14 inchi.
Hal ini membuat Bansuri terlihat panjang dibandingkan suling bambu di negara-
negara lain. Bansuri memiliki hubungan erat dengan epos Bhagawad Gita. Bansuri
disebut sebagai alat musik yang erat hubungannya dalam kisah cinta antara
Khrisna dan Radha. Pertunjukkan Bansuri sering kita lihat di televisi.

Kita sering melihat di film-film ketika seekor ular kobra di dala keranjang meliuk-
liukkan badannya diiringi tiupan Bansuri. Ular tersebut tidak mengikuti irama dari
lagu, karena ular tidak mendengar. Ular kobra meliuk-liukkan badannya untuk
mengantisipasi gerakan dari suling yang dipegang oleh peniup. Ular
menganggapnya sebagai ancaman sehingga dia melakukan gerakan-gerakan untuk
menjaga diri. Peniup mampu menjaga jarak dengan baik sehingga dia tidak
diserang oleh ular tersebut. Tanah Eropa juga tidak ketinggalan. Di Jerman suling
dinamai Blockflote. Alat musik ini merupakan perpaduan dari suling tradisional
Eropa Barat dan Asia serta Afrika. Suling begitu terkenal di Jerman, apalagi jika
melihat legenda Peniup Seruling dari Hamelin.

Legenda ini sering menjadi dongeng bahkan di Indonesia. Ceritanya berpusat pada
seorang peniup suling misterius yang mengaku bisa menghilangkan gejala hama
tikus di Hamelin. Dia meniup suling dan semua tikus mengikutinya. Tikus-tikus itu
mengikutinya menyelam di sungai, sehingga mati tenggelam semuanya. Namun
walikota tidak memberikan imbalan sesuai kesepakatan. Sang peniup suling yang
marah lalu bersumpah akan menuntut balas. Dia akhirnya meniup suling dan
diikuti oleh seratus tiga puluh anak di kota kecil itu. Seluruh anak-anak itu
mengikutinya ke dalam gua dan mereka tidak pernah kembali ini. Konon kejadian
ini benar-benar terjadi pada tahun 1284. Suling di Eropa berkembang pada masa
Renanissance. Suling banyak dimainkan dalam pertunjukkan orkestra bersama
instrumen lainnya. Jadi seperti paduan suara, nada-nada dalam Blockflote memiliki
jenis tertentu.

Ada suling bersuara sopran, alto, tenor, dan bass. Suling-suling ini dinamai juga
sebagai Blockfloten Familie, yang berarti keluarga suling. Bahan baku dari suling
eropa adalah kayu, dan kadang bambu. Indonesia juga memiliki ceritanya
mengenai suling. Suling di nusantara banyak dibuat dari bambu. Hal ini tidak
mengherankan karena bambu banyak dijumpai di negara ini. Suling bambu banyak
dimainkan untuk mengiringi musik-musik tradisional. Musik modern seperti
dangdut juga pasti memiliki intrumen suling di dalamnya. Musik keroncong juga
demikian. Pada awalanya suling di Indonesia juga dimainkan dalam musik gereja,
namun hal ini sudah mulai ditinggalkan modern ini.

Sejarah suling bambu dan gereja sebenarnya cukup erat. Pada kitab Perjanjian
lama disebutkan bahwa suling dipakai untuk mengungkapkan suka cita yang tidak
terkendali atau menggambarkan sebuah ratapan yang hebat. Karena itu, suing
sering dipakai dalam berbagai perayaan agama di gereja.

Anda mungkin juga menyukai