Anda di halaman 1dari 18

Penyebaran kelapa di Indonesia, sentra

penanaman kelapa, manfaat tanaman kelapa,


analisis SWOT kelapa
Capaian
pembelajaran
mata kuliah

Mahasiswa dapat mengenal, mengerti,


mengetahui dan menjelaskan
penyebaran kelapa di Indonesia, sentra
penanaman kelapa, manfaat tanaman
kelapa, analisis SWOT kelapa
Penyebaran kelapa di Indonesia
Kelapa diperkirakan dapat ditemukan di lebih dari 80 negara.
Indonesia merupakan negara agraris yang menempati posisi ketiga
setelah Filipina dan India, sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia
(APCC, 2006).
Penyebaran tanaman kelapa di hampir seluruh wilayah Nusantara,
yaitu di Sumatera dengan areal 1,20 juta ha (32,90%), Jawa 0,903 juta
ha (24,30%), Sulawesi 0,716 juta ha (19,30%), Bali, NTB, dan NTT
0,305 juta ha (8,20%), Maluku dan Papua 0,289 juta ha (7,80%), dan
Kalimantan 0,277 juta ha (7,50%). Kelapa diusahakan petani baik di
kebun maupun pekarangan (Nurmanaf, 2006).
Indonesia memiliki luas areal kelapa sekitar 3.583.130 ha dan
memiliki produksi sebesar 2.987.100 ton/ha untuk perkebunan
rakyat (Dirjenbun , 2014).
2005-2015
Sentra penanaman kelapa
Manfaat tanaman kelapa
Manfaat bagian
tanaman kelapa bagi
kehidipan manusia :
1. Primordia (Pondoh)
Biasanya digunakan
untuk sayur, dibuat
untuk gudeg
pondoh.
2. Bunga
a. Tandan bunga yang masih muda/ mayang
atau manggar (bahasa Jawa),
dimanfaatkan untuk hiasan dalam upacara
perkawinan untuk simbol tertentu.
b. Bunga betina/bluluk
dimanfaatkan untuk penyembuhan
penyakit diare dan untuk bahan nginang
(pengganti jambe). Cairan manis yang
keluar dari tangkai atau tandan bunga
disebut nira atau legèn (bahasa Jawa),
dapat diminum dan dijadikan sebagai
bahan baku pembuatan gula merah (gula
jawa).
3. Daun kelapa
a. Daun tua dapat dipakai sebagai atap
rumah setelah dikeringkan dan dianyam
terlebih dahulu sedangkan daun kelapa
muda disebut janur, dipakai sebagai
bahan anyaman dalam pembuatan
ketupat atau berbagai bentuk hiasan
yang sangat menarik, terutama oleh
masyarakat Jawa dan Bali dalam
berbagai upacara dan menjadi bentuk
kerajinan tangan (seni merangkai
janur).

b. Tulang daun yang sudah tua dan kering


disebut lidi, bila dihimpun menjadi satu
disebut sapu lidi. Lidi ini bila dipotong-
potong dapat digunakan sebagai bahan
4. Batang
Digunakan
sebagai kayu
dengan mutu
menengah dan
dapat digunakan
sebagai papan
untuk rumah,
jembatan serta
perabotan dapur.
5. buah
a. Sabut yang berupa serat-serat kasar
digunakan sebagai bahan bakar, pengisi jok
kursi, sapu, anyaman tali, keset, serta media
tanam bagi anggrek.
b. Tempurung atau batok digunakan sebagai
bahan bakar, pengganti gayung, wadah
minuman, dan bahan baku berbagai bentuk
kerajinan tangan.
c. Air dan daging buah kelapa muda bewarna
putih lunak dikonsumsi sebagai es kelapa
muda yang berkhasiat untuk penetral racun
dalam tubuh dan memiliki efek
penyegar/penenang. sedangkan daging buah
kelapa yang sudah tua berwarna putih dan
mengeras, dimanfaatkan untuk membuat
santan dan daging buah tua dibuat kopra.
ANALISIS SWOT KOMODITI KELAPA

1. Kekuatan (strengths)
 Kelapa masih memiliki kekuatan sebagai komoditi perdagangan.
 Kelapa dapat tumbuh hampir diseluruh wilayah Indonesia, karena
tidak membutuhkan persyaratan khusus untuk tumbuhnya.
 Penggunaannya sangat luas (cocochemical, cocofiber, minyak
goreng kelapa, desiccated coconut, nata decoco, arang aktif, dll).
 Tersedianya banyak tenaga kerja, baik untuk sektor perkebunan
maupun sektor industrinya.
 memiliki potensi hasil yang dapat ditingkatkan melalui pemuliaan.
2. Kelemahan (weaknesses)
 Perkebunan kelapa sebagian besar merupakan
perkebunan rakyat dengan penguasaan lahan relatif
kecil rata-rata 0,5 hektar per keluarga petani, dengan
produktivitas sangat rendah.
 Sepertiga tanaman kelapa di Indonesia dalam kondisi
tua dan tidak produktif.
 Diversifikasi produk dengan nilai tambah tinggi kurang
berkembang.
3. Peluang (opportunities)
 Permintaan terhadap produk-produk berbasis kelapa, baik
di pasar domestik maupun dunia masih cukup prospektif .
 Permintaan (demand) thd produk-produk kelapa olahan
dengan nilai tambah tinggi terus meningkat .
 Adanya upaya yang terus menerus untuk melakukan
penelitian dalam rangka diversifikasi dan pengembangan
produk-produk berbasis kelapa.
4. Tantangan (threats)
 Persaingan dengan produk vegetable oil lainnya,
terutama minyak kelapa sawit.
 Banyak pohon kelapa sudah berusia tua (tidak
produktif), tetapi replantasi berjalan tersendat/lamban,
bahkan banyak perkebunan kelapa yang beralih fungsi.
 Saingan dengan Philipina yang lebih dahulu
mengembangkan industri berbasis kelapa.
 Penguasaan pasar oleh MNC menyulitkan pemasaran
turunan kelapa.
Referensi
Hartawan R., Sarjono A. 2016. Karakteristik fisik
dan produksi kelapa dalam (Cocos nucifera L) di
berbagai ekologi lahan. Jurnal Media Pertanian.
1(2): 45-54
Direktorat Jenderal Perkebunan.2014. Statistik
perkebunan Indonesia 2013-2015. Kementerian
Pertanian. Jakarta.
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA MINGGU DEPAN

Anda mungkin juga menyukai