1. Kekuatan (strengths)
Kelapa masih memiliki kekuatan sebagai komoditi perdagangan.
Kelapa dapat tumbuh hampir diseluruh wilayah Indonesia, karena
tidak membutuhkan persyaratan khusus untuk tumbuhnya.
Penggunaannya sangat luas (cocochemical, cocofiber, minyak
goreng kelapa, desiccated coconut, nata decoco, arang aktif, dll).
Tersedianya banyak tenaga kerja, baik untuk sektor perkebunan
maupun sektor industrinya.
memiliki potensi hasil yang dapat ditingkatkan melalui pemuliaan.
2. Kelemahan (weaknesses)
Perkebunan kelapa sebagian besar merupakan
perkebunan rakyat dengan penguasaan lahan relatif
kecil rata-rata 0,5 hektar per keluarga petani, dengan
produktivitas sangat rendah.
Sepertiga tanaman kelapa di Indonesia dalam kondisi
tua dan tidak produktif.
Diversifikasi produk dengan nilai tambah tinggi kurang
berkembang.
3. Peluang (opportunities)
Permintaan terhadap produk-produk berbasis kelapa, baik
di pasar domestik maupun dunia masih cukup prospektif .
Permintaan (demand) thd produk-produk kelapa olahan
dengan nilai tambah tinggi terus meningkat .
Adanya upaya yang terus menerus untuk melakukan
penelitian dalam rangka diversifikasi dan pengembangan
produk-produk berbasis kelapa.
4. Tantangan (threats)
Persaingan dengan produk vegetable oil lainnya,
terutama minyak kelapa sawit.
Banyak pohon kelapa sudah berusia tua (tidak
produktif), tetapi replantasi berjalan tersendat/lamban,
bahkan banyak perkebunan kelapa yang beralih fungsi.
Saingan dengan Philipina yang lebih dahulu
mengembangkan industri berbasis kelapa.
Penguasaan pasar oleh MNC menyulitkan pemasaran
turunan kelapa.
Referensi
Hartawan R., Sarjono A. 2016. Karakteristik fisik
dan produksi kelapa dalam (Cocos nucifera L) di
berbagai ekologi lahan. Jurnal Media Pertanian.
1(2): 45-54
Direktorat Jenderal Perkebunan.2014. Statistik
perkebunan Indonesia 2013-2015. Kementerian
Pertanian. Jakarta.
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA MINGGU DEPAN