Anda di halaman 1dari 3

ROPE COCONUT OF WOOD VINEGAR

CUKA KAYU DI TALI SABUT KELAPA UNTUK SALARAN PENYANGGA TANAMAN

Pengaruh perendaman cuka kayu (pyrolignecus acid) ke serat sabut kelapa (artocarpus odoratissimus)

menjadi tali atau penyangga tanaman.

Category : environmental science

1.Zalika Selviana, 2. Abdi Satya, 3.Kailila Nada Safitri, 4.Rifi Mirza Narapati

1)Zalika Selviana, SMA Negeri 7 Sarolangun, Jambi, Indonesia (selvianazalika08@gmail.com)


2)Abdi Satya, SMA Negeri 7 Sarolangun, Jambi, Indonesia (abdiabdi0897@gmail.com)
3)Kailila Nada Safitri, SMA Negeri 7 Sarolangun,Jambi,Indonesia(kaililanadasafitri@gmail.com)
4)Rifi Mirza Narapati, SMA Negeri 7 Sarolangun, Jambi, Indonesia (rifimirzanarapati@gmail.com)

ABSTRAK

………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

1. Latar belakang
Awalnya para petani menggunakan tali salaran sabut kelapa atau lanjaran untuk sebuah
kontruksi sederhana yang berfungsi sebagai penyangga atau penopang tanaman supaya tidak roboh
atau ambruk, dan sebagai tempat merambat tanaman. Lanjaran biasanya terbuat dari kayu, bambu
atau tali, atau kombinasi dari ketiganya. Biasa nya dari tiga ini tidak ada manfatnya bagi tumbuhan. Tali
rafia umumnya terbuat dari plastik daur ulang, bukan plastik murni jadi tali rafia akan lebih cepat lapuk
(hancur) jika terpapar panas matahari atau terguyur air hujan. Tali rafia setelah selesai masa panen
akan di biarkan begitu saja dan bisa menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan dikarenakan tali
rafia mengandung bahan plastik yang sulit terurai di tanah karena rantai karbonnya yang panjang,
sehingga sulit diurai oleh mikroorganisme.
Pohon kelapa Cocos nucifera telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia di banyak
negara tropis. Hampir semua bagian pohon memiliki manfaat yang dapat di manfaatkan. Buah nya yang
dikenal sebagai kelapa memiliki daging buah yang dapat di makan dan air yang dapat diminum, di
daerah kami para pedagang hanya mendagangkan air dan daging buahnya saja untuk di buatkan es
kelapa muda karena sabutnya keras para pedagang lebih memilih untuk membuangnya, hal ini
menyebabkan banyak limbah dari sabut kelapa, limbah sabut kami manfaatkan untuk membuat tali
salaran.
Pengolahan cuka kayu (wood Vineger) cairan organik yang di hasilkan dari proses yang di
hasilkan dari proses kondensasi pembakaran bahan organik seperti kayu dan cuka kayu berwarna
kuning sampai coklat tua, baunya menyengat, mengandung berbagai komponen kimia yang
dikelompokan pada senyawaan asam, fenol, alkohol, netral, dan berbagai macam unsur hara. Unsur
hara yang terdapat dalam cuka kayu : C organik 6,12 - 7,35% ; N total 0,62 - 0,67% ; P2O5total 0,24 -
0,31% dan K2O total 0,31 - 0,36% , Komponen utama yang terkandung dalam cuka kayu adalah asam
asetat dan menthol. Cuka kayu yang kami pakai merupakan hasil di bank sampah OSIS SMA Negeri 7
Sarolangun.
Dikarenakan pada umum nya musim hujan terjadi pada bulan Oktober-Desember dan
mengakibatkan para petani gagal panen dan tali salaran sabut kelapa yang telah ternutrisi akan
kekurangan nutrisi di karena kan ter guyur air hujan. Jadi untuk menjaga keawetan Sali salaran, kami
dapat melapisi permukaan tali salaran sabut kelapa dengan lapisan pelindung seperti minyak kelapa.
Hal ini akan membantu mencegah kerusakan akibat sinar uv atau kelembaban yang berlebih akibat
tergur nya air hujan. HASIL DI BAB 4

Tercetus ide memanfaatkan sabut kelapa yang telah menjadi serabutan di buat menjadi tali
dengan cara di jalin/pilin untuk menghasilkan sebuah tali salaran atau lanjaran. Tali sabut kelapa
tersebut kita rendam dengan cuka kayu dan dikeringkan. Melalui uji labor yang telah kami lakukan di
lab kimia SMA Negeri 7 Sarolangun.
2. Rumusan masalah
1. Bagaimana metode ekstrakasi cuka kayu dari sabut kelapa menggunakan tali sabut kelapa itu
sendiri?
2. Apakah ada manfaat kesehatan atau keunggulan lain yang dimiliki cuka kayu dari tali sabut kelapa
dibandingkan dengan cuka kayu biasa?
3. Apa saja kandungan dan sifat sifat cuka kayu yang dihasilkan dari tali sabut kelapa?

3. Maksud dan tujuan


1. Untuk melihat lama nya ketahanan antara tali rafia dan tali salaran dari sabut kelapa
2. Untuk memberikan kemudahan bagi petani untuk mempercepat proses pertanian

4. Method and experimental details


Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, terutama di sektor
pertanian dan perkebunan. Tidak heran mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Sektor
pertanian di Indonesia sangat perkembang. Salah satu produk pertanian tropika Indonesia yang
berpotensi menjadi andalan adalah produk pertanian segar dalam bentuk buah-buahan dan sayuran.
Terutama sayuran yang tumbuh di dataran tinggi membutuhkan tali penyangga berupa tali salaran
untuk membantu pertumbuhan tanaman tersebut contoh nya: timun, cabe, buncis, kacang panjang,dll

5. Tools and Materials


Peralatan
1.
2.Gunting atau pisau tajam untuk memotong batok kelapa yang telah kering menjadi serpihan
atau potongan kecil.

Bahan
1.Kayu keras (kayu ek, oak, atau maple) potong kayu menjadi serpihan atau potongan kecil
untuk mepercepet proses fermentasi.
2.Air (air bersih dan segar) diperlukan untuk mencapur dengan kayu.

6. Research Methods
Metode penelitian merupakan salah saru cara untuk memecahakan suatu permasalahan secara
terencana dan cermat. Metode penelitian yang akan penulis gunakan adalah studi komparasi. Studi
banding adalah salah satu caranya melakukan penelitian dengan membandingkan subjek tertentu
dengan tujuan untuk melihat perbedaan dan dampak terhadap kedua subjek tersebut.

7. Research Procedure

Persiapan Bahan Baku


Penyiapan bahan baku di mulai dari perendaman tali salaran.

Percobaan pada perlakuan 1.1


Gambar 1.2 Tali salaran sabut kelapa yang belum direndam Gambar 1.3 perendaman tali sabut kelapa
salaran
Pada gambar 1.2 Pada gambar 1.2 tali sabut kelapa salaran yang belum di rendam dengan
menggunakan cuka kayu sedangkan gambar1.3 menunjukkan tali salaran yang sudah di rendam cuka
kayu di dalam gelas beker.

Percobaan pada Perlakuan 1.2

Gambar 1.4 Tali salaran yang telah di rendam Gambar 1.5 Penjemuran tali salaran
Cuka kayu selama 3 hari

Pada gambar 1.4 menunjukkan tali salaran yang telah di redam oleh cuka kayu selama 3 hari denngan
cuka kayu dan menunjukkan pH cuka kayu yang di rendam Gambar 1.5 menunjukan proses penjemuran
tali salaran yang telah di rendam cuka kayu selama 3 hari

Anda mungkin juga menyukai