Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 5 Dasar Ilmu Tanaman B

Anggota :

Lutfi Firdaus 150510220073

M. Satria Diin 150510220061

Hamda Aulia 150510220047

Hasna Nurul 150510220064

Yulaika Ridha 150510220057

Translokasi Floem
Sistem transportasi pada makhluk hidup memiliki peran yang sangat penting untuk
mendistribusikan nutrisi yang telah diambil dari lingkungan menuju seluruh bagian tubuh
makhluk hidup agar fungsi dari setiap bagian tubuh tersebut dapat berjalan dengan optimal.
Pada tumbuhan sendiri, transportasi merupakan sebuah proses pengambilan dan pengangkutan
zat-zat ke seluruh bagian tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah, penyerapan air dan zat
hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Sementara itu, proses
pengangkutan pada tumbuhan tinggi dilakukan oleh pembuluh pengangkut yang terdiri dari
pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (phloem), yang dimana transport air dan hara
berlangsung melalui pembuluh xylem dari akar ke daun dan penyaluran hasil fotosintat ke
seluruh bagian tumbuhan terjadi di dalam pembuluh floem.

Pergerakan atau pemindahan bahan hasil fotosintesis dari daun atau organ
penyimpanannya kepada bagian tumbuhan lainnya yang memerlukan dan terjadi di dalam
floem disebut dengan translokasi. Selain itu, floem juga mendistribusikan kembali air dan
berbagai senyawa lainnya melalui tubuh tumbuhan. Zat terlarut yang paling banyak terdapat
dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa. Kandungan lainnya dari getah floem adalah
mineral, asam amino, dan hormon. Yang menjadi perbedaan antara xylem dan floem adalah
pada pembuluh xylem pengangkutannya hanya berjalan satu arah, yaitu dari akar ke daun,
sedangkan pada pembuluh floem pengangkutannya dapat berlangsung ke segala arah yaitu dari
sumber gula ke organ tumbuhan lainnya yang memerlukan. Selain itu, xylem juga bukan
merupakan sel hidup, sedangkan sel-sel floem tetap hidup saat melaksanakan fungsi
transpornya.

Sel floem pada dasarnya memiliki dua tipe, yaitu ada sel tapis (sieve cell) dan sel
tetangga atau sel penyerta (companion cell). Sebuah kolom panjang sel-sel tapis terkadang
disebut dengan tabung tapis (sieve tube), dibentuk oleh sel-sel tapis yang ujung-ujungnya saling
terhubung. Sel tapis memiliki area tapis khas di dinding sel mereka, di mana pori-pori
menghubungkan sel konduksi. Daerah tapis angiospermae dapat berdiferensiasi menjadi
lempengan tapis, sehingga berbeda dengan area tapis gymnospermae. Lempeng tapis ini
memiliki pori-pori yang lebih besar jika dibandingkan dengan tapis lainnya. Terdapat sel-sel
parenkim yang mempunyai dinding tipis dan sangat terspesialisasi tepat di sebelah sel-sel tapis,
yang namanya adalah sel penyerta.

Pengangkutan hasil fotosintesis (translokasi) keseluruh bagian tumbuhan melalui floem


merupakan transportasi simplas karena floem merupakan sel hidup. Bagian floem yang
berperan utama dalam pengangkutan hasil fotosintesis adalah komponen pembuluh tapis yang
berupa sel memanjang berbentuk silindris yang bersatu dibagian ujung membentuk suatu
pembuluh. Bukti hasil fotosintesis diangkut melalui proses translokasi ini adalah pengelupasan
kulit pada cangkok. Translokasi terjadi apabila dua benang kromosom patah setelah terkena
energi radiasi, kemudian patahan benang kromosom bergabung kembali dengan cara baru.
Patahan kromosom yang satu berpindah atau bertukar pada kromosom yang lain sehingga
terbentuk kromosom baru yang berbeda dengan kromosom aslinya. Translokasi dapat terjadi
baik di dalam satu kromosom (intrachromosome) maupun antar kromosom
(interchromosome). Translokasi sering mengarah pada ketidakseimbangan gamet sehingga
dapat menyebabkan kemandulan (sterility) karena terbentuknya chromatids dengan duplikasi
dan penghapusan. Alhasil, pemasangan dan pemisahan gamet jadi tidak teratur sehingga
kondisi ini menyebabkan terbentuknya tanaman aneuploidi.

Bagian organ pada tumbuhan yang dijadikan sebagai tempat dimana gula diproduksi
melalui fotosintesis atau perombakan amilum disebut dengan sumber gula (sugar source),
contohnya adalah daun dewasa (merupakan sumber gula primer). Sementara itu, pengguna gula
(sugar sink) adalah bagian pada organ tumbuhan yang mengkonsumsi bersih sumber gula
primer, contohnya adalah akar yang sedang tumbuh, ujung ranting, batang, dan juga buah.
Organ yang menggunakan gula ini biasanya akan menerima gula dari sumber gula yang paling
dekat. Pada mekanisme transportasi dalam floem, ada beberapa hipotesa yang diajukan oleh
para ahli yaitu hipotesis aliran massa atau aliran tekanan dan pengaliran sitoplasma atau
siklosis. Salah satu interpretasi translokasi dengan perspektif source-to-sink memusatkan
perhatian pada teori aliran tekanan (pressure flow theory). Menurut pandangan ini, konsentrasi
yang tinggi dari gula atau zat terlarut lainnya dalam suatu kompartemen sumber menyebabkan
pergerakan air menuju kompartemen tersebut melalui osmosis.

Terdapat 2 penjelasan proses translokasi pada tumbuhan, yaitu model pressure-low dan
model loading- unloading floem. Loading (pengisian) dari sumber gula / sugar source ke floem.
Dimana sukrosa dari sel mesofil diangkut ke sel pengiring kemudian masuk ke dalam
pembuluh tapis, baik secara simplas dengan kombinasi atau apoplas yang melibatkan sel
pengiring. Akibatnya konsentrasi larutan pada satu ujung sumber gula pembuluh tapis
meningkat dan tekanan air rendah. Karena tekanan air yang rendah, air yang ada dalam xylem
masuk ke floem melalui osmosis. Akhirnya dengan masuknya air ke dalam pembuluh tapis
(floem) menyebabkan meningkatnya tekanan air dalam floem sehingga menyebabkan adanya
dorongan menuju sink (pengguna gula). Unloading (pembongkaran) sukrosa dari pembuluh
tapis floem masuk ke sel pengiring kemudian ke sink. Dengan masuknya sukrosa dari floem
ke sink, maka konsentrasi larutan menjadi rendah dan kadar airnya tinggi sehingga air bergerak
dari floem ke xilem.

Faktor yang mempengaruhi translokasi floem yaitu, suhu karena dengan melakukan
pariasi suhu, tumbuhan dan mengukur penambahan atau penurunan berat kering dari berbagai
organ, maka kecepatan translokasi dapat diketahui. Lalu cahaya karena asimilasi CO2 dengan
meningkatnya intensitas cahaya matahari. Lalu inhibitor Metabolik dimana Inhibitor metabolik
dapat menghambat translokasi karbohidrat, misalnya 2,4 dinitrofenol (DNP), Arsenit, fluorida
dan hidrogen sianida. Perbedaan Konsentrasi : Arah aliran gula didalam pertumbuhan tapis
adalah sepanjang perbedaan konsentrasi gula. Lalu mineral karena peran mineral dalam
transpor floem banyak dipelajari pada boron. Dimana penyerapan translokasi sukrosa oleh
daun tomat yang dicelupkan kedalam larutan 14C-sukrosa sangat dipercepat jika didalam
larutan tersebut ditambahkan boron. Dan ada hormon dimana hormon tumbuhan erat
hubungannya dengan bagian – bagian tanaman yang sedang aktif tumbuh. Berhubungan
dengan itu, hormon tanaman berpengaruh besar terhadap translokasi floem.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad , A. (2017, September 05). Translokasi Floem. Retrieved from scribd:


https://www.scribd.com/document/358070903/TRANSLOKASI-FLOEM

F, L. M., Niam , M. W., & Istiana , R. (2017, Oktober). Alokasi, Translokasi dan Partisi dari
Fotoasimilat. Universitas Negeri Malang.

Marisa, M., Nilasari , A. O., & Ismawati. (2016). Translokasi Zat Pada Tumbuhan. Universitas
Muhammadiyah Malang.

Anda mungkin juga menyukai