Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS KASUS

KINERJA KOMITE SEKOLAH


Mata Kuliah Manajemen Sekolah
Kelompok 1 / OFF ABC DIK 2017

Vega Putri Adiani 170341615022


Vindy Arisqa 170341615006
ANALISIS KASUS
KASUS 1: KASUS 2:
Dugaan Penyelewengan Dana Bos Komite Sekolah Tak Sesuai
dan Problem Komite Sekolah Fungsinya, MCW Minta Revitalisasi
Ditanggapi Walikota Sutiaji (27 (10 Februari 2020)
Februari 2020)
Problematika dalam Kinerja Komite Sekolah !!!

Permasalahan yang berhubungan dengan kinerja komite sekolah diperlihatkan pada


informasi yang diperoleh di lapangan, dikutip dari berita kumparan.com “Dugaan
Penyelewengan Dana BOS dan Problem Komite Sekolah Ditanggapi Sutiaji selaku
Walikota Malang”.

Diskusi publik pada hari Rabu 26 Februari 2020


dihadiri oleh Walikota Malang, Sekda Kota
Malang, perwakilan Dinas Pendidikan, pihak
Malang Corruption Watch (MCW), Forum
Komunikasi Komite Sekolah (FKKM) dan
perwakilan Forum Masyarakat Peduli Pendidikan
(FMPP)
Problematika dalam Kinerja Komite Sekolah !!!
Diskusi bermula dari laporan salah satu SD di Sukun. Salah satu SD di Sukun
melaporkan dugaan adanya penyelewengan dana bos dan sebenarnya juga banyak
laporan-laporan lainnya mengenai dana bos terutama peran serta Komite Sekolah
yang tidak dilibatkan dalam proses penyusunan, proses perencanaan dan
pengelolaan dana bos.

Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 kebijakan


yang mengatur mengenai tugas dan fungsi komite
sekolah yang salah satunya memberikan
pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan terkait Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah/Rencana Kerja
dan Anggaran Sekolah (RAPBS/RKAS); , akan
tetapi Komite Sekolah masih belum berdaya
dalam proses pengawasannya terutama pada dana
bos.
Peran Komite Sekolah yang Tidak Sesuai Fungsinya!!!
Peran Komite Sekolah dalam Penyelenggaraan pendidikan telah diatur secara
gamblang dalam Pasal 2 ayat (2) Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang
Komite Sekolah yang menyebutkan bahwa fungsi utama Komite Sekolah adalah
untuk peningkatan mutu pelayanan pendidikan

Selanjutnya tugas Komite Sekolah dijelaskan pada Pasal 3 ayat


(1) Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016

• Memberikan pertimbangan dalam penentuan dan


pelaksanaan kebijakan pendidikan,
• menggalang dana dan sumber pendidikan lainnya dari Melihat kasus sebelumnya komite sekolah
masyarakat, tidak diikutsertakan dalam pertimbangan
dan penentuan pelaksanaan kebijakan
• mengawasi pelayanan pendidikan di sekolah, pendidikan, hal ini membuat komite sekolah
• serta menindaklanjuti keluhan, saran, kritik dan aspirasi belum berperan sesuai dengan fungsinya.
dari peserta didik, orangtua/wali dan masyarakat.
Tanggapan Wali Kota Malang !!!
Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan : (1) tidak dapat dipungkiri, peran komite
sekolah zaman dulu dan sekarang sudah berbeda. Peran Komite Sekolah pada
zaman dulu hanya kepanjang tanganan dari Kepala Sekolah saja, tapi sekarang
Komite Sekolah secara khusus telah diatur dalam Permendikbud Nomor 75 Tahun
2016.

(2) selaku lembaga pemerintah yang mengatur dan berkewenangan di tingkat


kota akan berada di garis terdepan apabila terdapat penyelewengan dalam dunia
pendidikan.

(3) Sesungguhnya apabila eksistensi komite dapat dimaksimalkan sesuai Permendikbud


Nomor 75 Tahun 2016, maka tidak perlu pemantauan dari suatu pihak, cukup pihak
komite sekolah yang menjalankan fungsinya
Tanggapan Wali Kota Malang !!!
(4) Menurut Wali Kota Malang,
Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga sudah mengatakan bahwa komite
sekolah perlu diberi keterampilan khusus mengenai pengelolaan dana bos.
Sebab, ada indikasi penyelewengan maka dengan demikian dapat diluruskan
permasalahannya dengan diadakannya pelatihan keterampilan khusus ini.

(5) Wali Kota Malang Sutiaji berharap bisa segera ada revitalisasi komite sekolah
dengan dilakukan penguatan Komite Sekolah sesuai Permendikbud Nomor 75 Tahun
2016
Revitalisasi merupakan sebuah proses untuk menggiatkan kembali suatu
kegiatan (KBBI).

Konsep revitalisasi pada artikel ini dapat diartikan sebagai penghidupan


atau perkuatan kembali tugas dari komite sekolah.

Konsep revitalisasi sendiri tengah disuarakan oleh salah satu anggota


Malang Corruption Watch (MCW) yaitu M. Fahrudin Andriansyah.

MCW menganggap komite sekolah yang bagus dilihat sebagai ancaman dan
diganti dengan yang komite yang lain

MCW, FMPP dan FKKM serta komite sekolah bertemu dengan Disdikbud
kota malang.
PERBAIKAN
Berdasarkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016

REALITA

Guru menjabat sebagai Komite sekolah tidak


komite sekolah boleh dari guru.

Orang yang menjabat Masa jabatan keanggotaan


sebagai komite sekolah komite sekolah maksmial
bertahun-tahun tiga tahun dan dapat
dipilih satu kali lagi
Independen

HASIL Pembentukan
PERTEMUAN Tim

Eksternal
ESENSI
Berdasarkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016

GOTONG ROYONG

DEMOKRATIS

KOMITE MENINGKATKAN
SEKOLAH MANDIRI MUTU LAYANAN

PROFESIONAL

AKUNTABEL
REVITALISASI FUNGSI SEKOLAH

Pada tanggal 30 Desember 2016, Mendikbud telah menandatangani


Permendikbud No. 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah atas perubahan dari
Kepmendiknas No. 44/U/2002 tentang Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan.

Kepmendiknas No. 44/U/2002


TIDAK BERLAKU
LATAR BELAKANG
Terbitnya Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016

Kepmendiknas No. 44/U/2002 tentang Dewan


Pendidikan dan Komite Sekolah sudah tidak
Untuk meningkatkan dan
relevan  tidak mengacu pada UU Nomor 20
mendorong mutu layanan
Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan PP Nomor 17
pendidikan, sehingga perlu
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
revitalisasi fungsi dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
peranan Komite Sekolah
Salah satu contoh norma yang sudah tidak relevan
dengan prinsip gotong
adalah komponen keanggotaan Komite Sekolah
royong.
masih memasukkan unsur Guru dari sekolah yang
bersangkutan. Pada Permendikbud Nomor 75
Tahun 2016 dijelaskan aturan mengenai kriteria
pemilihan anggota Komite Sekolah, serta tugas
dan fungsi Komite Sekolah.
Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016

PASAL 2

[Ayat 2] Komite Sekolah berfungsi dalam peningkatan mutu


pelayanan pendidikan.

[Ayat 3] Komite Sekolah menjalankan fungsinya secara gotong


royong, demokratis, mandiri, profesional, dan akuntabel.
terimakasih
PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai