Oleh Kelompok 4:
Inaya Setiani (170341615028)
Mileni Umi R (170341615023)
Offering A 2017
a. Plasmid
Adapun conttoh dar plasmid antara lain Psc101, ColEl dan RSF2124. Plasmid-plasmid
tersebut terbentuk secara alami in vivo. Plasmid terdapat pada E. coli (plasmid RSF 2124
merupakan derifat dari plasmid ColE1). Plasmid-plasmid itu terdapat pada E.coli
(plasmidRSF2124 merupakan derivat dari plasmid CoE1). Contoh lainnya adalah pBR322.
Gambar 1
Plasmid pBR322 (Russel, 1992)
b. Bakteriofag
Bakteriofag yang banyak digunakan dalam teknologi DNA rekombinan pada E.coli
adalah fag ƛ. Seluruh gen fag ƛ sudah diidentifikasi dan dipetakan urut-urutan genom secara
keseluruhan sudah diketahui. Seluruh derivat fag ƛ yang digunakan sebagai vektor transfer
sudah direkayasa sehingga hanya siklus titik saja. Derivat-derivat fag ƛ lebih dari 100 derivat
yang dimanfaatkan sebagai vektor dibuat dengan cara membuang berbagai bagian kelompok
gen di daerah tengah.
Gambar 2
Plasmid pUC19 (Russel, 1992)
Salah satu bakteriofag lain yang digunakan pada rekayasa gentika adalah M 13.
Materi genetik pada M 13 berupa DNA unit tunggal. Jika M 13 menginfeksi suatu sel bakteri,
DNA unting tunggal yang ada akan bereplikasi menghasilkan suatu model DNA unting ganda
yang disebut RF (Replikasi Form). Molekul RF setara dengan plasmid dan DNA asing yang
dapat diinsersikan ke tapak-tapak pemutusan enzim retriksi tunggal yang ada pada genom.
Susunan dari molekul RF terdiri dari suatu unting tunggal (+) yang mengandung satu unting
segmen DNA yang diinsersikan. Klon DNA unting tunggal yang di hasilkan oleh M 13 dapat
digunakan untuk pengurutan DNA atau sebagai templet untuk perubahan urut-urutan klon
akibat mutasi.
c. Cosmid
Kosmid adalah vektor yang dibangun di laboratorium memanfaatkan urut-urutan cos
dan fag ƛ yang berguna untuk pemasukan/pegumpulan kromosom ke dalam kepala fag dan
memanfaatkan pula urut-urutan (bagian tengah kosmid) untuk fungsi resistensi terhadap
antibiotik serta replikasi. Kosmid dirakit dan plasmid dan fag ƛ, contoh plasmid yang
digunakan adalah kosmid Pbr322.
Gambar 3
Bagan kosmid (Russel, 1992)
Selain vektor-vektor transfer seperti plasmid, bakterio fag ƛ, dan kosmid yang
digunakan untuk pengklonan DNA dalam sel E. coli, terdapat vektor lain yang dimanfaatkkan
untuk memasukkan molekul-molekul DNA rekombinan ke dalam sel prokariotik maupun
eukariotik. Vektor-vektor semacam itu disebut dengan vektor ulang alik atau shuttlr vectors.
Vektor ulang alik atau shuttlr vectors adalah vektor pengklon yang dapat bereplikasi di dalam
dua atau lebih mahkluk hidaup inang.
Jaringan target harus dapat dicapai, sebagai contoh percobaan terapi gen yang pertama
menggunakan sel-sel darah putih ataupun prekursornya sebagai jaringan target.
Terapingen tidak boleh menyakiti pasien dan sudah tidak ada cara terapi lain yang
efektif.
RFLP sudah digunakan untuk membedakan salinan gen yang normal dari yang mutasi dan
dapat digunakan sebagai penanda genetic, karena polimorfisme tersebut diwariskan dalam
pola kodominan..Fungsi RFLP yaitu untuk membedakan salinan en normal dan gen mutasi
serta sebagai penanda genetic karena polimorfisme tersebut diwariskan dalam pola kode
mutan.pola pita yang dihasilkan tatkala urutan VNTR dipotong dengan menggunakan enzim
endonuklease restriksi dan divisualisasikan dengan southerm blotting itulah yang dikenal
sebagi sidik jari DNA. Pola pita yang dihasilan berbeda dari orang per orang.
Bioteknologi
Rekayasa genetika dalam petanian menjajikan masa depan yang cerah namun ada beberapa
keterbatasan dalam analisis genetic tanaman yang disebabkan oleh :
1. pertumban tanaman yang lambat dan unsure pergantian generasi yang lama
2. besarnya genom tanaman, termasuk banyaknya kromosom poliploid
3. memiliki “kotak kayu” yaitu dinding sel berupa selulose yang mengelilingi tanaman.
4. Kebanyakan sifat dikendalikan oleh banyak gen (multigen) sehingga sangat sulit
direkayasa dan dikendalikan
Misalnya tumbuhan memerlukan nitrogen untuk membuat protein, tetapi mereka tidak dapat
memanfaatkan secara langsung nitrogen dari udara. Fiksasi nitrogen dikendalikan oleh lebih
dari 15 gen yang berbeda dengan sistem bakteri/ tanaman. Gen- gen itu harus diletakkan
dalam kromosom tanaman agar dapat berfungsi, sedangkan ilmuwan belum menentukn cara
bagaimana meletakkan gen yang diinginkan tersebut ke lokasi yang tepat.