Anda di halaman 1dari 9

Laboratorium Biokimia Pangan

Protein I (Uji Biuret)

I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Kata protein berasal dari protos atau proteos yang
berarti pertama atau utama. Protein merupakan komponen
penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh
karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein
yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama
dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh (Poedjiadi,
2010).
Molekul protein adalah sebuag polimer dari asam
asam amino yang digabungkan dnegan ikatan ikatan
peptide. Asam amino merupakan unit dasar dari struktur
protein. Semua asam asam amino mempunyai sekurang
kurangnya satu gugus amino (-NH2) pada posisi alfa dari
rabtai karbon dari suatu gugusan karboksil (-COOH) menurut
Tilman, (1986).
1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan dari uji Biuret yaitu untuk
mengetahui adanya ikatan peptida dalam suatu protein.
1.3. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan dari Uji Biuret yaitu berdasarkan
penambahan NaOH dan CuSO4 sehingga menghasilkan
senyawa berwarna ungu.

1.4. Reaksi Percobaan

Laboratorium Biokimia Pangan

Protein I (Uji Biuret)

Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Biuret

II METODE PERCOBAAN

Laboratorium Biokimia Pangan

Protein I (Uji Biuret)

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang


digunakan, (2) Pereaksi yang digunakan, (3) Alat yang
digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan untuk percobaan Uji Biuret
adalah sampel B (fenol), E (aquadest), dan C (telur puyuh).
2.2. Pereaksi yang digunakan
Pereaksi yang digunkan untuk percobaan Uji Biuret
adalah NaOH 2 N dan CuSO4 1%.
2.3. Alat yang digunakan
Alat yang digunakan pada percobaan Uji Biuret adalah
tabung reaksi, pipet tetes, gelas kimia, dan penjepit tabung
reaksi.
2.4. Metode Percobaan

Gambar 2. Metode Percobaan Uji Biuret

III HASIL PENGAMATAN

Laboratorium Biokimia Pangan

Protein I (Uji Biuret)

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil


Pengamatan, dan (2) Pembahasan.
3.1. Hasil Pengamatan

Sampel

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Biuret


Warna
Pereaks
+
Hasil I
Sampel
i
larutan
Larutan
bening
dengan
Tidak
end
berwarna
biru tdk
ada
cincin
ungu
Larutan
bening
NaOH
dengan
2N dan
Tidak
end
CuSO4
berwarna
biru tdk
1%
ada
cincin
ungu
Larutan
bening
dengan
Putih
end
kekuninga
+
biru
n
ada
cincin
ungu

Hasil II

Laboratorium Biokimia Pangan

Protein I (Uji Biuret)

Sumber : Hasil I : Nimas dan Rose, Kelompok E, Meja 13,


2015.
Hasil II : Laboratorium Biokim Pangan, 2015.
Keterangan : Keterangan :(+) ada ikatan peptida
(-) tidak ada ikatan peptide

Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Biuret


3.2. Pembahasan
Dari hasil percobaan uji Biuret terhadap sampel B
(fenol), E (aquadest), dan C (telur puyuh) hanya sampel C
(telur puyuh) yang terdapat ikatan peptide di dalamnya.

Laboratorium Biokimia Pangan

Protein I (Uji Biuret)

IV KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan,
dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan uji Biuret terhadap sampel B
(fenol), E (aquadest), dan C (telur puyuh) hanya sampel C
(telur puyuh) yang terdapat ikatan peptide di dalamnya.
4.2. Saran
Praktikan dapat melakukan uji ini dengan penuh kehatihatian dan ketelitian, karena keduanya sangat penting apabila
ingin hasil yang sesuai.

Laboratorium Biokimia Pangan

Protein I (Uji Biuret)

DAFTAR PUSTAKA

Makfoeld, djarir.(2002). Kamus istilah pangan dan


nutrisi.
Penerbit Kanisius : Yogyakarta.
Poedjiadi, Anna.2005. Dasar-dasar Biokimia.
Universitas Indonesia : Jakarta.
Pudjaatmaka, A. Hadyana.2002. Kamus Kimia.
Balai Pustaka : Jakarta
Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Departemen
KesehatanRepublik
Indonesia
:
Jakarta.
Sudarmadji, Slamet, Bambang Haryono, Suhardi.
2007. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Yogyakarta: Pusat Antar
Universitas Ilmu Pangan dan Gizi

Laboratorium Biokimia Pangan

Protein I (Uji Biuret)

LAMPIRAN
Soal Kuis
1. Tujuan prinsip uji millon
2. Tujuan prinsip uji biuret
3. Asam amino aromatic dan gugus aromatic adalah
4. Tujuan prinsip xanthoprotein
5. Ikatan peptide adalah
Jawaban
1. Tujuan percobaan dari uji Millon ini yaitu untuk
mengetahui adanya gugus aromatic pada protein.
Prinsip percobaan dari Uji Millon ini berdasarkan
reaksi antar gugus aromatic dengan larutan merkuro
dan merkuri nitrat dalam asam nitrat sehingga
menghasilkan endapan putih dengan adanya
pemanasan
sehingga
menghasilkan
senyawa
kompleks berwarna merah.
2. Tujuan percobaan dari uji Biuret yaitu untuk
mengetahui adanya ikatan peptida dalam suatu
protein.
Prinsip percobaan dari Uji Biuret yaitu berdasarkan
penambahan
NaOH
dan
CuSO4
sehingga
menghasilkan senyawa berwarna ungu.
3. Asam amino aromatik adalah asam amino yang
mempunyai gugus benzena, suatu senyawa dikatakan
aromatik apabila memenuhi aturan HCKEL. Asam
amino aromatik terdiri dari fenilalanin, tirosin dan
triptofan. Gugus aromatik atau gugus fenil terjadi jika
benzena melepaskan satu atom H. Dalam kelompok
senyawa ini, gugus fenil dianggap sebagai substituen.
Penamaan dilakukan dengan cara menyebutkan
posisi gugus fenil, diikuti oleh nama rantai induknya

Laboratorium Biokimia Pangan

Protein I (Uji Biuret)

4. Tujuan percobaan dari uji Xantoprotein yaitu untuk


mengetahui adanya asam amino aromatic dalam
protein
Prinsip percobaan dari Uji Xantoprotein yaitu
berdasarkan adanya reaksi nitrasi intiii benzene yang
terdapat pada molekul protein sehingga menghasilkan
senyawa kompleks berwarna kuning jingga.
5. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk
ketika atom karbon pada gugus karboksil suatu
molekul berbagi elektron dengan atom nitrogen pada
gugus amina molekul lainnya. ikatan peptida hanya
terdapat pada protein.

Anda mungkin juga menyukai