Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat riset yang dituju untuk melakukan penelitian adalah SMA Ulul

Alb@b. Penelitian ini dilakukan di laboratorium SMA Ulul Alb@b.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai pada bulan Januari 2019

B. Alat dan Bahan

1. Bahan

a. Tempe

Gambar 3.1 tempe (Palembang.tribunnews.com)

Tempe digunakan sebagai bahan utama penelitian

18
19

b. Minyak Goreng

Gambar 3.2 minyak goreng (ramesia.com)

Minyak sebagai media penggorengan tempe.

c. Biuret

Gambar 3.3 biuret (tokopedia.com)

Larutan untuk penguji kadar protein pada tempe.


20

2. Alat

a. Tabung reaksi

Gambar 3.4 tabung reaksi (jualo.com)

Tabung reaksi digunakan untuk sebagai wadah potongan tempe.

b. Pipet tetes

Gambar 3.5 pipet tetes (bukalapak.com)

pipet tetes digunakan untuk penetes larutan biuret ke tabung reaksi


21

c. Mortar dan Alu

Gambar 3.6 mortar dan alu (coleparmer.co.uk)

Digunakan untuk menggerus tempe yang akan diuji

d. Spatula

Gambar 3.7 Spatula (kimiapost.net)

Digunakan untuk mengambil sedikit gerusan tempe agar tangan

tetap bersih.
22

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan dalam penelitian. Terdapat 3 variabel dalam penelitian, yaitu

variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau

memengaruhi, yaitu faktor – faktor yang diukur, dimanipulasi atau

dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang

diamati atau diobservasi. Dalam penelitian ini, variabel bebas yang

digunakan adalah perbedaan kejernihan minyak.

2. Variabel kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama atau konstan,

sehingga tidak memengaruhi hasil penelitian. Variabel kontrol dalam

penelitian ini adalah tempe, volume minyak goreng dan suhu minyak

goreng.

3. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dihasilkan dari variabel terikat

dan variabel terkontrol. Variabel terikat yang digunakan adalah hasil

pengetesan dari tes kadar protein tempe.

D. Langkah-Langkah Penelitian

1. Menggerus secara terpisah tempe yang digoreng menggunakan minyak

jernih, tempe yang digoreng menggunakan minyak bekas penggunaan

sebelumnya, tempe yang digoreng menggunakan minyak bekas


23

penggorengan dua kali, dan tempe yang digoreng menggunakan

minyak bekas penggorengan tiga kali.

2. Memasukkan ke dalam 4 tabung reaksi yang berbeda.

3. Menetesi keempat tabung reaksi tersebut dengan 16 tetes larutan

biuret.

4. Menunggu dan mengamati perubahan warna ungu yang terjadi pada

tempe.

5. Mencatat hasil perubahannya.

E. Teknik Pengambilan Data

Pengamatan dilakukan dengan mengamati kandungan protein yang

terdapat dalam tempe yang menggunakan kualitas minyak goreng berbeda

– beda. Penelitian ini digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang

berkaitan dengan perbedaan kandungan protein pada tempe berdasarkan

kualitas minyak yang digunakan untuk menggoreng.

F. Analisis Data

Pada penelitian ini kami akan menganalisis kandungan yang

terdapat dalam tempe yang digoreng menggunakan minyak jernih, tempe

yang digoreng menggunakan minyak bekas penggunaan sebelumnya,

tempe yang digoreng menggunakan minyak bekas penggorengan dua kali,

dan tempe yang digoreng menggunakan minyak bekas penggorengan tiga

kali. Penelitian ini kami menggunakan teknik penggorengan deep frying

dengan suhu 170 – 180 derajat celcius dengan volume minyak goreng 200

– 250 ml.
24

Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif

kualitatif, dengan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata – kata tertulis atau lisan dari data yang diamati. Tujuan di

lakukan uji kandungan bertujuan agar mengetahui pengaruh kejernihan

minyak goreng terhadap kadar protein pada tempe.

Anda mungkin juga menyukai