Anda di halaman 1dari 24

Ekosistem Danau : Pengertian, Ciri-ciri, Jenis dan Manfaatnya

Banyak planet di tata surya kita. Diantara planet- planet yang dimiliki tata surya
kita, salah satunya adalah planet Bumi. Bumi merupakan planet tempat tinggal
dari beberapa jenis makhluk hidup. Tidak hanya makhluk hidup saja, namun
Bumi juga mencakup lingkungan (baca: fungsi lingkungan hidup) dan komponenkomponen di dalamnya. Makhluk hidup dan lingkungannya tersebut saling
melakukan interaksi dan hubungan timbal balik.
Istilah yang memberikan pengertian tentang interaksi anta makhluk hidup
dengan lingkunganny disebut dengan ekosistem. Di Bumi ini kita dapat
menjumpai banyak sekali jenis ekosistem. Pada dasarnya ekosistem di Bumi ini
dibagi menjadi dua macam, yaitu ekosistem daratan dan ekosistem air.
Ekosistem perairan dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:
Ekosistem air laut
Ekosistem sungai
Ekosistem danau
Ekosistem rawa
Ekosistem air payau
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu dari jenis ekosistem air
yang telah disebutkan di atas. Ekosistem yang akan kita bahas bersama adalah
ekosistem danau. Artikel ini akan membahas mengenai berbagai macam
informasi tentang ekosistem danau (baca: macam-macam danau).
Pengertian Ekosistem Danau
Sesuai dengan nama yang dimilikinya, ekosistem danau merupakan ekosistem
yang cakupan wilayahnya berupa danau dan sekitarnya. Ekosistem sendiri
merupakan interaksi timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Sedangkan danau merupakan ceruk atau sekungan yang terdapat pada
permukaan Bumi dan terisi oleh air. Sehingga dapat dikatakan bahwa ekosistem
danau ini merupakan hubungan dari beberapa populasi yang hidup di suatu
ceruk atau cekungan terisi air di permukaan Bumi, dan saling mengadakan
interaksi baik langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya
(hubungan berupa timbal balik). Ekosistem danau ini termasuk ke dalam
ekosistem air tawar, meskipun secara umum air di danau bisa juga terisi air
asin. Ekosistem danau ini tidak hanya meliputi di air saja, namun juga daratan
yang ada di sekitar danau tersebut.
Ciri- ciri Ekosistem Danau
Sebelumnya kita telah mengetahui bahwa di Bumi ini kita dapat menemukan
beberapa macam eksosistem. Pada dasarnya memang ekosistem di Bumi dibagi
menjadi dua macam, yakni ekosistem daratan dan juga ekosistem perairan.
Namun ekosistem tersebut dipecah lagi menjadi beberapa macam. Ekosistem air
terdiri dari beberapa macam, dan salah satu jenis dari ekosistem air adalah
ekosistem air tawar. Ekosistem masuk ke dalam kategori ekosistem air tawar.
Ciri- ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh ekosistem danau ini antara lain
adalah:

1. Terdapat variasi suhu yang tidak mencolok


Ekosistem danau ini mempunyai suatu ciri yakni mempunyai variasi suhu
yang tidak mencolok. Ciri ini memang rata- rata dimiliki oleh ekosistem air
tawar yang lain pula. Variasi suhu mempunyai arti bahwa suhu antara siang
dan malam tidak terlalu mencolok perbedaannya. Terlebih di wilayah
cekungan air. Biasanya cahaya matahari (baca: bagian-bagian matahari)yang
masuk tidak dapat menembus terlalau dalam, namun hanya beberapa meter
saja. Sehingga hal ini tidak akan menimbulkan perbedaan jauh antara suhu
siang dan suhu pada malam hari.
2. Memiliki penetrasi cahaya yang kurang
Masih berkaitan dengan ciri yang pertama, yakni tentang cahaya matahari
yang menyinari wilayah danau. Ekosistem danau ini merupakan ekosistem
yang mempunyai penetrasi cahaya yang kurang. Hal ini karena sinar
matahari hanya mampu menembus permukaan danau hingga beberapa
meter saja, maka dari itulah wilayah air di danau memiliki penetrasi cahaya
yang kurang.
3. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
Karena letaknya di lingkungan daratan dan cakupan wilayahnya pun tidak
luas, maka ekosistem danau ini sangat dipengaruhi cuaca dan juga iklim
(baca: iklim di indonesia). Memang air di danau ini biasanya tidak pernah
habis, namun ketika musim (baca: pembagian musim di Indonesia)
penghujan tiba, air danau juga bisa bertambah banyak. Selain itu, tingkat
kesuburan di daratan sekitar danau ini juga tergantung pada cuaca maupun
iklim. Di negara yang memiliki empat musim, mungkin saja air danau akan
membeku menjadi es (baca: hujan es) pada bagian permukaannya karena
dipengaruhi oleh dinginnya udara di sana.
4. Jenis tumbuhan didominasi oleh ganggang dan tumbuhan biji
Biasanya ekosistem danau ini mempunyai flora yang khas, yakni berupa
ganggang dan tumbuhan biji. Selain itu, tumbuhan yang ada di danau ini
merupakan tumbuhan yang sudah beradap tasi dengan lingkungan air tawar.
Beberapa ciri dari tumbuhan yang yang hidup di air tawar antara lain:
Bersel Satu
Memiliki dinding yang kuat
Air masuk ke dalam sel hingga maksimal dan kemudian akan berhenti
sendiri
Tumbuhan tingkat tinggi memiliki jangkar yang berupa akar sulur
Tumbuhan rendah, memiliki tekanan osmosis yang sama dengan tekanan
osmosis lingkungan atau isotonis.
5. Dihuni oleh hampir semua filum hewan
Ekosistem danau ini merupakan ekosistem air tawar dan biasanya dihuni
oleh semua filum hewan. Ada salah satu hewan yang menghuni ekosistem air
tawar (termasuk juga ekosistem danau) yaitu Nekton. Nekton merupakan
hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Kemudian
hewan tingkat tinggi yang berada di eksositem danau ini misalnya adalah
ikan.

Itulah beberapa karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh ekosistem danau
ini. beberapa ciri yang disebutkan di atas juga dimiliki oleh ekosistem air
tawar pada umumnya.
Komponen Ekosistem Danau
Seperti dengan jenis ekosistem yang lainnya, ekosistem danau juga
mempunyai
komponen- komponen yang menyusun ekosistem banau
tersebut. Komponen yang ada di ekosistem danau ini juga meliputi
komponen biotik dan juga abiotik. Komponen abiotik merupakan komponen
yang tidak hidup atau berupa benda mati, sedangkan komponen biotik
merupakan komponen yang berupa makhluk hidup. Berikut ini merupakan
komponen yang ada di dalam ekosistem danau:
Komponen biotik. Komponen biotik atau komponen hidup yang dimiliki
oleh ekosistem danau ini jumlahnya banyak sekali, diantaranya adalah
ikan, udang, alga, ganggang, enceng gondok, fitoplankton dan
zooplankton, serta binatang air tawar dan tumbuhan air tawar lainnya.
Komponen abiotik. Selain komponen yang hidup, ada pula komponen yang
tidak hidup. Komponen yang tidak hidup ini disebut sebagai komponen
abiotik. Meskipun tidak hidup namun keberadaan komponen ini bisa
mempengaruhi komponen- komponen yang lainnnya yang terdapat di
ekosistem tersebut. Beberapa komponen abiotik yang dimiliki oleh
ekosistem danau ini antara lain adalah suhu, air (baca: jenis air bumi),
cahaya matahari, angin, batu (baca: proses terjadinya siklus batuan),
tanah, dan tingkat keasaman atau pH.

Jenis-jenis Ekosistem Danau


Danau merupakan sebuah bentukan alam yang berupa cekungan dan terisi air,
berisi di wilayah daratan dan dikeleilingi oleh daratan. Air yang ada di danau ini
tidak melulu merupakan air tawar, namun ada pula air asin. Asal- muasal danau
satu dengan danau yang lainnya pun juga tidak sama. Maka dari itulah danau ini
dibedakan menjadai beberapa macam. Karena macam danau yang berbedabeda, maka kita juga bisa mengatakan bahwa ada beberapa macam ekosistem
danau ini. Berikut merupakan macam- macam ekosistem danau berdasarkan
karakteristiknya masing- masing.
1. Berdasarkan jenis airnya
Berdasarkan jenis airnya danau dibedakan menjadi beberapa macam yakni:
Danau air tawar, adalah danau yang berisikan dengan air tawar. Danau
jenis ini biasanya memiliki suatu ciri khas, yakni mempunyai pelepasan
yang berupa sungai (baca: manfaat sungai). Contoh danau air tawar ini
adalah danau Toba di Sumatera Utara.
Danau air asin, adalah danau yang diisi oleh air yang rasanya asin.
Berbeda dengan danau air tawar yang memiliki pelepasan berupa sungai,
danau air asin ini justru tidak memiliki pelepasan berupa aliran air. Hal ini
karena biasanya danau air asin adalah tujuan akhir dari sungai- sungai
tersebut. Satu- satunya pelepasan yang dimiliki oleh danau ini hanyalah
penguapan. Contoh danau air asin ini adalah danau Sentani di Papua.

Danau air asam. Jenis danau berdasarkan airnya yang ketiga adalah danau
air asam. Seperti kedua danau sebelumnya, danau air asam ini adalah
danau yang memiliki air tingkat keasaman tinggi. Air yang mengisi danau
ini merupakan air yang berasal dari belerang. Danau air asam ini biasanya
adalah kawah gunung berapi (baca: penyebab terjadinya gunung meletus)
yang berisi oleh air hujan dan airnya berwarna hijau kekuning- kuningan.
Contoh danau air asam ini adalah danau Tangkuban Perahu di Jawa Barat.

2. Berdasarkan kapasitas airnya


Berdasarkan kapasitas airnya, danau dibedakan menjadi beberapa macam
berikut ini:
Danau permanen, yakni merupakan danua yang mana kapasitas air ya
tidak dipengaruhi oleh musim. Sehingga volume air yang ada di danau
tersebut tidak bergantung pada musim.
Danau temporer, yakni merupakan danau yang mana kapasitas airnya
dipengaruhi oleh musim. Kapasitas air yang mengisi danau ini bersifat
fluktuaktif, yakni meluap pada saat musim penghujan tiba dan surut ketika
musim kemarau tiba.
3. Berdasarkan produksi materi organiknya
Berdasarkan produksi materi organiknya, danau dibedakan menjadi
beberapa macam berikut ini:
a. Danau Oligotropik yaitu danau yang kekurangan makanan karena
fitoplankton yang ada di danau tersebut, yaitu daerah limnetik tidak atau
kurang produktif.
Danau oligotropik ini mempunyai ciri- ciri yaitu :
1. Memiliki air yang jernih
2. Dihuni oleh sedikit makhluk hidup
3. Terdapat oksigen sepanjang tahun di dasar danau tersebut
b. Danau Eutrofik yaitu wujud lawa dari dari danau oligotropik. Danau
eutrofik ini merupakan sebuah danau yang dangkal dan kaya dengan
makanan karena fitoplankton di daerah limnetik pada danau ini sangatlah
produktif.
Sama seperti danau oligotropik, danau eutrofik ini juga mempunyai ciri- ciri
khusus, yaitu:
1. Memiliki air yang keruh
2. Terdapat berbagai macam organisme
3. Oksigen di danau ini hanya terdapat di daerah profundal saja.
4. Berdasarkan proses terbentunya, danau dibedakan menjadi beberapa
macam, yakni:
c. Danau tektonik Danau tektonik adalah danau yang terbentuk oleh
tenaga endogen yang bersumber dari gerakan- gerakan tektonik, seperti
cekungan- cekungan akibat patahan dan juga lipatan.
Contoh dari danau tektonik ini adalah Danau Tempe, Danau Tondano, dan
juga Danau Towuti yang berada di Sulawesi.
Danau vulkanik. Jenis danau selanjutnya dari proses terbentuknya adalah
danau vulkanik. Sesuai dengan namanya, danau ini merupakan danau

bekas gunung berapi . Air yang ada di danau ini berasal dari air hujan
yang turun dan kemudian tertampung dalam lubang kepundan atau
kaldera. Contoh dari danau vulkanik antara lain Danau Kawah Gunung
Kelud, Gunung Batur, dan Gunung Galunggung.
Danau Vulkano Tektonik. Jenis danau ketiga berdasarkan proses
terbentuknya adalah danau vulkano tektonik. Danau jenis ini merupakan
danau yang terbentuk karena gabungan proses vulkanik dan juga proses
tektonik. Patahan atau depresi yang terjadi pada bagian permukaan Bumi
pasca letusan. Dapur magma yang saat itu telah kosong menjadi tidak
stabil, sehingga hal ini menyebabkan pemerosotan atu patah. Kemudian
cekungan akibat patahan tersebut diisi oleh air. Contoh danau jenis ini
adalah danau Toba yang berada di Sumatera Utara.

Itulah beberapa macam danau jika dilihat dari karakteristiknya yang berbedabeda. Untuk mengetahui lebih lengkap dan jelas lagi mengenai danau ini bisa
dibaca macam- macam danau.
Pembagian Daerah pada Danau
Seperti halnya sumber air yang lainnya, danau ini juga mempunyai pembagian
daerah yang berbeda- beda. Daerah- daerah yang ada di danau dibedakan
menurut tingkat kedalamannya. Pembagian daerah- daerah yang ada didanau ini
adalah sebagai berikut:
1. Daerah Litoral
Daerah pertama yang akan kita temui ada di danau adalah daerah litoral. Daerah
litoral ini merupakan daerah yang dangkal. Di daerah ini dapat kita temui cahaya
matahari yang menembus dengan optimal. Daerah litoral ini mempunyai ciri- ciri,
yakni sebagai berikut:
Merupakan daerah yang dangkal
Cahaya matahari dapat menyinari secara optimal
Mempunyai air yang hangat
Apabila terdapat tumbuhan air, maka tumbuhannya adalah tumbuhan
yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.
Hewan yang berada di daerah ini biasanya adalah ganggang yang
melekat, siput, remis, crustacea, ikan, serangga, amfibi, reptil air, reptil
semi air (seperti kura- kura, itik, angsa, ular), dan mamalia.
2. Daerah Limnetik
Daerah selanjutnya adalah limnetik. Daerah limnetik ini merupakan daerah yang
terletak jauh dari tepi danau. Daerah ini masih bisa ditembus oleh cahaya
matahari. Sebagaimana daerah litoral, daerah limnetik ini juga mempunyai ciriciri khusus. Ciri- ciri dari daerah limnetik ini antara lain adalah:
Berada jauh dari tepi danau
Dihuni oleh berbagai macam fitoplankton, ganggang, dan cyanobaktery
Masih bisa disinari oleh cahaya matahari
Di daerah limnetik ini ganggang dan juga fitoplankton melakukan fotosintesis
dan berkembang biak. Perkembangbiakan dengan kecepatan tinggi terjadi ketika
musim panas dan juga musim semi. Di daerah limnetik ini pula terjadi peristiwa

memakan dan dimakan. Fitoplankton dimangsa oleh zooplankton dan udangudangan kecil. Zooplankton dan udang- udangan kecil dimangsa oleh ikan- ikan
kecil, lalu ikan- ikan kecil dimangsa oleh ikan- ikan besar. Dan ikan- ikan besar
dimangsa oleh ular, kura- kura, dan juga burung- burung pemakan ikan.
3. Daerah Profundal
Daerah danau yang selanjutnya adalah daerah profundal. Daerah profundal
ini merupakan bagian dari perairan ekosistem danau yang terletak di bagian
dalam dan tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Ciri-ciri daerah
profundal ini antara lain:
Terletak di perairan bagian dalam
Tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari
Dihuni oleh cacing dan mikroba
Di daerah ini, cacing dan juga mikroba menggunakan oksigen yang ada di air
untuk melakukan interaksi. Interaksi ini dilakukan dengan melalui respirasi
seluler mendekomposisi detritus yang dibawa dari daerah limnetik.
4. Daerah Bentik
Daerah selanjutnya adalah daerah bentik. Daerah bentik merupakan dasar dari
danau yang merupakan tempat bentos dan juga organisme yang telah mati
terdekomposisi. Daerah bentik ini juga mempunyai ciri- ciri tertentu. ciri- ciri dari
daerah bentik ini antara lain adalah:
Terdapat di bagian dasar danau
Merupakan tempat bentos berada
Tempat organisme mati terdekompisisi
Tidak dapat ditembus cahaya matahari.
Itulah beberapa bagian- bagian dari danau atau daerah- daerah yang dimiliki
oleh danau. Daerah- daerah tersebut pastilah ada di setiap danau. Hal ini karena
pembagian daerah- daerah tersebut berdasar pada kedalaman dan juga
letaknya.

Manfaat Ekosistem Danau


Ekosistem danau ini terdiri atas berbagai macam tumbuhan dan juga hewanhewan. Oleh karena itulah pastinya ekosistem danau ini mempunyai manfaat
yang sangat banyak, bukan hanya bagi makhluk hidup namun juga bagi
lingkungan dan juga Bumi. Beberapa fungsi atau manfaat yang dapat diperoleh
dari ekosistem danau ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Merupakan sumber plasma nutfah yang berpotensi sebagai penyumbang
berbagai bahan genetik.
2. Merupakan tempat berlangsungnya siklus hidup jenis flora maupun fauna
yang bersifat penting Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya
danau ini merupakan tempat hidup berbagai jenis flora dan fauna. Selain
sebgaai tempat hidup, tentu saja disitu juga terjadi peristiwa interaksi hingga
siklus hidup flora dan faunan tertentu.
3. Merupakan sumber air bersih yang serbaguna yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat yang berada di lingkungan sekitarnya Air yang ada di danau

merupakan air yang bersih. Apabila danau tersebut merupakan jenis danau
air tawar, maka air danau tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai
macam kepentingan. Diantaranya adalah kepentingan rumah tangga,
industri, maupun pertanian (untuk mengairi lahan persawahan atau ladang).
4. Merupakan tempet menampung air bersih Danau juga sangat berfungsi
sebagai tempat menampung air bersih, baik itu air hujan, aliran
permukaan, sungai- sungai maupun air bawah tanah. Hal ini akan sangat
berguna sebagai tempat menampung cadangan air, sehingga air ini dapat
digunakan ketika musim kemarau tiba.
5. Memelihara iklim mikro Iklim mikro ini merupakan iklim yang mencakup
wilayah sempit, yakni yang ada di daerah sekitar saja. Keberadaan danau
ini dapat memperbaiki iklim mikro di sekitar daerah danau tersebut karena
dapat mempengaruhi kelembaban dan juga curah hujan.
6. Sebagai sumber listrik Air danau juga bisa dijadikan sebagai sumber
pembangkit listrik, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air.
7. Sarana rekreasi keluarga Danau juga berfungsi sebagai tempat reskreasi
keluarga yang indah. Di danau ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan,
seperti memancing, berkeliling danau meggunakan perahu, maupun
sekedar menikmati pemandangan alam yang ada di sekitarnya.
8. Sebagai tempat hidup atau habitata beragam makhluk hidup Ekosistem
danau, di tempat inilah berbagai macam tumbuhan dan juga hewan, siklus
hidup maupun rantai makanan yang mereka punyai. Karena di danau
inilah berbagai macam binatang dan tumbuhan tersebut dapat lestari dan
menjadi kekayaan alam.
9. Sebagai sarana edukasi. Ekosistem danau juga mempunyai fungsi
sebagai sarana edukasi atau pendidikan tentang ketergantungan makhluk
hidup terhadap lingkungannya. Danau bisa dijadikan sebagi objek
penelitian tentang seberapa besar pengaruh danau terdahap binatang dan
tumbuhan yang hidup disekitarnya, maupun tentang apa saja yang
terkandung dalam danau tersebut.
Itulah beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dari ekosistem danau. Selain
manfaat yang telah disebutkan di atas, masih banyak manfaat- manfaat lainnya
dari ekosistem danau ini baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari.
Sistem tata surya merupakan sebuah sistem yang terjadi dari matahari dengan
delapan planet utama, planet kerdil, komet, asteroid, meteor dan benda langit
lainnya. pusat tata surya adalah matahari dimana planet lainnya mengelilingi
matahari. Benda-benda langit termasuk planet berputar mengelilingi matahari
secara konsentris pada lintasannya masing-masing dan tidak saling bertabrakan
satu sama lain.
Teori pembentukkan tata surya sudah beberapa dikeluarkan oleh beberapa ahli.
Saat ini terdapat cabang ilmu astronomi yang khusus mempelajari terbentuknya
tata surya yaitu kosmogoni. Berikut ini beberapa teori yang sudah dikemukakan
oleh beberapa ahli mengenai pembentukan tata surya

Ekosistem Danau, Ekosistem Air Tawar yang Lentik (Tak Mengalir)


Danau adalah suatu badan air yang luas dan diam tak mengalir. Berdasarkan
penetrasi cahaya yang masuk, ekosistem danau dibagi menjadi 2 daerah, yaitu
daerah fotik yang dapat ditembus cahaya sehingga fotosintesis dapat terjadi,
serta daerah afotik yang tidak bisa ditembus cahaya.
Ekosistem Danau
Dalam ekosistem danau terdapat perbedaan suhu yang drastis di masing-masing
kedalamannya. Daerah di permukaan akan memiliki suhu yang berbeda (lebih
hangat) dibandingkan daerah di dasar. Nah, daerah pemisah antara kedua suhu
ini dikenal dengan istilah daerah termoklirt. Adapun karena perbedaanperbedaan tersebut, komunitas tumbuhan dan hewan yang ada di danau akan
berbeda-beda sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Karena hal itu,
ekosistem danau dibagi menjadi 4 daerah yaitu daerah litoral, daerah limnetik,
daerah profundal, dan daerah bentik.
a) Daerah litoral
Ekosistem Air Tawar
Daerah litoral adalah daerah tepi perairan ekosistem danau yang dangkal
sehingga cahaya matahari dapat masuk dan menembusnya dengan optimal.
Adapun tumbuhan dalam daerah ini identik terdiri atas tumbuhan air yang
berakar dengan daunn mencuat ke atas permukaan danau. Beragam jenis
ganggang yang melekat, siput dan remis, crustacea, ikan, serangga, amfibi,
reptilia air, dan reptil semi air seperti kura-kura, itik, angsa, ular, dan mamalia
yang sering mencari makan adalah beberapa animalia yang biasa menghuni
daerah litoral ini.

b) Daerah limnetik
Daerah limnetik adalah daerah yang jauh dari tepi ekosistem danau tapi masih
bisa ditembus cahaya matahari. Daerah limnetik dihuni oleh berbagai
fitoplankton, ganggang, dan cyanobaktery. Ganggang dan fitoplankton
berfotosintesis dan berkembang biak dengan kecepatan tinggi di musim panas
dan musim semi. Mereka dimangsa oleh zooplankton dan udang-udangan kecil.

Zooplankton dan udang kecil dimangsa ikan-ikan kecil Ikan kecil dimangsa oleh
ikan besar, lalu ikan besar dimangsa oleh ular, kura-kura, dan burung pemakan
ikan.

Daerah litoral, daerah limnetik, daerah profundal, dan daerah bentik


c) Daerah profundal
Daerah profundal adalah daerah perairan ekosistem danau yang dalam dan tidak
dapat ditembus oleh cahaya matahari. Daerah ini dihuni oleh mikroba dan
cacing. Mereka menggunakan oksigen di air untuk melakukan interaksi melalui
respirasi seluler mendekomposisi detritus yang terbawa dari daerah limnetik.
d) Daerah bentik
Daerah bentik adalah daerah dasar ekosistem danau tempat bentos dan
organisme mati terdekomposisi.
Selain dikategorikan berdasarkan kemampuan penetrasi cahaya matahari,
ekosistem danau juga dikelompokkan berdasarkan produksi materi organiknya.
Dalam hal ini, ada 2 jenis danau yaitu danau oligotrofik dan danau eutrofik. Apa
danau oligotrofik dan danau eutrofik itu?

a) Danau oligotrofik
Danau oligotrofik adalah danau dalam yang kekurangan makanan karena
fitoplankton di daerah limnetiknya tidak produktif. Ciri-ciri danau ini antara lain
airnya jernih, dihuni oleh sedikit mahluk hidup, serta di dasar danau terdapat
banyak oksigen sepanjang tahun.

Ekosistem Danau

Danau oligotrofik
b) Danau eutrofik
Danau eutrofik adalah danau dangkal yang kaya kandungan makanan karena
fitoplankton di daerah limnetiknya sangat produktif. Ciri-ciri danau ini adalah
airnya keruh, terdapat beragam organisme, dan oksigen hanya terdapat di
daerah profundal.

EKOSISTEM DANAU
Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun
yang beragam. Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi
di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser,
aliran sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai
sebagai sarana rekreasi, dan olahraga. Danau adalah cekungan besar di
permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh
cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan. Ekosistem danau merupakan bagian
dari ekosistem air tawar.
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen
sebagai berikut.
a.

Komponen autotrof (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).


Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan
sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi
seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen,
contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.

b.

Komponen heterotrof (Heteros = berbeda, trophikos = makanan).


Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik
sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang
tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

c.

Bahan tak hidup (abiotik)


Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air,
udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat
tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.

d.

Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai
menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan
yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk
pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi
cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang
terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir

semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar
pada umumnya telah beradaptasi. Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai
berikut.
Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat
seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga
maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai
(Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan
tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan
tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak
aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di
ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan
osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam
tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat.
Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan
kebiasaan hidup.
1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan
fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau
organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.
2. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
a. Plankton; terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang
(bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
b. Nekton; hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston; organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau
bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
d. Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada
tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
e. Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan.
Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Lihat

Ekosistem

air

digolongkan

menjadi

tenang

air

dan

Termasuk
tenang

tawar
mengalir.

ekosistem

adalah

air

danau

air
dan

rawa, termasuk ekosistem air


mengalir adalah sungai.
Danau
Danau

merupakan

suatu

badan air yang menggenang


dan

luasnya

beberapa

mulai

meter

dari

persegi

Gbr.

Berbagai

Organisme

Air

Tawar

Berdasarkan Cara Hidupnya

hingga ratusan meter persegi.


Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari.
Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis
disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut
daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis
atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan
daerah dingin di dasar.
Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman
dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah
sebagai berikut.
a)

Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan
optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan
tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan
air.
Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang
melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea,
ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa,
dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.
b. Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat
ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk
ganggang dan sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan
kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi.

Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-udangan kecil


memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil
dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kurakura, dan burung pemakan ikan.
c. Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Mikroba
dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah
mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh
cacing dan mikroba.
d.

Daerah bentik

Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentosdan sisasisa organisme mati.
Gbr. Empat Daerah Utama Pada Danau Air Tawar
Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu
sebagai berikut :
a.

Danau Oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan
makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciricirinya,
airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme,dan di dasar air banyak
terdapat oksigen sepanjang tahun.

b.

Danau Eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan
kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah
airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di
daerah profundal.

Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya


materi-materi organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat
dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan
pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan
sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang
atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya
menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.
Pengkayaan danau seperti ini disebut "eutrofikasi". Eutrofikasi membuat air tidak
dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.

MAKALAH EKOSISTEM DANAU


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagian bumi yang ditempati oleh makhluk hidup dikenal sebagai biosfer,
yang mencakup kawasan darat, udara dan air dari planet bumi. Kawasan biosfer
terletak mulai dari 8 km diatas permukaan bumi hingga 8 km dibawah
permukaan laut. Organisme hidup menyebar secara tidak merata dalam biosfer
dan hanya ada beberapa jenis spesies organisme yang dapat hidup pada
permukaan es abadi dikutup utara dan kutup selatan.
Bioma merupakan lingkup biosfer yang besar, komplek dan sulit dipelajari,
sehingga para ahli ekologi lebih suka bekerja dengan unit lebih kecil dari biosfer,
yang disebut dengan ekosistem. Sebuah ekosistem terdiri atas gambaran fisik
kawasan tertentu (faktor abiotik) dan organisme hidup (faktor biotik) yang
terdapat dalam kawasan tersebut. Faktor abiotik dalam ekosistem danau antara
lain adalah tanah, air, suhu, kelembapan, angin, dan sinar matahari. Sedangkan
faktor biotik dalam ekosistem danau adalah semua organisme hidup yang ada
dalam ekositem danau tersebut, seperti tumbuhan dan hewan.
Pada dasarnya bioma didunia ini terbagai menjadi 2 yaitu bioma darat dan
bioma perairan. Bioma perairan sendiri secara garis besar terbagi menjadi 2,
yaitu perairan tenang dan mengalir. Danau merupakan jenis ekosistem perairan
yang memiliki air yang tenang atau tidak mengalir. Danau adalah salah satu
bentuk ekosistem yang menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan
bumi dibandingkan dengan habitat laut dan daratan. Keberadaan ekosistem
danau juga memberikan fungsi yang menguntungkan bagi kehidupan manusia
diberbagai aspek kehidupan (rumahtangga, industri, dan pertanian).
B.

Tujuan

1.

Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah biologi umum.

2.

Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penulisan makalah ini adalah untuk memberitahu
kepada pembaca tentang ekosistem danau, komponen ekosistem danau, jenisjenis ekosistem danau, ciri-ciri ekosistem danau, pembagian daerah dalam
ekosistem danau, mafaat dari ekosistem danau, dan cara melestarikan
ekosistem danau.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekosistem Danau
Ekosistem adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi disuatu
tempat yang mengadakan interaksi, baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan lingkungan abiotik dan hubungannya adalah timbal balik.
Danau adalah ceruk atau cekungan pada permukaan bumi yang berisi air.
Jadi ekosistem danau adalah hubungan beberapa populasi yang hidup disuatu
ceruk atau cekungan pada permukaan bumi yang berisi air yang mengadakan
interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungan
abiotik dan hubungannya adalah timbal balik
B.

Komponen Biotik dan Abiotik Ekosistem Danau


Komponen ekosistem danau tersusun atas komponen hidup (biotik) dan
komponen tak hidup (abiotik) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.

Komponen Biotik
Komponen biotik dalam ekosistem danau meliputi semua jenis makhluk hidup
seperti manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme.

a. Komponen Biotik Danau Berdasarkan Fungsinya


Berdasarkan fungsinya, organisme air tawar dibedakan menjadi 3 macam:
1) Produsen: terdiri dari golongan ganggang, ganggang hijau dan ganggang biru
golongan

spermatophyta,

misal:

eceng

gondok,

teratai,

kangkung,

genger,kiambang.
2) Konsumen: meliputi hewan-hewan, serangga, udang, siput, cacing, dan hewanhewan lainnya.
3) Dekomposer/pengurai: sebagian besar terdiri atas bakteri dan mikroba lain.
b. Komponen Biotik Danau Berdasarkan Kebiasaan Hidupnya Didalam Air
Berdasarkan kebiasaan kehidupan dalam air, organisme air tawar
1)

dibedakan atas 5 macam:


Plankton: terdiri atas fitoplankton (plankton tumbuhan) dan zooplankton
(plankton

2)
3)
4)
5)

hewan),

merupakan

organisme

yang

gerakannya

pasif

selalu

dipengaruhi oleh arus air.


Nekton: organisme yang bergerak aktif berenang. Contoh: ikan, serangga air.
Neston: organisme yang beristirahat dan mengapung di permukaan air.
Bentos: organisme yang hidup di dasar perairan.
Perifiton: organisme yang melekat pada suatu substrat (batang, akar, batu-

batuan) di perairan.
c. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
Berdasarkan cara memperoleh makanan atau energi, dibagi menjadi 2 kelompok:

1) Organisme autotrof: organisme yang dapat mensintesis makanannya sendiri.


Tumbuhan hijau tergolong organisme autotrof, peranannya sebagai produsen
2)

dalam ekosistem air tawar.


Fagotrof dan Saprotrof: merupakan konsumen dalam ekosistem air tawar.
Fogotrof adalah pemakan organisme lain, sedang Saprotrof adalah pemakan
sampah atau sisa organisme lain.

2.

Komponen Abiotik
Komponen-komponen

abiotik

utama

dalam

ekosistem

adalah

sebagai

berikut :
a.

Suhu
Kelembapan dan suhu juga sangat memengaruhi keberadaan suatu
organisme dalam suatu ekosistem. Kelembapan dan suhu berpengaruh terhadap
hilangnya air yang terjadi melalui penguapan. Setiap organisme memiliki
toleransi yang berbeda-beda terhadap suhu dan kelembapan. Suhu terendah
yang masih memungkinkan organisme hidup disebut sebagai suhu minimum.
Suhu yang paling sesuai dan mendukung kehidupan untuk organisme disebut
sebagai suhu optimum, sedangkan suhu tertinggi yang masih dapat ditoleransi
atau memungkinkan organisme hidup disebut sebagai suhu maksimum.
Suhu lingkungan merupakan faktor penting dalam persebaran
organisme karena pengaruhnya pada proses biologis dan ketidakmampuan
sebagian besar organisme untuk mengatur suhu tubuhnya secara tepat. Sel bisa
pecah jika air yang terdapat didalamnya membeku pada suhu dibawah 0 oC, dan
protein pada sebagian besar organism akan mengalami denutrasi pada suhu
diatas 45oC. Selain itu, sejumlah organisme dapat mempertahankan suatu
metabolisme yang cukup aktif pada suhu yang sangat rendah atau pada suhu

b.

yang sangat tinggi.


Air
Organism air tawar hidup berendam di dalam suatu lingkungan akuatik,
tetapi organisme tersebut menghadapi permasalahan keseimbangan air jika
tekanan osmosis air intraselulanya tidak sesuai dengan tekanan osmosis

disekitarnya.
c. Cahaya Matahari
Matahari memberikan energi yang menggerakkan hampir seluruh
ekosistem, meskipun hanya tumbuhan dan organisme fotosintetik. Dalam
ekosistem akuatik, intensitas dan kualitas cahaya membatasi persebaran
organisme fotosintetik. Setiap meter kedalaman air secara selektif menyerap
sekitar 45% cahaya merah dan sekitar 2% cahaya biru yang melaluinya. Sebagai
hasilnya, sebagian besar fotositesis dalam lingkungan akuatik terjadi relative

didekat permukaan air. Akan tetapi, organisme fotosintetik itu sendiri menyerap
banyak cahaya yang menembus air, yang selanjutnya akan mengurangi
intensitas dan kualitas cahaya pada air di bawahnya.

d.

Angin
Angin memperkuat suhu lingkungan pada organisme dengan cara meningkatkan
hilangnya panas melalui penguapan (evaporasi) dan konveksi (factor wind-chill

e.

atau pendinginan oleh angin).


Batu dan Tanah
Struktur fisik, pH, dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi
persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya, sehingga menjadi salah
satu penyebab timbulnya pola mengelompok pada area tertentu yang acak
(patchiness) pada ekosistem terrestrial yang sering kita lihat. Pada ekosistem
akuatik, komposisi substrat dapat mempengaruhi factor kimiawi dalam air, yang
selanjutnya akan mempengaruhi tumbuhan dan hewan penghuni ekosistem

f.

akuatik.
Tingkat keasaman atau Ph tanah
Tumbuhan hanya bisa hidup normal dalam suasana tanah yang tidak begitu
asam dan basa atau dalam keadaan netral atau Ph 7. Apabila tanah terlalu asam
(Ph kurang 7) atau terlalu basa (Ph lebih 7) pertumbuhannya akan terganggu.

C. Ciri-Ciri Ekosistem Danau


Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi
cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang
terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir
semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar
pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.
1. Adaptasi tumbuhan

Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya
kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga
maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai
(Nymphaea gigantean) mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan
tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan
tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
2. Adaptasi hewan

Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang
bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang

hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan


tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air
dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.

D. Macam-Macam Danau
1.

Berdasarkan Jenis Airnya


Danau yang terbagi didasarkan jenis air nya , menjadi

a.

Danau air tawar yaitu danau yang berair tawar, danau jenis ini memiliki ciri

b.

yaitu memiliki pelepasan berupa sungai, contoh danau toba


Danau air asin yaitu danau yang berair asin dimana danau jenis ini tidak
memliki pelepasan, karena merupakan akhir dari sungai dan pelepasan hanya

c.

merupakan penguapan saja. Contoh : Danau sentani (Papua).


Danau air asam yaitu danau yang airnya berasal dari belerang. dan memiliki
ciri : biasanya merupakan kawah gunung berapi yang berisi air hujan dan airnya
berwarna hijau kekuning-kuningan. Contoh Danau Tangkuban perahu.

2.

Berdasakan Kapasitas Air


Danau berdasarkan kapasitas airnya , terbagi menjadi

a.

Danau permanen : yaitu dana yang kapasitas airnya tidak dipengaruhi oleh

b.

musim
Danau temporer yaitu dana yang kapasitas airnya bersifat fluktuaktif (meluap
ketika musim hujan dan surut ketika musim kemarau).

3.

Berdasarkan Produksi Materi Organik


Danau berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu sebagai berikut.

a.

Danau oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan
makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya,
airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak

b.

terdapat oksigen sepanjang tahun.


Danau eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan
kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciricirinya adalah
airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di
daerah profundal.

4.

Berdasarkan Proses Terbentuknya


Berdasarkan proses terbentuknya, danau dibedakan atas beberapa jenis yaitu
sebagai berikut :

a.

Danau Tektonik, yaitu danau yang terbntuk oleh tenaga endogen yang
bersumber dari gerakan tektonik seperti cekungan-cekungan akibat patahan dan

b.

lipatan. Contohnya Danau Tempe, Danau Tondano dan Danau Towuti di Sulawesi.
Danau Vulkanik, yaitu danau bekas gunung api. Air danau berasal dari curah
hujan yang tertampung pada lubang kepundan atau kaldera. Contohnya Danau

Kawah Gunung Kelud, Gunung Batur, dan Gunung Galunggung.


c.
Danau Vulkano-Tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena gabungan proses
vulkanik dan tektonik. Patahan atau depresi pada bagian permukaan bumi pasca
letusan. Dapur magma yang telah kosong menjadi tidak stabil sehingga terjadi
pemerosotan atau patah. Cekungan akibat patahan tersebut kemudian diisi oleh
air contohnya Danau Toba di Sumatera.
E.
1.

Pembagian Daerah dalam Ekosistem Danau


Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan
optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi.Tumbuhannya merupakan
tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan
air. Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang
melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea,
ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa,

dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.


2. Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat
ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk
ganggang dan sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan
kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi. Zooplankton yang
sebagian

besar

termasuk

Rotifera

dan

udang-udangan

kecil

memangsa

fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh
ikan yang lebih besar, kemudian

ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan

burung pemakan ikan.


3. Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah
mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh
4.

cacing dan mikroba


Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bento dan
sisa-sisa organisme mati.

F.

Fungsi dan Manfaat Ekosistem Danau


Beberapa fungsi dan manfaat danau sebagai ekosistem antara lain :

1.

sebagai sumber plasma nutfah yang berpotensi sebagai penyumbang bahan


genetik;

2.

sebagai tempat berlangsungnya siklus hidup jenis flora/fauna yang penting,

3.

sebagai sumber air yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat sekitarnya
(rumahtangga, industri dan pertanian);

4.

sebagai tempat penyimpanan kelebihan air yang berasal dari air hujan, aliran
permukaan, sungai-sungai atau dari sumber-sumber air bawah tanah;

5.

memelihara iklim mikro, di mana keberadaan ekosistem danau dapat


mempengaruhi kelembaman dan tingkat curah hujan setempat;

6.

sebagai sarana transportasi untuk memindahkan hasil-hasil pertanian dari


tempat satu ke tempat lainnya;

7.

sebagai penghasil energi melalui PLTA;

8.

sebagai sarana rekreasi dan objek pariwisata.

9.

Sebagai sumber air yang paling praktis dan murah untuk kepentingan domestik
maupun industri,

10. Sebagai sistem pembuangan yang memadai dan paling murah (Connell &
Miller,1995).
G. Cara Melestarikan Ekosistem Danau
1.

Jangan membuang sampah dan limbah sembarangan

2.

Jangan jadikan danau sebagai toilet raksasa

3.

Batasi budidaya keramba apung

4.

Batasi kuota penangkapan ikan

5.

Batasi daerah untuk pemancingan

6.

Menjaga hutan disekeliling danau agar tidak ditebang.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.

Ekosistem danau tersusun atas komponen biotik dan komponen abiotik.


Ekosistem danau ditandai oleh adanya bagian perairan yang dalam sehingga
tumbuh-tumbuhan berakar tidak dapat tumbuh di bagian ini. Komunitas
tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya
dari tepi dengan 4 zona yang digolongkan ke dalam zona litoral, limnetik,
profundal dan bentik. Selain itu berdasarkan produksi materi organik-nya danau
dikelompokkan menjadi danau oligotropik dan eutropik. Dilihat dari susunan dan
fungsinya, ekosistem danau tersusun atas komponen autotrof, heterotrof,
decomposer dan abiotik. Sedangkan berdasarkan aliran energi dan kebiasaan
hidupnya, hewan yang hidup di danau terdiri dari plankton, nekton, neuston,
perifiton dan bentos. Yang mana semua komponen-komponen tersebut saling
ketergantungan antar satu dengna lainnya.

2.

Adapun upaya dalam melestarikan dan menjaga ekosistem danau ialah dengan
tidak

membuang

sampah

dan

limbah

sembarangan,

membatasi

kuota

penangkapan ikan, dan menjaga hutan disekeliling danau agar tidak ditebang

Anda mungkin juga menyukai