DISUSUN OLEH :
1. MUH. ULIL HIDAYAT ( F23120012 )
2. NURSUCI ISLAMY MANGITO ( F23120016 )
3. ANNISAH NURALAM ( F23120031 )
UNIVERSITAS TADULAKAO
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Menganalisa komponen – komponen dalam sebuah Peta Rupa Bumi ( RBI ).
➢ Judul Peta
Pada kolom judul peta, dapat ditemukan informasi sebagai berikut :
a) 1. Judul Peta : Peta Rupabumi Indonesia
b) 2. Skala : 1 : 25.000
c) 3. Nomor Lembar : 2015-324
d) 4. Nama Lembar :Mantikulore
e) 5. Edisi (Tahun Penerbitan/Pencetakan) : I-2013
➢ Petunjuk Letak Peta dan Diagram Lokasi
Petunjuk letak peta menunjukkan nomor dan nama lembar peta terhadap nomor dan
lembar peta di sekelilingnya. Biasanya matrik petunjuk peta berukuran 3x3, dan lembar
peta yang sesuai judul berada di tengah-tengah. Petunjuk letak peta sangat membantu
pengguna dalam mencari nomor lembar peta-peta yang bersebelahan.
Diagram lokasi berbentuk letak nomor peta pada area yang lebih luas, misalnya bagian
dari Sulawesi tengah.
Informasi yang menyertai pemukiman atau bangunan biasanya berupa teks yang
menerangkan nama bangunan atau pemukiman tersebut. Jenis dan ukuran huruf yang
dipakai untuk nama tempat (kota atau desa) mempunyai arti penting untuk membedakan
status kelas tempat tersebut. Masalahnya adalah sempitnya ruang pada peta. Untuk itu,
maka dimanfaatkan huruf besar atau kecil dalam menyatakan perbedaan kelas. Ukuran
huruf semakin kecil jika tingkat atau kelas tempat tersebut juga semakin rendah (nama
kampong lebih kecil daripada nama kota). Simbol-simbol bangunan umumnya berwarna
hitam dan menunjukkan ciri alami dari obyek yang disimbolkan, misalnya simbol gereja
akan menyertakan gambar salib, simbol masjid akan menyertakan gambar bulan sabit.
Perhubungan
Unsur simbol perhubungan yang dipetakan antara lain jalan, jalan kereta api, jembatan,
stasiun, terminal bis, lapangan terbang dan obyek-obyek lain yang berkaitan. Simbol
jalan, khususnya jalan raya, digambarkan dengan garis ganda berwarna hitam dengan
warna isian merah. Semakin tinggi kelas jalan maka semakin lebar simbolnya. Garis
tunggal dan putus-putus menunjukkan tingkat kelas jalan tersebut yang lebih rendah,
misalnya jalan lain dan jalan setapak.
Sesuai dengan spesifikasi teknis peta rupabumi Indonesia, kelas jalan dibagi menjadi 5,
yaitu :
• Jalan arteri, yaitu setara dengan jalan negara (yang menghubungkan antar
ibukota propinsi), jalan propinsi (yang menghubungkan antar ibukota
kabupaten), jalan bypass, jalan lingkar, dan jalan bebas hambatan (jalan tol).
• Jalan kolektor, yaitu setara jalan kabupaten (menghubungkan antarkecamatan).
• Jalan lokal, yaitu jalan di dalam kota.
• Jalan lain-lain, yaitu setara jalan kecamatan (yang menghubungkan antardesa).
• Jalan setapak, yaitu jalan kecil yang penting (misalnya di tengah hutan atau di
atas gunung), namun bukan untuk lalu lintas kendaraan bermotor.
Jembatan digambarkan bersilangan dengan sungai atau jalan lain. Pada bagian
tepi jembatan umumnya dibuat dengan garis yang tebal. Jika jembatan tersebut
berupa titian, maka digambarkan x pada persilangannya. Sedangkan terowongan dan
tambangan digambarkan dengangaris putus- putus. Jalan atau rel kereta api
digambarkan dengan simbol garis tunggal berwarna hitam. Umumnya hanya
dibedakan dengan jalan kereta api rangkap dan jalan kereta api tunggal. Kelas yang
lebih rendah diberikan untuk jalan lori, yaitu dengan mengurangi ketebalan garisnya.
Tumbuh-tumbuhan
Untuk tumbuh-tumbuhan didalam peta berupa sawah irigasi dan tadah hujan, kebuh/
perkebunan, hutan, semak/belukar, tegalan/ ladang, rumput/ tanah kosong, dan hutan
rawa. Unsur tumbuh- tumbuhan pada umumnya dibatasi dengan garis warna hijau,
disertai dengan symbol-simbol yang membentuk pola tertentu untuk pohon atau
tanaman.
Untuk sawah irigasi diberi symbol kotak-kotak teratur berwarna biru, dan untuk sawah
tadah hujan diberi symbol kotak-kotak tidak teratur. Warna biru menggambarkan unsur
air yang terkandung pada sawah. Sawah irigasi adalah lahan yang diusahakan untuk
padi dengan cara irigasi, sedangkan sawah tadah hujan adalah yang diusahakan untuk
padi dengan cara tadah hujan. Hutan ditampilkan dengan isian tidak teratur berwarna
hijau, sedangkan semak atau belukar dengan pola isian yang sama tetapi memiliki
kerapatan yang lebih rendah daripada hutan. Kebun/ perkebunan diberi isian warna
hijau tanpa pola, demikian pula dengan tegalan/ ladang diberi warna kuning tanpa pola.
Untuk daerah yang berumput dan lahan kosong tidak diberi isian warna atau putih saja.
Sedangkan hutan rawa disimbolkan dengan warna hijau dan berpola garis putus-putus
berwarna biru.
Relief adalah isitilah umum untuk menunjukkan bentuk permukaan lapangan pada
bidang vertikal. Penyajian relief di peta dengan cara menunjukkan tinggi dan bentuk
permukaannya, diatas atau dibawah datum yang biasanya dipakai, yaitu permukaan
laut. Penyajian relief pada peta rupabumi memiliki tingkat kelengkapan dan ketelitian
bermacam-macam sesuai dengan skalanya.
Untuk relief umumnya diberi warna oranye, coklat, dan hitam. Warna oranye
menggambarkan keadaanrelief tanah biasa dan warna hitam menggambarkan kondisi
tanah daerah yang berbatu atau diperkeras. Sedangkan titik kontrol digambarkan
dengan simbol titik dengan angka untuk Titik Tinggi, segitiga dengan tiitk untuk Titik
Triangulasi, persegi dengan titik untuk Titik Tinggi Geodesi (TTG) dan bintang untuk
Titik Astronomi (A) dan Gaya Berat (GB). Titik tinggi dengan angka menunjukkan
tinggi suatu lokasi dalam satuan meter diatas permukaan laut. Titik triangulasi terdapat
tiga kelas yaitu primer (P), sekunder (S), dan tertier (T).
Batas Administrasi
Simbol untuk batas administrasi biasanya selalu garis tunggal dengan ketebalan
bervariasi, garis putus-putus atau kombinasi titik-titik diantara garis putus-putus
tersebut. Batas administrasi internasional biasanya ditambah dengan strip warna untuk
menonjolkan penyajiannya.
Perairan
Unsur perairan umumnya diberi warna biru dengan garis batas (outline) biru. Unsur
perairan yang dimaksud antara lain laut, rawa, empang, penggaraman, sungai, danau,
bendungan, dan lainnya. Penggaraman digambarkan sebagai suatu area dengan isian
warna biru muda dan batas garis tepi berwarna hitam. Sedangkan empang diberi isian
warna biru dengan pola kotak-kotak tidak teratur berwarna putih. Sungai, anak sungai,
kanal irigasi, dan selokan akan digambarkan dalam garis ganda, jika skalanya
memungkinkan. Tetapi jika sebaliknya maka hanya dengan garis tunggal saja.
➢ Keterangan Riwayat Peta
Catatan riwayat peta diletakkan pada sebelah kanan di bawah daftar keterangan (legenda) yang
menerangkan tentang sumber data untuk penyusunan peta, metode kompilasi, tahun
pemotretan foto udara, survei lapangan, catatan penting lain misalnya “Peta ini bukan referensi
resmi batas administrasi nasional atau internasional”.
➢ Skala Grafis
Terdapat dua tipe skala, yaitu skala numerik dan skala grafis. Skala numerik adalah skala yang
dinyatakan dengan angka, misalnya 1:25.000, diletakkan secara jelas dibagian kanan atas peta
dan juga dibagian tengah bawah, biasanya diatas skala grafis. Skala grafis diletakkan dibagian
tengah bawah dan umumnya dinyatakan dalam kilometer. Skala grafis digambarkan dalam
bentuk unit batang disertai nilai per unit. Contoh: 1 unit batang mempunyai satuan panjang 1
km; satuan ini dapat dibagi menjadi 10 bagian. Jadi satu bagian kecil adalah 100 meter (lihat
gambar).
➢ Singkatan dan Kesamaan Arti Peta
Peta umumnya menampilkan sejumlah singkatan atau kesamaan arti (glossary). Singkatan atau
nama-nama geografi antara satu daerah dengan daerah lainnya tidak selalu sama. Glosari
diletakkan dibagian bawah, sebelah kanan/ kiri skala grafis. Sebagai contoh, sebutan gunug (
bullu ) Contoh singkatan, Tel= Teluk, Tg= Tanjung, dan sebagainya.
3.1 KESIMPULAN
Peta Rupabumi Indonesia (RBI) adalah peta topografi yang menampilkan sebagian
unsur-unsur alam dan buatan manusia di wilayah NKRI.
3.2 SARAN
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam laporan ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul laporan ini.Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya laporan
ini dan penulisan laporan di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga laporan ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.