Sunarti
sunartinontji@yahoo.com
(Mahasiswa Program Studi magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako)
Abstract
The research aimed to determine the effectiveness of the development in central Besusu
village, East Palu sub-district, Palu. Effectiveness is an activity to achieve the goal by using
available infrastructure and resources. Referrred to Rhicard M. Steers, to measure the
effectiveness of development activities in the Village Council Central Besusu consists of three (3)
aspects, including, Goals; Integration; and Adaptation. The research used a qualitative method of
data analysis was the qualitative analysis model. There were 7 informants selected by technique
purposive sampling. The results of the research indicated that the effectiveness of musrenbang
implementation in central Besusu Village, quite effective. However, the achievement of the objective
aspect, there were some suggestions less accommodated, in the process of musrenbang
implementation can be stated that it was worst towards the musrenbang goal itself. While the two
(2) other aspects that intergation and adaptation, has been running well based on the list of priority
program activities of Development Planning Meeting in the Village Central Besusu in 2014.
Keywords: Musrenbang, Village, and Society.
96
97 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 2, Pebruari 2015 hlm 96-106 ISSN: 2302-2019
dicapai pada satu kurun waktu tertentu. proyek – proyek pembangunan sebelumnya
Karena sasaran merupakan tujuan antara, yang dilakukan di daerah tersebut.
maka ciri – cirinya pun agak berbeda dengan Hal senada juga disampaikan oleh
ciri – ciri tujuan akhir, yaitu : menurut Randy R. Wrihatnolo dan Riant
a. Kurun waktu pencapaiannya ditentukan, Nugoroho D (2006:42-43) menjelaskan unsur
seperti misalnya lima tahun. – unsur pokok dan siklus dalam perencanaan
b. Tidak lagi idealistis melainkan didasarkan pembangunan salah satunya adalah
pada pemikiran pragmatisme dalam arti pengumpulan informasi untuk perencanaan
bahwa sasaran tersebut diyakini memang (input untuk analisis dan perumusan
mungkin dicapai. kebijaksanaan). Dalam pengumpulan data
c. Dinyatakan secara kuantitatif sepanjang dalam musrenbang di Kelurahan Besusu
hal itu mungkin dilakukan. Tengah dimulai dari dari tingkat RT dan RW.
d. Sasaran merupakan “target” yang kongkrit. Pengumpulan data berlangsung terus menerus
Untuk mengetahui, menggali, dan sampai dengan Musrenbang Kelurahan.
mengumpulkan informasi yang bersifat lokal Untuk memperoleh data yang benar dengan
dalam musrenbang di Kelurahan Besusu melibatkan masyarakat secara langsung dan
Tengah sudah di mulai dari tingkat RT dan tim perumus juga melakukan cek ke lapangan.
RW. Masalah – masalah dikumpulkan Dalam kegiatan Musrenbang Kelurahan dan
sebanyak mungkin kemudian di seleksi Kecamatan juga di paparkan kinerja dari
sehingga dihasilkan masalah yang memang kegiatan – kegiatan ditahun sebelumnya.
benar – benar harus segera ditangani di Dengan melihat beberapa hasil
tingkat RT/RW. Hasil seleksi ditingkat wawancara di lapangan, dalam pencapaian
RT/RW tersebut di usulkan dalam Murenbang tujuan dari pelaksanaan Musrenbang
Kelurahan. Kelurahan Besusu Tengah, dapat dikatakan
Dalam Musrenbang Kelurahan semua berhasil dilaksanakan. Hanya saja dalam
masalah – masalah yang diajukan oleh proses pelaksanaannya ada beberapa hal yang
RT/RW kemudian diseleksi di tingkat perlu dikaji kembali oleh pihak – pihak yang
Kelurahan Selanjutnya menghasilkan Daftar terlibat dalam penyelenggaraannya. Maka
Usulan Skala Prioritas Tahun 2014 perlu adanya kejelasan dalam
Musrenbang Kelurahan. Berkaitan dengan penyelenggaraan Musrebang, baik ditingkat
proses untuk mengetahui, menggali, dan Kelurahan, Kecamatan, dan Kota seperti
mengumpulkan informasi yang bersifat lokal dalam penyelenggaraan perlu ditekankan apa
dalam perencanaan musrenbang dengan yang harus dibuat dalam pelaksanaannya,
melihat suatu proses perencanaaan sama kalau untuk program infrastruktur baik jalan
dengan tahap pengumpulan data atau ataupun drainase perlu adanya kejelasan dari
informasi. Hal senada oleh pendapat pihak atas. Jika saja, program tersebut perlu
Bendavid-val (dalam Kuncoro, 2004:49-50) melalui beberapa tahapan – tahapan dalam
Pengumpulan data bukan merupakan suatu pekerjaannya serta tidak dilaksanakan
tahap dalam proses perencanaan secara sekaligus disemua wilayah maka harus ada
keseluruhan, tetapi secara terus menurus kejelasan untuk kedepannya.
berfungsi mendukung dan menyediakan Oleh sebab itu, penulis menyimpulkan
informasi pada setiap tahap perencanaan, bahwa dalam pencapaian tujuan yang
Bendavid-val menambahkan bahwa beberapa sebenarnya dalam efektivitas musrenbang
hasil utama pengumpulan data dan analisis Kelurahan Besusu Tengah dapat
data adalah mencakup evaluasi siklus dikategorikan kurang baik dalam
perencanaan sebelumnya dan kinerja dari pelaksanaannya. Dengan alasannya
sebagaimana informasi yang didapatkan
Sunarti, Efektivitas Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Kelurahan …………………………102
bahwa beberapa usulan kurang dapat masyarakat harus diterima, justru pada saat
diakomodir. itulah momentum untuk bersama – sama
2. Integrasi masyarakat memilah – milah mana segi – segi
Integrasi adalah proses di mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang
komponen yang berbeda bergabung menjadi sekedar keinginan. Suatu keinginaan tentu
satu. Intisari pemikiran Integrasi musrenbang saja memiliki kadar subjektifitas yang tinggi,
adalah ikatan sistemik yang berhubungan dan cenderung tanpa batas yang jelas. Oleh
secara timbal balik sebagai praktek teratur sebab itu, yang hendak menjadi prioritas
berdasarkan kondisi otonomi relatif dan adalah menjawab kebutuhan – kebutuhan
ketergantungan relatif antara sistem dasar dari masyarakat.
perencanaan partisipatif dalam program – Proses integrasi dilakukan dengan
program Pemberdayaan yang bersifat adhoc membagi peserta kedalam kelompok
dengan sistem perencanaan partisipatif dalam pembahasan berdasarkan jumlah fungsi
Musrenbang. Oleh karena itu, maka peserta atau gabungan peserta yang
dilaksanakanlah Integrasi Musrenbang tercantum, tetapi dikarenakan jumlah peserta
sebagai alat untuk mendorong optimalisasi yang terlalu banyak dan dipandang tidak
pengintegrasian sistem pembangunan reguler efektif maka sesuai kesepakatan forum maka
dengan program – program yang akan ditunjuk 5 orang untuk menjadi tim perumus
dilaksanakan secara ad hoc. sekaligus menjadi wakil Kelurahan dalam
Tahap lanjut dari hasil pengumpulan musrenbang Kelurahan. Selanjutnya tim
data informasi mengenai program kegiatan di perumus bertugas untuk menyusun usulan
Kelurahan yang dikumpulkan dan diolah daftar skala prioritas kegiatan tahun 2014
sedemikian rupa sehingga diperoleh tugas lain memastikan semua prioritas
gambaran yang lebih lengkap, utuh dan kegiatan yang diusulkan oleh kelurahan sudah
mendalam mengenai program musrenbang di tercantum menurut masing – masing
Kelurahan Besusu Tengah. Untuk mencapai Kelurahan.
hal tersebut, pada dasarnya dilakukan suatu Dengan dilibatkannya masyarakat
proses analisis atas informasi, data dan dalam proses integrasi musrenbang dalam
pengalaman hidup masyarakat. Proses analisis perencanaan partisipatif di Kelurahan Besusu
sendiri bermakna sebagai tindakan untuk Tengah, menyangkut penyatuan beberapa
menemukan kaitan antara satu fakta dengan usulan yang ada yang kemudian dijadikan
fakta yang lain. Apa yang dirumuskan harus prioritas utama dalam program ke depannya.
sederhana, jelas dan kongkrit. Serta Senada disampaikan oleh Wicaksono dan
menyatukan beberapa pemikiran sebelumnya Sugiarto (dalam Wijaya, 2001:25), lebih
yang telah dibahas dalam forum akan lanjut mengemukakan beberapa ciri – ciri
program kegiatan yang dijadikan prioritas perencanaan partisipatif sebagai berikut :
dalam pelaksanaan musrenbang kelurahan di “Terfokus pada kepentingan masyarakat (1)
besusu tengah. Perencanaan program berdasarkan pada
Agar integritas dapat mencerminkan masalah dan kebutuhan yang dihadapi
kebutuhan dari komunitas (masyarakat), tidak masyarakat; (2) Perencanaan disiapkan
ada cara lain kecuali melibatkan masyarakat dengan memperhatikan aspirasi masyarakat
dalam proses tersebut. Langkah pertama yang yang memenuhi sikap saling percaya dan
harus dilakukan adalah mengusahakan agar terbuka”. Kemudian hampir sama dengan apa
masukan data yang dihimpun benar – benar yang dikatakan Samsura (2003:2)
merupakan apa yang dirasakan dan apa yang menjelaskan kriteria – kriteria dari
menjadi keprihatinan dari masyarakat. Dalam perencanaan partisipatif sebagai berikut:
hal ini, tidak semua apa yang disampaikan
103 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 2, Pebruari 2015 hlm 96-106 ISSN: 2302-2019