Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

SISTEM SARANA PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN


UMUM, PERDANGANGAN DAN JASA, PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU
REZKI AWALIA , S.T.,M.T.

DISUSUN OLEH :

SRI ANAWANTI F23120030


MOHAMMAD ALGHIFAHRI F23120035
ZASKIAH KHAIRUNNISA F23120036
ARYA PRIKANANTA MANSOBA F23120037
GAMA ICHLASUL AMAL F23120039
YULITA MAGFIRAH F23120043

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
1. PENGERTIAN SARANA PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN UMUM,
PERDAGANGAN DAN JASA, PENDIDIKAN.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.2 Tahun 2017, menjelaskan


Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan
tujuan. Sarana berhubungan langsung dan menjadi penunjang utama dalam suatu aktivitas.
Sarana dapat berbentuk benda bergerak dan tidak bergerak dan umumnya berbentuk kecil dan
bisa dipindah-pindah.

Sarana Pemerintahan merupakan bagian dari instrument penyelenggaraan pemerintahan


Negara dalam arti luas. Dalam palaksanaan dalam berbagai fungsi dan tugas pemerintahan itu,
maka organ atau badan pemerintahan memiliki atau mempunyai kewenangan untuk dapat
menggunakan berbagai jenis instrument atau sarana pemerintahan yang diwujudkan dalam suatu
tindakan atau perbuatan pemerintahan.

Sistem pelayanan umum sebenarnya merupakan satu kesatuan faktor yang dibutuhkan
dalam terselenggaranya suatu pelayanan umum. Pelayanan publik/pelayanan umum adalah
segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada
prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi pemerintah di Pusat, di
daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam
rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang- undangan.

Perdagangan dan jasa berdasarkan UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan diartikan
sebagai tatanan kegiatan yang terkait dengan transaksi barang dan/ atau jasa di dalam negeri dan
melampaui batas wilayah negara dengan tujuan pengalihan hak atas barang dan/atau jasa untuk
memperoleh imbalan atau kompensasi. Jasa adalah setiap layanan dan unjuk kerja berbentuk
pekerjaan atau hasil kerja yang dicapai, yang diperdagangkan oleh satu pihak ke pihak lain
dalam masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen atau pelaku usaha. Tujuan dari
perdagangan dan jasa ini merupakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan
lapangan pekerjaan, meningkatkan daya saing dan lainnya. Sarana perdangangan dan jasa
berfungsi melayani dan meyediakan kebutuhan sehari-hari penduduk yang dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas penduduk yang dibutuhkan. Sarana perdangangan dan jasa akan selalu
dibutuhkan penduduk karena menyangkut pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Menurut Rohman, Muhammad dan Amri, Sofyan (2012: 267) sarana pendidikan adalah
peralatan dan kelengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk menunjang proses
pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi serta
alat-alat dan media pengajaran.

2. KLASIFIKASI DAN STANDAR PERHITUNGAN SARANA PEMERINTAH DAN


PELAYANAN UMUM, PERDAGANGAN DAN JASA, PENDIDIKAN.

a) Klasifikasi Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum


Yang termasuk dalam sarana pemerintahan dan pelayanan umum adalah :
• Kantor-kantor pelayanan / administrasi pemerintahan dan administrasi kependudukan
• Kantor pelayanan utilitas umum dan jasa, seperti layanan air bersih (PAM), listrik
(PLN), telepon dan pos.
• Pos-pos pelayanan keamanan dan keselamatan, seperti pos keamanan dan pos
pemadaman kebakaran.
Dasar penyediaan sarana pemerintahan dan pelayanan umum untuk melayani setiap unit
administrasi pemerintahan baik informal (RT dan RW) maupun yang formal (Kelurahan dan
Kecamatan), dan bukan didasarkan semata-mata pada jumlah penduduk yang dilayani oleh
sasaran tersebut.
b) Standar Perhitungan Sarana Pemerintahan dan pelayanan umum
Standar Perhitungan Sarana Pemerintahan dan pelayanan umum, yaitu:
• Balai pertemuan warga luas lahan minimal 300 m2
• Pos hansip luas lahan minimal 12 m2
• Gardu listrik luas lahan minimal 30 m2
• Telepon umum, bis surat, bak sampah kecil, luas lahan minimal 30 m2
• Parkir umum luas lahan minimal 100 m2 (standard satuan parker = 25 m2)
c) Klasifikasi Perdagangan Dan Jasa
Menurut UU Perdagangan No 7 Tahun 2014 terdapat 8 jenis sarana perdagangangan
berupa pasar rakyat, pusat perbelanjaan, toko swalayan, gudang, perkulakan, pasar lelang
komoditas, pasar bejangka komoditi dan sarana perdagangan lainnya dan 12 jenis jasa yang
dapat diperdagangkan adalah jasa bisnis yaitu jasa yang terkait usaha masyarakat, jasa distribusi,
jasa komunikasi, jasa pendidikan, jasa lingkungan hidup dan jasa keuangan, jasa konstruksi dan
teknik terkait, jasa kesehatan dan sosial, jasa rekreasi kebudayaan dan olahraga, jasa pariwisata,
jasa transportasi serta jasa lain-lain. Untuk lebih jelas mengenai klasifikasi perdagangan
berdasarkan UU Perdagangan No 7 Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Klasifikasi Perdagangan Berdasarkan Pengertian
Klasifikasi Pengertian Sumber
No
Perdagangan
Tempat usaha yang ditata, dibangun,
1 Pasar Rakyat dan dikelola oleh Pemerintah, UU Perdagangan No
Pemerintah Daerah, swasta, Badan 7
Usaha Milik Negara, dan/atau Badan Tahun 2014
Usaha Milik Daerah dapat berupa
toko, kios, los, dan tenda yang
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil
dan menengah, swadaya masyarakat,
atau koperasi serta usaha mikro, kecil,
dan menengah dengan proses jual beli
Barang melalui tawar-menawar.
Area tertentu yang terdiri dari satu
2 Pusat atau beberapa bangunan yang UU Perdagangan No
Perbelajaan didirikan secara vertikal maupun 7
horizontal yang dijual atau Tahun 2014
disewakan kepada Pelaku Usaha
atau dikelola sendiri untuk
melakukan kegiatan
Perdagangan Barang

3 Toko Swalayan Toko dengan sistem pelayanan UU Perdagangan No


mandiri, menjual berbagai jenis 7
Barang secara eceran yang Tahun 2014
berbentuk minimarket, supermarket,
departement store, hypermarket,
ataupun grosir yang berbentuk
perkulakan.
4 Gudang Ruangan tidak bergerak yang UU Perdagangan No
tertutup 7
dan/atau terbuka dengan tujuan tidak Tahun 2014
untuk dikunjungi oleh umum, tetapi
untuk dipakai khusus sebagai tempat
penyimpanan Barang yang dapat
diperdagangkan dan tidak untuk
kebutuhan sendiri.
5 Perkulakan Pedagang retail / eceran tradisional Ika Devy
dan modern menjual harga secara Pramudiana,
grosir yang relatif lebih murah 2017 , Perubahan
Perilaku Konsumtif
Mayarakat Dari
Pasar Tradisional Ke
Pasar Modern,
Asketik Vol 1
No 1 35-43
6 Pasar Lelang Pasar fisik terorganisasi bagi UU Perdagangan No
Komoditas pembeli dan penjual untuk 7
melakukan transaksi Tahun 2014
komoditas melalui sistem lelang
dengan penyerahan komoditas.

7 Pasar Berjangka Sistem dan/atau sarana untuk UU Perdagangan No


Komoditi kegiatan jual beli komoditi 7
berdasarkan kontrak berjangka, Tahun 2014
kontrak derivatif syariah, dan/atau
kontrak derivatif lainnya.

8 Sarana Berupa terminal agribisnis, pusat UU Perdagangan No


Perdagangan Distribusi regional, pusat 7
Lainya Distribusi provinsi, atau sarana Tahun 2014
Perdagangan lainnya sebagai
pusat transaksi atau pusat
penyimpanan Barang yang
berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman pada masa
depan.

Sumber: UU No.7 Tahun 2014 tentang Perdangangan

Dalam klasifikasi penggunaan lahan perdagangan meliputi pasar, pom bensin, pusat
perbelanjaan besar dan kecil dan pertokoan. Sedangkan gudang termasuk ke dalam klasifikasi
industry. Keterkaitan antara sektor perdagangan dengan industri jasa dalam pertumbuhan
ekonomi memiliki pengaruh besar bagi suatu kota.
Untuk memahami produk jasa, pengklasifikasian produk jasa menggunakan teori menurut
Buchary Alma (2012) yang menyebutkan jasa dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu
jasa komersial dan jasa non komersial.
Tabel 2. Klasifikasi Jasa Berdasarkan Penggolongannya
Klasifikasi Jasa Kalsifikasi Jasa
No Menurut William Menurut UU No 7 SUMBER
dan Stanton
(Buchary Tahun 2014 Tentang
Alma,2012). Perdagangan
- Jasa bisnis Buchary Alma (2012)
1. Jasa Komersial - Jasa distribusi dan UU No 7 Tahun
- Jasa pariwisata 2014 Tentang
- Jasa transportasi Perdagangan
- Jasa komunikasi
- Jasa rekreasi,
kebudayaan dan
olahraga
- Jasa konstruksi dan
teknik terkait
- Jasa keuangan
- Jasa pendidikan
- Jasa lingkungan hidup
- Jasa kesehatan dan
sosial

Jasa Lainnya, maksudnya


2. Jasa Non Komersial yaitu suatu usaha yang
tidak ditujukan untuk
mencari keuntungan dan
lebih mengarah pada
pelayanan publik dan
kemanusiaan.

Dalam klasifikasi penggunaan lahan jasa, meliputi kelembagaan yang terdiri dari
perkantoran, dan sekolahan/kampus dan jasa non – kelembagaan yaitu hotel.
d) Standar Perhitungan sarana Perdagangan dan Jasa
Sarana perdangangan dan jasa yang dilakukan dalam suatu wilayah bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan masyarakat khususnya dalam kegiatan ekonomi agar dapat memenuhi
kebutuhan mayarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel 3. Standar Perhitungan Sarana Perdangangan dan Jasa
No. Fasilitas yang disediakan Jumlah perhitungan penghuni yang
dilayani (jiwa)
1. Warung 250
2. Pertokoan P & D 2500
3. Pusat perbelanjaan lingkungan 2500
Sumber: SNI 03-6981-2004

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌
Jumlah yang seharusnya =
𝑺𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒌𝒖𝒏𝒈

e) Klasifikasi Sarana Pendidikan


Sarana pendidikan dapat diklasifikasi menjadi 3 macam yaitu berdasarkan habis tidaknya,
berdasarkan bergerak tidaknya, dan berdasarkan hubungan dengan proses pembelajaran.
1. Sarana pendidikan berdasarkan habis tidaknya dapat dibagi menjadi 2 macam:
a) Sarana pendidikan yang habis dipakai (yaitu segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai contoh: kapur, spidol
yang biasanya digunakan oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
b) Sarana pendidikan yang tahan lama (keseluruhan bahan atau alat yang dapat
digunakan secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama atau digunakan dalam
jangka waktu yang relatif panjang. Misalnya meja, kusi, papan tulis, beberapa
peralatan olahraga, semua barang-barang itu digunakan dalam waktu yang relatif
lama).
2. Sarana pendidikan yang berdasarkan bergerak atau tidaknya, dapat dibagi menjadi 2
macam:
a) Sarana pendidikan yang bergerak (sarana pendidikan yang bisa digerakan atau
dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya. Seperti: Meja, kusi sekolah, rak
buku dapat dipindahkan sesuai dengan kebutuhan kita dalam proses belajar di
sekolah).
b) Sarana pendidikan yang tidak bergerak (semua sarana pendidikan yang ridak bisa
atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan. Misalnya saja pipa air yang ada di sekolah
tersebut relatif tidak mudah untuk dipindahklan ke tempat- tempat tertentu).
3. Sarana pendidikan yang berdasarkan hubungan dengan proses pembelajaran dibagi
menjadi tiga macam:
a) Alat pelajaran (alat yang dapat digunakan secara langsung dalam proses
pembelajaran, misalnya saja buku, alat tulis, alat praktik pelajaran).
b) Alat peraga (alat bantu pendidikan yang dapat berupa perbuatan- perbuatan atau
benda-benda yang dapat melengkapi, memperjelas pembelajaran sehingga siswa
akan lebih mudah dalam menerima pembelajaran).
c) Media pembelajaran (sarana pendidikan yang berfungsi sebagai perantara dalam
proses belajar mengajar sehingga meningkatan efektivitas dan efisiensi dalam
mencapai tujuan dari pendidikan).
f) Standar Perhitungan sarana Pendidikan
Menghitung standar sarana pendidikan dengan rumus:

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌
Jumlah standar sarana pendidikan =
𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 𝒎𝒊𝒏𝒊𝒎𝒖𝒎

Perbandingan jumlah sarana pendidikan dengan penduduk usia sesuai tingkatan


pendidikan dihitung dengan rumus:

𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒅𝒊𝒌𝒂𝒏


=
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒓𝒂𝒏𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒅𝒊𝒌𝒂𝒏
3. MENGHITUNG KEBUTUHAN SARANA PEMERINTAH DAN PELAYANAN
UMUM, PERDAGANGAN DAN JASA, PENDIDIKAN

a) Kebutuhan Sarana Pemerintah dan Pelayanan Umum


Tabel 4. Kebutuhan Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum
Sumber: dari SNI 03-1733-1989, Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota

b) Kebutuhan sarana perdagangan dan jasa


Tabel 5. Kebutuhan Sarana Perdangangan dan Jasa

Sumber: SNI 03-1733-1989, Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota


c) Kebutuhan Sarana Pendidikan
Tabel 6. Kebutuhan Sarana Pendidikan
No. Jenis Jumlah Kebutuhan per Satuan Standard Kriteria Ket.
Sarana Penduduk Sarana (m2/jiwa)
pendukung Luas Lantai Luas Radius Lokasi
(jiwa) Min (m2) Lahan pencapaian Penyelesaian
Min.(m2)

1. Taman 1.250 216 termasuk 500 0,28 m2/j 500 m2 Di tengah Murid
Kanak- rumah penjaga kelompok dapat
Kanak 36 m2 warga. Tidak bersatu
menyeberang dengan
jalan raya. sarana lain
Bergabung
dengan taman
sehingga terjadi
pengelompokkan
kegiatan
2. Sekolah 1.600 633 2.000 1,25 1.000 m2 Kebutuhan
dasar harus
3. SLTP 4.800 2.282 9.000 1,88 1.000 m2 Dapat dijangkau berdasarkan
4. SMU 4.800 3.835 12.500 2,6 3.000 m2 dengan perhitungan
kendaraan dengan
umum. rumus 2, 3
Disatukan dan 4.
dengan lapangan Dapat
olahraga. Tidak digabung
selalu harus dengan
dipusat sarana
lingkungan pendidikan
5. Taman 2.500 72 150 0,09 1.000 m2 Di tengah lain,
Bacaan kelompok warga misalnya,
tidak SD, SMP,
menyeberang SMA
jalan lingkungan dalam satu
komplek.
Sumber: SNI 03-1733-1989 Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota

Anda mungkin juga menyukai