Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PEMERIKSAAN BERAT ISI/VOLUME (DENSITY TEST) DENGAN DRIVE


CYLINDER METHODE
1.1 Tujuan Percobaan
Untuk menentukan Density tanah di lapangan dengan cara Drive Cylinder
untuk tanah yang relatif Undisturbed dengan cara memasukkan Cylinder baja
tipis kedalam tanah melalui Driving Head Khusus.
1. Untuk test di permukaan tanah (kedalaman yang dangkal), kurang dari 1
meter.
2. Untuk test yang kedalamannya lebih besar.
Metode ini tidak dimasukkan untuk sampel – sampel tanah yang sangat
keras, yang tidak dapat ditusuk dengan Cylinder baja dan tidak untuk tanah –
tanah yang memiliki tingkat plastisitas rendah yang yidak bisa diambil dengan
Cylinder.
Metode ini dilakukan di lapangan pada lubang – lubang bor atau test pit
(galian) pada kedalaman – kedalaman tertentu yang diinginkan.
1.2 Alat Dan Bahan

Sumber: Panduan Praktikum Mekanika Tanah 1 TA 2019/2020


Gambar 1.1 Drive Cylinder

1
Sumber: Panduan Praktikum Mekanika Tanah 1 TA 2019/2020
Gambar 1.2 Oven Listrik
Alat – alat yang digunakan dalam pengambilan sampel dilapangan adalah:
1. Drive cylinder, diameter ± 2” – 2,5” (50 mm – 140 mm) ada dua jenis
cylinder, yaitu:
 Cylinder yang diberi nomor – nomor yang berbeda dan dengan cepat dapat
mudah diketahui sebelum ditimbang.

Sumber: Panduan Praktikum Mekanika Tanah 1 TA 2019/2020


Gambar 1.3 Cylinder
 Cylinder yang memakai drat digunakan untuk kedalaman yang lebih dari 1
meter.

2
Sumber: Panduan Praktikum Mekanika Tanah 1 TA 2019/2020
Gambar 1.4 Cylinder untuk Kedalaman Lebih Dari 1 Meter
Menurut Hvorslev untuk Drive Cylinder harus memiliki harga area ratio
sekitar 10 – 15%.
2. Drive Head
Untuk kedalaman kurang dari 1 meter Sliting Weight untuk memasukkan
kedalam tanah lebih dari 1 meter, digunakan Hummer dengan Extention
Drive Rood untuk memasukkan Cylinder kedalam tanah.
3. Pisau Perata
Terbuat dari baja dengan satu sisi tajam untuk memotong ujung Sample pada
permukaan Cylinder.
4. Sekop/Cangkul (Shovel)
Seperti sekop, untuk menggali cylinder keluar setelah diteruskan pada
kedalaman yang dangkal.
5. Angker tipe Iwana tau tipe Auger lainnya untuk membuat lubang sampai
kedalaman yang akan ditusuk dengan cylinder.
6. Neraca kapasitas 1 kg dengan ketelitian 1.0 gram dan kapasitas 500 gram
dengan ketelitian 0.10 gram.
7. Alat pengering (Dry Oven)
8. Alat – alat bantu dan bahan lainnya: sikat, katrol untuk Hummer, kaleng
dengan tutupnya untuk kadar air test dan sebuah sendok besar.

3
1.3 Langkah Kerja
1. Timbang dan ukur volume Cylinder
Sebelum test dimulai, tentukan dulu berat masing – masing Cylinder sampai
ketelitian 1 gram, dan volume Cylinder dengan ketelitian 0,01 inchi (0,254).
2. Untuk kedalaman test kurang dari 1 meter
 Bersihkan semua partikel yang melekat pada tanah yang akan ditest.
 Buat lubang bora tau galian dengan skop pada tanah yang akan dijadikan
sample.
 Ukur kedalaman permukaan tanah yang akan ditest.
 Pasang Drive Rood pada Cylinder
 Cylinder ditekan dengan menginjak Drop Hummer.
 Buka Drive Head, gali Cylinder dengan sekop,
 Bersihkan kotoran yang melekat pada sample, usahakan tanah tidak
mengalami guncangan atau hal – hal lain yang mengakibatkan kondisi
tanah menjadi terganggu.
 Timbang sample dan Cylinder, keluarkan sample dari dalam Cylinder,
ambil ± 100 gram dari tengah – tengah sample untuk test kadar air.
3. Untuk mengambil sample pada kedalaman lebih dari 1 meter
 Buat lubang bor sampai pada lapisan yang akan dites.
 Bersihkan dasar lubang bor dari material yang jatuh dari mata bor dengan
alat pembersih.
 Sambungkan Cylinder dengan Drive Head, masukkan Cylinder kedalam
tabung bor, tumbukkan hummer pada Cylinder melalui Drive Head.
 Hati – hati menumbuk agar tanah tidak tertekan.
 Sample dipisahkan dari dasarnya dengan menggerakkan Rood dan
Cylinder.
 Buka Drive Head, gali Cylinder dengan sekop.

4
 Bersihkan kotoran yang melekat pada sample, usahakan tanah tidak
mengalami guncangan atau hal – hal lain yang mengakibatkan kondisi
tanah menjadi terganggu.
 Timbang sample dan Cylinder, keluarkan sample dari dalam Cylinder,
ambil ± 100 gram dari tengah – tengah sample untuk tes kadar air.
1.4 Perhitungan
Perhitungan kadar air tanah;
W1  W 2
W x100%
W 2 W3
Dimana:
W1 : Berat Container + tanah basah (gram)
W2 : Barat Container + tanah kering (gram)
W3 : Berat Container (gram)
W : Kadar air (%)
Perhitungan Berat isi tanah basah/asli:
BeratTanahAsli
w 
VolumeTabungCylinder
Perhitungan Dry Unit Weight
w
d 
1W
Dimana:
w = Berati sis basah (gram/cm2)
d = Berat isi tanah kering (gram/cm2)

5
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

1.5 Data Percobaan Berat Isi, Isi Pori, Derajat Kejenuhan

Lokasi : Pahandut Sebrang


No Titik Koordinat : -2º11’50”S 113º55’32”E
Tanggal Praktikum : 21 Oktober 2019
Kelompok : I (Satu)

Tabel 1.1 Data Percobaan Berat Isi, Isi Pori, dan Derajat Kejenuhan
No Ketererangan Satuan 1 2
Tinggi Ring cm 2,800 2,700
Diameter Ring (Tabung) cm 4,500 4,600
1 Berat Ring gr 58,800 56,400
2 Berat Ring + Tanah Basah gr 140,200 138,600
3 Berat Tanah Basah (2) - (1) gr 81,400 82,200
4 Volume Tanah (Volume Ring) cm3 44,532 44,871
5 Berat Isi Tanah Basah w = (3) /(4) gr/cm3 1,828 1,832
6 Berat Ring + Tanah kering gr 129,610 129,900
7 Berat Tanah kering (6) – (1) gr 70,810 73,500
8 Berat air (3) – (7) gr 10,590 8,700
9 Kadar air (8) / (7) x 100% % 14,956 11,837
10 Berat Isi Tanah Kering d = (7) /(4) gr/cm3 1,590 1,638
11 Berat Jenis (Specific Gravity) 2,665
12 Volume tanah Kering (7) / (Gs) 26,570 27,580
13 Isi Pori (4) – (12) cm3 17,962 17,291
14 Derajat kejenuhan Sr = (8) /(13) x 100% % 58,958 50,314
15 Porositas (13) / (4) x 100% % 40,334 38,535

Kesimpulan :
Jadi Porositas pada Percobaan Berat Isi, Isi Pori, dan Derajat Kejenuhan (13) / (4) x
100 % dari sampel pertama adalah 40,110 % dan sampel kedua 38,304 %

6
BAB II
PEMERIKSAAN KADAR AIR TANAH
AASHTO T-2665-79 ; ASTM D-2216-71
2.1 Tujuan:
Tujuan percobaan ini adalah memeriksa kadar air suatu contoh tanah. Kadar air
adalah perbandingan antara berat air yang di kandung tanah dengan berat kering
tanah, yang dinyatakan dalam persen.
2.2 Peralatan
1. Oven dengan suhu dapat diatur konstan pada 105˚- 110˚C.
2. Timbangan yang mempunyai ketelitian sekurang-kurangnya:
a. 0,01 gram – untuk berat minimum bahan 1- gram
b. 0,10 gram – untuk berat minimum bahan 100 gram
c. 1,00 gram – untuk berat minimum bahan 1000 gram
3. Desikator
4. Cawan sample tertutup dari gelas atau logam tahan karat
2.3 Bahan
Jumlah bahan (benda uji) yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kadar air
tergantung ada ukuran butir maximum dari contoh yang diperiksa dengan
ketelitin sebagai berikut:
Ketelitian Neraca
Ukuran butir maximum Jumlah bahan (gram)
(gram)
Lolos saringan No.(3/4) 1000 1,00
Lolos Saringan No.10 100 0,10
Lolos saringan No.40 10 0,01

2.4 Prosedur Kerja


1. Bersihkan dan keringkan cawan, kemudian timbang dan catat bertnya (Ws).
2. Masukkan contoh tanah (basah) kedalam cawan timbang, kemudian bersama
tutupnya ditimbang (Wes)

7
3. Dalam keadaan terbuka, cawan bersama tanah dimasukkan dalam oven
(105˚-110˚C) selama 16 – 24 jam atau sammpai berat sample stabil. Tutup
cawan disertakan dan jangan sampai tertukar dengan cawan lain.
4. Cawan dengan tanah kering di ambil dari oven, didinginkan dalam
didesikator.
5. Setelah dingin bahan dalam cawan ditutuo dan ditimbang (Wds).
6. Lakukan pengujian minimal dua kali agar mendapatkan hasil yang lebih
akurat.
7. Masukkan data-data yang didapat dalam form perhitungan yang tekah
tersedia.
Catatan:
1. a. Bila diragukan setelah 24 jam tanah mungkin belum kering, pengeringan
tanah dilanjutkan beberapa jam pada penimbangan 2 kal yang berurutan
beratnya harus tidak kurang lagi/tetap (maksimum selisih 0,1%)
b. Untuk tanahyang mudah terbakar seperti tanahyang mengandung bahan
organic atau gibs, gunakan temperature oven sekitar 60˚C-80˚C. Waktu
pengeringan akan lebih dari 24 jam dan digunakan cara seperti pada 1.a.
2. Pemeriksaan kadar air tanah, selain dilakukan pada tanah asli juga
merupakan pelengkap dari percobaan-percobaan lain seperti Prcobaan
Pemadatan, Batas-bats Atterberg, Konsolidasi dan lain sebagainya.
3. Pemeriksaan kadar air sebaiknya dilakukan sebanyak 2 kali untuk tiap
sempel yang hasilnya harus hampir sama kemudian diambil nilai rata-ata.
Jika selisih kedua percobaan terlalu berbeda maka harus diulang.
4. Buat kesimpulan dari hasil pengujian.

8
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

2.5 Data Percobaan Kadar Air (Water Content)


Lokasi : Pahandut Sebrang
No Titik Koordinat : -2º11’50”S 113º55’32”E
Tanggal Praktikum : 21 Oktober 2019
Kelompok : I (Satu)

Tabel 2.1 Data Percobaan Kadar Air (Water Content)


No.Cawan Satuan Rumus 1 2
1 Berat cawan (W1) gram 14,3 10
2 Berat Cawan + Tanah Basah (W1) gram 30,66 30,3
3 Berat Cawan + Tanah Kering (W2) gram 25,66 24,2
4 Berat Air (Wa) gram w2-w3 5 6,1
5 Berat Tanah Kering (Wt) gram w3-w1 11,36 14,2
6 Kadar Air (w) % wa/wt 44,014 42,958
7 Rata-rata Kadar Air % 43,486 %

Kesimpulan :
Jadi rata-rata kadar air yang didapatkan pada percobaan kadar Air (Water Content)
pada sampel pertama dan kedua = 43,486 %

9
BAB III

PEMERIKSAAN BERAT JENIS (SPECIFIC GRAVITY)

3.1 Tujuan Percobaan


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan Specific Gravity yang
mempunyai butiran lewat saringan No.4 dengan menggunakan picnometer.
Spesific Grafity adalah perbandingan antara berat butir tanah dan berat air
suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat-alat yang digunakan dalam pemeriksaan berat jenis butiran
tanah adalah :
 Picnometer dengan kapasitas minimum 100 ml atau 50 ml
 Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
 Thermometer ukuran 0˚- 100˚ C dengan ketelitian
 Saringan no.80, no 100 dan no.200
 Botol dan air suling
 Kompor listrik

Sumber: Sumber: Panduan Praktikum Mekanika Tanah 1 TA 2019/2020


Gambar 3.1 Saringan

10
Sumber: Sumber: Panduan Praktikum Mekanika Tanah 1 TA 2019/2020
Gambar 3.2 Picnometer
3.3 Langkah Kerja
Benda Uji Yang Dipersiapkan :
 Tanah yang tertahan saringan no.80, no.100, dan no.200
 Benda uji dalam keadaan kering oven dan diambil 20 gram untuk botol
ukuran 50 gram untuk picnometer
Kalibrasi Labu Ukur :
 Menimbang labu ukur dengan ketelitian 0,01 gram
 Labu diisi dengan air sampai 2/3 bagian kemudian dididihkan
 Ketika air dalam labu mendidih, tambahkan air dingin sampai labu terisi
penuh kemudian diangkat
 Timbang labu dengan ketelitian 0,01 gram
 Ukur suhu dengan thermometer suhu
 Ulangi langkah-langkah diatas sampai suhu mencapai 30˚C
 Kemudian dari data yang ada dibuat grafik kalibrasi labu ukur

Pengukuran Berat Jenis:

 Siapkan labu yang sudah dikalibrasi


 Siapkan sampel tanah kering 20 gram lolos saringan no.80, no.100, dan
no.200

11
 Masukkan sampel tanah ke dalam labu ukur dan tambahkan air sampai 2/3
bagian dan didihkan tanpa tutup
 Setelah mendidih, angkat picnometer
 Tambahkan air sampai penuh kemudian ditimbang
 Ukur suhu labu tersebut dengan menggunakan thermometer suhu
 Ulangi langkah diatas sampai suhu di thermometer suhu mencapai 30˚C
3.4 Perhitungan

Perhitungan Spesific Gravity Tanah:

Ws
Gs =
W2 + Ws − W1

Keterangan :
Gs = Spesific Gravity
Ws = Berat tanah kering (gram)
W1 = Berat labu + air + tanah (gram)
W2 = Berat labu + air (gram)

3.5 Teori Spesific Gravity


Harga berat specific butiran tanah (bagian padat) sering dibutuhkan dalam
bermacam-macam keperluan perhitungan dalam Mekanika Tanah. Harga-harga
tersebut dapat ditentukan dengan akurat di laboratorium. Sebagian besar
mineral yang menjadi penyusun tanah berkisar antara 2,6 dan 2,9. Berat
spesifik dari bagian padat tanah pasir yang berwarna terang, umumnya sebagian
besar terdiri dari quartz, dapat diperkirakan sebesar 2,65. Untuk tanah
berlempung atau berlanau, harga tersebut berkisar antara 2,6 – 2,9.
γt
Gs =
γw
𝛄𝐭 = 𝐆𝐬 × 𝛄𝐰
Keterangan :
γt = berat isi / berat satuan (unit weight) tanah
γw = berat isi / berat satuan (unit weight) air

12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

3.6 Data Percobaan Berat Jenis (Spesific Gravity)


Lokasi : Pahandut Sebrang
No Titik Koordinat : -2º11’50”S 113º55’32”E
Tanggal Praktikum : 23 Oktober 2019
Kelompok : I (Satu)

Tabel 3.1 Kalibrasi Labu Ukur (Picnometer)


No. Pemeriksaan 1 2
Temperatur (˚C) 27˚ 27˚
Berat labu ukur + air (gram) 136,4 133,9

Tabel 3.2 Data Percobaan Spesific Gravity


1 2
Berat labu Ukur + Air + Temp. Berat labu Ukur + Air + Temp.
No
Tanah (˚C) Tanah (˚C)
(gram) (gram)
1 147,5 27 145,8 27

Tabel 3.3 Perhitungan Spesific Gravity


Labu Ukur Satuan 1 2
Berat Tanah Kering (gram) 20 20
berat Labu + Air + Tanah (gram) 145,8 147,8
Suhu (0C) 27 27
Berat Labu + Air (gram) 133 135,7
Spesific Gravity 2,778 2,247
Rata - Rata Gs 2,665

Kesimpulan :
Jadi rata-rata Gs pada perhitungan Spesific Gravity pada sampel pertama dan kedua
2,665

13
BAB IV
PEMERIKSAAN GRADASI BUTIRAN TANAH DENGAN ANALISA
SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)

4.1 Tujuan Percobaan


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi)
agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.

4.2 Alat Dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam analisis butiran dengan metode Analisa
Saringan mekanis adalah :
a. Timbangan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari berat benda uji
b. Satu set saringan (standar ASTM)
c. Open yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ± 5) ºC
d. Alat pemisah contoh tanah
e. Kuas, sendok, dan alat-alat lainnya

4.3 Langkah Kerja


a. Benda uji yang berupa campuran butiran tanah kasar dan halus dimasukkan
dalam open dengan suhu tertentu
b. Benda uji dikeringkan di dalam open dengan suhu (110 ± 5) ºC sampai berat
tetap
c. Saringan disusun dengan ukuran saringan paling besar ditempatkan paling
atas
d. Hitung prosentase berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing
saringan terhadap berat total benda uji.

4.4 Perhitungan
Jumlah Berat Tertahan
% Komulatif Tertahan = Berat Tanah Keseluruhan x 100 (%)

% Komulatif Lolos Saringan = 100 % - % Komulatif Jumlah Tertahan

14
4.5 Teori Analisa Mekanis Tanah
Analisa mekanis tanah adalah penentuan variasi ukuran partikel-partikel yang
ada pada tanah. Variasi tersebut dinyatakan dalam presentase dari berat kering total.
Analisa ayakan adalah mengayak dan mengetarkan contoh tanah melalui 1 set ayakan
dimana lubang-lubang ayakan tersebut makin kecil secara berurutan. Untuk standar
ayakan Amerika Serikat, nomor ayakan dan lubang diberikan pada form dibawah ini.

15
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

4.6 Data Percobaan Analisa Saringan (Sieve Analysis)


Lokasi : Pahandut Sebrang
No Titik Koordinat : -2º11’50”S 113º55’32”E
Tanggal Praktikum : 22 Oktober 2019
Kelompok : I (Satu)
Berat Sampel : 1000 gr
SARINGAN BERAT PERSENTASE
BERAT SARINGAN BERAT Ʃ BERAT
NOMOR DIAMETER SARINGAN + TERTAHAN TERTAHAN TERTAHAN LOLOS
SARINGAN TERTAHAN
(mm) (gr) (gr) (gr) (gr) (%) (%)
8 2,38 292,8 356,6 63,8 63,8 6,38 93,62
10 2 343,8 397,6 53,8 117,6 11,76 88,24
16 1,19 310 504,4 194,4 312 31,2 68,8
20 0,84 301,8 431,9 130,1 442,1 44,21 55,79
30 0,59 296 387,4 91,4 533,5 53,35 46,65
40 0,420 421 504,2 83,2 616,7 61,67 38,33
50 0,30 299,5 310,8 11,3 628 62,8 37,2
60 0,25 292,8 378,2 85,4 713,4 71,34 28,66
80 281,6 383,9 102,3 985,3 98,53 1,47
100 0,15 413,6 413,9 0,3 713,7 71,37 28,63
200 0,075 275,7 445 169,3 883 88,30 11,7
PAN 411,6 426,3 14,7 1000 100 0

Kesimpulan :
Jadi presentase saringan yang tertahan dari saringan nomor 8 adalah 6,38, saringan
nomor 10 adalah 11,76, saringan nomor 16 adalah 31,2, saringan nomor 20 adalah
44,21, daringan nomor 30 adalah 53,35, saringan nomor 40 adalah 61,67, saringan
nomor 50 adalah 62,8, saringan nomor 60 adalah 71,34, saringan nomor 80 adalah
98,53, saringan nomor 100 adalah 71,37, dan saringan 200 adalah 88,30.

16
BAB V

PEMERIKSAN GRADASI BUTIRAN TANAH DENGAN ANALISA


HIDROMETER (HYDROMETER)

5.1 Tujuan Percobaan

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui pembagian butir


(gradasi)tanah yang lolos saringan Nomor 200 sehingga diketahui gradasi
butiran tanah dengan lebih teliti.

5.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam percobaan analisa butiran dengan
metode Hydrometer adalah :
a. Hydrometer dengan skala konsentrasi ( 5-60 gram per liter )
b. Tabung-tabung gelas ukuran kapasitas 1000 ml. Dengan diameter ± 6,5
cm
c. Thermometer 0-50º C dengan ketelitian 0, 1º C
d. Pengaduk mekanis dan mangkuk Disperse (Mechanical Stirrer)
e. Saringan-saringan standar ASTM
f. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
g. Oven yang dilengkapi dengan pengaturan suhu untuk memanasi sampai
(110 ±5)ºC
h. Tabung-tabung ukuran 50 ml dan 100 ml
i. Batang pengaduk/spatula dari gelas
j. Stopwatch

Gambar 6.Mixer listrik

17
5.3 Langkah Kerja
a. Sampel tanah ditumbuk, kemudian diayak hingga lolos saringan
no.200,sampel yang lolos saringan no.200,sampel yang lolos no.200 diambil
sebanyak 50 gram kemudian dicampur dengan 100 ml larutan NaOH 10%
kemudian didiamkan selama 24 jam.
b. Setelah direndam selama 24 jam,campuran ditambah larutan H2O2 3 % (a.)
kemudian dimixer selama 15 menit.
c. Sambil menunggu larutan dimixer,dilakukan koreksi pembacaan
Hydrometer,yaitu Koreksi Meniscus dan Zero Correction,dengan cara:-Isi
tabung gelas dengan air suling sebanyak 1000 ml
- Masukkan hydrometer dalam tabung gelas tersebut lalu dilakukan
pembacaan pada ujung permukaan air yang menempel pada permukaan
hydrometer
- Pembacaan tersebut dinamakan Zero Correction, dengan ketentuan bila di
atas angka 0 ( nol) berharga negatif dan bila di bawah angka 0 (nol)
berharga positif
- Koreksi Menicus diperoleh dengan cara pembacaan permukaan air yang
mendatar dikurangi Zero Correction.
d. Setelah di mixer larutan dicampur air sampai 1000 ml dan masukkan dalam
tabung gelas
e. Tutup rapat-rapat mulut tabung dengan telapak tangan dan kocoklah dengan
mendatar dan tercampur
f. Setelah dikocok letakkan tabung gelas ditempat yang datar kemudian
masukkan Hydrometer
g. Biarkan Hydrometer terapung bebas dan tekanlah stopwatch
h. Catatlah angka skala pada Hydrometer pada rentang waktu ½, 1, dan 2 menit
dan ukur suhunya.
i. Sesudah pembacaan di menit kedua, angkatlah Hydrometer dan cuci dengan
menggunakan air kemudian kocok kembali larutan dalam tabung

18
j. Masukkan kembali Hydrometer dengan hati-hati ke dalam tabung dan
lakukan pembacaan pada saat 15,30,60,120 dan 1440 menit.
5.4 Teori Hydrometer
Analisa hydrometer didasarkan pada prinsip sedimentasi (pengedapan)
butir-butir tanah dalam air. Bila suatu contoh tanah dilarutkan dalam air,
partikel-partikel tanah akan mengendap dengan kecepatan yang berbeda-beda
tergantung pada bentuk,ukuran,dan beratnya.
Di dalam laboratorium,pengujian hydrometer dilakukan dalam slinder
pengendap yang terbuat dari gelas dan memakai 50 gram contoh tanah yang
kering oven dan lolos ayakan 200. Kemudian dicampurkan dengan larutan
pendispersi (pengendapan) susuai dengan kepekatan yang ada.

5.5 Perhitungan
a. Perhitungan analisa saringan dapat dilakukan seperti dalam cara pemeriksaan
analisa saringan agregat halus dan kasar
b. Dari pembacaan Rh tentukan diameter dengan menggunakan nomogram
terlampir. Untuk ini nilai pembacaan Th harus dituliskan disamping skala Rh
pada nomogram terlampir
c. Hitung diameter persen dari berat butiran yang lebih kecil dari diameter (D)
dari rumus-rumus berikut :
- Untuk hydrometer dengan pembacaan berat jenis 0,995-1.038

𝑎(𝑅𝐻+𝐾)
P= x 100
𝑊3

Dimana :

K = Koreksi Suhu

a = Faktor Kalibrasi

d. Rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :


1. Rc = Ra –Zc+Ct

19
Dimana : Rc = Bacaan hydrometer terkoreksi
Ra = Bacaan hydrometer saat pengujian.
Zc = Koreksi terhadap nol hydrometer
Ct = Koreksi terhadap temperature (lihat table 2 )
𝑅𝑐.𝑎
2. % Lolos = x 100
𝑊3

Dimana : Rc = Bacaan hydrometer terkoreksi.

a = Koreksi terhadap Gs ( lihat table 1)

Ws = Berat benda uji kering

3. R = Ra + 1
Dimana : R = Bacaan hydrometer hanya terkoreksi
Ra = Bacaan hydrometer saat pengujian
𝐿
4. V= 𝑇

Dimana : L = Jarak yang di tempuh butiran (lihat table 4 )


V = Kecepatan butiran mengendap.
t = Waktu Pengamatan

20
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

Tabel 5.1 Koreksi (a) terhadap berat jenis (Gs)

Berat jenis tanah Faktor koreksi


(Gs) (a)
2.85 0.96
2.8 0.97
2.75 0.98
2.7 0.99
2.65 1.00
2.6 1.01
2.55 1.02
2.5 1.04

Tabel 5.2 Koreksi (Ct) terhadap temperature

Temperatur Ct
(ºC)
15 -1.10
16 -0.90
17 -0.70
18 -0.50
19 -0.30
20 0.00
21 0.20
22 0.40
23 0.70
24 1.00

21
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

5.6 Data Percobaan Kalibrasi Hydrometer

Gambar : Dimensi dan istilah-istilah Hydrometer

Diameter tabung (Jar) D =8 cm


Luas penampang tabung (A) = 64 cm
Volume air setelah penambahan Hydrometer (𝑉1) = 1000 cm
Volume air setelah penambahan Hydrometer (𝑉2) = 1000 cm
Volume Hydrometer (𝑉ℎ =V2+V1) = 50 cm
Kenaikan permukaan air akibat penambahan Hyd = 50 cm

L (𝑍𝑟 ) = Kedalaman efektif Hydrometer


= Li – L/2
√𝐻
= (H+H1+∆h)-2𝑎𝑗
= Panjang kepala Hydrometer

22
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

5.7 Data Percobaan Hydrometer


Lokasi : Pahandut Sebrang
No Titik Koordinat : -2º11’50”S 113º55’32”E
Tanggal Praktikum : 22 Oktober 2019
Kelompok : I (Satu)
Data Pengujian Hydrometer :
Tipe Hidrometer : 152 H Koreksi nol Hydrometer : -3
Gs tanah : 2,655 Koreksi Menkskus :1
Berat sampel : 50 gram
Bacaan Bacaan Diameter
Presentase Terkoreksi Effektive
Waktu Temperatur Hidromete Terkoreksi V=L/t Nilai K Butiran
Lolos menikus (R) Depth (L)
r (Ra) (Rc) (D)
(menit) ˚C % (mm)
0 27 6 9 2,9674 7 15,2 0 0,0126 0,0000
0,5 27 10 13 4,2862 11 14,5 29 0,0126 0,0679
1 27 5 8 2,6377 6 15,3 15,3 0,0126 0,0493
2 27 5 8 2,6377 6 15,3 7,65 0,0126 0,0348
15 27 2 5 1,6485 3 15,3 1,02 0,0126 0,0127
30 27 -5 -2 - -4 - - 0,0126 -
60 27 -5 -2 - -4 - - 0,0126 -
120 27 -5 -2 - -4 - - 0,0126 -
1440 27 -4 -1 - -3 - - 0,0126 -
Kesimpulan:
Jadi, data yang didapat dari percobaan hydrometer di menit ke 1140 adalah -4
23
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

Grafik Analisa Hydrometer


0.080

0.070
DIAMETER (MM) 0.060

0.050

0.040

0.030

0.020

0.010

0.000
1.000 10.000

Gambar 5.1 Grafik Analisa Hydrometer

24
BAB VI
PEMERIKSAAN BATAS-BATAS ATTERBERG

6.1 Pemeriksaan Batas Cair (Liquid Limit)


1. Tujuan
Pemeriksaan ini adalah untuk menentukan batas cair tanah. Batas
cair suatu tanah adalah kadar air tanah tersebut pada batas peralihan
antara cair dan keadaan plastis. Tanah dalam keadaan batas cair bila
diperiksa dengan alat cassagrande kedua bagian tanah dalam mangkok
yang terpisah oleh alur lebar 2 mm (seperti yang diuraikan dibawah),
menutup sepanjang 12,7 mm pada 25 kali pukulan/putaran.

2. Peralatan dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam pemeriksaan batas cair
(Liquid Limit) adalah :
a. Peralatan batas cair standar (atterberg)
b. Alat pembuat alur (grooving tool) ASTM
c. Alat pembuat alur (grooving tool) Cassagrande
d. Cawan porselin (mortal)
e. Pastel (penumbuk/penggerus) berkepala karet atau dibungkus karet
f. Spatula/spatel
g. Gelas ukur 200 ml
h. Thin box/cawan
i. Saringan no. 40
j. Air destilasi dalam botol (wash bottle)
k. Alat-alat pemeriksaan kadar air (lihat percobaan no. 01)
l. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu sampai (110 ± 5) ºC
m. Air

25
3. Langkah Kerja
a. Aduk benda uji sebanyak 100 ml dengan menggunkan spatula, dan
tambahkan air sambil diaduk hingga tanah menjadi homogen.
b. Setelah merata, letakkan sebagian benda uji diatas mangkuk batas
cair, dan ratakan permukaan hingga bagian paling tebal sekitar 1 cm.
c. Buat alur dengan membagi 2 tanah sample tersebut dengan Grooving
Tools.
d. Putar tuas alat dengan kecepatan jatuhan mangkuk 2 putaran
perdetik.
e. Lakukan putaran terus hingga belahan miring sample bersinggungan
sepanjang 1,25 cm dan catat jumlah ketukkannya.
f. Ulangi pekerjaan c dan e beberapa kali hingga di dapat jumlah
ketukan yang sama.
g. Kembalikan lagi sampel uji, dan buat adonan baru dengan merubah
kadar airnya hingga dapat perbedaan jumlah pukulan sebesar 8
sampai 10 pukulan.

4. Teori Liquid Limit


Untuk mengatur kadar air tanah yang bersangkutan agar memenuhi
persyaratan sangatlah sulit. Oleh karena itu, akan lebih baik jika dilakukan uji
batas cair paling sedikit 4 kali pada tanah yang sama tetapi pada kadar air
yang berbeda-beda sehingga jumlah pukulan N yang dibutuhkan untuk
menutup goresan bervariasi antara 15-35.
Hubungan antara kadar air dan log N dapat dianggap sebagai suatu garis
lurus. Garis lurus tersebut dapat dinamakan sebagai kurva aliran (Flow
Curve).
Kadar air yang bersesuaian dengan N = 25, yang ditentukan dari kurva
aliran adalah batas cair tanah yang bersangkutan. Sedangkan kemiringan garis
aliran (Flow Line) didefinisikan sebagai indeks aliran.

26
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos
Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

5 Data Percobaan Liquid Limit


Lokasi : Pahandut Sebrang
No Titik Koordinat : -2º11’50”S 113º55’32”E
Tanggal Praktikum : 24 Oktober 2019
Kelompok : I (Satu)

Batas Cair LL
Nomor Cawan 1 2 3 4 5 6
Satuan
Banyaknya Pukulan 14 28 32
Berat cawan gram 14,700 14,200 10,200 10,500 10,000 14,700
Berat cawan +
gram 48,900 35,900 34,400 40,500 45,900 43,360
tanah basah
Berat cawan +
gram 35,500 25,630 25,270 30,080 37,590 35,110
tanah kering
Berat air gram 13,400 10,270 9,130 10,420 8,310 8,250
Berat tanah kering gram 20,800 11,430 15,070 19,580 27,590 20,410
Kadar air % 64,423 89,851 60,584 53,218 30,120 40,421
Rata - Rata % 77,137 56,901 35,270

Kesimpulan :
Jadi Rata-rata yang didapatkan pada Percobaan Liquid Limit pada nomor cawan
satu dan dua adalah 77,137% , pada cawan tiga dan empat 56,901 % dan pada
cawan lima dan enam 35,270 %.

27
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos
Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

Grafik Hubungan Jumlah Pukulan


dan Kadar Air (Skala Log)
90.000
80.000
70.000
KADAR AIR (%)

60.000 LL 25 Pukulan = 57 %

50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0.000
0 5 10 15 20 25 30 35
BANYAK PUKULAN (N)

Gambar 6.1 Grafik Hubungan Jumlah Pukulan dan Kadar Air (Skala Log)

28
6.3 Pemeriksaan Batas Susut (Shringkage Limit)
1. Tujuan Percobaan
Mencari kadar air tanah dinyatakan dalam persen terhadap berat
kering tanah setelah di oven, dimana pengurangan kadar air tidak akan
menyebabkan pengurangan volume massa tanah, tetapi penambahan
kadar air tanah akan menyebabkan penambahan volume massa tanah.

2. Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
a. Evaporating Disk, porcelain ± 4,5”
b. Spatula (sudip/sendok); panjang ± 3”, lebar ¾”
c. Shrinkage Disk, dasar rata, dari porcelain atau monel Ø ± 1; 3/4”,
tinggi ± ½”
d. Straight Edge, ± panjang 12”
e. Glass, cup, permukaan rata Ø ± 2”, tinggi ± 1”
f. Glass Plate (Prong Plate)
g. Graduate Cylinder, 25 ml, tiap garis pembacaan ukuran volume : 0,2
ml
h. Balance, ketelitian 0,1 gram
i. Mercury (air raksa)

Sumber: Panduan Praktikum Mekanika Tanah 1 TA 2019/2020


Gambar 6.1 Alat dan Bahan Percobaan Shrinkage Limit

3. Langkah Kerja
a. Menimbang berat Shringkage Disk

29
b. Mengisi Shringkage Disk dengan air raksa untuk menentukan
volume tanah basah
c. Sampel tanah yang digunakan diambil dari percobaan liquid limit
dengan nilai N (jumlah ketukan) mendekati 25 ketukan
d. Masukkan tanah kedalam Shringkage Disk dan ratakan dengan
mengetuk-ngetuk agar cawan benar-benar terisi, kemudian ratakan
permukaan tanah dengan menggunakan Grass Plate
e. Kemudian tanah tersebut ditimbang. Biarkan pasta mengering di
udara dan kemudian masukkan kedalam oven
f. Setelah sample benar–benar kering, timbang ulang berat cawan
kosong bersih dan kering
g. Alirkan raksa kedalam cawan yang berisi sampel yang sudah
mengering, dan kemudian press dengan kaca secara kuat hingga
raksa yang berlebih mengalir keluar
h. Ukur banyaknya air raksa yang meluber untuk mengetahui volume
tanah kering (Vs)

4. Perhitungan
𝐖
Kadar Air (w) = 𝐖𝐯 x 100 %
𝐬

𝐕−𝐕𝐬
Shringkage Limit = SL = W - x 100 %
𝐖𝐬

Dimana :
Ws = berat tanah asli
V = volume tanah asli
Vs = volume tanah kering
Berat air = (berat cawan + tanah basah) – (berat cawan +
tanah kering)
Kadar air = (berat air) / (berat tanah kering) x 100%
Shringkage limit = w – Δw

30
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos
Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

5. Data Percobaan Shringkage Limit


Lokasi : Pahandut Sebrang
No Titik Koordinat : -2º11’50”S 113º55’32”E
Tanggal Praktikum : 24 Oktober 2019
Kelompok : I (Satu)

Batas Susut (SI)

No. Cetakan Satuan 1 2

Berat cetakan gr 16,5 10,8


Berat cetakan + tanah basah gr 46,35 35,23
Berat cetakan + tanah kering gr 34,57 25,77
Berat tanah basah gr 29,85 24,43
Berat air gr 11,78 9,46
Berat tanah kering gr 18,07 14,97
Isi tanah basah ml 9,08 6,60
Isi tanah kering ml 0,06 0,09
Kadar air (w) % 65,19 63,19
𝐕−𝐕𝟎
SL = W - x 100 % 34,98 36,54
𝐖𝟎

Kesimpulan:
Jadi, shringkage limit dari sampel 1 adalah 34,98 dan dari sampel 2
adalah 36,54

31
BAB VII
PERCOBAAN PEMADATAN
(STANDAR & MODIFIED)
7.1 Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara
kadar aie dan kepadatann tanah yang dinyatakan dalam berat isi kering
dengan memadatkan.
7.2 Alat dan Bahan
1. Untuk Pemadatan Standar menggunakan Metode B (ASTM D-
698,AASTHO T-99)
a. Cetakan (Mold) dengan diameter 152,4 mm (4”)
b. Proctor dengan berat 2,45 kg
c. Ayakan No.4 (4,75 mm)
d. Sampel tanah lolos saringn No.4 (4,75 mm) sebanyak 25 kg
e. Oven dengan pengatur suhu dan peralatan penentuan kadar air
f. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
g. Alat perata dari besi
h. Talam, palu karet/kayu, dan tempat contoh.

2. Untuk Pemadatan Modified menggunakan Metode B (ASTM D-


1557,ASSTHO T-180)
Pada pengujian Pemadatan Modified alat dan bahan hampir sama
dengan pengujian Pemadatan Standar, perbedaannya pada pengujian
Pemadatan Modified menggunakan:
a. Proctor dengan berat 4,45 kg
b. Tinggi jatuh penumbuk 457,2 mm
7.3 Langkah Kerja
1. Pengujian Pemadatan Standar
a. Sample tanah diambil sebanyak kurang lebih ± 25 kg kemudian
dijemur pada terik matahari sehingga gumpalan tanah mudah
dihancurkan
b. Kemudian Sample yanah tersebut diayak dengan saringan No.4

32
c. Sample tanah tersebut dibagi-bagi menjadi 65 bagian masing-
masing dengan berat ± 4,5 kg. Kemudian pada masing-masing
bagian ditambahkan sebanyak 100 ml. 200 ml, 300 ml, 400 ml, 500
ml atau secukupnya sesuai kondisi tanah kemudian dieramkan
selama kurang lebih satu hari.
d. Masing-masing yang sudah dicampur air, (mulai dari kadar 100
ml), di ratakan wadah (nampan) dan kemudian dibagi menjadi 3
bagian dengan asumsi pembagian beratnya sama rata.
e. Mulai dari bagian sample yang pertama dimasukan kedalam tabung
pemadatan (terdiri dai tabung atas dan tabung bawah), kemudian
dipadatkab dengan tumbuhkan proctor seberat 2,45 kg dan tinggi
jatuh 30,5 cm yang dijatuhkan bebas sebanyak 56 kali merata
keseluruh permukaan sample sebagai lapisan ke-1.
f. Kemudian dilanjutkan ke lapisan ke-2 dan ke-3 dengan prosedur
yang sama.
g. Setelah prosedur penumbukan, sample tanah dipotong hingga
bagian atas tabung bawah, dengan asumsi kepadatan merata mulai
pada bagian tersebut.
h. Timbang dan catat berat tanah beserta mold
i. Lakukan pemeriksaan kadar air pada sample yang sudah ditimbang
dengan mengambil sedikit sample pada bagian permukaan, bagian
tengah dan bagian bawah.

2. Pengujian Pemadatan Modified


Pada pengujian pemadatan Modified prosedur pengujiannya
hampir sama dengan pemadatan Standar sebagai berikut:
a. Lakukan langkah 1-3 seperti pada pengujiannya pemadattan standar
b. Bagi menjadi 5 bagian masing-masing sampel tanah yang sudah
dicampur air dengan asumsi pembagian beratnya sama rata.
c. Mulai dari bagian sampel yang pertama dimasukkan kedalam
tabung pemadatan (terdiri dari tebung atas dan tabung bawah),
kemudian dipadatkan dengan tumbukan proctor seberat 4,45 kg dan

33
tinggi jatuh 45,72 cm yang dijatuhkan bebas sebanyak 56 kali
merata keseluruh permukaan sample sebagai laprisan ke-1.
d. Ulangi langkah 3 untuk lapisan ke-2 sampai ke-5.
e. Setelah prosedur penumbukan, sample tanah dipotong hingga
bagian atas tabung bawah, dengan asumsu kepadatan merata mulai
pada bagian tersebut.
f. Timbang dan catat berat tanah beserta mold.
g. Lakukan pemeriksaan kadar air pada sample yang sudah ditimbang
dengan mengambil sedikit sampel pada bagian permukaan, bagian
tengah dan bagian bawah.

7.3 Perhitungan
a. Perhitungan Berat Isi Basah
B2 − B1
γ = V

γ = Berat Isi basah (gram/cm3)


B1 = Berat cetakan dan keeping alas (gram)
B2 = Berat cekatan, keping alas dan benda uji (gram)
V = Isi cetakan (cm3)
b. Perhitungan Berat Isi Kering
γ
γ = (1+w)

γ = Berat Isi kering (gram/cm3)


w = Kadar Air (%)
c. Perhitungan Zero Air Void Line
Gs × γw
γ𝑑 = (1+w.Gs)

34
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

7.5 Form Data Percobaan Pemadatan


Lokasi : Pahandut Sebrang
No Titik Koordinat : -2º11’50”S 113º55’32”E
Tanggal Praktikum : 22 Oktober 2019
Kelompok : I (Satu)
1. Perhitungan Kadar Air :

Pemnambahan Air ml 0 100 150 200 300 400


Nomor Cawan atas bawah atas bawah atas bawah atas bawah atas bawah atas bawah
Berat Cawan gr 14,500 13,900 14,300 14,300 14,300 13,500 14,300 15,000 14,700 13,700 14,500 15,000
Berat tanah basah+Berat cawan gr 44,800 39,600 43,500 40,300 50,000 45,700 50,300 53,400 59,300 57,300 66,600 59,200
Berat tanah kering+Berat cawan gr 39,400 35,200 37,030 34,020 41,350 38,200 41,650 44,150 46,820 46,920 51,160 46,500
Berat air (Ww) gr 5,400 4,400 6,470 6,280 8,650 7,500 8,650 9,250 12,480 10,380 15,440 12,700
Berat tanah kering(Ws) gr 24,900 21,300 22,730 19,720 27,050 24,700 27,350 29,150 32,120 33,220 36,660 31,500
Kadar air (w) % 21,687 20,657 28,465 31,846 31,978 30,364 31,627 31,732 38,854 31,246 42,117 40,317
Kadar air rata-rata % 21,172 30,155 31,171 31,680 35,050 41,217
Kesimpulan :
Jadi, kadar air rata-rata dari tanah yang tidak diberi air adalah 21,172, tanah yang 100cc adalah 30,155, tanah yang 150 adalah
31,171, tanah yang 200cc adalah 31,680, tanah yang 300cc adalah 35,050, dan tanah yang 400cc adalah 41,217

35
2. Perhitungan Berat Isi:

Penambahan Air Sesuai Form I Ml 0 100 150 200 300 400


Berat tanah basah + berat cetakan Gr 3746 3746 3746 3746 3746 3746
Berat tanah basah Gr 5274 5487 5488 5490 5409 5407
isi cetakan Cm 891,805 891,805 891,805 891,805 891,805 891,805
berat isi basah (𝛾) gr/cm 1,713 1,952 1,953 1,956 1,865 1,863
berat isi kering (𝛾𝑑) gr/cm 1,414 1,500 1,489 1,485 1,381 1,319

3. Perhitungan Zero Air Void :


Kadar Air (w) 21,172 30,155 31,171 31,680 35,050 41,217
Gs 2,665 2,665 2,665 2,665 2,665 2,665
Berat Volume Air ( 5,914 6,153 6,154 6,156 6,065 6,063
Berat Jenis Air Zero Air Void ( 1,414 1,500 1,489 1,485 1,381 1,319

4. Berat Isi Kering Saat Zero Air Void:


𝐺𝑠.𝛾𝑤
𝛾d =
(1+𝑊.𝐺𝑠)
w 21,172 30,155 31,171 31,680 35,050 41,217
𝛾d 1,414 1,500 1,489 1,485 1,381 1,319

36
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

Grafik Lengkung Kepadatan Optimum


1.520
𝛾d Optimum = 1,500 gr/cm3
1.500
1.480
1.460
BERAT ISI KERING

1.440
1.420
1.400
1.380
1.360
1.340
1.320
1.300
18.000 23.000 28.000 33.000 38.000 43.000
KADAR AIR (W)

Gambar 7.1 Grafik Lengkung Kepadatan Optimum

37
BAB VIII
PERCOBAAN CALIFORNIA BEARING RATIO(CBR)

8.1. Tujuan Percobaan


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan CBR tanah dan
campuran tanah agregat yang dipadatkan di Laboratorium pada kadar air
tertentu. CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu beban standar
dengan kedalaman dan penetrasi dan kecepatan penetrasi sama.

8.2. Alat dan Bahan


a. Ayakan ukuran no. 4
b. Seperangkat mesin penetrasi(loading machine) dilengkapi alat pengukur beban
c. Peralatan untuk percobaan pemadatan
d. Torak penetrasidari logam berdiameter 49,5 mm dan panjang 101,6 mm
e. Keping beban dengan berat 2,27 kg (5 lb), diameter 194,2 mm
f. Timbangan ketelitian 0,01 gr
Catatan :
Contoh tanah yang diuji mempunyai kadar air mendekati kadar air optimum
(toleransi 5%)

8.3. Langkah Kerja


a. Benda uji/sampel yang telah diayak dengan ayakan No 4disiapkan seperti
pada pecobaan pemadatan standar sebanyak 3 bagian masing-masing ± 4,5 kg
b. Tambahkan air sesuai kadar air optimum (OMC) pada percobaan pemadatan
standar
c. yang telah dilakukan sebelumnya.
d. Bagi sampel tanah menjadi 3 bagian yang sama
e. Mold CBR disiapkan, selanjutnya mold diisi dengan sampel tanah sehingga
setelah ditumbuk mempunyai ketinggian 1/3 tinggi mold (standard).
Penumbukan dilakukan setiap lapis seperti pada percobaan pemadatan (tetapi
degan jumlah tumbukan yang berbeda untuk ketiga contoh). Penumbukan
pada setiap contoh adalah:
1. contoh tanah 1 : 3 lapis,10x/lapis
2. contoh tanah 2 : 3 lapis,25x/lapis

38
3. contoh tanah 3 : 3 lapis,56x/lapis
f. Benda uji tersebut diletakkan pada mesin penetrasi
g. Letakkan keping pemberat di atas permukaan benda uji seberat minimal 4,5
kg atau sesuai dengan beban perkerasan
h. Pemberat selanjutnya di pasang setelah torak di sentuhkan pada permukaan
benda uji
i. Torak penetrasi di atur pada permukaan benda uji sehingga arkoji beban
menunjukkan beban permulaan sebesar 4,5 kg. Pembebanan permulaan ini
dilakukan menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan
permukaan benda uji.
j. Atur arloji penunjuk beban dan arloji pengukur penetrasi sampai
menunjukkan angka nol
k. Berikan pembeban dengan teratur, agar teratur pembebanan dilakukan secara
otomatis
l. Pembacaan pembebanan dicatat pada penetrasi 0,25 mm (0,010”), 0,5 mm
(0,020”), 1 mm (0,039”), 1,5 mm (0,059”), dan 2 mm (0,079”), 3 mm
(0,118”), 4 mm (0,157”), 6 mm (0,236”), 8 mm(0,315”), dan 10 mm (0,394”).
Beban maksimum terjadi sebelum penetrasi 12,5 mm (0,5”)
m. Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar air
n. Pengambilan benda uji untuk kadar air dapat diambil dari kedalaman atas,
tengah, dan bawah bila diperlukn kadar air rata-rata
8.4. Tentukan Beban dengan penurunan 0,1 inchi dan 0,2 inchi
Kalibrasi Alat = ....(cocokkan antara alat dengan sertifikat
kalibrasi)
Beban = Pembacaan arloji x kalibrasi alat
Beban
Harga Tegangan Penetrasi = Luas Piston

Luas Piston = 3,042 incℎ2


8.5. Perhitungan CBR ( California Bearing Ratio) :
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑻𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒕𝒓𝒂𝒔𝒊 𝟎,𝟏"
CBR0,1 = 1000
𝒙 100%
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑻𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒕𝒓𝒂𝒔𝒊 𝟎,𝟐"
CBR0,2 = 1500
𝒙 100%
Lakukan yang sama untuk 10 pukulan, 25 pukulan dan 56 pukulan
8.6. Tentukan CBR Design

39
a. Gambarkan hubungan antara penetrasi (inchi) dengan Tegangan penetrasi
b. Tnetukan persamaan dari hubungan antara penetrasi dan Tegangan penentrasi
c. Persamaan dari gambar
d. Masukkan harga x = 0,1 inchi dalam persamaan, sehingga diperoleh harga
tegangan penetrasi pada 0,1 inchi
e. Masukkan harga x = 0,2 inchi dalam persamaan, di peroleh harga tegangan
penentrasi pada 0,2 inchi

40
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

8.7. From Data Praktikum California Bearing Ratio(10 Pukulan)


Lokasi : Pahandut Sebrang
No Titik Koordinat : -2º11’50”S 113º55’32”E
Tanggal Praktikum : 24 Oktober 2019
Kelompok : I (Satu)

Penetrasi
Waktu Vertikal Dial Beban
VDR
(menit) (lbs)
0.25 0,13 0 0
0.5 0,29 1 4,6722
1.0 0,48 2 9,3444
1.5 0,68 4 18,6888
2.0 0,9 5 23,361
2.5 1,15 7 32,7054
3.0 1,41 8 37,3776
4.0 1,88 11 51,3942
5.0 2,33 14 65,4108
6.0 2,79 16 74,7552
8.0 3,83 20 93,444
10 4,8 23 107,461
15 7,36 30 140,166

Kadar Air
Keterangan atas bawah
Berat cawan 15,1 14,5
Tanah basah + cawan 56 53,5
Tanah kering + cawan 47,7 45,4
Berat air 8,3 8,1
Berat tanah kering 32,6 30,9
Kadar air 25,460 26,214
Kadar air rata-rata 25,837

41
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

Grafik Hubungan Vertikal Dial Dengan


Beban (10x)
160
140
120
100
Beban

80
60
40
20
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8
Vertikal Dial (mm)

Grafik Hubungan Beban dan Penurunan (dalam mili)


68,8639
CBR 0,1 = × 100%
1000

= 6,9
7,3
CBR 0,2 = 1500 × 100%

= 7,3

42
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

8.8. Data Praktikum California Bearing Ratio(25 Pukulan)


Lokasi : Pahandut Sebrang
No Titik Koordinat : -2º11’50”S 113º55’32”E
Tanggal Praktikum : 24 Oktober 2019
Kelompok : I (Satu)
Penetrasi
Waktu Vertikal Dial Beban
VDR
(menit) (lbs)
0.25 0,08 1 4,6722
0.5 0,15 2 9,3444
1.0 0,34 4 18,6888
1.5 0,56 6 28,0332
2.0 0,81 8 37,3776
2.5 1,06 10 46,722
3.0 1,36 12 56,0664
4.0 1,78 14 65,4108
5.0 2,22 16 74,7552
6.0 2,7 18 84,0996
8.0 2,77 22 102,788
10 4,74 26 121,477
15 7,3 33 154,183

Kadar Air

Keterangan atas bawah


Berat cawan 13,38 14,64
Tanah basah + cawan 39,13 31,85
Tanah kering + cawan 33,7 28,6
Berat air 5,43 3,25
Berat tanah kering 20,32 13,96
Kadar air 26,722 23,281
Kadar air rata-rata 25,002

43
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

Grafik Hubungan Verrtikal Dial Dengan


Beban (25x)
180
160
140
120
Beban

100
80
60
40
20
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8
Vertikal Dial (mm)

Grafik Hubungan Beban dan Penurunan (dalam mili)


80,204
CBR 0,1 = × 100%
1000

= 8,0
124,798
CBR 0,2 = × 100%
1500

= 8,3

44
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

8.7. Data Praktikum California Bearing Ratio (10 Pukulan)


Lokasi : Pahandut Sebrang
No Titik Koordinat : -2º11’50”S 113º55’32”E
Tanggal Praktikum : 24 Oktober 2019
Kelompok : I (Satu)
Penetrasi
Waktu Vertikal Dial Beban
VDR
(menit) (lbs)
1/4 0,1 0 0
1/2 0,19 0 0
1 0,35 1 4,6722
1 1/2 0,6 4 18,6888
2 0,83 6 28,0332
2 1/2 1,09 8 37,3776
3 1,34 15 70,083
4 1,9 18 84,0996
5 2,43 22 102,788
6 2,97 24 112,133
8 4,08 26 121,477
10 5,19 28 130,822
15 8 33 154,183

Kadar Air
Keterangan atas bawah
Berat cawan 14,5 14,32
Tanah basah + cawan 42,78 42,42
Tanah kering + cawan 37,1 36,3
Berat air 5,68 6,12
Berat tanah kering 22,6 21,98
Kadar air 25,133 27,843
Kadar air rata-rata 26,488

45
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

Grafik Hubungan Vertikal Dial Dengan Beban


(56x)
180
160
140
120
Beban

100
80
60
40
20
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5
Vertikal Dial (mm)

Grafik Hubungan Beban dan Penurunan (dalam mili)


103,999
CBR 0,1 = × 100%
1000

= 10,4
124,09
CBR 0,2 = × 100%
1500

= 8,3
Berat Isi

Keterangan Satuan 10 25 56
Berat Cetakan W1 gr 9150,00 9168,00 9150,00
Tanah Basah + Cetakan W2 gr 13986,00 14570,00 14632,00
Tanah Basah W3 = W2 - W1 gr 4836,00 5402,00 5482,00
Isi Cetakan Vring cm3 3334,31 3334,31 3334,31
Berat Isi Basah gr/cm3 1,45 1,62 1,64
Berat Isi Kering gr/cm3 1,147 1,620 1,644

CBR Berat Isi Kering


10 Pukulan 7,3 1,147
25 Pukulan 8,3 1,620
56 Pukulan 10,4 1,64

46
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

GRAFIK CBR DESIGN

Grafik CBR
Grafik Pemadatan 1.800
1.600
1.520
𝛾d Optimum = 1,500 gr/cm3 1,425
1.500 1.400
1.480

BERAT ISI KERING


1.200
1.460
BERAT ISI KERING

1.440 1.000
1.420 0.800
1.400
1.380 0.600
1.360 0.400
1.340
0.200
1.320
1.300 0.000 8,2
18.000 23.000 28.000 33.000 38.000 43.000 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 11.0
KADAR AIR (W) CBR %

Kesimpulan :
Dari grafik hubungan antara pemadatan dan grafik CBR di dapatlah CBR tanah asli di daerah pahandut sebrang yaitu sebesar 8,4 %

47
BAB IX
PERCOBAAN KERUCUT PASIR SAND CONE)

9.1. Pendahuluan

Percobaan Kerucut Pasir merupakan salah satu jenis pengajian


yang dilakukan dilapangan, untuk menentukan berat isi kering (kepadatan)
tanah asli ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan, yang dapat dilakukan
pada tanah kohesif maupun tanah non-kohesif.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk tujuan yang sama khusunya
yaitu :

- Metode Silinder (Drive Silinder Method), khusus untuk tanah kohesif.


- Metode Balon Karet (Rubber Ballon Method), untuk semua jenis
tanah.
- Metode Nuclear (Nurclear Method), untuk semua jenis tanah.

Nilai berat isi tanah kering yang diperoleh melalui percobaan ini, biasanya

Digunakan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan di lapangan


yang dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree of compaction), yaitu
perbandingan antara 7d (kerucut pasi) dengan 7dmaks hasil percobaan
pemadatan dalam (%).

9.2. Tujuan Percobaan

Untuk menghitung nilai kepadatan ( berat isi kering ) tanah dilapangan.

9.3. Peralatan

1. Peralatan utama terdiri dari


- Ttabung kalinrasi pasir uji
- Botol atau silinder tempat pasir uji.
- Kerucut yang dilengkapi dengan kran.
- Pelat dasar yang berlubang
2. Sekop kecil,linggis.palu.perata.dll
3. Timbangan dengan ketelitian 1,0gram ( dibawa di lapangan )

48
4. Pasir uji ( Ottawa sand )
5. Kantung plastik,cawan untuk penentuan kadar air.

9.4. Kalibrasi

Pekerjaan kalibrasi sebaiknya di lakukan di laboratorium,terdiri atas :

1. Berat isi pasir uji


a. Timbang silinder kalibrasi pasir uji ( W1 ).
b. Isi silindder kalibrasi tersebut sampai penuh dengan pasir uji
c. Setelah penuh ratakan permukaan pasir pada silinder kalibrasi
kemudian timbang (W2).
d. Ganti pasir uji pada silinder kalibrasi dengan air yang di isi
sampai penuh, kemudian timbang (W3).
e. Hitung berat isi pasir uji Ysand =( W2 – W1 ) / ( W3 – W1)

2. Berat pasir dalam kerucut


a. Ambil botol atau silinder berisi pasir ujisebanyak 2/3 tinggi, lalu
timbang beratnya ( W4).
b. Letakkan pelat dasar pada lantai yang datar kemudian letakkan
botol atau tabung yang berisi pasir 2/3 tinggi tersebut tepat
ditengah pelat dasar, kemudian kran dibuka.
c. Setelah pasir mengisi kerucut, kran ditutup dan angkat, kemudian
timbang botol atau silinder tersebut (W5).
d. Hitung berat pasir dalam kerucut (W6)=( W4 - W5).

9.5. Prosedur Percobaan

a. Bersihkan lokasi yang dilakukan pengujian selebar pelat dasar.


b. Ratakan permukaan tanah kemudian lettakan pelat dasar dengan
kedalaman kurang lebih sama dengan diameter lubang.
c. Buat lubang denagn diameter sebesar lubang pada pelat dasar denagn
kedalaman kurang lebih sama dengan diameter lubang.

49
d. Tanah hasil galian dikumpulkan seluruhnya, masukkan dalam kantung
plastik kemudian timbang ( W7 ), gunakan sebagian tanah tersebut
untuk dicari kadar airnya di laboratorium
e. Siapkan botol atau atau silinder yang terlah berisi pasir uji sebanyak ±
2/3 tinggi, kemudian timbang (W8)
f. Letakkan botol atau silender tepat deiatas lubang, kemudian buka
kran.Setelah lubang dan kerucut penuh dengan pasir uji, tutup
kemudian angkat botol atau silinder tersebut dan timbang (W9).
g. Kembalikan pasir uji yang terisi dalam lubang ketempat semula.

9.6. Perhitumgan

a. Berat sisi pasir uji :


(𝑊2−𝑊1)
Ysand =
(𝑊3−𝑊1)

b. Berat pasir dalam kerucut : W6=W4 - W5


c. Berat pasir dalam lubang + kerucut : W10=W8 - W9
d. Berat pasir dalam lubang : W11=W10 - W6
e. Volume lubang :

𝑊11
Vh =
𝑌 𝑠𝑎𝑛𝑑

f. Berat tanag basah


𝑊7
Ywet =
𝑉ℎ
g. Berat isi tanah kering
𝑌𝑤𝑒𝑡
Ydry =
(1+𝑤)

50
h. Derajat kepadatan dilapangan
𝛾𝑓𝑖𝑒𝑙𝑑
DR =
𝛾𝑙𝑎𝑏𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟𝑦

Dimana: W1 : Berat tabung kalibrasi

W2 : Berat tabung kalibrasi + pasir

W3 : Berat tabung kalibrasi + air

W4 : Berat silinder + pasir (awal)


W5 : Berat silnder+ pasir ( akhir)
W6 : Berat pasir dalam kerucut
W7 : Berat tanah basah
W8 : Berat silinder + kerucut + pasir sebelum pengujian
W9 : Berat silinder + kerucut + pasir setelah pengujian
W10 : Berat pasir dalam lubang dan kerucut
W11 : Berat pasir dalam lubang

51
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos
Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487

9.7 Data Hasil Pengujian

Lokasi : Pahandut Sebrang


No Titik Koordinat : -2º11’50”S 113º55’32”E
Tanggal Praktikum : 24 Oktober 2019
Kelompok : I (Satu)

Data Kadar Air :

No.Titik Uji 1 2
Berat Cawan gr 14,63 15,16
Berat Cawan + tanah basah gr 85,55 89,85
Berat tanah basah gr 70,92 74,69
Berat Cawan + tanah kering gr 77,41 80,01
Berat tanah kering gr 62,78 64,85
Berat air gr 8,14 9,84
Kadar air % 12,966 15,173
rata - rata 14,070

No.Titik Uji 1 2
Berat Cawan gr 14,55 15
Berat Cawan + tanah basah gr 86,15 81,25
Berat tanah basah gr 71,6 66,25
Berat Cawan + tanah kering gr 76,23 71,86
Berat tanah kering gr 61,68 56,86
Berat air gr 9,92 9,39
Kadar air % 16,083 16,514
rata - rata 16,299

52
Uji Kepadatan Tanah Dengan Metode Kerucut Pasir
No. Titik Uji I II
Brt.Tabung + kerucut + pasir sebelum pengujian W8 8780 8667
Brt.Tabung + kerucut + pasir setelah pengujian W9 3560 3860
Berat pasir dalam lubang & kerucut W8-W9 5220 4807
Berat pasir dalam kerucut W6 2520 2520
Berat pasir dalam lubang W11=(W8-W9)-W6 2700 2287
Berat isi pasir (gr/cm3) 𝛾sand 1,625 1,625
Volume lubang (cm3) Vh=W11/𝛾san 1661,538 1407,385
berat tanah basah (gr/cm3) (W7) 2630 2575
Berat tanah kering (gr/cm3) 𝛾wet= (W7) / Vh 1,582 1,829
Kadar air (%) (w) 14,070 16,299
Berat isi tanah kering (gr/cm3) DRY=𝛾wet/(1+w) 1,387 1,573
Derajat kepadatan dilapangan (%) DR=𝛾d field/𝛾d lab 0,85393 0,96814

Kalibrasi Alat :
Berat tabung+kerucut+pasir awal (W4) = 9400 gram
Berat tabung+kerucut+pasir akhir (W5) = 6880 gram
Berat pasir dalam kerucut W6=(W4-W5) = 2520 gram

Kalibrasi pasir uji :


Berat tabung kalibrasi+air (W3) = 469 gram
Berat tabung kalibrasi + pasir (W2) = 629 gram
Berat tabung kalibrasi (W1) = 213 gram
Berat air = volume tabung (W3-W1) = 256 cm3
Berat pasir (W2-W1) = 416 gram
Berat isi pasir uji (W2-W1)/(W3-W1) γsand = 1,625 gr/cm

53

Anda mungkin juga menyukai