1
Sumber: Panduan Praktikum Mekanika Tanah 1 TA 2019/2020
Gambar 1.2 Oven Listrik
Alat – alat yang digunakan dalam pengambilan sampel dilapangan adalah:
1. Drive cylinder, diameter ± 2” – 2,5” (50 mm – 140 mm) ada dua jenis
cylinder, yaitu:
Cylinder yang diberi nomor – nomor yang berbeda dan dengan cepat dapat
mudah diketahui sebelum ditimbang.
2
Sumber: Panduan Praktikum Mekanika Tanah 1 TA 2019/2020
Gambar 1.4 Cylinder untuk Kedalaman Lebih Dari 1 Meter
Menurut Hvorslev untuk Drive Cylinder harus memiliki harga area ratio
sekitar 10 – 15%.
2. Drive Head
Untuk kedalaman kurang dari 1 meter Sliting Weight untuk memasukkan
kedalam tanah lebih dari 1 meter, digunakan Hummer dengan Extention
Drive Rood untuk memasukkan Cylinder kedalam tanah.
3. Pisau Perata
Terbuat dari baja dengan satu sisi tajam untuk memotong ujung Sample pada
permukaan Cylinder.
4. Sekop/Cangkul (Shovel)
Seperti sekop, untuk menggali cylinder keluar setelah diteruskan pada
kedalaman yang dangkal.
5. Angker tipe Iwana tau tipe Auger lainnya untuk membuat lubang sampai
kedalaman yang akan ditusuk dengan cylinder.
6. Neraca kapasitas 1 kg dengan ketelitian 1.0 gram dan kapasitas 500 gram
dengan ketelitian 0.10 gram.
7. Alat pengering (Dry Oven)
8. Alat – alat bantu dan bahan lainnya: sikat, katrol untuk Hummer, kaleng
dengan tutupnya untuk kadar air test dan sebuah sendok besar.
3
1.3 Langkah Kerja
1. Timbang dan ukur volume Cylinder
Sebelum test dimulai, tentukan dulu berat masing – masing Cylinder sampai
ketelitian 1 gram, dan volume Cylinder dengan ketelitian 0,01 inchi (0,254).
2. Untuk kedalaman test kurang dari 1 meter
Bersihkan semua partikel yang melekat pada tanah yang akan ditest.
Buat lubang bora tau galian dengan skop pada tanah yang akan dijadikan
sample.
Ukur kedalaman permukaan tanah yang akan ditest.
Pasang Drive Rood pada Cylinder
Cylinder ditekan dengan menginjak Drop Hummer.
Buka Drive Head, gali Cylinder dengan sekop,
Bersihkan kotoran yang melekat pada sample, usahakan tanah tidak
mengalami guncangan atau hal – hal lain yang mengakibatkan kondisi
tanah menjadi terganggu.
Timbang sample dan Cylinder, keluarkan sample dari dalam Cylinder,
ambil ± 100 gram dari tengah – tengah sample untuk test kadar air.
3. Untuk mengambil sample pada kedalaman lebih dari 1 meter
Buat lubang bor sampai pada lapisan yang akan dites.
Bersihkan dasar lubang bor dari material yang jatuh dari mata bor dengan
alat pembersih.
Sambungkan Cylinder dengan Drive Head, masukkan Cylinder kedalam
tabung bor, tumbukkan hummer pada Cylinder melalui Drive Head.
Hati – hati menumbuk agar tanah tidak tertekan.
Sample dipisahkan dari dasarnya dengan menggerakkan Rood dan
Cylinder.
Buka Drive Head, gali Cylinder dengan sekop.
4
Bersihkan kotoran yang melekat pada sample, usahakan tanah tidak
mengalami guncangan atau hal – hal lain yang mengakibatkan kondisi
tanah menjadi terganggu.
Timbang sample dan Cylinder, keluarkan sample dari dalam Cylinder,
ambil ± 100 gram dari tengah – tengah sample untuk tes kadar air.
1.4 Perhitungan
Perhitungan kadar air tanah;
W1 W 2
W x100%
W 2 W3
Dimana:
W1 : Berat Container + tanah basah (gram)
W2 : Barat Container + tanah kering (gram)
W3 : Berat Container (gram)
W : Kadar air (%)
Perhitungan Berat isi tanah basah/asli:
BeratTanahAsli
w
VolumeTabungCylinder
Perhitungan Dry Unit Weight
w
d
1W
Dimana:
w = Berati sis basah (gram/cm2)
d = Berat isi tanah kering (gram/cm2)
5
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
Tabel 1.1 Data Percobaan Berat Isi, Isi Pori, dan Derajat Kejenuhan
No Ketererangan Satuan 1 2
Tinggi Ring cm 2,800 2,700
Diameter Ring (Tabung) cm 4,500 4,600
1 Berat Ring gr 58,800 56,400
2 Berat Ring + Tanah Basah gr 140,200 138,600
3 Berat Tanah Basah (2) - (1) gr 81,400 82,200
4 Volume Tanah (Volume Ring) cm3 44,532 44,871
5 Berat Isi Tanah Basah w = (3) /(4) gr/cm3 1,828 1,832
6 Berat Ring + Tanah kering gr 129,610 129,900
7 Berat Tanah kering (6) – (1) gr 70,810 73,500
8 Berat air (3) – (7) gr 10,590 8,700
9 Kadar air (8) / (7) x 100% % 14,956 11,837
10 Berat Isi Tanah Kering d = (7) /(4) gr/cm3 1,590 1,638
11 Berat Jenis (Specific Gravity) 2,665
12 Volume tanah Kering (7) / (Gs) 26,570 27,580
13 Isi Pori (4) – (12) cm3 17,962 17,291
14 Derajat kejenuhan Sr = (8) /(13) x 100% % 58,958 50,314
15 Porositas (13) / (4) x 100% % 40,334 38,535
Kesimpulan :
Jadi Porositas pada Percobaan Berat Isi, Isi Pori, dan Derajat Kejenuhan (13) / (4) x
100 % dari sampel pertama adalah 40,110 % dan sampel kedua 38,304 %
6
BAB II
PEMERIKSAAN KADAR AIR TANAH
AASHTO T-2665-79 ; ASTM D-2216-71
2.1 Tujuan:
Tujuan percobaan ini adalah memeriksa kadar air suatu contoh tanah. Kadar air
adalah perbandingan antara berat air yang di kandung tanah dengan berat kering
tanah, yang dinyatakan dalam persen.
2.2 Peralatan
1. Oven dengan suhu dapat diatur konstan pada 105˚- 110˚C.
2. Timbangan yang mempunyai ketelitian sekurang-kurangnya:
a. 0,01 gram – untuk berat minimum bahan 1- gram
b. 0,10 gram – untuk berat minimum bahan 100 gram
c. 1,00 gram – untuk berat minimum bahan 1000 gram
3. Desikator
4. Cawan sample tertutup dari gelas atau logam tahan karat
2.3 Bahan
Jumlah bahan (benda uji) yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kadar air
tergantung ada ukuran butir maximum dari contoh yang diperiksa dengan
ketelitin sebagai berikut:
Ketelitian Neraca
Ukuran butir maximum Jumlah bahan (gram)
(gram)
Lolos saringan No.(3/4) 1000 1,00
Lolos Saringan No.10 100 0,10
Lolos saringan No.40 10 0,01
7
3. Dalam keadaan terbuka, cawan bersama tanah dimasukkan dalam oven
(105˚-110˚C) selama 16 – 24 jam atau sammpai berat sample stabil. Tutup
cawan disertakan dan jangan sampai tertukar dengan cawan lain.
4. Cawan dengan tanah kering di ambil dari oven, didinginkan dalam
didesikator.
5. Setelah dingin bahan dalam cawan ditutuo dan ditimbang (Wds).
6. Lakukan pengujian minimal dua kali agar mendapatkan hasil yang lebih
akurat.
7. Masukkan data-data yang didapat dalam form perhitungan yang tekah
tersedia.
Catatan:
1. a. Bila diragukan setelah 24 jam tanah mungkin belum kering, pengeringan
tanah dilanjutkan beberapa jam pada penimbangan 2 kal yang berurutan
beratnya harus tidak kurang lagi/tetap (maksimum selisih 0,1%)
b. Untuk tanahyang mudah terbakar seperti tanahyang mengandung bahan
organic atau gibs, gunakan temperature oven sekitar 60˚C-80˚C. Waktu
pengeringan akan lebih dari 24 jam dan digunakan cara seperti pada 1.a.
2. Pemeriksaan kadar air tanah, selain dilakukan pada tanah asli juga
merupakan pelengkap dari percobaan-percobaan lain seperti Prcobaan
Pemadatan, Batas-bats Atterberg, Konsolidasi dan lain sebagainya.
3. Pemeriksaan kadar air sebaiknya dilakukan sebanyak 2 kali untuk tiap
sempel yang hasilnya harus hampir sama kemudian diambil nilai rata-ata.
Jika selisih kedua percobaan terlalu berbeda maka harus diulang.
4. Buat kesimpulan dari hasil pengujian.
8
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
Kesimpulan :
Jadi rata-rata kadar air yang didapatkan pada percobaan kadar Air (Water Content)
pada sampel pertama dan kedua = 43,486 %
9
BAB III
10
Sumber: Sumber: Panduan Praktikum Mekanika Tanah 1 TA 2019/2020
Gambar 3.2 Picnometer
3.3 Langkah Kerja
Benda Uji Yang Dipersiapkan :
Tanah yang tertahan saringan no.80, no.100, dan no.200
Benda uji dalam keadaan kering oven dan diambil 20 gram untuk botol
ukuran 50 gram untuk picnometer
Kalibrasi Labu Ukur :
Menimbang labu ukur dengan ketelitian 0,01 gram
Labu diisi dengan air sampai 2/3 bagian kemudian dididihkan
Ketika air dalam labu mendidih, tambahkan air dingin sampai labu terisi
penuh kemudian diangkat
Timbang labu dengan ketelitian 0,01 gram
Ukur suhu dengan thermometer suhu
Ulangi langkah-langkah diatas sampai suhu mencapai 30˚C
Kemudian dari data yang ada dibuat grafik kalibrasi labu ukur
11
Masukkan sampel tanah ke dalam labu ukur dan tambahkan air sampai 2/3
bagian dan didihkan tanpa tutup
Setelah mendidih, angkat picnometer
Tambahkan air sampai penuh kemudian ditimbang
Ukur suhu labu tersebut dengan menggunakan thermometer suhu
Ulangi langkah diatas sampai suhu di thermometer suhu mencapai 30˚C
3.4 Perhitungan
Ws
Gs =
W2 + Ws − W1
Keterangan :
Gs = Spesific Gravity
Ws = Berat tanah kering (gram)
W1 = Berat labu + air + tanah (gram)
W2 = Berat labu + air (gram)
12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
Kesimpulan :
Jadi rata-rata Gs pada perhitungan Spesific Gravity pada sampel pertama dan kedua
2,665
13
BAB IV
PEMERIKSAAN GRADASI BUTIRAN TANAH DENGAN ANALISA
SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)
4.4 Perhitungan
Jumlah Berat Tertahan
% Komulatif Tertahan = Berat Tanah Keseluruhan x 100 (%)
14
4.5 Teori Analisa Mekanis Tanah
Analisa mekanis tanah adalah penentuan variasi ukuran partikel-partikel yang
ada pada tanah. Variasi tersebut dinyatakan dalam presentase dari berat kering total.
Analisa ayakan adalah mengayak dan mengetarkan contoh tanah melalui 1 set ayakan
dimana lubang-lubang ayakan tersebut makin kecil secara berurutan. Untuk standar
ayakan Amerika Serikat, nomor ayakan dan lubang diberikan pada form dibawah ini.
15
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
Kesimpulan :
Jadi presentase saringan yang tertahan dari saringan nomor 8 adalah 6,38, saringan
nomor 10 adalah 11,76, saringan nomor 16 adalah 31,2, saringan nomor 20 adalah
44,21, daringan nomor 30 adalah 53,35, saringan nomor 40 adalah 61,67, saringan
nomor 50 adalah 62,8, saringan nomor 60 adalah 71,34, saringan nomor 80 adalah
98,53, saringan nomor 100 adalah 71,37, dan saringan 200 adalah 88,30.
16
BAB V
17
5.3 Langkah Kerja
a. Sampel tanah ditumbuk, kemudian diayak hingga lolos saringan
no.200,sampel yang lolos saringan no.200,sampel yang lolos no.200 diambil
sebanyak 50 gram kemudian dicampur dengan 100 ml larutan NaOH 10%
kemudian didiamkan selama 24 jam.
b. Setelah direndam selama 24 jam,campuran ditambah larutan H2O2 3 % (a.)
kemudian dimixer selama 15 menit.
c. Sambil menunggu larutan dimixer,dilakukan koreksi pembacaan
Hydrometer,yaitu Koreksi Meniscus dan Zero Correction,dengan cara:-Isi
tabung gelas dengan air suling sebanyak 1000 ml
- Masukkan hydrometer dalam tabung gelas tersebut lalu dilakukan
pembacaan pada ujung permukaan air yang menempel pada permukaan
hydrometer
- Pembacaan tersebut dinamakan Zero Correction, dengan ketentuan bila di
atas angka 0 ( nol) berharga negatif dan bila di bawah angka 0 (nol)
berharga positif
- Koreksi Menicus diperoleh dengan cara pembacaan permukaan air yang
mendatar dikurangi Zero Correction.
d. Setelah di mixer larutan dicampur air sampai 1000 ml dan masukkan dalam
tabung gelas
e. Tutup rapat-rapat mulut tabung dengan telapak tangan dan kocoklah dengan
mendatar dan tercampur
f. Setelah dikocok letakkan tabung gelas ditempat yang datar kemudian
masukkan Hydrometer
g. Biarkan Hydrometer terapung bebas dan tekanlah stopwatch
h. Catatlah angka skala pada Hydrometer pada rentang waktu ½, 1, dan 2 menit
dan ukur suhunya.
i. Sesudah pembacaan di menit kedua, angkatlah Hydrometer dan cuci dengan
menggunakan air kemudian kocok kembali larutan dalam tabung
18
j. Masukkan kembali Hydrometer dengan hati-hati ke dalam tabung dan
lakukan pembacaan pada saat 15,30,60,120 dan 1440 menit.
5.4 Teori Hydrometer
Analisa hydrometer didasarkan pada prinsip sedimentasi (pengedapan)
butir-butir tanah dalam air. Bila suatu contoh tanah dilarutkan dalam air,
partikel-partikel tanah akan mengendap dengan kecepatan yang berbeda-beda
tergantung pada bentuk,ukuran,dan beratnya.
Di dalam laboratorium,pengujian hydrometer dilakukan dalam slinder
pengendap yang terbuat dari gelas dan memakai 50 gram contoh tanah yang
kering oven dan lolos ayakan 200. Kemudian dicampurkan dengan larutan
pendispersi (pengendapan) susuai dengan kepekatan yang ada.
5.5 Perhitungan
a. Perhitungan analisa saringan dapat dilakukan seperti dalam cara pemeriksaan
analisa saringan agregat halus dan kasar
b. Dari pembacaan Rh tentukan diameter dengan menggunakan nomogram
terlampir. Untuk ini nilai pembacaan Th harus dituliskan disamping skala Rh
pada nomogram terlampir
c. Hitung diameter persen dari berat butiran yang lebih kecil dari diameter (D)
dari rumus-rumus berikut :
- Untuk hydrometer dengan pembacaan berat jenis 0,995-1.038
𝑎(𝑅𝐻+𝐾)
P= x 100
𝑊3
Dimana :
K = Koreksi Suhu
a = Faktor Kalibrasi
19
Dimana : Rc = Bacaan hydrometer terkoreksi
Ra = Bacaan hydrometer saat pengujian.
Zc = Koreksi terhadap nol hydrometer
Ct = Koreksi terhadap temperature (lihat table 2 )
𝑅𝑐.𝑎
2. % Lolos = x 100
𝑊3
3. R = Ra + 1
Dimana : R = Bacaan hydrometer hanya terkoreksi
Ra = Bacaan hydrometer saat pengujian
𝐿
4. V= 𝑇
20
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
Temperatur Ct
(ºC)
15 -1.10
16 -0.90
17 -0.70
18 -0.50
19 -0.30
20 0.00
21 0.20
22 0.40
23 0.70
24 1.00
21
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
22
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
0.070
DIAMETER (MM) 0.060
0.050
0.040
0.030
0.020
0.010
0.000
1.000 10.000
24
BAB VI
PEMERIKSAAN BATAS-BATAS ATTERBERG
25
3. Langkah Kerja
a. Aduk benda uji sebanyak 100 ml dengan menggunkan spatula, dan
tambahkan air sambil diaduk hingga tanah menjadi homogen.
b. Setelah merata, letakkan sebagian benda uji diatas mangkuk batas
cair, dan ratakan permukaan hingga bagian paling tebal sekitar 1 cm.
c. Buat alur dengan membagi 2 tanah sample tersebut dengan Grooving
Tools.
d. Putar tuas alat dengan kecepatan jatuhan mangkuk 2 putaran
perdetik.
e. Lakukan putaran terus hingga belahan miring sample bersinggungan
sepanjang 1,25 cm dan catat jumlah ketukkannya.
f. Ulangi pekerjaan c dan e beberapa kali hingga di dapat jumlah
ketukan yang sama.
g. Kembalikan lagi sampel uji, dan buat adonan baru dengan merubah
kadar airnya hingga dapat perbedaan jumlah pukulan sebesar 8
sampai 10 pukulan.
26
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos
Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
Batas Cair LL
Nomor Cawan 1 2 3 4 5 6
Satuan
Banyaknya Pukulan 14 28 32
Berat cawan gram 14,700 14,200 10,200 10,500 10,000 14,700
Berat cawan +
gram 48,900 35,900 34,400 40,500 45,900 43,360
tanah basah
Berat cawan +
gram 35,500 25,630 25,270 30,080 37,590 35,110
tanah kering
Berat air gram 13,400 10,270 9,130 10,420 8,310 8,250
Berat tanah kering gram 20,800 11,430 15,070 19,580 27,590 20,410
Kadar air % 64,423 89,851 60,584 53,218 30,120 40,421
Rata - Rata % 77,137 56,901 35,270
Kesimpulan :
Jadi Rata-rata yang didapatkan pada Percobaan Liquid Limit pada nomor cawan
satu dan dua adalah 77,137% , pada cawan tiga dan empat 56,901 % dan pada
cawan lima dan enam 35,270 %.
27
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos
Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
60.000 LL 25 Pukulan = 57 %
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0.000
0 5 10 15 20 25 30 35
BANYAK PUKULAN (N)
Gambar 6.1 Grafik Hubungan Jumlah Pukulan dan Kadar Air (Skala Log)
28
6.3 Pemeriksaan Batas Susut (Shringkage Limit)
1. Tujuan Percobaan
Mencari kadar air tanah dinyatakan dalam persen terhadap berat
kering tanah setelah di oven, dimana pengurangan kadar air tidak akan
menyebabkan pengurangan volume massa tanah, tetapi penambahan
kadar air tanah akan menyebabkan penambahan volume massa tanah.
3. Langkah Kerja
a. Menimbang berat Shringkage Disk
29
b. Mengisi Shringkage Disk dengan air raksa untuk menentukan
volume tanah basah
c. Sampel tanah yang digunakan diambil dari percobaan liquid limit
dengan nilai N (jumlah ketukan) mendekati 25 ketukan
d. Masukkan tanah kedalam Shringkage Disk dan ratakan dengan
mengetuk-ngetuk agar cawan benar-benar terisi, kemudian ratakan
permukaan tanah dengan menggunakan Grass Plate
e. Kemudian tanah tersebut ditimbang. Biarkan pasta mengering di
udara dan kemudian masukkan kedalam oven
f. Setelah sample benar–benar kering, timbang ulang berat cawan
kosong bersih dan kering
g. Alirkan raksa kedalam cawan yang berisi sampel yang sudah
mengering, dan kemudian press dengan kaca secara kuat hingga
raksa yang berlebih mengalir keluar
h. Ukur banyaknya air raksa yang meluber untuk mengetahui volume
tanah kering (Vs)
4. Perhitungan
𝐖
Kadar Air (w) = 𝐖𝐯 x 100 %
𝐬
𝐕−𝐕𝐬
Shringkage Limit = SL = W - x 100 %
𝐖𝐬
Dimana :
Ws = berat tanah asli
V = volume tanah asli
Vs = volume tanah kering
Berat air = (berat cawan + tanah basah) – (berat cawan +
tanah kering)
Kadar air = (berat air) / (berat tanah kering) x 100%
Shringkage limit = w – Δw
30
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos
Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
Kesimpulan:
Jadi, shringkage limit dari sampel 1 adalah 34,98 dan dari sampel 2
adalah 36,54
31
BAB VII
PERCOBAAN PEMADATAN
(STANDAR & MODIFIED)
7.1 Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara
kadar aie dan kepadatann tanah yang dinyatakan dalam berat isi kering
dengan memadatkan.
7.2 Alat dan Bahan
1. Untuk Pemadatan Standar menggunakan Metode B (ASTM D-
698,AASTHO T-99)
a. Cetakan (Mold) dengan diameter 152,4 mm (4”)
b. Proctor dengan berat 2,45 kg
c. Ayakan No.4 (4,75 mm)
d. Sampel tanah lolos saringn No.4 (4,75 mm) sebanyak 25 kg
e. Oven dengan pengatur suhu dan peralatan penentuan kadar air
f. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
g. Alat perata dari besi
h. Talam, palu karet/kayu, dan tempat contoh.
32
c. Sample tanah tersebut dibagi-bagi menjadi 65 bagian masing-
masing dengan berat ± 4,5 kg. Kemudian pada masing-masing
bagian ditambahkan sebanyak 100 ml. 200 ml, 300 ml, 400 ml, 500
ml atau secukupnya sesuai kondisi tanah kemudian dieramkan
selama kurang lebih satu hari.
d. Masing-masing yang sudah dicampur air, (mulai dari kadar 100
ml), di ratakan wadah (nampan) dan kemudian dibagi menjadi 3
bagian dengan asumsi pembagian beratnya sama rata.
e. Mulai dari bagian sample yang pertama dimasukan kedalam tabung
pemadatan (terdiri dai tabung atas dan tabung bawah), kemudian
dipadatkab dengan tumbuhkan proctor seberat 2,45 kg dan tinggi
jatuh 30,5 cm yang dijatuhkan bebas sebanyak 56 kali merata
keseluruh permukaan sample sebagai lapisan ke-1.
f. Kemudian dilanjutkan ke lapisan ke-2 dan ke-3 dengan prosedur
yang sama.
g. Setelah prosedur penumbukan, sample tanah dipotong hingga
bagian atas tabung bawah, dengan asumsi kepadatan merata mulai
pada bagian tersebut.
h. Timbang dan catat berat tanah beserta mold
i. Lakukan pemeriksaan kadar air pada sample yang sudah ditimbang
dengan mengambil sedikit sample pada bagian permukaan, bagian
tengah dan bagian bawah.
33
tinggi jatuh 45,72 cm yang dijatuhkan bebas sebanyak 56 kali
merata keseluruh permukaan sample sebagai laprisan ke-1.
d. Ulangi langkah 3 untuk lapisan ke-2 sampai ke-5.
e. Setelah prosedur penumbukan, sample tanah dipotong hingga
bagian atas tabung bawah, dengan asumsu kepadatan merata mulai
pada bagian tersebut.
f. Timbang dan catat berat tanah beserta mold.
g. Lakukan pemeriksaan kadar air pada sample yang sudah ditimbang
dengan mengambil sedikit sampel pada bagian permukaan, bagian
tengah dan bagian bawah.
7.3 Perhitungan
a. Perhitungan Berat Isi Basah
B2 − B1
γ = V
34
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
35
2. Perhitungan Berat Isi:
36
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
1.440
1.420
1.400
1.380
1.360
1.340
1.320
1.300
18.000 23.000 28.000 33.000 38.000 43.000
KADAR AIR (W)
37
BAB VIII
PERCOBAAN CALIFORNIA BEARING RATIO(CBR)
38
3. contoh tanah 3 : 3 lapis,56x/lapis
f. Benda uji tersebut diletakkan pada mesin penetrasi
g. Letakkan keping pemberat di atas permukaan benda uji seberat minimal 4,5
kg atau sesuai dengan beban perkerasan
h. Pemberat selanjutnya di pasang setelah torak di sentuhkan pada permukaan
benda uji
i. Torak penetrasi di atur pada permukaan benda uji sehingga arkoji beban
menunjukkan beban permulaan sebesar 4,5 kg. Pembebanan permulaan ini
dilakukan menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan
permukaan benda uji.
j. Atur arloji penunjuk beban dan arloji pengukur penetrasi sampai
menunjukkan angka nol
k. Berikan pembeban dengan teratur, agar teratur pembebanan dilakukan secara
otomatis
l. Pembacaan pembebanan dicatat pada penetrasi 0,25 mm (0,010”), 0,5 mm
(0,020”), 1 mm (0,039”), 1,5 mm (0,059”), dan 2 mm (0,079”), 3 mm
(0,118”), 4 mm (0,157”), 6 mm (0,236”), 8 mm(0,315”), dan 10 mm (0,394”).
Beban maksimum terjadi sebelum penetrasi 12,5 mm (0,5”)
m. Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar air
n. Pengambilan benda uji untuk kadar air dapat diambil dari kedalaman atas,
tengah, dan bawah bila diperlukn kadar air rata-rata
8.4. Tentukan Beban dengan penurunan 0,1 inchi dan 0,2 inchi
Kalibrasi Alat = ....(cocokkan antara alat dengan sertifikat
kalibrasi)
Beban = Pembacaan arloji x kalibrasi alat
Beban
Harga Tegangan Penetrasi = Luas Piston
39
a. Gambarkan hubungan antara penetrasi (inchi) dengan Tegangan penetrasi
b. Tnetukan persamaan dari hubungan antara penetrasi dan Tegangan penentrasi
c. Persamaan dari gambar
d. Masukkan harga x = 0,1 inchi dalam persamaan, sehingga diperoleh harga
tegangan penetrasi pada 0,1 inchi
e. Masukkan harga x = 0,2 inchi dalam persamaan, di peroleh harga tegangan
penentrasi pada 0,2 inchi
40
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
Penetrasi
Waktu Vertikal Dial Beban
VDR
(menit) (lbs)
0.25 0,13 0 0
0.5 0,29 1 4,6722
1.0 0,48 2 9,3444
1.5 0,68 4 18,6888
2.0 0,9 5 23,361
2.5 1,15 7 32,7054
3.0 1,41 8 37,3776
4.0 1,88 11 51,3942
5.0 2,33 14 65,4108
6.0 2,79 16 74,7552
8.0 3,83 20 93,444
10 4,8 23 107,461
15 7,36 30 140,166
Kadar Air
Keterangan atas bawah
Berat cawan 15,1 14,5
Tanah basah + cawan 56 53,5
Tanah kering + cawan 47,7 45,4
Berat air 8,3 8,1
Berat tanah kering 32,6 30,9
Kadar air 25,460 26,214
Kadar air rata-rata 25,837
41
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
80
60
40
20
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8
Vertikal Dial (mm)
= 6,9
7,3
CBR 0,2 = 1500 × 100%
= 7,3
42
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
Kadar Air
43
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
100
80
60
40
20
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8
Vertikal Dial (mm)
= 8,0
124,798
CBR 0,2 = × 100%
1500
= 8,3
44
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
Kadar Air
Keterangan atas bawah
Berat cawan 14,5 14,32
Tanah basah + cawan 42,78 42,42
Tanah kering + cawan 37,1 36,3
Berat air 5,68 6,12
Berat tanah kering 22,6 21,98
Kadar air 25,133 27,843
Kadar air rata-rata 26,488
45
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
100
80
60
40
20
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5
Vertikal Dial (mm)
= 10,4
124,09
CBR 0,2 = × 100%
1500
= 8,3
Berat Isi
Keterangan Satuan 10 25 56
Berat Cetakan W1 gr 9150,00 9168,00 9150,00
Tanah Basah + Cetakan W2 gr 13986,00 14570,00 14632,00
Tanah Basah W3 = W2 - W1 gr 4836,00 5402,00 5482,00
Isi Cetakan Vring cm3 3334,31 3334,31 3334,31
Berat Isi Basah gr/cm3 1,45 1,62 1,64
Berat Isi Kering gr/cm3 1,147 1,620 1,644
46
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
Grafik CBR
Grafik Pemadatan 1.800
1.600
1.520
𝛾d Optimum = 1,500 gr/cm3 1,425
1.500 1.400
1.480
1.440 1.000
1.420 0.800
1.400
1.380 0.600
1.360 0.400
1.340
0.200
1.320
1.300 0.000 8,2
18.000 23.000 28.000 33.000 38.000 43.000 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 11.0
KADAR AIR (W) CBR %
Kesimpulan :
Dari grafik hubungan antara pemadatan dan grafik CBR di dapatlah CBR tanah asli di daerah pahandut sebrang yaitu sebesar 8,4 %
47
BAB IX
PERCOBAAN KERUCUT PASIR SAND CONE)
9.1. Pendahuluan
Cara lain yang dapat dilakukan untuk tujuan yang sama khusunya
yaitu :
Nilai berat isi tanah kering yang diperoleh melalui percobaan ini, biasanya
9.3. Peralatan
48
4. Pasir uji ( Ottawa sand )
5. Kantung plastik,cawan untuk penentuan kadar air.
9.4. Kalibrasi
49
d. Tanah hasil galian dikumpulkan seluruhnya, masukkan dalam kantung
plastik kemudian timbang ( W7 ), gunakan sebagian tanah tersebut
untuk dicari kadar airnya di laboratorium
e. Siapkan botol atau atau silinder yang terlah berisi pasir uji sebanyak ±
2/3 tinggi, kemudian timbang (W8)
f. Letakkan botol atau silender tepat deiatas lubang, kemudian buka
kran.Setelah lubang dan kerucut penuh dengan pasir uji, tutup
kemudian angkat botol atau silinder tersebut dan timbang (W9).
g. Kembalikan pasir uji yang terisi dalam lubang ketempat semula.
9.6. Perhitumgan
𝑊11
Vh =
𝑌 𝑠𝑎𝑛𝑑
50
h. Derajat kepadatan dilapangan
𝛾𝑓𝑖𝑒𝑙𝑑
DR =
𝛾𝑙𝑎𝑏𝑜𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟𝑦
51
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
Alamat : Kampus Universitas Palangka Raya Tunjung Nyaho Jalan Yos
Sudarso
Kotak Pos 2/PLKUP Palangka Raya (73112) Kalimantan Tengah
Telepon/Fax : (0536) 3226487, (0536) 3226487
No.Titik Uji 1 2
Berat Cawan gr 14,63 15,16
Berat Cawan + tanah basah gr 85,55 89,85
Berat tanah basah gr 70,92 74,69
Berat Cawan + tanah kering gr 77,41 80,01
Berat tanah kering gr 62,78 64,85
Berat air gr 8,14 9,84
Kadar air % 12,966 15,173
rata - rata 14,070
No.Titik Uji 1 2
Berat Cawan gr 14,55 15
Berat Cawan + tanah basah gr 86,15 81,25
Berat tanah basah gr 71,6 66,25
Berat Cawan + tanah kering gr 76,23 71,86
Berat tanah kering gr 61,68 56,86
Berat air gr 9,92 9,39
Kadar air % 16,083 16,514
rata - rata 16,299
52
Uji Kepadatan Tanah Dengan Metode Kerucut Pasir
No. Titik Uji I II
Brt.Tabung + kerucut + pasir sebelum pengujian W8 8780 8667
Brt.Tabung + kerucut + pasir setelah pengujian W9 3560 3860
Berat pasir dalam lubang & kerucut W8-W9 5220 4807
Berat pasir dalam kerucut W6 2520 2520
Berat pasir dalam lubang W11=(W8-W9)-W6 2700 2287
Berat isi pasir (gr/cm3) 𝛾sand 1,625 1,625
Volume lubang (cm3) Vh=W11/𝛾san 1661,538 1407,385
berat tanah basah (gr/cm3) (W7) 2630 2575
Berat tanah kering (gr/cm3) 𝛾wet= (W7) / Vh 1,582 1,829
Kadar air (%) (w) 14,070 16,299
Berat isi tanah kering (gr/cm3) DRY=𝛾wet/(1+w) 1,387 1,573
Derajat kepadatan dilapangan (%) DR=𝛾d field/𝛾d lab 0,85393 0,96814
Kalibrasi Alat :
Berat tabung+kerucut+pasir awal (W4) = 9400 gram
Berat tabung+kerucut+pasir akhir (W5) = 6880 gram
Berat pasir dalam kerucut W6=(W4-W5) = 2520 gram
53