Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 1

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata


Kuliah Desain Perkerasan Jalan

Dosen Pengampu:

Untoro Nugroho, ST, MT

Disusun Oleh:

Zaima Badi’atul Maghfiroh


5111420033

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jalan merupakan salah satu prasarana perhubungan darat yang mempunyai peranan
penting bagi pertumbuhan perekonomian ,sosial budaya, pengembangan wilayah
pariwisata, dan pertahanan keamanan untuk menunjang pembangunan nasional.
Transportasi sebagai salah satu sarana penunjang dalam pembangunan suatu negara
khususnya di daerah yang sedang berkembang dan sangat potensial dengan kekayaan
sumber daya alam, industri, pertanian/perkebunan dan minyak bumi. Untuk itu diperlukan
pembangunan jaringan jalan yang memadai agar mampu memberikan pelayanan yang
optimal sesuai dengan kapasitas yang diperlukan.
Selain perencanaan geometrik jalan, perkerasan jalan merupakan bagian dari
perencanaan jalan yang harus direncanakan secara efektif dan efisien. Konstruksi
perkerasan lentur adalah perkerasan yang pada umumnya menggunakan bahan campuran
beraspal sebagai lapisan permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan dibawahnya.
Konstruksi lapisan perkerasan ini akan melindungi jalan dari kerusakan akibat air dan
beban lalu lintas.
Semakin lama jalan digunakan maka akan terjadi penurunan kualitas jalan, dengan
menurunnya kualitas jalan maka kenyamanan pengguna jalan akan terganggu dan
kendaraan yang melintasi juga akan menurun produktifitasnya. Yang menjadi perhatian
utama dengan turunnya kapasitas jalan maka pergerakan barang dan jasa akan terhambat
yang menjadi suatu kerugian materi bagi banyak pihak. Akan lebih parah jika terjadi
kerusakan jalan dan menimbulkan korban jiwa yang tidak bisa dinilai dengan materi.

B. Metode Analisa Komponen


Metode Analisa Komponen SNI 1732-1989-F merupakan metode yang bersumber
dari AASHTO 1972 yang disesuaikan dengan kondisi jalan di Indonesia. Selain itu,
metode ini juga merupakan penyempurnaan dari Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan
Lentur Jalan Raya no. 01/PD/B/1983. Rumus dasar metode Analisa Komponen diambil
dari Bina Marga,1987 dengan beberapa penyesuaian. Metode Analisa Komponen
merupakan metode empiris yang dibuat berdasarkan penelitian terhadap jalan yang telah
ada sebelumya di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lintas Ekivalen Rencana (LER)


Tahapan – tahapan perhitungan nilai lintas ekivalen rencana yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut:
Diketahui :

1. Lalulintas Harian Rata – Rata (LHRT) Tahun 2026 (Akhir Umur Rencana)

LHR 2016 perlu dihitung untuk mendapat nilai LHR 2026 dalam memperkirakan
lalu lintas harian rata – rata pada akhir umur perkerasan. Dihitung dengan persamaan :
LHRt = LHR0 × (1+i)n
Dengan :
LHRt = lalulintas harian rata – rata pada akhir umur rencana

LHR 0 = lalulintas harian rata – rata pada awal umur rencana

i = faktor pertumbuhan lalulintas selama masa pelaksanaan (%)


UR (n) = umur rencana (tahun)

a. Komposisi Kendaraan awal umur rencana (2015) :


- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 1.253 kendaraan
- Bus 8 ton (3+5) = 121 kendaraan
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 236 kendaraan
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 117 kendaraan
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5) = 84 kendaraan
JUMLAH = 1.811 kendaraan

3
b. Perhitungan LHR pada tahun 2016
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 1.253 × (1 + 0,08)1 = 1.353,24 kend/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 121 × (1 + 0,08)1 = 130,68 kend/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 236 × (1 + 0,08)1 = 254,88 kend/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 117 × (1 + 0,08)1 = 126,36 kend/hari
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5)= 84 × (1 + 0,08)1 = 90,72 kend/hari
- JUMLAH = 1.955,88 kend/hari
c. Perhitungan LHR umur rencana (2026)
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 1.353,24 × (1 + 0,08)1 = 2.921,54 kend/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 130,68 × (1 + 0,08)1 = 282,13 kend/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 254,88 × (1 + 0,08)1 = 550,27 kend/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 126,36 × (1 + 0,08)1 = 272,80 kend/hari
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5)= 90,72 × (1 + 0,08)1 = 195,86 kend/hari
- JUMLAH = 4.222,60 kend/hari
Nilai lalu lintas harian rata-rata pada akhir umur rencana (LHRt) ditunjukan pada

Tabel dibawah ini :


LHR Pertumbuhan LHR
Jenis Kendaraan
2016 Lalulintas 2026
Kend. Ringan 2 ton 1.353,24 8% 2.921,54
bus 8 ton 130,68 8% 282,13
truck 2 as 13 ton 254,88 8% 550,27
truck 3 as 20 ton 126,36 8% 272,80
Truck 5 as 30 ton 90,72 8% 195,86
JUMLAH 4.222,60

Tabel 1 Hasil Perhitungan Lalu lintas Harian Rata – Rata


Pada Akhir Umur Rencana (LHR)

4
2. Koefisien Kendaraan
Besarnya koefisien distribusi kendaraan (C) didasarkan pada jenis kendaraan,
jumlah arah dan jumlah lajur. Jalan Sudirman Semarang terdiri dari 4 lajur dan 2 arah.
Besarnya koefisien distribusi kendaraan (C) dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Koefisien Distribusi Kendaraan pada Lajur (C)

Sesuai dengan Tabel 2 maka besarnya koefisien distribusi kendaraan sebesar 0,3
untuk kendaraan ringan dan 0,45 untuk kendaraan berat.

3. Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan


Angka ekivalen setiap jenis kendaraan berbeda – beda tergantung jumlah sumbu,
beban, dan konfigurasi sumbunya. Nilai total angka ekivalen merupakan hasil
penjumlahan dari angka ekivalen sumbu depan dan angka ekivalen sumbu belakang.
Tabel berikut menyebutkan angka ekivalen terhadap berbagai beban kendaraan sesuai
dengan yang tercantum dalam:

5
Tabel 3 Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan
(Sumber : SNI 1732-1989-F)

Berikut adalah rekapitulasi angka ekivalen terhadap kendaraan yang melintas pada
daerah penelitian :
GVW Konfigurasi Beban (Kg) Angka Ekivalen
Jenis Kendaraan Total
(Kg) Depan Belakang Depan Belakang
Kend. Ringan 2 ton 2000 1000 1000 0,0002 0,0002 0,0004
Bus 8 ton 8000 3000 5000 0,0183 0,141 0,1593
Truck 2 as 13 ton 13000 5000 8000 0,141 0,9238 1,0648
Truck 3 as 20 ton 20000 6000 14000 0,2923 0,7452 1,0375
Truck 5 as 30 ton 30000 20000 10000 1,0375 0,1410+0,1410 1,3195

Tabel 4 Angka Ekivalen (E) Aktual

6
4. Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
Lintas ekivalen permulaan dihitung dengan menggunakan LHR pada awal umur
rencana (LHR 2015). Perhitungan LEP mengacu pada rumus berikut :

Dengan :
LEP = Lintas Ekivalen Permulaan
LHR = Lalulintas Harian Rata – Rata Pada Awal Umur Rencana
C = Koefisien Distribusi Kendaraan
E = Angka Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan
j = Jenis Kendaraan

Hasil perhitungan nilai Lintas Ekivalen Akhir (LEP) disajikan dalam tabel berikut :
Jenis Kendaraan LHR 2016 Koef. C Koef. E LEP
Kend. Ringan 2 ton 1.353,24 0,3 0,0004 0,1624
Bus 8 ton 130,68 0,45 0,1593 9,3678
Truck 2 as 13 ton 254,88 0,45 1,0648 122,1283
Truck 3 as 20 ton 126,36 0,45 1,0375 58,9943
Truck 5 as 30 ton 90,72 0,45 1,3195 53,8673
JUMLAH 244,5201

Tabel 5 Nilai Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)


Dari tabel 5 didapatkan nilai total LEP adalah : 244,5201

5. Lintas Ekivalen Akhir (LEA)


Lintas ekivalen akhir dihitung dengan menggunakan LHR pada akhir umur rencana
(LHR 2017). Perhitungan LEA mengacu pada rumus berikut :

Dengan :
LEA = Lintas Ekivalen Akhir
LHR = Lalulintas Harian Rata – Rata Pada Awal Umur Rencana
C = Koefisien Distribusi Kendaraan

7
E = Angka Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan
j = Jenis Kendaraan
i = Pertumbuhan Lalulintas
UR = Umur Rencana
Hasil perhitungan nilai Lintas Ekivalen Akhir (LEA) dapat dilihat pada tebel berikut :
LHR
Jenis Kendaraan Koef. C Koef. E LEA
2026
Kend. Ringan 2 ton 2.921,54 0,3 0,0004 0,3506
Bus 8 ton 282,13 0,45 0,1593 20,2244
Truck 2 as 13 ton 550,27 0,45 1,0648 263,6658
Truck 3 as 20 ton 272,80 0,45 1,0375 127,3643
Truck 5 as 30 ton 195,86 0,45 1,3195 116,2954
JUMLAH 527,9005

Tabel 6 Nilai Lintas Ekivalen Akhir (LEA)


Dari tabel 6 didapatkan nilai total LEP adalah : 527,9005

6. Lintas Ekivalen Tengah (LET)


Nilai Lintas ekivalen tengah didapat dengan merata – ratakan nilai lintas ekivalen
awal dan lintas ekivalen akhir. Nilai LET dihitung dengan rumus berikut:
𝑳𝑬𝑻 = 𝟏⁄𝟐 (𝑳𝑬𝑷 + 𝑳𝑬𝑨)

𝐿𝐸𝑇 = 1⁄2 (244,5201 + 527,9005) = 386,2103

7. Lintas Ekivalen Rencana (LER)


Nilai LER didapat dengan mengalikan LET dan faktor penyesuaian (FP). Faktor
penyesuaian ditetapkan dengan menggunakan umur rencana (UR) 10 tahun adalah
sebagai berikut :
𝑳𝑬𝑹 = 𝑳𝑬𝑻 𝒙 𝑭𝑷
𝑼𝑹
𝑳𝑬𝑹 = 𝑳𝑬𝑻 𝒙
𝟏𝟎
10
𝐿𝐸𝑅 = 386,2103 𝑥 = 386,2103
10

8
B. Lintas Ekivalen Rencana (LER)
Tahapan – tahapan perhitungan nilai lintas ekivalen rencana yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut:
Diketahui :
1. Lalulintas Harian Rata – Rata (LHRT) Tahun 2026 (Akhir Umur Rencana)

LHR 2016 perlu dihitung untuk mendapat nilai LHR 2026 dalam memperkirakan

lalu lintas harian rata – rata pada akhir umur perkerasan. Dihitung dengan persamaan :
LHRt = LHR0 × (1+i)n
Dengan :
LHRt = lalulintas harian rata – rata pada akhir umur rencana

LHR 0 = lalulintas harian rata – rata pada awal umur rencana

i = faktor pertumbuhan lalulintas selama masa pelaksanaan (%)


UR (n) = umur rencana (tahun)

a. Komposisi Kendaraan awal umur rencana (2000) :


- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 1.750 kendaraan/2jam
- Bus 8 ton (3+5) = 552 kendaraan/2jam
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 147 kendaraan/2jam
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 94 kendaraan/2jam
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5) = 42 kendaraan/2jam
JUMLAH = 2.585 kendaraan/2jam

9
Komposisi Kendaraan awal umur rencana (2000)*12 :
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 1.750 x 12 = 21.000
kendaraan/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 552 x 12 = 6.624 kendaraan/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 147 x 12 = 1.764 kendaraan/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 94 x 12 = 1.128 kendaraan/hari
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5) = 42 x 12 = 504 kendaraan/hari
JUMLAH = 31.020 kendaraan/hari
b. Perhitungan LHR pada tahun 2005
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 21.000 × (1 + 0,04)5 = 25.549,710
kend/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 6.624 × (1 + 0,04)5 = 8.059,108 kend/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 1.764 × (1 + 0,04)5 = 2.146,175 kend/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 1.128 × (1 + 0,04)5 = 1.372,384 kend/hari
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5)= 504 × (1 + 0,04)5 = 613,193 kend/hari
- JUMLAH = 37.740,573 kend/hari
c. Perhitungan LHR pada tahun 2010
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1)= 21.000 × (1 + 0,04)5 = 36.679,9143
kend/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 6.624 × (1 + 0,04)5 = 11.569,893 kend/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 1.764 × (1 + 0,04)5 = 3.081,1128 kend/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 1.128 × (1 + 0,04)5 = 1.970,2354 kend/hari
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5)= 504 × (1 + 0,04)5 = 880,3179 kend/hari
- JUMLAH = 54.181,4734 kend/hari
d. Perhitungan LHR umur rencana (2015)
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 36.679,9143 × (1+ 0,075)5 = 53.894,83
kend/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 11.569,893 × (1 + 0,075)5 = 16.999,97
kend/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 3.081,1128 × (1 + 0,075)5 = 4.527,166
kend/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 1.970,2354 × (1 + 0,075)5 = 2.894,922
kend/hari

10
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5)= 880,3179 × (1 + 0,075)5 = 1.293,476
kend/hari
- JUMLAH = 79.610,36 kend/hari
e. Perhitungan LHR umur rencana (2020)
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 53.894,83 × (1+ 0,08)5 = 79.189,18
kend/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 16.999,97 × (1 + 0,08)5 = 24.978,53
kend/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 4.527,166 × (1 + 0,08)5 = 6.651,891
kend/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 2.894,922 × (1 + 0,08)5 = 4.253,59
kend/hari
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5)= 1.293,476 × (1 + 0,08)5 = 1.900,54
kend/hari
- JUMLAH = 116.973,7 kend/hari

2. Koefisien Kendaraan
Besarnya koefisien distribusi kendaraan (C) didasarkan pada jenis kendaraan,
jumlah arah dan jumlah lajur. Jalan Sudirman Semarang terdiri dari 2 lajur dan 1 arah.
Besarnya koefisien distribusi kendaraan (C) dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Koefisien Distribusi Kendaraan pada Lajur (C)

Sesuai dengan Tabel 2 maka besarnya koefisien distribusi kendaraan sebesar (0,60)
untuk kendaraan ringan dan (0,70) untuk kendaraan berat.

11
3. Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan
Angka ekivalen setiap jenis kendaraan berbeda – beda tergantung jumlah sumbu,
beban, dan konfigurasi sumbunya. Nilai total angka ekivalen merupakan hasil
penjumlahan dari angka ekivalen sumbu depan dan angka ekivalen sumbu belakang.
Tabel berikut menyebutkan angka ekivalen terhadap berbagai beban kendaraan sesuai
dengan yang tercantum dalam:

Tabel 3 Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan


(Sumber : SNI 1732-1989-F)

Berikut adalah rekapitulasi angka ekivalen terhadap kendaraan yang melintas pada
daerah penelitian :
GVW Konfigurasi Beban (Kg) Angka Ekivalen
Jenis Kendaraan Total
(Kg) Depan Belakang Depan Belakang
Kend. Ringan 2 ton 2000 1000 1000 0,0002 0,0002 0,0004
Bus 8 ton 8000 3000 5000 0,0183 0,141 0,1593
Truck 2 as 13 ton 13000 5000 8000 0,141 0,9238 1,0648
Truck 3 as 20 ton 20000 6000 14000 0,2923 0,7452 1,0375
Truck 5 as 30 ton 30000 20000 10000 1,0375 0,1410+0,1410 1,3195

Tabel 4 Angka Ekivalen (E) Aktual

12
4. Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
Lintas ekivalen permulaan dihitung dengan menggunakan LHR pada awal umur
rencana (LHR 2015). Perhitungan LEP mengacu pada rumus berikut :

Dengan :
LEP = Lintas Ekivalen Permulaan
LHR = Lalulintas Harian Rata – Rata Pada Awal Umur Rencana
C = Koefisien Distribusi Kendaraan
E = Angka Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan
j = Jenis Kendaraan

Hasil perhitungan nilai Lintas Ekivalen Akhir (LEP) disajikan dalam tabel berikut :
Jenis Kendaraan LHR 2005 Koef. C Koef. E LEP
Kend. Ringan 2 ton 25.549,710 0,60 0,0004 6,1319
Bus 8 ton 8.059,108 0,70 0,1593 898,671
Truck 2 as 13 ton 2.146,175 0,70 1,0648 1.599,671
Truck 3 as 20 ton 1.372,384 0,70 1,0375 996,694
Truck 5 as 30 ton 613,193 0,70 1,3195 566,375
JUMLAH 4.067,546

Tabel 5 Nilai Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)


Dari tabel 5 didapatkan nilai total LEP adalah : 4.067,546

5. Lintas Ekivalen Akhir (LEA)


Lintas ekivalen akhir dihitung dengan menggunakan LHR pada akhir umur rencana
(LHR 2017). Perhitungan LEA mengacu pada rumus berikut :

Dengan :
LEA = Lintas Ekivalen Akhir
LHR = Lalulintas Harian Rata – Rata Pada Awal Umur Rencana
C = Koefisien Distribusi Kendaraan

13
E = Angka Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan
j = Jenis Kendaraan
i = Pertumbuhan Lalulintas
UR = Umur Rencana
Hasil perhitungan nilai Lintas Ekivalen Akhir (LEA) dapat dilihat pada tebel berikut :
LHR
Jenis Kendaraan Koef. C Koef. E LEA
2020
Kend. Ringan 2 ton 79.189,18 0,60 0,0004 19,005
Bus 8 ton 24.978,53 0,70 0,1593 2.785,356
Truck 2 as 13 ton 6.651,891 0,70 1,0648 4.958,054
Truck 3 as 20 ton 4.253,59 0,70 1,0375 3.089,170
Truck 5 as 30 ton 1900,54 0,70 1,3195 1.755,434
JUMLAH 12.607,019

Tabel 6 Nilai Lintas Ekivalen Akhir (LEA)


Dari tabel 6 didapatkan nilai total LEP adalah : 12.607,019

6. Lintas Ekivalen Tengah (LET)


Nilai Lintas ekivalen tengah didapat dengan merata – ratakan nilai lintas ekivalen
awal dan lintas ekivalen akhir. Nilai LET dihitung dengan rumus berikut:
𝑳𝑬𝑻 = 𝟏⁄𝟐 (𝑳𝑬𝑷 + 𝑳𝑬𝑨)

𝐿𝐸𝑇 = 1⁄2 (4067,5467 + 12607,0194) = 8.337,283064

7. Lintas Ekivalen Rencana (LER)


Nilai LER didapat dengan mengalikan LET dan faktor penyesuaian (FP). Faktor
penyesuaian ditetapkan dengan menggunakan umur rencana (UR) 15 tahun adalah
sebagai berikut :
𝑳𝑬𝑹 = 𝑳𝑬𝑻 𝒙 𝑭𝑷
𝑼𝑹
𝑳𝑬𝑹 = 𝑳𝑬𝑻 𝒙
𝟏𝟎
15
𝐿𝐸𝑅 = 8337,283064 𝑥 = 12.505,9246
10

14
BAB III
KESIMPULAN
1. Pada Jalan Sudirman Semarang memiliki :
Nilai LHR 2016 dan 2026 Jalan Sudirman sebagai berikut :
LHR Pertumbuhan LHR
Jenis Kendaraan
2016 Lalulintas 2026
Kend. Ringan 2 ton 1.353,24 8% 2.921,54
bus 8 ton 130,68 8% 282,13
truck 2 as 13 ton 254,88 8% 550,27
truck 3 as 20 ton 126,36 8% 272,80
Truck 5 as 30 ton 90,72 8% 195,86
JUMLAH 4222,60

Nilai LEP Jalan Sudirman sebagai berikut :


Jenis Kendaraan LHR 2016 Koef. C Koef. E LEP
Kend. Ringan 2 ton 1.353,24 0,3 0,0004 0,1624
Bus 8 ton 130,68 0,45 0,1593 9,3678
Truck 2 as 13 ton 254,88 0,45 1,0648 122,1283
Truck 3 as 20 ton 126,36 0,45 1,0375 58,9943
Truck 5 as 30 ton 90,72 0,45 1,3195 53,8673
JUMLAH 244,5201

Nilai LEA Jalan Sudirman sebagai berikut :


LHR
Jenis Kendaraan Koef. C Koef. E LEA
2026
Kend. Ringan 2 ton 2.921,54 0,3 0,0004 0,3506
Bus 8 ton 282,13 0,45 0,1593 20,2244
Truck 2 as 13 ton 550,27 0,45 1,0648 263,6658
Truck 3 as 20 ton 272,80 0,45 1,0375 127,3643
Truck 5 as 30 ton 195,86 0,45 1,3195 116,2954
JUMLAH 527,9005

Nilai LET Jalan Sudirman sebagai berikut :


𝑳𝑬𝑻 = 𝟏⁄𝟐 (𝑳𝑬𝑷 + 𝑳𝑬𝑨) 𝐿𝐸𝑇 = 1⁄2 (244,5201 + 527,9005) = 𝟑𝟖𝟔, 𝟐𝟏𝟎𝟑

Nilai LER Jalan Sudirman sebagai berikut :


𝑼𝑹 10
𝑳𝑬𝑹 = 𝑳𝑬𝑻 𝒙 𝐿𝐸𝑅 = 386,2103 𝑥 = 𝟑𝟖𝟔, 𝟐𝟏𝟎𝟑
𝟏𝟎 10

15
2. Pada Jalan Gajah Mada Semarang memiliki :
Nilai LHR 2000-2020 Jalan Gajah Mada sebagai berikut :
i LHR i i LHR LHR
LHR
Jenis Kendaraan (2000- 2000- (2005- (2010- 2010- 2015-
2005-2010
2005) 2005 2010) 2015) 2015 2020
Kend. Ringan 2 ton 4% 25.549,711 7,5% 36.679,914 8% 53.894,828 79.189,18
bus 8 ton 4% 8.059,109 7,5% 11.569,893 8% 16.999,969 24.978,53
truck 2 as 13 ton 4% 2.146,176 7,5% 3.081,113 8% 4.527,166 6.651,891
truck 3 as 20 ton 4% 1.372,384 7,5% 1.970,235 8% 2.894,922 4.253,59
Truck 5 as 30 ton 4% 613,193 7,5% 880,318 8% 1.293,476 1.900,54
JUMLAH 37.740,573 54.181,473 79.610,360 116.973,7

Nilai LEP Jalan Gajah Mada sebagai berikut :


Jenis Kendaraan LHR 2005 Koef. C Koef. E LEP
Kend. Ringan 2 ton 25.549,710 0,60 0,0004 6,1319
Bus 8 ton 8.059,108 0,70 0,1593 898,671
Truck 2 as 13 ton 2.146,175 0,70 1,0648 1.599,671
Truck 3 as 20 ton 1.372,384 0,70 1,0375 996,694
Truck 5 as 30 ton 613,193 0,70 1,3195 566,375
JUMLAH 4.067,546

Nilai LEA Jalan Gajah Mada sebagai berikut :


LHR
Jenis Kendaraan Koef. C Koef. E LEA
2020
Kend. Ringan 2 ton 79.189,18 0,60 0,0004 19,005
Bus 8 ton 24.978,53 0,70 0,1593 2.785,356
Truck 2 as 13 ton 6.651,891 0,70 1,0648 4.958,054
Truck 3 as 20 ton 4.253,59 0,70 1,0375 3.089,170
Truck 5 as 30 ton 1900,54 0,70 1,3195 1.755,434
JUMLAH 12.607,019

Nilai LET Jalan Gajah Mada sebagai berikut :


𝑳𝑬𝑻 = 𝟏⁄𝟐 (𝑳𝑬𝑷 + 𝑳𝑬𝑨)

𝐿𝐸𝑇 = 1⁄2 (4067,5467 + 12607,0194) = 𝟖. 𝟑𝟑𝟕, 𝟐𝟖𝟑


Nilai LER Jalan Gajah Mada sebagai berikut :
𝑼𝑹
𝑳𝑬𝑹 = 𝑳𝑬𝑻 𝒙 𝟏𝟎

15
𝐿𝐸𝑅 = 8337,283064 𝑥 = 𝟏𝟐. 𝟓𝟎𝟓, 𝟗𝟐𝟓
10

16

Anda mungkin juga menyukai