Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jalan merupakan salah satu prasarana perhubungan darat yang mempunyai peranan
penting bagi pertumbuhan perekonomian ,sosial budaya, pengembangan wilayah
pariwisata, dan pertahanan keamanan untuk menunjang pembangunan nasional.
Transportasi sebagai salah satu sarana penunjang dalam pembangunan suatu negara
khususnya di daerah yang sedang berkembang dan sangat potensial dengan kekayaan
sumber daya alam, industri, pertanian/perkebunan dan minyak bumi. Untuk itu diperlukan
pembangunan jaringan jalan yang memadai agar mampu memberikan pelayanan yang
optimal sesuai dengan kapasitas yang diperlukan.
Selain perencanaan geometrik jalan, perkerasan jalan merupakan bagian dari
perencanaan jalan yang harus direncanakan secara efektif dan efisien. Konstruksi
perkerasan lentur adalah perkerasan yang pada umumnya menggunakan bahan campuran
beraspal sebagai lapisan permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan dibawahnya.
Konstruksi lapisan perkerasan ini akan melindungi jalan dari kerusakan akibat air dan
beban lalu lintas.
Semakin lama jalan digunakan maka akan terjadi penurunan kualitas jalan, dengan
menurunnya kualitas jalan maka kenyamanan pengguna jalan akan terganggu dan
kendaraan yang melintasi juga akan menurun produktifitasnya. Yang menjadi perhatian
utama dengan turunnya kapasitas jalan maka pergerakan barang dan jasa akan terhambat
yang menjadi suatu kerugian materi bagi banyak pihak. Akan lebih parah jika terjadi
kerusakan jalan dan menimbulkan korban jiwa yang tidak bisa dinilai dengan materi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Lalulintas Harian Rata – Rata (LHRT) Tahun 2026 (Akhir Umur Rencana)
LHR 2016 perlu dihitung untuk mendapat nilai LHR 2026 dalam memperkirakan
lalu lintas harian rata – rata pada akhir umur perkerasan. Dihitung dengan persamaan :
LHRt = LHR0 × (1+i)n
Dengan :
LHRt = lalulintas harian rata – rata pada akhir umur rencana
3
b. Perhitungan LHR pada tahun 2016
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 1.253 × (1 + 0,08)1 = 1.353,24 kend/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 121 × (1 + 0,08)1 = 130,68 kend/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 236 × (1 + 0,08)1 = 254,88 kend/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 117 × (1 + 0,08)1 = 126,36 kend/hari
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5)= 84 × (1 + 0,08)1 = 90,72 kend/hari
- JUMLAH = 1.955,88 kend/hari
c. Perhitungan LHR umur rencana (2026)
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 1.353,24 × (1 + 0,08)1 = 2.921,54 kend/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 130,68 × (1 + 0,08)1 = 282,13 kend/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 254,88 × (1 + 0,08)1 = 550,27 kend/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 126,36 × (1 + 0,08)1 = 272,80 kend/hari
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5)= 90,72 × (1 + 0,08)1 = 195,86 kend/hari
- JUMLAH = 4.222,60 kend/hari
Nilai lalu lintas harian rata-rata pada akhir umur rencana (LHRt) ditunjukan pada
4
2. Koefisien Kendaraan
Besarnya koefisien distribusi kendaraan (C) didasarkan pada jenis kendaraan,
jumlah arah dan jumlah lajur. Jalan Sudirman Semarang terdiri dari 4 lajur dan 2 arah.
Besarnya koefisien distribusi kendaraan (C) dapat dilihat pada Tabel 2.
Sesuai dengan Tabel 2 maka besarnya koefisien distribusi kendaraan sebesar 0,3
untuk kendaraan ringan dan 0,45 untuk kendaraan berat.
5
Tabel 3 Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan
(Sumber : SNI 1732-1989-F)
Berikut adalah rekapitulasi angka ekivalen terhadap kendaraan yang melintas pada
daerah penelitian :
GVW Konfigurasi Beban (Kg) Angka Ekivalen
Jenis Kendaraan Total
(Kg) Depan Belakang Depan Belakang
Kend. Ringan 2 ton 2000 1000 1000 0,0002 0,0002 0,0004
Bus 8 ton 8000 3000 5000 0,0183 0,141 0,1593
Truck 2 as 13 ton 13000 5000 8000 0,141 0,9238 1,0648
Truck 3 as 20 ton 20000 6000 14000 0,2923 0,7452 1,0375
Truck 5 as 30 ton 30000 20000 10000 1,0375 0,1410+0,1410 1,3195
6
4. Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
Lintas ekivalen permulaan dihitung dengan menggunakan LHR pada awal umur
rencana (LHR 2015). Perhitungan LEP mengacu pada rumus berikut :
Dengan :
LEP = Lintas Ekivalen Permulaan
LHR = Lalulintas Harian Rata – Rata Pada Awal Umur Rencana
C = Koefisien Distribusi Kendaraan
E = Angka Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan
j = Jenis Kendaraan
Hasil perhitungan nilai Lintas Ekivalen Akhir (LEP) disajikan dalam tabel berikut :
Jenis Kendaraan LHR 2016 Koef. C Koef. E LEP
Kend. Ringan 2 ton 1.353,24 0,3 0,0004 0,1624
Bus 8 ton 130,68 0,45 0,1593 9,3678
Truck 2 as 13 ton 254,88 0,45 1,0648 122,1283
Truck 3 as 20 ton 126,36 0,45 1,0375 58,9943
Truck 5 as 30 ton 90,72 0,45 1,3195 53,8673
JUMLAH 244,5201
Dengan :
LEA = Lintas Ekivalen Akhir
LHR = Lalulintas Harian Rata – Rata Pada Awal Umur Rencana
C = Koefisien Distribusi Kendaraan
7
E = Angka Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan
j = Jenis Kendaraan
i = Pertumbuhan Lalulintas
UR = Umur Rencana
Hasil perhitungan nilai Lintas Ekivalen Akhir (LEA) dapat dilihat pada tebel berikut :
LHR
Jenis Kendaraan Koef. C Koef. E LEA
2026
Kend. Ringan 2 ton 2.921,54 0,3 0,0004 0,3506
Bus 8 ton 282,13 0,45 0,1593 20,2244
Truck 2 as 13 ton 550,27 0,45 1,0648 263,6658
Truck 3 as 20 ton 272,80 0,45 1,0375 127,3643
Truck 5 as 30 ton 195,86 0,45 1,3195 116,2954
JUMLAH 527,9005
8
B. Lintas Ekivalen Rencana (LER)
Tahapan – tahapan perhitungan nilai lintas ekivalen rencana yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut:
Diketahui :
1. Lalulintas Harian Rata – Rata (LHRT) Tahun 2026 (Akhir Umur Rencana)
LHR 2016 perlu dihitung untuk mendapat nilai LHR 2026 dalam memperkirakan
lalu lintas harian rata – rata pada akhir umur perkerasan. Dihitung dengan persamaan :
LHRt = LHR0 × (1+i)n
Dengan :
LHRt = lalulintas harian rata – rata pada akhir umur rencana
9
Komposisi Kendaraan awal umur rencana (2000)*12 :
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 1.750 x 12 = 21.000
kendaraan/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 552 x 12 = 6.624 kendaraan/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 147 x 12 = 1.764 kendaraan/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 94 x 12 = 1.128 kendaraan/hari
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5) = 42 x 12 = 504 kendaraan/hari
JUMLAH = 31.020 kendaraan/hari
b. Perhitungan LHR pada tahun 2005
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 21.000 × (1 + 0,04)5 = 25.549,710
kend/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 6.624 × (1 + 0,04)5 = 8.059,108 kend/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 1.764 × (1 + 0,04)5 = 2.146,175 kend/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 1.128 × (1 + 0,04)5 = 1.372,384 kend/hari
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5)= 504 × (1 + 0,04)5 = 613,193 kend/hari
- JUMLAH = 37.740,573 kend/hari
c. Perhitungan LHR pada tahun 2010
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1)= 21.000 × (1 + 0,04)5 = 36.679,9143
kend/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 6.624 × (1 + 0,04)5 = 11.569,893 kend/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 1.764 × (1 + 0,04)5 = 3.081,1128 kend/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 1.128 × (1 + 0,04)5 = 1.970,2354 kend/hari
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5)= 504 × (1 + 0,04)5 = 880,3179 kend/hari
- JUMLAH = 54.181,4734 kend/hari
d. Perhitungan LHR umur rencana (2015)
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 36.679,9143 × (1+ 0,075)5 = 53.894,83
kend/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 11.569,893 × (1 + 0,075)5 = 16.999,97
kend/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 3.081,1128 × (1 + 0,075)5 = 4.527,166
kend/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 1.970,2354 × (1 + 0,075)5 = 2.894,922
kend/hari
10
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5)= 880,3179 × (1 + 0,075)5 = 1.293,476
kend/hari
- JUMLAH = 79.610,36 kend/hari
e. Perhitungan LHR umur rencana (2020)
- Kendaraan ringan 2 ton (1+1) = 53.894,83 × (1+ 0,08)5 = 79.189,18
kend/hari
- Bus 8 ton (3+5) = 16.999,97 × (1 + 0,08)5 = 24.978,53
kend/hari
- Truk 2 as 13 ton (5+8) = 4.527,166 × (1 + 0,08)5 = 6.651,891
kend/hari
- Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 2.894,922 × (1 + 0,08)5 = 4.253,59
kend/hari
- Truk 5 as 30 ton (6+7+7+5+5)= 1.293,476 × (1 + 0,08)5 = 1.900,54
kend/hari
- JUMLAH = 116.973,7 kend/hari
2. Koefisien Kendaraan
Besarnya koefisien distribusi kendaraan (C) didasarkan pada jenis kendaraan,
jumlah arah dan jumlah lajur. Jalan Sudirman Semarang terdiri dari 2 lajur dan 1 arah.
Besarnya koefisien distribusi kendaraan (C) dapat dilihat pada Tabel 2.
Sesuai dengan Tabel 2 maka besarnya koefisien distribusi kendaraan sebesar (0,60)
untuk kendaraan ringan dan (0,70) untuk kendaraan berat.
11
3. Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan
Angka ekivalen setiap jenis kendaraan berbeda – beda tergantung jumlah sumbu,
beban, dan konfigurasi sumbunya. Nilai total angka ekivalen merupakan hasil
penjumlahan dari angka ekivalen sumbu depan dan angka ekivalen sumbu belakang.
Tabel berikut menyebutkan angka ekivalen terhadap berbagai beban kendaraan sesuai
dengan yang tercantum dalam:
Berikut adalah rekapitulasi angka ekivalen terhadap kendaraan yang melintas pada
daerah penelitian :
GVW Konfigurasi Beban (Kg) Angka Ekivalen
Jenis Kendaraan Total
(Kg) Depan Belakang Depan Belakang
Kend. Ringan 2 ton 2000 1000 1000 0,0002 0,0002 0,0004
Bus 8 ton 8000 3000 5000 0,0183 0,141 0,1593
Truck 2 as 13 ton 13000 5000 8000 0,141 0,9238 1,0648
Truck 3 as 20 ton 20000 6000 14000 0,2923 0,7452 1,0375
Truck 5 as 30 ton 30000 20000 10000 1,0375 0,1410+0,1410 1,3195
12
4. Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
Lintas ekivalen permulaan dihitung dengan menggunakan LHR pada awal umur
rencana (LHR 2015). Perhitungan LEP mengacu pada rumus berikut :
Dengan :
LEP = Lintas Ekivalen Permulaan
LHR = Lalulintas Harian Rata – Rata Pada Awal Umur Rencana
C = Koefisien Distribusi Kendaraan
E = Angka Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan
j = Jenis Kendaraan
Hasil perhitungan nilai Lintas Ekivalen Akhir (LEP) disajikan dalam tabel berikut :
Jenis Kendaraan LHR 2005 Koef. C Koef. E LEP
Kend. Ringan 2 ton 25.549,710 0,60 0,0004 6,1319
Bus 8 ton 8.059,108 0,70 0,1593 898,671
Truck 2 as 13 ton 2.146,175 0,70 1,0648 1.599,671
Truck 3 as 20 ton 1.372,384 0,70 1,0375 996,694
Truck 5 as 30 ton 613,193 0,70 1,3195 566,375
JUMLAH 4.067,546
Dengan :
LEA = Lintas Ekivalen Akhir
LHR = Lalulintas Harian Rata – Rata Pada Awal Umur Rencana
C = Koefisien Distribusi Kendaraan
13
E = Angka Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan
j = Jenis Kendaraan
i = Pertumbuhan Lalulintas
UR = Umur Rencana
Hasil perhitungan nilai Lintas Ekivalen Akhir (LEA) dapat dilihat pada tebel berikut :
LHR
Jenis Kendaraan Koef. C Koef. E LEA
2020
Kend. Ringan 2 ton 79.189,18 0,60 0,0004 19,005
Bus 8 ton 24.978,53 0,70 0,1593 2.785,356
Truck 2 as 13 ton 6.651,891 0,70 1,0648 4.958,054
Truck 3 as 20 ton 4.253,59 0,70 1,0375 3.089,170
Truck 5 as 30 ton 1900,54 0,70 1,3195 1.755,434
JUMLAH 12.607,019
14
BAB III
KESIMPULAN
1. Pada Jalan Sudirman Semarang memiliki :
Nilai LHR 2016 dan 2026 Jalan Sudirman sebagai berikut :
LHR Pertumbuhan LHR
Jenis Kendaraan
2016 Lalulintas 2026
Kend. Ringan 2 ton 1.353,24 8% 2.921,54
bus 8 ton 130,68 8% 282,13
truck 2 as 13 ton 254,88 8% 550,27
truck 3 as 20 ton 126,36 8% 272,80
Truck 5 as 30 ton 90,72 8% 195,86
JUMLAH 4222,60
15
2. Pada Jalan Gajah Mada Semarang memiliki :
Nilai LHR 2000-2020 Jalan Gajah Mada sebagai berikut :
i LHR i i LHR LHR
LHR
Jenis Kendaraan (2000- 2000- (2005- (2010- 2010- 2015-
2005-2010
2005) 2005 2010) 2015) 2015 2020
Kend. Ringan 2 ton 4% 25.549,711 7,5% 36.679,914 8% 53.894,828 79.189,18
bus 8 ton 4% 8.059,109 7,5% 11.569,893 8% 16.999,969 24.978,53
truck 2 as 13 ton 4% 2.146,176 7,5% 3.081,113 8% 4.527,166 6.651,891
truck 3 as 20 ton 4% 1.372,384 7,5% 1.970,235 8% 2.894,922 4.253,59
Truck 5 as 30 ton 4% 613,193 7,5% 880,318 8% 1.293,476 1.900,54
JUMLAH 37.740,573 54.181,473 79.610,360 116.973,7
15
𝐿𝐸𝑅 = 8337,283064 𝑥 = 𝟏𝟐. 𝟓𝟎𝟓, 𝟗𝟐𝟓
10
16