Anda di halaman 1dari 18

PENYELESAIAN

Data Lalu Lintas 2010

Kendaraan riangan 2 ton (1+1) = 1815 Kendaraan


Bus 8 ton (3+5) = 3115 Kendaraan
Truk 2 as 10 ton (4+6) = 75 Kendaraan
Truk 2 as 13 ton (5+8) = 55 Kendaraan
Truk 2 as 20 ton (6+7+7) = 35 Kendaraan +
LHR Tahun 2023 = 5095 Kendaraan/hari/2 lajur

Jalan dibuka tahun 2027 (i) selama Pelaksanaan = 8%


Perkembangan Lalin (i) : Untuk 5 tahun = 9%
Untuk 10 tahun = 9%

1. Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR)


a. LHR tahun 2027 (awal umur rencana)
i= 8% dan n = 4 th
Kapasitas Kend x (1 x i)^4
Kendaraan riangan 2 ton (1+1) 2469.287462
Bus 8 ton (3+5) 4237.92311
Truk 2 as 10 ton (4+6) 102.036672
Truk 2 as 13 ton (5+8) 74.8268928
Truk 2 as 20 ton (6+7+7) 47.6171136

b. LHR pada tahun ke 5 (2032)


i= 9% dan n = 5 th
Kapasitas Kend x (1 x i)^5
Kendaraan riangan 2 ton (1+1) 3799.304841
Bus 8 ton (3+5) 6520.570017
Truk 2 as 10 ton (4+6) 156.9960678
Truk 2 as 13 ton (5+8) 115.1304497
Truk 2 as 20 ton (6+7+7) 73.26483165

c. LHR pada tahun ke 10 (2037)


i= 9% dan n = 10 th
Kapasitas Kend x (1 x i)^10
Kendaraan riangan 2 ton (1+1) 5845.701441
Bus 8 ton (3+5) 10032.70523
Truk 2 as 10 ton (4+6) 241.5579108
Truk 2 as 13 ton (5+8) 177.1424679
Truk 2 as 20 ton (6+7+7) 112.727025
2. Angka Ekivalen Kendaraan (E)
a. Kendaraan ringan 2 ton (1+1)
E= 0.0002 + 0.0002 = 0.0004

b. Bus 8 ton (3+5)


E= 0.0183 + 0.141 = 0.1593

c. Truk 2 as 10 ton (4+6)


E= 0.0577 + 0.2923 = 0.35

d. Truk 2 as 13 ton (5+8)


E= 0.141 + 0.9238 = 1.0648

e. Truk 3 as 20 ton (6+7+7)


E= 0.2923 + 0.5415 + 0.5415 = 1.3753

3. Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)


Rumus :

Keterangan :
LEP : Lintas Ekivalen Permulaan
LHR : Lintas Harian Rata – rata
j : Jenis Kendaraan
C : Koefesien Distribusi Lajur
E : Angka Ekivalen Kendaraan
Klasifikasi Jalan :
-Lebar Jalan 7 meter
-Jalan kolektor 2 lajur 2 arah
Maka nilai C Kendaraan Ringan dan Kendaraan Berat adalah 0.5

Nilai Lintas Ekivalen Permulaan


LHR C E LHR x C x E
Kendaraan riangan 2 ton (1+1) 2469.287 0.5 0.0004 0.493857492
Bus 8 ton (3+5) 4237.923 0.5 0.1593 337.5505757
Truk 2 as 10 ton (4+6) 102.0367 0.5 0.35 17.8564176
Truk 2 as 13 ton (5+8) 74.82689 0.5 1.0648 39.83783773
Truk 2 as 20 ton (6+7+7) 47.61711 0.5 1.3753 32.74390817
Jumlah LEP 428.4825967

4. Lintas Ekivalen Akhir (LEA)


Rumus :

a. LEA pada umur rencana 5 tahun :


LHR C E LHR x C x E
Kendaraan riangan 2 ton (1+1) 3799.305 0.5 0.0004 0.759860968
Bus 8 ton (3+5) 6520.57 0.5 0.1593 519.3634018
Truk 2 as 10 ton (4+6) 156.9961 0.5 0.35 27.47431187
Truk 2 as 13 ton (5+8) 115.1304 0.5 1.0648 61.29545144
Truk 2 as 20 ton (6+7+7) 73.26483 0.5 1.3753 50.38056148
Jumlah LEA 659.2735876

b. LEA pada umur rencana 10 tahun :


LHR C E LHR x C x E
Kendaraan riangan 2 ton (1+1) 5845.701 0.5 0.0004 1.169140288
Bus 8 ton (3+5) 10032.71 0.5 0.1593 799.1049714
Truk 2 as 10 ton (4+6) 241.5579 0.5 0.35 42.27263438
Truk 2 as 13 ton (5+8) 177.1425 0.5 1.0648 94.31064991
Truk 2 as 20 ton (6+7+7) 112.727 0.5 1.3753 77.51673876
Jumlah LEA 1014.374135

5. Lintas Ekivalen Tengah (LET)


a. LET pada umur rencana 5 tahun :
LET = ½ ( LEP + LEA 5 ) = 543.878
b. LET pada umur rencana 10 tahun :
LET = ½ ( LEP + LEA 10) = 721.428
6. Lintas Ekivalen Rencana (LER)
a. LER pada umur rencana 5 tahun :
LER = LET 5 th x UR/10 = 271.939
b. LET pada umur rencana 10 tahun :
LER = LET 10 th x UR/10 = 721.428

7. Mencari Indeks Tebal Perkerasan (ITP)


menghitung nilai CBR
CBR ≥ JUMLAH FREKUENSI (%)
4 10 100
5 8 80
6 6 60
7 5 50
8 4 40
9 2 20
10 1 10
GRAFIK CBR
110
100
90
80
70
FREKUENSI

60
50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
CBR

Dari grafik CBR 90% = 4,42%

b. Daya Dukung Tanah (DDT)


Rumus :
DDT = 4,3 log(CBR) + 1,7

DDT = 4,3 log(4,42) + 1,7


= 4.48

c. Indeks Permukaan Akhir (IPt)


Jenis Jalan yang digunakan adalah jalan kolektor
Nilai LER 5 tahun = 271.939
Nilai LER 10 tahun = 721.4284

Tabel Indeks Permukaan Akhir (IPt)

Dengan ketentuan data IPt maka Indeks permukaan akhir jika dilihat
dari tabel adalah :
Untuk umur rencana 5 tahun nilai IPt = 1,5 – 2,0 diambil nilai 2,0
Untuk umur rencana 10 tahun nilai IPt = 2,0
d. Indeks Permukaan Awal (IPo)
Data Ketentuan :
Jenis lapisan permukaan Laston (MS 590) dengan roughness > 1000

Dengan ketentuan data Ipo, maka indeks permukaan awal jika dilihat
dari tabelnya adalah 3,9 – 3,5
e. Faktor Regional (FR)
Ketentuan :
Kelandaian Jalan 6 %
Proporsi kendaraan berat >30%
Curah Hujan rata – rata pertahun 750 mm/tahun

Catatan: Pada bagian – bagian jalan tertentu, seperti persimpangan,


pemberhentian atau tikungan tajam (jari-jari 30m) FR
ditambah dengan 0,5. Pada daerah rawa-rawa FR ditambah
dengan 1,0.
Dengan ketentuan data FR , maka faktor regional dilihat pada tabel
didapat angka 1,5 – 2,0

Rekapitulasi data – data ITP yang didapat


1. CBR = 4.42%
2. DDT = 4.48
3. IPt = 2
4. IPo = 3,9 – 3,5
5. FR = 1,5 – 2,0

Nomogram desain
Dengan IPt = 2,0 dan IPo = 3,9 – 3,5 , maka jenis nomogram yang dipakai
adalah nomogram 4.
8. Menetapkan Tebal Perkerasan
Koefesien Kekuatan Relatif :
Laston ( MS 590 ) : a1 = 0,35
Batu Pecah Kelas A ( CBR 100 ) : a2 = 0,14
Sirtu Kelas B ( CBR 50 ) : a3 = 0,12
a. Umur rencana 5 tahun
Mencari nilai D1 dengan nilai ITP = 7,3
Diambil nilai lapisan D2 20 cm dan D3 15 cm
ITP = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3
7.3 = 0,35 . D1 + 0,14 . 20 + 0,12 . 15
D1 = 7,7 = 8 cm
Tebal Masing – masing lapisan :
- Tebal Lapisan Permukaan D1 = 8 cm
- Tebal Lapisan Pondasi Atas D2 = 20 cm
- Tebal Lapisan Pondasi Bawah D3 = 15 cm

Mencari nilai D3 dengan nilai ITP = 7,3


Diambil nilai lapisan D1 8 cm dan Nilai lapisan D2 20 cm
ITP = A1 D1 + A2 D2 + A3 D3
7.3 = 0,35 . 8 + 0,14 . 20 + 0,12 . D3
D3 = 14,1 = 14 cm
Tebal Masing – masing lapisan :
- Tebal Lapisan Permukaan D1 = 8 cm
- Tebal Lapisan Pondasi Atas D2 = 20 cm
- Tebal Lapisan Pondasi Bawah D3 = 14 cm

b. Umur rencana 10 tahun


Mencari nilai D1 dengan nilai ITP = 9
Diambil nilai lapisan D2 20 cm dan D3 25 cm

ITP = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3


9 = 0,35 . D1 + 0,14 . 20 + 0,12 . 25
D1 = 9 cm
Tebal Masing – masing lapisan :
- Tebal Lapisan Permukaan D1 = 9 cm
- Tebal Lapisan Pondasi Atas D2 = 20 cm
- Tebal Lapisan Pondasi Bawah D3 = 25 cm

Mencari nilai D3 dengan nilai ITP = 9


Diambil nilai lapisan D1 9 cm dan Nilai lapisan D2 20 cm

ITP = A1 D1 + A2 D2 + A3 D3
9 = 0,35 . 9 + 0,14 . 20 + 0,12 . D3
D3 = 25,42 = 25 cm
Tebal Masing – masing lapisan :
- Tebal Lapisan Permukaan D1 = 9 cm
- Tebal Lapisan Pondasi Atas D2 = 20 cm
- Tebal Lapisan Pondasi Bawah D3 = 25 cm
Lapisan

Laston
Agregat ke
Agregat ke
JUMLAH

Laston
Agregat ke
Agregat ke
JUMLAH

Laston
Agregat ke
Agregat ke
JUMLAH

Laston
Agregat ke
Agregat ke
JUMLAH
`

9. Anggaran biaya untuk 1 km jalan

Lapisan Volume (m3) Harga satuan pekerjaan Total Harga

Umur
rencana
Laston 560 Rp 3,320,000.0 Rp 1,859,200,000.00
Agregat kelas A 1400 Rp 545,000.0 Rp 763,000,000.00
Agregat kelas B 1050 Rp 460,000.0 Rp 483,000,000.00
JUMLAH Rp 3,105,200,000.00
Umur
rencana
Laston 560 Rp 3,320,000.0 Rp 1,859,200,000.00
Agregat kelas A 1400 Rp 545,000.0 Rp 763,000,000.00
Agregat kelas B 980 Rp 460,000.0 Rp 450,800,000.00
JUMLAH Rp 3,073,000,000.00
Umur
rencana
Laston 630 Rp 3,320,000.0 Rp 2,091,600,000.00
Agregat kelas A 1400 Rp 545,000.0 Rp 763,000,000.00
Agregat kelas B 1750 Rp 460,000.0 Rp 805,000,000.00
JUMLAH Rp 3,659,600,000.00
Umur
rencana
Laston 630 Rp 3,320,000.0 Rp 2,091,600,000.00
Agregat kelas A 1400 Rp 545,000.0 Rp 763,000,000.00
Agregat kelas B 1750 Rp 460,000.0 Rp 805,000,000.00
JUMLAH Rp 3,659,600,000.00

Anda mungkin juga menyukai