Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

PERENCANAN TEKNIK KONSTRUKSI JALAN


SOAL DAN JAWABAN OVERLAY JALAN RAYA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

Riza Umami (1710611072)


Tarmidi Adin Khoiri (1710611014)
Joko Prasetyo (1710611086)
Robbi Hermanto (1710611067)
Ari Fitriana (1710611079)
Suryo Robi I (1710611044)
Mardiana Vimbri (1710611071)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
SOAL…

Dalam perencanaan perkerasan Lapis tambah Usia Rencana 10 tahun (2029), dengan

panjang jalan 5 km. dan dasar perhitungan di dapat data sebagai berikut :

a. Q2019 = 234,75 Kend/hari

b. Q2029 = 382,38 Kend/hari

c. Umur Rencana (n) = 10 Tahun

d. CBR Tanah Dasar = dilakukan 10 Titik = 3,9%

Untuk semua jenis perkerasan lapis tambah menggunakan material sebagai berikut :

a. Lapis Permukaan = Laston (MS. 590)

b. Lapis Pondasi Atas = Batu Pecah Kelas A

c. Lapis Pondasi Bawah = Batu sirtu Kelas B

PENYELESAIAN…(BINA MARGA TH 1987)

1) Angka Ekivalen (E) Dari masing – masing kendaraan

Angka ekivalen (E) masing – masing golongan beban sumbu/ as kendaraan, terdapat

berat. Adapun perhitungan sebagai berikut :

 Kendaraan ringan (2 ton) :

As depan = 1 ton = 0,0002

As belakang = 1 ton = 0,0002 +

0,0004

 Kendaraan Bus (8 ton) :

As depan 34% x 8 = 2,75 ton

E = (2750/8160)4 = 0,0123

As belakang : 66% x 8 = 5,28 ton

E = (5280/8160)4 = 0,1753

Maka, E = 0,0123 + 0,1753 = 0,1876


 Kendaraan Truk 2 as (Berat total 13 ton) :

As depan 34% x 13 = 4,42 ton

E = (4420/8160)4 = 0,0861

As belakang : 66% x 13 = 8,58 ton

E= (8580/8160)4 = 1,223

Maka, E = 0,0861 + 1,223 = 1,3084

 Kendaraan Truk 3 as (Berat total 20 ton) :

As depan 25% x 20 = 5 ton

E = (5000/81600)4 = 0,1409

As belakang : 75% x 20 = 15 ton

E = (15000/8160)4 = 0,982

Maka, E = 0,1409 + 0,982 = 1,229

 Kendaraan Truk + Gandengan (Berat total 23 ton) :

As depan 17% x 23 = 3,91 ton

E = (3910/8160)4 = 0,0527

As belakang : 35% x 23 = 8,05 ton

E = (8050/8160)4 = 0,9471

Gandengan = 24% x 23 = 5,25 ton

Maka, E = 0,0527+0,9471+0,4188 = 1,4186


Berdasarkan perhitungan tersebut, agar lebih jelas bisa dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 1. Besaran E pada Kendaraan Ringan dan Berat


Jenis Kendaraan Angka Ekivalen ( E )

Mobil Penumpang 0,0004

Bus 0,1876

Truk 2 Sumbu Ringan 1,3084

Truk 3 Sumbu 1,229

Truk Gandeng 1,4186

2) Koefisien Distribusi Kendaraan (C)

Jumlah = 2 lajur/ 2 arah :

Kendaraan Ringan < 5 ton C = 0,50

Kendaraan Berat > 5 ton C = 0,50

3) Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) ; ΣLHR (1+i) 1 x C x E, diambil Tahun 2019

sebagai berikut :

Untuk perhitungan Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) di dapat hasil yang dijelaskan
pada Tabel. 2

Tabel. 2. Perhitungan Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)


No Jenis Kendaraan Arah Jumlah/ C=0.50 E LEP
Sukorambi Mangli Jumlah Jam Jam Beban 2019
Kendaraan ringan, mobil
1 pribadi, pick up, 2279 2208 4487 24 186,9583 0,5 0,0004 0,037392
mobil box, mobil hantaran.
2 Bus 7 24 31 24 1,291667 0,5 1,31 0,846042
3 Truk 2 as 367 380 747 24 31,125 0,5 12,29 191,2631
4 Truk 3 as 137 168 305 24 12,70833 0,5 12,29 78,09271
Truk Gandengan,
5 semi/trailer 25 39 64 24 2,666667 0,5 14,187 18,916
Jumlah 234,75 289,1553
4) Lintas Ekivalen Akhir (LEA) ; ΣLHR (1+i) 10 x C x E : Tahun 2029

Untuk mendapatkan nilai Lintas Ekivalen Akhir (LEA) didapat hasil yang dijelaskan
pada Tabel 3.
Tabel 3. Perhitungan Lintas Ekivalen Akhir (LEA)
No Jenis Kendaraan LHR C=0.50 E LEA
2029 Beban 2029
Kendaraan ringan, mobil pribadi, pick
1 up, 304,535425 0,5 0,0004 0,060907
mobil box, mobil hantaran.
2 Bus 2,10398889 0,5 1,31 1,378113
3 Truk 2 as 50,6993453 0,5 12,29 311,5475
4 Truk 3 as 20,7005359 0,5 12,29 127,2048
5 Truk Gandengan, semi/trailer 4,343719 0,5 14,187 30,81217
Jumlah 471,0035

5) Lintas Ekivalen Tengah (LET), untuk 10 Tahun :

LET = ⁄ (LEP + LEA)

= ⁄ ( 289,1553 + 471,0035 )

= 380,07936

6) Lintas Ekivalen Rencana (LER)

LER = LET x UR/10

= 380,07936 x 10/10

= 380,07936
7) Menentukan Tebal Lapis Tambahan/ Overlay

a. Menentukan Nilai DDT ( Daya Dukung Tanah)

dilakukan sebanyak 10 titik. Berikut hasil dari data CBR yang di dapat :

Tabel 4. Penentuan CBR Desain


Di Urutkan Jumlah Titik = 10 Titik

Jumlah Persen sama atau


1 3,7 Nilai CBR Sama lebih besar

10/10 x
2 4,8 3,7 10 100% = 100

9/10 x
3 3,9 3,9 9 100% = 90

8/10 x
4 7,4 4,8 8 100% = 80

7/10 x
5 15 7,4 7 100% = 70

6/10 x
6 25 9,5 6 100% = 60

5/10 x
7 20 10 5 100% = 50

3/10 x
8 10 15 3 100% = 30

2/10 x
9 9,5 20 2 100% = 20

1/10 x
10 7,4 25 1 100% = 10
Gambar 1. Grafik CBR

8) Kondisi Eksisting Perkerasan pada ruas Jalan Tahun 2019

Pada survei di lapangan didapat gambaran perkerasan eksisting dengan penjelasan

gambar sebagai berikut :

D1 Surface = 5 cm

D2 LPA = 22 cm

D3 LPB = 13 cm

CBR tanah dasar = 3,9 %

Gambar 2. Perkerasan Eksisting

9) Menetapkan Tebal Lapis Tambahan UR 10 Tahun

Dari hasil perhitungan di dapat nilai CBR untuk tanah 3,9%, berikut perhitungan

untuk mendapatkan Tebal Lapis Tambahan yaitu :


4,2 3,9

Gambar 3. Grafik Korelasi Nilai DDT dan CBR

Perhitungan berikutnya dengan memperhatikan Nomogram Indeks Tebal Perkerasan

(ITP), pada Gambar 4.

9,2

380

4,2 9,2

Gambar 4. Nomogram ITP


10) Penentuan Indeks Tebal Perkerasan

Pada Indeks Tebal Lapis Perkerasan dinyatakan dengan rumus, sebagai berikut :

ITP = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3

Dimana : a1, a2, a3 = Koefisien kekuatan relative

Laston (MS. 590) = a1 = 0,35

Batu Pecah Kls A = a2 = 0,14

Batu Sirtu Kls B = a3 = 0,12

D2, D3 = Tebal masing – masing perkerasan

D2 = 22 cm

D3 = 13 cm

ITP = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3

9,2 = (0,35 x D1) + (0,14 x 22) + (0,12 x 13)

9,2 = (0,35 x D1) + 3,08 + 1,56

D1 = 4,64/0,35 = 13,25

D1 = 13,25 – 9,2 = 4,05 cm.

Maka, dipakai 4 cm untuk lapis tambahan (Overlay).

Overlay Laston (MS.590) = 4 cm


Lapen/aspalmacadam, HRA = 5 cm

Perkerasan LPA Batu pecah Kls A = 22 cm


eksisting
LPB Batu Sirtu Kls B= 13 cm

CBR tanah dasar = 3,9 %

Gambar 5. Susunan Lapis Tambah Overley Pada Perkerasan Lentur

Anda mungkin juga menyukai