Anda di halaman 1dari 17

Diketahui

Akan direncanakan tebal perkerasan untuk jalan baru dengan ketentuan :


- Peranan Jalan : Jalan Kolektor
- Tipe Jalan : 4 lajur 2 arah terbagi (4/4 D)
- Umur Rencana : 6 tahun
- Rencana Jenis Perkerasan : Lentur (Flexible)
- Awal Pembangunan : Tahun 2017
- Rencana Selesai Pembangunan : Tahun 2020
- Tingkat pertumbuhan lalulintas selama
pembangunan diprediksikan sebesar (i) : 7% / tahun
- Rencana lapisan perkerasn jalan
Lapis Permukaan = Laston (MS 744)
Lapis Pondasi Atas = Batu pecah kelas A (CBR 100)
Lapis Pondasi Bawah = Sirtu/pitrun kelas B (CBR 50)

Data yang tersedia :


- Tanah Dasar :
Harga CBR Rencana pada beberapa titik yang mewakili
3,0 - 3,0 - 3,5 - 3,5 - 4,0 - 3,0 - 4,0 - 4,5 - 4,0 - 4,5 - 5,0 - 5,0 - 4,5 - 5,5 - 6,0 - 6,0
- Kondisi / iklim setempat : Curah hujan rata-rata 980 mm/tahun
- Kelandaian rata-rata : 6
- Jumlah LHR pada tahun 2017 (LHR2017)

Beban sumbu (ton)


Jenis Kendaraan Volume (bh. Kend)
depan belakang

Mobil Penumpang 802 1 1


Bus 15 3 5
Truk 2 as 13 ton 39 5 8
Truk 3 as 20 ton 42 6 14

- Tingkat pertumbuhan lalulintas setelah


jalan dibuka diprediksikan sebesar (i) : 6% / tahun

Penyelesaian :

A. LALU LINTAS RENCANA :


a. Menghitung LHR pada tahun 2020 (awal umur rencana), dengan rumus : ( 1 + i ) n
Mobil penumpang = 982.5 kendaraan
Bus = 18.4 kendaraan
Truk 2 as 13 ton = 47.8 kendaraan
Truk 3 as 20 ton = 51.5 kendaraan

b. Menghitung LHR pada tahun 2030 (akhir umur rencana), dengan rumus : ( 1 + i ) n
Mobil penumpang = 1,393.7 kendaraan
Bus = 26.1 kendaraan
Truk 2 as 13 ton = 67.8 kendaraan
Truk 3 as 20 ton = 73.0 kendaraan
c. Menghitung angka ekivalen (E) masing-masing kendaraan :
Mobil penumpang = 0.0002 + 0.0002 = 0.0004
Bus = 0.0183 + 0.1410 = 0.1593
Truk 2 as 13 ton = 0.1410 + 0.9238 = 1.0648
Truk 3 as 20 ton = 0.2923 + 0.7452 = 1.0375

d. Menghitung Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)


n
LEP = S LHRj x Cj x Ej
j=1
Mobil penumpang = 0.3 x 0.0004 x 982.5 = 0.118
Bus = 0.45 x 0.1593 x 18.4 = 1.317
Truk 2 as 13 ton = 0.45 x 1.0648 x 47.8 = 22.893
Truk 3 as 20 ton = 0.45 x 1.0375 x 51.5 = 24.022

LEP = 48.349

e. Menghitung Lintas Ekivalen Akhir (LEA)


n
LEA = S LHRj(1+i) x Cj x Ej
UR

j=1
Mobil penumpang = 0.3 x 0.0004 x 1,393.7 = 0.167
Bus = 0.45 x 0.1593 x 26.1 = 1.869
Truk 2 as 13 ton = 0.45 x 1.0648 x 67.8 = 32.474
Truk 3 as 20 ton = 0.45 x 1.0375 x 73.0 = 34.075

LEA = 68.585
LEA = 137.002
f. Menghitung Lintas Ekivalen Tengah (LET)

LEP + LEA
LET =
2
48.349 x 68.585
LET = = 58.467
2

g. Menghitung Lintas Ekivalen Rencana (LER)

LER = LET x FP
UR
FP = = 1
10
LER = 58.467 x 1 = 58.467

B. DAYA DUKUNG TANAH DASAR


a. Mencari harga CBR yang mewakili
Jumlah yang sama
CBR Persen (%) yang sama atau lebih besar
atau lebih besar

3.0 16 16 / 16 x 100% = 100.00%

3.5 13 13 / 16 x 100% = 81.25%

4.0 11 11 / 16 x 100% = 68.75%

4.5 8 8 / 16 x 100% = 50.00%

5.0 5 5 / 16 x 100% = 31.25%

5.5 3 3 / 16 x 100% = 18.75%

6.0 2 2 / 16 x 100% = 12.50%


% Y G S A M A A TA U L E B IH B E S A R

12

10
90
8

0
0 2 4 3,2 6 8 10 12
CBR %

b. Mencari nilai Daya Dukung Tanah Dasar


Dari grafik didapat nilai CBR yang mewakili adalah sebesar = 3.2%
dari gambar 1 Korelasi DDT dan CBR (SKBI 2.3.26.1987), diperoleh nilai
Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) = 3.90%

C. TEBAL LAPISAN PERKERASAN


a. Faktor Regional
Dari data : Jalan lokal 4 arah 2 lajur terbagi (4/2 D)
Curah hujan rata-rata = 980 mm/tahun
Kelandaian rata-rata = 7 %
15 + 39 + 42
% kendaraan berat = = 10.69%
802 + 15 + 39 + 42

Dari daftar IV Faktor Regional (SKBI 2.3.26.1987), diperoleh nilai FR = 2.0

b. Indeks Permukaan
Þ Indeks Permukaan Awal (IPo)

Direncanakan lapisan permukaan laston dengan roughness > 1000 mm/km, maka dari Daftar VI.
Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo) (SKBI 2.3.26.1987) diperoleh IPo = 3,9 - 3,5

Þ Indeks Permukaan Akhir (IPt)


Dari data peranan jalan : kolektor, LER = 63,922, maka dari Daftar V. Indeks Permukaan Pada
Akhir Umur Rencana (IPt) (SKBI 2.3.26.1987) diperoleh IPt = 1,5 - 2,0

c. Mencari harga Indeks Tebal Perkerasan (ITP)


Dengan data :
Þ IPo = 3,9 - 3,5
Þ IPt = 1,5 - 2,0
Þ LER = 58.467
Þ DDT = 3.90%
Þ FR = 2.0

Dari Nomogram 5 Lampiran 1 (5) (SKBI 2.3.26.1987) diperoleh ITP = 6.80

d. Menetapkan Tebal Perkerasan


Dari data awal
Lapis Permukaan = Paving Block (setara Laston MS 744) Þ a1 = 0.40
Lapis Pondasi Atas = Batu pecah kelas A (CBR 100) Þ a2 = 0.14
Lapis Pondasi Bawah = Sirtu/pitrun kelas B (CBR 50) Þ a3 = 0.12

maka ITP = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3

Dalam perhitungan tebal perkerasan lentur, biasanya lapisan permukaan ditetapkan tebalnya terlebih
dahulu sesuai persyaratan tebal minimum, karena lapisan semakin keatas (lapisan permukaan dan lapis
pondasi atas) nilai biayanya relatip mahal. Dalam perhitungan ini, lapis permukaan menggunakan paving
block dengan tebal = 8,0 Cm, dan lapisan pondasi bawah yang dihitung ketebalannya, berdasarkan
Daftar VIII Batas-batas Minimum Tebal Lapisan Perkerasan (SKBI 2.3.26.1987)

D1 = 8.0 Cm
D2 = 20 Cm

maka ITP = 0.40 x 8.0 + 0.14 x 20 + 0.12 x D3


7.60 = 3.200 + 2.800 + 0.12 D3
7.60 = 6.000 + 0.12 D3
D3 = 13.333 » 14.0 Cm

karena lapisan pondasi bawah menggunakan material berbutir kasar, dipakai lapis pondasi atas dengan
ketebalan minimum :
karena lapisan pondasi bawah menggunakan material berbutir kasar, dipakai lapis pondasi atas dengan
ketebalan minimum :

D1 = 8.0 Cm
D2 = 15 Cm

maka ITP = 0.40 x 8.0 + 0.14 x 15 + 0.12 x D3


7.60 = 3.200 + 2.100 + 0.12 D3
7.60 = 5.300 + 0.12 D3
D3 = 19.167 » 20.0 Cm

jadi lapisan perkerasannya sebagai berikut :

8 Laston (MS 744)

15 Batu pecah kelas A (CBR 100)

20 Sirtu/pitrun kelas B (CBR 50)

CBR 3,2%

karena lapisan pondasi bawah menggunakan material berbutir kasar, dipakai lapis pondasi atas dengan
ketebalan minimum :

D2 = 20 Cm
D3 = 25 Cm

maka ITP = 0.40 x D1 + 0.14 x 20 + 0.12 x 25


7.60 = 0.40 D1 + 2.800 + 3.000
7.60 = 0.40 D1 + 5.80
D1 = 4.500 » 5.0 Cm

jadi lapisan perkerasannya sebagai berikut :

5 D1

20 D2

25 D3

CBR 3,2%
CONTOH SOAL PERKERASAN JALAN
Diketahui
Akan direncanakan tebal perkerasan untuk jalan baru secara bertahap dengan ketentuan :
- Peranan Jalan : Jalan Kolektor
- Tipe Jalan : 4 lajur 2 arah terbagi (4/4 D)
- Umur Rencana : 8 tahun + 12 tahun
- Rencana Jenis Perkerasan : Lentur (Flexible)
- Awal Pembangunan : Tahun 2017
- Rencana Selesai Pembangunan : Tahun 2021
- Tingkat pertumbuhan lalulintas selama
pembangunan diprediksikan sebesar (i) : 5% / tahun
- Rencana lapisan perkerasn jalan
Lapis Permukaan = Laston (MS 590)
Lapis Pondasi Atas = Batu pecah kelas A (CBR 100)
Lapis Pondasi Bawah = Sirtu/pitrun kelas B (CBR 50)

Data yang tersedia :


- Tanah Dasar :
Harga CBR Rencana pada beberapa titik yang mewakili
3,0 - 3,0 - 3,5 - 3,5 - 4,0 - 3,0 - 4,0 - 4,5 - 4,0 - 4,5 - 5,0 - 5,0 - 4,5 - 5,5 - 6,0 - 6,0
- Kondisi / iklim setempat : Curah hujan rata-rata 980 mm/tahun
- Kelandaian rata-rata : 7 %
- Jumlah LHR pada tahun 2017 (LHR2017)

Beban sumbu (ton)


Jenis Kendaraan Volume (bh. Kend)
depan belakang
Mobil Penumpang 800 1 1
Bus 20 3 5
Truk 2 as 13 ton 38 5 8
Truk 3 as 20 ton 45 6 14
- Tingkat pertumbuhan lalulintas setelah
jalan dibuka diprediksikan sebesar (i) : 7% / tahun

Penyelesaian :
A. LALU LINTAS RENCANA :
a. Menghitung LHR pada tahun 2017 (awal umur rencana), dengan rumus : ( 1 + i ) n
Mobil penumpang = 972.4 kendaraan
Bus = 24.3 kendaraan
Truk 2 as 13 ton = 46.2 kendaraan
Truk 3 as 20 ton = 54.7 kendaraan

b. Menghitung LHR pada tahun 2025 (akhir umur rencana), dengan rumus : ( 1 + i ) n
Mobil penumpang = 1,670.8 kendaraan
Bus = 41.8 kendaraan
Truk 2 as 13 ton = 79.4 kendaraan
Truk 3 as 20 ton = 94.0 kendaraan

c. Menghitung LHR pada tahun 2037 (akhir umur rencana), dengan rumus : ( 1 + i ) n
Mobil penumpang = 3,762.9 kendaraan
Bus = 94.1 kendaraan
Truk 2 as 13 ton = 178.7 kendaraan
Truk 3 as 20 ton = 211.7 kendaraan
d. Menghitung angka ekivalen (E) masing-masing kendaraan :
Mobil penumpang = 0.0002 + 0.0002 = 0.0004
Bus = 0.0183 + 0.1410 = 0.1593
Truk 2 as 13 ton = 0.1410 + 0.9238 = 1.0648
Truk 3 as 20 ton = 0.2923 + 0.7452 = 1.0375

e. Menghitung Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)


n
LEP = S LHRj x Cj x Ej
j=1
Mobil penumpang = 0.3 x 0.0004 x 972.4 = 0.117
Bus = 0.45 x 0.1593 x 24.3 = 1.743
Truk 2 as 13 ton = 0.45 x 1.0648 x 46.2 = 22.132
Truk 3 as 20 ton = 0.45 x 1.0375 x 54.7 = 25.537

LEP2008 = 49.528
f. Menghitung Lintas Ekivalen Akhir (LEA) = 8 Tahun
n
LEA = S LHRj(1+i)UR x Cj x Ej
j=1
Mobil penumpang = 0.3 x 0.0004 x 1,670.8 = 0.200
Bus = 0.45 x 0.1593 x 41.8 = 2.994
Truk 2 as 13 ton = 0.45 x 1.0648 x 79.4 = 38.027
Truk 3 as 20 ton = 0.45 x 1.0375 x 94.0 = 43.877

LEA8 = 85.099
g. Menghitung Lintas Ekivalen Akhir (LEA) = 20 Tahun
n
LEA = S LHRj(1+i)UR x Cj x Ej
j=1
Mobil penumpang = 0.3 x 0.0004 x 3,762.9 = 0.452
Bus = 0.45 x 0.1593 x 94.1 = 6.744
Truk 2 as 13 ton = 0.45 x 1.0648 x 178.7 = 85.644
Truk 3 as 20 ton = 0.45 x 1.0375 x 211.7 = 98.820

LEA20 = 191.659
h. Menghitung Lintas Ekivalen Tengah (LET) = 8 Tahun
LEP + LEA8
LET8 =
2
49.528 x 85.099
LET8 = = 67.314
2
i. Menghitung Lintas Ekivalen Tengah (LET) = 20 Tahun
LEP + LEA20
LET20 =
2
49.528 x 191.659
LET20 = = 120.594
2
j. Menghitung Lintas Ekivalen Rencana (LER)
Alternatif I
Þ Diperkirakan pada akhir tahap I kerusakan mencapai kurang lebih 60 %, sehingga sisa umur tahap I
tinggal kurang lebih 40%
LER8 = LET8 x FP
UR
FP = = 0.8
10
LER8 = 67.314 x 0.8 = 53.851
1,67 LER8 = 89.931

Þ Harga LER20 Tahap II

LER20 = LET20 x FP
UR
FP = = 1.2
10
LER20 = 120.594 x 1.2 = 144.713
2,5 LER20 = 361.782

Alternatif II
Þ Diperkirakan pada akhir tahap I kerusakan mencapai kurang lebih 40 %, sehingga sisa umur tahap I
tinggal kurang lebih 60%
LER8 = LET8 x FP
UR
FP = = 0.8
10
LER8 = 67.314 x 0.8 = 53.851
2,5 LER8 = 134.627

Þ Harga LER20 Tahap II


LER20 = LET20 x FP
UR
FP = = 1.2
10
LER20 = 120.594 x 1.2 = 144.713
1,67 LER20 = 241.670

Alternatif III
Þ Diperkirakan pada akhir tahap I kerusakan mencapai kurang lebih 80 %, sehingga sisa umur tahap I
tinggal kurang lebih 20%
LER8 = LET8 x FP
UR
FP = = 0.8
10
LER8 = 67.314 x 0.8 = 53.851
1,25 LER8 = 67.314

Þ Harga LER20 Tahap II


LER20 = LET20 x FP
UR
FP = = 1.2
10
LER20 = 120.594 x 1.2 = 144.713
5 LER20 = 723.563
B. DAYA DUKUNG TANAH DASAR
a. Mencari harga CBR yang mewakili

Jumlah yang sama


CBR Persen (%) yang sama atau lebih besar
atau lebih besar

3.0 16 16 / 16 x 100% = 100.00%


3.5 13 13 / 16 x 100% = 81.25%
4.0 11 11 / 16 x 100% = 68.75%
4.5 8 8 / 16 x 100% = 50.00%
5.0 5 5 / 16 x 100% = 31.25%
5.5 3 3 / 16 x 100% = 18.75%
6.0 2 2 / 16 x 100% = 12.50%

b. Mencari nilai Daya Dukung Tanah Dasar


Dari grafik didapat nilai CBR yang mewakili adalah sebesar = 3.2%
dari gambar 1 Korelasi DDT dan CBR (SKBI 2.3.26.1987), diperoleh nilai
Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) = 3.95%

C. TEBAL LAPISAN PERKERASAN


a. Faktor Regional
Dari data : Jalan lokal 4 arah 2 lajur terbagi (4/2 D)
Curah hujan rata-rata = 980 mm/tahun
Kelandaian rata-rata = 7 %
20 + 38 + 45
% kendaraan berat = = 11.41%
800 + 20 + 38 + 45
Dari daftar IV Faktor Regional (SKBI 2.3.26.1987), diperoleh nilai FR = 2.0

b. Indeks Permukaan
Þ Indeks Permukaan Awal (IPo)

Direncanakan lapisan permukaan laston dengan roughness > 1000 mm/km, maka dari Daftar VI.
Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo) (SKBI 2.3.26.1987) diperoleh IPo = 3,9 - 3,5
Þ Indeks Permukaan Akhir (IPt) Alternatif I
Dari data peranan jalan : kolektor, LER(8+12) = 361,782, maka dari Daftar V. Indeks Permukaan Pada
Akhir Umur Rencana (IPt) (SKBI 2.3.26.1987) diperoleh IPt = 2,0
Þ Indeks Permukaan Akhir (IPt) Alternatif II
Dari data peranan jalan : kolektor, LER(8+12) = 241,67, maka dari Daftar V. Indeks Permukaan Pada Akhir
Umur Rencana (IPt) (SKBI 2.3.26.1987) diperoleh IPt = 2,0
Þ Indeks Permukaan Akhir (IPt) Alternatif III
Dari data peranan jalan : kolektor, LER(8+12) = 723,563, maka dari Daftar V. Indeks Permukaan Pada
Akhir Umur Rencana (IPt) (SKBI 2.3.26.1987) diperoleh IPt = 2,0

c. Mencari harga Indeks Tebal Perkerasan (ITP)


Alternatif I
Dengan data umur rencana 8 Tahun (Tahap I) :
Þ IPo = 3,9 - 3,5
Þ IPt = ###
Þ LER8 = 89.931
Þ DDT = 3.95%
Þ FR = 2.0
Dari Nomogram 4 Lampiran 1 (4) (SKBI 2.3.26.1987) diperoleh ITP = 8.30

Dengan data umur rencana 12 Tahun (Tahap II) :


Þ IPo = 3,9 - 3,5
Þ IPt ###
=
Þ LER (8+12) = 361.782
Þ DDT = 3.95%
Þ FR = 2.0

Dari Nomogram 4 Lampiran 1 (4) (SKBI 2.3.26.1987) diperoleh ITP = 10.60

Alternatif II
Dengan data umur rencana 8 Tahun (Tahap I) :
Þ IPo = 3,9 - 3,5
Þ IPt = ###
Þ LER8 = 134.627
Þ DDT = 3.95%
Þ FR = 2.0

Dari Nomogram 4 Lampiran 1 (4) (SKBI 2.3.26.1987) diperoleh ITP = 8.80

Dengan data umur rencana 12 Tahun (Tahap II) :


Þ IPo = 3,9 - 3,5
Þ IPt ###
=
Þ LER (8+12) = 241.670
Þ DDT = 3.95%
Þ FR = 2.0

Dari Nomogram 4 Lampiran 1 (4) (SKBI 2.3.26.1987) diperoleh ITP = 9.90

Alternatif III
Dengan data umur rencana 8 Tahun (Tahap I) :
Þ IPo = 3,9 - 3,5
Þ IPt = ###
Þ LER8 = 67.314
Þ DDT = 3.95%
Þ FR = 2.0
Dari Nomogram 4 Lampiran 1 (4) (SKBI 2.3.26.1987) diperoleh ITP = 7.90

Dengan data umur rencana 12 Tahun (Tahap II) :


Þ IPo = 3,9 - 3,5
Þ IPt ###
=
Þ LER (8+12) = 723.563
Þ DDT = 3.95%
Þ FR = 2.0
Dari Nomogram 4 Lampiran 1 (4) (SKBI 2.3.26.1987) diperoleh ITP = 11.90

d. Menetapkan Tebal Perkerasan


Dari data awal
Lapis Permukaan = Laston (MS 590) Þ a1 = 0.35
Lapis Pondasi Atas = Batu pecah kelas A (CBR 100) Þ a2 = 0.14
Lapis Pondasi Bawah = Sirtu/pitrun kelas B (CBR 50) Þ a3 = 0.12

maka ITP = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3

Karena konstruksi bertahap, maka dalam perhitungan ini lapisan permukaan yang akan dihitung
ketebalannya, dan lapis pondasi ditetapkan berdasarkan Daftar VIII Batas-batas Minimum Tebal Lapisan
Perkerasan (SKBI 2.3.26.1987)

Alternatif I

Þ ITP(8+12) = 10.6
ditetapkan :
D2 = 20 Cm
D3 = 20 Cm

maka ITP = 0.35 x D1 + 0.14 x 20 + 0.12 x 20.0


10.60 = 0.35 D1 + 2.800 + 2.40
10.60 = 0.35 D1 + 5.20
D1 = 15.429 » 15.5 Cm

Þ ITP8 = 8.3
ditetapkan :
D2 = 20 Cm
D3 = 20 Cm

maka ITP = 0.35 x D1 + 0.14 x 20 + 0.12 x 20.0


8.30 = 0.35 D1 + 2.800 + 2.40
8.30 = 0.35 D1 + 5.20
D1 = 8.857 » 9.0 Cm

jadi lapisan perkerasan konstruksi bertahap alternatif I (60% rusak tahap I) sebagai berikut :

6.5
Laston (MS 590)
9.0

20 Batu pecah kelas A (CBR 100)

20 Sirtu/pitrun kelas B (CBR 50)

CBR 3,2%

Alternatif II

Þ ITP(8+12) = 9.9
ditetapkan :
D2 = 20 Cm
D3 = 20 Cm

maka ITP = 0.35 x D1 + 0.14 x 20 + 0.12 x 20.0


9.90 = 0.35 D1 + 2.800 + 2.40
9.90 = 0.35 D1 + 5.20
D1 = 13.429 » 13.5 Cm
Þ ITP8 = 8.8
ditetapkan :
D2 = 20 Cm
D3 = 20 Cm

maka ITP = 0.35 x D1 + 0.14 x 20 + 0.12 x 20.0


8.80 = 0.35 D1 + 2.800 + 2.40
8.80 = 0.35 D1 + 5.20
D1 = 10.286 » 10.5 Cm

jadi lapisan perkerasan konstruksi bertahap alternatif I (40% rusak tahap I) sebagai berikut :

3.0
Laston (MS 590)
10.5

20 Batu pecah kelas A (CBR 100)

20 Sirtu/pitrun kelas B (CBR 50)

CBR 3,2%

Alternatif III

Þ ITP(8+12) = 11.9
ditetapkan :
D2 = 20 Cm
D3 = 20 Cm

maka ITP = 0.35 x D1 + 0.14 x 20 + 0.12 x 20.0


11.90 = 0.35 D1 + 2.800 + 2.40
11.90 = 0.35 D1 + 5.20
D1 = 19.143 » 19.5 Cm

Þ ITP8 = 7.9
ditetapkan :
D2 = 20 Cm
D3 = 20 Cm

maka ITP = 0.35 x D1 + 0.14 x 20 + 0.12 x 20.0


7.90 = 0.35 D1 + 2.800 + 2.40
7.90 = 0.35 D1 + 5.20
D1 = 7.714 » 8.0 Cm

jadi lapisan perkerasan konstruksi bertahap alternatif I (80% rusak tahap I) sebagai berikut :

11.5
Laston (MS 590)
8.0

20 Batu pecah kelas A (CBR 100)

20 Sirtu/pitrun kelas B (CBR 50)


CBR 3,2%
mur tahap I
mur tahap I

mur tahap I
i Daftar VI.
3,9 - 3,5

ukaan Pada

kaan Pada Akhir

ukaan Pada
akan dihitung
m Tebal Lapisan

Anda mungkin juga menyukai