http://rig-rocksense.com/
i
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
i
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, setiap industri harus memiliki rekomendasi teknis untuk penerbitan
izin pemakaian air tanah atau izin pengusahaan air tanah yang berisi: lokasi dan
kedalaman pengeboran atau penggalian air tanah, jenis dan kedalaman akuifer yang
disadap, debit pengambilan air tanah, maka dilakukan pumping test (uji pemompaan)
untuk mengetahui debit pengambilan air tanah.
1.3 Manfaat
Manfaat dari hasil pekerjaan pemboran eksplorasi ini, akan diperoleh data-data
mengenai air tanah yang otentik atau real yang diperoleh dari tahapan-tahapan
pekerjaan yang sistematis dan pembuktian yang akurat berdasarkan data dari lokasi
pekerjaan tersebut sebagai acuan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan dalam
pemanfaatan air tanah secara berkesinambungan. Selain itu data hasil pengeboran
eksplorasi juga dapat digunakan untuk penambahan data penyediaan informasi air
tanah bagi semua pihak yang berkepentingan dalam bidang air tanah.
1.4 Keluaran
Hasil dari kegiatan pemboran eksplorasi ini adalah berisi tentang :
a. Data hasil pemompaan uji sumur (pumping test), yang kemudian akan diketahui
berapa besar potensi atau tingkat produktifitas air tanah di daerah pengeboran
tersebut, juga sebagai acuan dalam menentukan besarnya debit dan jenis pompa
yang dipakai dalam pengambilan air kedepan.
a. Studi literatur : mempelajari data geologi, data hidrogeologi, data geolistrik, dan
data pemboran (log batuan, log geofisika, dan konstruksi sumur bor), data uji
pemompaan, data muka air tanah dan data kualitas air tanah di lokasi kajian.
b. Data primer : meliputi obeservasi lapangan, dan pengukuran pumping test di
lokasi sumur pengeboran.
1 | PT/037/18/Rev.00 – A d h i m i x
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
2 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
BAB II
DASAR TEORI
Secara regional (Katili dan Sudradjat, 1984) daerah Bandung selatan merupakan bagian
dari kelompok gunung api Kuarter yang dibatasi oleh segi tiga sesar besar. Di bagian
barat laut terdapat zone sesar geser mengiri Sukabumi-Padalarang, di sebelah timur
laut zone sesar geser menganan Cilacap-Kuningan dan di sebelah selatan adalah sesar
turun yang berbatasan dengan Pegunungan Selatan. Dari peta geologi lembar Garut
(Alzwar drr., 1992) terlihat bahwa pola sesar di kawasan Gunung Malabar, Wayang,
Windu, dan Tilu berarah timur laut-barat daya dan sedikit barat laut-tenggara. Sesar
tersebut ada yang berupa sesar naik dan sesar turun. Pada batas antara batuan gunung
api Kuarter dengan batuan gunung api Tersier di utaranya terdapat sesar turun berarah
barat-timur.
Secara umum dari utara ke selatan, bentang alam daerah Bandung Selatan berupa
dataran tinggi Bandung, perbukitan, dan pegunungan. Puncak-puncak gunung api di
daerah ini antara lain Gunung Malabar (2321 m), Tilu (2042 m), Tanjaknangsi (1514
m), Bubut (1333 m, tinggian di sebelah utara Gunung Tanjaknangsi), Wayang (2182 m),
dan Windu (2054 m). Jauh di tepi barat terdapat puncak Gunung Kuda (2002 m),
sedangkan di sebelah timur Gunung api Malabar terdapat deretan puncak Gunung
Kendang (2817 m), Guha (2397 m), Kamasan (1815 m), dan Dogdog (1868 m). Daerah
pegunungan ini tersusun oleh batuan gunung api muda (Kuarter, Alzwar drr., 1992).
Kawasan perbukitan terletak di bagian tengah di antara pegunungan di sebelah selatan
dan dataran tinggi Bandung di sebelah utara. Morfologi perbukitan ini menempati
daerah sempit di Soreang (723 m), area di wilayah Baleendah - Arjasari yang terletak di
timur kota Banjaran - Pameungpeuk hingga di sebelah barat Majalaya - Ciparay. Puncak-
puncak perbukitan ini antara lain Gunung Kromong (908 m), Geulis (1151 m), Pipisan
(1071 m), dan Bukitcula (1013 m). Pada umumnya, bentang alam perbukitan ini
tersusun oleh batuan gunung api tua (Tersier). Dataran tinggi Bandung (lk. 700 m)
terletak di bagian utara, mulai dari daerah Banjaran di sebelah barat dan Majalaya di
sebelah timur meluas ke utara hingga Cimahi dan kota Bandung. Dataran ini tersusun
oleh endapan danau dan batuan gunung api Sunda - Tangkubanparahu. Dataran
Pangalengan (1400 m) yang relatif sempit dan terletak di bagian selatan, hampir
3 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
Daerah penelitian
Gambar 1. Sebagian Peta Geologi Regional Lembar Bandung
4 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
Kedalaman muka air tanah memiliki efek penting pada penggunaan air muka tanah dan
pada pengembangan suplai-suplai air dari akifer bebas. Ketika muka air tanah dangkal,
maka tanah tersebut mungkin menjadi waterlogged selama musim penghujan dan tidak
cocok untuk pemukiman dan penggunaan lainnya.
Muka air tanah akan mengalami penurunan yang nantinya akan berdampak negatif bagi
makhluk hidup. Pemurunan muka air tanah dapat disebabkan berbagai factor yaitu
seperti pemompaan air tanah dalam skala besar yang dapat mengurangi ketersediaan
5 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
air tanah. Selain itu factor tektonik juga mempengaruhi, tektonik dapat menyebabkan
gempa yang menghasilkan rekahan-rekahan pada permukaan tanah sehingga air tanah
turun dan meresap ke lapisan tanah dibawahnya. Faktor lain adalah maraknya
pembukaan lahan perumahan yang mempersempit area infiltrasi air hujan yang turun,
sehingga debit air tanah yang diambil tidak seimbang dengan debit infiltrasi air hujan
kedalam tanah.
Air yang datang kemudian akan menambah volume air yang mengisi rongga-rongga
antar butiran dan akan tersimpan disana. Penambahan volume air akan berhenti seiring
dengan berhentinya hujan. Air yang tersimpan di bawah tanah itu disebut air tanah.
Sementara air yang tidak bisa diserap dan berada di permukaan tanah disebut air
permukaan.
a. Warna, warna air dapat disebabkan oleh adanya zat-zat atau material organik yang
terkandung dalam air bersih yang berupa suspensi maupun yang terlarut. Intersitas
warna dalam air dapat diukur dengan satuan unit warna standar yang dihasilkan
oleh 1 mg/l platina (sebagai K2PtCl6).
b. Bau dan rasa, bau dapat disebabkan oleh zat-zat atau gas-gas yang memiliki aroma-
aroma tertentu di dalam air dan terhisap oleh indra pembau seperti gas H 2S, NH3,
senyawa fenol, cloro fenol dll. Rasa di tentukan oleh adanya garam atau zat lain baik
yang tersubsidi atau yang terlarut dalam air seperti MgSO 4, Na2SO4 dan NaCl.
c. Kekentalan, kekentalan dapat dipengaruhi oleh partikel-partikel di dalam air.
Semakin banyak dikandung akan semakin kental. Di samping itu apabila suhunya
semakin tinggi, maka kekentalannya semakin berkurang atau semakin encer.
d. Kekeruhan, kekeruhan disebabkan oleh adanya zat-zat yang terkandung di dalam air
tetapi tidak terlarutkan, misalkan batulempung, batulanau dan zat-zat organik serta
organisme.
6 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
Tes akuifer biasanya ditafsirkan dengan menggunakan model analisis aliran akuifer
(yang paling mendasar menjadi solusi Theis) untuk mencocokkan data yang diamati di
dunia nyata, maka dengan asumsi bahwa parameter dari model ideal berlaku untuk
akuifer dunia nyata. Dalam kasus yang lebih kompleks, model numerik dapat digunakan
untuk menganalisis hasil tes akuifer, tetapi menambahkan kompleksitas tidak
menjamin hasil yang lebih baik (lihat parsimoni ).
Pengujian akuifer berbeda dari pengujian baik dalam perilaku baik terutama perhatian
dalam terakhir, sedangkan karakteristik akifer yang diukur di bekas. Pengujian akuifer
juga sering menggunakan satu atau lebih sumur pemantauan , atau Piezometers ("titik"
sumur observasi). Pemantauan dengan baik hanyalah sebuah sumur yang tidak
dipompa (tapi digunakan untuk memantau kepala hidrolikdalam akuifer ). Biasanya
pemantauan dan pemompaan sumur disaring di akuifer yang sama.
] test
Gambar 3. Aquifer
7 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
Pompa adalah suatu mesin atau peralatan yang digunakan untuk menggerakkan
incompressible liquid. Pompa digunakan untuk menggerakkan atau mengangkut cairan
dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi..
Dalam suatu pumping test, air di pompa keluar dari suatu sumur pada kecepatan yang
di ketahui selama waktu tertentu (beberapa jam atau beberapa hari). Muka airtanah
dipantau pada sumur yang dipompa serta pada satu pengamatan atau lebih yang
berjarak dekat dengan sumur tersebut.
1. Bersifat mengekstraksi air keluar dari akuifer daripada slug test (tidak dilakukan
dalam praktek ini sehubungan keterbatasan sarana sumur bor).
2. Sangat baik untuk mengidentifikasi karakter akuifer yang berdekatan.
3. Mengukur karakter dalam skala besar keheterogenan dan anisotropi.
4. Lebih realistik tentang respon akuifer terhadap pemompaan.
5. Memerlukan waktu yang panjang, pompa, dan sumur pengamatan.
6. sedikit kurang baik untuk lapisan akuitard.
8 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
Hukum Darcy
Henry Darcy adalah seorang insinyur Perancis yang mempelajari pergerakan air melalui
pasir pada tahun 1856. Ia menemukan bahwa laju aliran air melalui tabung sebanding
dengan perbedaan ketinggian air antara kedua ujung tabung, dan berbanding terbalik
dengan panjang tabung. Dia juga menemukan bahwa aliran adalah sebanding dengan
koefisien, K, yang disebut konduktivitas hidrolik.
1. Hukum Darcy hanya berlaku untuk tanah yang homogen dan isotropis.
Isotropis yaitu sifat tanah kesegala arah sama atau homogen dari atas
sampai kebawah.
2. Kontinuitas yakni volume air yang masuk ke volume kontrol dan sama
dengan volume keluar, tanpa menghiraukan volume kontrol. Kalau volume
tetap hukum darcy tidak berlaku.
3. Volume tanahnya tidak berubah, bagi tanah yang mengembang dan
mengkerut tidak berlaku Hukum Darcy.
Gradien Hidrolik
Gradien hidrolik horisontal hanyalah kemiringan muka air atau permukaan
potensiometri. Ini adalah perubahan di kepala hidrolik selama perubahan jarak antara
kedua pemantauan sumur atau dh / dl.
9 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
Perbedaan tinggi persatuan jarak arah aliran ΔH/ΔZ adalah gradien hidrolik (H1-H2) /
(Z1-Z2). Gradien hidrolik merupkan daya penarik atau pendorong pergerakan air.
Besarnya jumlah aliran (Jx) = Q / A yaitu volume air yang mengalir melalui luas
penampang melintang A persatuan waktu disebut kepadatan aliran = Jx. Jadi kepadatan
aliran berbanding lurus dengan gradien hidrolik
Koefisien Kelulusan
Koefisien kelulusan (K) adalah kemampuan suatu lapisan tanah atau batuan untuk
melewatkan sejumlah air tanpa mengubah sifat-sifatnya. Koefisien kelulusan ini sangat
dipengaruhi oleh kesarangan (porositas) dan sifat cairan yang melaluinya. Nilai K dapat
ditentukan di laboratorium dengan permeameter ataupun uji di lapangan dengan slug
test dan uji pemompaan. Pada penelitian ini metode yang akan dipakai adalah uji
pemompaan.
Q
K=
dh
A.
dl
Dimana :
10 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
T =K . b
Dimana :
T = Transmisivitas (L2T-1)
Sedangkan koefisien daya simpan (S) adalah volume air yang dapat dilepaskan atau
disimpan setiap satuan luas permukaan akuifer dalam setiap satuan perubahan tinggi
(head).
Untuk mendapatkan nilai transmisivitas dan koefisien daya simpan berdasarkan dari
data uji pemompaan dapat dilakukan dengan beberapa metode. Untuk akuifer tertekan
dilakukan dengan metode theis atau Jacob sedangkan akuifer bocor disini dilakukan
dengan metode hantush.
r
QW (u ,)
B
T=
4 π (h0−h)
4 T . u .t
S=
r2
Dimana :
Q = Debit (L3T-1)
T = Transmisivitas (L2T-1)
Air tanah terdapat dalam beberapa tipe geologi, dan salah satu yang terpenting adalah
akuifer, yaitu formasi batuan yang dapat menyimpan dan meloloskan air dalam jumlah
yang cukup. Sifat akuifer yang dapat menyimpan air tanah disebut dengan porositas.
Sedangkan sifat akifer yang dapat meluluskan air tanah disebut permeabilitas.
Berdasarkan sistem aliran akuifer, dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem akuifer antar
butir (intergranular) dan sistem akuifer berongga (berupa rongga akibat proses
pelarutan).
BAB III
EKSPLORASI DAN KONDISI AIR TANAH DI LOKASI KAJIAN
12 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
Eksplorasi air tanah ini dilaksanakan berdasarkan urutan nya, urutan pelaksanaan
pemboran air tanah dimulai dari pelaksanaan pengukuran geolistrik yang telah
dilaksanakan sebelumnya oleh pihak lain, dan tim kami menerima data pengukuran
data geolistrik tersebut. Lalu melaksanakan pumping test atau uji pemompaan sumur.
Secara umum, tipe akifer dapat dibagi menjadi tiga, yaitu unconfined aquifer,
semiconfined aquifer, dan confined aquifer.
Unconfined aquifer
Unconfined aquifer adalah suatu lapisan permeable yang hanya sebagian terisi air
dan dialasi oleh lapisan yang kedap air. Air yang ada pada akifer ini disebut
unconfined atau phreatic water.
Semiconfined aquifer
Semiconfined aquifer adalah suatu akifer yang telah jenuh air, dibatasi oleh
lapisan semi-pervious di bagian atasnya dan lapisan semi pervious atau
impervious dibagian bawahnya.
Confined Aquifer
Confined aquifer adalah suatu akifer yang jenuh air dan dibatasi bagian atas dan
bawahnya dengan lapisan impervious. Air yang ada pada akifer ini disebut
confined atau artesian water.
Permeabilitas (Permeability, K) :
Permeabilitas adalah kemampuan dari suatu fluida untuk mengalir melewati
suatu media yang berpori. Nilai dari permeabilitas ini tergantung dari ukuran
13 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
dan susunan pori dan celah, karakteristik dinamik dari air, seperti kekentalan
(viskosity), densitas (density) dan gravitasi. Memiliki satuan M/day.
Transmissivitas (Transmisivity, T)
Transmisivitas adalah kemampuan dari suatu akifer untuk melalukan air dalam
satuan luas per satuan waktu. Memiliki satuan M2/day.
Storativitas (Storativity, S) :
Storativitas adalah banyaknya volume air yang dapat dikeluarkan atau
dimasukan ke dalam suatu akifer per satuan luas per perubahan head (Heath,
1983). Memiliki satuan M3/M/M2.
1. Studi Awal
2. Pengukuran
14 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
Data yang diperoleh dari pengukuran pada uji pemompaan digunakan untuk
menghitung parameter hidrolik akuifer dengan metode yang sesuai.
Dalam pelaksanaan uji pompa ini, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut:
15 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
BAB IV
HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS
Setelah pompa dimatikan, dilakukan pengamatan kambuhnya muka air tanah (recovery
test). Waktu yang diperlukan oleh sumur untuk mencapai muka air tanah statis yaitu
kembali ke kedalaman 53.73 meter adalah 60 menit.
Berikut merupakan hasil uji pompa pada sumur bor di CIHAMPELAS WALK, yang data
tersebut kemudian akan dijadikan bahan dalam pengolahan data.
1 | PT/037/18/Rev.00 – A d h i m i x
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
Tabel 4. 1 Tabel uji pompa surutan di sumur bor DW-I CIHAMPELAS WALK
PT. Rocksense Inti Gemilang
Jl Cisaranten Kulon No 60 A
DW-
Nomor Sumur : Kedalaman Sumur : 98,00 m
I
Lokasi : Cihampelas Walk Tinggi Top Casing : 0,30 m
Kota : Bandung SWL (dari top casing) : 21,30 m
SWL (dari muka
Tipe pompa : Submersible : 21,00 m
tanah)
Kapasitas 7,5 Water
: KW Alat Ukur Debit :
pompa 0 Meter
Posisi Pompa : 90,00 m Tanggal Mulai : 05 Februari 2018
Pipa
: 2,00 inch
isap
HD.
Kontraktor :
Drilling
Pengamat Adiarta
:
UJI PEMOMPAAN MENERUS
(CONTINOUS TEST)
Waktu Kedalaman Penurunan Alat Ukur Debit
Pemompa
Jam Muka Air Tanah Muka Air Tanah Tinggi Air Debit Keterangan
an
(menit) (meter) (meter) (cm) (lt/det)
21,
0 0,00
00
1 Valve
25,45 4,15
2 dibuka full
28,70 7,40
3
31,90 10,60
4
34,90 13,60
5
35,10 13,80
6
35,18 13,88
7
35,26 13,96
8
35,36 14,06
9
35,45 14,15
10
35,53 14,23 5,60
12
35,61 14,31
2 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
14
35,69 14,39 5,50
16
35,76 14,46
18
35,82 14,52
20
35,87 14,57
25
35,91 14,61
30
35,95 14,65
35
35,99 14,69
40
36,02 14,72
45
36,05 14,75
50
36,07 14,77
60
36,08 14,78
70
36,09 14,79
80
36,10 14,80
90
36,11 14,81
100
36,11 14,81
110
36,11 14,81
120
36,11 14,81 5,40
PT. Rocksense Inti Gemilang
JL. Cisaranten Kulon no 6 A
Nomor Sumur : DW-I Kedalaman Sumur : 98,00 m
Lokasi : Cihampelas Walk Tinggi Top Casing : 0,30 m
Kot
: Bandung SWL (dari top casing) : 21,30 m
a
Tanggal Mulai : 05-2-18 SWL (dari muka tanah) : 21,00 m
Penyedia Jasa : HD Drilling
Pengamat : Adiarta
UJI PEMULIHAN
(TIME RECOVERY TEST)
3 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
Waktu Kedalaman Penurunan
Jam Muka Air Tanah Sisa
(menit) (meter) (meter)
0 15,11
36,41
Waktu
1 10,40 pemompaan
: 120 menit
31,70
2 Waktu pemulihan : 70 menit
29,30 8,00
3
28,21 6,91
4
27,09 5,79
5
25,92 4,62
6
24,85 3,55
7
24,10 2,80
8
23,50 2,20
9
23,00 1,70
10
22,71 1,41
12
22,45 1,15
14
22,25 0,95
16
22,10 0,80
18
21,98 0,68
20
21,88 0,58
25
21,79 0,49
30
21,70 0,40
35
21,62 0,32
40
21,55 0,25
45
21,49 0,19
50
21,42 0,12
55
21,37 0,07
60
21,33 0,03
70 -
21,30
4 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
Dari hasil pengolahan data yang didapat dari grafik hubungan antara waktu terhadap
penurunan dan kenaikan muka air tanah yang diperoleh dari pumping test dan recovery test,
didapatkan bahwa:
Gambar 4. 1 Grafik hubungan antara waktu terhadap penurunan muka air yang diperoleh dari
Uji Pemompaan (Drawdown Test) pada sumur bor DW-I di CIHAMPELAS
WALK berdasarkan Metode Cooper-Jacob (1946)
5 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
2.00
4.00
Drawdown (meter)
6.00
8.00
10.00
12.00
1 10 Waktu (menit) 100 1000
Gambar 4. 2 Grafik hubungan antara waktu terhadap penurunan muka air yang diperoleh dari
Uji Kambuh (Recovery Test) pada sumur bor DW-I di CIHAMPELAS WALK
berdasarkan Metode Cooper-Jacob (1946)
Rumus :
6 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
2,3 x 0,00325
T=
4 x 3,14 x 1,25
= 41,10 m2/hari
= 1,71 m2/jam
= 0.000476 m2/detik
T
K=
b
57,82
¿
54
= 1,50 m/hari
= 2,41 m/jam
Sc = Q/Ds
= 0,37 liter/detik/meter
7 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
Sumur bor DW-I memiliki total kedalaman 98 meter. Kondisi sumur saat dilakukan
pemompaan dalam keadaan sangat baik. Pemasangan screen pada akifer dengan panjang total
54 meter dengan diameter screen 2”. Pompa submersibel pada kedalaman 90.00 meter.
Debit maksimum :
K
Q max = 2 x π x re x b x
√ 15
1 , 24 x 10−5
= 2 x 3.14 x 0,127 x 54 x
√ 15
= 0,010108 m3/detik
= 10,108 l/detik
= 0,65 x 10,108
= 6,569 l/detik.
8 | PT/040/18/Rev.00 – C i w a l k
BAB V
5.1 Kesimpulan
pemompaan dengan debit tetap, T yang disadap oleh sumur sebesar 57,82 m2/hari
menunjukan bahwa akifer yang berkembang di daerah penelitian termasuk akifer produktif
tinggi dan cukup untuk keperluan industri. Sedangkan harga K adalah 1,07 m/hari
menunjukan bahwa akifer memiliki kemampuan untuk meloloskan air yang baik.
Muka air tanah statis (MAS) untuk sumur ini adalah 21,30 m, Muka air tanah dinamis
(MAD) 36,11 m dan debit yang dihasilkan dari sumur ini adalah 5,55 ltr/detik
akifer di sumur pemboran memiliki debit maksimum akifer sebesar 10.108 l/detik dengan
5.2 Saran
Untuk menjaga agar tidak terjadi penurunan terhadap muka air tanah, pengambilan
debit aman disarankan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tidak melebihi debit
optimal sumur. Adapun untuk peninjauan nilai Storativitas diperlukan pemantauan uji akifer
berkelanjutan. Hal ini disarankan untuk menghindari terjadinya kerucut penurunan air tanah
(cone of depression) yang tajam. Karena air tanah apabila dilihat dari keterdapatannya
merupakan suatu ekosistem, oleh karena itu akan mengalami perubahan keseimbangan
1 | PT/037/18/Rev.00 – A d h i m i x
Rocksense Inti Gemilang Pumping Test
Photo Kegiatan
PT/37/178Rev.00 – C i w a l k