KONSEP DASAR
Sistem drainase dimana air hujan yang jatuh diatap atau lahan kedap air
ditampung pada suatu sistem resapan air
Sumur kosong dengan maksud kapasitas tampungan cukup besar untuk
menampung air, sebelum air meresap kedalam tanah shg pengisian
optimal
Volume dan efisiensi sumur resapan dihitung berdasarkan
keseimbangan air yang masuk dan air yang meresap kedalam tanah
Fungsi : untuk menampung dan meresapkan air ke dalam tanah
sehingga sumur resapan juga dapat berfungsi untuk konservasi air tanah
Kedalaman efektif sumur resapan dihitung dari tinggi muka air tanah
bila dasar sumur berada dibawah muka air tanah, dan dihitung dari
dasar sumur bila muka air tanah berada dibawah dasar sumur
KONSEP DASAR
Dasar sumur sebaiknya berada pada lapisan tanah dengan
permeabilitas tinggi
Sumur resapan hanya dapat dibangun pada daerah yang muka air
tanahnya relative rendah ( > 2m dari muka tanah diwaktu musim
hujan) dan jenis tanahnya mengandung pasir (mempunyai
permeabilitas yang relatif tinggi). Sumur resapan tidak dapat
dibangun di kawasan pantai yang permeabilitas tanahnya rendah
dan kedudukan muka air tanahnya tinggi.
Dimensi sumur resapan diharapkan dapat mereduksi debit banjir
yang masuk kesaluran drainase setelah adanya pembangunan.
Debit air yang keluar dari sumur resapan diharapkan tidak lebih
besar dari debit banjir sebelum dibangun.
Faktor yang mempengaruhi dimensi sumur resapan
Dimana
Td = waktu dominan (det)
Qin = 0,00278 CIA
C = runoff koefisien rata-rata
I = Itensitas hujan, tc = Td (mm/jam)
A = luas daerah tangkapan (ha)
R = jari – jari sumur resapan (m)
K = permeabilitas tanah (m/det)
Debit resapan pada sumur dengan berbagai kondisi
Apabila kedudukan muka air tanah relative dalam,
maka diameter sumur resapan (D) yang ditentukan
dan kedalaman sumur resapan (H) yang dicari.
Apabila kedudukan muka air tanah relatif dangkal,
maka kedalaman sumur resapan(H) yang ditentukan
dan diameter sumur resapan (D) yang dicari
Waktu Dominan (Td)
Waktu dominan ditentukan dengan cara coba – coba,
misalnya 3, 2, 1; 0,9; 0,8; 0,7; 0,6; 0,5; 0,4; 0,3; 0,2; 0,1 jam.
Untuk setiap nilai Td dihitung besarnya nilai H
(kedalaman sumur resapan) atau nilai R (jari-jari sumur
resapan).
Perhitungan dimulai dari nilai 0,1; 0,2 dan seterusnya,
dimana hasil perhitungan nilai H atau R cenderung naik
dan suatu saat nilai H atau R mulai mengecil.
Nilai Td dimana terjadi perubahan dari membesar
menjadi mengecil menghasilkan nilai H atau R
maksimum.
Waktu Dominan (Td) lanjutan
ΔRmax = y1 – y2
V = 10 C ΔRmax A (m3)
H = V/(πR2) (m)
Atau
R = (V/(πH))0,5 (m)
Tahapan perhitungan flood routing R dan T d diketahui.
Hitung H2 = V/(πR2)
Nilai H1 harus sama dengan H2
Apabila nilai H1 ≠ H2, maka perhitungan harus
diulang dengan nilai H1 yang baru
Berdasarkan perhitungan pertama (Hmax) dan
kedua (H1/H2) dipilih yang terbesar
Tahapan perhitungan flood routing H dan Td diketahui.
Hitung R2 = (V/(πH))0,5
Nilai R1 harus sama dengan R2
Apabila nilai R1 ≠ R2, maka perhitungan harus
diulang dengan nilai R1 yang baru
Berdasarkan perhitungan pertama (Rmax) dan
kedua (R1/R2) dipilih yang terbesar
Kontrol 2 : Kontrol Q
Kedalaman sumur resapan (H) dan jari-jari sumur resapan (R)
yang digunakan harus dikontrol nilai debitnya yang keluar
sumur resapan
Berdasarkan nilai Td yang digunakan dapat dihitung Q in (C
setelah dibangun) dan Qeksisting maksimum (C sebelum
dibangun dan tc = 5 menit).
Berdasarkan nilai H atau R yang digunakan dapat dihitung Q 0.
Apabila Qin – Q0 ≤ Qeksisting, maka perhitungan selesai dan nilai
H atau R dapat digunakan
Apabila Qin – Q0 > Qeksisting, maka perhitungan harus diulang
dengan nilai H atau R yang lebih besar.
Contoh soal
Kondisi awal sebidang tanah dengan luas 200 m2
berupa daerah hijau/ tertutup tanamam (C=0,3).
Kondisi setelah dibangun, hampir seluruhnya tertutup
bangunan (C=0,9). Lapisan tanah permukaan
mempunyai permeabilitas (K) 2.10-4 m/det. Diameter
sumur resapan 1 m. Diharapkan setelah dibangun
sumur resapan, debit air yang keluar dari sumur
resapan keselokan lebih kecil dari debit banjir
sebelum dibangun (kondisi awal).
Persamaan kurva massa hujan y = 21,932 ln 60 x –
22,464 (mm)
Persamaan kurva intensitas hujan I = 3111/ (tc +
19,61)0,87 (mm/jam)
Keterangan : x dalam jam dan tc dalam menit.
Hitung kedalaman sumur resapan.
Penyelesaian:
Qeksisting = 0,00278 C I A (m3/det)
Untuk tc = 5 menit
I = 3111/ (5 + 19,61)0,87 = 191,7 (mm/jam)
Qeksisting = 0,00278 * 0,3 * 191,7 * 0,02 = 0,0032 (m3/det)
Untuk tc = Td
I = 3111/ (tc + 19,61)0,87 (mm/jam)
ΔRmax = y1 – y2
V = 10 C ΔRmax A = 10 * 0,9 * ΔRmax * 0,02 = 0,18
ΔRmax (m3)