Anda di halaman 1dari 62

MATAKULIAH EKOLOGI HEWAN

MATERI

POPULASI
oleh :
DR. HUDIANA HERNAWAN, MS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
PENDAHULUAN

PENGERTIAN
EKOLOGI HEWAN
POPULASI BERANDA
KARAKTERISTIK
POPULASI
PARAMETER
POPULASI

DEMOGRAFI

STRUKTUR
POPULASI
PERTUMBUHAN DAN
REGULASI POPULASI
INTERAKSI DI DALAM
POPULASI

MENU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA


PENDAHULUAN

PENGERTIAN
EKOLOGI HEWAN
POPULASI PENDAHULUAN
KARAKTERISTIK
POPULASI
PARAMETER
POPULASI

DEMOGRAFI

STRUKTUR
POPULASI
PERTUMBUHAN DAN
REGULASI POPULASI
INTERAKSI DI DALAM
POPULASI

MENU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA


PENGERTIAN POPULASI
Pertama
Sekelompok individu dalam satu spesies yang menempati
suatu habitat yang menggunakan sumberdaya dengan cara
yang sama dan dipengaruhi oleh faktor-faktor alam

Kedua
Kumpulan individu organisme di suatu tempat yang memiliki
sifat serupa, mempunyai asal-usul yang sama, dan tidak ada
yang menghalangi individu anggotanya untuk berhubungan
satu sama lain dan mengembangkan keturunannya secara
bebas karena individu itu merupakan kumpulan
heteroseksual
PENGERTIAN POPULASI
PENGERTIAN POPULASI

EKOLOGI POPULASI

Ilmu yang mempelajari distribusi, kerapatan,


jumlah individu dan struktur (gender, umur),
laju natalis dan mortalitas, dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan
PENGERTIAN POPULASI
beberapa hewan populasi rusa timor (Cervus
yang memiliki timorenses) di Penangkaran Ciwidey
teritorial atau populasi komodo (Varanus
komodoensis) di Pulau Komodo

menyebutkan
suatu populasi
relatif mudah

Dua contoh populasi tersebut memiliki batas yang jelas, yakni


sebagai suatu kandang penangkaran
atau suatu pulau
PENGERTIAN POPULASI
mencari batasan populasi untuk jenis
tertentu sering menghadapi kesukaran
contoh: populasi terumbu karang Acropora
sp.

batasan yang digunakan dalam suatu populasi adalah


kemampuan antaranggotanya untuk berbiak silang

populasi Banteng (Bos javanicus) di Taman


Nasional Baluran dan di Taman Nasional
Alas Purwo merupakan dua populasi
karena terpisah oleh jarak yang cukup jauh
sehingga tidak memungkinkan berbiak
secara silang
PENGERTIAN POPULASI
Kesulitan dalam menentukan populasi adalah menghitung
anggota atau individu-individu
yang ada di dalamnya
Terdapat dua tipe unit individual suatu organisme:
Organisme Uniter Organisme Moduler
individu yang berupa organisme organisme yang tidak bisa dihitung
tunggal, seperti tikus, kucing dan dalam unit individu, misalnya pada
lain-lain tumbuhan yang diukur
kerimbunannya
KARAKTERISTIK POPULASI

Mendapatkan karakteristik
populasi dari karakteristik
individu
Problem utama dalam
mempelajari populasi
adalah:
Mendapatkan proses-proses
populasi dari proses-proses
individu
KARAKTERISTIK POPULASI
Individual Characteristics Population Characteristics
1. Age 1. Population numbers
2. Stage (or density)
3. Size 2. Age (or stage)
4. Sex distribution
5. Behaviour 3. Sex ratio
4. Spatial distribution

Individual Processes Population Processes


1. Development 1. Population growth
2. Growth (changes in number or
3. Feeding density)
4. Reproduction 2. Changes in age
5. Death distribution
3. Mortality
PARAMETER POPULASI

Parameter paling fundamental suatu populasi


adalah DENSITAS, yaitu ukuran populasi atau
jumlah individu per kelompok atau per satuan
panjang, luas, atau volume

Biasanya istilah kerapatan dipakai dalam ekologi


tumbuhan, sedangkan kepadatan dipakai dalam
ekologi hewan
PARAMETER POPULASI
ukuran populasi atau
Parameter paling
jumlah individu per
fundamental suatu DENSITAS
(KEPADATAN) kelompok atau per
populasi adalah
satuan panjang, luas
atau volume
DENSITAS MENTAH DENSITAS EKOLOGI
(Crude Density) (Ecological Density)

Densitas yang diukur dari Densitas yang diukur pada


sembarang habitat tanpa habitat yang sesuai
memperhatikan tingkat
kesesuaian habitat bagi
populasi yang diamati
PARAMETER POPULASI
Densitas suatu populasi dapat meningkat atau menurun, 4
proses yang dapat menyebabkan perubahan densitas populasi,
yaitu:

1. Natalitas: hasil reproduksi dari suatu populasi

2. Mortalitas: kematian individu dari suatu populasi

3. Imigrasi: jumlah individu yang masuk ke dalam suatu area


yang ditempati oleh suatu populasi

4. Emigrasi: jumlah individu yang keluar dari suatu area yang


ditempati oleh suatu populasi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POPULASI

NA S
TA A
LIT A LIT
AS T
OR
M

EM
SI IG
A RA
R SI
IG
IM
PARAMETER POPULASI

Metode yang digunakan untuk mengukur parameter populasi


secara umum ada dua data densitas, yaitu:

Densitas Absolut:
Jumlah individu per satuan luas
atau volume

Densitas Relatif:
Perbandingan densitas populasi di dua
habitat yang berbeda
PARAMETER POPULASI
Densitas Absolut Densitas Relatif

1. Menghitung langsung 1. Metode Trap


(sensus) (Perangkap)
2. Penghitungan
2. Metode pencuplikan Konsentrasi
(sampling) 3. Penghitungan
a. Metode Kuadrat Frekuensi Vokalisasi
b. Metode Line 4. Penghitungan Jumlah
Intercept Jejak
c. Metode Tangkap- 5. Penghitungan Jumlah
Tandai-Lepaskan- Feses
Tangkap Kembali
PARAMETER POPULASI
Pengukuran Densitas Absolut
Menghitung Langsung (Sensus)

Cara langsung untuk mengetahui jumlah hewan yang ada di


dalam area tinggalnya
Contoh: populasi banteng di padang rumput
PARAMETER POPULASI
Metode Pencuplikan (Sampling)
Metode Kuadrat
Dilakukan dengan membuat beberapa petak contoh sebagai unit-unit
daerah pencuplikan, jumlah hewan dapat dihitung dari jumlah individu
yang ditemukan pada unit-unit pencuplikan, rumus yang digunakan:

AxP
D=
Q
D= Densitas populasi hewan yang diduga pada daerah
tertentu
A= Luas daerah yang akan dicari populasinya
P= Jumlah individu yang ditemukan pada setiap unit
daerah pencuplikan
Q= Jumlah luas daerah cuplikan
PARAMETER POPULASI
Contoh: Mencuplik serangga tanah

seluas 1000 m2 menggunakan 10 kuadrat


masing-masing berukuran 20 m2
Hasil yang didapat: 15 ekor serangga tanah
Jadi ukuran populasinya sebagai berikut:

1000 x 15
D= = 75 per 1000 m2
200
PARAMETER POPULASI
Metode Line Intercept

jenis hewan tertentu seperti untuk mengatasi


burung metode kuadrat kurang
praktis dan membutuhkan gunakan metode
banyak waktu line intercept

Pada metode ini bila digunakan suatu jalur observasi berupa


transek, lebih dulu ditentukan dua titik sebagai pusat transek,
selanjutnya dibuat line intercept yang tegak lurus pada
garis transek
PARAMETER POPULASI

LINE INTERCEPT

P TRANSEK
Rumusnya: D=
QXR

D = Densitas populasi organisme yang diduga pada


daerah tertentu
P = Jumlah individu yang ditemukan pada semua unit
daerah pencuplikan
Q = Panjang line intercept
R = Panjang garis transek
PARAMETER POPULASI
Contoh: menghitung populasi burung dengan metode
line intercept sepanjang 1000 m

LINE INTERCEPT 20 m

TRANSEK
10 m
1000 m

Hasil yang didapat total 15 burung

P 1000 x 15
D= D= = 75 /1000 m2
QXR 20 X 10
PARAMETER POPULASI
Metode Tangkap-Tandai-Lepaskan-Tangkap Kembali
Metode ini dikenal menduga besarnya populasi (Capture-Mark-Release-
Recapture, atau Capture-Recapture), persamaannya:

AXP
N=
R

N = pendugaan ukuran besar populasi


A = jumlah individu bertanda yang dilepaskan
P = jumlah individu yang tertangkap dalam
penangkapan ulang
R = jumlah individu yang telah bertanda yang
dapat ditangkap kembali pada penangkapan
ulang
PARAMETER POPULASI
Persamaan tersebut sahih atau valid jika memenuhi syarat
sebagai berikut:
1. Individu bertanda secara acak tercampur ke dalam
individu lain dari populasinya
2. Di dalam populasi tidak terjadi kelahiran, kematian atau
migrasi, baik imigrasi atau emigrasi selama periode antara
pelepasan dan penangkapan ulang
3. Individu bertanda tidak terpengaruh aktivitasnya oleh
penandaan tersebut
4. Dalam penarikan contoh, baik yang pertama maupun
ulangan semua individu mempunyai peluang yang sama
untuk ditangkap
5. Penangkapan pada suatu waktu, tidak berpengaruh
terhadap peluang penangkapan ulang pada waktu
berikutnya
PARAMETER POPULASI
Contoh: mencuplik kumbang herbivora
Hasil:
1. penangkapan pertama mendapatkan 50 kumbang
kemudian ditandai dan dilepaskan kembali
2. penangkapan kedua didapatkan 40 individu dan 10
diantaranya bertanda
maka dapat diekstrapolasi ukuran populasinya adalah sebagai
berikut:

AXP 50 X 40
N= N= = 200 individu
R 10
PARAMETER POPULASI
Pengukuran Densitas Relatif
Ciri dari metode ini adalah tergantung kepada koleksi sampel
yang mewakili suatu populasi, namun tidak diketahui secara
pasti ukuran populasi absolutnya
20 disimpulkan bahwa
individu ukuran populasi
di lokasi B > di lokasi A
lokasi A
tidak dapat disimpulkan
60
ukuran populasi
individu
di lokasi B tiga kali lebih besar
lokasi B daripada di lokasi A
PARAMETER POPULASI
Pengukuran Densitas Relatif
Metode Trap (Perangkap)
Berbagai jenis trap yang digunakan tergantung kepada jenis organisme
yang diukur antara lain:
window trap perangkap hisap jala kabur jala plankton

pitfall trap light trap flight interception trap


PARAMETER POPULASI
Penghitungan Konsentrasi
Metode ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara
serentak pada lokasi yang telah ditentukan seperti tempat
untuk bertengger dan dilakukan secara langsung dengan
teropong atau memotretnya
PARAMETER POPULASI
Penghitungan Frekuensi Vokalisasi
Indeks besar populasi dihitung berdasarkan call heard dari
hewan (burung) setiap interval waktu

Robin Woodpecker Cuckoo


PARAMETER POPULASI
Penghitungan Jumlah Jejak
Metode ini digunakan untuk hewan yang meninggalkan jejak,
misalnya jumlah pupa untuk menduga jumlah imago serangga
dan jumlah sarang untuk menduga jumlah bajing

pupa imago Sarang Bajing


Cycloneda sanguinea
PARAMETER POPULASI
Penghitungan Jumlah Feses
Metode ini digunakan untuk hewan yang meninggalkan feses,
misalnya jumlah feses rusa untuk menduga jumlah rusa. Untuk
itu perlu ada pengukuran awal yang digunakan sebagai standar
dari jumlah feses yang dikeluarkan setiap hari

feses rusa
PARAMETER POPULASI
Keterbatasan Pendekatan Populasi

Hal-hal yang membuat kajian mengenai populasi memiliki


keterbatasan

1. Penentuan batas suatu populasi

2. Populasi bukanlah kumpulan individu-individu yang


terpisah dari kumpulan lain, namun tergabung dalam
suatu komunitas

3. Pada pertumbuhan populasi, faktor emigrasi dan imigrasi


kadang dianggap sama, padahal organisme selalu
menyebar mencari habitat
DEMOGRAFI
Demografi
Demografi adalah deskripsi kuantitatif suatu populasi, meliputi hal-hal yang
berkaitan dengan statistik kehidupan

Tabel Hidup
Tabulasi dari data lengkap mengenai statistik
yang vital, termasuk usia kematian spesifik,
laju kelahiran, dan usia harapan hidup suatu
populasi.
Pearl (1928) tiga jenis umum kurva
kesintasan untuk organisme:
Bentuk Konveks
Bentuk Lurus Raymond Pearl
Bentuk Konkaf (1879-1940)
DEMOGRAFI
Bentuk Konveks
Mortalitas per kapita yang rendah untuk sebagian besar waktu hidupnya
(kesintasan rata-rata pada umur muda tinggi) dan kemudian terjadi
kematian yang drastis pada usia tua, umumnya mamalia dan reptilia

Bentuk Lurus
Mortalitas setiap umur tidak menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan umumnya jenis burung, kelinci, dan tikus

Bentuk Konkaf
Mortalitas per kapita yang tinggi pada awal kehidupan, contohnya pada
hewan invertebrata yang jumlah telurnya sangat banyak, yang
memperlihatkan mortalitas tinggi pada stadia umur muda
DEMOGRAFI

Bentuk Konkaf Bentuk Lurus Bentuk Konveks


STRUKTUR POPULASI
Struktur Populasi
Sifat demografi setiap anggota keadaan
yang penting populasi REPRODUKTIF
Struktur populasi dibagi dalam tiga kategori, yaitu

Stationary Regressive Progressive


STRUKTUR POPULASI
Piramida Stationary
Tipe ini lebih banyak individu yang bertahan pada setiap kelas
umur daripada jumlahnya yang harus diganti; hal ini
merupakan situasi pertumbuhan dari keseluruhan jumlah
individu
Piramida Regressive
Apabila jumlah individu terlalu kecil untuk menjadi dewasa
guna memenuhi keperluan pergantian
Piramida Progressive
Apabila kematian yang terjadi pada kelas berurutan, cukup
untuk mematangkan kelas umur yang terdiri dari jumlah
individu yang sama, maka distribusi populasi akan tetap sama
dan ukuran populasi akan stabil
STRUKTUR POPULASI
Penyebaran Populasi
Ada 3 pola sebaran individu-individu dalam populasi:
Random: Clumped: Uniform:
kehadiran satu individu individu-individu dimana jarak antar
dalam satu titik tidak membentuk suatu satu individu dengan
memberikan informasi kelompok sehingga jika individu lainnya relatif
mengenai satu individu sama
kehadiran individu lain ditemukan maka akan
di sekitarnya menemukan individu
individu lainnya

Faktor-faktor yang mempengaruhi


(1) Distribusi sumberdaya, (2) Perilaku sosial, (3) Faktor lain seperti:
interaksi organisme, tempat berlindung, oksigen terlarut, dan lain-lain
PERTUMBUHAN DAN REGULASI POPULASI
Pertumbuhan Populasi
Pertumbuhan Populasi

Model kurva yang menggambarkan


pertumbuhan suatu populasi, yaitu:

Pertumbuhan Eksponensial

Pertumbuhan Sigmoid
PERTUMBUHAN DAN REGULASI POPULASI
Pertumbuhan Eksponensial

Rumus:
dN/dt = N x r
dimana:
dN/dt: perubahan ukuran
populasi per satuan
waktu
r: laju pertumbuhan
populasi
N: ukuran populasi
saat ini

Kondisi ideal jarang Faktor Makanan, Ruang, Hama,


terjadi Pembatas Predator, dll
PERTUMBUHAN DAN REGULASI POPULASI
Pertumbuhan Sigmoid
Laju karena populasi
Pertumbuhan berhenti terbatasnya tidak
Eksponensial sumber daya berubah

terbentuklah kurva Pertumbuhan Sigmoid (Logistik)


Rumus:
dN/dt = rN(K-N)/K
dN/dt: perubahan ukuran populasi per satuan waktu
r: laju pertumbuhan populasi
N: ukuran populasi saat ini
K: carrying capacity atau daya dukung lingkungan
yaitu ukuran populasi maksimum yang dapat
didukung oleh habitat
PERTUMBUHAN DAN REGULASI POPULASI
Keterangan:
1. Populasi tumbuh lambat

5 2. Percepatan pertumbuhan
4 tinggi
3
3. Percepatan pertumbuhan
menurun
2

1 4. Percepatan pertumbuhan
menurun

5. Stabil

Laju pertumbuhan yang sebenarnya adalah dengan


memperhitungkan Daya Dukung Lingkungan (K)
PERTUMBUHAN DAN REGULASI POPULASI
Regulasi Populasi
Ukuran populasi Perubahan Dinamika
berubah sepanjang ukuran disebut
Populasi
waktu populasi

Populasi tidak tumbuh tanpa batas

laju mortalitas laju pertumbuhan


akan naik akan turun

mencapai densitas keseimbangan


di dekat daya dukung lingkungan
(carrying capacity)
PERTUMBUHAN DAN REGULASI POPULASI
Carrying Capacity

Thomas Robert Malthus


(1766 - 1834)

Carrying capacity atau daya dukung lingkungan yaitu ukuran


populasi maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan
atau habitat

bergantung pada kondisi dan sumber daya yang tersedia di


dalam lingkungan atau habitat
PERTUMBUHAN DAN REGULASI POPULASI

Faktor Pembatas Pertumbuhan:

1. Faktor yang bergantung pada densitas


(density dependent factor)

2. Faktor yang tidak bergantung pada densitas


(density independent factor)

Faktor pembatas menyebabkan spesies


menerapkan strategi untuk bertahan hidup
PERTUMBUHAN DAN REGULASI POPULASI
Faktor yang bergantung pada densitas
(density dependent factor)
• Faktor yang mempengaruhi perubahan laju natalitas atau laju
mortalitas sebagai fungsi kepadatan populasi

• Pengaruh dari faktor ini meningkat jika ukuran populasi meningkat.


Regulasi juga bekerja melalui faktor intrinsik (faktor-faktor fisologi
dan genetik) yang bergantung pada densitas dan perilaku
penyebaran individu

• Contoh faktor yang bergantung pada densitas adalah makanan,


pasangan, kompetisi dan predasi, stress dan perilaku terlalu sesak,
ketersediaan habitat (sarang), air, dan oksigen.
PERTUMBUHAN DAN REGULASI POPULASI
Faktor yang tidak bergantung pada densitas
(density independent factor)

Faktor yang bekerjanya tidak terpengaruh oleh densitas dan biasanya


berhubungan dengan peristiwa abiotik.

Misalnya cuaca dan kerusakan geologis yang bekerja mengurangi jumlah


indivudi dengan proporsi tertentu dan tidak tergantung kepada jumlah
individu satu populasi
PERTUMBUHAN DAN REGULASI POPULASI
Spesies Terseleksi r dan K
Pertumbuhan Faktor Spesies
dan Pembatas Terseleksi
Regulasi Populasi Pertumbuhan r dan K

Konsep mengenai spesies r dan


K dikemukakan oleh
Mc Arthur dan Wilson (1967)

Edward O. Robert H.
Wilson MacArthur
PERTUMBUHAN DAN REGULASI POPULASI
PERTUMBUHAN DAN REGULASI POPULASI
INTERAKSI DI DALAM POPULASI
Interaksi di Dalam Populasi
Interaksi Interaksi
dan
Interspesifik Intraspesifik
INTERAKSI DI DALAM POPULASI
Interaksi Interspesifik
Netralisme
Merupakan tipe interaksi interspesifik yang
dikenali sehari-hari dimana populasi yang
bekerja sama seolah-olah tidak saling
terpengaruh, walaupun sesungguhnya terjadi
sangat halus

Kompetisi
Merupakan tipe interaksi interspesifik dimana dua
individu atau spesies berebut sumberdaya terbatas.
Kompetisi untuk memperebutkan sumberdaya
merupakan faktor utama dalam pengendalian
populasi. Tidak ada populasi mampu bertahan dengan
kepadatan tinggi, individu yang tidak mampu
memanfaatkan sumberdaya lingkungan akan tersingkir
INTERAKSI DI DALAM POPULASI
Mutualisme
Mutualisme atau disebut juga simbiosis
merupakan interaksi wajib yang diperlukan
oleh kedua belah pihak yang berinteraksi
karena keduanya saling memerlukan

Protocooperation
The Clown Fish and its Sea Anemone
partner both benefit from the relationship:
Nemo gets a safe home that protects him
from predators, and he fiercely protects his
sea anemone from predators. He also feeds
the anemone. How cute is that?
INTERAKSI DI DALAM POPULASI

Commensalism
In this case, one species benefits from the
presence of another, which is not affected by
the presence of the first species

Ammensalisme
Merupakan kebalikan dari komensalisme. Spesies
inang yang menjadi tuan rumah bagi spesies
amensalisme mendapat manfaat, spesies
amensalisme dalam banyak hal malah punah.
Berbagai antibiotik merupakan contoh amensalisme
yang bermanfaat bagi manusia
INTERAKSI DI DALAM POPULASI
Predatorisme
Akibat proses pangsa memangsa jumlah populasi
mangsa berkurang tetapi mekanisme putaran umpan
balik komunitas mengendalikan jumlah populasi
pemangsa dan berlangsung secara alami. Campur
tangan manusia yang menyebabkan mekanisme
putaran umpan balik menjadi kacau

Parasitism
A parasite is an organism that takes up
residence in or on a host organism and feeds on
the host's body without killing it outright.
INTERAKSI DI DALAM POPULASI
Interaksi Intraspesifik

Dorongan
Internal Interaksi

Perubahan Biologik
Individu
Pengendalian kepadatan
populasi spesies
Seleksi Alam

Pengelompokan
INTERAKSI DI DALAM POPULASI
Dorongan Internal Interaksi

Pengendalian kepadatan faktor biotik


didorong
populasi spesies intraspesifik

yaitu mekanisme internal populasi


yang bersifat naluri alamiah populasi
itu sendiri
INTERAKSI DI DALAM POPULASI
Perubahan Biologik Individu

perubahan biologik dalam tubuh individu


Mekanisme
spesies yang terwujud melalui proses evolusi
intraspesifik
dan berlangsung dari waktu lalu

Evolusi terjadi karena perubahan sifat fisik


dan kimia organisme serta perubahan-
Akibat tekanan
perubahan internal organisme sendiri yang
faktor lingkungan berlangsung terus menerus

perubahan frekuensi
genetik populasi
INTERAKSI DI DALAM POPULASI
Seleksi Alam
sesuai dengan
frekuensi lingkungan habitat bertahan
genetik
spesies tidak sesuai dengan
lingkungan habitat tersingkir

Seleksi
alam

mengubah 1.perubahan terarah


sifat-sifat fenotip 2.perubahan sifat tepat sama
yang diwariskan 3.berkurang kekuatan variasinya
INTERAKSI DI DALAM POPULASI
Pengelompokan
Dorongan Berkelompok

Komunitas
Contoh organisme semut
dorongan interaksi sosial lebah
intraspesifik rayap

Berwatak Teritori Berwatak Hierarki Sosial


daerah selalu dipilih dan dimana sang ratu mendapat
dipertahankan, kalau perlu kedudukan istimewa dalam
dengan pertumpahan darah komunitas
INTERAKSI DI DALAM POPULASI
Asal Mula dan Cara Pengaruh-Pengaruh
Pengelompokan Pengelompokan
Hewan adalah organisme yang Keuntungan:
tergantung atau memerlukan protektif, reproduksi dan
organisme lain
perkembangan genetika
Pengelompokan terjadi antara
Kerugian:
lain karena: reproduksi,
transportasi pasif (adanya media persaingan, dampak
seperti air pada populasi kerumunan (contoh: lalat),
nyamuk), dan perpindahan aktif menekan daya reproduksi,
(adanya daya tarik lingkungan kanibalisme, dan angka
atau ditarik oleh organisme lain) kematian meningkat

Anda mungkin juga menyukai