Anda di halaman 1dari 17

Populasi Hewan dan Hadaina Zulfah/K4311031

Restu Fitrian A./ K4311057


Metode Sensus Siti Salis M./ K4311070

EKOLOGI HEWAN I 2014


POPULASI HEWAN

• Kumpulan atau kelompok hewan yang sejenis (individunya mampu bertukar


informasi genetik) yang mendiami suatu ruangan khusus, memiliki berbagai
karakteristik yang digambarkan secara statistik dan unik sebagai karakteristik
milik kelompok (bukan karakteristik individu dalam kelompok itu)
• Empat parameter populasi yang mengubah kepadatan populasi adalah natalitas,
mortalitas, imigrasi dan emigrasi. (Tarumingkeng, 1994).
• Kepadatan populasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan dalam
bentuk jumlah atau biomassa per unit, atau persatuan luas atau persatuan volume
atau persatuan penangkapan.
• Ukuran populasi dan densitas merupakan parameter populasi yang saling
berkaitan. Bila densitas diketahui, maka ukuran populasi dalam suatu kawasan
akan dapat diduga; demikian juga sebaliknya.( Imran, 2008).
Macam – Macam Populasi
Populasi Tertutup

Populasi tertutup adalah sebuah populasi satwa yang tertutup dari


faktor tambahan (kelahiran dan imigrasi) dan faktor pengurangan
(kematian dan emigrasi). Jadi populasi dianggap konstan selama
waktu penelitian. Unsur pembatas populasi tertutup :
• Pembatas Geografis : Populasi tertutup oleh pembatas fisik
sehingga satwa tidak berpindah keluar area dimana populasi
tersebut terperangkap
• Pembatas Demografis : Tertutup dari faktor kelahiran, imigrasi,
kematian dan emigrasi.
Populasi Terbuka

• Populasi terbuka adalah sebuah populasi satwa yang terbuka dari


faktor tambahan dan pengurangan. Dikembangkan untuk memperkirakan
kelangsungan hidup selama jangka waktu yang lebih lama, dan
memungkinkan kelahiran, kematian, imigrasi atau emigrasi. Model
populasi ini lebih rumit daripada model tertutup karena parameter
tambahan yang diperlukan untuk model perekrutan, mortalitas dan
gerakan. Sementara itu penggunaan beberapa model open-populasi untuk
memperkirakan kelimpahan, perkiraan yang dihasilkan cenderung kurang
tepat dan kuat untuk variasi probabilitas penangkapan daripada yang
dihasilkan oleh populasi model tertutup (Kendall, 2001).
Bagaimana cara menghitung populasi?

• Perhitungan populasi dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya


dengan metode sensus.
• Metode sensus (pencacahan total) yang merupakan suatu cara menghitung
secara langsung semua individu di suatu tempat yang dihuni spesies yang
diselidiki.
• Metode ini biasanya digunakan pada berbagai spesies mamalia berukuran besar
dan mudah tampak dalam habitatnya, misal gajah di semak belukar. Pencacahan
total juga dapat dilakukan pada berbagai jenis hewan yang berukuran kecil,
misal kelelawar dengan mencacah individu yang keluar masuk dari lubang
tempat tinggalnya. Dapat juga dilakukan pada jenis hewan invertebrate sesil
dengan ukuran tubuh yang tidak terlalu kecil, misalnya teritip (Balanus sp).
Bagaimana Metode Sensus pada populasi
hewan dilakukan?

• Metode sensus ini dilakukan dengan metode CMRR ( Metode


Capture Mark Release Recapture )
• Prinsip umum percobaan CMRR adalah untuk menandai individu
dalam penangkapan sesi pertama dan kemudian untuk mencatat
proporsi individu yang ditandai dalam penangkapan kembali sesi
berikutnya. (Williams et al. 2001).
• CMRR ini digunakan untuk hewan yang relatif mudah ditangkap
misalnya tikus, belalang atau burung. Karena pada spesies yang
sulit untuk menangkapnya, seperti spesies langka CMRR masih
sangat sulit digunakan untuk memperoleh estimasi ukuran populasi
yang dapat diandalkan.
Dalam pelaksanaan metode CMRR ini perlu diasumsikan bahwa:
• Hewan yang ditandai tidak terpengaruh dan tanda tidak mudah hilang.
• Hewan tercampur secara homogen dalam populasi.
• Populasi harus dalam sistem tertutup (tidak ada emigrasi atau emigrasi).
• Tidak ada kelahiran dan kematian dalam perioda sampling (jika ada selama
jumlahnya relatif tetap, secara regular tidak ada masalah).
• Hewan yang tertangkap sekali atau lebih, tidak akan mempengaruhi kemungkinan
penangkapan selanjutnya.
• Populasi dicuplik secara random dengan asumsi:
 Semua kelompok umur dan jenis kelamin dapat ditangkap secara proposional.
 Semua individu mempunyai kemampuan yang sama untuk tertangkapan
(probabilitas tertangkapnya hewan yang ditandai sama untuk setiap anggota
populasi “equal catchability”).
• Sampling dilakukan dengan interval waktu yang tetap termasuk penanganannya yang
tidak terlalu lama.
TIPE TIPE CMRR
Metode Lincoln-Petersen

Metode Peterson adalah salah satu metode dalam mengukur


kepadatan absolut. Metode ini dilakukan dengan menangkap
sejumlah individu dari sujumlah populasi hewan yang akan
dipelajari. Individu yang ditangkap itu diberi tanda kemudian
dilepaskan kembali dalam beberapa waktu yang singkat. Setelah
itu dilakukan pengambilan ( Penangkapan Ke 2 terhadap sejumlah
individu dari populasi yang sama. Dari penangkapan kedua inilah
diidentifikasi individu yang bertanda yang berasal dari
penangkapan pertama dan individu yang tidak bertanda dari hasil
penangkapan kedua
RUMUS PETERSON
Rumus Peterson :
Petersen method: Closed population

Survey 1: Survey 2:

Catch several animals Catch C animals

Mark all M animals Count recaptures (R)

Return animals to Return animals to


population population
Survey 1: Survey 2:

M = 12 C = 15
R=4
Metode Schnabel

• Digunakan untuk mengurangi ke tidak validan dalam metode


Paterson. Metode ini membutuhkan asumsi yang sama dengan
metode Peterson yang ditambahkan dengan asumsi bahwa ukuran
populasi harus konstan dari suatu periode sampling dengan
periode berikutnya. Pada metode ini penangkapan penandaan dan
pelepasan hewan dilakukan lebih dari 2 kali. Untuk setiap periode
sampling semua hewan yang belum bertanda diberi tanda dan
dilepaskan kembali.
Rumus Schanabel
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai