Anda di halaman 1dari 10

BIOMETRIKA

“ANALISIS CAPTURE RECAPTURE”

Dosen Pembimbing: Drs, Santoso, M.Si

Disusun oleh:
Suwarti : (1821160034)
Semester : V (lima)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2020
Analisis Capture Recapture
Analisis Capture Mark Release Recaptured (CMMR) yaitu merupakan metode yang
memiliki prinsip kerja berupa menandai, melepaskan dan menangkap kembali sampel.
Metode ini sering disebut sebagai metode Capture Recaptured. Metode capture recaptured
merupakan metode yang umumnya dipakai untuk menghitung perkiraan besarnya populasi.
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menetukan
tempat yang akan dilakukan estimasi, lalu menghitung dan mengidentifikasinya, dan hasil
dapat dibuat dalam system daftar. Suatu populasi dapat pula ditafsirkan sebagai suatu
kelompok makhluk yang sama spesiesnya dan mendiami suatu ruang khusus pada waktu
khusus. Karakteristik dasar populasi adalah besar populasi atau kerapatan. Pengukuran
kerapatan mutlak adalah dengan cara penghitungan menyeluruh yaitu cara yang paling
langsung untuk mengerti berapakah mahluk tersebut semuanyadan metode cuplikan yaitu
dengan menghitung proporsi kecil populasi pada rumus Peterson. Untuk metode sampling
biotik hewan bergerak biasanya digunakan metode capture – recaptured. Metode ini
merupakan metode yang sederhana untuk menduga ukuran populasi dari suatu spesies hewan
yang bergerak cepat seperti ikan, burung, serangga dan mamalia kecil. Metode CMMR ini
dilakukan dengan mengambil dan melepaskan sejumlah serangga yang di anggap sebagai
besarnya populasi yang ada menggunakan jarring dan ditandai dengan spidol pada bagian
abdomennya. Serangga yang tertangkap dilepaskan kembali.

Metode capture – mark – release – recapture (CMMR) dikembangkan untuk


mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan estimasi pengukuran populasi pada hewan.
Prinsip umum percobaan CMMR adalah untuk menandai individu dalam penangkapan sesi
pertama dan kemudian untuk mencatat proporsi yang ditandai dalam penangkapan kembali
sesi berikutnya.

Metode capture recapture terdiri dari metode Lincoln Peterson dan metode schanabel.
Metode Lincoln Peterson merupakan cara sederhana, karena merupakan single marked. Cara
ini melibatkan penangkapan sebagian populasi, penandaan untuk pencirian, dan pelepasan.
Individu yang ditangkap diberi tanda yang mudah dibaca, kemudian dilepaskan kembali
dalam periode waktu yang pendek. Setelah beberaa waktu ditangkap kembali dan dihitung
yang bertanda yang tertangkap. Dari dua kali hasil penangkapan dapat di duga ukuran atau
besarnya populasi N. Pada metode Lincoln Peterson ini individu yang sama di hitung lebih
dari sekali dalam keadaan ekologi tertentu selain itu semakin kecil sampel yang digunakan,
kemungkinan bisa semakin tinggi.

Asumsi-Asumsi pada metode schnabel

Menurut (southwood, 1971), asumsi yang harus dipenuhi sebelummenggunakan


metode schnabel dalam mengestimasi hewan adalah sebagai berikut"

a. Pemberian tanda pada hewan tidak mudah hilang. Proses penandaan pada
hewan yang akan dilakukan dalam penelitian harus terlihat dan tidak mudah
hilang.sebagai contoh, apabila peneliti ingin meneliti jumlah populasi pada
ikan peneliti tersebut dapat memberi tanda pada memberikan tanda dengan
memotong sirip ikan. Hal ini agar terlihat jelas mana anggota populasiyang
sudah ditangkap dan anggota populasi yang belum ditangkap. Menurut
(Effendi M.l. 1978), pemberian tanda pada hewan khususnya pada kasus
penelitian pada ikan yang baik sebaiknya memenuhi syarat sebagai berikut"
1. Tanda tidak berubah selama ikan hidup.
2. Tidak mengganggu tingkah laku ikan sehingga mudah ditangkap oleh pemangsa.
3. Tidak mudah menyebabkan ikan tersangkut pada tanaman akustik, yaitu tanaman
yang pertumbuhannya berdasarkan tanaman lain akibat sinyal akustik yang dimiliki
tanaman tersebut, karena dapat menyebabkan pertumbuh antanaman akustik terhenti.
4. Tanda itu murah dan mudah diperoleh.
5. Tepat untuk tiap ukuran ikan yang menjadi objek penelitian dengan penyesuaianyang
minimal.
6. MudahMudah diterapkan pada ikan tanpa menggunakan zat pembius dan gangguan
"stress" diusahakan sekecil mungkin.
7. Cukup banyak (ariasi untuk membedakan kelompok-kelompok ikan kecil
perbedaannya.
8. Tidak menyebabkan kesehatan ikan terganggu.
9. Tidak berbahaya atau menyebabkan bahaya pada ikan sebagai ikan pangan.
10. Tanda mudah dikenal oleh orang yang tidak mendapat latihan sekalipun.
b. Hewan yang sudah ditandai harus tercampur secara homogen dalam
populasi.Maksudnya adalah tidak ada perbedaan antara hewan yang sudah
ditandai dan hewan yang belum ditandai. Hewan yang sudah ditandai
dikembalikan kedalam populasi bersamaan dengan hewan yang belum
ditandai atau sudahdi tandai sebelumnya.
c. Populasi harus dalam sistem tertutup. yang dimaksud dengan populasi tertutup
yaitu populasi tertutup dari saktor tambahan seperti kelahiran dan migrasi, dan
saktor pengurangan seperti kematian. Dengan kata lain populasi dianggap
konstan selama waktu penelitian.
d. Hewan yang ditangkap sekali atau lebih tidak mempengaruhi hasil sampling
selanjutnya. Hewan yang sudah ditandai pada penangkapan sebelumnya tidak
mempengaruhi penangkapan selanjutnya, mungkin saja hewan yang sudah
ditandai pada penangkapan sebelumnya dapat ditangkap kembali pada
penangkapan selanjutnya. Bahkan hewan yang sudah ditangkap dapat
ditangkap lebih dari dua kali.
e. Sampel diambil secara acak dari populasi artinya semua kelompok umur dan
jenis kelamin dapat ditangkap artinya serta semua individu pada populasi
mempunyai kemampuan yang sama untuk ditangkap.
f. Sampling dilakukan dengan inter(al waktu yang tetap. Pengambilan
sampelharus dilakukan pada inter(al waktu yang tetap karena untuk
mendapatkaninterpretasi yang sama.
g. Ukuran populasi harus konstan dari satu periode sampling dengan periode
yang berikutnya. Asumsi ini berkenaan dengan asumsi bahwa metode
schnabel merupakan metode untuk memperkirakan jumlah populasi pada
populasi tertutup. Hal ini mempunyai arti tidak ada kematian, kelahiran,
maupun perpindahan sampel dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu sampel
yang sudah ditangkap harus dikembalikan pada populasi dengan jumlah yang
sama.Oleh karena itu, ukuran populasi harus konstan dari satu periode
sampling dengan periode sampling berikutnya.

Metode schanabel adalah kelanjutan dari metode Peterson. Dalam metode schanabel
individu yang tertangkap pada setiap sampling merupakan perhitungan untuk penandaan
kemudin ditandai dan dilepas. Dalam metode ini ada dua tipe individu : yang di tandai karena
tertangkap pada sekali atau lebih pada sampel sebelumnya dan tidak di tandai, tidak pernah
tertangkap sebelumnya. Metode schanabel ini lebih memperhatikan waktu saat penangkapan,
capture (C), Marked (M), dan recapture (R) adalah total komulatif dari pengulangan pertama.
Pada metode ini penangkapan dan pelepasan hewan lebih dari 2 kali atau multiple marked.
Untuk periode setiap samping, semuan hewan yang belum bertanda diberi tanda dan
dilepaskan kembali. Kemudian N dapat di tentukan. Pada prinsipnya metode capture
recapture memiliki anggapan bahwa :

1. Hewan yang di tandai tidak terpengaruh dan tanda tidak mudah ilang
2. Hewan yang tercampur secara homogen dalam populasi
3. Populasi harus dalam system tertutup (tidak ada emigrasi atau emigrasi dapat di hitung)
4. Tidak ada kelahiran dan kematian dalam periode sampling (jika ada selama jumlahnya
relative tetap, secara regular tidak ada masalah )
5. Hewan yang tertangkap sekali atau lebih, tidak akan mempengaruhi kemungkinan
penangkapan selanjutnya)
6. Populasi dicuplik secara random dengan asumsi:
 Semua kelompok umur dan jenis kelamin dapat di tangkap secara professional
 Semua individu mempunyai kemampuan yang sama untuk tertangkap(probabilitas
tertangkapnya hewan yang di tandai sama untuk anggota populasi “equal
catchhability”)
7. Sampling dilakukan dengan interval waktu yang tetap termasuk penanganannya yang
tidak terlalu lama.
8. Hewan yang ditandai mempunyai probabilitas kesintaan.

Hal yang perlu di perhatikan saat melakukan sampling pada metode capture recapture
adalah memilih wilayah dan waktu. Pemilihan wilayah dan waktu sampling yang tepat untuk
sampling serangga harus memperhatikan beberapa faktor yaitu:

1. Angin
Pergerakan udara berupa angina merupakan hal yang berkaitan dengan penyebaran
serangga. Serangga biasanya terbang mengikuti arah angina.
2. Cahaya
Serangga memiliki aktivitas yang memerlukan cahaya. Cahaya diperlukan oleh serangga
misalnya untuk mencari makan.
3. Suhu
Aktivitas serangga dipengaruhi oleh suhu. Suhu optimum untuk serangga dapat hidup
adalah ±25 derajat celcius, suhu yang terlalu rendah ataupun tinggi dapat mengganggu
aktivitas serangga dan menyebabkan kematian karena kedinginan maupun kepanasan
4. Makanan
Umumnya makanan serangga adalah dedaunan. Oleh karena itu saat melakukan
sampling usahakan memilih wilayah dengan jumlah tumbuhan hijau yang berlimpah.

Pratikum yang bertujuan untuk mempelajari estimasi besar populasi metode Lincoln –
Peterson dan schanabel. Pengamatan ini dilakukan di Edupark UMS adapaun alat dan bahan
yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Alat
a. Jarring insecta untuk sampling serangga
b. Spidol berwarna hitam untuk penanda sampel
c. Table datan pengamatan
d. Alat tulis
e. Kamera
2. Bahan
Alam terbuka edupark UMS

Setelah mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan tersebut, maka
berikut ini adalah cara kerja yang dilakukan :

A. Metode Lincoln Peterson


 Menentukan lokasi dan perkiraan luas area untuk sampling
 Mengayungkan-ayunkan jala serangga untuk menangkap serangga yang ada dalam
lokasi sampling
 Mencatat berapa banyak serangga yang tertangkap (M)
 Meberikan tanda pada bagian tubuh yang telah disepakati antar kelompok misalkan
kaki kanan, kaki kiri,kepala, dada, perut dan lain – lain.
 Memberikan tanda tidak boleh menggangu aktivitas hewan
 Melepaskan kembali serangga yang tertangkap dan telah diberi tanda
 Melakukan sampling pada perode pertama sebanyak 20 kali
 Memberikan jeda atau selang waktu antara periode sampling pertama dengan periode
samping kedua selama 60 menit
 Memulai samping kedua setelah jeda waktu 60 menit
 Mencatat jumlah serangga yang tertangkap baik yang bertanda maupun yang tidak
bertanda (n)
 Mencatat berapa banyak serangga yang bertanda tertangkap kembali (R)
 Memasukkan data dalam table pengamatan metode Lincoln – Peterson
 Menentukan besar populasi kepadatan populasi serangga dalam area samping

B. Metode Schanabel
 Mengulang cara kerja pertama sampai ke empat sama dengan metode Lincoln
Peterson
 Melakukan sampling sebanyak 20 kali. Pada metode ini tidak ada jeda waktu
 Mencatat serangga yang tertangkap pada samping kedua dan berikutnya sesuai dengan
ketentuan pada schanabel. Ni untuk jumlah serangga yang tertangkap pada periode ke-
I. Mi untuk total hewan yang tertangkap pada periode ke-I ditambah jumlah serangga
yang tertanggkap pada periode sebelumnya. Ri jumlah serangga yang tertangkap
kembali pada periode ke-i.
 Memasukkan data ke dalam table pengamatan metode schanabel
 Menentukan besar populasi dan kepadatan populasi serangga dalam area samping.

Sebagian besar serangga yang ditemukan di edupark berasal dari classis Lepidoptera
dan Orthoptera.adapun jumlah serangga yang tertangkap secara keseluruhan disajikan dalam
table pengamatan sebagai berikut :

a. Metode Lincoln Peterson

Sampling ke- M N R
1 3 1 0
2 2 2 1
3 1 1 0
4 1 2 1
5 1 2 1
6 1 2 1
7 1 1 0
8 1 1 0
9 1 1 0
10 1 1 0
11 2 3 2
12 3 3 2
13 1 1 0
14 1 2 1
15 2 1 0
16 1 3 2
17 1 2 1
18 1 1 0
19 3 1 0
20 2 1 0
∑ 30 32 12

Tabel 1.1 Data Lincoln Peterson

∑ M∑n
N=
∑R
30 x 31
= 12
960
= 12

=80 individu

SE = [30 X 32] [30 – 12] [32 – 12]


90 X 18 X 10
=
√ 1728
17280
√ 1728
=√ 100 = 10
Selang kepercayaan
N ±(t x SE)
1. N ±(t x SE) = 80 + (1,96 x 10)
= 80 + 19,6
= 99,6
=100 individu
2. N – (t x SE) = 80 – (1,96 X 10 )
= 80 – 19,6
= 60,4
= 60 individu

Kesimpulan : Besar estimasi populasi serangga edupark berkisar antara 60 s.d 100 individu.

b. Metode Scahanbel

Sampling ni Ri Jumlah hewan Mi Ni.Mi i/N-ni


ke - yang
ditangkap
1 3 0 3 3 9 0,0370
2 2 0 2 5 10 0,0357
3 1 1 0 6 6 0,0344
4 1 0 1 7 7 0,0344
5 1 1 0 8 8 0,0344
6 1 1 0 9 9 0,0344
7 1 1 0 10 10 0,0344
8 1 0 1 11 11 0,0344
9 1 1 0 12 12 0,0344
10 1 1 0 13 13 0,0344
11 2 1 1 15 30 0,0357
12 3 2 1 18 48 0,0370
13 1 0 1 19 29 0,0344
14 1 0 1 20 20 0,0344
15 2 1 1 22 44 0,0357
16 1 0 1 23 23 0,0344
17 1 0 1 24 24 0,0344
18 1 1 0 25 25 0,0344
19 3 1 2 28 84 0,0370
20 2 2 0 30 60 0,0357
∑ 30 14 16 472 0,701

Tabel 1.2 Data Metode Schanabel

N = ∑ ¿¿ ¿
472
= 14

= 33, 7142
= 34 individu

1 K −1 1
SE =
√ N −Mi
+
N
−∑
N −¿
¿¿

1 20−1
= + −0,701
34−30 30
=√ 0,25+0,633−0,701
=√ 0,182
=0,4266
=2,3441

Selang kepercayaan
N – (t x SE) = 34 – (1,96 X 2,3441)
= 34 – 4,588
= 29,412
= 29 individu
Kesimpulan : Besar estimasi populasi serangga di Edupark berkisar antara 29 s.d
39 individu.

Anda mungkin juga menyukai