A. Kompetensi Inti
I. Standar Kompetensi
II. Kompetensi Dasar
3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan.
III. Indikator Kompetensi
1. Jujur
2. Kerja keras
3. Toleransi
5. Komunikatif
6. Menghargai prestasi
7. Tanggung jawab
8. Peduli lingkungan.
V. Tujuan Pembelajaran
VI. Materi Ajar
Filum Mollusca ini terdiri atas beberapa kelas, Mollusca dikelompokkan ke dalam lima kelas,
yaitu Amphineura, Gastropoda, Scaphopoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.
a) Amphineura. Kita jarang melihat hewan ini karena jenis Mollusca ini masih primitif yang
diperkirakan telah ada 450 juta tahun yang lalu. Contohnya adalah Chiton.
Hewan Chiton hidup di dasar perairan lautan dan di pantai. Dari gambar tampak bentuk tubuhnya
pipih, tidak terlihat bagian kepala, memiliki punggung dilindungi cangkang yang tersusun seperti
genting rumah yang terletak di bagian punggung (dorsal). Pada bagian ventral terdapat kaki untuk
melekat. Saluran pencernaan makanan terdiri atas mulut yang dilengkapi dengan lidah (radula), gigi,
lambung, usus, dan anus. Sistem reproduksi sama dengan jenis Mollusca yang lain. Daur
hidup Chiton memiliki fase larva yang disebut trokopor.
b) Gastropoda. Nama Gastropoda berasal dari bahasa Yunani, gaster yang berarti perut
dan podos yang berarti kaki. Gastropoda berarti hewan yang berkaki perut. Sebagian besar
hewan ini mempunyai cangkang yang berbentuk kerucut dan berpilin-pilin ke arah kanan atau
kiri dan tubuhnya akan menyesuaikan diri dengan bentuk cangkang itu. Gastropoda umumnya
memiliki cangkang. Cangkang ini berfungsi sebagai pelindung dari gangguan pemangsanya.
Bentuk cangkangnya bermacam-macam seperti tanduk, berduri, atau menjari. Ada pula
Mollusca yang tidak mempunyai cangkang, misalnya siput telanjang (Vaginula), jenis ini hidup
juga di darat. Pada bagian kepala yang terletak di depan terdapat sepasang tantakel pendek
(sungut). Bintik mata terdapat pada tantakel panjang yang berfungsi untuk membedakan gelap
dan terang. Adapun tantakel pendek digunakan sebagai organ pembau. Coba amatilah bekicot
saat berjalan, terlihat ia menggunakan perut yang merupakan kaki berotot. Bagian depan
menghasilkan lendir untuk mempermudah gerakan.
c) Scaphopoda. Contoh dari Scaphopoda adalah Dentalium vulgare. Hewan ini hidup di laut atau di
pantai yang berlumpur, cangkangnya tajam, berbentuk taring/terompet yang kedua ujungnya
terbuka karena disesuaikan dengan tempat hidupnya, yaitu di laut dan terpendam di dalam
pasir/lumpur.
hewan yang menggunakan kepalanya sebagai alat gerak/kakinya, (cephale berarti kepala
dan podos berarti kaki). Contoh kelompok hewan ini adalah cumi-cumi (Loligo), gurita (Octopus), dan
sotong (Sepia). Jika kita amati, hewan ini memiliki ciri khas, yaitu mempunyai tentakel yang
dilengkapi dengan alat pengisap. Alat ini terdapat pada kepala yang berguna untuk menangkap
mangsa. Misalnya, pada cumi-cumi dan sotong mempunyai 8 tentakel pendek dan 2 tentakel yang
panjang.
Pada kepala terdapat sepasang mata yang telah berkembang dengan baik, yaitu memiliki lensa
mata dan iris, tetapi tidak mempunyai kelopak mata, dapat membedakan beraneka ragam
lingkungan. Dengan mata yang tajam dapat segera menghindari musuh sehingga jenis Mollusca ini
lebih maju dibandingkan dengan yang lainnya.
a. Yang menguntungkan
1. Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang cukup tinggi
selain enak rasanya
2. Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karena banyak yang
berwarna sangat indah.
3. Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non
migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
b. Yang merugikan
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica
VII. Strategi Pembelajaran
2. Metode : Ceramah
3. Pendekatan : Kontruktivisme
VIII. Kegiatan Pembelajaran
Elaborasi
X. Sumber Belajar
a. Buku Sumber
2. Rikky F, dkk. Mudan dan Aktif Belajar Biologi SMA X: Jakarta. BSE 2009
b. Alat / Media
1. Carta
2. Kartu soal