Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIKUM III

SUKSESI
Tafa’ul Nizzayulfaidah* Alfianur Azmi dan Alfiyanti Sholihah

Program Study Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

*Corresponding author: leemoou14@gmail.com

ABSTRAK

Suksesi vegetasi adalah urutan proses perg

PENDAHULUAN posisi penting sebagai salah satu kekayaan


Keanekaragaman jenis burung satwa Indonesia. Jenisnya sangat
dapat mencerminkan tingginya beranekaragam dan masing-masing jenis
keanekaragaman hayati suatu hidupan liar memiliki nilai keindahan tersendiri.
lainnya. Artinya burung dapat dijadikan Hidupnya memerlukan syarat-syarat
sebagai bioindikator kualitas hutan. Burung tertentu yaitu adanya kondisi habitat yang
merupakan jenis hewan vertebrata dalam cocok dan aman dari segala macam
kelas aves yang memiliki jumlah paling gangguan. Selama proses evolusi dan
banyak di antara hewan vertebrata lainnya. perkembangan kehidupan berlangsung,
Sebanyak 9.040 jenis burung tercatat di burung selalu beradaptasi dengan berbagai
dunia (Sulistyadi, 2010). Burung juga faktor, baik fisik (abiotik) maupun biotik.
banyak digunakan sebagai bioindikator Hasil adaptasi ini mengakibatkan burung
untuk menentukan kualitas dan tingkat hadir atau menetap di suatu tempat yang
kerusakan lingkungan. Dapat dikatakan sesuai dengan kehidupannya dan tempat
semakin beragam spesies tumbuhan dan untuk kehidupannya tersebut secara
spesies burung dalam suatu wilayah maka keseluruhan disebut sebagai habitat
semakin baik kualitas lingkungannya. (Sutopo, 2008).

Menurut Rusmendro (2009), Struktur vegetasi merupakan salah


burung salah satu satwa yang dijumpai satu faktor kunci yang mempengaruhi
hampir di setiap tempat dan mempunyai kekayaan spesies burung pada tingkat
lokal. Hubungan yang sangat erat antara Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat.
komunitas burung dengan indeks Pengamatan ini dilakukan dengan
keragaman habitat menunjukkan bahwa menggunakan metode titik hitung (Point
burung sangat tergantung pada keragaman Count), yaitu dengan mengamati setiap
kompleksitas dari pohon, tiang dan semak. burung pada suatu titik. Alat yang
Ada perbedaan struktur komunitas burung digunakan yaitu binokuler, buku panduan
pada daerah yang mempunyai struktur burung, alat tulis dan pengukur waktu.
vegetasi yang berbeda ataupun antara
Dalam metode ini, pengamat
vegetasi alami dengan yang terganggu
berhenti pada suatu titik di habitat yang
(Paeman, 2002).
diamati dan menghitung semua burung
Perbedaan jenis-jenis burung pada yang terdeteksi (baik yang terlihat lewat
masing-masing pengamatan menurut lensa binokuler secara langsung maupun
Hernowo (1985), apabila kondisi melalui suara burung). Jarak antar titik
habitatnya kurang baik dalam mendukung berkisar antara radius 100-200 m, dengan
kehidupan burung seperti kurangnya selang waktu antar titik selama 15 menit.
sumber pakan atau faktor lain (luas area Selanjutnya semua burung yang ditemukan
dan iklim) dapat mempengaruhi dicatat ciri-cirinya dan diidentifikasi
keberadaan jenis burung. menggunakan buku panduan. Mengenai
teknik pencatatan, digunakan metode
Pengamatan ini bertujuan untuk
McKinnon List untuk mempermudah
menganalisi nilai keanekaragaman burung
dalam embaca data yang diperoleh.
dalam ekosistem hutan alam, menganalisis
tingkat penggunaan habitat oleh satwa HASIL DAN PEMBAHASAN
(burung), dan mengkaji penggunaan
Hasil dari praktikum ini
vegetasi secara vertikal oleh burung.
menunjukan bahwa populasi tumbuhan
METODE PENGAMATAN pada plot sebelum terbakar menunjukan
Pengamatan ini dilaksanakan pada bahwa jumlah keanekaragaman spesies
hari Jum’at, 19 April 2019. Lokasi lebih banyak. Kemudian ketika setelah
pengamatan ini berada di kawasan hutan dibakar

Anda mungkin juga menyukai