Anda di halaman 1dari 7

SUMBER ISTILAH

Sumber istilah dapat berasal dari kosa kata umum bahasa Indonesia,bahasa serumpun, dan bahasa asing. ( Dyas Puspandari, h : 31 )

Kosa Kata Bahasa Indonesia Kosa kata umum bahsa Indonesia dapat dijadikan sumber bahan istilah apabila salah satu syarat atau lebih dibawa ini dipenuhi : 1. Kata yang dengan tepat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang dimaksudkan. Contoh : tunak (steady), telus (percolate) dan imak(stimulate) 2. Kata yang lebih singkat daripada yang lain yang beracuan sama. Contohnya gulma lebih singkat daripada tumbuhan penganggu, suaka politik lebih singkat daripada perlindungan politik. 3. Kata yang tidak bernilai rasa ( konotasi ) buruk dan yang sedap didengar ( eutonik ). Contohnya pramuria daripada hostes, tunakarya daripada penganggur. 4. Kata umum yang diberi makna baru atau makna khusus dengan jalan menyempitkan atau meluaskan makna asal. Contoh : bermuka dua, suaka politik.

Kosa Kata Bahasa Serumpun Apabila di dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan istilah yang dapat mengungkaplan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang dimaksudkan, maka untuk itu hendaknya dicari istilah dalam bahasa serumpun. (Risa Agustin, h : 35) Yang dimaksud dengan bahasa serumpun adalah bahasa-bahasa daerahyang ada di Indonesia, yaitu bahasa Jawa, Sunda, Betawi, dll. ( Dyas Puspandari, h : 31 ) Contoh : Gambut (Banjar) Nyeri (Sunda) Peat (Inggris) Pain (Inggris)

Istilah gambut dan nyeri berasal dari bahasa daerah, maka istilah ini lebihdisarankan daripada peat dan pain yang berasal dari Inggris.

Kosa Kata Bahasa Asing Jika dalam bahasa Indonesia atau bahasa serumpun tidak ditemukan bahasa yang tepat, bahasa asing dapat dijadikan sumber peristilahan bahasa Indonesia. Istilah bahasa asig dapat dibentuk dengan jalan menerjemahkan, menyerap, dan menyerap sekaligus menerjemahkan. ( Ernawati, h : 52 )

1. Penerjemahan Istilah Asing Istilah baru dapat didapatkan dari penerjemahan istilah asing. Contoh : same working balanced budget kerja sama anggaran berimbang

Dalam penerjemahan istilah tidak selalu diperoleh, dan tidak selalu perlu, bentuk yang berimbang asti satu-lawan-satu. Yang pertama yang perlu diusahakan adalah kesamaan dan kepadanan konsep, bukan kemiripan bentuk luarnya atau makna harfiahnya. ( Ernawati, h : 52 ) Contoh : network medication brother in-law jaringan pengobatan ipar laki-laki

Istilah dalam bentuk positif sebaiknya tidak diterjemahkan dalam bentuk negative dan sebaliknya. Misalnya bound morpheme diterjemahkan dalam morfem tidak bebas yang seharunya morfem terikat.

2. Penyerapan Instilah Asing Demi kemudahan penglihatan antarbahasa dan keperluan masa depan, pemasukan istilah asing, yang berdifat internasional, melalui proses

penyerapan dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat atau lebih yang berikut ini dipenuhi : (Risa Agustin, h : 35) Kosa kata dari bahasa asing dipakai dengan syarat: ( Dyas Puspandari, h : 31 ) berkonotasi baik lebih singkat dibandingkan dengan terjemahannya memudahkan masadepan) memudahkan kesepakatan, jika istilah Indonesia terlalu pengalihan antarbahasa (mengingat keperluan

banyak sinonimnya.

Contoh : ( Ernawati, h : 53) Istilah Asing Anus Feces Urine Dysentery Oxygen Istilah Indonesia Istilah Indonesia yang Dijauhkan Lubang pantat Tahi Kencing Penyekit murus Zat asam

yang Dianjurkan Anus Feses Urine Disentri Oksigen

3. Penyerapan dan Penerjemahan Sekaligus Istilah bahasa Indonesia dapan dibentuk dengan jalan menyerao dan menerjemahkan istilah asing sekaligus. Contoh: clearance volume = volume ruang bakar subdivision = subbagian clay colloid = koloid lempung

Keterangan : Istilah volume diserap menjadi volume, clearance diterjemahkan menjadi ruangbakar, demikian juga dengan sub diserap, sedangkan division diterjemahkanmenjadi bagian. Istilah clay colloid juga mengalami

penyerapan danpenerjemahan sekaigus, colloid diserap menjadi koloid, sedangkan clay diterjemahkan menjadi lempung.

Catatan : Istilah asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa dipakai juga dalambahasa Indonesia dengan syarat diberi garis bawah atau dicetak miring. ( Dyas Puspandari, h : 33 ) Contoh: allegro moderato (kecepatan sedang) ceteris paribus (jika hal-hal lain tetap tidak berubah) status quo (keadaan yang sekarang)

4. Macam dan Sumber Bentuk sarapan Istilah yang diambil dari bahasa asing dapat berupa bentuk dasar maupun bentuk turunan. Pada dprinsipnya dipilih bentuk tunggal (singular) kecuali kalau konteksnya condong berbentuk jamak (plural). Menurut Risa Agustin dalam emilih bentuk diatas selalu mempertimbangkan : Konteks situasi dan ikatan kalimat Kemudahan belajar bahasa Kepraktisan

Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan adalah istilah bahasa Inggris yang pemakaiannya sudah internasional. Yakni istilah yang sudah dilazimkan oleh ahlinya. Menurut Ernawati Waridah, penulisan istilah itu sedapat dapatnya dilakukan dengan mengutamakan ejaannya dalam bahasa sumber tanpa mengabaikan segi lafal.

Contoh : atom electron system atom elektron system

Catatan : Istilah asing yang sudah diserap dan sudah lazim digunakan sebagai istilah Indonesia masih dapat dipakai sungguh pun bertentangan dengan salah satu kaidah pembentukan istilah. Misalnya : fikr ( Arab ) winkel ( Belanda ) Pikir Bengkel

5. Istilah Asing yang Bersifat Internasional Istilah asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa dipakai juga dalam bahasa Indonesia dengan st=yarat diberi garis bawah atau miring. Conoh : in vitro status quo vis a vis dalam tabung keadaan sekarang terhadap

PENULISAN ISTILAH
Menurut Dyah Puspandari, penulisan istilah mengikuti aturan di bawah ini :

Unsur pinjaman yang belum terserap sepenuhnya ke dalam bahasaIndonesia (dipakai dalam bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masihdengan cara asing) contoh: reshuffle

shuttle cock Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengankaidah bahasa Indonesia (ejaan diubah seperlunya, bentuk serapannyamasih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.) Contoh : ae aerodinamics ai trailer au hydraulic e effect eo stereo eu neutron neutron stereo efek hidraulik trailer aerodinamika

Catatan : Konsonan ganda menjadi tunggal, kecuali bila dapat membingungkan. Contoh : accu effect commission mass aki efek komisi massa

Konsonan ganda (ss) dipertahankan untuk membedakan dengan istilah masa yang berarti waktu, sedangkan massa berarti khalayak atau orangbanyak.

Catatan : a. Unsur pungutan yang sudah lazim dieja secara Indonesia, tidak perlulagi diubah (contoh: kabar, sirsak, iklan, bengkel, hadir) b. q aquarium frequency equator k akuarium frekuensi ekuatorc.

x executive taxi

ks eksekutif taksi

Catatan: Meskipun x dan q diterima dalam abjad, tetap harus mengikuti aturan; kedua huruf itu dipertahankan dalam penggunaan tertentu saja seperti dalam pembedaan dan istilah khusus. Istilah asing yang telah lazim dipergunakan sebagai istilah Indonesia masihdapat dipakai meskipun bertentangan dengan salah satu kaidah pembentukanistilah.

Misalnya: Dommekracht = dongkrak Schakelaar = sakelar Winkel = bengkel Zekering = sekering

Anda mungkin juga menyukai