INTRODUKSI
INTEGRATED
CONSERVATION
& DEVELOPMENT
PROGRAM
DI TN.KERINCI -
SEBLAT
LAP. UTAMA
SEJARAH
TERBENTUK-
NYA TAMAN
NASIONAL
KERINCI -
SEBLAT
PHOTONEWS
VOLUME I - NO: 2/ SEPTEMBER 2001
PHOTO
EKSKLUSIF
ALAIN
COMPOST
DI TNKS
A L A M S U M A T E R A
2
Susunan Redaksi
Dari Redaksi
Penanggung Jawab
Rudi Syaf
Sidang pembaca,
Editor
K
Erdi Taufik etika buletin ini sampai ke tangan Anda, mungkin terbesit sebuah pertanyaan
bisa juga pernyataan: Alam Sumatera masih terbit? Logis saja, memang.
Pelaksana Terakhir kali Alam Sumatera muncul ke tangan Anda, sekitar enam bulan
Tim WARSI lalu. Alhamdulilah, kami masih bisa hadir, meski terlambat. Untuk itu, sepatutnya
kami mohon maaf.
Artistik
Aulia Erlangga Pada edisi ini dan seterusnya- redaksi mengajak lembaga lain berpartisipasi, mengisi
laporan utama. Kali ini, kerjasama dilakukan dengan Komponen A (Park Manage-
Distribusi
ment) ICDP-TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat). Hasilnya, laporan utama Alam
Aswandi
Sumatera tidak melulu mengupas soal Taman Nasional Bukit Duabelas, atau Taman
Nasional Bukit Tigapuluh, yang selama ini menjadi konsentrasi kegiatan kami.
Mengapa TNKS? Taman nasional dengan luas hampir 1,4 juta ha ini menyimpan
banyak persoalan, sekalipun di kawasan ini banyak kegiatan yang dilakukan, di
antaranya ICDP, yang sudah dimulai sejak 1990, dan berakhir tahun depan. Berbagai
kegiatan yang berlangsung di TNKS juga menyerap dana cukup besar (US$ 19 juta
pinjaman, US$ 15 hibah dan US$ 13 dana pendamping Pemerintah).
Agar tampilan Alam Sumatera dapat menangkap sejumlah isu yang berkembang,
Komponen A dikoordinasi langsung oleh Raleigh A. Blouch (team leader) dan
Adam menghubungi pihak-pihak yang selama ini terlibat mengelola dan
melestarikan TNKS, untuk menyumbang tulisan. Hasilnya?
Foto Cover:
Alain Compost Tulisan Listya Kusumawardhani, Pimpinan Proyek TNKS, yang juga Kasubdit
Konservasi Ekosistem Esensial-Ditjen PHKA Departemen Kehutanan, memberikan
gambaran tentang proyek ICDP di TNKS. Lalu, Arthur H. Mitchell, team leader
Alam Sumatera adalah Komponen B, menyoroti hambatan pelaksanaan ICDP selama ini. WWF ID 0094
Buletin Intern yang yang sudah aktif di TNKS sejak 1992- menyumbangkan beberapa tulisan, termasuk
dikelola oleh WARSI Dudi Rufendi, deputi team leader yang menyoroti soal ancaman dan tekanan yang
(Warung Informasi Konservasi) dihadapi TNKS. Tentu juga sumbangan tulisan dari kawan-kawan di Balai TNKS,
yang ikut memberi warna.
Jl. Teuku Umar No.24
Atas kerja keras Raleigh A. Blouch dan Adam dari Komponen A, serta pihak-pihak
RT.09/RW03 - P.O.BOX 28
BKO 37312, Jambi
lain, berbagai tulisan yang dibutuhkan dapat tersaji dalam buletin edisi ini.
Telp : (0746) 21508 Bagaimana pun, tiada gading yang tak retak, memang. Dengan segala kekurangan
Fax : (0746) 322178 dan kelemahan, serta juga keterlambatan buletin ini, sekali lagi redaksi mohon maaf.
E-mail :
warsi@jambi.wasantara.net.id
Website: http:\\www.warsi.or.id Salam lestari
KONSEP
3
Sejak awal, ICDP memiliki tujuan luhur: memberi
Model ICDP keuntungan pembangunan berkelanjutan kepada
penduduk yang tinggal di sekitar kawasan lindung.
Bantuan internasional untuk pengelolaan kawasan
lindung dan konservasi keragaman hayati, dilakukan
S
aat ini pengelolaan taman nasional dan kawasan dalam konteks pembangunan, khususnya pada tingkat
lindung dilakukan dengan memberi kontribusi lokal. Namun sekarang masih terlalu dini untuk
pada tujuan pembangunan sebuah negara. Tapi mengatakan seberapa sukses konsep ICDP tersebut.
ide bahwa konservasi dapat berjalan seiring dengan
pembangunan belum dikenal secara luas. Proyek Kegagalan utama dari banyak upaya ICDP, proyek ini
Pembangunan dan Konservasi Terpadu (Integrated Con- terpaku pada asumsi bahwa konservasi sebuah kawasan
servation Development Project - ICDP) baru lindung akan secara otomatis dicapai dengan
mendominasi pengelolaan kawasan lindung meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
sejak lima belas tahun yang lalu. Faktanya tidak demikian. Sekadar
menjamin bahwa penduduk dapat
Sebelum akhir tahun 1970 usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok,
melindungi perwakilan contoh ekosistem sebagai contoh, hal itu tidak akan
alami di negara berkembang, sering menghentikan mereka dari usaha
dianggap sebagai hambatan terhadap meningkatkan pendapatan untuk membeli
pembangunan. Pada banyak negara barang-barang kebutuhan, atau
berkembang dengan mayoritas penduduk menyediakan pendidikan yang lebih tinggi
hidup di bawah garis kemiskinan-telah bagi putra-putri mereka. Karena itu,
dibuat sebuah sistem nasional untuk taman pilihan yang diambil adalah
nasional dan kawasan lindung. Namun ide ini mengeksploitasi secara berlebihan kawasan yang
dianggap sebagai kemewahan yang tidak dapat dirancang untuk konservasi keragaman hayati.
dinikmati.
Di Indonesia saat ini, persoalan makin parah. Dengan
Dalam pandangan banyak pemimpin negara dan datangnya otonomi daerah, penduduk yang tinggal di
pembuat kebijakan, sumberdaya alam perlu dekat kawasan hutan merasa berhak mengekploitasi
dieksploitasi secara maksimal untuk meningkatkan hutan guna memperoleh pendapatan ekonomi yang
standar hidup penduduk. Padahal tidak semuanya cepat. Mereka ingin mendapatkan semua, tanpa
tersimpan di taman nasional. Sangat sering pengelola berpikir perlu dilestarikan. Sebelumnya, mereka haram
kawasan lindung menguatkan persepsi ini, dengan memanfaatkan, meski pemerintah pusat telah meraup
membuat kebijakan pelestarian yang ketat di lahan di keuntungan besar dari eksploitasi itu. Sayangnya,
bawah pengawasan mereka. Konservasi dan banyak sisa hutan yang kini hendak dieksploitasi,
pembangunan menjadi terlihat sebagai tujuan yang berada dalam kawasan yang sudah diperuntukan
saling tidak cocokapakah sebuah ekosistem sebagai konservasi keragaman hayati. Ide memadukan
dilindungi secara kaku dalam kondisi alaminya, atau konservasi dengan pembangunan jangka panjang
ekosistem dibuka untuk pembangunan dan rusak. mungkin telah diterima di tingkat nasional, tapi sering
masih asing bagi penduduk yang tinggal di dekat
Sekitar tahun 1980 aktifis konservasi secara luas kawasan lindung, kepada siapa kekuasaan dipindahkan.
menyadari bahwa tanpa dukungan politik mereka tidak
akan pernah mencapai tujuan untuk menjaga Namun demikian, inisiatif ICDP, paling tidak,
keragaman hayati, dengan mengkonservasikan sampel memperlihatkan fungsi yang berharga dalam
ekosistem alami. Mereka, jelas, kalah bersaing dengan menyadarkan pengelola kawasan lindung dan setuju
pembangunan, dan perlu mengimplementasikan dengan tuntutan penduduk lokal untuk dilibatkan
strategi baru yang menjadikan konservasi terlihat dalam pengelolaan bersama ekosistem alami. Tanpa
sebagai bagian penting dari pembangunan, ketimbang keterlibatan ini, upaya melestarikan keragaman hayati
menjadi penghambat. Maka lahirlah ide demi pembangunan jangka panjang, dapat dipastikan
menggandengkan konservasi dan pembangunan akan mempunyai masa depan yang suram.
menjadi sebuah paket tunggal yang secara umum (Raleigh A. Blouch, Team Leader Park Management
dikenal sebagai ICDP. Componen ICDP-TNKS)
INTRODUKSI
4
Sebuah Catatan Singkat
Tantangan KS - ICDP
I
CDP adalah strategi untuk mengintegrasikan
konservasi keanekaragaman hayati di kawasan
konservasi dengan pembangunan sosial ekonomi
setempat (Wells dan kawan kawan, 1999). Menurut
sumber yang sama pendekatan ICDP dalam
pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia telah
dimulai sekitar tahun 1980.
NgaoldariDusunTanjungPauhmenambahsatulubuklarangan,
berlokasiDASBatangTabir. Tahunini,duadusun(Bukitdan
Muara Berembang), menambah lagi lubuk larangan, bernama
LubukPesong, yangberadadiBatangTabiragakjauhdarimilik
DusunTanjungPauh.
Agarlubuklaranganiniamandaripemanfaatanperorangan,ada
sangsibagipelanggar,yakniberupadendauangyangbesarnya
setara dengan seekor kambing dewasa dan dua puluh gantang
beras. Sangsi ini juga berlaku untuk pengambilan yang
menggunakanracun,putas,setrum,danbahanpeledak. Agar
diketahuikhalayak,lubukiniditandaidenganrentangankawat,
dan plang bertuliskan lubuk larangan. (Ali Hayat/Ade
Chandra, FKD WWF)
WWF).
INTRODUKSI
ALAIN COMPOST
LAPORAN UTAMA
Sampai setengah abad kemudian, kawasan hutan di pulau Sumatera digolongkan ke dalam berbagai status.
Beberapa propinsi juga tengah menyiapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Dari penetapan RTRW,
kawasan yang berada di gugusan Bukit Barisan: mulai Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan hingga Bengkulu,
mengalokasikan kawasan hutannya dengan berbagai status. Pola pengelolaan kawasan yang dikembangkan
kemudian berbeda satu sama lain, sesuai status dan peruntukannya.
Yang patut dicatat, kawasan hutan itu diketahui menyimpan keragaman hayati yang melimpah, sehingga
mendapat perhatian sejumlah badan dunia. Hal ini seiring dengan perkembangan ilmu konservasi yang mulai
diarahkan untuk kesejahteraan masyarakat. Periode 1977-1980, disponsori FAO (Food and Agriculture Orga-
nization), Ditjen Perlindungan dan Pelestarian Alam serta WWF, melakukan penelitian di empat propinsi.
Fokusnya diarahkan pada sejumlah potensi yang ada, di antaranya floristik, faunistik, gemorphologis dan geografis.
Hasilnya kemudian menjadi dasar masukan bagi kawasan konservasi, yang direncanakan memanjang dari Gunung
Kerinci hingga Gunung Seblat. Dasar masukan ini tertuang dalam usulan rencana pengelolaan Taman Nasional
Kerinci Seblat (Proposed Management Plan Kerinci Seblat Nasional Park) tahun 1980. Usulan ini diharapkan
akan menjadi suatu kawasan konservasi dengan sistem pengelolaan modern sebagai kawasan penyeimbang
ekologis lokal, regional dan nasional, bahkan internasional.
LAPORAN UTAMA
8
produksi terbatas. Hal ini ternyata mengurangi luas
kawasan TNKS menjadi 1,25 juta ha. Karena terjadi
penyusutan, lalu dilakukan revisi dengan melakukan
tata batas, dimulai tahun 1992. Setelah pemancangan
pal batas dan rekonstruksi rampung, Menteri
Kehutanan, melalui Surat Keputusan No. 901/Kpts-
II/1999 tentang penetapan kawasan TNKS di empat
ALAIN COMPOST
ALAIN COMPOST
desa perbatasan TNKS, dan Paket D untuk
penguatan LSM lokal diserahkan pada Warsi
(Warung Informasi Konservasi) dalam rangka
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan TNKS.
Tercatat ada beberapa proyek pembangunan jalan yang ditetapkan, serta semua pihak mengetahui dan
akan merusak ekosistem taman, baik antarkabupaten menerima penataan batas.
dalam propinsi maupun antarpropinsi. Di antaranya:
jalan Kambang (Pesisir Selatan) -Muara Labuh (Solok), Kenyataan di lapangan, sewaktu pemancangan pal
keduanya di Sumatera Barat. Juga jalan Sungai Penuh batas dengan penanggung jawab Balai Inventarisasi
(Kerinci, Jambi) - Muara Labuh, Renah Pemetik dan Pemetaan Hutan terjadi berbagai penyimpangan
(Kerinci) - Tanah Tumbuh (Muaro Bungo) keduanya yang cenderung merugikan masyarakat di sekitar
di Propinsi Jambi. kawasan. Akibatnya, meski pemancangan pal batas
dianggap selesai tahun 1999, muncul berbagai
Rencana pembangunan jalan bukan hanya sebatas persoalan. Ada kasus pal batas tidak ditemukan karena
wacana tapi sempat diekspos besar-besaran di media hilang, dihilangkan, atau tidak dipasang sama sekali.
massa, dan kemudian menjadi kontroversi. Gubernur Tidak heran jika sebagian warga lebih mengenal dan
Sumatera Barat beberapa kali mengumumkan rencana menghargai batas hutan register tahun 1921-1926,
itu. Begitu juga dengan Gubernur Jambi, Zulkifli yang mengakomodasi kepentingan mereka.
Nurdin, yang mengumumkan di awal jabatannya. Pemancangan batas juga tidak tepat pada titik
Meski rencana itu kemudian gagal karena Bank koordinat yang ditentukan, sehingga beberapa lahan
Dunia mengancam akan menghentikan milik masyarakat seperti sawah, kebun dan
pinjamannya tidak berarti rencana pembangunan pemanfaatan hasil hutan nonkayu secara tradisional,
jalan distop. masuk dalam kawasan taman nasional.
2) Tata Batas. Pemancangan pal batas definitif 3) Tumpang Tindih. Akibat pemancangan pal batas
dilakukan selama tiga tahun (1992-1995) dan disusul dan sistem penetapan kawasan yang tidak tepat sasaran
dengan rekonstruksi di beberapa daerah tahun 1999- dan penyimpangan yang terjadi, ada beberapa
2000. Penataan batas ini juga melibatkan pemerintah permukiman penduduk yang tumpang tindih dengan
daerah di tingkat kabupaten. Tujuannya untuk kawasan. Persoalan ini diupayakan dengan dengan
mengakomodasi kepentingan masyarakat, yang sudah menyiapan konsep zona pemanfaatan khusus dan zona
bermukim di perbatasan sebelum taman nasional pemanfaatan tradisional. Konsep ini bertujuan untuk
A L A M S U M A T E R A
11
LAPORAN UTAMA
KetikaprogramICDPinidimulaidandiperkenalkan,saatitu
hanya ada tujuh bidang ladang warga yang masuk dalam
kawasanTNKS. Rendahnyaketergantunganpadahutan,tidak
menyulitkan bagi pengelola ICDP untuk melalukan upaya
perlindungan dan pelestarian taman nasional. Dengan
kompensasiberupapemberiandanahibah,wargapunbersedia
menandatanganikesepakatankonservasidesa. Kesepakatan
ituantaralainmenyangkutlaranganberladangdanmenebang
kayudidalamtamannasional,termasukberburuhewan,serta
DOK.WWF TNKS
desentralisasi tanggung jawab lebih banyak untuk konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia melalui
membuat keputusan yang bersifat lokal dan ICDP, tidak meyakinkan dan tidak mungkin berhasil
pengambilan resiko-resiko atas kebijakan setempat. pada situasi saat ini.
Seperti dikemukakan Wells dkk. (1999), sangat sedikit Analisa oleh Barber dkk (1995) mengenai beberapa
ICDP di Indonesia dapat secara realistis menyatakan ICDP di Indonesia, memberikan banyak rekomendasi
bahwa konservasi keanekaragaman hayati telah atau terhadap keberlanjutan ICDP TNKS. Barber
sepertinya ditingkatkan secara berarti sebagai hasil dari berpendapat, kebijakan mengenai daerah yang
kegiatan-kegiatan proyek saat ini ataupun terencana. dilindungi harus diubah dalam beberapa cara untuk
Lebih lanjut Wells mengatakan, jelas terlihat bahwa memfasilitasi usaha-usaha model ICDP. Pertama,
paling banyak percobaan untuk meningkatkan kenyataan akan pemanfaatan manusia dan pemakaian
14
ALAIN COMPOST
BatuRuncingbukanhanyahamparantanamankopidankulit
manis. Wilayahperbukitaninijugadiramaikandenganpondok-
pondok tinggal. Masing-masing pondok membedakan
kepemilikankebun. Pondokiniditinggalisewaktupengarapan
kebununtukbeberapahari. Selamaitupulamerekasesekali
keluar,untukberbelanjakebutuhanpokok.
MenyaksikankebunmilikmasyarakatMuaraHematdiBatu
Runcing, yang sebagian berada di dalam kawasan TNKS,
memang bukan pemandangan baru. Menurut penuturan Edi
Jalo,seorangmitraBalaiTNKS,wilayahBatuRuncingsudah
sejaktigatahunlaludibukawargamenjadiarealkebun.
Meskipun sudah diberitahu untuk tidak membuka kebun,
masyarakattetaptidakpeduli. Alasannya,sepertidikutipEdi
Jalo, hanya dengan membuka kebunlah kebutuhan ekonomi
merekaterpenuhi. Karenalemahnyapengawasan,pembukaan
kebunbukanhanyadilakukanwargaMuaraHemattapijuga
Berladang nun Sampai ke Puncak Bukit
pendatangdariluar
lahan dan sumberdaya daerah yang dilindungi harus Jaringan Balai TNKS, berupa staf lapangan, yang
dipahami dan kebijakan dirancang untuk bermarkas di desa adalah satu langkah terhadap
meminimalkan dampak, mengamankan penghidupan klarifikasi atas prioritas-prioritas akan kebutuhan
setempat, dan memasukkan penduduk lokal untuk pengelolaan lokal dan penguatan kemampuan.
mengawasi akses ke dalam taman dan eksploitasi
sumberdaya. Kedua, kebijakan baru mengenai Penegakan hukum yang efektif, khususnya pada
pengaturan batas di daerah yang dilindungi dan pengaruh luar yang teroganisir, harus dipertimbangkan
pengawasan sangat diperlukan untuk mendukung sebagai dasar untuk mencapai tujuan ICDP secara
tujuan pertama. Ketiga, struktur dan mandat dari optimal, termasuk titik berat saat ini pada fasilitasi dan
instansi pemerintah (Ditjen PHKA) harus diperkuat. pembangunan desa, seperti menciptakan pendapatan
Pernyataan di atas berasal dari pengalaman dan tujuan alternatif, peningkatan produktifitas pertanian,
ICDP TNKS. Bahwa pelibatan masyarakat setempat identifikasi sumberdaya desa dan perencanaan
secara nyata dalam pengelolaan TNKS dan ketepatan penggunaan lahan). Bagaimanapun, penegakan hukum
akan penguatan institusi PKA, masih tidak jelas. di desa sekitar TNKS memerlukan kehadiran staf Balai
A L A M S U M A T E R A
15
TNKS setiap hari,dan bukan pada pos-pos terpencil Asumsi yang berkembang selama ini -meski pemikiran
yang ditempatkan jauh dari desa atau Balai TNKS. ini banyak yang gagal-adalah bahwa konservasi melalui
pembangunan ekonomi harus menjadi fokus utama
Pelajaran yang dipetik dari berbagai ICDP dan proyek- dalam pengelolaan TNKS. Akan tetapi, pemberian
proyek pembangunan masyarakat selama ini dana hibah (HKD) kepada sejumlah desa sebagai hasil
menunjukkan betapa pentingnya hubungan kerjasama kesepakatan (KKD) untuk melindungi TNKS juga
antara masyarakat desa dan pemerintah. Penolakan tidak menghentikan perambahan untuk kepentingan
terhadap hubungan ini akan membuang waktu, tenaga pertanian pada tingkat yang dibutuhkan.
dan uang. Hubungan harus menjadi salah satu
pendukung, bukan konfrontasi yang berkepanjangan, Penduduk desa melihat proses ini sebagai sesuatu
kebijakan yang membingungkan, dan kadang-kadang kesepakatan (KKD) untuk memperoleh hasil hibah
penegakan hukum yang tidak sesuai. (HKD). Tapi tindak lanjut dari kesepakatan yang
sudah ditandatangani juga patut dipertanyakan, kecuali
Fokus dari TNKS-ICDP adalah lebih banyak pada apabila beberapa perubahan dibuat. Banyak faktor yang
penduduk desa di zona penyangga. Mereka bukan mempengaruhi pelanggaran kesepakatan itu,
meruipakan komponen yang memiliki dampak terbesar termasuk yang dari luar biasanya tidak dapat
terhadap perlindungan TNKS dalam jangka panjang. dikontrol oleh proyek ini, seperti penebangan liar,
Pengaruh luar yang terorganisir dan ketidakseriusan perburuan dan pengambilan sumberdaya lain,
penegakan hukum untuk mengontrol pengaruh- ketidakmampuan untuk menghentikan perambah dari
pengaruh ini, harus menjadi perhatian ICDP. luar desa). Ada juga faktor dari dalam sendiri, seperti
Masalahnya, fokus utama saat ini masih pada penegakan penerima HKD yang terbatas, hanya kepada beberapa
hukum yang lebih ditujukan langsung terhadap warga desa serta kurangnya pengertian dan komitmen
penduduk desa; ini tidak menemukamn akar masalah yang serius terhadap konservasi TNKS.
yang pasti, melainkan hanya gejala. Penduduk desa
membutuhkan kepastian dan jaminan lahan untuk
mempertahankan kehidupan mereka, sementara TNKS
membutuhkan dukungan melalui kesadaran publik dan
pencapaian konsensus setempat untuk
mempertahankan keanekaragaman hayatinya dan
integritasnya.
Referensi
Barber, C.V., S. Afiff and A. Purnomo (1995). Tiger by the Tail?
Reorienting Biodiversity
Perlindungan alam, menurut Brechin dkk, adalah Conservation and Development in Indonesia. World Re-
sebuah proses sosial dan politik yang harus difokuskan sources Institute, Washington D.C., with WALHI and
pada organisasi manusia dan tindakan bersama. Ada PELANGI, Jakarta.
lima konsep utama dari proses ini: (i.) martabat
Brechin, S.R., P.R. Wilshusen, C.L. Fortwangler and P.C. West
manusia (pembentukan sebuah fondasi moral yang kuat (unpublished). Beyond the
untuk proses social tersebut), (ii.) legitimasi Square Wheel: Toward a More Comprehensive Understand-
(pembangunan wewenang atau kekuasaan legitimasi), ing of Biodiversity Conservation as Social and Political
(iii.) kekuasaan (pembentukan cara membuat Process. University of Michigan.
keputusan dan pembagian kekuasaan), (iv.)
NRM/EPIQ/USAID (1998). Decentralized Multi-Stakeholder
pertanggungjawaban (jaminan tanggung jawab dan Natural Resources Management: Lessons Learned from the
penampilan), dan (v.) adaptasi dan belajar Natural Resources Management Program (NRMP) in In-
(pelembagaan refleksi dan koreksi diri sendiri). Jika donesia. (Second Draft, edited by A.H. Mitchell)
kosep-konsep ini digunakan dalam rencana ke depan BAPPENAS/Ministry of Forestry and Estate Crops /
untuk pengelolaan TNKS, keberhasilan yang lebih United States Agency for International Development,
Jakarta.
besar untuk tujuan ganda dari konservasi
keanekaragaman hayati dan keadilan sosial, dapat Wells, M., S. Guggenheim, A. Khan, W. Wardojo and P. Jepson
dicapai. (1999). Investing in Biodiversity: A Review of Indonesias
Integrated Conservation and Development Projects. The
Suatu pendekatan baru, lebih dari sekedar konservasi World Bank, East Asia Region, Washington, D.C.
dan pembangunan, mungkin melalui konservasi alam World Bank (1996). Staff Appraisal Report (SAR) Indonesia: Kerinci
dan keadilan sosial. Kita perlu menemukan cara untuk Seblat Integrated
menunjukan bagaimana perlindungan alam bukan Conservation and Development Project. Agriculture Op-
sekadar kepentingan lingkungan/ekologis, tapi sesuai erations Division, Country Department III, East Asia
and Pacific Region, The World Bank, Washington, D.C.
A L A M S U M A T E R A A L A M S U M A T E R A
17
lengkap, mulai dari dataran rendah sampai
pegunungan. Penelitian Loumonier (1994)
mengklasifikasikan hutan TNKS menjadi beberapa
bagian: hutan dataran rendah (lowland forest), hutan
bukit (hill forest), hutan sub-montana (sub-montane
forest), hutan montane rendah (lower montane forest),
hutan montane sedang (mid-montane forest), hutan
montane tinggi (upper montane forest), dan padang
ALAIN COMPOST
rumput sub-alpine (subalpine thicket).
K
eragaman hayati atau biodiversity (berasal dari puncata, Symingtonia populnea, Drypetes subsymetrica,
biological diversity) sudah menjadi isu global Gordonia buxifolia, Weinmania blumet dan Polysma
dalam satu dekade terakhir. Isu ini malah integrifolia. Batang-batang pohon ditutupi lumut
sudah menjadi pembahasan dunia internasional, dan tanaman epipit. Kanopi yang lebih rendah ditandai
melalui Konvensi Keragaman Hayati yang dihasilkan dengan spesies Ole javanica, Archidendron clypearia,
dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro. Tahun 1992. Platea excelsa, Lithocarpus pseudomoluccus dan Myrsine
hasseltii.
Keragaman hayati merupakan sumberdaya alam yang
bisa diperbaharui, sehingga bisa menjadi sumber Hutan montane tinggi (Upper-montane forest)
pengahasilan yang tidak akan pernah habis dan dapat Symplocos, Myrsine dan Ardisia merupakan genus
diandalkan sebagai tulang punggung pengembangan dominan di hutan montana tinggi dengan ketinggian
bio industri seperti biopestisida, pupuk bio, antara 2400-2900 m dpl. Spesies utama pada kanopi
pengelolaan limbah dan sebagainya. Keragaman hayati tertinggi (10-15 m) adalah Sympolocos cochinchinensis
yang lengkap juga diperlukan guna menciptakan var. sessilifolia dan Ilex pletobrachiata, sementara pada
lingkungan hidup yang mampu memenuhi kebutuhan lapisan yang lebih rendah didominasi oleh Arsdisia
manusia, baik dari segi fisik (udara dan air bersih), laevigata, Meliosma lanceolata dan Cyathea trahypoda.
keperluan estetika dan juga kebutuhan spiritual.
Padang rumput Sub-alpine (Subalpine thicket)
Karena itu pula, Kerinci Seblat, dengan luasan hampir Pada ketinggian 2900 m ke atas, kita menemukan
1,4 juta ha ditetapkan sebagai taman nasional. padang rumput Sub-alpine dengan tinggi 3-6 m yang
Masalahnya, masyarakat hanya mengenal taman didominasi oleh Ericaceae (Rhododendron retusum,
nasional itu sebagai kawasan hutan lindung, tanpa Vacinum miquelii dan Gaultherianummlaroids), dan
memahami tentang potensi keragaman hayati yang ada Symplocaceae (Symplocos cohinchinensis).
di dalamnya.
Beberapa lahan basah yang ditemukan di TNKS, ditulis
Keanekaragaman Hayati Giesen dan Sukotjo (1991). Salah satu yang patut
Penetapan TNKS sebagai kawasan pelestarian alam dicatat adalah Rawa Bento, yang terletak pada
terutama didasarkan atas tingginya keragaman ketinggian 1.375 m dpl. Danau dan rawa ini
ekosistem serta flora dan fauna yang terkandung di merupakan lahan basah dengan luas sekitar 1.000 ha
dalamnya. Secara ekologis bentang alam TNKS yang terdiri dari hutan rawa dengan tanaman kerdil,
merupakan kawasan ekosistem asli yang cukup beberapa rawa gambut sempit dan danau-danau kecil.
A L A M S U M A T E R A
18
Rempah Organik untuk Ekspor
Hutan rawa ini terdiri dari pohon-pohon dengan
ketinggian 5-6 m dengan diameter yang bervariasi
R empah organik merupakan produk rempah-rempah yang diproduksi
secaraalamidanbebasbahankimiawi,baikmelaluiunsurpupukmaupun
racunhama.Sistempengelolaandanpemeliharanyangdilakukanadalah
antara 2-6 cm. Batang pohon tersebut ditutupi oleh
lumut yang mengering dan dihiasi dengan pakuan-
ramahlingkungandanberkelanjutan. pakuan yang merambat. Rawa Bento tergolong unik
di Sumatera karena habitat dan vegetasinya saat ini
Rempahorganiktermasukprodukyang terancam oleh manusia yang mengkonversi rawa
ALAIN COMPOST
kini semakin diminati konsumen di menjadi sawah.
seluruhdunia. Produkrempahyang
sudah dikembangkan dan menjadi Hutan rawa penting lainnya adalah rawa Ladeh Panjang.
pilihan konsumen, di antaranya Luasnya sekitar 150 ha, terletak di ketinggian 1950 m
cengkeh,ladaputihdanladamerah, dpl dan seluruhnya terdiri dari hutan rawa dengan
temulawak,vanili dankulitmanis tanaman kerdil, serta beberapa kawasan semak dan
(cassiavera). belukar. Daerah ini merupakan habitat mamalia besar,
seperti rusa sambar (Cervus Unicolor), muntjak
PerdaganganrempahinididukungFor- (Muntiacus muntjak), harimau Sumatera (Pantera tigris
est Trade (FT) Incorporation. Sumatrae) sun-bear (Helarctos malayanus), clouded
Lembaga internasional yang leopard (Neofelis nebolusa), porcupine (Hystrtix sp), wild
berkedudukandiAmerikaSerikatini, pig (Sus scrofa) siamang (Symphalagus syndactylus) dan
selain aktif memasarkan rempah- tapir (Tapirus indicus). Ladeh Panjang merupakan
rempahyangdiproduksisecaraalami, hutan rawa tertinggi di Sumatera. Selain itu TNKS
jugamendukungpengembangansosial juga memiliki beberapa danau, anatara lain Danau
Menjemur Kayu Manis Gunung Tujuh, Depati Empat, dan Belibis.
ekonomiparapetaninya. Produkyang
diperdagangkan, lebih dulu
Dalam kawasan TNKS terdapat lebih dari 4.000 jenis
diakreditasi lembaga sertifikasi
tumbuhan baik yang berbentuk pohon perdu maupun
internasional,dilengkapidokumensah
liana, termasuk 300 spesies anggrek. Di beberapa lokasi
daripetugasyangditunjuk
tumbuh jenis-jenis pohon khas yang hanya terdapat
di daerah Kerinci antara lain; kayu sigi atau pinus
Rempahorganiksudahdikembangkansejaklamadibeberapanegara. Mulai
Kerinci (Pinus merkusii strain Kerinci) dan kayu pacat
tahun 1994, pengembangan dan perdagangan rempah organik, khususnya
(Harpulia arborea). Jenis-jenis tumbuhan khas lain di
kayumanis,sudahdilakukandibeberapadesadisekitarkawasanTNKerinci
antaranya pembuluh (Histiopteris incisca), bunga
Seblat.SaatiniForestTrade(FT)telahmendampingi1.124petanikayu
bangkai (Amorphophalus titanum), dan bunga raflesia
yangberadadidesasekitarTNKS.
(Rafflesia arnoldi). Penelitian Biological Science Club
(BScC) tahun 1993 menemukan, di perbatasan TNKS
Pendampinganinisekaligusmemberimotivasidandukunganpadapetani
juga tumbuh setidaknya 115 jenis tumbuhan obat
yangpedulilingkungan. Ribuanpetanitelahmengembangkankayumanis
yang digunakan untuk obat tradisional, kosmetik,
organikdilahanseluas2.661ha. Meskiberadadisekitartamannasional,
bumbu dan obat anti nyamuk.
merekadilarangmemanfaatkanhutan,karenaberfungsimengaturtataguna
air(hidroorologi).
Selain itu juga terkandung berbagai macam satwa,
antara lain 352 jenis burung dan 144 jenis mamalia,
KeberadaanFTadalahmemberibantuanteknispertanianorganik,baikberupa
sehingga juga dikenal sebagai sorga atau kerajaan
perawatanladang,panenhinggapengelolaanuntukmendapatkanproduk
satwa Sumatera. Jenis burung langka yang hidup
dengankualitasterbaik. Hasilyangkemudiandidapatkanpetani,mereka
dalam kawasan ini antara lain rangkong badak (Buceros
memperolehhargajualyangsedikitdiatashargapasar. Parapetani,pedagang
rhinoceros), enggang/kangkareng (Anthrococeros
pengumpul,sertalembagaadatlokal,jugamemperolehinsentifberupadana
convexus), elang hitam (Ichtinaetus malayensis) dan kuau
perawatanlingkungan.
(Argusianus argus). Selain itu juga terdapat jenis burung
yang hanya hidup di TNKS, seperti ayam hutan perut
Danaperawataninisudahdimanfaatkan,diantaranyamembangungedung
merah (Arborophylla rubirostrys), burung daun sayap
lembagaAdat,senilaiRp60juta,yangberfungsisebagaigedungserbaguna,
hijau (Chloropsis venusta), kokoa Sumatera (Cochoa
dan menyelesaikan pembangunan masjid di Renah Kayu Embun. Tapi juga
beccarii), paok kepala besar (Pitta schnideri), dan merak
adasanksi. Jikamenggunakanbahankimia,sertamerusaktamannasional,
Sumatera (Polypectron chalcurun).
merekadikeluarkandarijaringanperdagangandanproduknyatidakdibeli.
(Gunaryadi, Koordinator FT Sungai Penuh)
19
ALAIN COMPOST
(Nesolagus netscheri).
Manfaat kawasan
Manfaat tidak langsung kawasan TNKS adalah sebagai
penyangga sistem kehidupan yang akhirnya bermuara
kepada pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Contoh manfaat tidak langsung adalah rencana
pembangunan PLTA Kerinci yang nantinya akan sangat
membutuhkan jasa air yang berasal dari kawasan taman.
Sedang manfaat langsung, yaitu pemanfaatan secara
lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya,
melalui kegiatan: (1) pemanfaatan kondisi lingkungan
ALAIN COMPOST
Sawmill
P encuriankayu(illegallogging)sudahmenjaditrenddiduniakehutanansejaktigatahunbelakangan. Parapengelola
hutantidakmerasakrenkalaudaerahnyatidakadapencuriankayu,baikdikawasankonservasimaupunnonkonservasi
yangdilindungi. TidakheranjikaCGIperlumencantumkanpersyaratan,yangsatudiantaranyamemintapemerintah
segeramemberantaspencuriankayuini.
Tidakadaasapkalautidakadaapi. Begitulahadagiumuntukmensejajarkanantarapencuriankayudankehadiransawmill
tanpaizin. Salahsatusumberpenerimakayu-kayucurianituadalahsawmill,yangtentusajaillegal. Sebab,syarat
mendirikansawmilladalahadasumberbahanbakunya. TapidisekitarkawasanTNKShinggaakhirtahunlalu ada
seratusansawmillbodongyangmunculhanyadalamduatahunterakhir(lihattabel).
Keberadaansawmillilegalini,betapapun,mendorongmasyarakatsekitarmemanfaatkankawasanTNKSuntukmemperoleh
uangtunai.Masalahnya,porsiuntungyangbesarmasihdinikmatiparacukong. Sementara,operatornya,yaknimasyarakat
lokal,hanyamendapatupahyangbesarannyatentusajasangatkecil. Padahalmerekainilahyangmenanggungrisiko:
tidakjarangyangmeninggatertimpakayu,atauterkenalongsordanbanjirdikalamusimhujan.
Keberadaansawmilldanpenebanganliarsudahmenyerupaimafiauntukduniaperkayuan.Tanpasawmillkayutebangan
liartentutidakakanlancar,atausebaliknya.Lalu,bagaimanasikapparaaparatyangbertanggungjawabterhadap
kerusakanhutan:mulaidariinstansikehutanan,kepolisian,kejaksaandaninstansiterkaitlainnya? Janganlahterlalu
banyakberharap. Ditengarai,justrudiantaramerekaadayangmenjadipemain,sehinggasudahtentu merasatidak
Soleh Sukmana, Komponen D/Adam, Komponen A ICDP TNKS)
berdaya menghukum diri sendiri. (Soleh
LAPORAN UTAMA
24
(c) masyarakat mengetahui adanya batas TNKS namun
dengan sengaja melanggarnya karena desakan ekonomi
atau lemahnya penegakan hukum, (d) kehadiran pihak
luar baik yang langsung merambah hutan atau pemilik
modal dalam artian luas, baik dalam bentuk uang tunai
maupun bentuk lain yang pada gilirannya mendorong
masyarakat sekitarnya untuk merambah ke TNKS.
ALAIN COMPOST
Perambahan yang dilakukan setelah pemancangan pal Selain itu, bersamaan dengan tekanan akibat
batas taman nasional disebabkan beberapa hal: (a) Batas perambahan, kegiatan illegal logging juga berlangsung
TNKS tidak diketahui masyarakat, (b) Masyarakat dalam intensitas yang sudah mengganggu upaya
berpura-pura tidak mengetahui batas yang sebenarnya, pelestarian TNKS. Hampir di semua wilayah terjadi
sehingga punya dalih merambah ke dalam kawasan, pengambilan kayu tanpa ada izin. Anehnya, seringkali
Pemukulan Polhut dan Tragedi Tidak ada teroris atau perang antarumat beragama,
Pengamanan TNKS memang. DelfiAndra,bersamadelapankawannyadaripolisi
kehutanan(Polhut)BalaiTNKS,barusajamenunaikantugas:
patrolidisekelilingTNKS. Saatpatroli,timinimemergoki
lima warga yang tengah membawa kayu ilegal dari dalam
taman. Karenakepergok,tigaorangdiantaranyamelarikan
S uatu sore di kaki Gunung Tujuh, Desa Ulu Jernih,
KecamatanKayuAro,KabupatenKerinci. DelfiAndra
(30), tengah melaksanakan shalat Ashar. Saat
diridansisanyaditahan. SisayangduaorangkepadaPolhut
mengaku, mereka hanya operator. Karena bukan pelaku,
menjalankanibadahwajibumatIslamitu,tanpadisangka dua operator ini diajak istirahat sambil makan disebuah
bagian belakang tubuhnya dipukuli dengan kayu. Ia warung,tidakjauhdaripospengamananTNKSdiUluJernih.
bergeming dan tetap menyelesaikan rakaat terakhir.
Akhirnyashalatempatrakaatiturampung,meskidengan Tapisiapanyanakalautigaorangyangmelarikandiritadi
tubuhterhuyung. Sadarakanancaman,selesaimembaca justu memberi informasi yang berbeda kepada warga Ulu
salampenutupshalat,ialangsungbangkitdanlari. Tapi Jernih. Merekamemberitahukanpadawarga, duakawannya
pukulanbertubi-tubimasihterusmenghantamtubuhnya. ditangkapdandianiayaPolhutdidalamhutan. Tragisnya,
informasi yang sama juga disampaikan lewat mikrofon
KenapabegitusadisperlakuanterhadapDelfi,23Juni mesjid. Tentusajainformasiituditanggapiemosional.Warga
2001 itu? Apakah tidak bisa menunggu sampai yang pun berbondong-bondong mencari tahu siapa pelaku
bersangkutan menyelesaikan shalatnya? Apakah Delfi penganiayaanitu.
seorangterorissehinggaperlusegeradihabisi?Atau,
ada perang antarumat beragama di sana, sehingga Tidakheranjikaseratusanwarga--laki-perempuandantua-
musuh umat Islam memukuli korban saat beribadah? muda-- dengan berbagai jenis senjata pemukul, sore itu
A L A M S U M A T E R A
25
para pencuri tidak dikenai sangsi hukum, kendati aparat
terkait sudah sering menyaksikan langsung aktivitas
itu. Tidak heran jika tahun lalu saja, Balai TNKS
mendata ada 2.645 meter kubik kayu yang keluar dari
TNKS (lihat tabel pencurian kayu)
ALAIN COMPOST
Interaksi negatif terhadap kawasan TNKS yang sangat
mengkhawatirkan dan sampai saat ini masih
berlangsung serta cenderung meningkat adalah
perambahan dan pengambilan kayu. Kedua bentuk
aktivtas tersebut secara langsung berdampak terhadap
kualitas habitat kawasan. Terutama aktivitas
perambahan, dimana terjadi konversi tutupan hutan
menjadi areal peruntukan lain. Diperkirakan kurang
lebih 23.000 KK telah melakukan perambahan
terhadap kawasan TNKS dengan luas kurang lebih
70.000 Ha dan diperkirakan angka tersebut akan terus
bertambah apabila tidak ada penanganan yang serius.
ItulahfaktayangterjadidiDesaUluJernih. Penduduk
desa, yang mayoritas Islam, bagai kehilangan rasa
persaudaraan, sehingga tega memukul saudaranya
yangtengahmelaksanakanshalat. Atau,kitamemang
sudahtidakmemilikirasakemanusiaansedikitpun,
apapun penyebab dan latar belakangnya. Sebuah
pelajaranyangpatutmenjadirenungan. Hanyakeledai
yang mau masuk lobang yang sama untuk kedua kali.
R.T. Nugraha
(R.T. Nugraha)
DOK. WARSI
LAPORAN UTAMA
26
Padahal, komitmen di tingkat masyarakat desa
yang telah mulai tumbuh untuk melestarikan,
atau paling tidak mengurangi tekanan
terhadap taman nasional, tidaklah efektif
apabila penegakan hukum tidak dilaksanakan
dengan baik. Pengalaman menunjukkan
bahwa komitmen yang telah dibentuk
masyarakat akan hancur akibat tidak adanya
tindakan hukum bagi para pelanggar. Di sisi
lain komitmen tersebut hanya berlaku bagi
ALAIN COMPOST
Bekas Peladang yang Tidak jarang ia terpaksa menjual ladang yang sudah
ditanami untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang
B
ahasa Inggrisnya tidak terlalu bagus, memang. Sampai pada suatu hari, Subandi diminta mengantar
Tapi sejumlah orang asing yang ia ditemani beberapa turis asing yang ingin menikmati keindahan
cukup puas dan paham dengan penjelasannya alam Kerinci. Lelaki yang tidak pernah mengenyam
tentang berbagai obyek yang disaksikan selama sekolah menengah ini, awalnya agak risi, karena tidak
menikmati keindahan alam Kerinci. Meski hanya bisa berbahasa Inggris. Untungnya, ada turis yang
lulusan SD, hal itu bukan halangan baginya untuk bisa berbahasa Indonesia, sehingga tawaran itu
menjadi memandu ekowisata yang datang dari akhirnya diterima.
berbagai negara.
Pertama kali, ia hanya mengantar ke mana diminta.
Itulah, antara lain, sosok Subandi akrab disapa Pak Setelah tahu selera yang dipandu, ia.l. menawarkan
Bandi (45), seorang pria yang gigih akan profesinya: beberapa lokasi untuk dikunjungi. Pengalaman sebagai
pemandu ekowisata mampu menghidupi keluarga, satu peladang membuatnya hapal sejumlah lokasi yang
istri lima anak Ia sudah membuktikan selama 9 tahun, disukai. Ternyata ia tidak salah. Ditambah keramahan
tanpa tergantung lagi pada hasil ladang dalam taman dan menguasai lokasi, sering membuat turis bule puas
nasional untuk memenuhi kebutuhan hidup. dengan layanannya.
Sebagai pemandu, ia malah makin sadar jika terus Beberapa turis asing yang datang kemudian, sering
menerus membuka ladang, suatu saat taman nasional memesan Pak Bandi sebagai pemandu. Ia pun merasa
PROFIL
28
tidak enak, karena sudah ada beberapa temannya yang Dengan penghasilan itu, Pak Bandi mampu
juga menjadi pemandu. Karena ia hanya mau dengan menyekolahkan lima anaknya. Yang tertua, lulus di-
saya. Ya, akhirnya saya dampingi, tuturnya. ploma komputer di Yogyakarta dan sudah berkeluarga,
dan kini ia sudah dikarunai satu orang cucu. Empat
Subandi beralih profesi? Belum, memang. Tapi, upaya lainnya, ikut membantu mengelola penginapan, yang
memberi layanan maksimal, menjadi titik awal jarang sepi dari pengunjung, terutama di akhir pekan
mengurangi aktivitasnya berladang. Hal ini seiring atau libur panjang.
dengan banyaknya permintaan pemandu ekowisata
waktu itu. Lagipula, beberapa temannya dari Kayu Selain menuai rupiah, profesi baru ini juga menambah
Aro, juga mengikuti jejaknya. Pernah, katanya, Kerinci pengetahuan Subandi. Selain Bahasa Inggrisnya mulai
memiliki 16 pemandu wisata. Jumlah yang sebetulnya fasih, beberapa tamu yang didampingi sering
sudak cukup banyak dibanding arus turis yang datang. mengajaknya mengamati burung endemik, yang
awalnya ia anggap biasa-biasa saja. Lama-lama ia ingin
Satu persatu pemandu tidak meneruskan profesinya. tahu dan belajar pada tamu yang bermalam di
Kebanyakan turis lebih menyukai suami Rusminah ini. penginapannya. Kini ia malah ikut mengamati delapan
Alasannya, beberapa pemandu sering mematok tarif jenis burung endemik yang dinilai unik. Di antaranya
jauh lebih tinggi dibanding Pak Bandi, yang juga ayam hutan perut merah (Arborophylla rubirostris),
memiliki nilai tambah, keramahan. Mereka hanya burung daun sayap hijau (Chloropsis venusta) dan kokoa
tidak sabar saja, ia merendah. Sumatera (Cochoa beccarii)
Karena ketekunannya pula, Subandi memperoleh Sayang, keberadaan burung-burung endemik dan yang
berbagai keuntungan. Setiap ada turis mancanegara langka itu mulai terancam, baik karena habitatnya
yang hendak menjajal Kerinci, nama yang pertama kali terganggu, juga karena menjadi incaran para kolektor.
diminta sebagai pemandu adalah Subandi. Ia juga Beberapa wisatawan yang sering berkunjung
memperoleh penghargaan dari Menteri Pariwisata. mengeluhkan berkurangnya jenis burung yang sempat
Lalu, kesempatan mengikuti pelatihan sebagai diidentifikasi sekitar 250 jenis. Kini paling hanya
pemandu ekowisata di Yogyakarta, juga didapatkannya 150 ekor, jelas Subandi.
beberapa waktu lalu.
Kenyamanan wisatawan yang didampingi,
Profesi pemandu wisata yang dilakoni Pak Bandi, keselamatan burung-burung endemik, mencemaskan
berangsur-angsur mengubah garis hidupnya dari petani hati Subandi. Perambahan hutan pun tidak pernah
ladang. Penghasilan yang diterima cukup untuk berhenti, dan malah makin merajalela, karena juga
memenuhi kebutuhan keluarganya, sehingga ia tidak dilakukan warga yang datang dari luar Kerinci.
perlu membuka ladang baru. Rata-rata, satu bulan ia
bisa memandu 4-5 kunjungan. Honor sebagai Ironis memang. Tindakan hukum terhadap para
pemandu yang diterima sekitar Rp 100.000 perhari perambah sangat lemah. Pelaku maupun bekingnya,
untuk turis asing dan Rp 80.000 untuk turis lokal. justru oknum aparat yang seharusnya melindungi
Waktu yang digunakan untuk satu kali kunjungan, taman nasional, dari berbagai gangguan. Ini pula yang
biasanya tiga hari. Setidaknya, Pak Bandi meraup ru- mengganggu harapan Pak Bandi, pemandu ekowisata
piah Rp 1,2 juta perbulan. lainnya, yang sudah mengganti profesi, dari sebelumnya
menjadi peladang di TNKS. (Teguh Hartono,
Itu baru dari hasil pemandu. Di dampingi isterinya, Kompenen A- ICDP TNKS)
Rusminah --yang selalu memotivasinya-- juga
mengelola satu home stay, dengan enam kamar tidur.
Satu kamar dikenai sewa Rp 20.000 permalam,
ditambah biaya makan rata-rata Rp 10.000 sekali
makan. Penginapan ini menjadi pilihan turis asing
yang didampingi. Selain dirawat dan dalam kondisi
bersih, ia menyajikan masakan khas Kerinci, yang
DOK. PRIBADI
I
a bukan Soeripto, mantan Sekjen Departemen
Kehutanan yang terkenal dengan berbagai
gebrakan: mengantar Bob Hassan ke penjara,
membuat cemas Prayogo Pangestu dan sejumlah
pengusaha di bidang kehutanan. Alberto Lucida
hanyalah pegawai biasa, golongan II c di Kantor
Kordinator Wilayah Pemangkuan Hutan Batanghari-
Jambi. Tapi, keberanian mengungkap aib di
instansinya, dan pengusaha kayu terkenal di Jambi,
cukup menggegerkan, sehingga seorang Wakil DOK. WARSI
Gubernur pun perlu ikut campur dengan menyatakan
Alberto menderita gangguan jiwa.
AKTUAL
Menunggu Terwujudnya
Rasionalisi TN Bukit Tigapuluh
T
ahun 1995, Bukit Tigapuluh dikukuhkan kecil dari usulan. Karena itu, bentuk taman nasional
menjadi taman nasional, dengan luas 127.698 menjadi kurang rasional. Di Riau berkelok-kelok,
ha. TNBT berada di dua propinsi: Riau dengan menjari, dengan keliling (perimeter) yang sangat
luas 96.698 ha, dan sisanya di Jambi, 33.000 ha. panjang. Di Propinsi Jambi malah mirip gagang pis-
Secara ekologis TNBT merupakan kawasan dengan tipe tol, sehingga menyulitkan pengelolaan dan tidak op-
ekosistem hutan tropis dataran rendah (low land tropi- timal dari segi pengawasan.
cal rainforest), sehingga memiliki tingkat keragaman
hayati yang tinggi. Hampir seluruh spesies flora dan Di Propinsi Jambi, bentuk TNBT yang mirip gagang
fauna yang terdapat di Pulau Sumatera, ada di kawasan pistol dikelilingi kawasan penyangga dengan status
ini. hutan produksi terbatas (HPT). Kawasan ini berada
di bawah pengelolaan dua perusahaan HPH: PT Dalek
Pengukuhan taman nasional yang berada di antara Hutani Esa (DHE) seluas 50.000 ha di sisi kiri, dan
gugusan Bukit Barisan dan daerah rawa di bagian PT Hatma Hutani (HH) seluas 42.000 ha di sisi kanan
timur, sempat alot. Semula, TNBT diusulkan dari 2 taman. Keduanya berada dalam naungan grup PT
kawasan konservasi yang berdampingan di Bukit Sumatera Timber Utama Damai (STUD).
Tigapuluh, dengan luas 320.000 ha. Propinsi Riau
menyerahkan Cagar Alam Seberida, seluas 120.000 ha, Forum Penyelamat Hutan Jambi (FPHJ) aliansi
dan Jambi dengan kawasan Margasatwa Bukit Besar, belasan LSM peduli masalah hutan-- sudah
seluas 200.000 ha. Usulan ini sesuai rencana nasional mengusulkan rasionalisasi TNBT yang berada di
koservasi, yang dibuat atas dukungan FAO. wilayah Jambi sejak tahun lalu. Rasionalisasi dilakukan
dengan memanfaatkan areal perbukitan dan berstatus
Sayangnya, proses perencanaan dengan HPT, seluas 25.270 ha. Kawasan HPT itu berada di
mengembangkan kawasan lindung secara maksimal, areal PT DHE seluas 13.170 ha dan PT HH seluas
sempat diminimalisir sebuah perusahaan HPH yang 12.100 ha. Jika rasionalisasi disetujui, luas TNBT di
berkuasa waktu itu, sehingga luas taman jauh lebih wilayah Jambi menjadi 58.270 ha.
AKTUAL
32
Kawasan TNBT dan penyangganya merupakan hulu
Usulan rasionalisasi ini bertujuan untuk sejumlah daerah aliran sungai (DAS). Di antaranya
menyelamatkan penyangga taman nasional yang masih DAS Pengabuan, yang bermuara ke Kuala Tungkal.
berstatus kawasan lindung. Untuk itu berbagai pihak, Karena itu taman nasional dan penyangganya, perlu
mulai Menteri Kehutanan dan Dirjen PHKA, diselamatkan dari kehancuran. Jika vegetasi penutup
Gubernur hingga DPRD Propinsi Jambi, serta para atas tanah sempat terbuka, erosi akan menghebat di
bupati pun dijambangi. Gubernur Jambi menyambut saat musim hujan, sehingga daerah hilir terancam banjir
baik usulan itu. Bersama pihak terkait (Kanwil dan yang menghebat.
Dinas Kehutanan, Bapedalda dan sejmumlah LSM),
gubernur membentuk tim peninjauan lapangan. Tim Dari sisi pengelolaan hutan, uji coba penerapan sistem
ini bertugas melihat kelayakan penyangga TNBT TPTJ belum serius dilaksanakan kedua perusahaan.
untuk dirasionalisasikan. Ada dua aspek yang dilihat: Tim peninjau bentukan Gubernur Jambi juga
kelerengan dan ujicoba sistem TPTJ yang dikelola PT menemukan, jalur penanaman tidak mengikuti jalur
DHE dan PT HH. penebangan. Jumlah tanaman pun ala kadar: hanya 1
hingga 5 pohon, dan umumnya ditanam beberapa hari
Dari sisi kelerengan lahan, hasil peninjauan lapangan sebelum peninjauan. Pada penanaman yang sudah
menemukan, areal HPH PT DHE yang berada di sisi setahun, jalur tanaman sudah ditumbuhi semak atau
Barat TN Bukit 30, sebagian besar memiliki kelerengan tumbuhan bawah, sehingga tanaman jalur sulit
di atas 18 derjat (40 persen dari 45 derjat). Kelerangan mengganti penebangan yang sudah dilakukan.
yang didominasi di atas 18 derjat ini mengindikasikan
topografi kawasan di areal konsesi relatif berbukit. Menurut ketentuan, pengelolaan hutan pada areal
Studi tentang Kemungkinan Perluasan Areal TNBT HPT dilakukan dengan sistem tebang pilih (TPTI):
di Propinsi Jambi, kerjasama Puslitbang Hutan dan penebangan dengan diameter 60 cm ke atas. Sedang,
Konservasi Alam Bogor dan WWF TNBT tahun 1996 kedua HPH tadi mengelola HPT dengan sistem TPTJ:
menyebutkan, dari sisi topografi, kedalaman tanah di tebang habis pada jalur tebangan. Meski mendapat
lokasi juga bervariasi: mulai dari 30 cm sampai 150 keringanan, PT DHE dan PT HH, tidak mengelola
cm. Pada kedalaman 30 cm, sangat riskan untuk hutan sesuai ketentuan.
dimanfaatkan selain fungsi hutan lindung. Jika
vegetasi penutup di atas tanah yang dangkal sempat
terbuka, dapat dipastikan erosi akan menghebat.
AULIA ERLANGGA
33
SaatmenerimaWarsidiruangkerjanyadiJakarta,Selasa
(25/09),MenteriM.Prakosamenegaskan, HTIhanyabisadi
arealyangtidakadahutannya. JikamembukaHTIdiareal
yang berhutan, berarti melanggar ketentuan. Prinsip
pengelolaan yang kita kembangkan saat ini adalah
menyelamatkankawasanhutantersisa. Jaditidakada izin
HTIpadaarealberhutan. Kecualiarealyangtidakadalagi AULIA ERLANGGA
potensikayu,silakanmembukaHTIdisana,tuturmenteri,
yangdidampingiDirjenPerlindunganHutandanKonservasi
Alam(PHKA)WahyudiWardoyodanKepalaBadanPlanologi
UntungIskandar.
Menteri juga meminta kepada Wahyudi dan Untung untuk Saat menerima wakil Suku Talang Mamak dan Orang Rimba
mencekkembaliizinyangdiberikankepadakeduaperusahaan masyarakat asli yang tinggal di areal konsesi HPH PT
milikgrupPTSumateraTimberUtamaDamai(STUD). Jika DHERabu(26/09)diruangkerjanya,GubernurZulkifli
izinnya bukan untuk HTI, pengusahanya harus mentaati mengemukakan, pemerintah menghargai hak hidup
ketentuanyangsudahada. Kitaharussama-samamenghargai masyarakat,termasukSukuTalangMamakdanOrangRimba
ketentuanyangberlaku,tegasPrakosa. yangtinggaldihutan. Kitaharusmenyelamatkanmereka.
Jikatidaksegeradiselamatkan,merekaakanterlantardan
Kepada Menhut, Dirjen PHKA Wahyudi mengemukakan, jika hutanjugamakinrusak,tambahgubernur.
PT Dalek dan Hatma Hutani hendak mengubah peruntukan
dariizinHPHyangdiberikanuntukdijadikanHTI,halitutidak RasionalisasiTNBukit30yangdisampaikanFPHJituadalah
bisa dilakukan begitu saja. Yang memutuskan adanya denganmemperluastamannasionalyangmasukwilayahJambi
perubahanperuntukanlahanituadalahtimterpadudari dengan memanfaatkan sebagian areal konsesi PT DHE dan
berbagaiinstansiyangberwewenang. Sebelumnyatimini HatmaHutani. Arealperluasandimaksudadalahyangberada
melakukankajian,baikdariaspekekologi,ekonomidansosial. padakelerengandiatas18derjat(40persendari45derjat)
Hasil kajian tim terpadu ini yang kemudian memberi danhutannyamasihasli. Darihasilkajianyangdilakukan,
rekomendasikepadaMenteriKehutananselakupengambil arealkonsesiyangbisadimasukkankedalamTNBukit30
keputusan,paparnya. adalah,PTDHEseluas13.170ha(daritotalluasHPH PT
Dalek50.000ha)danPTHatmaHutaniseluas12.100(dari
Setuju Rasionalisasi totalluasnya42.000ha).
Sementaraitu,GubernurJambiZulkifliNurdinmenyetujui
usulan rasionalisasi TN Bukit 30, yang sebelumnya Suku Talang Mamak dan Orang Rimba berdiam di Dusun
disampaikan Forum Penyelamat Hutan Jambi (FPHJ). Semarantihan,KecamatanTeboTengah,KabupatenTebo. Saat
Alasannya,untukmenyelamatkankawasanhidupSukuTalang ini mereka tinggal di PKMT, perumahan yang disediakan
MamakdanOrangRimbayangberadadiarealHPHPTDalek pemerintah. Sebelumnya mereka tinggal di sesudungon
HutaniEsa(DHE),yanghutannyamasihasli(virginforest) (pondoktinggalberatapdaundantanpadinding)dalamhutan.
danberstatushutanproduksiterbatas(HPT). ErdiTaufik)
(E
AKTUAL
34
Marzuki Usman saat masih Menhut menyambut baik Ada lagi penelitian yang dilakukan Direktorat PHPA
usulan itu. Ketika berkunjung ke dalam TNBT yang tahun 1977. Tim mencatat, terdapat 59 spesies
masuk wilayah Jambi, awal April lalu, ia setuju mamalia di kawasan ini, termasuk gajah Sumatera,
rasionalisasi. Alasannya, kawasan penyangga masih harimau Sumatera dan tapir, yang sudah terancam
didominasi hutan alam (virgin forest). Pihak DPRD punah. Lalu, tercatat pula 192 spesies burung, atau
Propinsi Jambi, saat dengar pendapat dengan FPHJ, hampir sepertiga jumlah semua spesies burung yang
pada pertengahan Juni lalu, juga memberi dukungan. ada di Sumatera yang ditemukan di Bukit 30 dan 10
Komisi B DPRD menilai, rasionalisasi sudah mendesak spesies di antaranya sudah terancam punah.
diwujudkan, guna menyelamatkan sisa hutan alam dan
untuk kepentingan konservasi. Betapapun, usulan rasionalisasi merupakan ikhtiar
mewujudkan sebuah kawasan konservasi yang terhindar
Usulan rasionalisasi bukan hanya berdasarkan dari berbagai ancaman. Saat ini TNBT memiliki hutan
dukungan pemerintah. Berbagai kajian dan analisis alam yang belum terfragmentasi berat. Hamparan
sudah dilakukan. Puslitbang LIPI, bekerjasama dengan hutannya memiliki arti penting bagi pelestarian hutan
WWF Bukit 30, tahun 1996 meneliti diversitas flora alam tropis dataran rendah di Pulau Sumatera.
di kawasan hutan yang berbatasan dengan TNBT
bagian selatan. Hasilnya, keragaman hayati yang Posisinya juga strategis, karena merupakan hulu sungai
terdapat dalam TNBT memiliki jenis yang endemik, dan daerah tangkapan air DAS Pengabuan yang
seperti Johannesteijsmannia altifrons, Aquillaria dimanfaatkan sebagai jalur jalur transportasi produk
malaccensis (termasuk dalam daftar CITES appendix industri bubur kertas (pulp) PT WKS dan plywood PT
II), Pinanga spp., Iguanura spp., Licuala spp.. Semuanya STUD yang bermuara ke Kuala Tungkal. Kerusakan
dijumpai di Sungai Alo dan areal HPH PT DHE. Hasil hutan di TNBT dan penyangganya akan berpengaruh
koleksi spesimen herbarium mencatat 107 jenis pada kondisi dan perilaku DAS Pengabuan.
tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat Melayu, 176
jenis oleh masyarakat Talang Mamak, 45 jenis oleh Tapi, itulah soalnya. Berbagai upaya bagai menemui
Orang Rimba dan 47 jenis berguna bagi transmigran jalan buntu. Menteri Kehutanan tidak mudah
Jawa. Jenis Rafflesia hasseltii, flora endemik, unik dan mengeluarkan keputusan, tanpa ada dukungan dari
sangat langka, ditemukan di Hutan Semambu. daerah. Sebaliknya, daerah menganggap, kawasan yang
Tumbuhan ini umumnya berkelamin tunggal dan diusulkan untuk menjadi bagian dari rasionalisasi itu
hingga kini belum diketahui cara pembudidayaannya. hanya akan mengurangi peluang dalam rangka
meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). (Erdi
Ekspedisi Biota Medika di TNBT kerjasama Depkes, Taufik)
IPB, UI dan LIPI tahun 1998 juga menemukan
AULIA ERLANGGA
potensi biota obat: sebanyak 182 jenis tumbuhan dan
8 jenis cendawan yang dimanfaatkan Suku Melayu
Tradisional Riau. Sementara, yang dimanfaatkan Suku
Talang Mamak berjumlah 110 jenis tumbuhan dan
22 jenis cendawan. Penelitian Norindra (Norwegian-
Indonesian Rainforest and Resource Management Project)
juga mencatat kekayaan flora hutan basah ini, yakni
sebanyak 700 nama spesies flora yang digunakan
penduduk setempat, termasuk di dalamnya 79 spesies
tanaman buah-buahan dan 246 tanaman obat.
J
ambi termasuk propinsi yang paling beruntung Kota Jambi menuju Sengeti (ibukota
di Pulau Sumatera, bahkan juga untuk Indonesia. Kabupaten Muaro Jambi), tepatnya di
Di daerah ini terdapat empat taman nasional (TN). Ada Sekernan, puluhan sawmill -sebagian besar
Kerinci Seblat (TNKS), yang berbagi dengan empat propinsi tidak memiliki izin- melenggang ria tanpa
(tiga lainnya: Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Bengkulu). malu-malu.
Juga Bukit Tigapuluh (TNBT) yang sebagian berada di Riau.
Sedang Bukit Duabelas (TNBD) dan Berbak (TNB), semuanya Sawmill-sawmill ini memperoleh bahan baku
berada di Jambi. dari berbagai tempat. Dari pengamatan di
lapangan, bahan bakunya didatangkan lewat
Keberadaan taman nasional hampir mendominasi kawasan jalan darat, juga lewat sungai. Sumber kayu
hutan di Jambi yang luasnya sekitar 2,1 juta ha: TNKS dengan lewat darat, ada yang berasal dari Tungkal
luas sekitar 1,4 juta ha, hampir 40 persen (590.000 ha) berada Ulu, yang berdekatan dengan TNBT.
di sini. Lalu, TNBT dengan luas sekitar 130.000 ha, seluas Sebagian juga bersumber dari TN Berbak.
33.000 ha berada di Jambi. Juga TNBD seluas 60.500 ha, Kayu-kayu itu dibawa dengan truk-truk yang
serta TNB seluas 162.700 ha. tiap hari besiliweran di sepanjang Jalan Lintas
Timur
Menariknya pula, propinsi ini memiliki sejumlah industri
pengolahan kayu: 9 plywood, 1 pulp dan ratusan sawmill. Tapi jalur sungai merupakan alur utama
Kebutuhan industri ini akan bahan baku, karena itu, juga tidak sumber kayu yang memasok sawmill di sini.
sedikit. Menurut Data Dinas Kehutanan Propinsi Jambi tahun Sekernan berada di pinggiran Sungai
2000, sejumlah industri itu membutuhkan pasokan bahan baku Batanghari. Dan kalau menelusuri aliran
sebanyak 3,8 juta ton kayu pertahun. Mau tahu berapa sungai Batanghari ke hulu, tidak sulit
kemampuan hutan di Jambi memasok kebutuhan mereka secara menebak sumber kayu. Batanghari
legal? Hanya 1,1 juta ton, atau tidak sampai sepertiga dari merupakan muara sejumlah anak sungai: Tabir
kebutuhan. dan Tembesi yang menjadi muara sejumlah
anak sungai yang berhulu ke Bukit 12, yang
Meski kebutuhan tidak sesuai dengan kemampuan pasokan, sejak Agustus 2000 lalu ditetapkan sebagai
para pengelola industri itu ternyata tidak pernah kerepotan taman nasional. Taman ini merupakan
mengatasi. Malah, kekurangan sebesar 2,7 juta ton itu tidak sumber potensial kayu-kayu ilegal.
AKTUAL
36
Lokasi sawmill lain berada di Desa Jati Belarik, pintu Dari data yang dikumpulkan hingga April 2001, di
masuk ke kawasan HPH PT Dalek Hutani Esa, dan sekitar TNBD saja terdapat 70 sawmill. Berapa pula
juga ke TNBT dari arah Kabupaten Tebo. Tidak yang ada di sekitar TNBT yang masuk propinsi Jambi?
sampai dua tahun, ada belasan sawmill tanpa izin yang Menurut pengakuan Kepala Balai TNBT Waldemar
berlokasi tidak jauh dari jalan raya propinsi. Padahal, Sinaga, jumlahnya tidak kurang dari 50 sawmill. Jika
akhir tahun 1999, hanya ada satu sawmill. Anehnya, satu sawmill rata-rata mendapat pasokan kayu dari
mereka beroperasi dengan leluasa, tanpa ada teguran, kedua taman nasional sebesar 50 m3 (sisanya diambil
atau ditutup sama sekali, karena tidak memiliki izin. dari pasokan kayu legal), maka sebanyak 120 sawmill
ini membutuhkan kayu sebanyak 150.000 m3
Belum cukup? Lanjutkan perjalanan ke Pauh perbulan (dengan asumsi beroperasi 25 hari), atau
(Kabupaten Sarolangun) dari arah Tembesi. Sepanjang setahun menjadi 1,8 juta m3.
jalan, mulai Desa Semaran, hingga Karang Mendapo,
belasan sawmill juga beroperasi dengan leluasa. Lalu Jumlah sebesar itu baru untuk memasok kebutuhan
di Kota Sarolangun sendiri ada pula lima sawmill. Dari 120 sawmill. Jika ditambah dengan 80 sawmill
ibukota kabupaten ini lanjutkan perjalanan menuju lainnya, tidak terbayangkan jumlah bahan baku yang
Muarobungo, melewati Jalan Lintas Sumatera. Anda dibutuhkan untuk semua sawmill, agar bisa beroperasi
bisa saksikan sejumlah sawmill di Sungai Pelakar, secara normal. Hitung-hitungan secara matematis
Kubang Ujo, hingga Rantau Panjang. Sawmill yang bahkan akan makin besar jika dihitung pula kebutuhan
hidup berdampingan juga terdapat di Rantau 9 pabrik plywood dan satu pulp, sesuai kapasitas
Panjang (Kabupaten Merangin). Tidak kurang dari terpasang industri yang ada di propinsi ini.
sepuluh sawmill berdiri di desa ini. Sebagian besar
beroperasi sejak dua tahun belakangan. Pasokan bahan Yang menjadi soal sekarang, kebijakan yang (akan)
bakunya? Selain dari TNBD, daerah yang dilewati ditempuh pemerintah daerah dalam upaya membantu
Sungai Tabir ini juga mendapat pasokan dari TNKS, industri pengolahan kayu di satu sisi dan
yang merupakan hulu Sungai Tabir menyelamatkan hutan yang tersisa di sisi lain. Ada
beberapa pilihan, yang sebetulnya, layak
Itu baru sebaran sawmill yang gampang ditemukan dipertimbangkan. Di antaranya menertibkan sawmill
lewat jalan raya atau jalan utama. Tidak sedikit pula yang tidak punya izin.
jumlah sawmill yang berada jauh dari jangkauan jalan
utama. Contohnya beberapa desa di Kecamatan Adanya sinyalemen sejumlah anggota DPRD yang
Marosebo Ulu (Kabupaten Batanghari), yang berada menginginkan kebijakan pemerintah untuk melakukan
di sisi utara TNBD. Di Sungai Ruan, Sungai Lingkar, pemutihan terhadap sawmill yang tanpa izin itu, tentu
Teluk Leban, dalam setahun saja sudah berdiri bukan jalan keluar yang arif dalam upaya
sebanyak delapan sawmill. menyelamatkan kawasan hutan tersisa. Tidak ada
jaminan, ketika semua diberi izin, lalu pasokan bahan
Tidak khawatir akan terjadi perang rebutan bahan baku bersumber dari kayu legal. Justru yang akan
baku? Inilah hebatnya Propinsi Jambi. Tatkala Dinas muncul adalah sebaliknya; jumlah sawmill akan
Kehutanan sudah berteriak akan njomplangnya bertambah karena semua akan mendapat izin.
kebutuhan dibanding pasokan kayu yang dibutuhkan
industri, eh, pada saat yang sama Dinas Perindustrian, Kebiajakan lain, demi menyelamatkan kawasan hutan
dengan tersenyum-senyum, membiarkan kehadiran lindung dari tekanan eksploitasi, adalah dengan
sawmill -yang sebagian besar tidak memiliki izin alias menurunkan kapasitas produksi terpasang sejumlah
ilegal yang justru ikut berebut bahan baku yang industri. Dengan kebutuhan pasokan yang lebih besar
terbatas jumlahnya. dibanding bahan baku yang tersedia, hanya akan
membuat pengelola mencari jalan lain tanpa perlu
Sebaran sawmill itu, jika digabungkan menjadi sebuah mengeluarkan dana lebih besar, yakni menjarah
data yang menarik. Hingga pertengahan tahun 2001, kawasan lindung.
tidak kurang dari 200 sawmill, yang sebagian besar
beroperasi tanpa izin, ditemukan di Propinsi Jambi. Tentu masih banyak alternatif, agar Jambi tetap
Jumlah ini tentu sudah mengkhawatirkan, karena tidak menyimpan kebanggaan: memiliki empat taman
hanya mengancam kawasan hutan produksi terbatas nasional, plus mampu menjaga kelestariannya. (Erdi
(HPT), tetapi juga kawasan lindung dan konservasi. Taufik)
SELINGAN
37
Sekilas Persoalan TN Kerinci Seblat,
Pengamatan melalui Ekspedisi Media
Apa yang terjadi? Truk yang dikejar ternyata berisi
kayu hasil tebangan liar. Petugas menghentikan truk
dan menanyai sopir tentang sumber dan si pemilik
kayu. Tak ada jawaban. Beberapa orang yang ada di
sekitar, yang menyaksikan adegan, juga terdiam semua.
Belum sempat berlangsung tanya jawab, serombongan
anggota masyarakat dengan suara ribut-ribut, datang
mengerumuni.
M
alam itu udara begitu sejuk dan sedikit terasa ha lebih oleh masyarakat, esok paginya.
dingin. Perjalanan dari Sungai Penuh
menuju Kecamatan Sungai Manau, sudah Itulah sekelumit pengalaman yang dialami rombongan
ditempuh sekitar tiga jam. Lembah perbukitan, yang ekspedisi media, yang diselenggarakan atas kerjasama
mengitari Taman Nasional Kerinci Seblat, dengan Park Management-ICDP TNKS, Balai TNKS dan
pemandangan yang memukau, pun sudah dilewati. Warsi. Ekspedisi ini diikuti wartawan dari beberapa
media: Kompas, Media Indonesia, Antara, Warta
Di sebuah pertigaan, satu truk berisi kayu-kayu Sumatera dan Jambi Ekspres, lalu RCTI, SCTV, TPI
berukuran sedang, tampak berangkat dengan tergesa. dan TVRI. Adegan yang baru disaksikan bagai
Penumpang mobil hard-top, yang berisi enam petugas memberi pertanda, penjarahan taman nasional dengan
penjaga hutan, alias polisi kehutanan (Polhut), melihat luas sekitar 1,4 juta ha itu sudah melibatkan semua
kejanggalan itu dan segera mengikuti. Di belakangnya, lapisan masyarakat.
beriringan empat mobil, rombongan ekspedisi
kespedisi. Iring-iringan mobil di belakang, yang Taman nasional yang kaya dengan potensi keragaman
sebagian besar berisi para wartawan, juga tidak hayati, juga tidak sedikit menyimpan masalah. Di
melewatkan adegan menarik itu, dan mengikuti di antaranya, soal hutan adat yang dikelola masyarakat
belakang. Pangkalan Jambu, Kecamatan Sungai Manau.
SELINGAN
38
Edi Jalo, petugas honorer (Rp 90.000 per bulan tapi
DOK. WRASI
sering datang terlambat) ini mengakui agak sulit
baginya untuk melarang masyarakat lokal membuka
ladang. Tapi kalau mereka dari luar desa, ya saya
beritahu ke pihak Balai, ucap Edi, yang bertugas
mengawasi wilayah taman sepanjang 37 km, dan tidak
memiliki kewenangan melakukan pelarangan secara
langsung.
Mengungkapkolusidiinstansinya,seorangpegawaiDinas
Kehutanandituduhgila
Biasanya, orang gila yang menuduh orang normal Tandabergarisdaritapirmuda
dengan tuduhan gila merupakan kamuflase
(penyamaran)yangtepatdalam
UsulanrasionalisasiTNBukit30masihterkatung-katung situasisinarmatahariyangsamar-
Parahnya, nasib negeri ini justru lebih terkatung- samardiketeduhanhutan.
katung Setelahberumurbeberapabulan,
anaktapirmulaikehilangan
TNKerinciSeblatdijarah,Polhutnyadikeroyok lapisanbulubayinyadanmulai
Anehnya, reformasi bagi rakyat kecil masih repot- mendapatkanwarnabelanghitam
nasi (kelaparan) putihyangmerupakantandadari
tapirdewasa.
40
FOTO : AULIA ERLANGGA