PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita mendengar dan menjumpai orang
orang yang sulit mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya. Kita juga sering
menjumpai orang orang yang boros dalam pemakaian sebuah kata, namun tidak
memiliki makna yang begitu berarti. Oleh karena itu kita harus mengetahui
pentingnya peranan kata dalam kehidupan sehari-hari.
Sebuah kata mengandung makna bahwa sebuah kata mengungkapkan gagasan.
Kata adalah alat untuk menyampaikan gagasan yang akan disampaikan kepada orang
lain. semakin banyak kata yang kita ketahui semakin banyak juga ide atau gagasan
yang kita kuasai dan sanggup kita ungkapkan.
Manusia berkomunikasi lewat bahasa, agar saling memahami antara
pembicara dan pendengar maka pemilihan suatu kata yang tepat adalah satu faktor
penentu dalam komunikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)?
2. Bagaimana definisi Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)?
3. Bagaimana perbedaan EYD & EBI?
4. Bagaimana pemakaian huruf?
5. Bagaimana penulisan huruf?
6. Bagaimana pemakaian kata?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
2. Dapat mengetahui definisi Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
3. Dapat mengetahui perbedaan dari EYD & EBI
4. Dapat mengetahui pemakaian huruf huruf
5. Dapat mengetahui penulisan huruf huruf
6. Dapat mengetahui pemakaian kata
BAB II
PEMBAHASAN
Huruf Huruf
Dibaca Dibaca
Abjad Abjad
Aa a Nn en
Bb be Oo o
Cc ce Pp pe
Dd de Qq ki
Ee e Rr er
Ff ef Ss es
Gg ge Tt te
Hh ha Uu u
Ii i Vv ve
Jj je Ww we
Kk ka Xx eks
Ll el Yy ye
Mm em Zz zet
5. Penulisan Huruf
I. Huruf Kapital
Huruf kapital sebagai pengawal kalimat
Huruf kapital sebagai huruf pertama petikan langsung
Huruf kapital sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan kitab suci dan nama Tuhan, termasuk kata ganti
untuk Tuhan
Huruf kapital sebagai huruf pertama gelar kehirmatan, keturunan dan
keagamaan yang diikuti nama orang
Huruf kapital sebagai huruf pertama nama jabatan dan pengkat yang
diikuti nama orang
Huruf kapital sebagai huruf pertama nama orang
Huruf kapital sebagaihuruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan
bahasa
Huruf kapital sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya
dan peristiwa sejarah
Huruf kapital sebagai huruf pertama nama khusus dalam geografi
Huruf kapital sebagai huruf pertama nama badan resmi, lembaga
pemerintahaan dan ketatanegaraan
Huruf kapital sebagai huruf pertama singkatan unsur nama gelar,
pangkat dan sapaan
Huruf kapital sebagai huruf pertama kata oenunjuk hubungan
kekerabatan
6. Pemakaian Kata
I. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Contoh:
Ibu percaya bahwa engkau bisa
Kantor pajak penuh sesak
Buku itu sangat tebal
VIII. Partikel
Partikel –lah dan –kah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Contoh:
Bacalah buku itu baik-baik.
Makassar adalah tempat yang indah.
Siapakah gerangan dia?
Partikel pun ditulis terpisah dari kata dari kata yang mendahuluinya.
Contoh:
Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.
Jika ibu pergi, adik pun ingin pergi.
Catatan: kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya adapun,
andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kendatipun, maupun,
meskipun, seklipun, sungguhpun, dan walaupun ditulis serangkai.
Contoh:
Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
Bagaimanapun juga akan dicobanya menyelesaikan tugas itu.
Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari
bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.
Contoh:
Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.
Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.
Harga kain itu Rp 2.000.00 per helai.
Tetapi:
a.n. atas nama
d.a. dengan alamat
u.b. untuk beliau
u.p. untuk perhatian
Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang tidak diikuti tanda titik.
Contoh:
Cu kuprum
TNT trinitrotoluen
kVA kilovolt-ampere
kg kilogram
Rp rupiah
b. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku
kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang
diperlakukan sebagai kata.
Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh:
ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
LAN Lembaga Administrasi Negara
SIM Surat Izin Mengemudi
Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf
kapital
Contoh:
Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kowani Kongres Wanita Indonesia
Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku
kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya
ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
pemilu pemilihan umum
rapim rapat pimpinan
rudal peluru kendali
Bab II
Bab ke-2
Bab kedua
g. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran –an mengikuti cara
berikut (lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab V, Pasal E, Ayat
5).
Contoh:
Tahun ’50-an atau tahun lima puluhan
Uang 5000-an atau uang lima ribuan
h. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara
berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.
Contoh:
Amir menonton drama itu sampai tiga kali.
Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.
i. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu,
susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan
dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu.
Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.
Bukan:
15 orang tewas dalam kecelakaan itu.
Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak Darmo.
j. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian
supaya lebih mudah dibaca.
Contoh:
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah.
Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 120 juta orang.
k. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks
kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi.
Contoh:
Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai
Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah.
Bukan:
Kantor kami mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai.
Di lemari itu tersimpan 805 (delapan ratus lima) buku dan majalah.
l. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus
tepat.
Contoh:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp 999,75 (sembilan ratus
sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1) EYD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia
yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari
pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan
unsur serapan
2) Alasan dilakukan perubahan yaitu dampak kemajuan ilmu dan pengetahuan,
teknologi dan seni. Penggunaan bahasa Indonesia dalam beragam ranah
pemakaian, baik secara lisan maupun tulisan semakin luas.
3) Pemakaian huruf sesuai dengan pedoman EYD diantaranya yaitu huruf abjad,
huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong, dan pemenggalan kata
4) Penulisan huruf sesuai dengan pedoman EYD meliputi huruf kapital dan huruf
miring.
5) Penulisan kata sesuai dengan pedoman EYD meliputi kata dasar, kata turunan,
bentuk ulang, kata ganti, kata depan, partikel, singkatan, angka dan lambang
bilangan.
B. SARAN
Tentunya dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan olehnya
itu :
1) Diharapkan kepada para pembaca agar memberikan perbaikan yang semestinya
demi kesempuranaan makalah ini.
2) Diharapkan agar pembaca memberikan koreksi terhadap materi-materi EYD
yang sekiranya ada tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
3) Diharapkan kepada para pembaca untuk mencari referensi lain agar dapat
menambah wawasan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rijal, Syamsul dkk. 2008. Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia di Provinsi Sulawesi
Selatan. Makassar: Departemen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa Balai Bahasa
Ujung Pandang.
2. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Sumber Online
3. https://nurulhidayatullahb.wordpress.com/2013/12/15/makalah-tentang-ejaan-yang-
disempurnakan/
4. http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/pedoman_umum-
ejaan_yang_disempurnakan.pdf