Model dan bentuk sistem kemudi tiap-tiap mobil tidak sama, namun secara umum,
untuk mobil penumpang banyak menggunakan sistem kemudi jenis rack and pinion
sedangkan untuk mobil dan kendaraan besar (truck dan bus) umumnya menggunakan
sistem kemudi recirculating ball.
Namun begitu, secara garis besar, sistem kemudi mobil terdiri dari 4 komponen
penting yaitu roda kemudi (steering wheel), batang kemudi (steering column), roda gigi
kemudi (steering gear), dan steering linkage. Perhatikan pada gambar di bawah terkait
contoh komponen sistem kemudi.
Pada gambar di atas, kita menggunakan contoh sistem kemudi tipe rack and pinion
saja, untuk lebih lengkapnya tentang tipe, model, dan macam-macam komponen sistem
kemudi, silahkan baca pada komponen sistem kemudi.
Saat steering wheel (roda kemudi) diputar, steering column (batang kemudi) juga
ikut berputar mengikuti arah putaran roda kemudi. Tenaga putar yang terjadi di steering
coloumn ini kemudian diteruskan ke steering gear (roda gigi kemudi)
Steering gear memperbesar tenaga putar ini (melalui sistem mekanikal, hidrolik,
elektrikal) sehingga dihasilkan momen puntir yang lebih besar dibanding dengan momen
puntir pada steering wheel.
Dari steering gear, momen puntir yang sudah membesar ini kemudian diteruskan ke
steering linkage sehingga terjadi perubahan gerak dari gerak putar pada steering wheel
menjadi gerak menarik atau mendorong pada steering linkage.
Khusus pada bagian steering gear, tenaga putar dari roda kemudi diperbesar. Bagian
ini kerap dikenal dengan sebutan power steering. Ada yang mengunakan sistem hidrolik
yang dikenal dengan Hydraulic Power Steering, ada pula yang menggunakan Electric Power
Steering (EPS) dan adapula yang menggunakan sistem mekanikal seperti recirculating ball
dan lain-lain.
Meskipun steering gear di buat dengan desain dan model yang berbeda, namun
sistem kemudi ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan agar sesuai dengan fungsinya
pada kendaraan. Berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem kemudi