Anda di halaman 1dari 3

5 Fungsi Sistem Kemudi

Sistem kemudi secara garis besar memiliki peran penting pada kendaraan guna
menentukan ke mana arah kendaraan akan melaju. Sistem kemudi ini akan mengontrol arah
dan gerakan kedua roda depan kendaraan agar bergerak seirama sesuai dengan arah
putaran roda kemudi (steering) dituju.

Saat ini, tiap –tiap mobil memiliki sistem kemudi yang berbeda, sangat tergantung
dari model mobil yang digunakan. Ada sistem kemudi model manual, sistem kemudi dengan
daya hidrolik (hidrolik power steering), dan sistem kemudi dengan daya elektrik (electric
power steering).

Secara umum, sistem kemudi terdiri dari beberapa komponen utama seperti steering
wheel (roda kemudi), poros kemudi (batang setir), mekanisme steering (pengubah gerak
dan daya) serta steering linkage.

1. MENGATUR ARAH JALANNYA KENDARAAN SESUAI KEINGINAN PENGEMUDI

Fungsi sistem kemudi yang pertama adalah mengatur arah jalannya kendaraan
dengan cara membelokkan roda depan sesuai keinginan pengemudi.

Pengemudi dapat mengatur arah kendaraan dengan memutar steering (roda kemudi)
agar roda pada bagian depan kendaraan bisa berbelok dan bergerak ke kanan atau ke kiri
sesuai dengan arah putaran steering.

Ketika pengemudi memutar steering ke arah kiri, maka kedua roda di bagian depan
kendaraan juga ikut bergerak ke arah kiri.
Begitu pula sebaliknya, jika pengemudi memutar steering ke arah kanan, maka roda
bagian depan kendaraan juga ikut bergerak ke arah kanan. Dengan begitu, maka laju dan
arah jalannya kendaraan bisa diatur sesuai dengan keinginan pengemudi.

2. MEMBERIKAN KESTABILAN PADA KENDARAAN SAAT BERJALAN

Fungsi sistem kemudi yang kedua adalah sistem kemudi berfungsi untuk
memberikan kestabilan pada kendaraan saat berjalan. Sistem kemudi mengatur arah
roda depan agar selalu bergerak bersamaan dan mengarah pada arah yang sama.

Ketika roda kanan bergerak ke arah kanan, maka sistem kemudi harus membuat
roda kiri juga bergerak ke arah kanan. Begitupun ketika kendaraan harus berjalan lurus,
maka kedua roda kanan dan kiri juga harus bergerak kearah yang lurus.

Dengan begitu, maka kendaraan bisa bergerak dan melaju ke segala arah dengan
kondisi yang stabil dan mudah untuk dikendalikan melalui steering. Pengaturan sistem
kemudi yang tidak tepat dapat membuat kendaraan menjadi tidak stabil saat melaju di
jalan.

3. MENCEGAH GETARAN JALAN SAMPAI KE TANGAN PENGEMUDI

Fungsi sistem kemudi yang ketiga adalah untuk mencegah agar getaran dari jalan
tidak sampai ke tangan pengemudi. Sistem kemudi dirancang dan didesain sedemikian
rupa agar bisa bekerjasama dengan sistem suspensi guna mencegah getaran jalan sampai
ke tangan pengemudi.

Hal ini dapat dilihat dari penggunaan komponen-komponen sistem kemudi yang juga
dapat meredam getaran dari roda sperti contohnya :

 Penggunaan ball joint yang bergerak fleksibel pada sistem kemudi sehingga dapat
mengikuti gerakan roda.
 Komponen colapsible steering joint yang berfungsi untuk meredam getaran yang
terjadi pada sambungan steering linkage.
 Pemasangan bushing dan cushion di sepanjang steering system yang dapat mencegah
getaran agar tidak sampai ke roda kemudi.

4. MEMINIMALKAN KEAUSAN BAN

Fungsi sitem kemudi yang keempat adalah untuk meminimalkan keausan ban.
Sistem kemudi dirancang bersamaan dengan sistem suspensi agar tercipta dudut-sudut
kemudi yang dibutuhkan. Seperti contohnya sudut camber, sudut caster, sudut toe in dan
toe out, king pin inclination, dan lain sebagainya.
Sudut-sudut kemudi inilah yang akan mengatur posisi kedua roda depan agar bisa
menciptakan efek pengemudian yang ringan, mudah dan stabil. Salah satu hasilnya
adalah meminimalkan tingkat keausan ban.

5. MEMBERIKAN EFEK MELURUSKAN DIRI KEMBALI SETELAH BERBELOK

Selain meminimalkan keasuan pada ban, pengaturan sudut kemudi yang tepat juga
dapat memberikan efek agar roda/ban mobil bisa kembali bergerak ke arah lurus dengan
sendirinya setelah belok.

Anda mungkin juga menyukai