Anda di halaman 1dari 10

BAB I

SEJARAH SISTEM KEMUDI


Sistem kemudi mobil pertama kali di dunia adalah tiller, tiller adalah sebuah sistem
kemudi yang berbentuk tongkat, seperti sistem kemudi pada perahu motor dan hanya bisa di
gerakan ke kiri atau kekanan. Pada tahun 1894 Alfred Vacheron dalam mengikuti lomba ParisRouen menggunakan mobil model Panhard 4 hp yang telah dilengkapi dengan roda kemudi,
bukan lagi tiller. sistem kemudi inilah yang di percaya sebagai cikal bakal setir mobil (roda
kemudi).
Mulai dari tahun 1898, mobil-mobil keluaran Panhard et Levassor telah dilengkapi setir
(roda kemudi). CS Rolls memperkenalkan mobil pertama di Inggris dilengkapi dengan roda
kemudi ketika ia mengimpor 6 hp Panhard dari Perancis pada tahun 1898. dan mengganti sistem
kemudi tiller di mobilnya.
Pada tahun 1898, Thomas B. Jeffery dan putranya, Charles T. Jeffery, mengembangkan dua
mobil eksperimental maju yang menampilkan mesin depan serta roda kemudi yang dipasang di
sisi kiri. Akan tetapi baru pada tahun 1903 sebuah perusahaan pembuat mobil Ramblers, baru
memakai setir hanya di mobil jenis ramblers model E yang merupakan mobil produksi masal.
Pada 1904 baru seluruh mobil keluaran rambler telah menggunakan setir (roda kemudi). Dalam
satu dekade, sistem kemudi jenis setir (Roda kemudi) telah menggantikan sistem kemudi jenis
tiller di mobil-mobil saat itu.

PENGERTIAN SISTEM KEMUDI


Sistem kemudi adalah salah satu sistem pada chassis mobil yang berfungsi untuk
merubah arah kendaraan dan laju kendaraan dengan cara menggerakkan atau membelokkan
roda-roda depan mobil dan menjaga agar posisi mobil tetap stabil. Cara kerjanya adalah, apabila
roda roda kemudi(steering wheel) di gerakkan/diputar, kolom kemudi ( steering column)
kemudian meneruskan putaran ke putaran ke roda gigi kemudi (steering gear). Steering gear ini
berfungsi untuk memperbesar momen putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar
untuk menggerakkan roda depan melalui sambungan - sambungan kemudi.

CARA KERJA SISTEM KEMUDI


Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan
roda depan. Cara kerjanya bila steering wheel (roda kemudi) diputar, steering coulomn (batang
kemudi) akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear (roda gigi kemudi).
Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen puntir yang lebih besar
untuk diteruskan ke steering lingkage. Steering lingkage akan meneruskan gerakan steering gear
ke roda-roda depan. Jenis sistem kemudi pada kendaraan menengah sampai besar yang banyak
digunakan adalah model recirculating ball dan pada kendaraan ringan yang banyak digunakan
adalah model rack dan pinion.
MELAKUKAN PEMERIKSAAN SISTEM KEMUDI
a. Pemeriksaan steering coulomn
Gerakkan roda keatas-bawah, kiri-kanan, maju-mundur dan periksa apakah roda kemudi
terpasang dengan baik pada main shaft, apakah main shaft keadaannya longgar danapakah
steering coulomn terpasang dengan kuat

b. Pemeriksaan kebebasan roda kemudi (steering wheel)


Putar roda depan hingga pada posisi lurus kemudian putar roda kemudi perlahan-lahan tetapi
jangan sampai roda bergerak. Besarnya gerakan roda kemudi pada saat ini disebut dengan
kebebasan (free play). Besarnya kebebasan tergantung pada model mobil, tetapi biasanya tiak
melebihi dari 30 mm.

Bila kebebasannya berlebihan, penyebabnya dapat berasal dari salah satu diantara yang tersebut
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mur roda kemudi kurang keras


Keausan atau penyetelan steering gear yang tidak tepat
Linkage joint aus
Pemasangan linkage bracket longgar
Bantalan roda longgar
Main shaft joint longgar

c. Pemeriksaan kelonggaran steering linkage

Dongkraklah bagian depan mobil dan goyangkan roda depan maju mundur, dan dari satu sisi ke
sisi lainnya. Bila gerakannya berlebihan kemungkinan linkage atau wheel bearingnya aus.

d. Pemeriksaan kelonggaran bantalan roda (wheel bearing)


Dongkrak bagian depan mobil dan periksa kelonggaran ini dengan menggoyangkan bagian atas
dan bawah pada tiap roda. Bila ternyata longgar, penyebabnya kemungkinan suspension arm
bushing, ball join atau wheel bearinglonggar. Periksa kelonggaran dengan jalanmenekan pedal
rem. Bila kelonggarannya berkurang, berarti ada bagian selain wheel bearingyang longgar. Bila
kelonggarannya hilang sama sekali berarti penyebabnya berasal dari bantalan roda yang sudah
aus

e. Pemeriksaan ketinggian minyak steering gear, jika rendah, periksa kebocoran, tambah
minyak atau perbaiki.
f. Pemeriksaan steering gear berat
Gerakkan roda kemudi yang berat biasanya disebabkan oleh tahanan yang terlalu besar pada
sistem kemudi atau oleh gaya pengembalian roda-roda yang berlebihan setelah belok. Dongkrak
naik bagian depan kendaraan. Lepaskan steering gear dan stearing linkage agar dapat memeriksa
bagian-bagian satu persatu. Bila gerakan gigi kemudi (steering gear) berat, penyebabnya
mungkin kerusakan pada gigi kemudi, penyetelan preload yang tidak tepat, minyak atau gemuk
kurang, bearing atau bushingnya cacat.
g. Pemeriksaan ball joint
Lepaskan steering knuckle armdengan linkage dan gerakan knuckle arm. Bila terasa berat,
kemungkinan kingpin atau ball joint keadaannya rusak.

SYARAT SYARAT SISTEM KEMUDI


Agar sistem kemudi sesuai dengan fungsinya maka harus memenuhi persyaratan seperti berikut :
a.
b.
c.
d.

Kelincahannya baik.
Usaha pengemudian yang baik.
Recovery ( pengembalian ) yang halus.
Pemindahan kejutan dari permukaan jalan harus seminimal mungkin.

Pada dasarnya sistem kemudi memiliki dua macam mekanisme yang sering digunakan pada saat
ini, yaitu :
Pada dasarnya sistem kemudi dibedakan menjadi dua yaitu :
1.

Sistem kemudi secara manual

Sistem kemudi manual untuk membelokkan roda-rodadepan dengan meneruskan gerakan roda
kemudi ke roda-roda depan dengan cara hubungan (linkage) beberapa komponen dan dibutuhkan
tenaga yang besar untuk menggerakkan roda kemudi dengan demikian pengemudi membawa
kendaraan akan terasa lebih cepat lelah.

2.

Sistem kemudi yang memakai power steering

Sistem kemudi ini prinsip kerjanya dengan adanya dorongan minyak yang dipompa
olehvan pump yang digerakkan oleh mesin melalui belt atau motor listrik untuk jenis EPS
(electronic power steering) Dalam mengemudikan kendaraan roda empat, kadang kita
menemukan kendaraan yang mudah untuk dikendarai dan ada juga yang sulit. Salah satu
faktornya adalah dari sistem kemudi . Pada kendaraan konvensional, sering kita jumpai suatu
kendaraan masih menggunakan sistem kemudi manual steering system yang sangat berat sekali
untuk membelokkan roda kemudinya sehingga membuat pengemudi cepat lelah. Namun pada
kendaraan modern sekarang, hampir semua kendaraan roda empat mudah untuk dibelokkan. Pa
da kesempatan ini, kita akan membahas tentang prinsip kerja power steering yang dapat
membuat kendaraan dengan mudah untuk dibelokkan. Pada kecepatan rendah gaya gesek ban
dengan jalan cukup tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan telapak ban yang lebar.
Power steering mempunyai dua tipe peralatan yaitu tipe hidraulis yang menggunakan tenaga
mesin, dan yang lainnya menggunakan motor listrik atau biasa di sebut Electric Power Steering
(EPS). Pada power steering yang menggunakan tenaga mesin , tenaga mesin di pakai untuk
menggerakkan pompa, sedangkan pada jenis yang menggunakan motor listrik, pompa
digerakkan oleh motor listrik. Keduanya sama sama bertujuan untuk membangkitkan tekanan
hidraulis yang dipakai untuk menggerakkan torak pada power cylinder dan memberikkan
tambahan tenaga pada pinion dan rack.
Syarat sebuah power steering harus sesuai dengan gaya pengemudian dimana pada saat
kecepatan rendah usaha pengemudian harus lebih rendah (ringan) dan semakin tinggi kecepatan
kendaraan, maka usaha yang diperlukan untuk pengemudian harus semakin kecil. Untuk
memperoleh gaya kemudi yang sesuai, beberapa mobil memiliki power steering dengan
peralatan

khusus

yang

dipasang

pada

pompa

(vane

pump)

atau

gear

housing.

Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada gear housing merupakan tipe
power steering dengan sensor kecepatan kendaraan, dimana kecepatan kendaraan dideteksi
dengan speed sensor dan tekanan fluida yang bekerja pada pompa akan berubah ubah
berdasarkan sensor kecepatan.
Power steering yang menggunakan sensor yang terpasang pada vane pump merupakan
tipe pwer steering dengan sensor putaran mesin (RPM). Pada tipe pengindera rpm mesin, di atas
kecepatan tertentu volume aliran fluida diturunkan sehingga tekanan yang bekerja pada pompa
akan berkurang.
Penggunaan power steering memberikan keuntungan seperti :
- Mengurangi daya pengemudian ( steering effort )
- Kestabilan yang tinggi selama pengemudian
Cara perawatan power steering agar awet :
1.
2.
3.
4.
5.

Bila kendaraan mau belok sebaiknya jalan atau gerak dulu baru belok.
Jangan terlalu sering membelokkan steer sampai mentok/patah terlalu lama.
Memilih minyak Power Steering yang original (jenis ATF).
Memilih spare parts yang original bila diservice.
Untuk hidrolik jenis rack steer, disarankan setiap mencuci kendaraan karet pelindung

(boot steer) kanan dan kiri diperiksa, apakah lepas, robek atau terjadi kerusakan lainnya.
6. Jika parkir kendaraan, hendaknya posisi roda bagian depan harus lurus.
7. Gunakan jenis ban dengan tingkat gesekannya rendah

Anda mungkin juga menyukai