NIM : 182170036
Progdi : PVTO 4A
UAS
SISTEM KEMUDI, REM, dan SUSPEN
1. A. Sistem kemudi
Volvo Dynamic Steering (VDS)
Menggabungkan power steering hidrolik konvensional dengan motor listrik yang diatur
secara elektronik dan dipasang pada roda kemudi.
“Sistem ini mengurangi tenaga yang dibutuhkan dalam mengemudi hingga 85 persen.
Dapat meredam hentakan akibat jalan berlubang, jalan tidak rata, berlumpur, pengereman,
serta menjaga truk tetap lurus ke arah yang dipilih pengemudi. Hasilnya adalah,
pengemudian yang presisi dan memberikan pengemudi lingkungan kerja yang lebih aman,
nyaman, menyenangkan,”
Contoh : Truk Volvo
B. Sistem Rem
Brake Assist (BA)
Brake Assist (BA) berfungsi menambah tekanan pengereman secara otomatis dengan
mengukur kecepatan pedal rem yang diinjak. Dikutip toyotamakassar, Brake Assist
berguna untuk membantu menekan rem. Meskipun rem hanya diinjak sedikit, sistem
secara otomatis akan menambahkan power guna menambah kemampuan pengereman.
BA mampu membaca pelepasan kaki di pedal gas baik secara mendadak maupun
berpindah ke rem. Dengan kemampuannya membaca pergerakan kaki pengemudi, sistem
pengereman BA secara otomatis akan bereaksi dan membantu saat terjadi force braking.
C. Sistem Suspensi
Bose Suspensi
Teknologi suspensi bose bersifat proaktif, tiap suspensi dapat mengeliminasi goyangan
ataupun gusrukan secara konstan, sehingga pengalaman berkendara yang di dapatkan
pengendara menjadi sangat halus. Sistem ini bekerja sangat pasif dalam artian bekerja
ketika di hadapkan degan kondisi jalan tertentu seperti polisi tidur misalnya.
2. Kasus
a. Sebuah mobil apabila di kendarai kecenderungan roda kemudi mengarah pada
satu arah saja (cenderung kekanan atau kekiri)
setelan tie rod ada yang lari atau meleset sehingga harus disetel ulang, bisa dengan
memutar bagian long tierod ataupun mencabut setir saja untuk meluruskannya.
karena adanya masalah pada sistem rem yaitu antara roda bagian kanan dan roda
bagian kiri gaya pengeremannya tidak sama sehingga roda yang mendapatkan gaya
pengereman yang lebih besar akan cenderung mengunci dan membuat setir
membanting ke arah roda yang mengunci.
Adapun hal-hal yang menyebabkan gaya pengereman antara roda bagian kanan
dan kiri tidak sama yaitu :
2) Piston macet
Apabila piston pada salah satu roda tersebut macet maka gaya pengereman pada
bagian roda tersebut akan lebih kecil atau tidak ada. Hal ini akan membuat setir
membanting ke salah satu arah yang gaya pengeremannya lebih besar.
Untuk mengatasi hal tersebut maka lakukan pengecekkan pada bagian piston di
silinder roda dan atau kaliper. Apabila ditemui kerusakan pada bagian tersebut
dan tidak memungkinkan untuk diperbaiki maka gantilah piston atau mungkin
silinder roda dan kalipernya.
b. Roda kemudi tidak stabi/bergetar pada saat melaju pada RPM yang tinggi :
Tekanan angin ban
periksa tekanan angin ban mobil agar tetap nyaman dan aman.
Kondisi tapak ban
Perhatikan Tradewear Indicator (TWI), yaitu penanda atau indikator bagi permukaan
ban. TWI biasanya terletak di sela-sela groove atau alur ban. Jika permukaan ban
sudah sejajar dengan TWI, tapak ban Anda berarti sudah tipis. Segera lakukan
penggantian ban di bengkel demi mengurangi resiko berbahaya saat berkendara.
Masalah pada kaki-kaki mobil
Cek apakah Ada beberapa komponen yang aus pada kaki-kaki mobil yang
membuat setir bergetar saat berkendara, seperti ball joint, racksteer, tie rod, dan
lain sebagainya. Komponen-komponen itu berkaitan dengan setir mobil.
Biasanya, getaran setir akan lebih terasa ketika mobil melewati jalan berlubang
atau saat melaju pada kecepatan tinggi. Maka dari itu, selalu lakukan perawatan
pada kaki-kaki mobil supaya kondisinya tetap prima dan siap dipakai kapanpun.
Kinerja engine mounting menurun
mesin merupakan sumber tenaga utama mobil. Hal itu otomatis membuat mesin
memiliki tingkat getaran yang tinggi. Jadi, demi menjaga kenyamanan
berkendara, dibutuhkan penyerap getaran mesin di mobil, yaitu engine mounting.
Engine mounting adalah komponen yang bertugas sebagai dudukan mesin
sekaligus menjadi peredam getaran agar tidak terasa sampai ke kabin.
Ibaratnya, engine mounting adalah bantal yang menyerap getaran dari mesin.
Untuk menghindari resiko setir mobil bergetar, lebih baik gantilah engine
mounting mobil Anda saat kondisinya sudah keras atau terlihat retak.
Spooring dan balancing
Spooring merupakan proses untuk meluruskan kedudukan atau sudut empat roda
mobil seperti awal, sesuai dengan rekomendasi pabrik. Biasanya, dua roda depan
yang akan diluruskan dan diatur agar dapat kembali seperti semula.
Spooring juga sering dilakukan ketika posisi setir tidak sama dengan posisi roda.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga ban agar tidak lari ke kiri atau ke kanan saat
mobil berjalan. Jadi, laju mobil tidak terganggu.
Sedangkan balancing adalah untuk menjaga keseimbangan titik roda di semua
sisi, baik di sisi atas-bawah maupun kiri-kanan roda mobil dengan cara
menambahkan timah pada bagian yang kurang. Balancing rata-rata dilakukan
setelah proses spooring sudah selesai dilakukan.
Spooring dan balancing wajib dilakukan secara berkala untuk menghindari
masalah pada kemudi mobil, khususnya getaran yang terjadi di setir.
Pada kecepatan tertentu (biasanya di atas 100 kilometer per jam), setir akan
terasa bergetar jika Anda tidak rajin melakukan spooring dan balancing. Hal ini
terjadi karena ban depan berkaitan langsung dengan mekanisme kemudi.
selalu lakukan perawatan berkala pada mobil Anda di bengkel resmi agar
masalah seperti setir bergetar dapat diatasi dan membuat kondisi mobil kembali
prima. Anda juga akan merasa lebih aman dan nyaman saat berkendara.
c. Di dapati keausan roda tidak merata hanya pada bagian tepi dalam atau luar saja.
Penyebab utama ban aus pada bagian ini adalah karena dipengaruhi oleh gaya
pengendara yang sering berbelok dengan kecepatan tinggi. Penyebab lain adalah karena
terdapat kelonggaran yang berlebih pada sistem suspensi mobil. Nah, keausan ini
menyebabkan kesalahan pada sudut camber. Camber cenderung negatif jika ban aus
mengalami kerusakan pada bagian dalam atau luar. Untuk itu stelkembali sudut camber
kembali pada sudut Nol
5. jelaskan pengecekan dan perawatan apa saja yang di lakukan pada sistem Kemudi,
Rem, dan Suspensi yang di lakukan secara periodik!
A. Pengecekan dan perawatan apa saja yang di lakukan pada sistem Kemudi :
1). Periksa power steering belt (belt pemutar pompa power steering). Jika kondisinya
rusak maka harus diganti namun jika hanya kendor/ longgar, lakukanlah penyetelan
kekencangan belt-nya (lihat spesifikasi pada workshop manual).
2). Periksa minyak power steering. Cek jumlah dan kualitas minyak dengan melihat deep
stik pada tabung recervoir. Lakukan juga pengecekan terhadap kebocoran yang mungkin
terjadi pada pipa/ selang penghubung.
3). Jika ada kebocoran perbaiki atau atasi terlebih dahulu kebocoran yang terjadi,
tambahkan minyak power steering pada recervoir dan lakukan bleeding.
6). Periksa tekanan minyak power steering. Dengan menggunakan pressure gauge lakukan
pengukuran tekanan minyak pada pada output pompa saat saluran diblok dan pada saluran
terbuka saat kemudi belok maksimal.
7). Periksa roda kemudi dan kolom yang meliputi antara lain: free-play, kekocakan dan
usaha kemudi.
kemudi Wheel alignment perlu diperiksa secara periodik untuk memastikan kondisi
pengemudian nyaman dan keausan roda tidak berlebihan dan abnormal. Dalam menangani
wheel alignment diperlukan alat ukur yang dapat mengukur faktorfaktornya. Alat ukur
manual yang biasa dipakai adalah turning table, CCKG (camber, caster and king-pin
gauge) dan toe gauge.
B. Pengecekan dan perawatan apa saja yang di lakukan pada sistem Rem :
a. Untuk mobil keluaran terbaru standarnya sudah dilengkapi indikator tingkat
kewajaran oli atau minyak rem. Namun, efek dari sistem pengereman bisa dilakukan
pengetesan secara manual.
Caranya, tinggal ambil jarak beberapa meter, baik maju atau mundur dan kemudian
injak pedal rem. Rasakan kepakemannya, jika sudah meyakinkan baru langsung
tancap gas.
b. Sementara jika saat pengetesan timbul getaran yang lebih dari biasanya saat
mengerem. Maka sudah selayaknya untuk penggantian komponen.
Pula dirasa saat menekan pedal rem lebih dalam dari biasanya serta muncul bunyi
berdecit saat menginjak rem. Ketika semua faktor ini muncul, maka saatnya Anda
lakukan penggantian seperti master, kanvas, atau brake pad.
c. Guna menjaga kinerja pengereman tetap optimal, ada baiknya saat mencuci mobil
pilihlah tempat pencucian yang lebih profesional.
Biasanya, tempat tersebut lebih detail saat mencuci bagian-bagian terdalam, seperti
pelek, cakram, dan dudukan brake pad.
Jika cakram dan brake pad selalu bersih dari kotoran tanah, maka kinerja pengereman
pun otomatis terjaga baik.
d. Sementara perawatan lebih detail, misalnya komponen brake pad. Dianjurkan per
10.000 kilometer dilakukan pengecekan maupun kebersihan bagian dalamnya.
Untuk itu, disarankan membawa ke bengkel profesional atau resmi untuk layanan
pembersihan debu atau kotoran, termasuk juga di kanvas, tromol, dan cakram.
Jika debu atau kotoran tanah jarang dibersihkan, akan menimbulkan efek gores di
piringan atau brake pad.
e. Bagi mobil dengan sistem pengereman hidrolik, pemeriksaan rutin dianjurkan
minimal setiap kendaraan sudah menempuh jarak 40.000 kilometer.
C. Pengecekan dan perawatan apa saja yang di lakukan pada sistem Suspensi :
1. Pemeriksaan kondisi dan kerja shock absorber.
Posisikan mobil dengan roda lurus kedepan pada tempat pemeriksaan.
Pemeriksaan kondisi shock absorber Lihat dan perhatikan masing-masing shock
absorber di setiap roda, apakah ada kebocoran oli atau luka di bodi dan porosnya.
Jika ada satu atau kedua yang mengalami kebocoran, perlu penggantian shock
absorber.
Pemeriksaan kerja shock absorber Tekan dengan kuat di setiap ujung bodi
kendaraan, kemudian lepaskan tekanan tadi dengan cepat. Apabila kembalinya bodi
berlangsung cepat tanpa berayun, maka kondisi kerja shock absorber masih dalam
keadaan baik. Sebaliknya, bila kembalinya bodi berayun-ayun, maka kondisi kerja
shock absorber sudah jelek