Anda di halaman 1dari 25

Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada Mobil – Transmisi automatis moderen yaitu telah jauh

kedepan, komponen mekanik yang paling rumit dalam mobil sekarang ini. Transmisi automatis
diisi system mekanik, system hidrolik, system listrik serta kontrol computer, seluruhnya bekerja
berbarengan dalam serasi yang prima yang jalan hampir tidak tampak hingga ada permasalahan.
Artikel ini bakal menolong Anda mengerti rencana dibalik apa yang berlangsung didalam ini
keajaiban tehnologi serta langkah melakukan perbaikan transmisi saat mereka tidak berhasil
bekerja.

Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada Mobil


Makalah Transmisi Automatis ini dibagi jadi lima sisi, Jadi Untuk tahu selanjutnya ada di
halaman selanjutnya :
1. Apakah itu transmisi rusak dalam arti simpel apa maksud dari transmisi yaitu.
2. Komponen Transmisi menuturkan prinsip-prinsip umum di belakang tiap-tiap system
dalam soal simpel untuk menolong Anda mengerti bagaimanakah transmisi automatis
bekerja.
3. Bercak permasalahan saat sebelum mereka memperoleh lebih jelek tunjukkan apa yang
perlu di cari untuk menghindar permasalahan kecil dari jadi besar.
4. Bicara perihal pemeliharaan pemeliharaan preventif bahwa tiap-tiap orang mesti tahu
perihal.
5. Perbaikan Transmisi menuturkan type perbaikan yang umumnya dikerjakan pada
transmisi dari penyesuaian kecil untuk merampungkan overhaul.
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantar energidari mesin ke
diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat berputar danmenggerakkan mobil.Transmisi
diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalammobil merupakan mesin
pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara600 sampai 6000 rpm.
Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai2500 rpm.Sekarang ini, terdapat
dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi manualdan transmisi otomatis. Terdapat juga
sistem-sistem transmisi yang merupakan gabunganantara kedua sistem tersebut, namun ini
merupakan perkembangan terakhir yang barudapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi
tinggi dan merek-merek tertentu saja.Transmisi manual merupakan salah satu jenis transmisi
yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada
transimimanual terdiri dari 3 sampai dengan 7 speed.Transmisi semi otomatis adalah transmisi
yang dapat membuat kita dapatmerasakan sistem transmisi manual atau otomatis, bila kita
sedang menggunakan sistemtransmisi manual kita tidak perlu menginjak pedal kopling karena
pada sistem transmisiini pedal kopling sudah teratur secara otomatis.Transmisi otomatis terdiri
dari 3 bagian utama, yaitu : Torque converter,Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit.
Torque converter berfungsi sebagaikopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin.
Sedangkan Torque converter terdiri dari Pump impeller, Turbine runner, dan Stator. Stator
terletak diantara impeller dan turbine. Torque converter diisi dengan ATF (Automatic
Transmition Fluid). Momenmesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida
1
B. Rumusan masalah
makalah ini akan membahas tentang:
a. Pengertian Sistem Transmisi Otomatis
b. Komponen utama transmisi otomatis
c. Fungsi transmisi otomatis dan fungsi syncromesh
d. Cara kerja syncromesh
e. Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada Mobil
f. Keunggulan,Kelemahan Transmisi otomatis dan cara
Merawat Transmisi otomatis

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mendeskripsikan tentang pengertian Transmisi otomatis.
2. Untuk mengetahui apa saja komponen utama dari Transmisi otomatis.
3. Mengetahui bagaimana cara kerja dari Transmisi otomatis.
4. Mengetahui fungsi dari Transmisi otomatis.
5. Mengetahui apa saja keunggulan,kelemahan dan cara merawat Transmisi otomatis.
2
BAB II
PEMBAHASAN MATERI

1. Transmisi Otomatis
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan
kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan
ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah
tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400

Gir nomor Rasio gir RPM pada


poros keluar transmisi
1 3.769 1.167
2 2.049 2.147
3 1.457 3.020
4 1.000 4.400
5 0.838 5.251
Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran mesin
yang diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain
itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi
dibandingkan mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan
kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan
kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan
tenaga dapat dipenuhi oleh mesin.

3
Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke posisi
tertentu.Posisi tuas transmisi otomatik disusun mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari
kiri ke kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N
saja.Umumnya moda transmisi otomatik adalah seperti berikut:
• Posisi P (Park)
Pada posisi ini kendaraan tidak dapat bergerak (roda tidak dapat diputar) tetapi mesin dapat
dihidupkan.Posisi ini digunakan untuk kendaraan yang diparkir, atau pada kendaraan untuk
keperluan mesin dihidupkan tetapi kendaraan tidak dijalankan.
• Posisi R (Reverse)
Posisi ini jadi digunakan untuk menggerakan kendaraan mundur.
• Posisi N (Netral)
Pada posisi ini kendaraan tidak bergerak tetapi roda dapat diputar dan mesin dapat
dihidupkan.Hanya posisi N dan P mesin dapat dihidupkan, posisi N transmisi pada posisi netral,

4
biasanya digunakan untuk menghidupkan mesin sebelum kendaraan dijalankan atau ketika
kendaraan berhenti sementara mesin hidup, seperti menunggu lampu hijau menyala di
perempatan jalan.
• Posisi D (Drive)
Posisi D, digunakan untuk menggerakkan kendaraan bergerak maju secara otomatis dan dapat
mengatur posisi kerja dari gigi 1, 2 dan 3, atau sebaliknya, jika switch O/D di-posisikan ON,
transmisi secara otomatis dapat mengatur kerja dari gigi 1, 2, 3 dan 4 atau sebaliknya. Posisi ini
biasanya digunakan untuk jalan normal dan rata.
• Posisi 2
Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju, tetapi secara otomatis hanya
dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1 ke gigi 2 atau sebaliknya, biasanya digunakan untuk
jalanan menanjak atau turunan tajam.
• Posisi L
Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju tetapi hanya pada posisi gigi
1 saja, biasanya digunakan untuk jalanan yang sangat menanjak atau turunan yang sangat tajam
yang tidak dapat dilakukan pada posisi gigi 2.

5
2. Komponen Utama Transmisi Otomatis

A. TORQUE CONVERTER
Pada system transmisi manual cara menghubungkan tenaga dari mesin ke transmisi hingga
sampai ke roda adalah kopling (clutch). Karena fungsi kopling adalah menghubungkan dan
memutus tenaga putar dari mesin ke transmisi. Hal ini berbeda dengan transmisi otomatis
(automatic transmission), namanya juga otomatis yang identik dengan suatu pekerjaan yang di
kerjakan tanpa tenaga manusia atau bergerak sendiri(dengan mesin).
Pada system transmisi otomatis cara menyalurkan tenaga dari mesin ke transmisi adalah melalui
torque converters. Jadi, torque converters penganti unit kopling pada transmisi otomatis.
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai torque converters inilah wujudnya.
Gambar Torque Converters
6
1. Fungsi dari torque converter adalah :
a. Melipatgandakan momen yang dihasilkan oleh mesin
b. Menjadi kopling otomatis yang mengirimkan momen mesin menuju ke transmisi
c. Menyerap getaran mesin
d. Melembutkan putaran mesin
e. Sebagai pompa oli ke hidraulic control system
2. Bagian – bagian utama dari Torque Converters
Bagian utama torque converters (dari kiri ke kanan): Turbine Runner, Stator, Impeller Pump

Susunan torque converters


7
3. Cara kerja torque converters
Prinsip dasar cara kerja torque converters diambil dari dua kipas angin yang dipasang saling
berhadapan, dimana kipas yang satu dialiri arus listrik (PLN) sementara yang satunya dibiarkan
tanpa dialiri arus listrik. Pada hal ini kipas yang tidak dialiri arus listrik akan ikut berputar karena
tertiup angin dari kipas yang berada dihadapanya dengan arah yang sama, prinsip dasar inilah
yang digunakan pada torque converters.

4. Lock up mechanism
Torque converter tidak selamanya menyalurkan tenaga putar ke transmisi dengan perbandingan 1
: 1, tapi ada sebagian kecil tenaga yaitu sekitar 4 - 5 % yang hilang. Hal ini tentunya sangat
merugikan karena akan mengakibatkan pemborosan bahan bakar. Untuk menghindari hal
tersebut di buat mekanisme lock up mechanism yang akan menguncitorquer converter ketika
kendaraan berjalan pada kecepatan 37 mph atau 60 km/jam atau lebih tinggi. Ketika mekanisme
ini bekerja maka tenaga putar dari mesin akan di salurkan 100 % menuju ke transmisi.

8
B. PLANETARY GEAR UNIT
Planetary gear unit dipakai untuk menaikan dan menurunkan momen mesin, menaikan dan
menurunkan kecepatan kendaraan, di pakai untuk memundurkan kendaraan dan dipakai untuk
bergerak maju. Pada dasarnya planetary gearunit dipakai mesin untuk menghasilkan tenaga dan
menggerakan kendaraan dengan beban yang berat dengan tenaga yang ringan.
Hubungan antara kecepatan dan momen mesin dapat di jelaskan sebagai berikut:
Pada saat kendaraan berhenti dan mau berjalan dibutuhkan momen yang besar, dan pada posisi
ini dibutuhkan gigi yang rendah untuk menggerakan kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan
yang tinggi maka akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk menjaga laju
kendaraan.

9
Berikut ini adalah bagian-bagian dari planetary gear unit:

Gambar . Planetary gear unit


Planetary gear memiliki tiga tipe gigi cincin, gigi pinion, sun gear danplanetary carrier.
Planetary carrier dihubungkan dengan poros tengah tiap gigi piniondan membuat gigi pinion
berputar. Gigi-gigi pada planetary carrierberhubungan satu sama lainnya.
Gigi pinionmempunyai prinsip kerja menyerupai planet yang berputar di sekeliling matahari.
Oleh karena itu, disebut planetary carrier. Biasanya, planetary carrierdikombinasikan dalam unit
planetary carrier.
Penggantian input pada planetary carrier, output, dan elemen tetap, memungkinkan untuk
deselerasi, mundur, hubungan langsung dan akselerasi.

10
C. HIDROULIC CONTROL SYSTEM
Bagian ini mengontrol kerja dari rem dan koling pada transmisi otomatis dengan tekanan yang
diperoleh dari pompa oli.
Unit pengendali hidrolik mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai berikut:
1. Untuk membangkitkan/mengahasilkan tekanan hidrolik
Pompa oli mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa oli membangkitkan
tekanan hidrolik yang diperlukan untuk pengoperasian transaxle otomatis dengan menggerakkan
tempat/kotak pengubah tenaga putar (mesin).
2. Menyesuaikan tekanan hidrolik
Tekanan hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan pentil pengatur utama. Juga
pentil katup penghambat menghasilkan tekanan hidrolik yang sesuai dengan output mesin

11
3. Mengalihkan (shift) roda gigi (untuk mengoperasikan kopling dan rem)
Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan (switch), roda gigi
dialihkan.Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shift oleh pentil manual. Ketika kecepatan
lendaraan meningkat, signal sikirimkan ke pentil solenoid dari mesin & ECT ECU (Electronic
Control Unit). Pentil solenoid mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindahan (shifting) roda
gigi
Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut:
• Pompa oli • Valve body
• Primary regulator valve • Manual valve
• Shift valve • Solenoid valve
• Throttle valve
Automatic Transmision Fluid
Minyak transmisi otomatis mempunyai kualitas yang tinggi dengan berbagai macam bahan
tambah. Minyak transmisi otomatis ini di kontrol oleh katup hidrolik melalui transmisi ke gear
shift dan melumasi komponen yang berputar dari transmisi otomatis.
Minyak transmisi otomatis harus memenuhi syarat-syarat sebagi berikut:
• kekentalan yang sesuai • stabil terhadap panas dan oksidasi
• tidak berbusa • koefisien gesek yang sesuai
• berwarna • mempunyai bahan tambah yang lain
12
Minyak transmisi otomatis (ATF) mempunyai macam-macam viskositas dan koefisien geseknya.
Hal ini perlu diketahui karena pengunaan miyka transmisi otomatis bisa berbeda tiap tipe
kendaraan.
Penggunaan miyak transmisi otomatis yang tidak benar tidak hanya menurunkan tenaga, tetapi
juga bisa menyebabkan bunyi serta kerusakan yang lain.
3. Fungsi Transmisi Otomatis
Sistem transmisi berfungsi: mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga antara
lain : unit kopling, transmisi, diferential, poros-poros dan pada kendaraan,
Fungsi transmisi untuk mengatur tingkat perbedaan putaran antara putaran mesin melalui unit
kopling, dengan putaran poros yang keluar dari transmisi dan diteruskan ke roda melalui propeler
shaft, pengaturan ini dimaksudkan agar kendaraan mampu bergerak sesuai dengan beban dan
kecepatan kendaraan.
Rangkaian : engine- clutch- gear box- difreential- final gear- wheel.
Macam-macam road gigi : spur, helical, double helical, epicycle(planetary gear).
1. Spur : bentuk alur gigi lurus digunakan untuk roda gigi
2. Helical : miring terhadap poros roda gigi tetap yang tidak bisa digeser
3.2 helical : double alur gigi miring terhadap porosnya dan tidak bias digeser secara
perkaitanya.
4. Epicycle : alur perkaitan gigi yang lurus dan miring terhadap poros untuk roda gigi yang
tidak tetap terhadap kedudukannya titik porosnya (constan mesh).
Komponen transmisi :
1. transmision input shaft. 6. shift linkage (tuas penghubung)
2. transmision gear. 7. tuas pemindah perseneling)
3. syncroniser (gigi penyesuai) 8. shift fork (garpu pemindah)
13
4. transmision case (rumah transmisi) 9. exstension housing
5. output shaft (poros output) 10. Bearing

4. Syncromesh
Fungsi syncromesh yang menjadi komponen penyesuaian putaran antara driver dan driven pada
gear box untuk mempermudah pekaitan antara gigi-gigi saat merubah percepatan.
Komponen syncromesh pada unit transmisi manual kendaraan :
1. constant mesh pinion 6. synching hub
2. dog teeth 7. selector fork
3. sleeve 8. ball / pin
4. spring key 9. main shaft
5. sad speed gear
Jenis syncromesh ini digunakan pada kendaraan bertransmisi manual sampai saat ini.
Cara kerja sistem syncromesh : pada saat syncromesh digerakan kekiri kearah roda gigi 1, maka
syncromesh hub 4, akan terdoorng kekiri dan semakin kuat, maka akan memberi gesekan
terhadap gear yang bersangkutan sedemikian sehingga terjadi penurunan kecepatan rotasi antara
gear bersangkutan dan mengerem putaran melaui konisnya hingga putaran antara roda gigi yang
akan berkaitan ± sama. Sehingga bergesekan antara sleve dan gigi mulai berhubungan.
Speeling antara syncromesh dan dog teeth adalah (0.1 – 1mm)

14
Cara kerja syncromesh :
1. dalam keadaan netral gigi-gigi dalam keadaan berkaitan atau bersusun dengan gigi susun
(counter gear) tetapi dapat berputar bebas pada output shaft.
2. bila gigi-gigi berhubungan
a. Bila tuas pengatur didorong menurut arah panah gigi 1, clutch hub dan shifting key akan
berkaitan pada bagian yang menonjol pada bagian tengahnya dengan demikian tenaga akan
pindah kepada shifting key. Kemudian shifting key akan mendorong syncromesh ring pada gigi
tirus core gear .Yang mana gigi-gigi ini mulai cepat putaranya dalam waktu bersamaan
syncromesh ring, akan ditarik oleh gigi, dengan demikian clutch hub dan syncromesh ring akan
saling berhadapan dengan yang lainnya, dengan bagian-bagian yang keluar menonjol dari
jajarannya.
b. Bial shift lever kita dorong lebih keras, clutch digeserkan lebih lanjut dengan shifting key,
syncromesh ring akan diseret dan mengakibatkan clutch hub dan syncromesh ring saling
mendorong dengan kuat, selama tenaga dipindahkan gigi ketiga akan bertambah kecepatannya.
Hingga akhirnya clutch hub dan gigi ketiga, berada pada kecepatan yang sama.
c. Clutch hub telah disyncronasikan (disesuaikan) syncromesh ring menjadi bebas dalam arah
putaranya dengan demikian clutch hub telah berkaitan dengan gigi ketiga.

15
Cara pemindahan tenaga pada transmisi 4 speed dan 1 reverse (mundur)
1. pada saat netral, pada saat kedudukan clutch hub, clutch hub sleve pada posisi netral, maka
tenaga mesin yang dipindahkan ke transmisi sebagai berikut :
Input shaft transmision ke main drive gear. Lalu ke counter gear (gigi pembantu) baru ke gigi
perbandingan > 1.2.3
Pada saat gigi 1, input shaft > main drive gear > counter gear > ke gigi 1 > ke clutch hub sleeve
> output shaft, berlaku juga untuk perbandingan urutan tenaga putaran untuk gigi 2 dan 3 tetapi
hanya perbedaan pada gigi perbandingan saja yang junlahnya tidak sama.
Pada urutan perpindahan gigi 4 sedikit berbeda yaitu : input shaft > main drive gear > clutch hub
sleeve > output shaft.
Pada urutan perpindahan gigi mundur (reverse gear) yaitu : input shaft > main drive gear >
counter gear > idle gear clutch hub > sleeve fork > output shaft.
Langkah – langkah untuk melepas transmisi FR.
1. buang oli transmisi 5. lepas batang pemindah
2. lepas unit propeler shaft 6. lepas penyangga
3. lepas unit kabel spidometer (speed sensor) 7. lepas tuas penyetel
4. lepas penyetel kopling 8. lepas motor stater

16
5. Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada Mobil

CARA KERJA TRANSMISI OTOMATIS


blok diagramnya:
Poros Engkol >> Torque Converter >> Planetary Gear >> [Differential >> Drive Shaft >> Roda]
pada penggerak roda belakang, bagian didalam kurung kotak diganti [As Kopel>>
Gardan/Differential>>Roda]

17
1. Torque converter menggantikan kopling mekanikal pada transmisi manual. Lewat
torque converter ini torsi disalurkan dengan mekanisme pompa dan turbin. Didalam torque
converter terdapat 3buah baling2. Yang pertama bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung
dengan mesin. Yang kedua "turbin" dikopel langsung dengan planetray gear. Dan yang terakhir
adalah stator. Cara kerjanya, baling-baling yang terkopel pada mesin berputar untuk
memompakan Oli transmisi didalam sebuah ruang tertutup. Lalu tekanan oli tersebut mendorong
turbin layaknya air bertekanan yang menggerakkan pembangkit listrik tenaga air. Konsep
sederhananya, anda menyalakan sebuah kipas angin lalu tepat didepannya anda letakkan kipas
angin yang lain dalam keadaan mati. Maka kipas angin yang mati tadi akan berputar seiring
meningkatnya tekanan udara dari kipas angin yang menyala. Dari sistem tersebut, didapatkan
peningkatan torsi pada turbin saat RPM pada mesin meningkat. Karena itulah perlengkapan ini
disebut torque converter. Karena dia merubah putaran tinggi pada mesin menjadi torsi saat
dibutuhkan. Namun alat ini jugalah yang menyebabkan konsumsi bahan bakar pada mobil matik
meningkat. Karena pompa dan turbin tidak akan pernah berputar 1:1 saat berbeban. Oleh karena
itu, pada pengembangannya di aplikasikan perangkat "lock up" yang akan mengunci pompa dan
turbin secara mekanis untuk mendapatkan efisiensi saat RPM tinggi dan overdrive. Lalu fungsi
stator? Nah stator adalah pengembangan sistem dua baling-baling menjadi 3 baling baling.
Dimana baling diantara pompa dan turbin tidak bergerak. Oleh karena itu dinamakan stator
(statis:diam) dan fungsinya adalah mengoptimalkan arah tekanan oli untuk menggerakkan turbin.
7. Planetary Gear. Komponen ini menggantikan gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk
merubah rasio putaran turbin terhadap roda. Fungsi utamanya sebetulnya tidaklah berbeda
dengan fungsi transmisi manual yang biasa anda ganti-ganti dengan tuas persneling saat
menjalankan mobil. Namun desain fisiknya yang berbeda cukup jauh.
18
Pada planetary gear tidak ada dua barisan roda gigi yang saling berhubungan dengan rasio
berbeda-beda.
Tetapi sebuah roda gigi yang dikelilingi banyak roda gigi kecil dan ruman planetary yang
memiliki gigi dibagian dalamnya. Untuk lebih jelas, carilah gambarnya di search engine. Karena
cukup sulit menggambarkannya hanya dengan tulisan. Nah, disinilah Valve body bekerja. Valve
body mengatur jalannya oli untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulis.
8. Itulah cara kerja tranmisi yang banyak digunakan pada mobil-mobilyang bersliweran saat ini.
Torque converter menyebabkan mobil serasa berjalan dengan kopling yang selip. Dan planetary
gear menyebabkan mobil seperti memindahkan giginya secara otomatis.

Untuk transmisi CVT


kehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan pulley yang diameter drivingnya dapat
berubah-ubah sehingga rasio putaran dari dua buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari
sistem CVT yang diaplikasikan pada transmisi tersebut, didapatkan perpindahan percepatan
(rasio) yang sangat halus. Seperti yang anda rasakan pada motor matic dengan CVT. Namun
perubahan rasio CVT pada mobil tidaklah dilakukan secara mekanikal layaknya sepeda motor.
Namun hal itu dilakukan secara elektro hidrolis yang diatur oleh ECU mobil. Sehingga
perubahan rasio akan berubah sesuai dengan beban mobil, injakan pedal gas, putaran mesin dan
lain sebagainya untuk mendapatkan tenaga yang optimal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.

Itulah garis besar prinsip kerja dari sistem transmisi otomatis.

19
Tambahan: untuk lebih mengenal karakteristik transmisi matik, berikut perilaku transmisi matik
untuk setiap posisi tuasnya :

P: transmisi akan mengunci komponen yang terkopel langsung dengan roda. Hal ini memberikan
efek seperti rem tangan, tetapi jangan hanya mengandalkan posisi ini untuk parkir dengan beban
yang cukup berat. ex: tanjakan.
R: Gunakan posisi ini untuk berjalan kearah belakang(mundur).
N: di posisi ini, seluruh hubungan antara roda dan mesin dilepaskan. Dan tidak ada mekanisme
pengunci roda layaknya posisi P. catatan: sangat disarankan untuk menggunakan posisi N dan
aktifkan rem daripada P jika anda tidak bermaksud berhenti untuk meninggalkan mobil.
D: gunakan posisi ini untuk menggunakan seluruh rasio dalam transmisi anda selama perjalanan.
dibeberapa mobil juga terdapat tatanan D4, D3, L2, L1. untuk merk toyota biasanya terdapat
D,2,1 dengan tombol overdrive off pada tuasnya.
D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Pada
beberapa mobil toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan
transmisi pada rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin.

20
6. Keunggulan,Kelemahan Transmisi otomatis dan cara
Merawat Transmisi otomatis
Transmisi otomatis memiliki beberapa keunggulan antara lain:
• Membuat anda nyaman berkendara di kemacetan karena tidak diperlukan pergantian gigi
secara manual dengan menggunakan tuas transmisi dan menginjak kopling.
• Apabila dirawat dengan baik, dapat memiliki umur yang panjang.
• Cenderung less maintenance (tidak memerlukan perawatan) selain ganti oli dan filter nya.
• Apabila dalam keadaan prima, maka anda tidak akan merasakan perpindahan dari gigi
rendah ke gigi tinggi dan sebaliknya.
Adapun kelemahannya adalah:
• Apabila aki soak, maka kendaraan tidak dapat didorong untuk jump start.
• Apabila rusak maka penggantiannya akan memakan biaya yang besar.
• Pada saat jalan menurun, mobil tidak memiliki engine brake,dimana mesin tidak ikut
membantu pengereman mobil.

Cara merawat transmisi otomatis :


• Sebisa mungkin jangan gunakan mobil bertransmisi otomatis untuk menarik kendaraan,
apabila terpaksa, gunakan gigi rendah yang dimiliki oleh mobil tersebut.
• Lakukan penggantian oli transmisi secara teratur.
21
• Apabila kendaraan ditarik, maka salah satu sumbu roda yang berpenggerak harus
diangkat (contoh; menarik mobil penggerak depan maka bagian depan diangkat). Hal ini
dilakukan untuk mencegah putaran roda mempengaruhi kerja transmisi yang tidak memiliki
pelumasan yang baik.
• Di tanjakan, anda jangan menahan transmisi di D dan menginjak gas setengah untuk
mempertahankan agar mobil tidak turun, tapi gunakan rem dan pindah transmisi ke N (Neutral).
• Apabila kendaraan di kemacetan berhenti lebih dari 15 detik, pindahkan tuas ke N
(Neutral).
• Jangan menginjak gas terlebih dahulu baru memindahkan tuas ke D atau R, sebaiknya
mobil dalam keadaan rpm idle baru tuas dipindahkan.
Periksalah selalu oli transmisi mobil Anda pada tongkat ukur oli transmisi:
1. A. apabila kurang, segera ditambahkan, agar kinerja transmisi berjalan dengan baik dan
terhindar dari bunyi-bunyi kasar pada perpindahan giginya
B. apabila berbau gosong atau berwarna hitam,segeralah ganti
2. Gantilah oli transmisi secara berkala setiap 10.000 km
3. Gunakan oli yang berkualitas baik dan dibuat pabrikan besar/internasional seperti Mobil Oil,
Castrol, Esso, Total, Motul, Shell, dll dan sebisa mungkin gunakan yang memiliki grade terbaik
(Dexron III)
4. Kuras/ganti seluruh oli dalam sistem transmisi (termasuk oli didalam torque converter)
setiap 40.000 atau 50.000km.

22
Penggantian oli berkala dengan cara membuka baut pembunangan oli di karter gearbox(nomer 2
diatas) hanya mampu mengeluarkan sekitar 35% dari total kapasitas oli dalam sistem gearbox
otomatis
5. Janganlah mengganti posisi gigi dari D ke R atau ke P maupun dari R ke D sebelum mobil
berhenti total
6. Untuk menjaga keawetan transmisi otomatis,ketika mengendarai dengan cara manual yaitu
memindahkan gigi secara manual dari 1-2-3-D atau sebaliknya, jangan paksakan mesin berputar
pada RPM maksimum atau redline apabila tidak sangat terpaksa.Putaran mesin yang relatif
aman bagi transmisi otomatis adalah sekitar 1.000 RPM dibawah putaran maksimum/redline
7. Jangan menahan posisi mobil di tanjakan dengan menggunakan daya mesin karena kopling
otomatis akan cepat aus/ selip.Gunakan rem tangan atau rem kaki untuk menahan posisi mobil
8. Ketika berada di tengah kemacetan lalu lintas atau sedang menanti di traffic light, sebisa
mungkin letakkan posisi tuas transmisi pada N
9. Jangan menetralkan posisi tuas transmisi ketika mobil sedang bergerakkarena supply oli pada
sistem transmisi akan berkurang(tekanannya menurun)dan berakibat pada berkurangnya
keawetan usia transmisi
10. Jika mobil bertransmisi otomatis perlu ditarik,sebisa mungkin angkat roda penggerak dengan
trolley. Jika hal ini tidak dimungkinkan,yakinkan bahwa tuas berada pada posisi N dan
tambahkan oli kedalam gearbox sekitar 2 liter extra.

23
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan :
• Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan
kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan
ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah
tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
• Transmisi menggunakan roda gigi-roda gigi (gears) dari rasio rendah ke tinggi untuk
memaksimalkan torsi mesin sesuai dengan perubahan yang terjadi pada saat berkendara. Ada dua
macam transmisi yaitu manual dan otomatis. Pada transmisi manual yang digunakan adalah
kopling dan lock unlock berbagai macam set gear untuk mendapatkan rasio gigi yang berbeda.
Transmisi otomatis menggunakan torque converter dan planetary gears (roda gigi satelit) yang
dapat membuat satu set gear menghasilkan rasio gigi yang berbeda.
• Perpindahan gigi pada transmisi otomatis secara otomatis sesuai dengan posisi tuas,
terdapat 6 posisi yaitu, posisi P, R, N, D, 2 dan L. Sedangkan untuk Over Drive (O/D)
menggunakan switch yang ada pada tuas transmisi, demikian pula untuk meningkatkan performa
kerja transmisi khususnya waktu perpindahan gigi terdapat 2 poisisi switch yang ditempatkan di
console box, yaitu Power dan Normal (P/N) mode.

24
Daftar Pustaka
http://indrasetiawan17.wordpress.com/2011/06/21/pengertian-transmision-pada-mobil/
25 Agustus 2012 jam 18.30
http://www.scribd.com/doc/24394040/Sistem-transmisi
25 Agustus 2012 jam 18.30
http://m-edukasi.net/online/2008/transmisimanual/fungsi.html
25 Agustus 2012 jam 18.45
http://muslimhidayat-07.blogspot.com/2012/02/sistem-transmisi.html
25 Agustus 2012 jam 19.00
http://sistemtransmisikendaraan.blogspot.com/
25 Agustus 2012 jam 19.00
http://m-edukasi.net/online/2008/transmisiotomatis/materi02b.html
25 Agustus 2012 jam 19.30
http://www.scribd.com/doc/74585502/10/Nama-dan-fungsi-komponen-transmisi-otomatis
26 Agustus 2012 jam 15.00
http://m-edukasi.net/online/2008/transmisiotomatis/materi02.html
26 Agustus 2012 jam 15.00
25

Diposkan oleh putra tanah air di 18.27


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: makalah
Lokasi: Sragen, Indonesia
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar

Makna transmisi
Transmisi Automatis Ini berarti piranti yang terhubung ke sisi belakang mesin serta kirim daya
dari mesin ke roda drive. Suatu mesin mobil jalan yang paling baik pada RPM spesifik
(Revolutions Per Minute) Kisaran serta itu yaitu pekerjaan transmisi untuk meyakinkan bahwa
kekuasaan di sampaikan ke roda sembari melindungi mesin dalam kisaran itu. Ini dikerjakan
lewat beragam gabungan gigi. Pada gigi satu, putaran mesin lebih cepat dalam hubungannya
dengan roda penggerak, sesaat di gigi tinggi mesin yaitu kemalasan walau mobil mungkin saja
bakal kian lebih 70 MPH. Terkecuali beragam gigi maju, transmisi juga mempunyai posisi netral
yang memutus mesin dari roda penggerak, serta demikian sebaliknya, yang mengakibatkan roda
penggerak untuk merubah ke arah yang berlawanan sangat mungkin Anda untuk bikin cadangan.
Pada akhirnya, ada posisi Park. Dalam posisi ini, mekanisme gerendel (tak seperti kunci deadbolt
pada pintu) dimasukkan ke slot di poros output untuk mengunci roda drive serta melindungi
mereka dari balik, hingga menghindar kendaraan dari bergulir.
Dengan mengerti type manfaat serta komponen transmisi automatis ini Anda akan tidak
kesusahan saat bertemu dengan ; transmisi automatis honda jazz, avanza, sepeda motor vario,
veloz, vios ataupun volvo dkk lainya.
Ada dua jenis basic transmisi automatis berdasar pada apakah kendaraan yaitu roda belakang
atau penggerak roda depan.
Transmisi Automatis Pada mobil penggerak roda belakang, aliran daya pada roda mobil
belakang transmisi umumnya dipasang ke sisi belakang mesin serta terdapat dibawah punuk di
dalam lantai mobil berbarengan posisi pedal gas. Suatu drive shaft menghubungkan sisi belakang
transmisi ke final drive yang terdapat di poros belakang serta dipakai untuk kirim daya ke roda
belakang. Aliran daya pada system ini simpel serta lurus ke depan pergi dari mesin, lewat
konverter torsi, lalu lewat poros transmisi serta berkendara sampai meraih final drive mana
dibagi serta di kirim ke ke-2 roda belakang.
Pada mobil penggerak roda depan, aliran daya pada roda mobil depan transmisi umumnya
digabungkan dengan final drive untuk membuat apa yang dimaksud transaxle a. Mesin pada
mobil penggerak roda depan umumnya dipasang menyamping didalam mobil dengan transaxle
terselip dibawah di segi mesin menghadap belakang mobil. As roda depan yang terhubung segera
ke transaxle serta memberi daya ke roda depan. Dalam misal ini, kekuasaan mengalir dari mesin,
lewat konverter torsi untuk rantai besar yang kirim daya lewat giliran 180 derajat ke transmisi
yang ada di selama segi mesin. Dari sana, daya disalurkan lewat transmisi ke final drive mana
dibagi serta di kirim ke dua roda depan lewat as drive.
Terdapat banyak penyusunan lain termasuk juga drive kendaraan depan dimana mesin dipasang
depan ke belakang bukanlah ke samping serta ada system lain yang mendorong ke empat roda
namun dua system yang diterangkan disini yang jauh yang paling populer
Terdapat banyak penyusunan lain termasuk juga drive kendaraan depan dimana mesin dipasang
depan ke belakang bukanlah ke samping serta ada system lain yang mendorong ke empat roda
namun dua system yang diterangkan disini yang jauh yang paling popular. Suatu penyusunan
berkendara jauh kurang popular belakang mempunyai transmisi dipasang segera ke final drive
dibagian belakang serta dikaitkan oleh poros penggerak ke konverter torsi yang masih tetap
terpasang pada mesin. System ini diketemukan pada Corvette baru serta dipakai untuk
menyeimbangkan berat dengan cara rata pada roda depan serta belakang untuk tingkatkan
kemampuan serta perlakuan. System drive lain belakang gunung semuanya, mesin, transmisi
serta final drive dibagian belakang.
Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara
otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan
mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi
planetari berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi
pada transmisi manual.
Kecenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam
beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type-type tertentu
sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga pada
sepeda motor seperti Yamaha Mio, Honda Vario.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Moda transmisi otomatik


 2Varian AT
 3Lihat pula
 4Pranala luar

Moda transmisi otomatik[sunting | sunting sumber]


Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke posisi tertentu.
Posisi tuas transmisi otomatik disusun mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke
kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.
Umumnya moda transmisi otomatik adalah seperti berikut:

 P (Park) adalah posisi untuk kendaraan parkir, Transmisi terkunci pada posisi ini sehingga
kendaraan tidak bisa didorong.
 R (Reverse) adalah posisi untuk memundurkan kendaraan.
 N (Neutral) adalah posisi gir netral, hubungan mesin dengan roda dalam keadaan bebas.
 D (Drive) adalah posisi untuk berjalan maju pada kondisi normal.
 2/S (Second) adalah posisi untuk berjalan maju di medan pegunungan .
 1/L (Low) adalah posisi maju pada gir ke satu, hanya digunakan pada saat mengendarai pada
medan yang sangat curam.
Sedangkan opsionalnya adalah :

 3 adalah posisi untuk berjalan maju dan transmisi tidak akan berpindah pada posisi gir atas.
 O/D (Over Drive) adalah posisi supaya perpindahan gir pada transmisi terjadi pada putaran
mesin yang lebih tinggi.

Varian AT[sunting | sunting sumber]

 4A/T adalah varian transmisi A/T yang sering dijumpai di banyak mobil.Teknologi 4A/T
sudah cukup lama hadir di Indonesia.Digunakan pada mobil era 70'an sampai
sekarang.Mobil yang menggunakan sistem ini antara lain: Toyota Kijang Krista 4AT dan
LGX 4AT,Honda CR-V,Honda Fit/Honda Jazz,Toyota Crown,Toyota Camry,Toyota
Corolla Altis,Toyota Corona,Honda Civic,dsb.4A/T menggunakan format P-R-N-D-S/2-
L/1 (tanpa transmisi D3/3 dan tanpa O/D).

 5A/T.Tidak banyak berbeda dengan transmisi 4A/T,hanya formatnya yang berbeda.Jika


format 4A/T adalah P-R-N-D-S/2-L/1 maka 5A/T memiliki format P-R-N-D-D3 (atau)
O/D-2-1.5A/T digunakan pada mobil tahun 1990'an sampai sekarang (jarang mobil
menggunakan 5A/T sebelum era 90'an mereka masih memakai 4A/T),antara lain:Suzuki
Grand Vitara,Honda Brio,Honda Freed,Honda Fit/Honda Jazz,dsb.
TRANSMISI OTOMATIS
1. 1. Pendahuluan
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk
konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-
beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi
menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400

RPM pada
Gir nomor Rasio gir poros keluar transmisi

1 3.769 1.167

2 2.049 2.147

3 1.457 3.020
4 1.000 4.400

5 0.838 5.251

Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran mesin
yang diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain
itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi
dibandingkan mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan
kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan
kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan
tenaga dapat dipenuhi oleh mesin.
1. 2. Komponen Transmisi Otomatis
Transmisi otomatis secara garis besar di bagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Torque converter
2. Planetary gear unit
3. Hydraulic control unit
1. 3. Cara Kerja Transmisi Otomatis
Pastikan, Anda mengetahui cara kerja pada bagian kendaraan yang akan Anda service, sehingga
Anda dapat menyampaikan keluhan kepada Service Advisor / petugas bengkel dan memahami
penjelasannya dengan lebih baik.
v Pada bagian ini, Anda akan mengetahui jenis-jenis penggerak termasuk penggerak pada
kendaraan Anda, seperti : FR & FF.
w Jenis Transmisi pada masing-masing kendaraan berbeda, ada yang automatic dan ada yang
manual.

Ingin tahu cara kerja sistem transmisi yang manual? Simak artikel berikut …

? Jenis Transmisi pada masing-masing kendaraan berbeda, ada yang automatic dan ada yang
manual.

Kalau di bagian awal kita bahas sistem transmisi yang manual … sekarang mari kita simak untuk
yang automatic…

Begini blok diagramnya:


Poros Engkol >> Torque Converter >> Planetary Gear >> [Differential >> Drive Shaft >> Roda]
pada penggerak roda belakang, bagian didalam kurung kotak diganti [As Kopel>>
Gardan/Differential>>Roda]
1. Torque converter menggantikan kopling mekanikal pada transmisi manual. Lewat torque
converter ini torsi disalurkan dengan mekanisme pompa dan turbin. Didalam torque converter
terdapat 3buah baling2. Yang pertama bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung dengan
mesin. Yang kedua “turbin” dikopel langsung dengan planetray gear. Dan yang terakhir adalah
stator. Cara kerjanya, baling-baling yang terkopel pada mesin berputar untuk memompakan Oli
transmisi didalam sebuah ruang tertutup. Lalu tekanan oli tersebut mendorong turbin layaknya
air bertekanan yang menggerakkan pembangkit listrik tenaga air. Konsep sederhananya, anda
menyalakan sebuah kipas angin lalu tepat didepannya anda letakkan kipas angin yang lain dalam
keadaan mati. Maka kipas angin yang mati tadi akan berputar seiring meningkatnya tekanan
udara dari kipas angin yang menyala. Dari sistem tersebut, didapatkan peningkatan torsi pada
turbin saat RPM pada mesin meningkat. Karena itulah perlengkapan ini disebut torque converter.
Karena dia merubah putaran tinggi pada mesin menjadi torsi saat dibutuhkan. Namun alat ini
jugalah yang menyebabkan konsumsi bahan bakar pada mobil matik meningkat. Karena pompa
dan turbin tidak akan pernah berputar 1:1 saat berbeban. Oleh karena itu, pada
pengembangannya di aplikasikan perangkat “lock up” yang akan mengunci pompa dan turbin
secara mekanis untuk mendapatkan efisiensi saat RPM tinggi dan overdrive. Lalu fungsi stator?
Nah stator adalah pengembangan sistem dua baling-baling menjadi 3 baling baling. Dimana
baling diantara pompa dan turbin tidak bergerak. Oleh karena itu dinamakan stator (statis:diam)
dan fungsinya adalah mengoptimalkan arah tekanan oli untuk menggerakkan turbin.

2. Planetary Gear. Komponen ini menggantikan gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk
merubah rasio putaran turbin terhadap roda. Fungsi utamanya sebetulnya tidaklah berbeda
dengan fungsi transmisi manual yang biasa anda ganti-ganti dengan tuas persneling saat
menjalankan mobil. Namun desain fisiknya yang berbeda cukup jauh. Pada planetary gear tidak
ada dua barisan roda gigi yang saling berhubungan dengan rasio berbeda-beda. Tetapi sebuah
roda gigi yang dikelilingi banyak roda gigi kecil dan ruman planetary yang memiliki gigi
dibagian dalamnya. Untuk lebih jelas, carilah gambarnya di search engine. Karena cukup sulit
menggambarkannya hanya dengan tulisan. Nah, disinilah Valve body bekerja. Valve body
mengatur jalannya oli untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulis.

Itulah cara kerja tranmisi yang banyak digunakan pada mobil2 yang bersliweran saat ini. Torque
converter menyebabkan mobil serasa berjalan dengan kopling yang selip. Dan planetary gear
menyebabkan mobil seperti memindahkan giginya secara otomatis.

Untuk transmisi CVT


kehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan pulley yang diameter drivingnya dapat
berubah-ubah sehingga rasio putaran dari dua buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari
sistem CVT yang diaplikasikan pada transmisi tersebut, didapatkan perpindahan percepatan
(rasio) yang sangat halus. Seperti yang anda rasakan pada motor matic dengan CVT. Namun
perubahan rasio CVT pada mobil tidaklah dilakukan secara mekanikal layaknya sepeda motor.
Namun hal itu dilakukan secara elektro hidrolis yang diatur oleh ECU mobil. Sehingga
perubahan rasio akan berubah sesuai dengan beban mobil, injakan pedal gas, putaran mesin dan
lain sebagainya untuk mendapatkan tenaga yang optimal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.
Itulah garis besar prinsip kerja dari sistem transmisi otomatis.

Tambahan: untuk lebih mengenal karakteristik transmisi matik, berikut perilaku transmisi matik
untuk setiap posisi tuasnya.

P: transmisi akan mengunci komponen yang terkopel langsung dengan roda. Hal ini memberikan
efek seperti rem tangan, tetapi jangan hanya mengandalkan posisi ini untuk parkir dengan beban
yang cukup berat. ex: tanjakan.

R: saya rasa semua sudah tau posisi ini. Gunakan posisi ini untuk berjalan kearah
belakang(mundur).

N: di posisi ini, seluruh hubungan antara roda dan mesin dilepaskan. Dan tidak ada mekanisme
pengunci roda layaknya posisi P. catatan: sangat disarankan untuk menggunakan posisi N dan
aktifkan rem daripada P jika anda tidak bermaksud berhenti untuk meninggalkan mobil.

D: gunakan posisi ini untuk menggunakan seluruh rasio dalam transmisi anda selama perjalanan.
dibeberapa mobil juga terdapat tatanan D4, D3, L2, L1. Untuk merk toyota biasanya terdapat
D,2,1 dengan tombol overdrive off pada tuasnya.

D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Pada
beberapa mobil toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan
transmisi pada rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin

1. 4. Pemeliharaan Transmisi Otomatis


Periksalah selalu oli transmisi mobil Anda pada tongkat ukur oli transmisi:
1. a.Apabila kurang, segera ditambahkan, agar kinerja transmisi berjalan dengan baik dan
terhindar dari bunyi-bunyi kasar pada perpindahan giginya

b. Apabila berbau gosong atau berwarna hitam,segeralah ganti

2. Gantilah oli transmisi secara berkala setiap 10.000 km

3. Gunakan oli yang berkualitas baik dan dibuat pabrikan besar/internasional seperti Mobil
Oil, Castrol, Esso, Total, Motul, Shell, dll dan sebisa mungkin gunakan yang memiliki grade
terbaik (Dexron III)

4. Kuras/ganti seluruh oli dalam sistem transmisi (termasuk oli didalam torque converter)
setiap 40.000 atau 50.000km.Penggantian oli berkala dengan cara membuka baut pembunangan
oli di karter gearbox(nomer 2 diatas) hanya mampu mengeluarkan sekitar 35% dari total
kapasitas oli dalam sistem gearbox otomatis
5. Janganlah mengganti posisi gigi dari D ke R atau ke P maupun dari R ke D sebelum
mobil berhenti total

6. Untuk menjaga keawetan transmisi otomatis,ketika mengendarai dengan cara manual yaitu
memindahkan gigi secara manual dari 1-2-3-D atau sebaliknya, jangan paksakan mesin berputar
pada RPM maksimum atau redline apabila tidak sangat terpaksa.Putaran mesin yang relatif
aman bagi transmisi otomatis adalah sekitar 1.000 RPM dibawah putaran maksimum/redline

7. Jangan menahan posisi mobil di tanjakan dengan menggunakan daya mesin karena kopling
otomatis akan cepat aus/ selip.Gunakan rem tangan atau rem kaki untuk menahan posisi mobil

8. Ketika berada di tengah kemacetan lalu lintas atau sedang menanti di traffic light, sebisa
mungkin letakkan posisi tuas transmisi pada N
9. Jangan menetralkan posisi tuas transmisi ketika mobil sedang bergerak/meluncur karena
supply oli pada sistem transmisi akan berkurang(tekanannya menurun)dan berakibat pada
berkurangnya keawetan usia transmisi

10. Jika mobil bertransmisi otomatis perlu ditarik,sebisa mungkin angkat roda penggerak
dengan trolley. Jika hal ini tidak dimungkinkan,yakinkan bahwa tuas berada pada posisi N dan
tambahkan oli kedalam gearbox sekitar 2 liter extra.

Pakai Bensin Apa ?


Pemilik kendaraan Peugeot dan juga kendaraan bermerek lain sering bertanya-tanya soal
satuini.Di Indonesia,saat ini tersedia 4 jenis bensin, yaitu Premium,Premix, BB2L dan
Super TT, Premium dan premix masih mengandung timbal (leaded fuel) sedangkan BB2L dan
Super TT bebas timbal (unleaded fuel).
Persepsi yang salah masih dianut oleh kebanyakan masyarakat kita bahkan juga para mekanik
bengkel resmi sekalipun:

1. Bensin tanpa timbal itu tidak boleh digunakan oleh mobil lawas karena mesin mobil
lawas butuh timbal sebagai pelumas katup

2. Bensin tanpa timbal hanya boleh digunakan oleh kendaraan yang dilengkapi dengan
perangkat catalytic converter.

Mari kita ulas satu persatu untuk mendapatkan pengertian yang benar.Timbal dalam bahan bakar
TIDAK melumasi katup, namun residu timbalmelapisi katup. Karena ada lapisan ini,maka ketika
katup menutup ada semacambantalan/ cushion antara bahan metal katup dengan dudukan katup
(valve seat) dicylinder head. Jika katup beradu langsung dengan valve seat akan berakibat pada
kalahnya valve seat karena bahan metal yang digunakan katup pada umumnya lebih keras dari
bahan cylinder head. Sekarang pertanyaannya adalah, apakah teori ini berlaku bagi mobil
Peugeot saya? Jawabnya mudah saja, yaitu jika cylinder head mesin Peugeot (dan merek lainnya)
Anda terbuat dari bahan aluminium alloy,maka teori ini TIDAK BERLAKU lagi alias Anda
boleh menggunakan bensin tanpa timbal.Kenapa begitu?Karena bahan alloy relatif lunak
dibandingkan metal katup, pabrikansudah memasangkan insert (lapisan) pada valve seat yang
terbuat dari bahan baja.Jadi dalam hal ini cylinder head tidak akan rusak, dan tidak butuh bahan
bakar bertimbal sebagai pelindung.Kesimpulannya, bahkan 505 GR Anda sekalipun laik
mengkonsumsi BBM Tanpa Timbal.Timbal digunakan untuk mendongkrak nilai oktan bensin
sejak awal abad ini.Dalam perkembangannya,akhirnya diketahui bahwa timbal sangat berbahaya
bagi kesehatan,yaitu bersifat carcinogenic (pemicu kanker) dan juga menghambat
perkembangan intelijensi (IQ) anak-anak.
Maka diciptakanlah bensin tanpa timbal namun beroktan tinggi juga semenjak awal 1970-
an.Pertamina sendiri merencanakan untuk menghapus bensin bertimbal (premium
dan premix)pada akhir tahun 2001 ini dari wilayah DKI Jakarta dan akan disusul oleh daerah-
daerah lainnya sehingga bumi pertiwi diharapkan bebas dari bensin bertimbal pada akhir tahun
2003.Bensin tanpa timbal yang sering disebut-sebut sebagai bensin ramah lingkungan
sebenarnya tidak seramah itu.Pada bensin jenis ini,terdapat banyak sekali zat aromatics yang
juga bersifat carcinogenic! Zat-zat aromatics ini hanya bisa dinetralisir oleh Catalytic
Converter(Cat).Kesimpulannya,jika anda memilikikendaraan yang tidak dilengkapi
dengan cat,anda sah-sah saja menggunakan bensin tanpa timbal namun gas buang dari kendaraan
anda masih bersifat berbahaya juga.(Untuk Peugeot versi asembling/ckd hanya tipe 406 yang
sejak versi pertama dirilis tahun 1997 sudah menggunakan perangkat cat ini).
Jika kendaraan anda belum dilengkapi cat,alangkah baiknya jika anda tetap menggunakan
bensin tanpa timbal demi masa depan anak-anak anda, supaya perkembangan IQ-nya
tidak terganggu. Paling tidak,bensin tanpa timbal tetap sedikit lebih ramah lingkungan
walaupun kendaran anda belum menggunakan cat.Menurut rencana Pertamina, pada akhir tahun
2001 ini hanya akan tersedia 2 jenis bensin di Jakarta yaitu Premium TT(oktan 92) dan Super TT
(Oktan 95, turun dari yang ada sekarang yaitu Super TT 98).

Kebutuhan Oktan Mesin


Berapakah sebenarnya nilai oktan yang dibutuhkan oleh mesin Peugeot kita?Jika anda mau
sedikit meluangkan waktu membaca owner manual book, anda akan menemukan
pasal ini disitu.Rata-rata nilai oktan yang dibutuhkan tipe 505 GTi, 405, 306, 406 dan 206
adalah sekitar 95.Artinya,bensin premix yang beroktan 94 belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan oktan mesin Peugeot anda.Khusus untuk tipe 505 GR dan tipe yang lebih
lawas,kebutuhan oktannya sekitar 90-92 Artinya anda boleh menggunakan premix, atau premium
yang dicampur Super TT untuk mendapatkan nilai oktan yang dibutuhkan.Premium yang
beroktan 88 jika dicampur dengan Super TT yang saat ini beroktan 98 dalam perbandingan 1:1
akan memberikan nilai oktan sekitar 93.Premium murni sama sekali tidak mampu mencukupi
kebutuhan oktan mesin Peugeot anda. Apalagi BB2L dengan nilai oktan 85 jelas tidak mungkin
digunakan.
Patut diketahui juga bahwa ada beberapa cara mengukur nilai oktan,namun yang paling sering
digunakan adalah metoda RON (Research Octane Number) dan Nilai Rata-rata RON dengan
MON (Motor Octane Number). Nilai-nilai oktan yang dibahas diatas semuanya menggunakan
metoda RON. Kadang ada yang bersikeras bahwa di USA bensin terbaik (premium
unleaded)hanya memiliki nilai oktan 94 sedangkan rata-rata mobil kebanyakan cukup
menggunakan oktan 87 saja. Makanya ketika orang ini pulang ke bumi pertiwi, Peugeot-nya diisi
dengan premium yang beroktan 88.Nah, disini terjadi kesalahan besar karena USA menganut
metoda Nilai Rata-rata RON-MON.Bensin beroktan 87 di USA memiliki nilai oktan RON
sekitar 92,sedangkan bensin premium unleaded beroktan 94 di USA memiliki nilai oktan RON
sekitar 99.Apa yang terjadi jika kita menggunakan bensin yang memiliki nilai oktan lebih
rendah dari kebutuhan oktan mesin? Mesin akan ngelitik(detonasi).Seringkali kita meremehkan
detonasi padahal dampak dari detonasi sangat fatal.Sebagai contoh,diarena balap detonasi
mengakibatkan bolongnya piston mesin!Tentunya di jalan raya kejadian ini nyaris tidak pernah
terdengar karena kondisi pengendaraan yang jauh berbeda dengan arenabalap.Namun yang pasti,
usia mesin kendaraan akan menjadi jauh lebih pendek dibandingkan yangseharusnya.Ring piston
lebih cepat aus, demikian pula komponen-komponen mesin lainnya.
Selain itu,mesin yang mengalami detonasi tidak dapat memberikan unjuk kinerja optimal alias
konsumsi BBM lebih boros namun tenaga yang dihasilkan lebih kecil.Penyetelan ulang saat
pengapian dengan cara memundurkannya (retard/na)bukanlah solusi yang bijaksana karena
kinerja mesin akan semakin menurun.Mesin menjadi tidak efisien lagi.Namun cara ini patut
dipertimbangkan ketika kita berada di daerah dimana hanya tersedia bensin beroktan rendah.
Daripada mesin cepat jebol,apa boleh buat kita korbankan efisiensinya.Berusaha menurunkan
kompresi mesin juga bukan cara yang bijaksana karena akan
mengurangi efisiensi mesin.Namun,jika terpaksa karena di daerah dimana anda tinggal hanya
tersedia bensin premium,lakukanlah penurunan kompresi dengan cara yang benar.Jangan pernah
berpikir untuk men-double paking/gasket cylinder head!Carilah paking yang lebih tebal atau
lakukanlah pembesaran volume ruang bakar dengan cara yang benar.
Jika mesin kita hanya membutuhkan oktan sekitar 92 (seperti pada 505GR),apakah kita perlu
menggunakan bensin yang memiliki oktan lebih tinggi seperti Super TT?Jelas tidak perlu,namun
disini timbul dilema karena kita tetap harus peduli pada masa depan anak-anak bangsa ini agar
tidak menjadi generasi yang bodoh dengan tingkat IQ rendah.

DISUSUN OLEH :
ACH. WAHYUDI N.F
XII TKR-2

cukup sulit menggambarkannya hanya dengan tulisan. Nah, disinilah Valve body bekerja.Valve body
mengatur jalannya oli untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulis.Itulah cara kerja tranmisi yang
banyak digunakan pada mobil2 yang bersliweran saat ini.Torque converter menyebabkan mobil serasa
berjalan dengan kopling yang selip. Danplanetary gear menyebabkan mobil seperti memindahkan
giginya secara otomatis.Untuk transmisi CVTkehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan
pulley yang diameter drivingnyadapat berubah-ubah sehingga rasio putaran dari dua buah pulley tersebut juga
berubah-ubah. Dari sistem CVT yang diaplikasikan pada transmisi tersebut, didapatkan
perpindahanpercepatan (rasio) yang sangat halus. Seperti yang anda rasakan pada motor matic denganCVT.
Namun perubahan rasio CVT pada mobil tidaklah dilakukan secara mekanikallayaknya sepeda motor.
Namun hal itu dilakukan secara elektro hidrolis yang diatur olehECU mobil. Sehingga perubahan rasio akan
berubah sesuai dengan beban mobil, injakanpedal gas, putaran mesin dan lain sebagainya untuk mendapatkan
tenaga yang optimal danefisiensi bahan bakar yang tinggi.Itulah garis besar prinsip kerja dari sistem
transmisi otomatis.Tambahan: untuk lebih mengenal karakteristik transmisi matik,
berikut perilaku transmisimatik untuk setiap posisi tuasnya.P: transmisi akan mengunci komponen yang
terkopel langsung dengan roda. Hal inimemberikan efek seperti rem tangan, tetapi jangan hanya
mengandalkan posisi ini untukparkir dengan beban yang cukup berat. ex: tanjakan.R: saya rasa semua sudah
tau posisi ini. Gunakan posisi ini untuk berjalan kearahbelakang(mundur).N: di posisi ini, seluruh hubungan
antara roda dan mesin dilepaskan. Dan tidak adamekanisme pengunci roda layaknya posisi P. catatan: sangat
disarankan untukmenggunakan posisi N dan aktifkan rem daripada P jika anda tidak bermaksud berhentiuntuk
meninggalkan mobil.D: gunakan posisi ini untuk menggunakan seluruh rasio dalam transmisi anda
selamaperjalanan. dibeberapa mobil juga terdapat tatanan D4, D3, L2, L1. Untuk merk toyotabiasanya
terdapat D,2,1 dengan tombol overdrive off pada tuasnya.D3 atau O/D off: posisi ini akan
membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Padabeberapa mobil toyota dengan tombol O/D off,
tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahantransmisi pada rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk
melakukan overtakin

BAB IIIPerawatan Tranmisi Otomatis Pada MobilCara perawatan transmisi otomatis


sebenarnya tidaklah sulit seperti yang diperkirakan banyakorang.Perawatan transmisi otomatis
yang dilakukan sama dengan perawatan yang dilakukan terhadaptransmisi manual, berupa
pengecekan terhadap kualitas minyak transmisi otomatis (hampir samadengan minyak
rem/Automatic Transmission Fluid dan bukan termasuk oli) dan kebocoran daripacking-packing
yang ada. Malah sebenarnya lebih simple dari manual.

Namun kualitas minyak untuk transmisi otomatis ini bila dipergunakan sebagaimana semestinya
dantidak
ada kebocoran, bisa tahan 50 ribu kilometer sampai 100 ribu kilometer. â€
•M al ah s eben arn ya bisa sampai 200 ribu kilometer, jelas Agus Susanto Kepala Bengkel PT
Hyundai Mobil Indonesia.Ia mengatakan, kopling transmisi otomatis ini lebih efisien karena
berdaya tahan lama dari olitransmisi manual. Kopling ini terendam dalam bak minyak transmisi
dan tidak bergesekan langsung.
Berbeda dengan transmisi manual dengan sistem kopling kering yang bersentuhan dengan
“rodagilaâ€
•.Kesan bahwa transmisi otomatis perawatannya sulit dan tidak semua bengkel yang
bisamenanganinya adalah memang benar. Tetapi bukankah kalau kendaraan diperlakukan
dengan benardalam artian dirawat dengan baik, maka tidaklah mungkin transmisi akan
mengalami kerusakandengan sendirinya.
“
Yang penting kalau kendaraan mengalami mogok dan ketika harus didorong, bagian roda mobil
yang digerakkan transmisi tersebut harus diangkat. Tidak boleh menyentuh jalan ketika
ditarik,â€
• jelas Kepala Bengkel PT Hyundai Mobil Indonesia tersebut.

Alasannya adalah, pada sistem


transmisi otomatis
, putaran mesin tersebut dipindahkan untukmemutar roda melalui minyak transmisi yang
disemprotkan ke tiap gigi percepatan tersebut.Sedangkan bila ditarik yang terjadi adalah proses
kebalikannya, di mana putaran roda akanmenghasilkan tekanan kepada katup solenoid yang
tertutup karena mesin tidak dihidupkan.
“Yang biasanya rusak adalah seal
-seal, dan bila sudah parah pompa minyak transmisi tersebut
yang akan rusak,â€
• jelas Agus.
Tergantung Pemakaian
Namun cepat atau tidaknya, baik
transmisi otomatis
maupun
manual
tersebut memang tergantungdari pemakaiannya. Bisa saja dari cara membawanya yang kasar,
ataupun kendaraan membawabeban lebih.

Karena itu setiap pengemudi sewajarnya mengetahui fungsi-fungsi dari tiap huruf dan angka
yangtertera dituas
transmisi otomatis
tersebut. Misalnya saja angka 1, berarti diperuntukkan bagitanjakan dan turunan yang sangat
curam. Kalau dipakai terus untuk jalur yang datar hanya akanmemboroskan bahan bakar saja.
Putaran mesin dan kecepatan yang diraih tidak seimbang.Bila posisi tuas di 2, sebaiknya
digunakan bila menghadapi jalan yang menanjak dan menurun yangtidak terlalu curam dan
jangka waktu yang agak lama. Sedangkan untuk posisi D ini sama artinyadengan posisi gigi 3,
yang diperuntukkan perjalanan dalam kota atau normal.Untuk menghadapi jalur lurus yang dapat
ditempuh dalam kecepatan tinggi serta dalam waktu yanglama dapat mengaktifkan tombol Over
Drive (O/D). Gunanya untuk menurunkan putaran mesin yangotomatis dapat menurunkan
konsumsi bahan bakar. Posisi ini sama saja dengan gigi 4.

Namun sekarang percepatan transmisi otomatis ini tidak hanya sampai 4 saja, sudah sampai
5percepatan. Gigi 1, 2, 3, D dan Over Drive. Posisi lain yang harus diketahui kegunaannya
adalahposisi N, P dan R. Posisi N ini dapat digunakan ketika berada di lampu merah. Dari posisi
Dsebaiknya digeser ke posisi N. Sedangkan posisi P ini digunakan ketika memarkirkan
kendaraan.
“Mobil tidak akan jalan ketika di starter,â€
• ujar Agus. Fungsi huruf R adalah kependekan dariReverse, artinya digunakan untuk
mundur. (ian)

Cara perawatan transmisi otomatis


sebenarnya tidaklah sulit seperti yang diperkirakan banyakorang.Perawatan transmisi otomatis
yang dilakukan sama dengan perawatan yang dilakukan terhadap

transmisi manual, berupa pengecekan terhadap kualitas minyak transmisi otomatis (hampir
samadengan minyak rem/Automatic Transmission Fluid dan bukan termasuk oli) dan kebocoran
daripacking-packing yang ada. Malah sebenarnya lebih simple dari manual.

Namun kualitas minyak untuk transmisi otomatis ini bila dipergunakan sebagaimana semestinya
dan
tidak ada kebocoran, bisa tahan 50 ribu kilometer sampai 100 ribu kilometer. â€
•M al ah s eben arn ya bisa sampai 200 ribu kilometer, jelas Agus Susanto Kepala Bengkel PT
Hyundai Mobil Indonesia.Ia mengatakan, kopling transmisi otomatis ini lebih efisien karena
berdaya tahan lama dari olitransmisi manual. Kopling ini terendam dalam bak minyak transmisi
dan tidak bergesekan langsung.Berbeda dengan transmisi manual d
engan sistem kopling kering yang bersentuhan dengan “rodagilaâ€
•.Kesan bahwa transmisi otomatis perawatannya sulit dan tidak semua bengkel yang
bisamenanganinya adalah memang benar. Tetapi bukankah kalau kendaraan diperlakukan
dengan benardalam artian dirawat dengan baik, maka tidaklah mungkin transmisi akan
mengalami kerusakandengan sendirinya.
“Yang penting kalau kendaraan mengalami mogok dan ketika harus didorong, bagian roda
mobil
yang digerakkan transmisi tersebut harus diangkat. Tidak boleh m
enyentuh jalan ketika ditarik,â€
• jelas Kepala Bengkel PT Hyundai Mobil Indonesia tersebut.

Alasannya adalah, pada sistem


transmisi otomatis
, putaran mesin tersebut dipindahkan untukmemutar roda melalui minyak transmisi yang
disemprotkan ke tiap gigi percepatan tersebut.Sedangkan bila ditarik yang terjadi adalah proses
kebalikannya, di mana putaran roda akanmenghasilkan tekanan kepada katup solenoid yang
tertutup karena mesin tidak dihidupkan.
“Yang biasanya rusak adalah seal
-seal, dan bila sudah parah pompa minyak transmisi tersebut
yang akan rusak,â€
• jelas Agus.
Tergantung Pemakaian
Namun cepat atau tidaknya, baik
transmisi otomatis
maupun
manual
tersebut memang tergantungdari pemakaiannya. Bisa saja dari cara membawanya yang kasar,
ataupun kendaraan membawabeban lebih.

Karena itu setiap pengemudi sewajarnya mengetahui fungsi-fungsi dari tiap huruf dan angka
yangtertera dituas
transmisi otomatis
tersebut. Misalnya saja angka 1, berarti diperuntukkan bagitanjakan dan turunan yang sangat
curam. Kalau dipakai terus untuk jalur yang datar hanya akanmemboroskan bahan bakar saja.
Putaran mesin dan kecepatan yang diraih tidak seimbang.Bila posisi tuas di 2, sebaiknya
digunakan bila menghadapi jalan yang menanjak dan menurun yangtidak terlalu curam dan
jangka waktu yang agak lama. Sedangkan untuk posisi D ini sama artinyadengan posisi gigi 3,
yang diperuntukkan perjalanan dalam kota atau normal.Untuk menghadapi jalur lurus yang dapat
ditempuh dalam kecepatan tinggi serta dalam waktu yanglama dapat mengaktifkan tombol Over
Drive (O/D). Gunanya untuk menurunkan putaran mesin yangotomatis dapat menurunkan
konsumsi bahan bakar. Posisi ini sama saja dengan gigi 4.

Namun sekarang percepatan transmisi otomatis ini tidak hanya sampai 4 saja, sudah sampai
5percepatan. Gigi 1, 2, 3, D dan Over Drive. Posisi lain yang harus diketahui kegunaannya
adalahposisi N, P dan R. Posisi N ini dapat digunakan ketika berada di lampu merah. Dari posisi
Dsebaiknya digeser ke posisi N. Sedangkan posisi P ini digunakan ketika memarkirkan
kendaraan.
“Mobil tidak akan jalan ketika di starter,â€
• ujar Agus. Fungsi huruf R adalah kependekan dari Reverse, artinya digunakan untuk
mundur. (ian)

Anda mungkin juga menyukai