“TRANSMISI”
NAMA :
KELAS : TL
GURU PEMBIMBING : ARIF
Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas
putaran mesin yang diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi
pada saat mulai bergerak. Selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang
mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan mobil yang berjalan
pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah
memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan
kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar
kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh mesin.
Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke
posisi tertentu.Posisi tuas transmisi otomatik disusun mengikut format P-R-N-D-
3-2-L, sama ada dari kiri ke kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa
dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.Umumnya moda transmisi otomatik
adalah seperti berikut:
Posisi P (Park)
Pada posisi ini kendaraan tidak dapat bergerak (roda tidak dapat diputar) tetapi
mesin dapat dihidupkan.Posisi ini digunakan untuk kendaraan yang diparkir, atau
pada kendaraan untuk keperluan mesin dihidupkan tetapi kendaraan tidak
dijalankan.
Posisi R (Reverse)
Posisi ini jadi digunakan untuk menggerakan kendaraan mundur.
Posisi N (Netral)
Pada posisi ini kendaraan tidak bergerak tetapi roda dapat diputar dan mesin dapat
dihidupkan.Hanya posisi N dan P mesin dapat dihidupkan, posisi N transmisi
pada posisi netral,
1
biasanya digunakan untuk menghidupkan mesin sebelum kendaraan dijalankan
atau ketika kendaraan berhenti sementara mesin hidup, seperti menunggu lampu
hijau menyala di perempatan jalan.
Posisi D (Drive)
Posisi D, digunakan untuk menggerakkan kendaraan bergerak maju secara
otomatis dan dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1, 2 dan 3, atau sebaliknya, jika
switch O/D di-posisikan ON, transmisi secara otomatis dapat mengatur kerja dari
gigi 1, 2, 3 dan 4 atau sebaliknya. Posisi ini biasanya digunakan untuk jalan
normal dan rata.
Posisi 2
Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju, tetapi secara
otomatis hanya dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1 ke gigi 2 atau sebaliknya,
biasanya digunakan untuk jalanan menanjak atau turunan tajam.
Posisi L
Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju tetapi hanya
pada posisi gigi 1 saja, biasanya digunakan untuk jalanan yang sangat menanjak
atau turunan yang sangat tajam yang tidak dapat dilakukan pada posisi gigi 2.
Pada system transmisi otomatis cara menyalurkan tenaga dari mesin ke transmisi
adalah melalui torque converters. Jadi, torque converters penganti unit kopling
pada transmisi otomatis. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai torque
converters inilah wujudnya.
2
d. Melembutkan putaran mesin
Bagian utama torque converters (dari kiri ke kanan): Turbine Runner, Stator,
Impeller Pum
Prinsip dasar cara kerja torque converters diambil dari dua kipas angin yang
dipasang saling berhadapan, dimana kipas yang satu dialiri arus listrik (PLN)
sementara yang satunya dibiarkan tanpa dialiri arus listrik. Pada hal ini kipas yang
tidak dialiri arus listrik akan ikut berputar karena tertiup angin dari kipas yang
berada dihadapanya dengan arah yang sama, prinsip dasar inilah yang digunakan
pada torque converters.
4. Lock up mechanism
Planetary gear unit dipakai untuk menaikan dan menurunkan momen mesin,
menaikan dan menurunkan kecepatan kendaraan, di pakai untuk memundurkan
kendaraan dan dipakai untuk bergerak maju. Pada dasarnya planetary gearunit
dipakai mesin untuk menghasilkan tenaga dan menggerakan kendaraan dengan
beban yang berat dengan tenaga yang ringan.
Hubungan antara kecepatan dan momen mesin dapat di jelaskan sebagai berikut:
Pada saat kendaraan berhenti dan mau berjalan dibutuhkan momen yang besar,
dan pada posisi ini dibutuhkan gigi yang rendah untuk menggerakan kendaraan.
3
Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi maka akan dibutuhkan gigi yang tinggi
dan momen yang kecil untuk menjaga laju kendaraan.
Bagian ini mengontrol kerja dari rem dan koling pada transmisi otomatis dengan
tekanan yang diperoleh dari pompa oli. Unit pengendali hidrolik mempunyai 3
fungsi yaitu sebagai berikut:
Tekanan hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan pentil pengatur
utama. Juga pentil katup penghambat menghasilkan tekanan hidrolik yang sesuai
dengan output mesin
Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan (switch),
roda gigi dialihkan.Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shift oleh pentil
manual. Ketika kecepatan lendaraan meningkat, signal sikirimkan ke pentil
solenoid dari mesin & ECT ECU (Electronic Control Unit). Pentil solenoid
mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindahan (shifting) roda gigi
• Throttle valve
4
Minyak transmisi otomatis harus memenuhi syarat-syarat sebagi berikut:
Penggunaan miyak transmisi otomatis yang tidak benar tidak hanya menurunkan
tenaga, tetapi juga bisa menyebabkan bunyi serta kerusakan yang lain.