Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

“TRANSMISI”

NAMA :
KELAS : TL
GURU PEMBIMBING : ARIF

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMK NEGERI 2 SEKAYU
TAHUN AJARAN 2023/2024
A. Transmisi
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk
konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan
yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah
kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau
sebaliknya.

Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400


Gir nomor Rasio gir RPM pada poros keluar transmisi
1 3.769 1.167
2 2.049 2.147
3 1.457 3.020
4 1.000 4.400
5 0.838 5.251

Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas
putaran mesin yang diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi
pada saat mulai bergerak. Selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang
mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan mobil yang berjalan
pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah
memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan
kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar
kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh mesin.
Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke
posisi tertentu.Posisi tuas transmisi otomatik disusun mengikut format P-R-N-D-
3-2-L, sama ada dari kiri ke kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa
dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.Umumnya moda transmisi otomatik
adalah seperti berikut:
 Posisi P (Park)
Pada posisi ini kendaraan tidak dapat bergerak (roda tidak dapat diputar) tetapi
mesin dapat dihidupkan.Posisi ini digunakan untuk kendaraan yang diparkir, atau
pada kendaraan untuk keperluan mesin dihidupkan tetapi kendaraan tidak
dijalankan.
 Posisi R (Reverse)
Posisi ini jadi digunakan untuk menggerakan kendaraan mundur.
 Posisi N (Netral)
Pada posisi ini kendaraan tidak bergerak tetapi roda dapat diputar dan mesin dapat
dihidupkan.Hanya posisi N dan P mesin dapat dihidupkan, posisi N transmisi
pada posisi netral,
1
biasanya digunakan untuk menghidupkan mesin sebelum kendaraan dijalankan
atau ketika kendaraan berhenti sementara mesin hidup, seperti menunggu lampu
hijau menyala di perempatan jalan.
 Posisi D (Drive)
Posisi D, digunakan untuk menggerakkan kendaraan bergerak maju secara
otomatis dan dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1, 2 dan 3, atau sebaliknya, jika
switch O/D di-posisikan ON, transmisi secara otomatis dapat mengatur kerja dari
gigi 1, 2, 3 dan 4 atau sebaliknya. Posisi ini biasanya digunakan untuk jalan
normal dan rata.
 Posisi 2
Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju, tetapi secara
otomatis hanya dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1 ke gigi 2 atau sebaliknya,
biasanya digunakan untuk jalanan menanjak  atau turunan tajam.
 Posisi L
Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju tetapi hanya
pada posisi gigi 1 saja, biasanya digunakan untuk jalanan yang sangat menanjak
atau turunan yang sangat tajam yang tidak dapat dilakukan pada posisi gigi 2.

B. Komponen Utama Transmisi Otomatis


 Torque Converter
Pada system transmisi manual cara menghubungkan tenaga dari mesin ke
transmisi hingga sampai ke roda adalah kopling (clutch). Karena fungsi kopling
adalah menghubungkan dan memutus tenaga putar dari mesin ke transmisi. Hal
ini berbeda dengan transmisi otomatis (automatic transmission), namanya juga
otomatis yang identik dengan suatu pekerjaan yang di kerjakan tanpa tenaga
manusia atau bergerak sendiri(dengan mesin).

Pada system transmisi otomatis cara menyalurkan tenaga dari mesin ke transmisi
adalah melalui torque converters. Jadi, torque converters penganti unit kopling
pada transmisi otomatis. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai torque
converters inilah wujudnya.

1. Fungsi dari torque converter adalah :

a. Melipatgandakan momen yang dihasilkan oleh mesin

b. Menjadi kopling otomatis yang mengirimkan momen mesin menuju ke


transmisi

c. Menyerap getaran mesin

2
d. Melembutkan putaran mesin

e. Sebagai pompa oli ke hidraulic control system

2. Bagian – bagian utama dari Torque Converters

Bagian utama torque converters (dari kiri ke kanan): Turbine Runner, Stator,
Impeller Pum

Susunan torque converters

3. Cara kerja torque converters

Prinsip dasar cara kerja torque converters diambil dari dua kipas angin yang
dipasang saling berhadapan, dimana kipas yang satu dialiri arus listrik (PLN)
sementara yang satunya dibiarkan tanpa dialiri arus listrik. Pada hal ini kipas yang
tidak dialiri arus listrik akan ikut berputar karena tertiup angin dari kipas yang
berada dihadapanya dengan arah yang sama, prinsip dasar inilah yang digunakan
pada torque converters.

4. Lock up mechanism

Torque converter tidak selamanya menyalurkan tenaga putar ke transmisi dengan


perbandingan 1 : 1, tapi ada sebagian kecil tenaga yaitu sekitar 4 - 5 % yang
hilang. Hal ini tentunya sangat merugikan karena akan mengakibatkan
pemborosan bahan bakar. Untuk menghindari hal tersebut di buat mekanisme lock
up mechanism yang akan mengunci torquer converter ketika kendaraan berjalan
pada kecepatan 37 mph atau 60 km/jam atau lebih tinggi. Ketika mekanisme ini
bekerja maka tenaga putar dari mesin akan di salurkan 100 % menuju ke
transmisi.

 Planetary Gear Unit

Planetary gear unit dipakai untuk menaikan dan menurunkan momen mesin,
menaikan dan menurunkan kecepatan kendaraan, di pakai untuk memundurkan
kendaraan dan dipakai untuk bergerak maju. Pada dasarnya planetary gearunit
dipakai mesin untuk menghasilkan tenaga dan menggerakan kendaraan dengan
beban yang berat dengan tenaga yang ringan.

Hubungan antara kecepatan dan momen mesin dapat di jelaskan sebagai berikut:

Pada saat kendaraan berhenti dan mau berjalan dibutuhkan momen yang besar,
dan pada posisi ini dibutuhkan gigi yang rendah untuk menggerakan kendaraan.

3
Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi maka akan dibutuhkan gigi yang tinggi
dan momen yang kecil untuk menjaga laju kendaraan.

 HIDROULIC CONTROL SYSTEM

Bagian ini mengontrol kerja dari rem dan koling pada transmisi otomatis dengan
tekanan yang diperoleh dari pompa oli. Unit pengendali hidrolik mempunyai 3
fungsi yaitu sebagai berikut:

1. Untuk membangkitkan/mengahasilkan tekanan hidrolik

Pompa oli mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa oli


membangkitkan tekanan hidrolik yang diperlukan untuk pengoperasian transaxle
otomatis dengan menggerakkan tempat/kotak pengubah tenaga putar (mesin).

2. Menyesuaikan tekanan hidrolik

Tekanan hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan pentil pengatur
utama. Juga pentil katup penghambat menghasilkan tekanan hidrolik yang sesuai
dengan output mesin

3. Mengalihkan (shift) roda gigi (untuk mengoperasikan kopling dan rem)

Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary dialihkan (switch),
roda gigi dialihkan.Jalur cairan diciptakan sesuai dengan posisi shift oleh pentil
manual. Ketika kecepatan lendaraan meningkat, signal sikirimkan ke pentil
solenoid dari mesin & ECT ECU (Electronic Control Unit). Pentil solenoid
mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindahan (shifting) roda gigi

Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai berikut:

• Pompa oli • Valve body

• Primary regulator valve • Manual valve

• Shift valve • Solenoid valve

• Throttle valve

 Automatic Transmision Fluid

Minyak transmisi otomatis mempunyai kualitas yang tinggi dengan berbagai


macam bahan tambah. Minyak transmisi otomatis ini di kontrol oleh katup
hidrolik melalui transmisi ke gear shift dan melumasi komponen yang berputar
dari transmisi otomatis.

4
Minyak transmisi otomatis harus memenuhi syarat-syarat sebagi berikut:

• kekentalan yang sesuai • stabil terhadap panas dan oksidasi

• tidak berbusa • koefisien gesek yang sesuai

• berwarna • mempunyai bahan tambah yang lain

Minyak transmisi otomatis (ATF) mempunyai macam-macam viskositas dan


koefisien geseknya. Hal ini perlu diketahui karena pengunaan miyka transmisi
otomatis bisa berbeda tiap tipe kendaraan.

Penggunaan miyak transmisi otomatis yang tidak benar tidak hanya menurunkan
tenaga, tetapi juga bisa menyebabkan bunyi serta kerusakan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai