Disusun Oleh:
TRI HARYANTO
NIM. 11504244023
Kelas C
POWER TRAIN
I.2.1.2.Torque Converter
Clutch ini dioperasikan secara manual. Flywheel clutch berguna pada saat awal
machine akan bergerak dan pada saat perpindahan gigi (gear shifting).
Transmission ini dipergunakan pada machine Caterpillar yang aplikasinya di
medan kerja yang relatif rata, tidak terlalu sering mengubah kecepatan ataupun arah dan
beban kerja yang relatif ringan. Contohnya pada traktor pertanian, motor grader dan
sebagainya.
I.2.2.2. Power Shift Transmission
Power shift transmission adalah transmission yang menggunakan clutch fluida
dimana perpindahan giginya langsung tanpa harus memutuskan hubungan antara engine
dengan transmission (on the go shifting). Hal ini mempermudah pada saat
pengoperasiannya.
Aplikasi dari sistem transmission ini adalah untuk machine yang sering berubah
kecepatan dan arah maju mundurnya serta beban kerja yang relatif berubah-ubah dan
berat.
Dari cara perpindahan giginya transmission ada dua macam yaitu:
Power shift transmission (manual gear shifting)
Automatic transmission (automatic shifting)
Adapun jenis dari powershift transmission adalah sebagai berikut:
Planetary gear set: pengaturan kecepatan dan arah kerja dengan cara meng-engagedkan disc dan plate sehingga salah satu dari komponen planetary gear set meneruskan
tenaga ke ke output shaft dari transmission. Bagian-bagian dari planetary gear set
adalah sun gear, planet gear beserta carrier dan ring gear.
Counter shaft: menggunakan constant mesh seperti pada direct drive tetapi pada jenis
ini menggunakan clutch pack. Transmission jenis ini biasanya digunakan pada
machine backhoe loader.
Untuk meng-engaged-kan clutch dipakai transmission control valve, jenisnya antara
lain:
Konvensional control valve
4
Final drive adalah komponen dari power train sebagai penggerak akhir yaitu
menuju roda atau track. Fungsinya adalah melipatgandakan torque yang paling akhir.
I.3. Komponen Power Train Pada Wheel Loader
Torque Converter
Transmission
Rear Differential
Front Differential
Front Final Drive
5
4. Drive Shaft
5. Bevel Gear
3. Final Drive
I.5. Planetary Gear Set
Pada alat berat Caterpillar, planetary gear set digunakan pada berbagai sistem,
contohnya torque divider, planetary transmission, final drive dan lainlain. Dinamakan
planetary gear set karena operasinya menyerupai sistem tata surya. Berikut adalah
gambar komponen-komponen planetary gear set.
drive.
POWER TRAIN
clutch
tidak
banyak
digunakan,
lebih
3
2
1
10
Karena
adanya
komponen
stator
maka
torque
converter
dapat
11
12
bekerja dengan beban yang berat, torque yang dilipatgandakan juga besar. Torque yang
besar tersebut dikirim ke transmission. Planetary gear set juga melipatgandakan torque
dari engine.
Stator
Turbine
Sun Gear
Ring Gear
Pada gambar 2.5 berikut, sisi sebelah kiri adalah planetary gear set dan sisi
sebelah kanan adalah torque converter.
Impeller, rotating housing dan sun gear dihubungkan secara mekanikal dengan
engine. Turbine dihubungkan dengan ring gear sedangkan planet carrier dihubungkan
dengan output shaft menuju transmisi.
14
Karena sun gear dan impeller dihubungkan dengan flywheel komponen tersebut
berputar sama dan searah dengan putaran engine. Oli masuk ke torque divider melalui
inlet passage kemudian dilempar oleh impeller menuju kisi-kisi turbine yang
mengakibatkan turbine berputar searah dengan impeller selama tidak ada beban.
15
16
18
Rotating housing
Impeller
Turbine
Stator
Hub
Carrier
Output Shaft
19
20
Transmission output shaft memberikan power kepada idler gear pada transfer
gear menuju output gear pada transfer gear. Output transfer gear mengirim power
pada drive shaft menuju rear drive pinion. Output gear juga mengirim power ke front
final drive dan ke rear final drive.
Keuntungan pemakaian VCTC:
Mengurangi slip pada roda.
Mengurangi keausan pada ban.
Menaikkan engine power yang ada untuk hydraulic system.
II.5 Torque Converter Dengan Variable Capacity Torque Converter (VCTC) DAN
Lock Up
VCTC bertujuan untuk memungkinkan operator untuk dapat menentukan
kapasitas besar-kecilnya torque dari torque converter. Hal ini akan menurunkan slip
dari roda dan mengurangi keausan dari roda. Sehingga secara optimal engine power
disalurkan untuk sistem implement.
Jumlah penurunan kapasitas torque converter tergantung pada lever VCTC pada
kabin. Lever dihubungkan dengan load piston pada sequence dan pressure control valve
dengan kabel. Lever ini mengijinkan VCTC beroperasi pada posisi antar kapasitas
minimum dan maksimum
22
Switch pada lift control lever juga mengontrol kapasitas torque converter. Ketika
switch pada posisis ON maka VCTC beroperasi pada kapasitas maksimum tanpa
terpengaruh dari gerakan wheel torque lever. Ketika switch pada posisi OFF kapasitas
torque converter kembali pada setting lever.
Torque converter ini punya dua impeller dan clutch yang diaktifkan secara
hydraulic. Oli, dari ratio valve untuk torque converter inlet mengalir melalui torque
converter inlet passage. Oli dikirim ke inner impeller ketika torque converter minimum
capasity. Oli dikirim ke inner impeller dan outer impeller ketika torque converter
maksimum capacity.
Aliran oli di dalam torque converter dari salah satu atau kedua impeller mengalir
ke turbine, kemudian ke stator. Dari stator aliran oli mengalir kembali ke impeller
kemudian ke carrier.
Torque converter beroperasi dengan tekanan untuk mencegah kavitasi. Tekanan
oli yang masuk ke torque converter dikontrol oleh converter inlet ratio valve. Tekanan
oli di dalam torque converter dikontrol oleh torque converter outlet relief valve dengan
hambatan sesudahnya.
Tekanan oli yang dikontrol oleh sequence dan pressure control valve mengengage-kan outer dan inner impeller sehingga berputar bersama.
Pada tekanan oli maksimum, clutch benarbenar engage sehingga tidak ada slip
pada clutch. Torque converter beroperasi pada maksimum capacity. Penurunan tekanan
oli menyebabkan clutch slip. Semakin banyak clutch slip semakin banyak juga
penurunan kapasitas dari torque converter. Pada minimum tekanan, outer impeller tidak
berhubungan dengan inner impeller sehingga torque converter minimum capacity.
23
POWER TRAIN
24
III. TRANSMISSION
Seperti telah dijelaskan pada bagian awal, Caterpillar menggunakan tiga jenis
transmission yaitu:
Direct drive Transmission
Power Shift Transmission
Hydrostatic Transmission
Berikut akan dijelaskan mengenai jenis-jenis transmission tersebut.
III.1 DIRECT DRIVE TRANSMISSION
Direct drive transmission adalah transmission yang menggunakan flywheel
clutch sebagai media penghubung dan pemutus antara engine dengan transmission.
Clutch ini dioperasikan secara manual. Flywheel clutch berguna pada saat awal
machine akan bergerak dan pada saat perpindahan gigi (gear shifting).
Berdasarkan cara kerjanya, direct drive transmission dibagi menjadi tiga macam
yaitu:
Sliding Gear
Collar Shift
Synchromesh
III.1.1 Sliding Gear
Sliding Gear merupakan pengatur kecepatan dan arah kerja dengan cara
memindahkan spur gear yang dilakukan oleh fork agar diperoleh kecepatan ataupun
arah yang dikehendaki.
Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai Sliding Gear:
Semua gear kecuali idler gear diikat (splines) pada shaft.
Bentuk gearnya dinamakan spur gear gigigiginya diparallel dengan shaft.
Mengunci hanya pada saat memindahkan tenaga.
25
Cocok dipakai pada motor grader, track type tractor pertanian yang bergerak
satu arah dan kecepatannya cenderung tetap.
27
28
Merubah kecepatan
Komponen yang berfungsi untuk menahan pada planetary gear set tersebut
adalah clutch (piston, disc dan plate). Berikut ini adalah beberapa contoh planetary
gear set yang diapasang pada transmission.
yang engaged yaitu satu speed clutch dan satu directional clutch.
III.2.2 Counter Shaft
Counter Shaft Power Shift Transmission menggunakan constant mesh seperti
pada direct drive tetapi pada jenis ini menggunakan clutch pack. Transmission jenis ini
biasanya digunakan pada machine backhoe loader. Keuntungan transmisi jenis ini
menggunakan sedikit spare part sehingga ringan.
Gambar berikut ini menunjukkan empat speed forward dan tiga speed reverse
pada countershaft transmission.
30
31
pressure. Atau dengan kata lain tekanan saat pertama kali memodulasi (naik secara
perlahan).
Selanjutnya saat load piston mulai bergerak ke arah kiri oleh dorongan oli dan
spring tention secara perlahan akan naik. Bersamaan dengan hal ini tekanan pada
modulation relief valve naik secara bertahap sampai batas yang ditentukan.
Differential valve menurunkan tekanan oli di P1 untuk meng-engaged-kan
directional clutch. Karena tekanan oli di speed clutch lebih tinggi dibandingkan dengan
tekanan oli di directional clutch maka speed clutch engaged lebih dahulu dibandingkan
directional clutch.
Pada power shift transmission syaratnya untuk bisa masuk gigi harus ada dua
clutch yang engaged yaitu satu speed clutch dan satu directional clutch. Pada gigi
neutral hanya satu clutch yang engaged.
Kesimpulan:
Torque converter inlet relief valve dikontrol oleh tekanan oli P1.
Tekanan oli di P1 tidak dapat di-adjust dan hanya initial pressure yang bisa di
adjust dengan cara menambah atau mengurangi shim yang ada di load piston.
32
Gambar berikut ini menunjukkan posisi control valve pada posisi neutral.
Keterangan:
1 = Clutch nomor 1 (directional clutch)
2 = Clutch nomor 2 (directional clutch)
3 = Clutch nomor 3 (speed clutch)
4 = Clutch nomor 4 (speed clutch)
33
Pada wheel loader transmission control valve dilengkapi juga dengan neutralizer
control valve yang fungsinya untuk men-drain oli yang ada pada P2 pada saat
neutralizer valve diaktifkan.
34
Berikut merupakan gambar Transmission Control Valve pada Wheel Loader Ketika
Neutralizer Valve diaktifkan.
Gb. 3.8 Transmission Control Valve pada Wheel Loader Ketika Neutralizer Valve
diaktifkan
Ketika brake kiri diinjak (diaktifkan) tekanan yang berasal dari brake system
menekan spool yang ada di neutralizer valve untuk melawan spring. Sehingga tekanan
oli yang ada pada directional clutch (P2) dibuang ke tangki. Akibatnya transmission
control valve hanya meng-engaged-kan speed clutch dan transmission ke posisi neutral.
Dengan kata lain pedal brake kiri pada wheel loader untuk me-neutral-kan
transmission pada saat loading (mengambil muatan). Tujuannya adalah agar tenaga dari
engine dapat diprioritaskan seoptimal mungkin ke implement.
35
Transmission control valve jenis lain adalah elektrik transmission control valve
dengan on/off solenoid. Fungsi dari on/off solenoid tersebut adalah sebagai pengganti
dari lingkage (kabel penggerak dari spool). Pada gambar tersebut terdapat 5 on/off
solenoid yaitu:
Solenoid untuk gigi maju (forward)
Solenoid untuk gigi mundur (reverse)
Solenoid untuk clutch 1
Solenoid untuk clutch 2
Solenoid untuk clutch 3
39
SUPPL
Y OIL
TO
CLUTC
H
TO
DRAIN
TRANSMISSI
ON
MODULATIN
G VALVE
40
41
42
43
Gb. 3.14 Power Train Hydraulic System pada Track Type Tractor
44
45
46
47
POWER TRAIN
IV. DIFFERENTIAL
Fungsi dari differential adalah menghantarkan tenaga dari transmission ke final
drive kiri dan kanan. Differential dipasang pada machine yang menggunakan roda
sedangkan bevel gear dipasang pada machine dengan track. Jenisjenis differential
adalah:
Konvensional differential (standard differential)
Nospin differential
Limited slip differential
Differential lock
IV.1 Standard Differential
Differential membagi torque selalu sama pada final drive kiri maupun kanan.
Tipe ini kurang efisien bila machine slip. Jenis ini biasanya dipasang pada machine
dengan 4 wheel drive. Pada Off High Way Truck yang menggunakan differential
standard dipasang AETA (Automatic Electronic Traction Aid).
48
49
51
POWER TRAIN
V. FINAL DRIVE
Final drive adalah komponen dari power train sebagai penggerak akhir yaitu
menuju roda atau track. Fungsinya adalah melipatgandakan torque yang paling akhir.
Macammacam final drive yang dipakai oleh Caterpillar yaitu:
Single reduction
Double reduction
Planetary gear set
Final drive yang single dan double reduction sudah jarang dipakai karena
konstruksinya memerlukan tempat yang lebar. Sebaliknya jenis final drive yang
menggunakan planetary banyak dipakai oleh Caterpillar karena kelebihannya.
52
Pada gambar di atas power dari transmission dikirim ke differential dan menuju
ke final drive melalui komponen final drive shaft. Gambar di atas adalah double
reduction planetary gear set. Dari final drive shaft power masuk sebagai sun gear pada
first reduction planetary gear. Ring gear adalah komponen yang statis, sehingga
outputnya adalah carrier. Dari carrier pada first reduction planetary gear power
dikirim ke second reduction planetary gear sebagai sun gear.
Pada second reduction planetary gear ring gear sama yaitu sebagai komponen
yang statis. Sehingga carrier adalah outputnya dan langsung terhubung ke final drive
wheel. Dan selanjutnya power dikirim ke roda. Final drive tipe ini dipakai di off high
way truck.
53
POWER TRAIN
54
Steer Planetary
Steer planetary digerakkan oleh motor steering melalui bevel pinion gear dan bevel
ring gear. Steer planetary meneruskan tenaga untuk membelokkan tractor.
Komponenkomponen pada steer planetary adalah ring gear, carrier, planet gear
dan sun gear.
Drive Planetary
Drive planetary digerakkan oleh transmission output shaft melalui transfer gear,
bevel pinion gear dan bevel ring gear. Planetary ini menyalurkan tenaga untuk
menggerakkan tractor lurus ke depan atau ke belakang.
Equalizing Planetary
Equalizing planetary mengubah input torque rendah (kecepatan tinggi) menjadi
output kecepatan rendah dengan torque tinggi ke final drive sebelah kanan.
55
56
ketika clutch disc ditekan ke arah plate oleh piston. Kemudian tenaga diteruskan ke
output hub melalui clutch housing.
Piston menekan disc dan plate bersamasama untuk menghubungkan input hub
dengan clutch housing. Tenaga hydraulic digunakan untuk menggerakkan piston
Steering clutch ini engaged oleh tekanan oli dan release oleh tekanan spring.
Clutch brake terdiri dari Belleville spring, brake plate, brake disc, piston brake
dan brake housing. Sistem brake ini engaged oleh tekanan spring dan release oleh
tekanan oli.
57
Counter
Balance Valve
Brake
Release
Port
Line Relief
Valve
58
59
Caliper disc, rem jenis ini sering disebut dengan rem cakram. Saat diaktifkan
brake pads pada caliper menjepit disc / cakram yang berhubungan dengan roda
yang berputar
60
61
62