Anda di halaman 1dari 14

ENGINE

1.Engine Assy
Suatu komponen yang mempunyai beberapa system : Cooling system, Fuel system, Air system,
dan Lubricating system, antara masing masing sistem saling mendukung. Fuel akan diinjeksikan
keruang bakar setelah udara dikompresikan agar terjadi proses pembakaran, yang menghasilkan
tenaga thermis, selanjutnya dengan mekanisme crankshaft akan dirubah menjadi tenaga mekanis.
Untuk mempertahankan agar temperature engine selalu dalam range kerja, maka air pendingin
akan disirkulasikan melalui cooling system, sedangkan lubricating system akan melumasi semua
bagian komponen yang bergerak, sehingga tidak terjadi keausan.
2.Radiator & Sub Tank
Type yang digunakan adalah Core type. Dengan mempunyai luas bidang pendinginan yang besar
pada core dan fin, maka panas air yang mengalir melalui dalam core akan serap oleh permukaan
fin dan didinginkan dengan hembusan atau hisapan angina yang dihasilkan oleh fan. Radiator
mempunyai Upper tank sebagai penampung air dari system, sedangkan Lower tank menampung
air yang sudah didinginkan untuk dialirkan ke cooling system.
Sub tank berupa tank kecil (reservoir) tempat menampung air dan dihubungkan dengan hose
outlet pressure-vaccum valve, sehingga selain berfungsi untuk mengetahui level air (saat
penambahan) juga akan mengalirkan air menuju radiator saat vaccum valve terbuka, sedangkan
saat preesure valve bekerja, air akan dialirkan dari radiator menuju sub tank.
3.Rubber Mounting & Bolt
Rubber yang dipasang dan diikat dengan bolt sebagai dudukan engine pada chasis / frame, yang
berfungsi untuk meredam getaran yang terjadi pada engine atau chasis, sehingga tidak saling
mempengaruhi.
4.Fan & Pulley
Fan dan pulley dipasang menjadi satu pada bagian depan engine, Fan mempunyai beberapa (6)
buah blade sedangkan pulley dihubungkan dengan Fan belt terhadap pulley damper (crankshaft).
Sehingga saat engine hidup, fan akan berputar untuk menghisap atau menghembuskan udara
yang digunakan untuk mendinginkan air radiator.
5.Air cleaner
Suatu komponen yang dipasang pada sisi inlet Air system, dan terdiri dari Outer dan Inner
element, biasanya pada Air cleaner dipasang menjadi satu dengan Pre Cleaner. Air cleaner
berfungsi untuk menyaring kotoran (debu), sehingga udara yang masuk keruang bakar menjadi
bersih, sedangkan untuk membuang debu (kotoran) yang menumpuk dalam Air cleaner housing
digunakan Evacuator valve atau Ejector Pipe.
6.Fan guard
Dipasang pada radiator, sebagai pengaman fan dari benda asing dan juga untuk memfokuskan
aliran hembusan atau hisapan fan.
7.Drain Valve
Valve yang terletak dibagian bawah engine oil pan yang berfungsi untuk membuang atau
mendrain oli dari dalam oil pan, biasanya terdiri dari dua buah bolt plug.
http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

8.Sheet, wind break, spons (Busa Penyekat)


Busa yang dipasang pada sekeliling radiator dan berfungsi memfokuskan aliran hembusan atau
hisapan udara yang dihasilkan oleh fan, sehingga efesiensi pendinginan radiator dapat lebih
maksimal.
9.Branch (pulsation damper hose)
Hose parallel output pump yang diblok, dengan tujuan untuk meratakan dan meredam getaran
yang timbul akibat bervariasinya flow discharge main pump. (sebagai pulsation damper)
10.Engine Stop Motor
Motor electric type step motor yang digunakan untuk menggerakkan linkage shut-off valve FIP,
sesuai arus perintah (command current ) dari starting switch atau Engine controller, sehingga
engine dapat dihidupkan atau dimatikan sesuai posisi starting switch.
11.After cooler (Water to Air)
Berbentuk multilayer type dimana air radiator dialirkan didalamnya, after cooler dipasang dalam
intake manifold, sehingga udara dari turbocharger yang akan menuju keruang bakar akan
didinginkan oleh air radiator, sehingga tingkat kerapatan molekul udara lebih padat.
12. Inter cooler (Air To Air)
Berbentuk core type dan di dalam core dialirkan udara dari turbocharger yang akan menuju
ruang bakar, sehingga panas udara yang mengalir dalam core akan diserap oleh fin dan
didinginkan dengan media udara yang dihembuskan atau dihisap oleh fan, sehingga tingkat
kerapatan molekul udara lebih padat. Jika dibandingkan dengan After cooler, penggunaan Inter
Cooler lebih meningkatkan tingkat kerapatan molekul udaranya, karena temperature lebih dingin.
12.Strainer Main Pump
Suatu saringan awal yang dipasang dalam hydraulic tank pada sisi input main pump, sehingga
berfungsi untuk menyaring kotoran, agar oli yang dihisap oleh pump lebih bersih.
13.PTO (power take off), spliter box
Komponen yang dipasang pada sisi output engine dan berupa susunan beberapa gear, dimana
putaran input akan direduksi dan dibagi menjadi beberapa output putaran penggerak yang
digunakan untuk memutar main pump.
14.Main Pump
Suatu komponen yang dipasang pada Power Take Off, yang mempunyai port suction yang
dihubungkan dengan hydraulic tank dan port discharge yang dihubungkan ke system hydraulic
work equipment (melalui High Filter Pressure), sehingga pada saat engine hidup, pump akan
menghasilkan flow oli yang digunakan untuk menggerakkan actuator (motor, cylinder,
spool/valve) dan bersama komponen lainnya akan menimbulkan pressure. Type pump yang
digunakan adalah Variable Piston pump swash-plate type atau bent-axis type, sehingga
perubahan sudut pump akan menyebabkan perubahan flow discharge pump. Pada dasarnya
hydraulic pump merubah tenaga mekanis menjadi tenaga hydraulis.

http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

15.Muffler
Suatu komponen yang dalam system dipasang diantara turbocharger dan exhaust pipe, yang
berfungsi untuk meredam suara, menghilangkan percikan api dan menurunkan temperatur gas
buang.
16.Damper
Suatu komponen yang dipasang diantara flywheel dengan input shaft PTO, berupa disc with
torsional damper (spring type) yang berfungsi untuk meredam getaran yang timbul akibat
perubahan torque saat terjadi perubahan load (beban kerja).
17.Connection cable
Sambungan yang digunakan pada wiring harness antara female dan male.
18.Governor motor
Motor electric type step motor yang digunakan untuk menggerakkan linkage throttle FIP, sesuai
arus perintah (command current) dari Engine controller, sehingga putaran engine dapat
diposisikan mati, low dan high idle ataupun menyesuaikan putaran dengan beban.
19.Under cover
Cover yang dipasang pada bagian bawah engine, untuk menghindari benturan dari bagian bawah
saat unit beroperasi.
20.Engine hood
Cover yang dipasang pada bagian atas engine, untuk menghindari kejatuhan material saat unit
operasi, dan biasanya mempunyai jendala yang bisa dibuka untuk memudahkan pekerjaan
service atau repair.
21.Universal - Joint
Suatu komponen yang dipasang antara engine (rear damper) dan torque converter .Dengan
menggunakan cross joint (spider joint) pada kedua ujung shaft maka kemampuan meneruskan
putaran dan tenaga lebih stabil, fleksibel. Jika menggunakan tipe shaft terpisah, maka antara
kedua shaft (male and female) dihubungkan dengan menggunakan spline.
22.Shim
Berupa plat besi yang dipasang pada rubber mounting untuk adjustment kelurusan (aligment)
engine terhadap torque converter (transmission.
23.Lock Plate
Berupa plat besi yang dipasang pada bolt mounting dan dilipat pada satu sisi kepala bolt,
sehingga bolt tidak mudah kendor dengan sendirinya.
24.Cooling system connection
Sambungan yang berupa pipa dan atau hose (& clamp) yang digunakan pada cooling system
Engine untuk mensirkulasikan air pendingin radiator.
25.Fuel system connection

http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

Sambungan yang berupa pipa dan atau hose yang digunakan untuk mengalirkan fuel dari fuel
tank ke nozzle atau injector, dan untuk mengembalikan sisa fuel yang tidak diinjeksikan kembali
ke tank.
26.Air System connection
Sambungan yang berupa pipa dan atau hose yang digunakan untuk mengalirkan udara dari Air
cleaner ke ruang bakar, yang selanjutnya gas buang dari ruang bakar dialirkan melalui muffler
dan exhaust pipe.
27.Output drive damper (rubber damper)
Suatu komponen yang dipasang dan dihubungkan dengan flywheel engine, yang terdiri Outer
body dan inner body, serta rubber yang berbentuk silinder yang dipasang diantara inner dan outer
body. Dalam pemasangannya, 4 buah rubber cushion berdiameter kecil dan 4 buah rubber
cushion berdiameter lebih besar (HD series, sedangkan pada D375 semua rubber berdiameter
sama) digunakan untuk meredam getaran dan gaya puntir (twisting vibration) yang terjadi karena
perubahan torque engine, dengan kemampuan elastisitas dan deformation yang dimiliki oleh
rubber cushion.
28.Power train connection
Hubungan penyaluran tenaga engine ke power train, sehingga didapatkan mechanical loss yang
kecil, dengan urutan sebagai berikut : Engine Damper Universal Joint Torque Converter &
PTO Transmission Universal Joint Differential Final Drive (tire).
29.Pressure & vaccum valve
Biasanya radiator cap sebagai pressure vaccum valve. Saat sebagai pressure valve akan berfungsi
untuk mempertahankan pressure didalam system (radiator) lebih tinggi sebesar angka yang
tertera pada cap, dengan tujuan untuk menaikkan titik didih air. Sedangkan saat air radiator
dingin, akan berfungsi sebagai vaccum valve untuk mencegah terjadinya kevakuman pada
system.
30.Air Intake System
Suatu system pemasukan udara dari udara bebas ke dalam ruang bakar engine, agar jumlah udara
yang diperlukan untuk proses pembakaran dapat maksimal sehingga power engine yang
diharapkan dapat tercapai, maka digunakan komponen sebagai berikut : Pre Cleaner, Air Cleaner,
Turbocharger, Inter Cooler atau After Cooler, Intake valve, Exhaust valve, Muffler dan Exhaust
pipe.
31.Cooling System
Suatu system pendinginan engine agar temperature kerja engine selalu dalam range kerja, maka
air radiator disirkulasikan kedalam system melalui komponen berikut . Radiator Water pump
Oil Cooler Water jacket Water Manifold Thermostat Radiator atau kembali ke water
pump. Juga dipasang corrosion resistor untuk mencegah terjadinya karat dengan cara
menetralisir keasaman air radiator.
32.Engine Related Part
Daftar part yang dibutuhkan atau dilakukan penggantian saat dilakukan Remove dan Install

http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

engine, sesuai umur yang direkomendasikan factory, dengan kondisi tidak terjadi kerusakan
abnormal.
33.Fuel system
Suatu system penyuplaian bahan bakar dari tank menuju ruang bakar dengan pengaturan jumlah
fuel yang diinjeksikan (quantity) dan saat penyemprotan (timing injection), agar didapatkan
kwalitas pembakaran yang sempurna, maka system yang digunakan antara lain : FIP (mechanical
atau Electric governor) & Nozzle, High Pressure Injection (Quantum series) & Injector,
Common Rail Injection & Injector, Engine Management System & EUI (Volvo), dsb
34.Accelerator Pedal
Suatu komponen yang dipasang dalam kabin dan berupa pedal yang dioperasikan dengan kaki
(diinjak), pada dasarnya acceletor pedal adalah potentiometer, sehingga saat pedal diinjak akan
merubah nilai tahanan (resistance) sesuai dengan sudut injakan pedal. Nilai tahanan tersebut
digunakan sebagai input sinyal ECU, sehingga output signal yang sesuai akan dikirimkan ke
Injection pump (EDC) dan Injector (Volvo), untuk mengatur jumlah fuel yang diinjeksikan.
1.Endplay of crankshaft (w/ rubber damper)
Gerak bebas crank shaft searah sumbu (axial), pengukuran harus dilakukan sebelum dan setelah
pemasangan damper.
2.Engine hunting
Putaran engine yang tidak stabil, naik turun tidak beraturan yang disebabkan ada udara yang
masuk dalam fuel system dari sisi suction pump (misal terjadi kebocoran hose, o-ring dsb).
Sehingga seolah olah terjadi perubahan Firing Order (urutan pembakaran).
3.Engine overheating
Suatu kondisi dimana temperature air pendingin diatas normal (+ 105oC), yang disebabkan
keabnormalan cooling system : Thermostat jammed tertutup, radiator (core atau fin) buntu, Fan
belt kendor, dsb
4.Coating/jointing material
Pemberian lapisan berupa liquid, (adhesive, gasket sealant, anti corrosive) pada bidang kontak
dua komponen dengan tujuan agar tidak terjadi kebocoran, atau karat dan juga sebagai perekat.
5.ENS grease
Grease khusus yang direkomendasikan factory dan tidak boleh dicampur dengan sembarang
grease. ENS grease digunakan pada output bearing, pilot bearing dan spline inner body-coupling
yang mampu melumasi pada putaran tinggi.
6.Install & Remove Component (Mounting & Dismouting)
Suatu tindakan yang dilakukan untuk melepas dari unit dan memasang komponen baru atau lama
ke atas unit sesuai dengan langkah kerja dan prosedur dari factory ( Shop manual ataupun QA),
sehingga pekerjaan berjalan efektif dan effesien.
7.Engine Stand

http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

Suatu kerangka besi yang digunakan sebagai dudukan engine sementara, pada saat dilakukan
pekerjaan R & I engine. Dan pada saat mobilisasi sehingga engine bisa terhindar dari bahaya
terbalik atau terguling sebelum engine dipasang pada unit dan setelah engine diturunkan dari
unit.
8.Marking Of Component / Tracing
Tanda yang diberikan pada suatu komponen untuk mempermudah pemasangan kembali
(pemberian tanda pada hose) dan mencegah pekerjaan berulang (pemberian tanda pada kepala
bolt) dsb.
9.Free High Rubber Mounting
Elastisitas rubber mounting yang harus diberikan pada saat pengencangan bolt mounting, dan
diindikasikan dengan panjang rubber, sehingga rubber bisa berfungsi untuk meredam getaran.
10.Prepare Running
Semua persiapan yang dilakukan sebelum engine dihidupkan pertama kali setelah diinstall pada
unit, persiapannya meliputi, leveling oil, air radiator, pasang kabel battery, memastikan semua
connector hose dan wiring sudah tersambung, dsb
11.Over Torque
Saat pengencangan bolt atau nut tidak menggunakan torque wrench atau tidak sesuai dengan
standart torque, sehingga terjadi kelebihan torqueyang dapat berakibat bolt menjadi putus atau
terpuntir.
12.Torque metode
Cara mengencangkan bolt atau nut secara bertahap dengan beberapa kali tingkat pengencangan,
dimulai dari torque terkecil sampai torque standartnya.
13.V-belt Alignment
Kelurusan v-belt antara drive pulley dengan driven pulley.
14.Adjustment
Suatu tindakan yang dilakukan dengan cara mengadjust suatu komponen agar ukuran dan
kondisinya sesuai dengan standart (setting pressure, alignment, tension, clearance, etc)
15.Refilling
Pengisian kembali fuel, air, grease atau oli kedalam system, misalnya fuel akan habis setelah unit
operasi atau oli yang didrain saat pekerjaan service atau repair. Untuk beberapa system, saat
refilling, jumlah oli yang ditambahkan tidak sebanyak jumlah specifiednya, karena sebagian oli
lama masih berada dalam system, misal oli hydraulic.
Suatu tindakan yang dilakukan untuk pengisian kembali oli, fuel, air dan grease.
16.Bleeding air of cylinder
Melakukan pembuangan angin yang terjebak dalam cylinder setelah penggantian hose atau
cylinder, sehingga tidak terjadi cavitasi pada housing cylinder dan premature damage pada seal

http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

piston atau seal dust.


17.Bleeding air of main pump
Melakukan pembuangan angin yang terjebak dalam pump setelah pekerjaan service atau repair
pump, ganti hose dsb, sehingga tidak terjadi cavitasi pada cylinder barrel piston pump.
18.Bleeding air of motor
Melakukan pembuangan angin yang terjebak dalam motor setelah pekerjaan service atau repair
pump, ganti hose dsb, sehingga tidak terjadi cavitasi pada cylinder barrel piston motor.
19.Engine rubber Mounting
Rubber yang dipasang dan diikat dengan bolt sebagai dudukan engine pada chasis / frame, yang
berfungsi untuk meredam getaran yang terjadi pada engine atau chasis, sehingga tidak saling
mempengaruhi.
20.Engine Revolution (RPM)
Putaran engine sesuai dengan posisi pedal accelerator dan besar load yang terjadi berdasarkan
sensor yang terpasang pada system control unit sebagai input sinyal ECU, sehingga didapatkan
pengaturan jumlah fuel yang diinjeksikan dengan tepat.
21.Bleeding air from fuel system
Melakukan pembuangan angin yang terjebak dalam fuel system setelah pekerjaan repair atau
penggantian filter atau hose suction dsb, sehingga engine mudah dihidupkan.
22.Belt Tension
Kekencangan v- belt, pengukuran dilakukan dengan menekan bagian tengah belt menggunakan
push-pull scale dengan gaya tertentu (+6 kg) kemudian diukur deflection (penyimpangan) belt.
23.Center Fan Alignment
Kelurusan fan terhadap radiator, sehingga saat fan berputar, tidak mengenai fan guard dan agar
hembusan atau hisapan fan lebih focus ke radiator.
24.Engine Name Plate
Plat yang dipasang pada engine block, yang berisi informasi engine meliputi. Type, Serial
Number, Firing order, Timing Injection, Valve clearance.
25.Tightening Torque of standard bolt
Standart kekencangan bolt atau nut.
26.SWL ( Standart Weight Limit ) of Chain
Kemampuan maksimal dalam batas aman suatu sling (kawat baja) atau rantai dan alat angkat saat
digunakan mengangkat beban
27.Disconnect & Connect
Tindakan yang dilakukan untuk melepas sambungan connector hose atau wiring harness dan
menyambung kembali.

http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

TOOL
1.Torque wrench
Alat yang digunakan untuk mengencangkan bolt atau nut sesuai dengan standart torquenya
Satuan : kgm, Nm, lbfeet
2.Tachometer
Alat yang digunakan untuk mengukur putaran engine. Satu set terdiri, probe, cable, tachometer,
tachometer drive.
3.Pm Clinic Kit A
Seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur item performance engine : Rpm, Blowby
pressure, Exhaust temperature, dan cycle time : stop watch
Pm Clinic Kit B
Seperangkat pressure gauge yang digunakan untuk mengukur hydraulic pressure, boost pressure.
Satuan gauge : 10, 25, 60, 400 kg/cm2, dan -760 -> 1500 mmHg.
4.Lifting belt
Sabuk yang digunakan untuk mengikat dan mengangkat komponen yang permukaannya halus,
sehingga saat diangkat tidak merusak, menggores komponen.
Satuan : kg, ton
5.Lifting chain
Rantai yang digunakan untuk mengangkat komponen pada penggunaanya ujung rantai dipasang
hock.
Satuan : kg, ton
6.Overhead crane
Alat angkat didalam workshop yang dapat bergerak ke semua arah horizontal dan naik turun
(vertical)
Satuan : ton
7.Pressure gauge
Alat yang digunakan untuk mengukur pressure oli dalam system steering dan hydraulic.
Satuan : kg/cm2, Mpa
8.Convex scale
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang dan jarak.
Satuan : cm, m
9.Power wrench
Alat untuk mengencangkan atau mengendorkan bolt atau nut yang memiliki torque besar, alat ini
menggunakan prinsip reduksi putaran beberapa tingkat.
Satuan : kgm

http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

10.Vernier caliper
Alat yang digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, panjang, ketebalan,
kedalaman lubang pada suatu komponen.
Satuan : mm (0.05), inchi (1/128)
11.Push-pull scale
Alat untuk mengukur pre-load, operating force dan dapat digunakan untuk adjustment belt
tension
Satuan : kg
12.Thermometer
Alat yang digunakan untuk mengukur temperature. Exhaust (high temp), Fluida, Surface
(ambient). Satuan : oC
13.Multimeter (AVO meter)
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan (Voltage), arus (Ampere), hambatan (Ohm) pada
electrical system.
14.Chain block
Alat yang digunakan untuk mengangkat komponen, dalam penggunaanya dapat dipindahkan
dimana ada tempat untuk mengaitkannya. Alat ini menggunakan prinsip katrol dengan reduksi
putaran.
15.Dial gauge
Alat yang digunakan untuk mengukur endplay, runout, faceout, backlash, protusion, diameter
dalam (bore gauge).
Satuan : 0.01 mm
16.White marker
Digunakan untuk memberi tanda biasanya pada kepala bolt, sebagai tanda jika bolt telah
ditorque, sehingga tidak terjadi over torque ataupun pekerjaan berulang.
17.Suckle
Digunakan sebagai sambungan chain, sehingga memudahkan pengaitan ataupun pengaturan
chain saat pengangkatan komponen.
18.Prebar / tomy bar
Alat berupa besi dengan salah satu ujung berbentuk tirus (lancip) sedangkan ujung lainnya
bengkok seperti cangkul, yang digunakan untuk membersihkan komponen dari kotoran (tanah),
dan ujung dapt digunakan sebagai pengungkit pada komponen yang kasar.
19.Wire rope/Chain
Sling baja atau rantai yang digunakan untuk pengangkatan, dimana Safe Working Loadnya
tertentu, sehingga mempunyai kapasitas angkat tertentu.
20.Lifting Hook

http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

Berupa kaitan seperti mata pancing dan digunakan pada ujung rantai, sebagai tempat mengaitkan
eye bolt.
21.Dial Gauge
Alat yang digunakan untuk mengukur endplay, runout, faceout, backlash, protusion, diameter
dalam (bore gauge).
Satuan : 0.01 mm (untuk 0,001 pendekatan)
22.Belt Tension Gauge
Alat yang digunakan untuk mengukur tension belt
23.Bracket lifting tool
Alat yang digunakan saat pengangkatan komponen, sehingga posisi rata dan mendatar untuk
mencegah komponen terbalik karena miring ke satu sisi.
INSPECTION MEASUREMENT
1.Fuel system Bleeding air
-Pastikan fuel dalam tank quantity mencukupi
-Check dan pastikan strainer dan water resistor tidak buntu dan buang kandungan airnya.
-Pastikan tidak terjadi kebocoran pada jalur hose atau gasket elbow suction Injection Pump
-Buka Air bleed plug pada filter atau hose inlet Injection Pump, operasikan priming pump dan
buang udara yang terjebak, sampai yang menyemprot keluar hanya fuel, dan priming pump
terasa berat.
2.Refilling (water, oil, fuel)
Prosedur inspection :
-Parkir unit pada permukaan yang rata dan datar
-Turunkan attachment dan posisikan pada postur parker
-Check semua fluida (water, oil, fuel) dan pastikan semua dalam range Hi-Lo
4.Ruber mounting
Visual check
: Crack, chipping
Manual check
: Elastisitas, Standart torque tightening
Measuring
: Free high rubber mounting
5.Pipe & Hose Clamp
Visual check
: Crack, oil leakage, water leakage or fuel leakage
Manual check
: Bolt clamp tightening, Air bleeding (fuel)
6.Water / Fuel Piping & Hose
Visual check
: Crack, water or fuel leakage
Manual check
: Bolt clamp tightening, Air bleeding (fuel)
7.Engine Oil Pressure Sensor
Visual check
: Broken, wiring & connector condition
Manual check
: Thread condition

http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

Measuring

: Resistance & Voltage between terminal connector

8.Engine Revolution Sensor


Visual check
: Broken, wiring & connector condition
Manual check
: Thread condition
Measuring
: Resistance & pulsa (voltage) between terminal connector
Adjsutment
: Clearance tip of sensor
9.Coolant Temperature Sensor
Visual check
: Broken, wiring & connector condition
Manual check
: Thread condition
Measuring
: Resistance between terminal connector
10.Engine Oil Level Sensor
Visual check
: Broken, wiring & connector condition
Manual check
: Thread condition
Measuring
: Resistance between terminal connector
11.Water Level Sensor
Visual check
: Broken, wiring & connector condition
Manual check
: Thread condition
Measuring
: Resistance between terminal connector
12.PTO Temp Sensor
Visual check
: Broken, wiring & connector condition
Manual check
: Thread condition
Measuring
: Resistance between terminal connector
13.Fuel Control Linkage
Visual check
: Broken, wiring & connector condition
Measuring
: Resistance between terminal connector
14.Engine stop motor control cable
Visual check
: Broken
Measuring
: Total stroke dan pastikan shut-off valve dapat diposisikan OFF-ON
15. V-belt tension
Visual check
: Crack, chipping
Measuring
: Belt tension, alignment (kelurusan belt)
16.Universal joint (drive shaft) (Buldozer)
Visual check:
Crack, grease lubricating, spline condition, chipping
Manual check
Torque bolt
Measuring
Bending, Twisting
17.Level sensor (switch)

http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

Visual check :
Measuring :

Cable & connector conditions


Connectivitas (Max.1W atau Min. 1MW)

18.Temperatur & Pressure sensor (lihat standart di shop manual)


Visual check :
Cable & connector conditions
Measuring :
Resistance (W)
19.Radiator
Visual check :
Measuring :

Water, oil leakage, clogged (fin), cleanness


Radiator pressure, temperature, clogeed fin with anemometer

20.Fan guard
Visual check.

Penyok, bolt & nut mounting

21.Pedal accelerator
Visual check
Grease lubricating
Measurement
Operating force, Play of pedal, Resistance value,
Idling Validation Switch - Connectivitas (Max.1W atau Min.1MW)
22.Alignment
Visual check
Measuring

Center fan alignment


Drive shaft alignment (bulldozer)

1.PNPB (Publication Number of Part Book)


Suatu angka yang tertera pada cover part book (pojok kanan atas) yang menunjukkan aplikasi
part book tersebut sesuai dengan Serial Number dan Tipe Unit.
2.SPO (Standard Part Overhaul)
Daftar part yang dibutuhkan untuk overhaul normal sesuai umur yang direkomendasikan factory,
dengan kondisi tidak terjadi kerusakan abnormal pada komponen.
APL (Application Cart List) (Remove & Install)
Daftar part yang dibutuhkan untuk Remove dan Install komponen sesuai umur yang
direkomendasikan factory, dengan kondisi tidak terjadi kerusakan abnormal.
3.PSN (Part & Service News)
Informasi dari factory berupa brosur atau leaflet yang berisikan modifikasi atau improvement
pada komponen, system atau technical instruction (Prosedur Repair, Testing Adjusting) dengan
tujuan untuk meningkatkan performance atau memperbaiki kelemahan dan kekurangan. Setiap
PSN hanya berlaku untuk Serial Number tertentu yang sesuai.
4.Kode kode pada part book (symbol)
Kode dari factory berupa angka dan huruf, sedangkan symbol berupa gambar yang ditunjukkan
pada part book, dengan tujuan untuk mempermudah proses pemilihan part yang akan diorder,
sehingga dapat mencegah kesalahan order atau double order (karena komponen ass"y dan
separated diorder secara bersamaan). Dan juga mempermudah pencarian komponen yang
berkaitan atau saling berhubungan.

http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

5.Reusable part
Part yang masih dapat digunakan lagi setelah dilakukan visual check dengan membandingkan
dengan reusable book, dan hasil pengukuran masih dalam range yang diijinkan sesuai
maintenance standart atau Quality Assurance.
6.Engine related parts
Parts yang diperlukan saat penggantian engine, dan biasanya masuk dalam APL (Application part
List) contoh hose, oring, gasket, rubber mounting, clamp, dsb.
7.Quality Assurance
Prosedur dan urutan langkah kerja yang harus dilakukan saat melakukan suatu pekerjaan
Overhaul atau Remove Install, dimana didalamnya terdapat Critical Point dan Item Measurement
yang harus diperhatikan dan dilakukan, sehingga dapat mencegah Redo ataupun premature
damage
8.Job Schedule Sheet
Suatu rencana urutan pekerjaan yang harus dilakukan berdasarkan estimasi waktu pengerjaan,
sehingga progress atau tingkat penyelesaian satu tahap pekerjaan dapat diketahui, dengan
demikian kendala selama tahap pengerjaan dapat diminimalkan.
9.Panduan Kwalitas Kerja
Suatu buku panduan kerja yang disusun berdasarkan pengalaman yang pernah dilakukan,
sehingga didapatkan cara penanganan suatu pekerjaan dengan lebih efektif dan efesien.
TESTING AND ADJUSTING
1.Water leak of cooling system
Visual check
: Check kebocoran dari sambungan hose, piping pada cooling system
Gunakan radiator cap tester untuk memastikan setting pressure valvenya.
2.Engine performance
Lakukan pengukuran item sebagai berikut :
-T/C stall speed
-Hyd stall speed
-Full stall (T/C & Hyd stall speed)
-Boost pressure
-Exhaust temperature
-Blow-by pressure
-Engine oil pressure
3.Electrical system
Lakukan pemeriksaan pada item berikut
-Posisikan Starting switch ON
-Kemudian posisikan start (hidupkan engine)
-Pastikan semua check, caution dan warning lamp tidak ada yang menyala
-Pastikan User code dan service code tidak terjadi.

http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

-Aktifkan semua switch system dan pastikan semuanya bekerja normal. (head & work lamp,
wiper, horn, transmission and steering control (buldozer), machine push-up, heavy lift (PC) dan
semua system yang ada pada unit.
4.Fuel control linkage (mechanical governor)
5.Engine low and high speed (mechanical governor)
Kondisi pengukuran : Temperature ,Air radiator dan oli T/C, oli hydraulic dalam range kerja
-Pasang tachometer atau gunakan display unit untuk mengukur speed engine saat Low dan high
idle.
6.Engine stall speed
Kondisi pengukuran : Temperature ,Air radiator dan oli T/C, oli hydraulic dalam range kerja
-Pasang tachometer atau gunakan display unit untuk mengukur speed engine, pada saat Torque
converter Stall. (untuk detail prosedur : lihat shop manual)
Troubleshooting
1.Engine hunting
-Check dan pastikan tidak terjadi kebocoran pada sisi inlet fuel pump, lakukaan pemeriksaan
hose dan piping dari outlet fuel tank sampai inlet fuel tank.
2.Engine overheating
-Check level air radiator
-Check fan belt tension
-Check Radiator Fin
-Check kebocoran cooling system, dsb
3.Engine high idle tidak tercapai
-Check linkage throttle lever dan decelerator pedal (bulldozer mekanikal governor)
-Check saat lever throttle posisi high idle, linkage fuel FIP menyentuh posisi High stopper
-Check resistance fuel control dial dan decelerator pedal (bulldozer electric governor)
-Check resistance fuel control dial (PC electrical governor)
4.Engine vibration
-Check front damper engine
-Check rubber mounting engine
-Check kondisi blade fan (bengkok, patah, tidak balance, dsb)

http://hartono-exca.blogspot.com/2012/09/engine.html

Anda mungkin juga menyukai