PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motor diesel merupakan salah satu motor yang banyak digunakan oleh masyarakat
untuk kebutuhan sehari-hari, seperti kendaraan pengangkut atau kendaraan
niaga, kendaraan sehari-hari, genset, kapal laut, dan lain sebagainya. Seiring
dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, maka motor diesel pun
juga mengalami perubahan yang sangat pesat seperti teknologi Common Rail
yang akan dibahas pada kali ini, yaitu teknologi motor diesel yang menggunakan
ECU dan EDU pada sistem bahan bakarnya. Berkembangnya kegunaan dari motor diesel
ini membuat banyaknya kebutuhan akan perbaikan dan perawatan dari pada motor
diesel itu sendiri. Kubutuhan itu tidak dapat dipungkiri karena motor diesel
tidak selamanya bekerja dengan optimal. Apabila salah satu komponen dari
sistem bahan bakar dengan teknologi Common Rail mengalami gangguan, maka
peforma motor akan menurun. Sehingga kenyamanan pengendaraan tidak akan dapat
dicapai. Sehingga perlu dilakukan perawatan agar performa dapat optimal.
Maka dari itu, makalah ini dibuat agar kita khususnya mahasiswa lebih
mengenal sistem Common Rail Direct Injection (CRDI) khususnya pada
kendaraan Mitsubishi Pajero Sport.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada kendaraan Mitsubishi Pajero
Sport adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Diesel Common Rail?
2. Apa saja keuntungan dan kelemahan penggunaan Diesel Common Rail?
3. Bagaimana suplay bahan bakar pada mesin Diesel Common Rail?
4. Apa saja komponen pada sistem Diesel Common Rail?
5. Bagaimana cara kerja sistem Diesel Common Rail?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan pada kendaraan Mitsubishi
Pajero Sport adalah sebgai berikut :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Diesel Common Rail.
BAB II
PEMBAHASAN
pada
mesin
lokomotif dan
kapal
selam.
Hanya
common rail di
saja
menggunakan
sistem mekanis
dalam membuka
katup injektor.
Common
modern,
berbasis
yang
Rail
elektronik
kemudian
dkembangkan
tahun 1960-an
oleh
ilmuwan
asal Swiss Robert Huber, yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi
oleh Dr. Marco Ganser. Pada tahun 1990-an, Magneti Marelli, Centro
Ricerche Fiat dan Elasis berkolaborasi membuat prototipe Common rail.
Robert Bosch Gmbh, kemudian membeli paten prototipe tersebut dari Fiat
Group untuk dirpoduksi massal. Mobil penumpang pertama yang
mengadopsi Common Rail adalah Alfa Romeo 156 pada 1997.
Namun, penggunaan Common rail modern secara massal sebetulnya
dilakukan di Jepang pada tahun 1995. Hanya saja kendaraan yang
memakai teknologi tersebut adalah truk, bukan mobil penumpang.
Pengembangan di Jepang dilakukan oleh Dr. Shohei Itoh dan Masahiko
Miyaki. Dua insinyur yang bekerja untuk Denso Corporation itu
mengembangkan Common Rail untuk kendaraan berat. Pada Tahun 1995,
Common Rail buatan Denso diaplikasikan pada truk Hino.
Spesifikasi Kendaraan :
Tabel 1. Spesifikasi Mitsubishi Pajero Sport
Model
Dakar
Exceed
GLS
GLX
Mesin
2.5L DOHC Common Rail
2.5L DOHC Common
Turbocharged and
Rail Turbocharged and
Tipe Mesin Intercooled, 4 Cylinder inIntercooled, 4 Cylinder
line (4D56) (HIGH
in-line (4D56)
POWER)
Diesel
Kubikasi
(cc)
2,500
V6
V6 3.0L
SOHC
MIVEC
(6B31)
Unloaded
Gasoline
2,988
Dimensi x
Langkah
(mm)
Rasio
Kompresi
Tenaga
91.1 X 95.0
17
17
87.6 X 82.9
17
16.5
16.5
Output
Maksimum
16.5 : 1
17:01
10.5 : 1
(PS(kW) /
rpm)
Torsi
Output
Maksimum
(Kg.m(N.m)
220/6,250
(162 Kw)
/ rpm)
Tipe
ECI-MULTI
bersaing dengan mobil bermesin bensin biasa di lintasan balap. Tetapi, apa
sebenarnya Common Rail itu?
Direct Injection Electronic Common Rail
Common Rail adalah jenis sistem bahan bakar modern yang penyaluran
bahan bakarnya menggunakan pipa rel (rail) dan pengaturan timing injeksi
bahan bakar serta jumlah bahan bakar yang diinjeksikan menggunakan sistem
elektrik terpadu.
Sistem bahan bakar common rail biasa disebut dengan CRFIS (Common
Rail Fuel Injection System) atau CRICS (Common Rail Injection Control
System).
Teknologi ini sebetulnya telah dikenal sejak satu abad silam, yang
digunakan pada mesin lokomotif dan kapal selam. Hanya saja common rail di
masa itu masih menggunakan sistem mekanis dalam membuka katup injektor.
Common Rail modern, yang berbasis elektronik kemudian dkembangkan
pertama kali pada tahun 1960-an oleh ilmuwan asal Swiss Robert Huber, yang
kemudian dikembangkan lebih jauh lagi oleh Dr. Marco Ganser. Pada tahun
1990-an, Magneti Marelli, Centro Ricerche Fiat dan Elasis berkolaborasi
membuat prototipe Common rail. Robert Bosch Gmbh, kemudian membeli
paten prototipe tersebut dari Fiat Group untuk dirpoduksi massal. Mobil
penumpang pertama yang mengadopsi Common Rail adalah Alfa Romeo 156
pada 1997.
Namun, penggunaan Common rail modern secara massal sebetulnya
dilakukan di Jepang pada tahun 1995. Hanya saja kendaraan yang memakai
teknologi tersebut adalah truk, bukan mobil penumpang. Pengembangan di
Jepang dilakukan oleh Dr. Shohei Itoh dan Masahiko Miyaki. Dua insinyur
yang bekerja untuk Denso Corporation itu mengembangkan Common Rail
untuk kendaraan berat. Pada Tahun 1995, Common Rail buatan Denso
diaplikasikan pada truk Hino.
Kelebihan Common rail modern, dibandingkan dengan injektor pada
generasi mesin diesel sebelumnya adalah pada common rail semua injeksinya
diatur oleh sistem elektronik, seperti pengaturan jumlah injeksi, waktu
penginjeksian, dan tekanan injeksi sehingga dapat menghasilkan kerja mesin
yang optimal. Bahkan pada generasi ketiga, dimana komputasi sudah masuk,
kerja sistem Common rail semakin presisi.
7
Gambar 3. Sistem Supply Bahan Bakar Dari Tanki Hingga Ke Ruang Mesin
mengatur
waktu
buka/tutup
injector
secara
presisi
yang
tentunya
10
11
Gambar 5. Sensor-Sensor
a. Crankshaft-speed sensor
Berfungsi untuk mendeteksi seberapa kecepatan yang dihasilkan dari
poros engkol.
b. Camshaft sensor
Berfungsi untuk mendeteksi posisi dari camshaft.
c. Accelerator-pedal traveler sensor
Berfungsi untuk mendeteksi seberapa sudut yang dihasilkan dari
penekanan pedal gas (pedal akselerasi).
d. Boost pressure sensor
Berfungsi untuk mendeteksi tekanan udara dalm intake manifold.
e. Coolant-temperature sensor
Berfungsi untuk mendeteksi seberapa suhu/temperature dari air
pendingin untuk menegetahui suhu engine.
f. Air temperature sensor
Berfungsi untuk mendeteksi suhu/temperature dari udara masuk.
g. Air mass meter
Berfungsi untuk mendeteksi massa udara yang masuk.
Pressure-Limitter Valve (komponen tambahan)
12
Untuk membatasi tekanan yang ada dalam pipa rel agar tidak
berlebihan .
13
menutup saluran ke
injector segera setelah bahan bakar keluar dari pipa rel apabila
terjadi ganguan tersebut.
Cara Kerja :
Pada dasarnya, pembagian kerja common rail dibagi 3 skema, yaitu :
Fuel
tank
Fuel
filter
Pre-supply
pump
Saluran pengembali
bahan bakar
2. High-Pressure Circuit
High-pressure circuit berfungsi untuk membangkitkan tekanan
tinggi yang konstan didalam pipa rel (Rail), dan juga untuk
menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar melewati injector.
Aliran bahan bakarnya pada high-pressure circuit adalah :
High pressure
pump
Pressure-control
Injectors
Saluran tekanan
sensor
tinggi
tekanan tinggi.
Didalam pompa tekanan tinggi ini, tekanan bahan bakar
(berdasarkan ECU).
Selanjutnya, bahan bakar bertekanan tinggi masuk ke pipa rel
(High accumulator rail). Tekanan dalam pipa rel bisa mencapai
maksimal 1350 atau 1500 bar (untuk kendaraan baru bisa
(impuls).
Diujung pipa rel juga terdapat Pressure-limitter valve (katup
pembatas tekanan). Apabila tekanan didalam pipa rel
berlebihan, tekanan bahan bakar tadi mampu membuka katup
yang berhubungan dengan saluran pengembali, sehingga
bahan bakar akan mengalir ke saluran pengembali bahan
bakar.
Tekanan yang didijinkan oleh Pressure-limitter valve didalam
pipa rel adalah maksimal 1350, 1500 atau 1800 bar tergantung
jenis kendaraan.
Bahan bakar bertekanan tinggi selanjutnya mengalir ke
injektor
untuk
diinjeksikan
kedalam
ruang
bakar.
mengembalikan
sisa
bahan
bakar
yang
tidak
diinjeksikan.
3. ECU dan Sensor-Sensor
Common rail adalah system injeksi yang dikontrol oleh EDC
menyeluruh.
Sensor berfungsi untuk membaca data yang terukur didalam
proses yang nantinya akan dikirim ke ECU dengan akurasi
yang tepat dan secepat mungkin.
16
Rail-pressure sensor
Crankshaft-speed sensor
Camshaft sensor
Accelerator-pedal traveler
sensor
Coolant-temperature
sensor
17
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Sistem injeksi common rail
modern yang penyaluran bahan bakarnya menggunakan pipa rel (rail) dan
pengaturan timing injeksi bahan bakar serta jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan menggunakan sistem elektrik terpadu.
b. Keuntungan penggunaan Common Rail :
mesin.
Sistem common rail juga memberikan peningkatan kinerja,
menurunkan konsumsi bahan bakar, dan membuat getaran mesin
lebih halus.
Waktu pembakaran yang lebih sempurna, sehingga menghasilkan
Return manifold
High Pressure pump
High pressure control
Rail pressure sensor
Rail
Injectors
ECU / ECM
f. Cara kerja sistem common rail pada dasarnya dibagi tiga skema, yaitu :
g. Tekanan bahan bakar didalam pipa rel sangat tinggi dan dijaga agar selalu
konstan dengan sebuah katup pengatur tekanan yang terintegrasi dengan
control unit (ECU).
h. Kendaraan Mitsubishi Pajero Sport menggunakan sistem injeksi common
rail generasi ketiga yang dipakai pada kendaraan penumpang.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://documents.tips/documents/common-rail-5620261291412.html, 6
December 2015
Gogik Ibnu Sartono and Nut Candra Aruka (2013). Fungis Dan Cara
Kerja Common Rail. From
http://id.scribd.com/doc/137447471/Fungsi-Dan-Cara-KerjaCommonRail#scribd, 6 December 2015
Priandhi Satria (2013). Apa Itu Diesel Common Rail Injection. From
http://mobil.sportku.com/berita/news/bisnis-teknologi/30131-apa-itudiesel-common-rail-injection, 6 December 2015
22