Oleh:
Boby Wahyudi
(190514650070)
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa penulis
ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu matakuliah Mesin Konversi Energi (MKE) dan
teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman- teman.
Boby Wahyudi
(190514650070)
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................................5
BAB III..........................................................................................................................................17
PENUTUP..................................................................................................................................17
A. Kesimpulan.....................................................................................................................17
DAFTAR RUJUKAN....................................................................................................................18
LATIHAN SOAL..........................................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak sekali menjumpai atau bahkan menggunakan
peralatan-peralatan yang bermesin. Salah satu diantara mesin atau motor tersebut adalah motor
bakar bensin. Motor bakar bensin dikategorikan dalam mesin pembakaran dalam (internal
combustion engine).
Melalui makalah ini, kami mencoba untuk membahas tentang sejarah, komponen,
klasifikasi, prinsip dan siklus kerja, serta pengaplikasian motor bakar bensin.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah motor bakar bensin ?
2. Apa saja komponen yang terdapat dalam motor bakar bensin ?
3. Apa saja jenis atau klasifikasi dari motor bakar bensin ?
4. Bagaimana prinsip dan siklus kerja motor bakar 4 tak dan 2 tak ?
5. Apa saja aplikasi dari motor bakar bensin ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah motor bakar bensin.
2. Untuk mengetahui komponen-komponen motor bakar bensin.
3. Untuk mengetahui klasifikasi motor bakar bensin.
4. Untuk mengetahui prinsip dan siklus kerja motor bakar 4 tak dan 2 tak.
5. Untuk mengetahui aplikasi dari motor bakar bensin.
6.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Motor Bakar Bensin
Beberapa pioneer awal otomotif dimulai dari mesin motor empat tak yang menggunakan
bahan bakar bensin yang dapat dikatakan sebagai bentuk pendorong otomotif modern dibuat oleh
penemu Jerman yaitu Nikolaus Otto (1876) yang diteruskan oleh insinyur Jerman yaitu Karl
Benz yang menemukan beberapa teknologi mobil yang secara umum dikenal sebagai penemu
automobile modern yang mendapat paten di Jerman pada tahun 1986. Lalu George B. Shelden,
orang berkebangsaan Amerika ini memperoleh hak paten pada tahun 1879, paten Mr. Shelden ini
tidak hanya mesin tapi juga penggunaannya pada kendaran beroda empat.
Kemudian, pada tahun 1885 Gottlieb Daimler menemukan mesin berbahan bakar minyak
yang memungkinkan terbukanya revolusi pada lahirnya desain mobil. Penemuan tersebut
kemudian dilanjutkan oleh Karl Benz, seorang mechanical engineer yang pertama kali
membangun mobil praktis yang dijalankan oleh mesin yang disebut sebagai internal-combustion
engine pada tahun 1985.
Di Amerika, John W. Lambert menemukan mobil bertenaga bensin pada tahun 1891.
Duryea Brothers menjadi perusahaan pertama yang memproduksi dan menjual kendaraan
tersebut kepada publik.
Segalanya mungkin berjalan tidak terlalu signifikan, sampai pada akhirnya Henry Ford
meluncurkan Model-T yang fenomenal itu, dilengkapi dengan sistem transmisi dan desain yang
lebih baik. Model pertama diproduksi tahun 1908 dan terus mengalami perubahan hingga tahun
1980.
Paten mobil pertama di Amerika Serikat diberikan kepada Oliver Evans pada tahun 1789.
Pada 1804 Evans mendemonstrasikan mobil pertamanya, yang bukan hanya mobil pertama di
AS tapi juga merupakan kendaraan amfibi pertama, yang kendaraan tenaga-uapnya sanggup
jalan di darat menggunakan roda dan di air menggunakan roda padel.
Umumnya mobil pertama mesin pembakaran dalam yang menggunakan bensin dibuat
hampir bersamaan pada 1886 oleh penemu Jerman yang bekerja secara terpisah. Carl Benz pada
3 Juli 1886 di Mannheim, dan Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach di Stuttgart.
5
Pada 5 November 1895, George B. Selden diberikan paten AS untuk mesin mobil dua tak.
Paten ini memberi dampak negatif pada perkembangan industri mobil di AS. Penerobosan
spektakuler dilakukan oleh Berta Benz pada 1888. Mesin-uap, listrik, dan bensin bersaing untuk
beberapa dekade, dengan mesin bensin pembakaran dalam meraih dominasi pada 1910-an.
Garis-produksi skala besar pembuatan mobil harga terjangkau dilakukan oleh Oldsmobil
pada 1902, dan kemudian dikembangkan besar-besaran oleh Henry Ford pada 1910-an. Dalam
periode dari 1900 ke pertengahan 1920-an perkembangan teknologi otomotif sangat cepat,
disebabkan oleh jumlah besar (ratusan) pembuat mobil kecil yang semuanya bersaing untuk
meraih perhatian dunia.
Pada tahun 1930-an, kebanyakan teknologi dalam permobilan sudah diciptakan, walaupun
sering diciptakan kembali di kemudian hari dan diberikan kredit ke orang lain. Misalnya,
pengemudian roda-depan diciptakan kembali oleh Andre Citroën dalam peluncuran Traction
Avant pada 1934, meskipun teknologi ini sudah muncul beberapa tahun sebelumnya dalam
mobil yang dibuat oleh Alvis dan Cord, dan di dalam mobil balap oleh Miller (dan mungkin
telah muncul pada awal 1897).
Kesuksesan Ford ini di adopsi oleh banyak perusahaan, yang terkenal dengan Fordism
combination of high wages and high efficiency. Kesuksesan ini sangat mendominasi dan cepat
menyebar ke seluruh dunia.
6
B. Klasifikasi Motor Bensin
Menurut prinsip kerjanya motor bensin dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu motor
bensin 2 langkah (tak) dan motor bensin 4 (tak) langkah.
Keterangan : Pada saat piston bergerak ke bawah, udara dan campuran bahan bakar yang berada
di ruang bawah piston tidak dapat keluar menuju saluran masuk, karena adanya reed valve.
7
Sifat-sifat motor bensin 2 langkah :
Konstruksi lebih sederhana dan biaya pembuatan lebih murah.
Pembuangan gas kurang sempurna dan kesulitan untuk mempertinggi kecepatan.
Dengan ukuran langkah torak dan kecepatan yang sama akan menghasilkan daya yang
lebih besar.
Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah). Dalam langkah ini,
campuran udara dan bahan bakar diisap ke dalam silinder. Katup isap terbuka sedangkan katup
buang tertutup. Waktu piston bergerak ke bawah, menyebabkan ruang silinder menjadi vakum,
8
masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder disebabkan adanya tekanan udara
luar (atmospheric pressure).
2. Langkah kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar
dikompresikan/dimampatkan. Katup isap dan katup buang tertutup. Waktu torak mulai naik dari
titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) campuran udara dan bahan bakar yang diisap
tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya menjadi naik, sehingga akan mudah
terbakar.
3. Langkah usaha
Piston bergerak dari TMA ke TMB. Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk
menggerakan kendaraan. Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat langkah kompresi, busi
memberi loncatan bunga api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan terjadinya
pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak kebawah.
Usaha ini yang menjadi tenaga mesin (engine power).
4. Langkah buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam
silinder. Katup buang terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA mendorong gas bekas
pembakaran ke luar dari silinder. Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk
persiapan berikutnya, yaitu langkah isap.
9
Sifat-sifat motor bensin 4 langkah :
Dalam 4 langkah torak terdapat 1 langkah ekspansi.
Pemakaian bahan bakar lebih hemat dan kerugian dari gas-gas yang terbuang kecil sekali.
Konstruksinya lebih rumit dan biaya pembuatan lebih mahal.
Dengan ukuran piston dan putaran yang sama menghasilkan daya yang lebih kecil.
Pembuangan gas lebih sempurna.
Diagram P-V teoritis pada proses pembakaran bahan bakar motor bensin 4 langkah adalah
sebagai berikut:
0 – 1 : Garis Hisap
Torak bergerak ke kanan untuk langkah isap. Pada kecepatan pengisap tertentu, garis akan
berada di bawah garis atm, jadi ada tekanan bawah atau vakum.
1 – 2 : Garis Kompresi
Volume gas dimampatkan pada waktu penghisap bergerak ke sisi tutup. Tekanan naik hingga
mencapai 7 atm sebelum titik mati atas (TMA) busi dinyalakan.
2 – 3 : Garis Pembakaran
10
Pembakaran terjadi dengan cepat sekali, suhu gas naik, sedangkan dalam waktu yang sangat
cepat volume gas hanya berubah sedikit. Tekanan meningkat maksimum 28 atm.
3 – 4 : Garis Usaha atau Garis Ekspansi
Selama ini gas pembakaran mendesak penghisap dan volume gas tersebut membesar maka
tekanan akan turun.
4 – 1 : Pembuangan Pendahuluan
Tekanan turun sesuai dengan tekanan atmosfer, sedangkan besar gas pembakaran (70 %) telah
dikeluarkan.
1 – 0 : Gas Pembuangan
Sisa gas didesak keluar oleh penghisap, karena kecepatan gerak penghisap, terjadilah kenaikan
tekanan sedikit di atas 1 atm.
Komponen mesin bensin adalah komponen atau bagian - bagian utama yang ada dalam
mesin bensin atau dalam bahasa tekniknya disebut gasoline engine. Komponen-komponen ini
merupakan suatu kesatuan yang saling bekerja sama dan berja secara terus menerus untuk
menghasilkan tenaga putar yang akhirnya nanti dirubah untuk menjadi tenaga gerak melalui
roda-roda. Komponen utama motor bensin dapat dikelompokkan menjadi komponen bergerak
dan komponen tidak bergerak.
Komponen Bergerak
a. Piston
b. Poros engkol
c. Fly wheel.
11
D. Aplikasi Motor Bensin
1 2
• 2
( )
V i=π . r . L .s V i=π D . L.. s
2
• S = jumlah torak
• Perbandingan kompresi
V i+V s Vi
• C= =1+
Vs Vs
• Dimana:
• Vi = volume langkah torak
• Vs = volume sisa
12
• n = putaran mesin (rpm)
• T = torsi (Nm) = Gaya x Jarak
• Tekanan Indikator (Pi)
• Tekanan indikator adalah tekanan teoritis yang bekerja pada torak dalam setiap langkah
yang menghasilkan tenaga indikator.
13
Efisiensi Volumetrik
jumlah cam puran yang masuk silinder
E . vol=
Volume silinder
Efisiensi Thermis
Efisiensi Mekanik
14
Efisiensi Thermal
Panas masuk :
Qm = m Cv (T3 – T2)
Panas keluar :
Qk = - m Cv (T4 – T1)
Kerja bersih :
W = Qm – Qk
= m Cv (T3 – T2) – m Cv (T4 – T1)
Efisiensi thermal siklus otto :
kerja w
ηotto = =
panas masuk Qm
15
η T 4−T 1 Subtitusi ke ηotto sehingga didapat bentuk lain dari otto :
Otto=1−
T 3−T 2
T1 T4
ηotto = 1 - atau ηotto = 1 -
T2 T3
V 2 k−1
Karena T1/T2 = ( )
V1
Sehingga bentuk persamaan ηotto mejadi :
1
ηotto = 1 - k−1
r
Soal :
Sebuah siklus otto, mengkompresi sejumlah udara pada tekanan 1 atm dan 25 derajat C.
Perbandingan kompresinya = 7 dan tekanan akhir pemasukkan panas adalah 18 atm. Faktor
perbandingan panas jenis k = 1,4 tentukan efisisensi thermal siklus otto tersebut!
1
Jawab : ηotto = 1 - k−1
r
1
=1- = 0,54 = 54,1 %
70,4
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komponen mesin bensin adalah komponen atau bagian - bagian utama yang ada dalam
mesin bensin atau dalam bahasa tekniknya disebut gasoline engine. Komponen utama motor
bensin dapat dikelompokkan menjadi komponen bergerak dan komponen tidak bergerak.
Komponen bergerak :
Piston
Poros engkol
Flw wheel
Kepala silinder
Blok silinder
Intake manifold
Exhaust manifold
Carter
17
DAFTAR RUJUKAN
Alfian. 2013. Komponen dan Cara Kerja Mesin 4 Tak. http://alfianco.blogspot.com. Diakses
pada tanggal 20 januari 2014.
Arman. 2014. Definisi Piston Engine. https://jordiarman10.wordpress.com. Diakses pada tanggal
18 januari 2014.
Otomotif Machine. 2010. Blok Silinder Motor Bakar. http://otomotifmachine.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 18 januari 2014.
Sabiq. 2014. Sistem Pengapian. http://sabiqptm.blogspot.com. Diakses pada tanggal 18 januari
2014.
Zalles Mana. 2013. Klasifikasi Motor Bakar. http://zallesmana.blogspot.com. Diakses pada
tanggal 17 januari 2014.
Suryanto, Wardan. 1989. Teori Motor Bensin. Jakarta : P2LPTK.
Berenschot, H. 1980. Motor Bensin. Jakarta : Erlangga.
18
LATIHAN SOAL
1. Komponen utama motor bensin dapat dikelompokkan menjadi komponen bergerak dan
komponen tidak bergerak. Sebutkan salah satu dari komponen bergerak !
a. kepala silinder
b. block silinder
c. piston
d. intake manifold
2. sebutkan salah satu komponen – komponen pelengkap piston!
a. Pena torak
b. Poros engkol
c. Fly wheel
d. Kepala silinder
3. Karena terjadi proses pembakaran maka temperatur dan tekanan gas didalam silinder naik
dan mendesak torak bergerak turun ke TMB, kedua katup buang dan isap menutup proses ini
disebut langkah?
a. Isap
b. Buang
c. Kompresi
d. Ekspansi
4. Sebuah siklus otto, mengkompresi sejumlah udara pada tekanan 1 atm dan 25 derajat C.
Perbandingan kompresinya = 7 dan tekanan akhir pemasukkan panas adalah 18 atm. Faktor
perbandingan panas jenis k = 1,4 tentukan efisisensi thermal siklus otto tersebut!
5. Sebuah siklus Otto mempunyai perbandingan kompresi 8. Pada awal proses kompresi
tekanan dan temperature udara 100 kPa dan 17 oC. Panas yang diberikan selama proses
volume konstan 800 kJ/kg udara. Jika harga k = 1,4 dan cv = 718 J/kg K. Hitunglah :
19