Salah satu peraturan kendaraan bermotor yang kurang terpadu adalah peraturan
tentang uji emisi yang ada pada undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009
tentang lalu lintas dan angkutan jalan dimana tidak tertera uji emisi kembali secara berkala.
Solusinya adalah menambahkan uji emisi secara berkala pada undang-undang sehingga emisi
dari kendaraan bermotor dapat dikurangi untuk lingkungan yang lebih sehat.
Kelebihan :
1. Distribusi cepat dan bebas hambatan
2. Tidak memerlukan banyak tenaga orang untuk
menjalankannya
3. Resiko kecil
4. Perawatan Mudah
Kekurangan :
1. Membutuhkan ruang dan tempat khusus untuk
pemasagan pipa
2. Biaya pemasangan instalasi pipa lebih tinggi
3. Terbatas oleh satu jenis muatan / barang yang dikirim
4. Maintenance yang routine
Beau de Rochas.
Barangkali orang pertama yang benar-benar telah memberikan sumbangan penting pada
perkembangan jenis-jenis ICE modern adalah Beau de Rochas, seorang insinyur Perancis. Pada
1862 Rochas mengajukan sebuah teori aktual tentang pengoperasian semua jenis ICE modern.
Ia menyatakan bahwa diperlukan empat kondisi penting sehingga pengoperasian ICE efisien:
1.Sebesar mungkin volume silinder dengan permukaan pendingin sekecil mungkin.
2.Sebesar mungkin kecepatan piston.
3.Sebesar mungkin kompresi pada awal ekspansi.
4.Sebesar mungkin ekspansi.
Prinsip-prinsip ini masih dianggap sebagai sangat penting dan mendasar dalam perancangan
mesin-gas. Lebih lanjut Rochas mengajukan bahwa suatu mesin yang menggunakan prinsip
tersebut harus memiliki sebuah silinder dan piston yang membuat empat langkah berbeda
secara berurutan dalam satu siklus:
1.Menghisap campuran bahan bakar pada gerakan piston keluar.
2.Mengkompresi campuran bahan bakar pada gerakan piston masuk.
3.Penyalaan campuran bahan bakar pada saat kompresi maksimum sehingga menghasilkan
gerakan piston keluar akibat ekspansi.
4.Pembuangan hasil-hasil pembakaran di langkah keempat pada gerakan piston ke dalam.
Beberapa peristiwa penting dalam perkembangan penggunaan daya motor pada bidang
pertanian terlihat dalam daftar berikut ini.
Dinamakan alat tolak tarik karena berfungsi sebagai alat tarik pada saat rangkaian kereta api
ditarik lokomotif, dan berfungsi sebagai alat tolak pada saat kereta atau gerbong didorong oleh
lokomotif. Dua fungsi ini ada yang dibuat terpisah dan ada juga yang dibuat dalam satu alat.
Perlu dibedakan juga antara alat tolak tarik dengan celah pada penyambungan dan alat torak
tarik tanpa celah.
Ganco bisa dibuat di Balai Yasa dari bahan baja dengan proses tempa. Kehandalan alat torak
tarik ini relatif rendah sehingga banyak kejadian rangkaian putus dalam perjalanan. Rangkaian
putus terutama terjadi pada rangkaian kereta api barang dengan beban rangkaian yang relatif
tinggi.
Pada waktu jalan rel NIS dengan lebar sepur 1435 masih
beroperasi (misalnya dulu pada lintas Semarang-Solo), digunakan alat tolak tarik terpisah
seperti pada jalan rel di Eropa yang diperlihatkan pada foto disamping (keaslian bentuk
fisiknya hanya tampak pada buffer disisi kiri dan kanan saja, sementara bagian tengahnya telah
diganti dengan model automatic coupler). Penyambungan kendaraan dengan alat tolak tarik ini
lebih sulit dan membutuhkan ketangkasan. Pada saat kendaraan terdorong maka buffer dan
buffer akan saling berhimpitan, dan pada saat tersebut alat tarik (bagian tengah antara buffer)
harus dikaitkan dan lalu dikencangkan. Pada alat tolak tarik ini hubungan antar kendaraan
dibuat tegang sehingga tidak akan terjadi hentakan pada arah maju dan mundur antara
kendaraan.
Pada bagian belakang dari kopler otomatis dipasang peredam dari karet sehingga benturan
antara kendaraan dapat diredam. Bagian yang harus diganti pada periode tertentu hanya
“cnucle”. Bagian lainnnya mendapat pemeliharaan pada saat kereta atau gerbong menjalani
perawatan di Balai Yasa.
Pada kereta api yang mengangkut batu bara di Sumatera
Selatan, membongkar muatan dilakukan dengan cara memutar gerbong satu persatu sehingga
isinya ditumpahkan. Agar gerbong dapat diputar satu per satu maka sambungan antar gerbong
harus dilengkapi dengan bagian yang bisa diputar. Hal ini tentunya akan lebih memudahkan
dalam proses mengeluarkan isi gerbongnya yaitu batu bara, dan siap dipindahkan ke moda
angkutan yang lain lagi untuk dibawa ke tempat tujuan akhir.
Untuk memudahkan penyambungan sehingga tidak diperlukan lagi tenaga manusia pada proses
penyambungan dikembangkan alat tolak tarik otomatis tunggal. Pada alat tolak tarik ini
disamping terjadi sambungan mekanis juga ada sambungan antara saluran udara dan listrik
(untuk model yang ini belum ada fotonya). Pada alat tolak tarik ini pada sambungan juga tidak
ada celah sehingga tidak terjadi hentakan pada arah maju dan mundur. Beberapa rangkaian
kereta api di Indonesia juga sudah menggunakan alat tolak tarik tanpa celah.