PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Turbin Gas
Tidak seorangpun mengetahui dengan jelas tentang siapa sebenarnya yang pertama kali
menemukan prinsip turbin gas tersebut, tetapi kadang – kadang penghormatan telah diberikan
kepada seorang yang bernama Hero dari Mesir kira – kira 150 tahun sebelum Masehi. Dia
menemukan suatu mainan yang berputar akibat prinsip reaksi dari aliran uap yang diperoleh dari
pemanasan air di dalam ketel seperti terlihat pada gambar 2.1
Pada gambar 2.1 merupakan suatu penemuan yang disebut dengan kendaraan Newton
yang dapat bergerak maju akibat gaya reaksi dari uap yang dilepaskan ke belakang.
Pengembangan Turbin Gas. Gagasan tentang sistem turbin gas telah dikembangkan
terus menerus. Desain pertama yang penting dibuat oleh John Barber dari Inggris pada tahun
1971.
Sistem turbin gas tersebut telah dilengkapi dengan komponen – komponen sistem gas
turbin yang modern, dan sistem tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran bahan – bakar.
Kompressornya pun telah digerakkan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi. Pada
tahun 1872, Stolze mungkin adalah orang yang pertama kali mendesain suatu sistem turbin gas
yang sesungguhnya.
Gambar 2.2 Kendaraan Newton
Dalam sistem turbin gas tersebut digunakan kompresor aksial bertingkat ganda yang
digerakkan langsung oleh turbin reaksi bertingkat ganda, dimana turbin tersebut digerakkan oleh
gas hasil pembakaran dari bahan – bakar dan udara didalam ruang bakar.
Pengujian terhadap sistem turbin gas tersebut dilaksanakan dalam tahun 1900 dan
1904. Pada tahun 1884 seorang Inggris bernama Sir Charles Parson menemukan suatu turbin
uap, yang menjelaskan lebih lanjut tentang teori bahwa turbin dapat digunakan untuk
menggerakkan kompresor dengan mendapalkan tenaga dari luar dan dengan arah yang
berlawanan. Parson juga berpendapat bahwa udara yang di kompresikan dapat dimasukkan ke
dalam suatu ruang bakar, kemudian bahan bakar dimasukkan dan gas hasil pembakaran
mengembang melalui turbin. Ide dari sistem turbin kompresor ini pada dasarnya adalah sama
seperti apa yang telah dibuat pada saat ini kecuali bentuk dari sudu – sudunya.
Pada tahun 1900 Dr. Sanford A. Moss seorang Amerika yang bekerja pada perusahaan
General Electric, menemukan suatu motor turbin gas tetapi masih kurang sukses karena daya
yang dibutuhkan untuk memutarkan kompresor ternyata lebih besar dari daya yang dihasilkan
oleh motor turbin gas tersebut. Akan tetapi data – data penemuannya itu mempunyai nilai yang
tinggi sehingga pada perusahaan tersebut dilaksanakan suatu proyek motor turbin gas pada
tahun 1903 dan akhirnya pada waktu perang dunia ke satu dibuatlah suatu motor General
Electric turbo super charger. Seorang Inggris bernama Frank Whittle mulai bekerja pada motor
turbin gas sejak ia masih belajar sebagai Kadet Royal Air Force, dimana pada tahun 1937 dia
mengeluarkan suatu konsepsi tentang motor turbin gas yaitu kompresor ditempatkan pada bagian
depan dan turbin pada bagian belakang pada poros yang sama, energi panas diberikan melalui
ruang bakar pada turbin, dan pancaran gas dikeluarkan pada bagian pembuangan. Pada tahun
1937 motor turbin, dan pancaran gas dikeluarkan pada bagian pembuangan. Pada tahun 1937
motor turbin gas hasil rencana dari Whittle ini dicoba putar pada bangku uji dengan hasil yang
memuaskan, sehingga pada bulan Mei 1941 uji terbang pun dimulai dengan pesawat terbang
experimental Gloster E 28/39 yang ditenagai oleh motor turbin gas WI (Whittle 1), hasil dari terbang
uji ini sangat memuaskan sehingga pabrik – pabrik maupun pemerintah sangat tertarik untuk
lebih mengembangkannya lagi.
Pada tahun – tahun yang hamper bersamaan pengembangan terhadap motor turbin gas
ini dilakukan dibeberapa negara, seperti di Italia misalnya Secohdo Campini membuat motor turbin
gas yang ditempatkan pada suatu pesawat terbang dan melakukan terbang uji pertama bulan
Agustus 1940 selama 10 menit dengan hasil yang memuaskan.
Tercatat juga bahwa pada November 1941, Kolonel Mario De Bernadini melakukan
penerbangan dari Milan ke Roma dengan pesawat yang ditenagai oleh motor turbin gas dengan
kecepatan rata – rata 130 mil per jam.
Sementara itu di Jerman perusahaan Heinkel Aircraft Company, sukses juga dengan
pengembangan motor turbin gas ini sehingga pada tahun 1939 dibuat pesawat terbang Heinkel
He 178 yang ditenagai oleh motor He S3B yang mempunyai gaya dorong sebesar 800 sampai
1100 lb.
Demikianlah selanjutnya perusahaan – perusahaan di Inggris dan Amerika Serikat
seperti Gloster Aircraft Company dan Bell Aircraft Corporation membuat pesawat – pesawat
yang ditenagai oleh motor turbin gas berdasarkan konsepsi Frank – Whittle.
Hanya beberapa orang yang penting dari sekian banyak penemu motor turbin gas yang
tercatat disini, tetapi yang penting bahwa setiap orang tersebut bekerja berdasarkan pada hukum
– hukum gerak dari Sir Isaac Newton.
Desain pertama turbin gas dibuat oleh John Wilkins seorang Inggris pada tahun
1791. Sistem tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau minyak,
kompresornya digerakkan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi.
Pada tahun 1872, Dr. F. Stolze merancang sistem turbin gas yang menggunakan
kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakkan langsung oleh turbin reaksi tingkat
ganda.
Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H. Holzworth, dibuat suatu sistem turbin gas yang
mencoba menggunakan proses pembakaran pada volume konstan. Tetapi usaha tersebut
dihentikan karena terbentur pada masalah konstruksi ruang bakar dan tekanan gas pembakaran
yang berubah sesuai beban.
Tahun 1904, “Societe des Turbomoteurs” di Paris membuat suatu sistem turbin gas yang
konstruksinya berdasarkan desain Armengaud dan Lemate yang menggunakan bahan bakar cair.
Temperatur gas pembakaran yang masuk sekitar 450 oC dengan tekanan 45 atm dan
kompresornya langsung digerakkan oleh turbin.
Selanjutnya, pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan yang pesat
di mana diperoleh efisiensi sebesar kurang lebih 15%. Pesawat pancar gas yang pertama
diselesaikan oleh “British Thomson Houston Co” pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank
Whittle (tahun 1930).
Turbin uap kemudian diterapkan pada sistem populasi kapal dan pusat tenaga listrik.
Selanjutnya turbin gas terus dikembangkan pada tahun – tahun berikutnya oleh para ilmuwan
hingga kemajuan teknologi turbin gas dapat digunakan dengan maksimal seperti sekarang. Pada
era sekarang ini turbin gas banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan industri, pembangkit listrik dan
juga pesawat terbang.
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai fluida kerja.
Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik berupa putaran yang
menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan daya. Bagian turbin yang berputar disebut
rotor atau roda turbin dan bagian turbin yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor
memutar poros daya yang menggerakkan beban (generator listrik, pompa, kompresor atau
yang lainnya).
Turbin gas merupakan sebuah mesin panas pembakaran dalam, proses kerjanya
seperti motor bakar yaitu udara atmosfer dihisap masuk kompresor dan dikompresi, kemudian
udara mampat masuk ruang bakar dan dipakai untuk proses pembakaran,
sehingga diperoleh suatu energi panas yang besar. Energi panas tersebut diekspansikan pada turbin
dan menghasilkan energi mekanik pada poros. Sisa gas pembakaran yang ke luar turbin menjadi energi
dorong (turbin gas pesawat terbang). Jadi, jelas bahwa turbin gas adalah mesin yang dapat mengubah
energi panas menjadi energi mekanik atau dorong. Persamaan turbin gas dengan motor bakar adalah pada
proses pembakarannya yang terjadi didalam mesin itu sendiri. Disamping itu proses kerjanya adalah sama
yaitu: hisap, kompresi, pembakaran, ekspansi dan buang. Perbedaannya adalah terletak pada
konstruksinya. Motor bakar kebanyakan bekerja gerak bolak – balik (reciprocating) sedangkan turbin gas
adalah mesin rotasi, proses kerja motor bakar bertahap (intermiten), untuk turbin gas adalah kontinyu dan
gas buang pada motor bakar tidak pernah dipakai untuk gaya dorong.
Gambar 2.4 Mesin pembakaran dalam (turbin gas dan motor bakar)
Turbin gas bekerja secara kontinyu tidak betahap, semua proses yaitu hisap,kompresi,
pembakaran dan buang adalah berlangsung bersamaan. Pada motor bakar yang prosesnya bertahap
yaitu yang dinamakan langkah, yaitu langkah hisap, kompresi, pembakaran, ekspansi dan langkah buang.
Antara langkah satu dan lainnya saling bergantung dan bekerja bergantian. Pada proses ekspansi turbin
gas, terjadi perubahan energi dari energi panas mejadi energi mekanik putaran poros turbin,
sedangkan pada motor bakar pada langkah ekspansi terjadi perubahan dari energi panas menjadi
energi mekanik gerak bolak - balik torak. Dengan kondisi tersebut, turbin gas bekerja lebih halus dan tidak
banyak getaran.
Turbin Gas didefinisikan sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari arus gas
pembakaran. Turbin Gas memiliki kompresor naik ke atas dipasangkan dengan turbin turun ke-bawah, dan
sebuah bilik pembakaran di tengahnya. Energi ditambahkan di arus gas di pembakar, di mana udara
dicampur dengan bahan bakar dan dinyalakan. Pembakaran meningkatkan suhu, kecepatan dan volume
dari aliran gas. Kemudian diarahkan melalui sebuah penyebar (nozzle) melalui baling-baling turbin,
memutar turbin dan mentenagai kompresor.
Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor
berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,sehingga temperatur
dan mati, karena panas banyak terbuang ke luar melalui gas bekas yang bercampur
udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk ke dalam ruang
bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan
udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan
tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur.
Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi
untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin
gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya
seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar
melalui saluran buang (exhaust). Seperti yang tertera pada gambar 3.5
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:
saluran pembuangan.
2.2.3 Pendinginan
Pendinginan sudu-sudu turbin dan poros turbin dilakukan dengan udara dari
kompresor. Untuk keperluan ini, ada lubang pendingin dalam sudu-sudu dan dalam poros
turbin yang pembuatannya memerlukan teknologi canggih. Sedangkan pendinginan minyak
pelumas dilakukan dengan menggunakan penukar panas (heat exchanger) konvensional.
a. Turbin gas
Berfungsi pengubah energy gerak gas menjadi energy putar (energy mekanik)
b. Compressor
Berfungsi untukmeningkatkan temperature dan tekanan udara.
2.3 Cogeneration
Dengan menggunakan cogeneration berarti pencemaran udara bisa dikurangi serta efisiensi
total pada pembangkit meningkat sampai 84%. Keuntngan cogeneration adalah mengurangi
ketergantungan catu daya, mengurangi biaya untuk pemakaian energy, bisa menghemat
konsumsi energy 20-40%, keandalannya baik, fluktuasi tegangan kecil, kebisingan rendah.
Teknologi ini merupakan pilihan tepat untuk memanfaatkan energy pada boiler, gas turbin,
dan diesel secara optimum. Teknologi ini bisa memanfaatkan dua jenis energy : pertama
memanfaatkan uap yang dihasilkan boiler, kedua memanfaatkan panas gas buang suatu
pembangkit listrik untuk memproduksi uap. Ada dua tipe pada cogeneration, yaitu: