Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meskipun di Indonesia semakin berkembangannya pembangkit-pembagkit
tenaga listrik tenaga air (PLTA), tetapi turbin uap tidak akan ketinggalan dalam
perencanaan sebagai sumber energi, maka turbin uap akan memegang peranan
penting. Hal ini disebabkan karena adanya bahan nuklir, maka panas yang dihasilkan
sebagai pemanas air didalam ketel uap dan uap ini nantinya sebagai fluida kerja dari
turbin uap, sehigga dengan demikian jelaslah bahwa dengan pengembangan
perencanaan turbin uap di Indonesia merupakan salah satu faktor untuk ikut
menunjang negara kita dalam kemajuan perencanaan pemerintah untuk proyek
pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Tidak hanya terbatas pada pembangkit untuk umum saja, tetapi kalau kita lihat
sekarang, turbin uap mulai banyak dipergunakan oleh perusahaan guna effesiensi
dari produksinya. Sebagai contoh banyak pabrik gula sekarang ini yang memakai
turbin uap sebagai pengganti dari mesin uapnya, misalnya sebagai penggerak
gilingan, generator atau feed water pump. Sehingga dengan demikian pengembangan
pembelajaran dan perancangan turbin uap perlu mendapatkan tanggapan yang serius.
Keuntungan yang diperoleh dari turbin uap dibanding dengan penggerak utama
yang lain ialah, pada umumnya turbin uap berjalan stabil karena tidak ada gerak
bolak-balik atau translasi, pemakaian uap lebih rendah dibandingkan dengan
pemakaian uap pada mesin uap, untuk daya yang sama ukuran turbin uap lebih kecil
dibanding dengan mesin uap torak. Dan kerugian turbin uap dibandingkan dengan
mesin uap torak ialah, untuk mencapai reduksi putaran yang besar diperlukan gear
box yang prima dan tepat, dan untuk pengaturan kecepatan dengan governor yang
diatur oleh hidrolik memerlukan fluida minyak yang cukup banyak.Tetapi kerugian-
kerugian ini, tidak ada artinya dibanding dengan keuntungan-keuntungan yang
diperoleh dari turbin uap.Karena efisiensi yang tinggi, konstruksi yang ringan, daya
yang besar,dan pemakaian uap relatif kecil dibanding dengan mesin uap (Silalahi,
1984).

TUGAS TURBIN UAP 1


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis akan mencoba untuk merencanakan
turbin uap yang berada pada buku dalam memenuhi tugas mata kuliah turbin uap
untuk keperluan UAS.

1.3 Batasan Masalah


Perencanaan ulang turbin uap sederhana berdasarkan data yang diberikan
dalam buku

1. Kecepatan uap teoritis sisi keluar nossel


2. Kerugian kalor pada sudu turbin
3. Effisiensi dalam turbin
4. Kebocoran uap
5. Beberapa komponen nossel turbin uap

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1.Tujuan Perencanaan
Mahasiswa dapat mengerti bagaimana perencanaan Turbin Uap yang benar
di harapkan setelah mahasiswa selesai merencanakan tugas turbin uap paham
dengan teori turbin uap yang di berikan selama di bangku perkuliahan.

1.4.2. Manfaat Perencanaan


Sedangkan manfaat dari kegiatan ini antara lain :
1. Dalam penerapan mata kuliah Turbin Uap dalam proses perencanaan Pesawat
Uap , penulis dapat mengetahui parameter – parameter dari setiap komponen
yang di rencanakan .
2. Pada dunia industry , diharapkan berguna untuk kebutuhan industri terutama
industri yang menggunakan turbin uap

TUGAS TURBIN UAP 2


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Turbin adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi pontensial uap
menjadi energi kinetik dan kemudian energi kinetik ini diubah menjadi energi mekanik
dalam bentuk putaran poros turbin.

Poros turbin uap dapat dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan baik
secara langsung maupun dengan bantuan roda gigi reduksi, tergantung dari mekanisme
yang digunakan. Turbin uap dapat dipergunakan pada berbagai bidang industri,
pembangkit tenaga listrik dan transportasi.

Sejarah perkembangan turbin uap dimulai sekitar 120 SM, yaitu ketika Hera Dan
Alexsandria membuat prototipe turbin yang pertama yang berkerja menggunakan
prinsip reaksi. Alat ini menjadi alat instalasi tenaga uap yang primitif. Semprotan uap
yang keluar dari nosel akan menyebabkan gaya reaksi pada nosel itu sendiri dan
memaksa bola itu berputar pada sumbu mendatarnya.

Keterangan :

1. Sumber Kalor
2. Bejana air

3. Penampang berbtk bola

4. Pipa penyokong

5. Nosel

6. Aksel berongga

Gambar.2.1 Turbin Hera Alexandria

Sumber : P.Shyakhin, Steam Turbines (Teory and Design), Hal 7

TUGAS TURBIN UAP 3


Beberapa abad kemudian muncul kembali sekitar tahun 1629, Giovani Branca
memberika gambaran sebuah mesin uap. Mesin buatan Branca dari prinsip aksinya
adalah prototipe turbin impulse.

Keterangan :

1. Ketel.

2. Nosel.

3. Poros.

4. Roda gigi transmisi.

5. Kilang penumbuk

Gambar.2.2 Turbin Giovanni Branca.

Sumber : P.Shyakhin, Steam Turbines (Teory and Design), Hal 7

Setelah ditemukan kedua mesin uap diatas, kemajuan besar pada pengembangan
dan konstruksi turbin uap terjadi pada abad ke-19 tepatnya pada tahun 1890. Guslav De
Laval seorang ahli teknik berkebangsaan Swedia membuat sebuah turbin uap cakram
tunggal dengan kapasitas 5 DK, dengan poros fleksibel dan cakram. Energi kecepatan
semprotan uap memberikan gaya implus pada sudu-sudu dan melakukan kerja mekanis
pada poros atau turbin.

Sekitar tahun 1900 Gustav DE Laval mengembangkan turbin impluse dengan


tingkat banyak (multi stage impluse turbine). Pada konstruksi turbin ini adalah sebagai
salah satu grup yang bergantian, yang bersama dengan cakram-

TUGAS TURBIN UAP 4


cakram sudu gerak membentuk beberapa tingkat turbin. Ekspansi uap terjadi pada
masing-masing tingkat, sementara pada sudu gerak hanya arah aliran uap yang diubah
dan akibatnya energi kecepatan uap diubah menjadi kerja mekanis.

Gambar.2.3 Turbin impuls nekatingkat

1. poros dengan 7 cakram; 2. kopling; 3. bantalan luncur depan dan belakang; 4.


bantalan dorong jenis kelepak; 5. ruang bentuk cicin yang mensuplai uap ke tingkat
pertama; 6. pipa buang; 7. gland paking poros; 8. pompa minyak roda gigi; 9. rumah
turbin

Sumber : : P.Shyakhin, Steam Turbines (Teory and Design), Hal 4

L.Jungstrom bersaudara pada abad 20 tepatnya tahun 1910 membuat turbin radial
yang arah aliran uapnya tegak lurus terhadap porosnya. Turbin ini terdiri dari 2 cakram-
cakram yang saling berhadapan, mempunyai sudu gerak yang dipasang melingkar
dengan jari-jari yang berbeda. Uap yang mengalir dari pipa utama uap 3 memasuki
ruang tengah melalui lubang pada cakram dan kemudian mengalir melalui semua baris
sudu-sudu gerak dan dialirkan melalui pipa buang turbin tersebut.

TUGAS TURBIN UAP 5


Gambar.2.4 Turbin Ljungstrom

(Prof. Fritz Dietzel; Turbin, Pompa dan Kompresor ; hal: 121)

Turbin uap adalah suatu mesin penggerak utama (prime mover engine) yang
mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya
diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin
langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi dihubungkan dengan mekanisme yang
digerakkan. Tergantung pada jenis mekanisme yang digerakkan, turbin uap dapat
digunakan pada berbagai bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik, dan
transportasi.
Pada turbin, mula-mula uap yang memiliki energi potensial mengalir dari ketel
uap, dan kemudian berekspansi ke dalam nosel. Energi potensial uap dalam nosel ini
akan dirubah menjadi energi kinetik uap atau energi kecepatan uap. Uap yang memiliki
kecepatan tinggi akan menuju sudu gerak (moving blade) yang dipasang pada sebuah
rotor dan membuat rotor tersebut berputar sehingga menghasilkan energi mekanis yang
berupa putaran poros. Gerakan putar tersebut dirubah menjadi energi listrik pada
generator listrik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada turbin uap terjadi:

Energi potensial Energi kinetik Energi Listrik

Gambar 2.5 Bagan perubahan energi uap

TUGAS TURBIN UAP 6


Gambar 2.6 Bagan cara kerja uap ketika melewati sudu-sudu turbin
(Prof. Fritz Dietzel; Turbin, Pompa dan Kompresor ; hal: 90)

Skema dari sebuah sistem turbin uap dapat dilihat pada gambar sistem tersebut
terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu: Air dari tanki air dipompa kedalam ketel
uap,kemudian didalam ketel uap air dipanaskan sehingga menjadi uap,uap ini masih
mengandung uap air(uap basah)kemudian mengalir ke superheater(pemanas
lanjut),sehingga setelah uap keluar dari superheater uap basah berubah menjadi uap
jenuh (uap kering),uap keing ini dialirkan kepipa pancar (nozel).Semburan uap dari
nozel mengenai sudu-sudu turbin sehngga memutar cakram dan poros turbin,setelah uap
mendorong sudu-sudu,kemudia meninggalkan sudu-sudu dan menjadi uap bekas yang
dialirkan ke evaporator untuk diembunkan menjadi air.Air dari evaporator dipompa ke
tanki air dan proses berulang lagi.
Biasanya uap bekas digunakan kembali untuk memanaskan air yang akan
dipompa ke ketel,sehingga kerugian panas dapat dikurangi dan penggunaan bahan bakar
menjadi lebih hemat,karena air yang dimasukkan ke ketel sudah panas.

(Gambar 2.7 Skema Turbin Uap)

( Sumber : Abel Silalahi,Turbin Uap,hal.1 )

TUGAS TURBIN UAP 7


Di dalam turbin, tekanan dan temperatur uap turun, setelah itu uap meninggalkan
turbin dan masuk kedalam kondensor. Kondensor adalah sebuah alat yang berfungsi
mengembunkan uap dengan jalan mendinginkannya. Air pengembunan yang terjadi di
dalam kondensor dinamai air kondensat. Maka dengan pertolongan sebuah pompa, air
kondensat dialirkan kembali ke dalam ketel uap. Pompa tersebut diletakkan lebih rendah
atau dibawah kondensor, karena pada umumnya kondensor bekerja dengan tekanan
vakum. Oleh karena ada kemungkinan terdapat kebocoran uap, maka perlu dimasukkan
air tambahan (make up water), sebanyak 3-4% kapasitas produksi uap atau lebih, sesuai
dengan sistem yang digunakan.
Boleh dikatakan bahwa kemajuan teknologi turbin uap banyak dipengaruhi oleh
kondisi uap yang dapat dihasilkan, aero-termodinamika dan kemajuan dalam bidang
material. Tujuan yang ingin dicapai oleh teknologi turbin adalah mengambil manfaat
sebesar-besarnya dari energi fluida kerja yang tersedia, mengubahnya menjadi kerja
mekanis dengan efisiensi yang maksimal, yaitu menggunakan instalasi yang sangat
terpercaya dengan biaya serendah-rendahnya, pengawasan yang minimal, dan waktu
start yang minimal pula.turbin biasanya dirancang supaya dapat beroperasi selama 30-
40 tahun.

Pada turbin uap semprotan uap bertekanan pada nosel atau dari satu grup nosel
akan memberikan gaya sudu turbin yang besarnya Pu (kg) dalam arah putarannya. Gaya
Pu yang dihasilkan oleh uap sewaktu uap tersebut didalam laluanya melalui sudu turbin
ini diubah menjadi kerja mekanis pada pinggir sudu. Kerja yang dilakukan oleh 1 kg
uap pada sudu dalam satu detik adalah :

L = Pu. U (kg.m/detik)

Turbin uap mempunyai jenis dan konstruksi yang berbeda-beda meskipun prinsip
dan bagian-bagiannya sama, namun dalam perencanaan ini secara garis besar turbin uap
klasifikasikan menjadi 3 macam yaitu :

a. Turbin uap impulse

TUGAS TURBIN UAP 8


Turbin uap impulse atau aksi dapat didefinisikan sebagai turbin, dimana ekspansi
uap sebagai fluida kerjanya hanya terjadi pada nosel dan tidak terjadi pada sudu-sudu
jalannya (moving blade).

b. Turbin uap reaksi

Turbin uap reaksi ini biasanya dibuat dengan tingkat banyak (multi stage turbin),
dan didefinisikan sebagai turbin dimana ekspansi uap yang digunakan terjadi baik pada
guide blade maupun moving blade.

c. Turbin uap kombinasi aksi-reaksi

Turbin uap dapat diklasifiksikan kedalam katagori yang berbeda, tergantung pada
konstruksinya, proses penurunan kalor, kondisi-kondisi awal dan akhir uap, pemakaian
dibidang industri adalah sebagai berikut :

1. Menurut jumlah tingkat tekanan

a. Turbin satu tingkat dengan satu atau lebih tingkat kecepatan, dan biasanya
berkapasitas kecil, untuk tekanan rendah antara 1,2 sampai 2 ata.

b. Turbin impulse dan reaksi bertingkat : Turbin dalam jangka kapasitas yang los,
yang biasanya mencapai tinggi diatas 40 ata.

2. Menurut arah aliran uap.

a. Turbin aksial, dimana uapnya mengalir dalam arah yang sejajar terhadap sumbu
turbin, tegak lurus terhadap sumbu turbin, satu atau lebih tingkat kecepatan pada
turbin itu dibuat aksial.

b. Turbin radial, dimana uapnya mengalir dalam arah yang tegak lurus terhadap
sumbu turbin.

3. Menurut jumlah slinder

a. Turbin silinder tunggal

b. Turbin silinder ganda

c. Turbin tiga silinder

TUGAS TURBIN UAP 9


d. Turbin empat silinder

4. Menurut metode pegaturan

a. Turbin dengan pengaturan pencekikan (trotling) yang uap sejajarnya masuk


melalui satu atau lebih (tergantung daya yang dihasilkan) katup pencekikan yang
dioperasikan secara serempak.

b. Turbin dengan pengaturan nosel yang uap segarnya masuk melalui satu atau lebih
pengatur pembuka (opening regulator) yang berurutan.

c. Turbin dengan pengaturan langkah (by-pass governing) yang uap segarnya


disamping dialirkan ketingkat pertama juga langsung dialirkan kesatu, dua tingkat.

5 Menurut prinsip aksi uap

a. Turbin impluse, yang energi pontensial uapnya diubah menjadi energi kinetik
didalam nosel atau laluan yang dibentuk oleh sudu-sudu gerak, dan selanjutnya
energi kinetik uap diubah menjadi energi mekanis.

b. Turbin reaksi aksial, dimana ekspansi uap antara laluan sudu-sudu, baik sudu
penggerak maupun sudu gerak tiap tingkat berlangsung hampir pada derajat yang
sam

c. Turbin reaksi radial tanpa sudu penggerak yang diam.

d. Turbin reaksi radial dengan sudu penggerak yang diam.

6. Menurut proses penurunan kalor.

a. Turbin kondensasi (kondensing turbin) dengan generator, pada turbin jenis uap
pada tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfir dialirkan kekondensor, uap
juga dicerat dari tingkat menengah untuk memanaskan air pengisi ketel.

b. Turbin kondensasi dengan satu atau dua penceratan dari tingkat menengah pada
temperatur tertentu untuk keperluan-keperluan industri dan pemanas.

c. Turbin tekanan lawan (back pressure turbin), pada turbin ini uap buang dipakai
untuk keperluan industri dan pemanas, dengan penceratan uap dari tingkat

TUGAS TURBIN UAP 10


menengah pada tekanan tertentu, turbin ini dioperasikan untuk mensuplai uap
kepada konsumen pada berbagai tekanan dan temperatur.

d. Turbin tekanan campur satu atau dua tingkat tekanan dengan suplai uap buang
ketingkat-tingkat menengah.

e. Turbin tumpang adalah jenis turbin tekanan lawan dengan perbedaan bahwa uap
buang dari jenis ini lebih lanjut dipakai untuk turbin-turbin kondensasi tekanan
rendah dan menengah. Turbin ini beroperasi pada kondisi tekanan dan temperatur
awal yang tinggi, biasanya digunakan untuk memperbesar kapasitas pembangkit
pabrik yaitu untuk mendapatkan efesiensii yang lebih baik.

f. Turbin tekanan rendah (tekanan buang) dengan menggunakan tekanan buang dari
mesin-mesin uap.

7. Menurut pemakaian dalam bidang industri.

a. Turbin uap stasioner dengan kecepatan putar yang konstan, dan biasanya
dipakai untuk penggerak alternator.

b. Turbin uap tidak stasioner dengan kecepatan yang bervariasi, biasanya dipakai
pada kapal-kapal uap, lokomotif kereta api dan lain-lain.

c. Turbin uap stasioner dengan kecepatan uap yang bervariasi, biasanya dipakai
untuk menggerakkan blower-turbo, dan lain-lain

TUGAS TURBIN UAP 11


BAB III
PERENCANAAN DETAIL KOMPONEN

3.1 Perencanaan Turbin Uap .


Dari data-data mesin gerinda diketahui bahwa :
Kapasitas pembangkit generator (Ne) = 1000 Kw.
Putaran motor penggerak (n) = 3000 rpm
Tekanan Uap Masuk ( Po ) = 27 ata
Temperatur masuk ( To ) = 400o C
Tekanan Uap Buang ( P2 ) = 8 ata
Kehilangan Tekanan = 5%
Tekanan Sebelum masuk nossel = (0,95 x 27 = 25.65 ata)

1. Penurunan Kalor Teoritis Mengabaikan Kerugian


𝐻𝑜 = 772,7 − 704,5 = 68,3 𝑘𝑐𝑎𝑙⁄𝑘𝑔

Propeti uap pada t = 400oc dan p= 27 atm

TUGAS TURBIN UAP 12


2. Penururnan Kalor Teoritis dengan kerugian pemipaan dan katup pengatur
Kerugian tekanan pada katup
∆𝑃 = 0,05 𝑥 𝑝𝑜
= 0,05 𝑥 27
= 1,35 ata
𝑃𝑜′ = 𝑃𝑜 − ∆𝑃
= 27 – 1,35
= 25,65 ata
𝐻′𝑜 = 772,7 − 706,5 = 66,2 𝑘𝑐𝑎𝑙⁄𝑘𝑔

a) Kecepatan uap pada sisi nossel (aktual )


Dengan merancang turbin dua baris sudu dan dengan
mengambil harga (𝑢⁄𝑐1 ) optimum sebesar 0,22 dan koefisien
kecepatan 𝜑 sebesar 0,95

𝑐1 = 91,5𝜑√𝐻′0
= 91,5 x 0,95 √66,2 = 707, 25 𝑚⁄𝑠
b) Teoritis

𝑐𝑐 707,25
𝑐1𝑡 = = = 744,47 𝑚⁄𝑠
𝜑 0,95

c) Kecepatan keliling sudut


𝒖
𝑼 = ( ) 𝒙 𝑪𝟏
𝒄𝟏
𝑼 = 𝟎, 𝟐𝟐 𝒙 𝟕𝟎𝟕, 𝟐𝟓
𝑼 = 𝟏𝟓𝟓 𝒎/𝒔

d) Massa aliran Uap

Memisalkan sudut nossel adalh 200


Sudut sisi keluar 𝛽2 = 𝛽1 − 30
Sudut Pengarah 𝛼 ′1 = 𝛼2 − 30
Selanjutnya kita akan mendapatkan berbagai data yang di
perlukan segita segitiga kecepatan untuk 𝑢⁄𝑐1

TUGAS TURBIN UAP 13


869𝑁𝑒 860 𝑥 1000 𝑘𝑔
𝐺= = = 6,76 ⁄𝑠
3600𝐻0 𝜇𝑜𝑖 𝜇𝑚 𝜇𝑔 3600 𝑥 68,3 𝑥 0, 58 𝑥 0,96 𝑥 0,928

3. Kerugian kalor pada sudu turbin


a. Untuk nossel
𝑐 2 1𝑡 − 𝑐 2 1 744,472 − 707, 252
ℎ𝑛 = = = 6,449 𝑘𝑐𝑎𝑙⁄𝑘𝑔
8378 8378
b. Untuk sudu gerak baris pertama
 Keceatan uap masuk relatif w1
Dengan mengambil sudut nosel besarnya 200
𝑤1 = √𝑐 2 1 + 𝑢2 − 2. 𝑢𝑐1 . cos 𝛼1

= √707, 252 + 1552 − 2. (155.707,25). 𝑐𝑜𝑠20


= 563,8 m/s
𝑊2 = Ψ 𝑥 𝑤1
𝑊2 = 0,95 𝑥 563,8
𝑊2 = 534,85 m/s

 Sudut kecepatan relatif uap 𝛽1


𝑐1
𝑠𝑖𝑛𝛽1 = 𝑠𝑖𝑛𝛼1
𝑤1
707,25
𝑠𝑖𝑛𝛽1 = 𝑠𝑖𝑛20
563,8
𝛽1 = 25,43
 Sudut kecepatan relatif uap 𝛽2
𝛽2 = 𝛽1 − 30
𝛽2 = 22,430

 Kecepatan absolut keluar c2


𝑐2 = √𝑤 2 2 + 𝑢2 − 2. 𝑢𝑤2 . cos 𝛽2

TUGAS TURBIN UAP 14


𝑐2 = √534,852 + 1552 − 2. (155.534,85)𝑐𝑜𝑠22,43
𝒄𝟐 = 𝟑𝟗𝟓, 𝟏𝟕 𝒎/𝒔
 Sudu gerak baris pertama
𝑤 21 − 𝑤 22 563,82 − 534,852
ℎ′𝑏 = = = 8,79 𝑘𝑐𝑎𝑙/𝑘𝑔
8378 8378
c. Untuk sudu pengarah
Diatas sudah di tunjukan bagaimana mencari nilai w1 & w2
dengan mencari satu persatu parameter yang di butuhkan. Kemudian
saya akan memberikan paramater dengan memberikan nilai yang
sudah ada pada tabel dengan (𝑢⁄𝑐1) optimum 0,22
𝑐 2 2 − 𝑐′1
ℎ𝑔𝑏 =
8378
3202 − 2722
ℎ𝑔𝑏 = = 3,38 𝑘𝑐𝑎𝑙/𝑘𝑔
8378
d. Sudu gerak baris kedua
𝑤′21 − 𝑤2′2
ℎ𝑏" =
8378

1602 − 1412
ℎ𝑏" = = 0,68 𝑘𝑐𝑎𝑙/𝑘𝑔
8378
e. Sudu gerak baris kedua
𝑐2′2 1352
ℎ𝑒 = = =2,175 kcal/ kg
8378 8378

f. Ketepatan perhitungan kalor


𝑯𝒐 − (𝒉𝒏 + 𝒉′𝒃 +𝒉𝒈𝒃 + 𝒉"𝒃 + 𝒉𝒆 )
𝜼𝒖 =
𝑯𝟎
68,3 − (6,449 + 8,79 + 0,68 + 3,38 + 2,175)
𝜼𝒖 =
𝟔𝟖, 𝟑
𝜼𝒖 = 𝟎, 𝟔𝟖𝟓

 Effisiensi keliling cakram

TUGAS TURBIN UAP 15


𝟐𝑼 (𝒄𝟏𝒖 + 𝒄′ 𝟏𝒖) + (𝒄𝟐𝒖 − 𝒄𝟐′ 𝒖)
𝜼𝒖 =
𝒄𝟏𝟐
𝟐. 𝟏𝟓𝟓 (𝟔𝟓𝟔 + 𝟐𝟑𝟓) + (𝟐𝟔𝟔 + −𝟕𝟏)
𝜼𝒖 =
707, 252

𝜼𝒖 = 𝟎, 𝟔𝟕𝟑
 Kesalahan perhitungan
𝟎, 𝟔𝟖𝟓 − 𝟎, 𝟔𝟕𝟑
𝑥 100% = 0,017%
𝟎, 𝟔𝟖𝟓
g. Kerugian akibat gesekan cakram
102𝑁𝑔𝑐𝑎
ℎ𝑔𝑐𝑎 =
427 𝐺

𝑈3
𝑁𝑔𝑐𝑎 = 𝜆(1.07)𝑑 2 𝛾
106
60𝑈
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑖𝑠𝑐 =
𝜋. 𝑛
60 𝑥 𝟏𝟓𝟓
𝑑 = = 0,98 𝑚
𝜋. 3000
maka :

1553
2
𝑁𝑔𝑐𝑎 = 1,3 (1,07)(0,98 ) 3,95
106
𝑁𝑔𝑐𝑎 = 19,65 𝑘𝑤

102𝑥19,65
ℎ𝑔𝑐𝑎 = = 0,69 𝑘𝑐𝑎𝑙/𝑘𝑔
427 𝑥 6,76
h. Head drop ( H1)
H1 = H’o – (hn + H’b + hbg + hb + He + he.a)
H1 = 66,2 - (6,449 + 8,79 + 3,38 + 0,68 + 2,175 + 0,69
H1 = 44,036 kcal/kg

 Effisiensi relatif dalam turbin pada katup pengaatur

TUGAS TURBIN UAP 16


𝐻𝑖 44,036
𝜼𝑜𝑖 = = = 0,66
𝐻′𝑜 66,2
 Effisiensi relatif dalam turbin pada katup pengantar
𝐻𝑖 44,036
𝜼𝑜𝑖 = = = 0,644
𝐻𝑜 68,3
 Nilai massa aliran uap yang mengalir
𝟖𝟔𝟎𝑵𝒆
𝑮𝒐 =
𝟑𝟔𝟎𝟎𝒙 𝑯𝒊 𝒙 𝜼𝒎 𝒙 𝜼𝒈
𝟖𝟔𝟎 𝒙 𝟏𝟎𝟎𝟎
𝑮𝒐 = = 𝟔, 𝟖𝟗 𝒌𝒈/𝒔
𝟑𝟔𝟎𝟎 𝒙 44,036 x0,96 x 0,929
Harga 𝜼𝒎 & 𝜼𝒈 ditentukan dari gambar 5-8 & 5-11 dengan
meberikan data n = 3000 rpm dan Ne = 1000 Kw
 Perbedaan antara massa aliran uap yang diperoleh dari
perhitungan awal dan akhir\
Jika terjadi ketidak sesuaian dengan ℎ𝑔𝑐𝑎 lebih dari 2%
maka harus di evaluasi ulang
𝟔, 𝟖𝟗 − 6,76
∆𝐺 = | | 𝑥100% = 1,88 %
6,89
 Tekanan pada ruang labirin
Jumlah sudu pada baris pertama (z) = 40 sekat
Diameter poros (d) = 80 mm
Celah melingkar antara poros dan sekat (s) = 0,3 mm
Tekanan P1 = P2 ( 8 atm)
Nilai V1 = 0,1226 m3/kg
𝑓𝑠 = 𝜋 𝑥 0,08 𝑥0,0003 = 0,0000755 𝑚2
0,85 𝑥 8
𝑃𝑘𝑟 = = 1,02𝑎𝑡𝑚
√40 + 1,5
Dengan nilai (z) = 40
 Kebocoran Uap melalui perapat labirin

𝑔 𝑝1
𝐺𝐾𝑒𝑏𝑜𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛 = 100 𝑥 𝑓𝑠 𝑥 √ 𝑥
𝑧 + 1,5 𝑣1

9,81 8
𝐺𝐾𝑒𝑏𝑜𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛 = 100 𝑥0,0000755 𝑥√ 𝑥 = 0,2965𝑘𝑔/𝑠
40 + 1,5 0,1226

TUGAS TURBIN UAP 17


𝑃1 8
Karena = = 0,311 adalah lebih rendah dari tekanan
𝑃′𝑜 25,65

kritis
 Penampang minimum atau leher untuk nosel 𝑓𝑚𝑖𝑛 &𝑓𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐺𝑜 + 𝐺𝑘𝑒𝑏𝑜𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛
𝑓𝑚𝑖𝑛 =
𝑃′𝑜
203√𝑣′𝑜

6,76 + 0,2965
𝑓𝑚𝑖𝑛 = = 2,4 𝑥 10−3 𝑚2
25,65
203√0,1299

Dalam contoh di buku di dapat temperatur 409,3 dengan v 0,1225


𝑚3⁄ maka dengan temperatur tersebut dapat di ambil guna di gunakan
𝑘𝑔
merencakan dengan P’o = 25,65 atm dengan temperatur 409,3o C maka v’o
3
= 0,1299 𝑚 ⁄𝑘𝑔

Gambar 3.1 Gambar 3.2

(𝐺𝑜 + 𝐺𝑘𝑒𝑏𝑜𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛 )𝑣1 (6,76 + 0,2965)𝑥0,1226


𝑓𝑚𝑎𝑘𝑠 = =
𝑐1 707, 25
= 1,22 𝑥 10−3 𝑚2

i. Derajat pemasukan parsial

TUGAS TURBIN UAP 18


Tinggi nosel padsa sisi keluar di asumsikan L =12mm d = diameter
disc
𝑓𝑚𝑎𝑘𝑠
𝜀=
𝜋 . 𝑑 . 𝑙. 𝑠𝑖𝑛𝛼1
1,22 𝑥 10−3
𝜀= = 0,965
𝜋 𝑥 0,98 𝑥 0,012 𝑥𝑠𝑖𝑛 20
j. Tinggi sisi masuk sudut

"
𝐺𝑜 𝑣1′
𝑙 =
𝜋. 𝑑. 𝜀. 𝜔2. 𝑠𝑖𝑛𝛽2
6,76 𝑥 0,1299
𝑙" = = 1,75 𝑥10−2 𝑚
𝜋𝑥0,98𝑥0,965𝑥 445𝑥𝑠𝑖𝑛22,20
 Tinggi sisi masuk sudu pengarah
𝒍𝒈𝒃 = 𝒍" + 𝟐, 𝟏 = 𝟏𝟕, 𝟓 + 𝟐, 𝟏 = 𝟏𝟗, 𝟔 𝒎𝒎

 Tinggi keluar sudu sisi


𝑮𝒐 𝒗𝒈𝒃
𝒍"𝟐 =
𝝅. 𝒅. 𝜺. 𝒄′ 𝟏. 𝒔𝒊𝒏𝜶′𝟏
6,76 𝑥0,267
= = 𝟖, 𝟔𝒙𝟏𝟎−𝟐 𝒎 = 𝟖𝟔𝒎𝒎
𝝅𝒙𝟎, 𝟗𝟖𝒙0,965𝑥141𝑥𝑠𝑖𝑛29.30
 Penampang leher setiap nosel
Di asumsikan ada 20 nosel yang menggelilingi seluruh
cakram

𝒍𝒎𝒊𝒏 𝟐𝟒
𝒇′𝒎𝒊𝒏 = = = 𝟏, 𝟐 𝒄𝒎
𝟐𝟎 𝟐𝟎
 Lebar nosel pada bagian leher
Di asumsikan nilai lmin = 12mm
𝒇′ 𝒎𝒊𝒏 𝟏, 𝟐
𝒂𝒎𝒊𝒏 = = = 𝟏𝒄𝒎 = 𝟏𝟎𝒎𝒎
𝒍𝒎𝒊𝒏 𝟏, 𝟐
 Lebar nossel pada sisi keluar
𝒇𝒎𝒂𝒌𝒔 𝟏𝟐, 𝟐
𝒂𝟏 = = = 𝟏, 𝟏𝟎𝟖 𝒄𝒎 = 𝟏𝟏, 𝟎𝟖 𝒎𝒎
𝟐𝟎. 𝒍 𝟐𝟎 𝒙 𝟏, 𝟐

 Panjang nosel pada bagian yang divergen

TUGAS TURBIN UAP 19


Dengan mengandaikan divergensi 𝛾= 6o
𝒂𝟏 − 𝒂𝒎𝒊𝒏 𝟏𝟏,𝟎𝟖−𝟏𝟎
𝒍= 𝜸 = 𝟔 = 𝟏𝟎, 𝟑 𝒎𝒎
𝟐𝒕𝒂𝒏 𝟐𝒕𝒂𝒏
𝟐 𝟐

TUGAS TURBIN UAP 20


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kami ambil dari hasil penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut :

Dalam kehidupan sehari-hari turbin uap telah digunakan untuk


melakukan suatu pekerjaan khususnya dibidang industri.

2. Untuk menggunakan turbin uap dengan baik dan benar, maka kita harus
mengetahui cara kerja dari turbin uap tersebut, agar kesalahan yang
mungkin terjadi bias diminimalisir.

3. Turbin uap dapat diklasifikaasikan menjadi berbagai macam yaitu


menurut prinsip kerjanya, menurut penurunan tekanan dalam turbin dan
menurut penurunan tekanan uap.

4. Turbin uap harus digunakan sesuai dengan kegunaan turbin tersebut,


dan tidak untuk digunakan yang tidak sesuai penggunaannya.

5. Turbin uap merupakan buatan manusia, jadi alat tersebut ada kelebihan
dan kekurangannya.

B. Saran-saran

Dari hasil penyusunan makalah diatas maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut :
1. Penulis sebaiknya menjelaskan secara rinci tentang komponen-komponen
utama dari turbin uap, agar pembaca dapat secara jelas mengerti tentang
komponen-komponen tersebut.
2. Sebaiknya penyusun makalah melakukan metode wawancara langsung
dengan pengguna turbin uap agar dapat mendapatkan penyusunan makalah
yang sempurna.
3. Mebangun kerja sama kelompok yang solid agar penyusunan makalah
berjalan dengan lancar.

TUGAS TURBIN UAP 21


DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar.W. !997. Penggerak mula turbin uap.Bandung Universitas ITB.

Church, Edwin F., 1950, Steam Turbines, Third Edition, McGraw-Hill Book Company, Inc.,
New York.

Daryanto 1985. “contoh perhitungan turbin uap”.Bandung.Tarsito.

Dietzel, Fritz., 1988, Turbin, Pompa dan Kompresor, Alih bahasa, Sriyono, Dakso., Erlangga,
Jakarta.

Shlyakhin,P.,1999, Turbin Uap, Teori dan Rancangan. Alih bahasa, Harahap, Zulkifli., Edisi
keempat. Erlangga, Jakarta.

Wawan Setiawan (1999), “Perecanaan Turbin Uap Penggerak Untuk Pompa Pengisi Ketel
Uap Pada PT.Madu Baru” IST AKPRIND.

Taufiq Hidayat Suarsono (2001) “Perancangan Turbin Uap Tiga Tingkat Tekanan Sebagai
Peggerak Generator Listrik Dengan Daya 1600 KW IST AKPRIND

TUGAS TURBIN UAP 22

Anda mungkin juga menyukai