BAB 5
TURBIN
5.1 Pendahuluan
Penggunaan uap untuk menyelesaikan pekerjaan mekanik terlambat
kemunculannya karena kebutuhan untuk memompa air dari tambang batu bara.
Yang pertama kali berhasil mencobanya adalah mesin pompa yang dibuat oleh
Thomas Savery (1650-1715) di Inggris.
Pada mesin Savery, uap pada tekanan diantara 50 dan 100 psig (4,5
hingga 8 bar) bertindak secara langsung pada ruang permukaan air dengan
gaya bekerja melalui pipa. Sebuah katup pengecek mencegah aliran balik.
Setelah ruang dibersihkan dari air, persediaan uap dikurangi secara manual
serta digunakan air dingin diatas ruang, demikian kondensor uap didalam
serta membuat vakum yang menghisap air lebih didalam. Kontak langsung
diantara uap dan air menyebabkan kerugian kondensasi besar serta katup
kurang aman yang menjadi penyebab berbagai ledakan.
Pada waktu yang sama, Denis Papin (1647-1712), menemukan katup
pengaman, memiliki ide memisahkan uap dan air melalui piston dan Thomas
Newcomen (1663-1729) merancang dan membuat mesin menjadi satu. Uap
pada tekanan rendah dimasukkan pada silinder vertical, dimana mendorong
piston keatas. Uap meninggalkan silinder, kemudian mengental oleh jet pada
keluaran air dingin, membentuk vakum pada silinder.
Keluaran tekanan atmosfir mendorong piston kembali pada kerja
stroke, sehingga diberi nama mesin atmosfir. Piston disampaikan pada ujung
satu balok yang telah ditumpu pada bagian tengah. Piston pada pompa silinder
memisahkannya pada ujung lainnya. Piston pompa yang kecil pada diameter
dari uap silinder, juga tekanan air lebih besar dari tekanan uap diperoleh.
Variasi mesin Newcomen dioperasikan manual pada pertama kalinya.
Operasi otomatis, pertama kali dicatat pada lembaran kecil oleh pekerja yang
mengoperasikan katup. Menjadi lebih kecil dan malas dari yang lainnya,
sebagai sejarah yang mencatatkan pola balok biasa serta operasi katup dan
mekanisme string yang berkurang dari yang diizinkan balok untuk
menggerakkan katup. Mesin Newcomen menggunakan sepertiga batu bara per
hp dari mesin Savery.
Tidak sampai 60 tahun kemudian, James Watt mengembangkan ide
modern mesin uap reciprocating. Bekerja sebagai instrumen pembuat, dia
menyebutnya suatu hari pada tahun 1764 perbaikan mesin pendatang baru dan
menemukan sampah uap kental pada silinder. Pada tahun 1765, dia memiliki
ide memisahkan kondensor kemudian ide seperti itu sebagai kerja keras yang
menyebabkan ekspansi uap, silinder aksi ganda, pencekikan flyball governor,
konversi gerakan reciprocating ke rotasi (pada tahun 1781) serta fitur
penting lainnya. Dia sekarang keluarga mesin sebagai kontribusi utama pada
Turbin, 5- 2
Dasar Konversi Energi (20192), Teknik Mesin (D3) -FT, UNSIKA
Gambar 5.1 Aeolipile pahlawan Alexandria (dari Aeolus,”angin tuhan”, dan “tiang
bola”), turbin uap pertama yang tercatat dalam sejarah
Turbin, 5- 3
Dasar Konversi Energi (20192), Teknik Mesin (D3) -FT, UNSIKA
penggunaan baja tuang lebih daripada besi cor pada turbin. Kapasitasnya
meningkat dengan cepat.
208 MW dipasang di New York pada tahun 1929. Kenaikan ini membantu
pada tahun 1937 melalui penggunaan pendingin hidrogen, pembangkit listrik
dengan kecepatan 3600 r/min, terlambat 1950 s kapasitas mencapai 450 MW.
Pada perang dunia ke 2, kapasitas meningkat melebihi 1000 MW dengan
kecepatan 3600 r/min menjadi standar pada Amerika Serikat untuk 60 Hz
arus (3000 untuk 50 Hz pada seluruh dunia) untuk bagian tekanan tinggi
dengan 1800 r/min (1500 selain Amerika Serikat) untuk bagian tekanan
rendah digunakan reaktor nuklir pendingin air. Turbin uap ini sekarang
merupakan andalan pembangkit tenaga listrik serta menjanjikan kelanjutan
pada peranannya di masa mendatang.
Turbin gas adalah kincir angin tua, karena kincir angin pada dasarnya
sebuah turbin gas. Sebelumnya, peralatan gas disebut smokejack yang
dioperasikan oleh kenaikan gas panas melalui cerobong asap perapian.
Smokejack adalah dipercaya memiliki sketsa pertama Leonardo da Vinci serta
kemudian dilukiskan oleh John Wilkins, pendeta Inggris dalam bukunya
Matematika Magik pada tahun 1648.
Upaya yang lain mengikuti, termasuk pekerja John Barber di Inggris,
yang menerima paten pada tahun 1871 untuk peralatan yang mengkompres
udara dan menghasilkan gas pada silinder dan membakar langsung campuran
ke roda turbin melalui nosel.
Yang pertama mengemukakan adalah F Stolze di Jerman, dimana turbin
yang terdiri dari komponen serupa turbin pada hari ini, memisahkan api ruang
pembakaran serta kompresor aliran axial multi tingkat arah kopel pada turbin
reaksi multi tingkat.
Effisiensi kompresor serta turbin dan temperatur gas terlalu rendah
untuk operasi berhasil yang diizinkan. Turbin gas pertama yang berhasil
dibuat pada tahun 1903 di Perancis. Terdiri dari kompresor reciprocating
multi tingkat, ruang pembakaran dan dua baris turbin impuls. Alat ini memiliki
effisiensi termal sekitar 3 %. Selanjutnya, progress berjalan lambat.
Di zaman yang lebih modern, selama perang dunia II dikembangkan di
Swiss, negeri yang diisolasi oleh perang, dikembangkan teknologi untuk
pembangkitan daya oleh turbin gas. Sir Frank White di Inggris merupakan
salahseorang yang banyak diakui penerapan turbin gas untuk tenaga
pendorong jet pada pesawat terbang. Upaya seperti itu memimpin pada
pengembangan jet tempur yang kemudian jet transportasi pada berbagai
negeri.
Turbin gas sekarang digunakan pada berbagai industri utilitas terutama
seperti bagian peaking (untuk memberikan kekuatan lebih selama perode
permintaan tinggi), untuk memperkuat isolasi tempat, pada jalur pipa minyak
serta baru saja beberapa kombinasi siklus pembangkitan daya (gas serta uap).
Turbin, 5- 5
Dasar Konversi Energi (20192), Teknik Mesin (D3) -FT, UNSIKA
Gambar 5.2 Impuls jet fluida pada : (a). plat tingkat tetap,
(b). plat tingkat bergerak
Dan karena plat bergerak, kerjanya adalah kerja yang sama yang
dihasilkan gaya serta jarak. Pada bagian waktu, jarak adalah VB, dalam
pengertian bahwa kerja yang dilakukan perbagian waktu atau daya, dalam ft
lbf/s atau watt, yang dinyatakan dengan persamaan :
Ẃ = F * VB
Ẃ =(ṁ/ gc) * (Vs-VB) *VB …………………… (5.3)
Effisiensi plat datar diperoleh dengan membagi daya, persamaan 5.3 oleh
daya awal jet (energi kinetik persatuan waktu). Dengan demikian :
ɳplat = 2 * [(VB/ Vs) - (VB/ Vs)2] …………………… (5.4)
dimana Ẃ adalah kerja persatuan waktu, (ft lbf/s ; watt). Perhatikan bahwa
daya adalah nol jika VB adalah nol (plat tetap) atau jika VB = Vs, karena tanpa
gaya yang diberikan oleh jet. Dengan demikian, kecepatan plat VB optimum
dimana daya maksimum. Oleh karena itulah, melalui differensialisasi Ẃ
terhadap VB serta persamaan diturunkan menjadi nol, atau diperoleh :
(d/dVB) [(ṁ/ gc) * (Vs VB - VB2)] = (ṁ/ gc) * (Vs - 2VB) = 0
Dengan demikian, kecepatan plat optimum adalah setengah kecepatan jet :
VB, opt = Vs / 2………………………… (5.5)
Dan daya maksimum adalah :
Turbin, 5- 6
Dasar Konversi Energi (20192), Teknik Mesin (D3) -FT, UNSIKA
Gambar 5.8 Tekanan uap total serta perubahan kecepatan uap absolut
pada kecepatan ideal turbin impuls gabungan (Curtis bertingkat)
Gunakan analisis serupa yang digunakan untuk turbin impuls satu tingkat,
hal ini lebih mudah untuk diekspresikan untuk kerja menggunakan Curtis
bertingkat antara impuls momentum atau analisis hukum pertama. Yang
terakhir menghasilkan :
………………… (5.27)
Dimana jumlah diantara dua set kurung adalah karena pada kerja yang
pertama dan kedua masing-masing sudu bergerak. Effisiensi sudu turbin
Curtis bertingkat diperoleh sebagaimana umumnya, membagi Ẃ dengan (ṁ
(Vs12/2gc)) dan effisiensi tingkat diperoleh dengan membagi Ẃ dengan
penurunan entalpi reversibel adiabatik untuk tingkat.
Meskipun Curtis bertingkat disusun pada dua barisan sudu gerak, turbin
gabungan kecepatan dapat disusun pada berbagai jumlah baris, semua terbagi
pada energi kinetik menjadi uap pada Vs1. Seperti peningkatan, biasanya
adalah dibangun dengan terus meningkatkan sudut sudu, yang menghasilkan
sudu lebih datar dan lebih tipis menuju baris akhir (gambar 5.10), dibuat
untuk tiga baris sudu gerak. Sebuah ekspresi untuk kerja pada turbin tiga
tingkat, lebih mudah diperoleh dengan memperpanjang ketentuan pada
persamaan 5.27 ke tiga.
Sebuah ekspresi untuk kecepatan optimum boleh berasal dari turbin
ideal tanpa gesekan, seperti ditunjukkan :
VB, opt = (Vs1 cos θ1) / 2n ……………………… (5.28)
Dimana θ1 adalah sudut nosel serta n adalah jumlah tingkat (baris pada sudu
gerak). Kecepatan putar keluar (karena pada Vs) adalah nol. Perhatikan bahwa
kecepatan sudu optimum adalah 1/n pada impuls satu tingkat. Pada turbin
nyata dengan gesekan, VB,opt adalah sedikit lebih kecil dari yang diberikan
pada persamaan 5.28.
Rasio kerja pada turbin ideal tekanan tingkat rendah ke tinggi, dapat
ditemukan yang memiliki rasio 3 : 1 untuk turbin dua tingkat (Curtiss) , 5 : 3 :
1 untuk turbin tiga tingkat , 7 : 5 : 3 : 1 untuk turbin empat tingkat dan
seterusnya. Hal ini adalah salahsatu kelemahan utama pada kecepatan
gabungan yang dihasilkan tekanan tingkat rendah seperti sedikit kerja yang
kelihatan dari luar untuk dua tingkat (Curtis) yang tidak ekonomis.
Kelemahan yang lain adalah masih tinggi kecepatan uap yang dihasilkan pada
gesekan yang besar, khususnya pada tekanan tingkat tinggi. Jika kecepatan
sudu harus diturunkan dibawah, itu kesalahan oleh dua tingkat, metode kedua
adalah gabungan yang dipaksakan.
5.3.4 Tekanan turbin impuls gabungan
Untuk meringankan masalah pada kecepatan sudu tinggi turbin impuls
satu tingkat, penurunan entalpi total melalui nosel, pada turbin sederhana
harus dibagi sama, sepanjang turbin impuls satu tingkat dipasang seri. Turbin
yang seperti itu disebut turbin Rateau, setelah ditemukan. Dengan demikian,
kecepatan uap masuk pada tiap tingkat dibuat sama karenanya akan
menurunkan Δh. Dari persamaan nosel, abaikan kecepatan masuk ke nosel.
Vs1 = Vs2 = (2gc* Δhtot/n)1/2………………… (5.29)
Dimana Δhtot adalah penurunan entalpi spesifik pada turbin serta n adalah
jumlah tingkat.
Turbin gabungan dua tingkat tekanan ditunjukkan pada gambar 5.11.
Perhatikan bahwa melalui penurunan entalpi tiap tingkat adalah sama,
penurunan tekanan tidak terjadi. Sebuah pemeriksaan pada diagram uap
Mollier seperti ditunjukkan, untuk contoh, bahwa jika kita bagi penurunan
entalpi total dari 1000 psia dan 1000oF pada ekspansi isentropik 1 psia
diperkirakan sekitar 580 Btu/lbm menjadi empat bagian sama, sekitar 145
Btu/lbm, penurunan tekanan pada yang pertama untuk empat tingkat akan
kurang lebih menjadi 650, 260, 75 serta 15 psi.
Pada gambar 5.12 kecepatan putar keluar untuk semua tingkat adalah
nol, sesuai pada optimum. Perhatikan juga bahwa dalam perhitungan Vs3,
energi kinetik Vs2 tidak akan diabaikan, dikerjakan seperti pada persamaan
5.29, sebab nosel pada tiap tingkat harus diterima uap keluar melalui tingkat
awal, perluasan itu, dan diarahkan kembali pada sudu gerak. Turbin impuls
gabungan tekanan memiliki keuntungan pada penurunan kecepatan sudu,
penurunan kecepatan uap (dan karenanya gesekan) serta kerja sama
sepanjang tingkat atau distribusi kerja sepanjang tingkat seperti yang
diinginkan perancang. Kelemahannya, penurunan tekanan melewati barisan
nosel tetap, terdapat kebocoran tinggi pada diapragma untuk menghindari
kebocoran uap serta jumlah tingkat yang banyak. Dengan demikian, turbin
gabungan tekanan biasa digunakan untuk turbin besar dimana effisiensinya
lebih penting dibandingkan biaya modal.
…………… (5.37)
Effisiensi sudu gerak, ɳB, adalah kerja pada sudu, persamaan 5.22 atau
5.34 dibagi oleh energi total yang tersedia pada sudu, dimana berisi energi
kinetik uap masuk pada Vs1 ditambah penurunan entalpi adiabatik reversibel
(isentropik) yang melaluinya. Perhatikan bahwa yang terakhir lebih besar dari
Δhm karena gesekan (irreversibel) pada sudu, yang menyebabkan kenaikan
entropi. Dengan demikian :
………… (5.38)
Effisiensi tingkat, ɳstage pada tingkat reaksi adalah kerja sudu gerak
pada tingkat dibagi oleh penurunan entalpi reversibel adiabatik (isentropik)
untuk seluruh tingkat, termasuk sudu tetap maupun sudu gerak. Dengan
demikian :
…………………… (5.39)
Dimana, seperti ditunjukkan pada persamaan 5.37 sampai 5.39 :
Turbin, 5- 21
Dasar Konversi Energi (20192), Teknik Mesin (D3) -FT, UNSIKA
juga dorongan axial karena merubah axial momentum pada uap, seperti turbin
impuls, dasarnya nol. Disana, bagaimanapun, penurunan tekanan besar serta
kontinu melalui sudu gerak. Meskipun penurunan tekanan berkurang pada
tekanan tingkat rendah, pengaruhnya diimbangi oleh kenaikan tinggi sudu
serta luas.
Menghasilkan dorongan axial adalah cukup besar dan harus diatasi. Pada
turbin kecil, ini dikerjakan oleh dorongan bearing pada poros rotor oleh
salahsatu atau lebih dummy piston (piringan) disamping rangka pada
kecukupan area dengan tekanan uap tinggi hanya pada satu muka, muka yang
lainnya ditandai dengan paking labirin.
Pada turbin uap modern utilitas besar, solusi umum adalah memiliki dua
aliran turbin atau bagian turbin dimana uap masuk pada pusat, ekspansi
keduanya ke kiri dan ke kanan, serta meninggalkannya pada bagian tekanan
rendah berikutnya atau pada kondensor ujung yang berlawanan. Ini
memberikan turbin sebuah X bentuk (gambar 5.16) dimana tiap sisi axial
mendorong ke sisi yang lain. Ini juga menghasilkan dalam membagi ketinggian
sudu karenya area serta dorongan pada keduanya mengurangi kecepatan sudu
pada ujung.
Gambar 5.17 Pengaruh tinggi reaksi sudu pada masukan serta keluaran sudut,
membutuhkan lengkungan bentuk radial.
Digambar untuk Vs1, θ serta putaran keluar sama
volume (atau entropi) pada titik 2. Penomena terjadi pada kedua turbin serta
nosel dimana terjadi ekspansi cepat.
Uap pada bagian 1-2 disebut superjenuh atau sub dingin, uap. Lokus pada
titik 2, variasi tekanan, nyatanya sebuah tanda atau zone yang disebut garis
Wilson (gambar 5-19). Hal ini sekitar 60 Btu dibawah garis uap jenuh pada
diagram Mollier.
Kondensasi awal dihasilkan tetesan cairan pada diameter sangat kecil,
dengan demikian lengkungan besar (berbanding terbalik proporsional
terhadap diameter). Tekanan uap pada permukaan kurva tinggi lebih tinggi
daripada kurva permukaan datar pada temperatur yang sama sebab molekul
pada kurva permukaan tinggi lebih bebas meninggalkan permukaannya karena
tertahan oleh beberapa molekul berdekatan. Diameter tetesan dibawah
dimana efek ini adalah jelas dipercaya sekitar 10 Å (1 angstrom Å = 10-10 m).
Sebaliknya, untuk tekanan uap yang sama, perubahan kecil akan
menjadikan temperatur lebih rendah daripada lebih besar satu ataupun
temperatur jenuh yang sesuai pada tekanan itu. Dengan demikian, ketika
ekspansi terjadi dengan cepat pada tekanan yang diberikan serta bukan
terjadi kondensasi, temperatur lebih rendah akan tercapai sebelum bentuk
tetesan yang pertama. Sekali mereka terbentuk dan tumbuh, kesetimbangan
termodinamika kembali pada sistem.
Penomena ini akan diilustrasikan dengan menggunakan diagram Mollier
modifikasi (gambar 5.20) yang merepresentasikan bagian turbin uap
superjenuh. Pada kesetimbangan termodinamika, dua fasa campuran pada
temperatur yang diberikan memiliki satu tekanan jenuh yang sesuai (misal
4,74 psia , 160oF). Pada kondisi superjenuh, uap bertingkah menjadi gas dan
garis temperatur pada daerah superpanas diperpanjang menjadi dua fasa,
seperti yang ditunjukkan oleh garis putus-putus pada gambar.
Turbin, 5- 25
Dasar Konversi Energi (20192), Teknik Mesin (D3) -FT, UNSIKA
Karena itu :
hb = ha – Wsf
hb = 1165 – 60,1 (Btu/lbm)
hb =1104,9 Btu/lbm
Jika uap diekspansi lambat serta kesetimbangan termodinamika
dipertahankan, kondisi pada b diperoleh dari tabel uap pada 4,74 psia serta sb
= sa = 1,8047 Btu/lbm, berikan xo = 0,9728, hb = 1102,9 Btu/lbm serta vb =
75,18 ft3/lbm. Kerja aliran stabil, Wsf = ha – hb = (1165 – 1102,9) (Btu/lbm) =
62,1 Btu/lbm. Solusi ini adalah diringkas pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Perbandingan superjenuh serta kesetimbangan termodinamika
untuk data dari contoh soal 5.2
Hal itu dapat terlihat pada hasil superjenuh pada temperatur rendah,
dibenarkan dengan nama ganda sub dingin, volume rendah serta kerja
menurun.
Ketika ekspansi melewati garis Wilson, kembalinya pada kesetimbangan
termodinamika kondensasi tiba-tiba. Entalpi penguapan yang dirilis ini pada
uap kondensasi yang dihasilkan pada kenaikan tekanan tiba-tiba serta reduksi
pada volume spesifik maupun kecepatan. Penomena ini disebut kondensasi
kejut, dimana serupa tetapi tidak identik pada kejut normal yang terjadi
pada nosel supersonik. Ini adalah proses irreversibel yang dihasilkan pada
losses lebih lanjut pada persediaan.
5.6.2 Gesekan fluida
Gesekan fluida adalah yang terbesar menyebabkan semua losses pada
turbin. Hal itu terjadi sepanjang turbin. Dimulai dengan gesekan pada nosel
uap, kemudian gesekan sudu dimana untuk meminimalkan pengurangan
kecepatan uap melalui gabungan. Juga terdapat turbulensi pada sudu ketika
bentuk sudu tidak memiliki sudut masukan yang pantas untuk uap pada desain
bebannya. Disana juga terjadi gesekan diantara uap dengan piringan rotor
yang menggerakkan sudu. Disana rotor didesain penting (bagian 5.8).
Sebagai tambahan, rotor dan rotasi sudu memberi aksi sentrifugal pada
uap, kemudian menyebabkan bagiannya mengalir radial pada rangka dan
ditahan oleh sudu gerak. Pada kasus, dimana kurang dari ketentuan uap yang
diterima menuju sudu gerak, untuk tingkat turbin impuls, disana terjadi
perputaran sudu gerak. Hal ini disebut dengan losses Fan. Losses gesekan
fluida dapat diperkirakan 10 % pada semua energi yang tersedia pada turbin.
5.6.3 Kebocoran
Kebocoran uap dapat terjadi pada bagian dalam ataupun luar turbin.
Bagian dalam turbin uap dapat bocor diantara ujung sudu gerak dan rangka
Turbin, 5- 27
Dasar Konversi Energi (20192), Teknik Mesin (D3) -FT, UNSIKA
ditelusuri tegangan, tetapi pada korosif atmosfir) serta erosi. Hal ini
disebut untuk control kimia air terbaik, monitoring serta perawatan.
dengan 3000 s/d 3600 r/min daripada 1500 s/d 1800 r/min turbin sebab
terakhir memiliki sudu lebih besar serta saluran keluar untuk memulainya.
5.6.6 Losses perpindahan panas
Losses perpindahan panas dari turbin, biasanya disebabkan oleh
konduksi, konveksi dan radiasi. Konduksi terjadi secara internal melalui logam
diantara tingkat dan dibantu oleh konveksi, dimana dihasilkan lebih besar
pada kecepatan uap tinggi. Konduksi juga dibawa diantara rangka turbin dan
bangunan. Losses konveksi dan radiasi terjadi dari rangka turbin ke sekeliling
pada aula turbin serta lebih jelas untuk bagian tekanan tinggi dimana
temperatur uap paling tinggi. Bagian itu, paling kecil diameternya dan
biasanya diisolasi dengan baik. Bagian tekanan rendah lebih besar
dioperasikan dengan uap panas tidak melebihi temperatur ruangan dan
biasanya tidak diisolasi.
Meskipun aula turbin biasanya terasa hangat, losses panas total per
satuan aliran massa uap pada turbin besar juga adalah kecil dari yang mereka
abaikan. Hal ini bukan kasus, walaupun dengan turbin kecil, seperti yang
digunakan untuk kendali mekanik, dimana losses perpindahan panas biasanya
sejumalh persen pada energi turbin.
5.6.7 Losses mekanik dan elektrik
Sekarang turbin yang memiliki kerja ekstrak dari sistem, harus
mengirimnya pada pembangkit listrik. Dengan begitu, pertemuan losses
gesekan pada bearing, mekanisme perintah serta reduksi roda, jika disajikan.
Hal ini harus juga disupply kerja mekanik untuk mengakses seperti pompa
minyak, dan sebagainya.
Losses mekanik praktisnya konstan serta tak bergantung pada beban,
dengan demikian menambah persentase penurunan beban. Dengan kata lain,
persentase juga kecil pada turbin besar. Pada umumnya, losses mekanik cukup
kecil, sekitar 1 % atau kurang pada energi turbin.
Karena turbin biasanya diukur oleh keluaran pembangkitan listrik,
pengetahuan luas tentang losses generator adalah penting. Generator listrik
besar modern merupakan pendingin hidrogen, dirancang dengan baik serta
sangat effisien. Effisiensinya sekitar 98 s/d 99 % umumnya, sedikit
meningkat dengan beban serta lebih tinggi untuk generator dengan kecepatan
1500 s/d 1800 r/min daripada 3000 s/d 3600 r/min.
5.22 Jenis tingkat kelompok effisiensi untuk bagian operasi turbin pada bagian
superpanas sebagai fungsi aliran volume masukan uap serta
rasio pada bengkokan tekanan (masuk) pada tekanan kelompok keluar.
Jika perancang ingin memiliki kerja yang sama tiap tingkat, bagi
isentropik, penurunan entalpi untuk seluruh turbin pada bagian yang sama
tidak akan menyebabkan divergen pada garis tekanan, menghasilkan kerja
aktual yang sama pada tiap tingkat, jika h0 – h2ss = h2ss –hdts, hal itu tidak
mengikuti : h0 – h2 = h2 - h4. Untuk memperoleh kerja aktual yang sama, desain
harus menghitung hal ini sebagai divergensi.
Kita telah lihat bahwa turbin tingkat dioperasikan pada uap superpanas
lebih efisien daripada dioperasikan pada daerah dua fasa. Performa serta
effisiensi tingkat atau pada keseluruhan uap turbin adalah niscaya merupakan
fungsi komplek pada berbagai variabel. Akurasi pengetahuan pada kurva
kondisi turbin, dimana dipengaruhi oleh tingkat individu daripada effisiensi
seluruh turbin adalah perlu untuk contoh, kerjakan analisis siklus pada
pemanas ulang serta turbin ekstraks campuran.
Turbin, 5- 31
Dasar Konversi Energi (20192), Teknik Mesin (D3) -FT, UNSIKA
impuls, tingkat reaksi dengan tekanan cukup rendah lebih effisen digunakan
sekarang. Mereka jauh lebih progresif, kurang proporsional diizinkan dan
penurunan tekanan melewati sudu gerak kurang progresif.
Penerimaan parsial pada Curtis bertingkat, disebabkan batas jumlah
nosel sekitar keliling adalah penggunaan konvensional untuk governing. Nosel
disusun pada kelompoknya, tiap uap yang diterima melewati katup yang nyata
oleh governor. Katup terbuka pada suksesi permintaan oleh beban turbin.
Seperti tingkat yang biasa disebut tingkat governing atau tingkat kendali.
Penurunan tekanan alamiah terjadi pada tingkat governing, bergantung
pada aliran (beban) uap total serta jumlah nosel yang mempengaruhinya.
Biasanya penurunan tekanan lebih besar meringankan beban. Tingkat
governing memiliki keuntungan peripheral tambahan pada tekanan besar serta
penurunan temperatur yang terjadi pada nosel tetap. Dengan demikian,
subjek turbin yang pantas untuk tekanan yang sangat kurang serta
temperatur, sebuah faktor penting pada turbin modern yang menggunakan
tekanan tinggi serta temperatur uap tinggi.
5.8.2 Konfigurasi turbin
Kita telah mencatat perlunya bagian turbin aliran ganda untuk
menggagalkan keluaran dorongan axial (bagian 5.5). Sebagai tambahan, turbin
besar modern, didikte oleh rancangan praktis serta perhitungan pembuat
merupakan buatan pada bagian multiple, juga disebut silinder pada kedua
tandem (pada satu axis) atau susunan melintas gabungan (pada dua axis
paralel) (Tabel 5.2). Bagiannya boleh dibuat satu tekanan tinggi (HP), satu
tekanan menengah (IP) dan dua tekanan rendah (LP), semua pada tandem,
tetapi dengan dua bagian tekanan rendah operasi pada paralel sejauh aliran
uap terkonsentrasi.
Mereka boleh dibuat satu tekanan tinggi, tiga tekanan rendah dan
seterusnya. Multiple pada tekanan rendah lebih lanjut mengurangi panjang
sudu. Diberikan untuk contoh, turbin sudu tingkat akhir (LSB) atau buket,
panjangnya 43 in untuk 1000 MW dengan 1800 r/min (reaktor nuklir
pendingin air), panjangnya 33,5 in untuk 1000 MW dengan 3600 r/min
(reaktor temperatur tinggi dan fosil), dan sebagainya.
Tabel 5.2 Konfigurasi turbin generator
Turbin, 5- 33
Dasar Konversi Energi (20192), Teknik Mesin (D3) -FT, UNSIKA
besar, yang seharusnya sangat berat dan tidak ekonomis serta memiliki
beberapa masalah mekanik.
Material untuk rotor dipilih hati-hati dari bahan yang menghasilkan
resistansi tahan lama serta menjalar, menerima perlakuan panas seragam
serta memiliki saluran kuat dan tahanan baik untuk skala. Disamping material,
perhatian harus dibayar untuk membuat metode operasi tegangan.
Turbin reaktor nuklir pendingin air memiliki beberapa masalah daripada
turbin dengan bahan bakar fosil sebab mereka dioperasikan dengan uap
temperatur rendah sekitar 540oF vs 1000oF (285oC vs 540oC).
…………………… (5.44)
Dimana rpf = Po/Ps, rasio tekanan melalui sudu tetap. Gabungkan persamaan
5.43 dan 5.44, menghasilkan :
…………… (5.45)
Untuk helium, k dan Cp lebih besar dari untuk udara (pendekatan
pembakaran gas). Persamaan 5.45 menunjukkan bahwa rasio tekanan melalui
satu tingkat adalah lebih rendah untuk helium daripada untuk udara. Dengan
demikian, seluruh rasio tekanan total pada turbin helium adalah lebih kecil
pada turbin pembakaran, rasio tekanan per tingkat adalah jauh lebih kecil
serta jumlah tingkat lebih besar. Perhatikan bahwa rasio tekanan total
adalah sama pada rasio tekanan per tingkat pada daya sama pada jumlah
tingkat. Bagian lintas pada turbin pembakaran 36 MW dengan 16 tingkat
kompresor serta tiga tingkat turbin ditunjukkan pada gambar 8.12.
Solusi :
Gunakan tabel gas untuk 200 % udara teoritik, Appendix I:
To = 2460 R,
ho = 19168,6 / 28,88 = 663,7 Btu/ lbm
Pr0 = 521,1
Pr2 = 521,1 / 2 = 260,55
Dengan demikian :
T2s = 2099,7 R ; h2s = 555,4 Btu/ lbm
ɳ = (h0 – h2)/(h0 – h2s) = 0,9
Oleh karena itu,
h2 = 566,2 Btu/ lbm
Dengan demikian :
T2 = 2135,8 R
Untuk tingkat :
Δh = h0 – h2
Δh = (663,7 - 566,2) (Btu/ lbm)
Δh = 97,5 Btu/lbm
Untuk 60 % reaksi :
Δhf = 0,4 * Δh
Δhf = 0,4 * 97,5 (Btu/ lbm)
Δhf = 39 Btu/ lbm
h1 = h0 – Δhf
h1 = (663,7 – 39) (Btu/ lbm)
h1 = 624,7 Btu/lbm
Dengan demikian :
T1 = 2331,3 R
Dengan demikian :
Vs1 = [(2 * 32,2 (ft/s2) * 778,16 (lbf ft/Btu) * 39 (Btu/ lbm)]1/2
Vs1 = 1398 ft/s
VB = Vbopt = Vs1 cos θ
VB = 1398 (ft/s) cos 20o
VB = 1313,7 ft/s
θ1 = 90o
Vr1 = Vs1 sin θ
Vr1 = 1398 (ft/s) sin 20o
Vr1 = 478,1 ft/s
Δhm = 0,6 * Δh
Δhm = 0,6 * 97,5 (Btu/ lbm)
Δhm = 58,5 Btu/ lbm
Δhm = (Vr22 – Vr12)/ 2 gc
Dengan demikian :
Vr2 = [(2 gc * Δhm) + Vr12)]1/2
Turbin, 5- 39
Dasar Konversi Energi (20192), Teknik Mesin (D3) -FT, UNSIKA
Vr2 = [(2 * 32,2 (lbm ft/lbf s2) * 58,5 (Btu/lbm) * 778,16 (ft
lbf/Btu)) + 478,12 (ft/s)2 )]1/2
Vr2 = [(2931639,98 + 228579,61) (ft/s)2 )]1/2
Vr2 = 1777,7 ft/s
Untuk sudut sudu keluar 0, δ = 90o. Oleh karena itu :
ɣ = cos-1 (VB/Vr2)
ɣ = cos-1 (1313,7 (ft/s) /1777,7 (ft/s))
ɣ = 42,3o
Vs2 = Vr2 sin ɣ
Vs2 = 1777,7 (ft/s) sin 42,3o
Vs2 = 1197,7 ft/s
Referensi :
M.M. El-Wakil,1988, “Powerplant Technology”, Mc. Graw Hill Book
Company, Singapore,