Anda di halaman 1dari 20

PERAWATAN PENCEGAHAN (PREVENTIVE

MAINTENANCE) PADA SEPEDA GUNUNG

KERJA PRAKTEK

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek

pada Program Studi Teknik Mesin D3

Disusun Oleh :
Muhammad Hanif Diandra Febrian
1810630120051

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN (D3)


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh :

Muhammad Hanif Diandra Febrian : 1810630120051

Karawang, Desember 2020

Mengetahui / Menyetujui

Koordinator Kerja Praktek Pembimbing Kerja Praktek

Aa Santosa, ST, MT Farradina Choria Suci, S.Si., M.Si.


NIDN. 0023067204 NIDN. 0001049001

Koordinator Program Studi


D3 Teknik Mesin

Iman Dirja, ST., MT


NIDN. 000608690

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT atas ridho dan hidayah-NYA, sehingga
laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan. Laporan kerja praktek yang berjudul
”Perawatan pencegahan (Preventive Maintenance) pada sepeda gunung” tepat
pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan, bantuan, dan doa dari
berbagai pihak, laporan tugas pengganti kerja praktek ini tidak dapat diselesaikan
dengan tepat waktu. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, mendoakan, dan
mendukung penulis dalam menyelesaikan pembuatan laporan kerja praktek ini.
Pihak-pihak tersebut diantaranya adalah:

1. Bapak Iman Dirja, ST,. MT. Selaku Koordinator Prodi Diploma III Teknik
Mesin, Fakultas Teknik UNSIKA
2. Ibu Farradina Choria Suci, S.S., M.Si. selaku Dosen Pembimbing.
3. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan doa, restu dan dukungan
kepada saya
4. Semua pihak yang telah membantu saya dalam pengambilan data di lapangan,
penulisan, maupun selama penyusunan laporan kerja praktek.
Saya berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk masyarakat, mahasiswa,
dan pembaca.

Karawang, Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Batasan Masalah.......................................................................................2
1.4 Tujuan Kerja Praktek................................................................................2
1.5 Metodelogi ...............................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan ..............................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................4
2.1 Pengertian Sepeda Gunung ......................................................................4
2.2 Sepeda Gunung.........................................................................................4
2.2.1 Komponen Sepeda Gunung .............................................................5
2.3 Perawatan Sepeda Gunung ......................................................................9
BAB III Uraian Sistem.................................................................................11
3.1 Preventive Maintenance Rantai Sepeda ...............................................11
3.2 Preventive Maintenance Ban Sepeda ....................................................12
BAB IV PENUTUP .....................................................................................13
4.1 Kesimpulan ............................................................................................13
4.2 Saran ......................................................................................................13

iii
DAFTAR TABEL
3.1 Tekanan Angin Ideal Pada Ban Sepeda .................................................13

iv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Sepeda Gunung ........................................................................................4
2.2 Roda Sepeda Gunung ..............................................................................5
2.3 Handlebar sepeda Gunung.......................................................................6
2.4 Jok Sepeda Gunung .................................................................................6
2.5 Rantai Sepeda Gunung............................................................................7
2.6 Handle Rem Sepeda Gunung ...................................................................8
2.7 Frame Sepeda Gunung ............................................................................9
2.8 Suspensi Sepeda Gunung..........................................................................9

v
DAFTAR LAMPIRAN

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi di negara-negara maju yang kian hari kian


meningkat hingga memaksa kita untuk terus aktif dalam mencari dan
mengembangkan ilmu pengetahuan kita. Seiring dengan itu persaingan untuk
mendapatkan kerja di bidang industripun semakin ketat, hal ini dikarenakan
minimnya lapangan kerja dibanding dengan jumlah tenaga kerja yang mencari
pekerjaan. Pada jaman dahulu sebelum kendaraan ditemukan orang-orang
menggunakan hewan sebagai alat transportasi & mengantar barang di darat.
Untuk itu manusia menciptakan kendaraan yang dapat menggantikan hewan untuk
alat transportasinya, salah satunya adalah sepeda.
Sejarah awal sepeda diciptakan oleh orang jerman bernama Baron Karl Von
Drais pada tahun 1817, saat itu nama awalnya adalah Velocipede. Cara
mengendarainya pun bukan dikayuh dengan pedal tetapi langsung menggunakan
kaki dengan diayun mendorong ke tanah. Lalu pada tahun 1860 para penemu
perancis bernama Pierre Lallement, Pierre Michaux dan Ernest Michaux mereka
menambahkan pedal ke roda depan dan dari situ pula nama Velocipede berubah
menjadi Bicycle yang artinya roda dua. Lalu Eugene Meyer dan James Starley
membuat inovasi lagi dengan membesarkan ukuran roda depannya dan disebut
penny farthings. Penny farthings ini sangat populer pada tahun 1870-1880 sampai
melahirkan kelab dan olahraga balap sepeda yang pertama. Inovasi selanjutnya
yang mendekati dengan model sepeda jaman sekarang dilakukan oleh orang
inggris bernama John Kemp Starley pada tahun 1885, dia menggabungkan bentuk
awal Velocipede yang ukuran bannya sama dengan model pedal dan rantai.

Sepeda merupakan suatu alat transportasi yang digunakan untuk


mengubah energi mekanik menjadi energi kinetik. Secara umum sepeda
digunakan sebagai alat transportasi dari suatu tempat pindah ke tempat yang lain

1
2

dengan mengayuh pedal menggerakan sproket lalu mengtransmisikan ke rantai


untuk memutar atau menggerakan ban belakang.

Penggunaan sepeda khususnya sepeda gunung di masa new normal


pandemi Covid-19 menjadi tren di masyarakat perkotaan, karena masyarakat
merasa jenuh dengan pembatasan sosial berskala besar yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk menekan penyebaran virus ini.
Penggunaan sepeda juga harus dibarengi dengan pemahaman perawatannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan yang terdapat di latar belakang tersebut, penulis


mengindetifikasikan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perawatan pencegahan pada sepeda gunung?

2. Bagian-bagian apa saja yang perlu dilakukan perawatan pencegahan?

.1.3 Batasan Masalah

Agar batasan lebih terarah, maka pembahasan dibatasi sebagi berikut :

1. Menganalisa kerusakan yang akan terjadi pada sepeda gunung

1.4 Tujuan penelitian

Tujuan dari kerja praktek ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara perawatan pencegahan pada sepeda gunung

2. Untuk mengatahui bagian-bagian sepeda yang perlu dilakukan perawatan

pencegahan
3

1.5 Metodologi

Metodologi yang digunakan dalam melakukan kerja praktek adalah


metode studi kasus dengan cara :

 Internet
 Observasi
 Studi pustaka / literasi

1.6 Sistematika Penulisan


Dalam penulisan tugas pengganti laporan kerja praktek ini penulis
menyusunnya dalam sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan : latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, metodologi, sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisikan analisis berbagai teori yang relevan dengan kerja
yang dilakukan.
BAB III URAIAN SISTEM
Pada bab ini menjelaskan tentang pekerjaan yang telah dilakukan selama
kerja praktek
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sepeda


Sepeda adalah kendaraan mekanik yang digerakan dengan mengayuh
pedal oleh sepasang kaki lalu mentransmisikan pergerakannya ke roda melalui
rantai. Sepeda merupakan kendaraan transportasi yang ramah lingkungan karena
tidak menghasilkan residu saat menjalankannya. Selain menjadi alat transportasi
sepeda juga sering digunakan untuk olahraga perlombaan balap sepeda di
berbagai negara, salah satunya adalah Indonesia.

2.2 Sepeda Gunung

Sepeda gunung adalah sepeda yang memiliki spesifikasi rangka yang


tahan banting dan kelengkapan komponen di banding jenis sepeda pada
umumnya. Karena spesfikasi tahan banting ini sepeda gunung sering digunakan
untuk menjelajah area perbukitan, alam bebas, ataupun medan luar jalan
perkotaan (offroad). Namun karena spesikasi yang mumpuni ini orang-orang pun
bisa menggunakannya untuk jalan beraspal halus maupun jalan nuansa alam
seperti pergunungan.

Gambar 2.1 Sepeda Gunung

4
5

2.2.1 Komponen Sepeda Gunung

a. Roda adalah perangkat penting pada sepda yang berperan untuk mengurangi
getaran yang disebabkan ketidakateraturan permukaan jalan, serta memberikan ke
stabilan antara kendaraan dengan permukaan jalan dan mempermudah pergerakan
sepeda.

Gambar 2.2 Roda Sepeda Gunung

b. Handlebar atau stang adalah perangkat kendali dan juga penyeimbang sepeda.
Perangkat ini terletak di bagian depan sepeda dan dikemudikan oleh tangan
pengendara. Biasanya bahan utama yang digunakan untuk membuat handlebar
adalah alummunium, serat karbon, besi, titanium, ataupun bahan campuran antara
chromium alloy steel dan molybendum biasanya campuran bahan ini disebut
chromoly.
6

Gambar 2.3 Handlebar Sepeda Gunung

c. Jok adalah tempat duduk bantalan untuk pengendara sepeda yanng berfungsi
untuk menopang tubuh dan peredam guncangan disaat bersepeda. Jok berbahan
busa adalah bahan yang sering dipakai karena busa termasuk bantalan peredam
terbaik untuk saat ini.

Gambar 2.4 Jok Sepeda Gunung


7

d. Rantai sepeda adalah rantai pemutar yang memindahkan daya dari pedal ke
roda yang kemudian menggerakannya. Rantai sepeda bersifat tertutup untuk
menghubungkan antara sproket depan dengan sproket belakang. Sproket belakang
menyatu dengan roda, sedangkan sproket depan menyatu dengan pedal. Dengan
adanya rantai sepeda sebagai penghubung antar sproket, ketika pedal diputar,
maka roda belakang juga berputar dan akan menggerakan sepeda.

Gambar 2.5 Rantai Sepeda Gunung

e. Rem adalah perangkat untuk menghentikan atau memperlambat gerakan roda.


Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak sepeda menjadi lambat.
Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi
panas karena gesekan.
8

Gambar 2.6 Handle Rem Sepeda Gunung

f. Frame atau body sepeda adalah perangkat utama dari sepeda yang
menghubungkan antara roda, stang, jok, rem, sproket dan pedal.

Gambar 2.7 Frame Sepeda Gunung


9

g. Suspensi adalah perangkat sepeda yang berfungsi untuk meredam atau menahan
getaran atau vibrasi yang terjadi ketika roda sepeda berbenturan dengan
permukaan jalan yang tidak rata.

Gambar 2.8 Suspensi Sepeda Gunung

2.3 Perawatan Sepeda Gunung

Sepeda gunung perlu perawatan / pemeliharaan dasar untuk menjaga atau


mempertahankan keandalan kinerja maksimum sepeda. Perawatan yang dilakukan
secara benar, akan mampu mengurangi tingkat kerusakan sepeda, serta
memperpanjang umur pakai sepeda (life time). Berikut ini beberapa cara
perawatan sepeda yang harus dilakukan secara kontinu.

A. Routine Maintenance
Routine Maintenance Merupakan inspeksi harian terhadap peralatan yang
terpasang dan dalam keadaan beroperasi. Hal ini dilakukan agar gejala-gejala
kerusakan dapat segera diketahui, sehingga kerusakan dapat segera diketahui,
sehingga kerusakan yang lebih fatal dapat dihindari. Kegiatan yang dilakukan
pada saat melakukan routine maintenance adalah :
 Pemeriksaan tekanan angin pada ban
 Pemeriksaan oli rantai
 Pemeriksaan rem sepeda
10

B. Preventive Maintenance
Preventive Maintenance merupakan pekerjaan perawatan yang sifatnya
berupa pencegahan dan dilakukan secara rutin sesuai jadwal. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan keandalan peralatan dan memperpanjang umur peralatan
tersebut. Hal-hal yang dilakukan pada saat melakukan preventive maintenance
pada sepeda gunung adalah sebagai berikut :
 Mengisi tekanan angin ban bila dirasa kurang cukup
 Bersihkan rantai sepeda sekaligus berikan pelumas pada rantai
BAB III

URAIAN SISTEM

3.1 Preventive Maintenance Rantai Sepeda

Mulai

Berikan Cairan Pembersih


Ke Seluruh Bagian Rantai

Bersihkan Rantai Yang Sudah


Diberi Cairan Pembersih Dengan
Lap

Jika Rantai
Pastikan Basah
Rantai Lap Rantai
Kering

Jika Rantai
Kering

Berikan Pelumas Pada Rantai

Selesai

11
12

3.2 Preventive Maintenance Ban Sepeda

Tabel 3.1

Tekanan Angin Ideal Pada Ban Sepeda


Berat Badan Tekanan Angin (Psi)
54 - 64 KG 35 Psi
64 - 73 KG 40 Psi
73 - 82 KG 45 Psi
82 - 91 KG 50 Psi
91 - 100 KG 55 Psi

Mulai

Buka Pentil Ban Yang Ingin Di


Pompa

Periksa Tekanan Ban Menggunakan


Tire Pressure Gauge

Pompa Ban Sesuai Dengan Tekanan


Angin Yang Sudah Ditentukan

Tutup Pentil Ban Yang Sudah


Di Pompa

Selesai
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Perawatan sepeda gunung ini sudah sepantasnya mendapatkan perhatian
khusus untuk menjaga umur pakai sepeda gunung supaya nyaman dan aman saat
dipakai. Disamping itu, perawatan pencegahan menjaga sepeda gunung agar tetap
dalam kondisi prima dan mungkin mampu menjaga harga nilai jual sepeda
kembali. Karena dengan perawatan pencegahan fungsi dari setiap komponen
sepeda gunung akan tetap terpelihara dengan baik. Dengan perawatan pencegahan
sepeda gunung secara disiplin dapat menjaga performa sepeda dengan baik dan
mengindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan saat dipakai beraktivitas.
4.2 Saran
 Lakukan perawatan pencegahan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan di manual book atau buku panduan sepeda untuk mendapatkan
hasil yang terbaik
 Selain perawatan pencegahan komponen sepeda, perlu juga diperhatikan
penempatan parkir sepeda. Jangan terlalu sering parkirkan sepeda di
tempat terbuka, hal ini dilakukan untuk mencegah cuaca ekstrem seperti
musim hujan dan kemarau yang dapat memperpendek umur komponen
dari sepeda. Sebaiknya sepeda di parkirkan di tempat tertutup.

13

Anda mungkin juga menyukai