Tentang :
DI SUSUN OLEH :
TEKNIK MESIN
SERPONG
2019
KATA PENGANTAR
Makalah ini telah kami susun dengan sebaik - baiknya dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmu bahan ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Sejarah dan Cara kerja mesin
bensin dan diesel ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
ttd
1. Latar Belakang
Di Era Globalisasi sekarang ini, kita pasti akan menjumpai banyak sekali alat transportasi
baik roda dua, tiga, empat bahkan yang tidak beroda. Jika m\kita mengenal lebih jauh tentang
alat transportasi saat ini pasti tidak luput dengan andil dari Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, lebih –lebih kendaraan roda dua. Kendaraan roda dua seakan-akan bukan barang
mewah lagi, banyak masyarakat yang merasakan dari dampak perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi ini.
Kita patut berterima kasih kepada Lenoir dan Otto yang menemuka mesin-mesin awal
dari perkembangan kendaraan roda dua yang kita rasakan. Apakah anda mengetahui siapa
sebenarnya penemu Mesin sepeda roda dua sehingga ada yang 2 tak dan ada yang 4 tak dan
bagai mana sistem kerjanya?
Entiene Lenoir yang lahir pada tahun 1822 dan meninggal dunia pada tahun 1900 adalah
seorang berkebangsaan Perancis yang pertama kali menemukan motor bakar 2tak. Sedangkan
August Otto yang hidup antara 1832 sampai 1891 adalah seorang berkebangsaan Jerman yang
membuat cikal bakal ramainya industri Mobil, si penemu mesin 4tak. Pada tahun 1860, Otto
mendengar kabar ada ilmuwan jenius yang bernama Leonir, yang mampu membuat mesin
pembakar dengan dua dorongan putaran alias 2tak.
2. Tujuan pembelajaran
Mahasiswa dapat mengetahui proses kerja motor bensin dan diesel. Dalam langka kerja
4 langka maupun 2 langka.
Nama "Diesel" diberikan kepada sebuah mesin yang sesuai dengan nama penemunya, yaitu
Rudolf Christian Karl Diesel (1858-1913), seorang mekanik andal kelahiran Prancis yang
besar di Jerman. Terkenal akan penemuanya, mesin diesel, Dia lahir di Paris dan meninggal
secara misterius di kapal fery dalam perjalanannya ke Inggris.
Diesel mengembangkan ide sebuah mesin pemicu kompresi pada dekade terakhir abad ke-19
dan menerima hak paten untuk alat tersebut pada tahun 1893. Dia membangun prototipe yang
berfungsi pada awal 1897 ketika berkerja di pabrik Man di Augsburg. Mesin diesel ini pun
dinamakan untuk menghormati jasanya. Aslinya, ia bernama "mesin minyak".
1. Menaikkan efisiensi motor (efisiensi motor bensin = 30%, efisiensi motor diesel
= 40-51%).
2. Mengganti sistem pengapian dengan sistem penyalaan sendiri, karena sistem
pengapian motor bensin pada waktu itu kurang baik.
3. Mengembangkan sebuah mobil yang dapat dioperasikan dengan bahan bakar
yang lebih murah dari pada bensin.
Nikolaus August Otto (1832-1891) ialah penemu mesin pembakaran dalam asal jerman.
Mesin Atmosfer pertamanya selesai pada Mei 1867. 5 tahun kemudian ia disusul oleh
Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach dan bersama mereka menciptakan gagasan putaran
empat tak atau putaran Otto.
Pertama kalinya dibuat pada 1876, tak itu merupakan gerakan naik atau turun pada piston
silinder. Paten Otto tak berlaku pada 1886 saat ditemukan bahwa penemu lain, Alphonse
Beau de Rochas, telah membuat asas putaran 4 tak dalam selebaran yang diterbitkan sendiri.
Menurut studi sejarah terkini, penemu Italia Eugenio Barsanti dan Felice Matteucci
mempatenkan versi efiensi karya pertama dari mesin pembakaran dalam pada 1854 di london
(nomor paten 1072). Mesin Otto dalam banyak hal paling tidak diilhami dari penemuan itu.
Mesin bensin ( mesin Otto ) dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam
yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk meggunakan bahan
bakar bensin atau sejenis nya.
Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan
udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran.
Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan
sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar di akhiri langkah kompresi untuk
bercampur dengan udara yang di panaskan, pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah
bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut
akan terbakar dengan sendirinya.
Motor bakar adalah jenis mesin kalor yang termasuk Mesin Pembakaran Dalam
(Internal Combustion Engine). Internal Combustion Engine (I.C. Engine) adalah mesin kalor
yang mengubah energi kimia bahan bakar menjadi kerja mekanis, yaitu dalam bentuk putaran
poros. Energi kimia bahan bakar pertama diubah menjadi energi panas melalui proses
pembakaran atau oksidasi dengan udara dalam mesin.
Energi panas ini meningkatkan temperatur dan tekanan gas pada ruang bakar. Gas
bertekanan tinggi ini kemudian berekspansi melawan mekanisme mekanik mesin. Ekspansi ini
diubah oleh mekanisme link menjadi putaran crankshaft, yang merupakan output dari mesin
tersebut. Crankshaft selanjutnya dihubungkan ke sistem transmisi oleh sebuah poros untuk
mentransmisikan daya atau energi putaran mekanis yang selanjutnya energi ini dimanfaatkan
sesuai dengan keperluan.
Siklus Otto pada mesin bensin disebut juga dengan siklus volume konstan, dimana
pembakaran terjadi pada saat volume konstan. Pada mesin bensin dengan siklus Otto dikenal
dua jenis mesin, yaitu mesin 4 langkah (four stroke) dan 2 langkah (two stroke). Untuk mesin
4 langkah terdapat 4 kali gerakan piston atau 2 kali putaran poros engkol (crank shaft) untuk
tiap siklus pembakaran, sedangkan untuk mesin 2 langkah terdapat 2 kali gerakan piston atau
1 kali putaran poros engkol untuk tiap siklus pembakaran. Sementara yang dimaksud langkah
adalah gerakan piston dari TMA (Titik Mati Atas) atau TDC (Top Death Center) sampai TMB
(Titik Mati Bawah) atau BDC (Bottom Death Center) maupun sebaliknya dari TMB ke TMA.
A. Langkah hisap
Bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke dalam silinder. Sebagaimana
tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan-bakar yang terbakar selama proses
pembakaran.
Prosesnya adalah ;
1. Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).
2. Klep inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder
3. Kruk As berputar 180 derajat.
4. Noken As berputar 90 derajat.
5. Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk ke
Silinder.
B. Langkah Kompresi
Dimulai saat klep intek menutup dan piston terdorong ke arah ruang bakar akibat
momentum dari kruk as dan flywheel. Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk
meningkatkan temperatur sehingga campuran udara-bahanbakar dapat bersenyawa. Rasio
kompresi ini juga nantinya berhubungan erat dengan produksi tenaga.
Prosesnya sebagai berikut :
1. Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA
2. Klep In menutup, Klep Ex tetap tertutup
3. Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran (combustion chamber)
4. Sekitar 15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga api dan memulai proses
pembakaran
5. Kruk as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat)
6. Noken as mencapai 180 derajat
Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat campuran
yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh dinding kepala silinder
sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang mendorong piston turun ke
silinder bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk as. Enersi
rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan hanya menghasilkan tenaga,
counter balance weight pada kruk as membantu piston melakukan siklus berikutnya.
Prosesnya sebagai berikut :
1. Ledakan tercipta secara sempurna di ruang bakar
2. Piston terlempar dari TMA menuju TMB
3. Klep inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah usaha klep buang
mulai sedikit terbuka.
4. Terjadi transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi kruk as
5. Putaran Kruk As mencapai 540 derajat
6. Putaran Noken As 270 derajat
D. Langka Buang
Langkah buang menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin yang
lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas sisa pembakaran keluar dari silinder
menuju pipa knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja terdapat
gas sisa pembakaran yang tercampur bersama pemasukkan gas baru akan mereduksi potensial
tenaga yang dihasilkan.
Prosesnya adalah :
1. Counter balance weight pada kruk as
memberikan gaya normal untuk menggerakkan piston dari TMB ke TMA
2. Klep Ex terbuka Sempurna, Klep Inlet menutup penuh
3. Gas sisa hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui port exhaust menuju
knalpot
Overlap adalah sebuah kondisi dimana kedua klep intake dan out berada dalam possisi
sedikit terbuka pada akhir langkah buang hingga awal langkah hisap. Berfungsi untuk efisiensi
kinerja dalam mesin pembakaran dalam. Adanya hambatan dari kinerja mekanis klep dan
inersia udara di dalam manifold, maka sangat diperlukan untuk mulai membuka klep masuk
sebelum piston mencapai TMA di akhir langkah buang untuk mempersiapkan langkah hisap.
Dengan tujuan untuk menyisihkan semua gas sisa pembakaran, klep buang tetap terbuka hingga
setelah TMA. Derajat overlaping sangat tergantung dari desain mesin dan seberapa cepat mesin
ini ingin bekerja.
Motor 2 tak merupakan motor yang satu siklus kerjanya diperlukan 2 langkah gerakan
piston atau 1 putaran engkol. Dalam 2 langkah piston di atas piston atau di dalam silinder
terdapat proses pemasukan campuran bahan bakar, kompresi, usaha dan buang. Sedangkan di
bawah piston atau didalam bak engkol terdapat dua proses yaitu menghisap campuran bahan
bakar dari karburator dan proses memompa campuran ke dalam silinder.
Pada motor 2 tak proses pemasukan campuran bahan bakar ke dalam silinder bersamaan
dengan proses pembuangan, proses ini lebih popular dengan istilah proses pembilasan, yaitu
Saat piston bergerak dari TMB menuju TMA, maka didalam silinder terjadi proses
kompresi, proses ini dimulai saat lubang bilas dan buang tertutup piston, gerakan piston
menyebabkan campuran bahan bakar yang masuk dikompresi sehingga tekanan dan temperatur
naik.
piston digunakan untuk memutar poros engkol, pada poros engkol digunakan untuk
memutar beban. Proses di bawah piston saat piston bergerak dari TMA ke TMB menyebabkan
ruang engkol mengecil sehingga tekanan naik, naiknya tekanan menyebabkan reed valve
menutup, proses pemasukan campuran terhenti.
3. Proses buang
Beberapa derajat langkah usaha, lubang buang terbuka sehingga gas buang mengalir ke luar
melalui saluran buang ke knalpot. Sementara itu tekanan dibawah piston semakin besar akibat
ruang engkol yang semakin mengecil.
4. Proses pembilasan
Urutan proses pembakaran atau sering disebut FO (Firing Order), merupakan urutan
percikan api busi guna membakar campuran bahan bakar. Proses pembakaran terjadi saat akhir
langkah kompresi sehingga urutan percikan api harus diberikan sesuai dengan urutan siklus
kerja pada tiap silinder. Dengan demikian FO sangat erat kaitannya dengan desain motor, oleh
karena itu dalam pemasangan kabel busi kita harus mengetahui FO mesin tersebut. Contoh
motor 4 tak, 4 silinder mempunyai FO : 1 – 3 – 4 – 2 , urutan proses pembakaran dapat
digambarkan sebagai berikut:
Kesalahan FO menyebabkan kesalahan memberi api pada busi sehingga tidak ada
pembakaran pada silinder bersangkutan. Contoh motor 4 tak, 4 silinder mempunyai FO : 1 – 3
– 4 – 2 , Karena salah asumsi arah putaran motor maka FO menjadi 1 – 2 - 4 - 3, kesalahaan
ini menyebabkan silinder 2 dan 3 terbalik.
Percikan api pada silinder 2 terjadi pada saat akhir langkah buang (530° bila saat
pengapian 10° sebelum TMA ) akibatnya tidak terjadi proses pembakaran pada silinder 2,
demikian juga silinder 3 yaitu percikan api pada busi terjadi pada akhir langkah buang (170°
bila saat pengapian10° sebelum TMA). Saat akhir langkah buang, katup hisap mulai terbuka
karena adanya overlaping katup, kondisi tersebut menyebabkan munculnya ledakan di
karburator bila salah pemasangan FO, terutama bila saat pengapian terlalu mundur atau
mendekati TMA dan mesin pincang karena hanya 2 silinder yang bekerja.
A. Mesin 4 Langka
a. Keuntungan:
- Karena proses pemasukan, kompresi, kerja, dan buang prosesnya berdiri sendiri-sendiri
sehingga lebih presisi, efisien dan stabil, jarak putaran dari rendah ke tinggi lebih lebar (500-
10000 rpm).
- Kerugian langkah karena tekanan balik lebih kecil dibanding mesin dua langkah sehingga
pemakaian bahan bakar lebih hemat.
- Putaran rendah lebih baik dan panas mesin lebih dapat didinginkan oleh sirkulasi oli
- Langkah pemasukan dan buang lebih panjang sehingga efisiensi pemasukan dan tekanan
efektif rata-rata lebih baik
- Panas mesin lebih rendah dibanding mesin dua langkah
b. Kerugian
- Komponen dan mekanisme gerak klep lebih banyak, sehingga perawatan lebih sulit
- Suara mekanis lebih gaduh
- Langkah kerja terjadi dengan 2 putaran poros engkol, sehingga keseimbangan
putar tidak stabil, perlu jumlah silinder lebih dari satu dan sebagai peredam
getaran.
A. Mesin 2 Langka
a. Keuntungan :
- Proses pembakaran terjadi setiap putaran poros engkol, sehingga putaran poros engkol
lebih halus untuk itu putaran lebih rata.
- Tidak memerlukan klep, komponen part lebih sedikit, perawatan lebih mudah dan relatif
Murah
- Momen puntir untuk putaran lanjutan poros lebih kecil sehingga menghasilkan gerakan
yang halus
- Bila dibandingkan dengan mesin empat langkah dalam kapasitas yang sama,
tenaga yang dihasilkan lebih besar
- Proses pembakaran terjadi 2 kali, sehingga tenaga lebih besar
b. Kerugian :
- Langkah masuk dan buang lebih pendek, sehingga terjadi kerugian langkah tekanan kembali
gas buang lebih tinggi
- Karena pada bagian silinder terdapat lubang-lubang, timbul gesekan antara ring piston dan
lubang akibatnya ring piston akan lebih cepat aus.
- Karena lubang buang terdapat pada bagian silinder maka akan mudah timbul panas
- Putaran rendah sulit diperoleh
- Konsumsi pelumas lebih banyak.
6. Mesin diesel
Sejak diperkenalkan pertama kali oleh Rudolf Diesel pada 1892 di Jerman, mesin diesel
telah mengalami perkembangan yang sangat pesat mulai penggunaan bahan bakar hingga
peningkatan kinerja yang berhubungan dengan teknologi mekanis hingga improvement power,
dan konsumsi bahan bakar agar lebih bersahabat dengan lingkungan.
Motor diesel sebagai sebuah sumber tenaga penggerak memiliki prinsip yang hampir sama
dengan motor bensin (gasoline engine) dimana energi dihasilkan oleh pembakaran bahan
bakar, Ada beberapa perbedaan utama antara karakteristik mesin bensin dan mesin diesel.
Mesin diesel menggunakan prinsip auto-ignition (terbakar sendiri). Sedangkan mesin bensin
menggunakan prinsip spark-ignition (pembakaran yang dipicu oleh percikan api pada busi).
Oleh karenanya motor diesel sering juga disebut dengan ”compression ignition engine”.
Agar dapat mencapai suhu dan tekanan pembakaran, tekanan kompresi pada mesin diesel
diusahakan mampu mencapai 30-45kg/cm2, agar temperatur udara yang dikompresikan
mencapai 500 derajat celsius, sehingga bahan bakar mampu terbakar dengan sendirinya tanpa
dipicu oleh letikan bunga api dari busi.
Untuk dapat mencapai tekanan dan temperatur yang demikian, pada motor diesel harus
memiliki perbandingkan kompresi yang lebih tinggi kira-kira mencapai 25:1 dan
membutuhkan gaya yang lebih besar untuk memutarnya. Sehingga motor diesel memerlukan
alat pemutar seperti motor starter dan baterai yang berkapasitas besar pula.
Disamping itu motor diesel memiliki efisiensi panas yang sangat tinggi, hemat konsumsi
bahan bakar, memiliki kecepatan lebih rendah dibanding mesin bensin, getarannya sangat besar
dan agak berisik, momen yang didapatkan lebih besar, sehingga motor ini umumnya digunakan
pada kendaraan niaga, kendaraan penumpang dan sebagai motor penggerak lainnya Karena
tekanan pembakaran yang tinggi, maka mesin diesel harus dibuat dari bahan yang tahan
terhadap tekanan tinggi dan harus mempunyai struktur yang sangat kuat.
Disamping itu getaran motor yang dihasilkan sangat besar, ini diakibatkan oleh tekanan
pembakaran maksimum yang dicapai hampir dua kali lipat lebih besar dari pada motor bensin,
sehingga suara dan getaran mesin diesel menjadi lebih besar. Teknologi mesin diesel terus
mengalami penyempurnaan sehingga menjadi lebih ramah lingkungan. Di pameran North
America International Auto Show 2007 (NAIAS) yang sedang berlangsung di AS,
diperkenalkan teknologi baru mesin diesel berstandar emisi gas buang Euro 5.
Sedangkan di Indonesia mulai 1 Januari 2007, mesin diesel mutlak berstandar Euro 2.
Teknologi terbaru yang diperkenalkan perusahaan otomotif Jerman, Mercedes Benz di NAIAS
Di Prancis penjualan mesin diesel lebih besar daripada mesin bensin, sedangkan di
Italia penjualan mobil berbahan bakar solar mencapai angka 33% dari total penjualan. Produsen
mobil yang membuat kendaraan diesel pun semakin banyak, tidak hanya pabrikan kelas
sedang, tetapi juga mewah, seperti Jaguar. Bahkan pabrikan Jepang, seperti Honda
memasarkan Civic diesel di Eropa. Alasannya, penelitian mesin diesel banyak dilakukan di
Eropa.
Pada prinsipnya pada motor diesel tidak jauh berbeda dengan motor bensin, demikian pula
secara mekanis tidak dapar perbedaan jenis komponen yang digunakan. Disamping itu pada
motor diesel dikenal pula motor diesel 2 langkah (2 stroke) dan motor diesel 4 langkah (4
stroke), namun dalam perkembangannya motor diesel 4 langkah lebih banyak berkembang dan
digunakan sebagai penggerak.
Sebagaimana namanya, mesin diesel empat langkah mempunyai empat prinsip kerja, yaitu
langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha dan langkah buang. Keempat langkah mesin
diesel ini bekerja secara bersamaan untuk menghasilkan sebuah tenaga yang menggerakkan
komponen lainnya.
Motor Diesel disebut juga motor pembakaran dengan tekanan kompressi karena motor
mengisap udara dan mengkompresikan dengan tingkat yang lebih tinggi. Berdasarkan efisiensi
secara keseluruhan, motor diesel muncul sebagai mesin pembakaran yang paling efisien dan
bertenaga besar, pada jenis motor diesel putaran rendah dapat mencapai effesiensi sampai 50
persen atau lebih. Pada motor diesel 4 langkah, katup masuk dan buang digunakan untuk
mengontrol proses pemasukan dan pembuangan gas dengan membuka dan menutup saluran
masuk dan buang.
Pemakaian bahan bakar lebih hemat, diikuti dengan tingkat polutan gas buang yang relatif
rendah, semuanya itu dihasilkan oleh motor diesel secara signifikan. Seperti halnya motor
bensin maka ada motor diesel 4 langkah dan 2 langkah, dalam aplikasinya pada sektor
otomotif/kendaraan kebanyakan dipakai motor diesel 4 langkah.
Pada langkah ini, piston akan bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah
(TMB). Selanjutnya, katup hisap akan terbuka sebelum mencapai TMA dan katup buang akan
tertutup. Akibatnya, akan terjadi kevakuman di dalam silinder yang menyebabkan udara murni
masuk ke dalam silinder.
piston bergerak sebaliknya, yaitu dari TMB ke TMA. Katup hisap tertutup sementara katup
buang akan terbuka. Udara kemudian akan dikompresikansampai pada tekanan dan suhunya
menjadi 30kg/cm2 dan suhu 500 derajat celsius. Perbandingan kompresi pada motor diesel
berkisar diantara 14 : 1 sampai 24 : 1 . Akibat proses kompressi ini udara menjadi panas dan
temperaturnya bisa mencapai sekitar 900 °C . Pada akhir langkah kompresi injektor/nozel
menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara panas yang bertekanan sampai diatas 2000 bar.
Solar dibakar oleh panas udara yang telah dikompresikan di dalam silinder. Untuk
memenuhi kebutuhan pembakaran tersebut, maka temperatur udara yang dikompresikan di
dalam ruang bakar harus mencapai 500 derajat celsius atau lebih. Perbedaan kompresi ini
menghasilkan efisiensi panas yang lebih besar, sehingga penggunaan bahan bakar diesel lebih
ekonomis dari pada bensin. Pengeluaran untuk bahan bakar pun bisa lebih hemat.
katup hisap tertutup, katup buang juga tertutup dan injektor menyemprotkan bahan bakar.
Sehingga, terjadi pembakaran yang menyebabkan piston bergerak dariTMA ke TMB.
hampir sama dengan langkah hisap, yaitu piston bergerak dari TMB ke TMA. Namun,
katup hisap akan tertutup dan katup buang akan terbuka. Sedangkan piston akan bergerak
mendorong gas sisa pembakaran keluar.
Sesaat sebelum torak mencapai TMA terjadi Penyemprotan/Injeksi bahan bakar, di susul
proses pembakaran sehingga mendorong torak menuju TMB dan memutarkan poros engkol.
Karena torak menuju TMB berakhir ketika ujung atas torak melewati saluran buang dan terjadi
penyesuaian, sehingga gas sisa pembakaran keluar sampai dalam silinder Ketika saluran
buang masih terbuka, saluran bilas terbuka dan udara murni yang ada pada ruang bak engkol
mengalir kedalam silinder, hal ini terjadi karena di luar bak engkol akibat saluran pengisian
tertutup.
1.Mesin diesel memiliki efisensi terhadap panas yang besar bila dibandingkan dengan mesin
bensin. Tentunya Hal tersebut dapat lebih menghemat penggunaan bahan bakar (solar)
daripada bensin pada mesin bensin.
2. Umumnya, mesin diesel lebih tahan lama dan tidak membutuhkan electric igniter. Hal ini
berarti bahwa kemungkinan terjadinya kesulitan tentu lebih kecil dari pada mesin bensin.
3.Momen pada mesin diesel tidak berubah pada jenjang tingkat kecepatan yang luas. Itu artinya
mesin diesel lebih fleksibel dan lebih mudah dioperasikan bila dibandingkan dengan mesin
bensin dan karena hal inilah mesin diesel umum digunakan untuk kendaraan-kendaraan besar.
1.Mesin diesel memiliki efisensi terhadap panas yang besar bila dibandingkan dengan mesin
bensin. Tentunya Hal tersebut dapat lebih menghemat penggunaan bahan bakar (solar)
daripada bensin pada mesin bensin.
2.Umumnya, mesin diesel lebih tahan lama dan tidak membutuhkan electric igniter. Hal ini
berarti bahwa kemungkinan terjadinya kesulitan tentu lebih kecil dari pada mesin bensin.
3.Momen pada mesin diesel tidak berubah pada jenjang tingkat kecepatan yang luas. Itu artinya
mesin diesel lebih fleksibel dan lebih mudah dioperasikan bila dibandingkan dengan mesin
bensin dan karena hal inilah mesin diesel umum digunakan untuk kendaraan-kendaraan besar.
1. Kesimpulan
Motor bakar adalah jenis mesin kalor yang termasuk Mesin Pembakaran Dalam (Internal
Combustion Engine). Internal Combustion Engine (I.C. Engine) adalah mesin kalor yang
mengubah energi kimia bahan bakar menjadi kerja mekanis, yaitu dalam bentuk putaran poros.
Energi kimia bahan bakar pertama diubah menjadi energi panas melalui proses pembakaran
atau oksidasi dengan udara dalam mesin.
http://gudangilmu.org/2008/01/04/siklus-2-tak-mesin-diesel-part-2/
http://www.suzuki-2wheels.or.id/main/index.php?id=artikel&action=view&art=23
http://www.yamaha-vega.or.id/article.php?action=viewarticle&id=AR0810300001
http://klikauto..com/2009/08/perbedaan-teknis-motor-2-tak-dan-4tak.html
http://ratmotorsport.wordpress.com/2009/04/28/mengenali-cara-kerja-mesin-4-
tak/
Toyota Astra Motor. (1994). Chassis Group. Training Manual. Step 2. Jakarta.