Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KETEL UAP

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


MANFAAT KETEL UAP SEBAGAI ALAT TRANSFORTASI
(LOKOMOTIF UAP / KERETA API UAP)

Disusun Oleh :

Nama
Npm
Program Studi
Jenjang

: Abdilah Rasyid
: 13.62.0195
: Teknik Mesin
: Sarjana (S-1)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY
BANJARMASIN
2016

MAKALAH KETEL UAP


DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
MANFAAT KETEL UAP SEBAGAI ALAT TRANSFORTASI
(LOKOMOTIF UAP / KERETA API UAP)

Disusun Oleh :

Nama
Npm
Program Studi
Jenjang

: Abdilah Rasyid
: 13.62.0195
: Teknik Mesin
: Sarjana (S-1)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY
BANJARMASIN
2016
I

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis bisa menyelesaikan

tugas makalah ketel uap tentang pemanfaatan ketel uap sebagai alat transfortasi.

Adapun makalah ini dibuat berdasarkan atas pengetahuan yang penulis


peroleh dan tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dan atas bantuan serta doa yang telah
diberikan, penulis sampaikan penghargaan ucapan terima kasih yang sedalamdalamnya, kepada :
1. Dekan Fakultas Teknik Uniska Banjarmasin
2. Ketua Jurusan Fakultas Teknik Mesin Uniska Banjarmasin
3. Dosen Pengajar Robinhood, ST., MT.
4. Rekan rekan yang lainnya..

Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga terselesaikannya


makalah ketel uap ini. Tidak lupa permohonan maaf penulis apabila terdapat
kesalahan-kesalahan yang kurang berkenan, penulis menyadari bahwa masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
perbaikan makalah ini.

II

Akhir kata penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat banyak bagi
penulis dan bagi generasi penerus penulis yang tengah menempuh terutama untuk
Mahasiswa-Mahasiswi Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad
Arsyad Al-Banjary Banjarmasin di masa mendatang.

Banjarmasin, Desember 2016

Abdilah Rasyid

III

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................

II

DAFTAR ISI...........................................................................................

IV

BAB I PENDAHULUAN......................................................................

1.1.Latar Belakang.........................................................................

1.2.Tujuan dan Manfaat.................................................................

BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................

2.1.Penemuan Mesin Uap ..............................................................

2.2.Bagian-Bagian Lokomotif Uap................................................

2.3.Cara Kerja Lokomotif Uap ......................................................

2.4.Istilah Tender dan Gandengan .................................................

2.5.Jenis Kereta Lokomotif Uap Menurut Artikulasi ....................

BAB III PEMBAHASAN ....................................................................

3.1.Pengertian Lokomotif Uap ......................................................

3.2.Kereta Api Pertama di Indonesia.............................................

3.3.Lokomotif Uap Yang Di Indonesia .........................................

3.4.Kode Konfgurasi Roda Penggerak ..........................................

3.5.Lokomotif Uap Terbesar Di Indonesia ....................................

3.5.1. Kereta Pada Rel Bergigi SumBar dan Ambarawa........

IV

3.5.2.Bengkel Lokomotif di Madiun ......................................

10

3.6.Lokomotif Uap Terakhir Di Indonesia ....................................

10

3.7.Lokomotif Uap Super Besar di AS..........................................

10

3.7.1.Kereta api lokomotif uap Big Boy 4-8-8-4....................

11

3.7.2.Kereta api lokomotif uap Challenger 4-6-6...................

12

3.7.3.Kereta api lokomotif uap Northern 4-8-4 ......................

13

3.8. Museum Kereta Api .............................................................

14

BAB IV PENUTUP ...............................................................................

20

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

21

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kereta Api Lokomotif Uap adalah kereta api yang pergerakkannya
menggunakan tekanan uap air yang dihasilkan dari mesin ketel uap yang
dipanaskan dengan tungku menggunakan bahan bakar seperti batu bara, kayu
bakar atau minyak bakar. Karena pada kendaraan ini menggunakan api untuk
menggerakkannya maka kendaraan angkutan darat ini disebut kereta api. Istilah
kereta api ini terbawa sampai sekarang. Kendaraan ini berjalan pada bantalan besi
yang disebut rel dan termasuk jenis alat transportasi darat. Pertama kali Indonesia
membangun kereta api, yaitu pada tahun 1867 tepatnya dikota Semarang, kereta
api yang dioperasikan adalah kereta api lokomotif uap. Pada umumnya
menggunakan kereta api lokomotif uap buatan Jerman, Amerika Serikat, Inggris
dan Belanda. Namun di Indonesia yang paling banyak digunakan adalah kereta
api lokomotif uap buatan Jerman.

1.2.Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari judul makalah yang saya buat adalah dengan adanya alat
transfortasi lokomotif uap atau yang biasa kita sebut dengan kereta uap adalah
untuk mengangkut barang atau orang,hasil pertanian dan mengantarkan orang dari
suatu tempat ketempat lain.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Penemuan Mesin Uap

Seperti telah kita ketahui bahwa penemu mesin uap itu adalah James Watt,
seorang pria yang dilahirkan pada tanggal 19 Januari 1736 di Greenock
Scotlandia. Penemuan mesin uap ini menyebabkan terjadinya perkembangan di
dunia transportasi. Penyempurnaan mesin uap ini merupakan awal dari penemuan
kereta api lokomotif uap.

2.2.Bagian-Bagian Dari Kereta Api Lokomotif Uap

Bagian-bagian dari lokomotif uap adalah sebagai berikut:

Tungku tempat pembakaran batu bara atau kayu

Mesin ketel uap air

Tender atau tempat batu bara dan air

Roda penggerak

Piston uap air penggerak roda

Ruang masinis

Tender gandengan untuk batu bara dan air

Roda penggerak

Roda penunjang

Cerobong asap

Dan lain-lain

2.3.Cara Kerja Lokomotif Uap Menggerakkan Roda

Roda dari kereta api komotif uap ini digerakkan oleh uap air yang berasal
dari mesin ketel uap. Ketel uap ini dipanaskan sehingga menghasilkan uap air,
kemudian uap air ini dialirkan menuju ruang dimana piston diletakkan. Uap air
yang bertekanan tinggi ini masuk ke piston sedemikian sehingga uap air akan
menekan piston untuk bergerak. Di sisi lain, uap air yang sudah masuk di ruang
piston akan di dorong ke luar (di buang), demikian seterusnya.

2.4.Istilah Tender Dan Gandengan Tender Pada Kereta Api Lokomotif Uap

Tender pada kereta api lokomotif uap adalah tempat perbekalan bahan bakar
berupa batu bara atau kayu bakar dan tandon air untuk menyalakan lokomotif .
Umumnya lokomotif uap berukuran kecil dan hasil produksi sebelum tahun 1900
adalah lokomotif tender, sedangkan lokomotif uap berukuran besar dan hasil
produksi setelah tahun 1900 umumnya adalah lokomotif gandengan tender.

2.5.Jenis Kereta Api Lokomotif Uap Menurut Artikulasi Roda Penggerak

Dengan berkembangnya teknologi kereta api, lokomotif uap mencapai


puncaknya pada sekitar abad XIX. Berbagi jenis artikulasi roda penggerak, yaitu
dengan sebutan mallet, garratt dan meyer, sesuai dengan nama penemunya.

Lokomotif uap jenis Mallet, yaitu jenis lokomotif uap yang mempunyai
artikulasi roda penggeraknya berada di bawah tungku. Tekanan uap yang
tinggi yang dihasilkan oleh ketel uap disalurkan kepada roda penggerak

depan, kemudian setelah itu disalurkan ke roda penggerak yang berada


dibelakangnya. Selain itu roda depan lokomotif jenis Mallet dapat
berbelok arah sesuai dengan kurva belokan rel. Penemu sistem ini adalah
Anatole Mallet, seorang insinyur bekebangsaan swiss. Banyak negara
yang memakai sistem ini, yaitu negara-negara di benua eropa, amerika dan
Hindia Belanda.

Lokomotif uap jenis Garratt , yaitu jenis lokomotif uap yang mempunyai
artikulasi roda penggeraknya berada di bawah tender depan dan tender
belakang. Penemu dari sistem ini adalah Garratt, seorang insinyur
berkebangsaan Inggris. Banyak negara yang memakai sistem ini, yaitu di
benua Afrika seperti : Simbabwe, Kenya, Algeria; di benua Asia seperti :
Burma, India, Iran, Turkey; di benua Australia seperti :New Zealand,
Queensland, Tasmania; di benua Eropa seperti : Netherlands, Spain,
Inggris, USSR; di Amerika Selatan seperti :Argentina, Brasil.

Lokomotif uap jenis Meyer, yaitu jenis lokomotif uap yang mempunyai
artikulasi roda penggerak berada di bawah tungku, serta roda penggerak
depan dan belakang mendapat tekanan uap yang sama. Penemu dari sistem
ini adalah Jean-Jacques Meyer seorang insinyur berkebangsaan Perancis
pada tahun 1868. Varian lain dari sistem ini adalah Kitson-Meyer. Sistem
ini banyak dipakai berbagai negara di Eropa, Amerika, dan juga Hindia
Belanda.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1.Pengertian Lokomotif Uap
Lokomotif uap adalah kendaraan rel yang dapat bergerak sendiri dengan
penggerak mesin uap yang dihasilkan dari ketel uap yang dipanaskan dengan kayu
bakar, batu bara atau minyak bakar. Lokomotif uap pertama di Indonesia mulai
beroperasi pada tahun 1867 seiring dengan pembukaan jalur kereta api yang
pertama dari stasiun Samarang ke Tanggung sepanjang 26 km. Lokomotif uap
tersebut bernomor seri NIS 1 dan NIS 2 buatan pabrik Borsig di Jerman.
Selanjutnya berbagai jenis lokomotif mulai didatangkan dari Eropa dan Amerika.
Lokomotif-lokomotif tersebut memiliki daya sampai 1850 HP (horse power),
misalnya lokomotif uap terbesar di Indonesia yaitu DD52. Mulai tahun 1953,
lokomotif diesel mulai datang dan selanjutnya menggantikan lokomotif uap.

3.2.Kereta Api Pertama Di Indonesia Tahun 1867

Pada tahun 1867 di kota Semarang, kereta api pertama kalinya dibangun di
Indonesia. Pada saat itu, rute kereta api yang dibangun adalah NIS-Tanggung
dengan jarak 26 km. Pembangunan kereta api ini atas permintaan dari Raja
Willem untuk keperluan transportasi militer di Semarang dan sebagai alat angkut
hasil bumi ke Gudang Semarang. Sejak saat itu, Pemerintah Kolonial Belanda
terus mengadakan pembangunan di bidang transposrtasi kereta api. Hal ini
dimaksudkan untuk melayani kebutuhan akan angkutan pengiriman hasil bumi
dari Indonesia. Ini terbukti sejak tahun 1876 telah membangun berbagai sarana
5

dan prasarana kereta api, dengan muara dua buah pelabuhan, yaitu Pelabuhan
Tanjung Priok Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

3.3.Berbagai Kereta Api Lokomotif Uap di Indonesia

Di Indonesia pernah ada beberapa lokomotif uap dari berbagai jenis,


diantaranya yaitu:
Kereta Api Lokomotif Uap Tahun 1871: Seri B Gordon, Manchester
Kereta Api Lokomotif Uap Tahun 1880: Seri C Manchester
Kereta Api Lokomotif Uap Tahun 1899: Seri BB Hartmann
Kereta Api Lokomotif Uap Tahun 1904: Seri CC Hartmann
Kereta Api Lokomotif Uap Tahun 1916: Seri DD ALCO (yang terbesar di
Indonesia, kelas 2-8-8-0)
Kereta Api Lokomotif Uap Tahun 1951: Seri D 52 Krupp
Di Indonesia pernah ada lokomotif bergigi, yaitu di jalur AmbarawaMagelang dan Sumatera Barat.

3.4.Kode Konfigurasi roda penggerak A, B, C, D, dan AA, BB, CC, DD

Kerata api lokomotif uap pada umumnya terdiri dari roda penggerak dan
roda penunjang. Kode A diberikan kepada lokomotif uap yang mempunyai roda
penggerak sebanyak satu pasang. Kode B diberikan kepada lokomotif uap yang
mempunyai roda penggerak sebanyak dua pasang. Kode C diberikan kepada
lokomotif uap yang mempunyai roda penggerak sebanyak tiga pasang. Dan Kode

D diberikan kepada lokomotif uap yang mempunyai roda penggerak sebanyak


empat pasang.
Roda penunjang pada gandengan tender tidak dimasukkan dalam kode
konfigurasi lokomotif uap. Pada lokomotif uap jenis Malet, Garratt dan Meyer,
yaitu roda penggerak tandem/2 as diberi kode AA, BB, CC, dan DD.
Jumlah roda penunjang pada umumnya diberi kode angka: di depan, di
tengah, atau di belakang. Seperti misalnya: 1 - CC - 2, artinya adalah di depan
terdapat 1 pasang roda penunjang, 3 pasang tandem roda penggerak, dan di
belakang terdapat 2 pasang roda penunjang.
Kode di atas seperti 1 - CC - 2 dapat juga ditulis: 2 - 6 - 6 - 4. Ambil contoh
pada Kereta api lokomotif uap Big Boy mempunyai konfigurasi 4 - 8 - 8 4, ini
artinya adalah 2 pasang roda penunjang di depan, 4 pasang roda penggerak
tandem, dan 2 pasang roda penunjang di belakang. Roda penunjang di bawah
tender tidak dicantuman.
3.5.Kereta Api Lokomotif Uap Terbesar di Indonesia: Seri DD 50, DD 51,
dan DD 52

Gambar.3.5.1. Kereta api lokomotif uap terbesar di indonesia DD52

Tidak seperti di Amerika Serikat, di Indonesia tidak ada lokomotif yang


ukuran dan tenaganya super besar seperti BigBoy, Challenger ataupun Northern,
tetapi Indonesia juga mempunyai lokomotif terbesar seperti seri DD 50, DD 51
dan DD 52. Salah satu lokomotif mallet yang terdapat di Indonesia yaitu
Lokomotif DD 52.
Perusahaan kereta api di Indonesia yaitu Staatsspoorwegen (SS)
membutuhkan suatu lokomotif uap dengan daya yang lebih besar dari lokomotif
uap yang sudah ada saat itu, serta mampu berbelok dengan mulus pada rel yang
mempunyai tikungan tajam di jalur-jalur pegunungan di Jawa Barat. Untuk
mengatasi hal itu, SS telah memesan lokomotif uap besar, walaupun tidak super
besar seperti BigBoy yang ada di Amerika Serikat.
Staatsspoorwegen memesan kepada produsen lokomotif uap ALCO di
Amerika Serikat pada tahun 1916 hingga tahun 1923. Lokomotif yang dipesan
berupa lokomotif uap tipe mallet generasi ke-tiga (DD 50), generasi ke-empat
(DD 51) dan generasi ke-lima (DD 52) yang akan beroperasi di Indonesia. Ketiga
seri lokomotif uap tersebut, memiliki susunan konfigurasi roda 2-8-8-0.
Lokomotif uap seri DD50 mempunyai berat 133 ton, panjang 20,737 m dan
mampu melaju hingga kecepatan 40 km/jam. Lokomotif uap seri DD51
mempunyai berat 137 ton, panjang 20,737 m dan mampu melaju hingga
kecepatan 40 km/jam (Seri DD 50 atau DD 51 mirip Lokomotif Uap Northern).
Lokomotif Uap seri DD52 mempunyai daya 1850 HP (horse power), memiliki
berat 136 ton, panjang 20,792 m dan mampu melaju hingga kecepatan 50
km/jam.Dengan spesifikasi teknis yang seperti itu, maka lokomotif DD50, DD51

dan DD52 merupakan lokomotif uap terbesar yang pernah beroperasi di


Indonesia.
Pada tahun 1916, Staatsspoorwegen memesan 8 unit lokomotif uap seri
DD50 pabrik ALCO (American Locomotive Company, Amerika Serikat).
Selanjutnya pada tahun 1919, SS kembali memesan 12 unit lokomotif uap seri
DD51 ke pabrik ALCO dengan konstruksi yang sama dengan lokomotif DD50
namun dengan design teknis yang lebih baik. Lokomotif uap seri DD50 dan DD51
mampu melaju hingga kecepatan 40 km/jam. Pada tahun 1923, SS kembali
memesan lagi 10 unit lokomotif DD52 dengan konstruksi yang sama dengan
lokomotif DD50/DD51 namun dengan kecepatan maksimum yang lebih tinggi
yaitu 50 km/jam. Namun pemesanan lokomotif DD52 ini dilayangkan kepada 3
(tiga) pabrik lokomotif di Eropa (Hanomag/Jerman, Hartmann/Jerman and
Werkspoor/Belanda).

3.5.1.Kereta api pada rel bergigi di Sumatera Barat dan Ambarawa

Di Indonesia pernah beroperasi kereta api pada rel bergigi di Sumatera Barat
dan Ambarawa, yaitu kereta api yang beroperasi di daerah pegunungan dengan
kemiringan lintas rel sebesar 6% (lintas kereta umumnya hanya sampai 1% saja).
Kini kereta api tersebut masih dioperasikan untuk kepentingan pariwisata di
Sumatera Barat dan Ambarawa.

10

3.5.2.Bengkel Lokomotif Uap di Madiun

Pada mulanya depo lokomotif uap ada di seluruh stasiun di Indonesia, seperti
Tanahabang Jakarta, Bandung, Purwokerto, Kutoarjo, Pengok (bengkel lokomotif
se-Jawa di Yogyakarta), Madiun, dan Gubeng (Surabaya), namun sejak
pemerintah mengimpor lokomotif diesel, maka Madiun telah ditetapkan menjadi
bengkel pusat lokomotif uap menggantikan bengkel Pengok. Sekarang lokasi di
Madiun dipakai untuk PT. Industri Kereta Api (PT. INKA).

3.6.Lokomotif Uap terakhir di Indonesia

Pada tahun 1950, Pemerintah RI melalui DKA (Djawatan Kereta Api) mengimpor
lokomotif uap yang terakhir yaitu seri D 52 dari pabrik Fried Krupp di Essen,
Jerman sebanyak 100 buah dengan sistem kopel 2-8-2. Lokomotif ini sangat kuat
(bertenaga 1600 HP) dan dipakai di berbagai kebutuhan untuk penumpang, barang
maupun angkutan batu bara. Setelah beroperasi sekitar 30 tahun (D 52), maka
pengoperasian lokomotif uap berakhir seiring dengan adanya era peralihan traksi
uap menjadi traksi diesel. Lokomotif uap yang masih tersisa berada di Ambarawa.

3.7.Kereta api lokomotif uap super besar di Amerika Serikat

Lokomotif uap terbesar yang pernah ada adalah lokomotif yang ada di
Amerika Serikat, Medan jelajah yang sangat berat mengakibatkan negara ini
memproduksi lokomotif uap yang sangat besar. Lokomotif lokomotif tersbut
adalah:

11

3.7.1.Kereta api lokomotif uap Big Boy 4-8-8-4

Produsen kereta api lokomotif uap Amerika Serikat, Alco Locomotive Work
membuat 25 buah lokomotif uap super besar bernama Big Boy. Lokomotif Big
Boy ini mempunyai tenaga yang sangat hebat dan merupakan lokomotif terbesar
di dunia yang pernah ada di dunia. Lokomotif ini dioperasikan oleh perusahaan
Union Pacific Amerika serikat dengan route perjalanan yang sangat berat
berpegunungan. Suatu ketika tepatnya pada tahun 1930, Union Pacific harus
melakukan tindakan pertolongan pada jalur lain, di mana rangkaian kereta yang
mempunyai berat 3.600 ton dengan elevasi 1,14 %. Pengalaman itu menyebabkan
Union Pacific menginginkan lokomotif yang super kuat. Lokomotif uap Big boy
dapat menarik rangkaian seberat 3.600 ton, traksi 270 ton, mempunyai konfigurasi
4-8-8-4 yang artinya 8+8 roda penggerak atau seri DD, serta mempunyai
kecepatan 150 km/jam dan tekanan uap 300 psi.

Kereta api lokomotif uap Big Boy sudah mengarungi rata-rata perjalanan
sepanjang satu juta mil, perjalanan yang terpanjang adalah loko 4006 dengan
panjang perjalanan 1.064.625 mil, sedangkan yang terpendek adalah loko 4024
dengan panjang perjalanan adalah 811.956 mil. Arti kode 40 adalah lokomotif uap
tersebut buatan tahun 40-an, sedangkan dua angka terakhir adalah nomor urut

12

Gambar.3.8.1.Kereta Api Lokomotif Uap Union Pacific BigBoy

3.7.2.Kereta api lokomotif uap Challenger 4-6-6-4

Lokomotif Uap Challenger mempunyai panjang 30 meter dan mempunyai


berat 500 ton. Lokomotif uap ini memiliki susunan konfigurasi roda 4-6-6-4 yang
artinya 6+6 roda penggerak, atau seri CC dengan kecepatan 150 km/jam, lebih
kecil dari lokomotif uap Big Boy. Union Pacific pernah pula memiliki Lokomotif
ini sebanyak 105 buah. Lokomotif ini digunakan terutama untuk mengangkut
barang, namun dapat juga untuk penumpang pada jalur pegunungan di wilayah
California dan Oregon.
Kereta api lokomotif Union Pacific didesain oleh seorang insinyur bernama
Otto Jabelmann pada tahun 1941. UP 3985 merupakan bagian dari pesanan kedua
dari versi Challenger. Desain ini sangat mengandalkan pengalaman mutakhir
dengan lokomotif 4-8-8-4 Big Boy, dan menghasilkan sebuah lokomotif uap
dengan berat sekitar 287.577,5 kg dan disertai dengan 2/3 load tender yang
beratnya mencapai 157.850,2 kg.

13

Kelas Challenger diciptakan adalah untuk mempercepat operasi angkutan


dari wilayah barat ke wilayah timur di Wasatch yang curam di Utah dan
Wyoming barat. Kemunculan Challenger dan Big Boy bertepatan dengan
keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II, dimana saat itu pemakaian
lalu lintas kereta api meningkat.

Gambar.3.8.2.Kereta Api Lokomotif Uap Union Pacific Challenger

3.7.3.Kereta api lokomotif uap Northern 4-8-4

Kereta Lokomotif Uap Northerm memiliki susunan konfigurasi roda 4-8-4,


ini artinya lokomotif uap ini hanya mempunyai 8 roda penggerak dengan seri D.
Union Pacific mengoperasikan lokomotif uap Northern sebanyak 45 buah,
produksi tahun 1937 hingga 1944. Kecepatan lokomotif uap ini adalah 150
km/jam. Loko uap ini dioperasikan untuk mengangkut penumpang dan barang,
seperti misalnya Overland Pacific, Portland Rose, dan Pacific Limited. Hampir
seluruh jaringan Union Pacifik menggunakan lokomotif uap ini.

Sebenarnya lokomotif uap Northern mempunyai 3 buah model. Pada model


yang kedua dari lokomotif ini mempunyai panjang 29 meter, dengan berat 450

14

ton. Lokomotif uap ini dilengkapi dengan deflektor asap pada bagian depan
pemanas. Hal ini dimaksudkan agar asap yang dihasilkan dari mesin dapat
dibuang ke atas, dengan demikian masih dapat melihat ke depan dengan jelas.
Penggunaan lokomotif uap Northern Nomor seri 844 sampai tahun 1960
untuk eskursi dan pelayanan umum. Lokomotif uap lainnya adalah Nomor seri
814 di Iowa dan No. 833 di Ogden. Dua model terakhir dari lokomotif uap
Northern adalah Nomer 814 di Council Bluffs, Iowa dan No. 833 di Ogden, Utah.
Dan model ketiga dari loko ini adalah No. 838 yang disimpan di Cheyenne

Gambar.3.8.3.Kereta Api Lokomotif Uap Union Pacific Northern

3.8.Museum Kereta Api


Pada masa peralihan traksi uap menjadi traksi diesel, beberapa lokomotif
uap telah dibawa ke Ambarawa dan Taman Mini untuk dilestarikan dalam bentuk
museum kereta api. Bagi para penggemar kereta api uap dapat melihat di museum
kereta api di seluruh dunia, dan di Indonesia dapat dilihat di Taman Mini (DKI
Jakarta), Museum Kereta Api Ambarawa (Jawa Tengah), atau Museum Kereta
Api Sawahlunto (Sumatera Barat).

15

Kumpulan Gambar Kereta Api Lokomotif Uap.

Gambar.3.9.1.Kereta Api Lokomotif Uap Terbesar di Indonesia DD 50

Gambar.3.9.2.Kereta Api Lokomotif Uap Terbesar di Indonesia DD 51

Gambar.3.9.3. Kereta Api Lokomotif Uap BigBoy 4-8-8-4 4006 01

16

Gambar.3.9.4.Kereta Api Lokomotif Uap BigBoy 4-8-8-4 4006 02

Gambar.3.9.5.Kereta Api Lokomotif Uap Bigboy 4-8-8-4 4012 01

Gambar Kereta Api Lokomotif Uap Bigboy 4-8-8-4 4012 02

17

18

19

BAB IV
PENUTUP
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan bimbingan dosen pengajar
penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja industri yang diwajibkan oleh
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al-Banjary. Untuk
itu penulis telah menyelesaikan makalah ini dengan judul pemanfaatan ketel uap
sebagai alat transfortasi.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
dikarenakan keterbatasan penulis. Penulis sebagai manusia biasa dan untuk itu
mohon maaf apabila ada penulisan terdapat kekurangan. Maka penulis
memerlukan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
perbaikan dan kesempurnaan menyusun dan menulis makalah.
Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca, dan
penulis mengucapakan terima kasih.

20

21

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Lokomotif_uap
http://gambar-transportasi.blogspot.co.id/2015/08/kereta-api-lokomotif-uap.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_uap

Anda mungkin juga menyukai