Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN

KONTES ROBOT TERBANG INDONESIA


(KRTI) 2019
TIM ROBOT TERBANG SERINDIT

JURUSAN TEKNIK MESIN, FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS RIAU
2019
1. Pendahuluan
Pesawat Tanpa Awak (Unmanned Aerial Vehicle, UAV) atau Unmanned
Aircraft System (UAS) adalah wahana terbang nir-awak yang dalam satu dasawarsa
terakhir ini berkembang kian pesat di ranah riset unmanned system (sistem nir-
awak). Bukan hanya mereka yang berada di ranah departemen pertahanan atau
badan-badan riset, termasuk di perguruan tinggi, yang meneliti, mengkaji dan
mengembangkan, tapi dunia industri dan bidang sipil pun telah mulai banyak
memanfaatkan teknologi unmanned system dalam mendukung kegiatan keseharian
mereka.
Dunia hankam diketahui, masih menjadi pengguna terbesar, seperti dephan
Amerika yg di tahun 2020 mereka sudah merencanakan 20% pasukan mereka
adalah sistem nir-awak (robot). Aplikasi lain dari Pesawat nirawak misalnya untuk
pemantauan (monitoring) dan pemetaan (mapping) suatu wilayah. Pemantauan dan
pemetaan secara real-time kawasan- kawasan kritis seperti daerah konflik
penguasaan lahan (tambang, maritim, dsb.), perbatasan antar negara dan
perkebunan adalah obyek obyek garap yang sangat potensial atas pemanfaatan
sistem-sistem nir-awak ini.
Untuk itulah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Direktorat
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas) telah melahirkan
KRTI (Kontes Robot Terbang Indonesia) yang pertama di tahun 2013 dengan
Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai penyelenggara. Seperti yang tercatat
dalam sejarah kontes/kompetisi di dunia UAV/UAS di Indonesia dibidani dan
dibesarkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) sejak tahun 2008 hingga 2011
dengan nama kontesnya IIARC (Indonesian Indoor Aerial Robot Contest). Pada
tahun 2012 IIARC berubah menjadi Indonesia Aerial Robot Contest (IARC) yang
dilaksanakan outdour.
Sukses penyelenggaraan KRTI 2013 di Jatinangor oleh ITB, lomba ini
dilanjutkan ke kawasan Indonesia Timur oleh DIKTI di tahun 2014 dengan
ditunjuknya Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) sebagai
penyelenggara yang berlokasi di Raci Pasuruan. Tahun 2015 Universitas Gadjah
Mada (UGM) mendapat mandat sebagai tuan rumah untuk menyelenggarakan
KRTI 2015 yang berlokasi di Lanud Gading Wonosari, dilanjutkan oleh UNILA
pada tahun 2016, kemudian ITS Surabaya pada tahun 2017 dan UTI Lampung pada
Tahun 2018.
Tahun 2019 KRTI dilaksanakan di Pasuruan dengan Universitas Negeri
Surabaya sebagai panitia penyelenggra. Penyelenggaraan KRTI 2019 dilakukan
melalui dua kali tahapan seleksi yaitu seleksi proposal desain wahana robot terbang
(Tahap I) dan seleksi progress kemajuan wahana robot terbang dalam bentuk
laporan dan video terbang (Evaluasi Tahap II)). Dalam event ini, tim robot terbang
Rentaka Serindit yang mewakili Universitas Riau dinyatakan lulus dan berhasil
meraih peringkat empat besar nasional serta meraih gelar “Best Spirit Team”.
Keberhasilan ini merupakan capaian tertinggi bagi Universitas Riau dalam gelaran
Kontes Robot Terbang Indonesia.
Lombar KRTI 2019 kategori Fixed wing merupakan perlombaan yang
menitikberatkan penilaian berdasarkan kemampuan wahana robot terbang dalam
menjalankan misi pemetaan udara sekaligus monitoring melalui live video. Total
area yang dijadikan sebagai target misi pemetaan yaitu seluas 200 hektar. Adapun
bentuk wahana robot terbang kategori fixed wing yang diperlombakan mewakili
Universitas Riau diperlihatkan oleh Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Wahana robot terbang fixed wing Universitas Riau


2. Tempat, Jadwal dan Kegiatan Kontes Robot Terbang Indoensia 2019
Berdasarkan keputusan yang telah diambil oleh DIKTI maka pelaksanaan
KRTI 2019 diadakan di Pasuruan dengan Universitas Negeri Surabaya sebagai
panitia penyelenggara. Selanjutnya Unessa sebagai selaku tuan rumah menetapkan
pangakalan udara TNI- AL Grati Pasuruan sebagai tempat perlombaan. Adapun
tahapan Seleksi KRTI 2019 dapat dilihat seperti pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Tahapan Seleksi KRTI 2019

3. Tahapan Pelaksanaan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2019


3.1 Seleksi Proposal Desain Robot Terbang KRTI 2017 (Evaluasi I)
Seleksi pertama dari Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2019 adalah
seleksi berupa proposal desain wahana robot terbang. Seleksi proposal desain
wahana robot terbang ini meliputi desain airframe (fuselage, sayap, ekor), sistem
propulsi, sistem kendali arah, sistem kendali robot terbang secara manual dan
autopilot (autonomous). Semua item yang diuraikan dalam laporan desain robot
terbang mengacu kepada regulasi yang dikeluarkan oleh panita penyelenggara.
Hasil seleksi tahap pertama KRTI 2019 disajikan pada lampiran 1. Adapun desain
airframe yang diajukan oleh tim robot terbang serindit Universitas Riau dapat
dilihat pada gambar 2 berikut.
Gambar 2. Desain robot terbang fixed wing Serindit V-1 Universitas Riau

3.2 Seleksi Laporan Progress dan Video Uji Terbang Wahana Robot Terbang
(Evaluasi II)
Seleksi kedua dari Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2019 adalah
evaluasi kemajuan pembuatan serta pengujian terbang wahana robot terbang yang
telah dibuat. Dalam melaporkan progress pembuatan wahana robot terbang, setiap
tim wajib menampilkan foto-foto kondisi terakhir wahana yang telah selesai
dikerjakan sesuai dengan laporan desain dan regulasi lomba. Selanjutnya dalam
tahap ini panitia penyelenggara juga mewajibkan setiap tim untuk mengirimkan
video uji terbang dari wahana melalui google drive. Hasil seleksi tahap kedua ini
ditampilkan pada lampiran 2. Adapun foto uji terbang yang dilakukan oleh tim robot
terbang serindit Universitas Riau dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini
Gambar 3. Uji Terbang Wahana Fixed Wing
3.3 Pelaksanaan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2019
Pelaksanaan lomba Kontes Robot Terbang Indoensia (KRTI) 2019
merupakan perlombaan yang dilakukan di lapangan udara TNI AL Grati, Pasuruan.
pada kategori Fixed wing, tahapan perlombaan dilaksanakan melalui beberapa
tahapan:
a. Tahapan Uji Terbang (Flight Test)
Tahapan ini dimulai dengan memverifikasi dimensi wahana serta jenis
perangkat elektronik yang digunakan pada wahana robot terbang. Jika
dinyatakan lolos, maka peserta dinyatakan berhak untuk melakukan uji
terbang wahana. Uji terbang dilakukan untuk memastikan wahana robot
terbang mampu terbang stabil dan terbang dengan mode autonomous
(autopilot). Berikut ditampilkan gambar 4 ketika tim robot terbang serindit
dinyatakan lulus pada tahap verifikasi wahana

Gambar 4. Tim robot terbang serindit lulus verifikasi wahana

b. Tahapan perlombaan (Race)


Tahapan selanjutnya, wahana robot terbang dilombakan pada lintasan udara
yang telah ditentukan. Perlombaan sendiri dilakukan dengan menggunakan
sistem grup dan sistem gugur. Setipa grup terdiri dari tiga peserta.masing –
masing peserta dilombakan secara head to head. Peserta terbaik pertama dan
kedua dari setiap grup berhak untuk masuk 16 besar dan mengikuti
perlombaan sistem gugur. Berikut ditampikan gambar 5 lintasan udara untuk
perlombaan kategori racing plane
Gambar 5. Lintasan udara lomba Racing plane

4. Profil Tim Robot Terbang Serindit Universitas Riau


Tim Robot terbang Serindit Universitas Riau merupakan Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) yang berada di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Riau. Secara struktur organisasi, tim ini berada dibawah naungan
Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) yang sifatnya koordinasi. Tim ini dibina oleh
dua dosen pembimbing seperti Dr. Awaluddin Marten, MT dan Kaspul Anuar, MT.
Tim robot terbang serindit Universitas Riau pada awal tahun 2017 dibentuk menjadi
dua grup. Terdiri dari grup racing plane dan grup fixed wing (pemetaan udara). Pada
grup racing plane anggota Tim terdiri dari Bobon Pratama (angkatan 2014) selaku
Ketua Tim, Ridwan (angkatan 2014) yang membidangi bagian Manufaktur airframe
robot terbang dan Hanif Abdul Aziz(angkatan 2015) yang bertanggung jawab
dalam bidang desain airframe dan control robot terbang. Sedangkan pada grup
fixed wining, anggota tim terdii dari Faizal (2014), Fahriyoldi Fauza (2014) dan
Agung Soegihin (2015). Adapun foto dari tim robot terbang serindit Universitas
Riau dapat dilihat pada gambar 6 berikut.
Gambar 6. Tim Robot Terbang Serindit Universitas Riau

Tim robot terbang Universitas Riau selanjutnya diberi nama tim robot terbang
serindit. Pemilihan nama serindit dimaksudkan agar adanya ciri khas yang
menunjukan bahwa tim ini berasal dari propinsi Riau. Sehingga pada saat mengikuti
kontes robot terbang baik tingkat nasional maupun internasional, tim ini secara
tidak langsung dapat memperkenalkan dan mempromosikan Provinsi Riau. Karena
sebagaimana diketahui, burung serindit merupakan spesies burung khas yang
berasal dari Provinsi Riau dan pada tahun 2012 dalam pelaksanaan Pekan Olahraga
Nasional XVIII, burung serindit dijadikan maskot dalam gelaran pertandingan
olahraga tersebut.

4.1 Tim Robot Terbang Serindit Grup racing Plane dan Fixed wing
Pada tahun 2017 Tim robot terbang serindit mendesain dan memproduksi dua
jenis wahana robot terbang yaitu serindit V-1 (racing plane) dan serindit V-2 (fixed
wing). Serindit V-1 merupakan robot terbang yang mengemban misi autonomous
fast ont track. Sehingga wahana ini benar – benar didesain untuk mampu terbang
cepat, bermanuver ekstrim dan tetap memiliki kestabilan yang tinggi. Pada akhirnya
Robot terbang serindit V-1 sukses diuji coba dan dinyatakan lulus sebagai peserta
KRTI 2017. Berikut ditampilkan gambar 7 ketika tim robot terbang serindit
bertanding diajang KRTI 2017 kategori racing plane.

Gambar 7 tim robot terbang serindit bertanding diajang KRTI 2017


Robot terbang Serindit V-2 sukses didesain dan diproduksi. Wahana ini juga sukses
diuji terbang dan lulus sampai evaluasi tahap I. Namun pada akhirnya wahana ini
dinyatakan gagal lulus evaluasi tahap II pada kategori fixed wing. Meski sukses
terbang dengan autonomous, namun wahana ini belum dilengkapi dengan kamera
run cam dan kamera beresolusi tinggi, sehingga pada saat membuat laporan
evaluasi tahap II, tim tidak menampilkan foto hasil pemetaan udara yang menjadi
syarat wajib dari robot terbang kategori fixed wing. Berikut ditampilkan gambar 8
wahana robot terbang serindit V-2 kategori fixed wing

Gambar 8. Uji Terbang wahana robot terbang serindit V-2 (fixed wing)

Adapun sumber dana dari pembuatan kedua robot terbang ini 60 persen
didanai melalui hibah penelitian dosen muda LPPM Universitas Riau
5. Anggaran Penggunaan Dana
Dalam mengikuti kontes robot terbang Indonesia (KRTI) 2107. Tim robot
terbang serindit Universitas Riau mendapatkan bantuan dana sebanyak 9.200.000
Sedangkan semenjak dari persiapan berangkat ke Surabaya hingga kembali ke
Pekanbaru tim menghabiskan dana sebanyak Rp 13.230.000 jadi secara keselurhan
tim mengalami defisit sebesar 4.030.000. Adapun rincian penggunaan dana
diperlihatkan oleh tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Rincian Dana Perjalanan Dinas KRTI 2017

Pemasukan Dana
No Uraian Jumlah
6 Dari Jurusan Teknik Mesin Rp 9.200.000
Total Rp 9.200.000

Penggunaan dana
No Uraian Jumlah
1 Hotel Semeru Park 5 hari (@ 350.000) Rp 1.750.000
2 Uang Harian Dosen Rp 1.000.000
3 Uang Harian Mahasiswa 3 orang Rp 2.500.000
4 Pesawat Lion Air untuk 4 orang (berangkat ke Surabaya) Rp 3.200.000
5 Transportasi dari bandara ke pasuruan Rp. 250.000
6 Pesawat Lion Air Untuk 4 orang (pulang ke pekanbaru) Rp 3.280.000
7 Transportasi dari Pasuruan ke Bandara Rp. 250.000
8 Pembelian perlengkapan lomba 2 unit lipo 4s Rp. 1.000.000
Total Rp 13.230.000

Total Pemasukan : Rp. 9.200.000

Total Pengeluaran : Rp. 13.230.000

Defisit (Hutang) : Rp. 4.030.000

6. Penutup
Demikianlah laporan keikutsertaan tim Robot Terbang Universitas Riau
dalam Konttes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2017. Semoga ada manfaat bagi
berbagai pihak yang terkait. Atas dukungan baik moril maupun materil dari semua
pihak tim Robot Terbang Serindit Universitas Riau mengucapkan terima kasih
Lampiran I. Hasil Evaluasi Tahap I
Lampiran II. Hasil Evaluasi Tahap II
Lampiran III Dokumentasi Tim Robot Terbang Serindit kategori racing plane
selama Kegiatan Lomba KRTI 2017

Anda mungkin juga menyukai