Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

PADA BUSI

Disusun Oleh :

Nama : ROBBY KURNIAWAN


NIM

: 131.03.1008

Kelas : C

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS


TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT
SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................v
RINGKASAN TAHAP PELAKSANAAN ..............................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2. Tujuan ............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN. .........................................................................................2
2.1. Sejarah Busi ...................................................................................................2
2.2. Fungsi Busi ....................................................................................................3
2.3. Komponen Busi..............................................................................................3
2.4. Tipe Busi ........................................................................................................5
2.5. Cara Kerja Busi ..............................................................................................6
BAB III PROSES PEMILIHAN MATERIAL ..........................................................7
3.1. Primary Selection ...........................................................................................7
3.2. Analisis Terperinci Pemilihan Bahan dan Proses...........................................8
1. Pemilihan Komponen Body Shell ..........................................................8
3.3. Analisis Terperinci Pemilihan Bahan dan Proses...........................................10
1. Pemilihan Komponen Insulator ..............................................................10
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................14
4.1. Kesimpulan ...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................16

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Busi.....................................................................................4

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Digital logic body shell .............................................................................8
Tabel 3.2 Kandidat material body shell ....................................................................8
Tabel 3.3 Scaled value properti and performance index...........................................9
Tabel 3.4 Digital logic insulator................................................................................10
Tabel 3.5 Kandidat material insulator.......................................................................11
Tabel 3.6 Scaled value properti and performance index...........................................12
Tabel 3.7 Performance index and rangking of candidat material .............................13
Tabel 3.8 Tabel Asbhy Process Selection .................................................................14

iii

RINGKASAN TAHAPAN PELAKSANAAN

Pada proyek ini, bertujuan untuk mengetahui simulasi Pemilihan Bahan


dan Proses bagian Body shell dan Insulator pada busi. Body shell sebagai tempat
tempat rumahan dari resistor copper core harus memiliki sifat tahan panas dan
kuat serta

untuk Insulator berfungsi sebagai pembungkus inti elektro yang

didalamnya. Insulator juga berfungsi sebagai penghantar.

Proses pemilihan bahan untuk Body shell dan Insulator yang pertama
adalah memilih kandidat calon bahan sebanyak 5, kemudian menggunakan
metode digital logic untuk memperoleh

weight

performance.

Langkah

selanjutnya adalah menghitung scaled property untuk memperoleh hasil


performance

index,

kemudian

menghitung

figure

of

merit

dengan

membandingkan performance index dengan cost. Kita dapat mengetahui ranking


bahan berdasarkan figure of merit yang diperoleh. Dengan menggunakan
diagram Ashby, maka body shell masuk dalam kategori metal ferrous, sedangkan
bagian Insulator masuk dalam kategori nonferrous.

iv

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Busi (dari bahasa Belanda bougie) adalah suatu suku cadang yang
dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektrode pada ruang
bakar.

Busi

dipasang

untuk

membakar bensin yang

telah

dikompres

oleh piston. Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi
terdapat elektrode yang dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition
coil) di luar busi, dan dengan ground pada bagian bawah busi, membentuk
suatu celah percikan di dalam silinder. Hak paten untuk busi diberikan secara
terpisah kepada Nikola Tesla, Richard Simms, dan Robert Bosch. Karl
Benz juga merupakan salah satu yang dianggap sebagai perancang busi.

Mesin pembakaran internal dapat dibagi menjadi mesin dengan percikan,


yang memerlukan busi untuk memercikkan campuran antara bensin dan udara,
dan mesin kompresi (mesin Diesel), yang tanpa percikan, mengkompresi
campuran bensin dan udara sampai terjadi percikan dengan sendirinya (jadi
tidak memerlukan busi).

1.2 Tujuan
1. Mengetahui sejarah (busi)
2. Mengetahui fungsi (busi)
3. Mengetahui komponen (busi)
4. Mengetahui tipe (busi)

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Busi
Busi pertama kali ditemukan oleh Edmond Berger pada tanggal 2 Februari
1839. Merek busi yang mendunia pertama kali dan menguasai pasar adalah busi
- busi dari Perancis di sekitar tahun 1900-an. Sebelumnya muncul seorang
bernama Albert Champion yang lahir di Perancis tahun 1878. Pada tahun 1889,
Albert Champion hijrah ke Amerika Serikat dan berkompetisi diserangkaian
perlombaan di sana. Albert membawa beberapa motor ke Amerika, tetapi di
Amerika pada waktu itu sulit untuk mendapatkan spare part untuk motornya.
Dan untuk mengatasi hal itu Albert Champion membuat sendiri spare part yang
dibutuhkannya. Dan untuk bisa menutup biaya, Albert kemudian membuat
sendiri busi untuk motor dan menjualnya ke teman-temannya.
Sekembalinya ke Perancis Albert Champion membuka sebuah toko dan
mulai memproduksi busi-busi ciptaannya. Di tahun 1900 Albert kembali ke
Amerika atas undangan Charles Metz dari Waltham Manufacturing Company
dan melakukan perlombaan bagi perusahaan tersebut. Di tahun 1904 Champion
pindah ke Flint, Michigan dan mendirikan Champion Ignition Company yang
memproduksi busi. Tetapi sejarah mencatat bahwa Champion akhirnya keluar
dari perusahaan tersebut dan investornya tetap meneruskan perusahaan tersebut
dengan nama Champion. Kemudian di tahun 1908, bekerja sama dengan Buick
Motor Co, Champion mendirikan perusahaan baru dengan nama AC Spark Plug
Company dan Champion sebagai Presiden Direkturnya.
Di tahun 1916 Alfred P Sloan mendirikan United Motors Corp dan
akhirnya mengakuisisi Buick and AC Spark Plug. 27 Oktober 1927 Champion
meninggal dunia karena serangan jantung. Dan General Motor membeli saham
yang dimiliki oleh Champion dan mengambil alih AC Company. 1 Desember
1927 AC Company menjadi divisi sepenuhnya pada General Motors. Di tahun
1971 United Motors Service berubah nama menjadi United Delco Division.
Beberapa tahun kemudian United Delco dan AC Spark Plug Division

digabungkan dan membentuk perusahaan yang sekarang disebut AC-Delco.


Sampai hari ini nama Albert Champion tetap hidup dalam setiap busi dengan
merek AC dan Champion.
2.2 Fungsi Busi
Fungsi busi adalah untuk membakar bahan bakar yang telah di kompres
atau telah di tekan oleh piston. Busi akan memercikan listrik yang akan
membakar bahan bakar. Busi dihubungkan oleh kabel ke koil pengapian oleh
kabel busi.

2.3 Komponen Busi


1. Terminal
Terminal berada di bagian atas busi, terminal berfungsi untuk
menghubungkan busi dengan kabel busi.
2. Insulator
Bagian utama dari insulator terbuat dari porselen atau keramik, untuk
memberikan dudukan mekanis terhadap center elektroda, agar listrik
tegangan tinggi dapat terinsulasi. Panas keramik juga membantu
membakar deposit kerak.
3. Ribs
Dengan memperpanjang permukaan antara terminal tegangan tinggi
dan metal case dengan ground dari busi, maka bentuk fisik dari rib
memberikan fungsi untuk meningkatkan insulasi listrik dan mencegah
kebocoran energi listrik sepanjang permukaan insulator dari teminal metal
case.
4. Insulator tip
Bagian ujung insulator yang masuk ke dalam ruang bakar mesin,
dituntut mampu menahan temperatur tinggi dan menjaga insulasi elektrik.
Untuk mencegah elektroda kepanasan, maka bagian ini harus memiliki
konduktifitas panas yang baik.
5. Seals
Mencegah kebocoran dari ruang bakar mesin.

6. Metal case
Mengikat panas dari insulator dan menyalurkan ke silinder cop, juga
berfungsi sebagai ground bagi spark melalui center elektroda ke side
elektroda.
5. Center elektroda
Terhubung ke terminal melalui kabel initernal dan tahanan keramik
untuk mengurangi emisi gangguan radio yang dihasilkan dari pengapian.
Ujung nya dapat terbuat dari kombinasi copper, nickel-iron chromium
atau metal bernilai tinggi. Dan side elektroda atau ground elektroda
terbuat dari nickel steel dan dipatrikann di sisi meral case.

Gambar 2.1 Komponen Busi

2.4 Tipe Busi


1. Busi Standar
Busi ini adalah busi bawaan pabrik, ujung elektroda terbuat dari nikel
dan diameternya rata-rata 2.5 mm. Jarak pakai busi standar dapat mencapai
20.000 Km.

2. Busi Platinum
Busi ini banyak di gunakan para pengendara yang menyukai
tour/touring. Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrode terbuat
dari bahan platinum, jadi pengaruh panas ke metal platinum lebih sedikit.
Diameter center electrode adalah mulai dari 0.6 mm hingga 0.8 mm. Jarak
pakai busi platinum dapat mencapai 30.000 Km.

3. Busi Iridium
Busi iridium biasanya digunakan oleh motor besar 150 cc ke atas. Ciri
dari busi iridium adalah ujung elektroda terbuat dari nikel dan center
electroda terbuat dari iridium alloy berwarna platinum buram. Diameter
center electroda antara 0.6 mm hingga 0.8 mm. Jarak pakai busi dapat
mencapai 70.000 Km.

4. Busi Racing
Busi racing sudah jelas di pakai untuk para pembalap, hehe. Busi jenis
ini harus tahan terhadap kompresi dan temperatur yang tinggi. Jarak pakai
bui racing dapat mencapai 30.000 Km. Diameter center electroda seperti
jarum yang runcing.

5. Busi Resistor
Busi resistor dipakai untuk melindungi perangkat elektronik seperti
speedometer dan alat elektronik lainya pada kendaraan.

2.5 Cara Kerja Busi


Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan Volt yang
dihasilkan oleh koil pengapian (ignition coil). Tegangan listrik dari koil
pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektrode di bagian tengah
busi dengan yang di bagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena
bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin
besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektrode tersebut
berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik dari pada gas
yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses ionisasi dan yang tadinya
bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.
Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan
mengalirnya elektron, suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai
60.000 K. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk
memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang
pada prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir mini.

BAB III
PROSES PEMILIHAN MATERIAL

3.1 Primary Selection


Karena

fungsi busi untuk membakar bahan bakar yang telah di

kompres atau telah di tekan oleh piston, serta memercikkan listrik,


maka dalam pemillihan material busi harus memiliki daya hantar panas
yang baik dan tidak mudah korosi. Insulator dipillih untuk membantu
daya hantar pada isolator. Body Shell juga harus diperhitungkan dalam
pemilihan material karena harus mempunyai sifat penghantar panas
yang baik agar panas dari busi dapat di pindahkan ke tempat lain. Maka
dari itu pemilihan bahan harus tepat.

3.2 Analisis Terperinci Pemilihan Bahan dan Proses


1. Pemilihan komponen Body shell
a. Density
b. Shear Modulus
c. Modulus of Elasticity
d. Tensile Strengh, Ultimate

Tabel 3.1. Digital Logic Body Shell


Number of Possitive Decision [ N = (n-1)/2 ]
1

1/2

1/3

1/4

2/3

2/4

3/4

Property

Decision

Weighting
Factor

0,16

0,16

0,34

0,34

0
1

Possitive

Total Number of Positive decision

Tabel 3.2 Kandidat material Body Shell

Materia
ASTM A401 Alloy
Steel Wire

Density

Shear
modulus

Modulus
Of
elastisity

Tensile Strengh
Ultimate

7.85 g/cc

80.0 GPa

200 GPa

7.85 g/cc

80.0 GPa

200 GPa

1650 - 1790 MPa

ASTM A229 Oil-tempered Steel


Wire, Class I

7.85 g/cc

80.0 GPa

200 GPa

2020 - 2230 MPa

ASTM A227 Steel Wire, Class II

7.85 g/cc

80.0 GPa

200 GPa

ASTM A227M Steel Wire, Class II

7.85 g/cc

80.0 GPa

200 GPa

ASTM A230 Carbon Steel Wire

2070 - 2240 MPa

2230 - 2510 MPa

2100 - 2730 MPa

Tabel 3.3 Scaled Values of Properties and Performance Index Body Shell
Material
ASTM A401 Alloy
Steel Wire

100

Scaled Property ( )
2
3

100

Performance
Index

100

82.0

93.8

100

65.5

88.2

ASTM A230
Carbon Steel Wire

100

ASTM A229 Oiltempered

100

100

100

81.6

93.7

100

100

100

91.9

97.2

100

100

100

100

100

ASTM A227 Steel


Wire, Class II

ASTM A227M
Steel Wire, Class

100

3.3 Analisis Terperinci Pemilihan Bahan dan Proses

1. Pemilihan Komponen Insulator


a. Density
b. Tensile Strength, Ultimate
c. Modulus of Elasticity
d. Hardness, Moh

Tabel 3.1. Digital Logic Insulator


Number of Possitive Decision [ N = (n-1)/2 ]
Property

1/2

1/3

1/4

3
4

2/3

2/4

1
1

Decision

Weighting
Factor

0,16

0,34

0,16

0,34

3/4

0
1

Total Number of Positive decision

10

Possitive

Tabel 3.2 Kandidat material Insulator

Materia

Alumina, alpha Al2O3, 99.5%

Alumina, 96%, Al2O3

CoorsTek AD-998 Alumina(nom.


99.8% Al2O3)

CoorsTek PlasmaPure Alumina


(nom. 99.8% Al2O3)

Corundum, Aluminum Oxide,


Alumina, 99.9%, Al2O3

Density

Shear
modulus

Modulus
Of
elastisity

Tensile Strengh
Ultimate

3.90 g/cc

140 GPa

370 GPa

3.80 g/cc

130 GPa

300 GPa

3.92 g/cc

152 GPa

370 GPa

3.93 g/cc

152 GPa

370 GPa

275 MPa

3.96 g/cc

150 GPa

370 GPa

300 MPa

11

260 MPa
200 MPa

248 MPa

Tabel 3.3 Scaled Values of Properties and Performance Index Insulator

Material
Alumina, alpha
Al2O3, 99.5%

Scaled Property ( )
2
3

Performance
Index

98.4

92.1

100

86.6

92.5

Alumina, 96%,
Al2O3

95.9

85.5

81.0

66.6

80.0

CoorsTek AD-998
Alumina(nom.
99.8% Al2O3)

98.9

100

100

82.6

93.9

99.2

100

100

91.6

97.0

100

98.6

100

CoorsTek
PlasmaPure
Alumina (nom.
99.8% Al2O3)
Corundum,
Aluminum
Oxide, Alumina,
99.9%, Al2O3

12

100

99.5

Tabel 3.7.Performance index and ranking of candidate materials

Material

Body Shell

Name
ASTM A401
Alloy
Steel Wire
ASTM A230
Carbon Steel
Wire
ASTM A229
Oil-tempered

ASTM A227
Steel Wire,
Class II

ASTM
A227M Steel
Wire, Class
II

Performance
index

Insulator

rangking

93.8

88.2

93.7

97.2

100

Name
Alumina,
alpha Al2O3,
99.5%

Alumina,
96%, Al2O3
CoorsTek
AD-998
Alumina(nom.
99.8% Al2O3)
CoorsTek
PlasmaPure
Alumina
(nom. 99.8%
Al2O3)
Corundum,
Aluminum
Oxide,
Alumina,
99.9%, Al2O3

13

Performance
index

rangking

92.5

80.0

93.9

97.0

99.5

Tabel 3.8 Ashby Process Selection

Kandidat Proses Busi


Pembentukan

Penggabungan

Finishing

Die Casting

Adhesives

Precision Machining

Forging

14

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Fungsi busi adalah untuk membakar bahan bakar yang telah di
kompres atau telah di tekan oleh piston. Busi akan memercikan listrik yang
akan membakar bahan bakar. Busi dihubungkan oleh kabel ke koil pengapian
oleh kabel busi.
1. Material untuk Body shell adalah ASTM A227M Steel Wire, Class
2. Material untuk Insulattor adalah Corundum, Aluminum Oxide,
Alumina, 99.9%, Al2O3
3. Proses untuk material Body shell adalah kategori steel wire.
4. Proses untuk material Insulator adalah kategori aluminum oxide
ceramic

15

DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia., Busi, termuat di: https://id.wikipedia.org/wiki/Busi,
diakses 11 April 2016.
Indoblazer., 2014, Ngomongin Busi Mobil Jenis Busi dan Kegunaan, Busi
termuat di: http://www.indoblazer.com/2014/06/busi-mobil-jenis-busi-danharga-busi.html, diakses 11 April 2016.

Bloggersakti., 2015, Apa Itu Busi, Pengertian, Fungsi dan Bagian-Bagian Busi,
termuat di: http://www.bloggersakti.com/2015/06/apa-itu-busi-pengertianfungsi-dan-bagian-bagian-busi.html, diakses 11 April 2016.
Infobalapliarjakarta., 2103, Proses Pembuatan Busi, termuat
http://infobalapliarjakarta.blogspot.co.id/2013/04/proses-pembuatanbusi.html,
diakses 11 April 2016.

16

di:

Anda mungkin juga menyukai